Anda di halaman 1dari 11

HARMONISASI ANTARA ALAM DAN MANUSIA DALAM NOVEL

PEJALAN ANARKI KARYA JAZULI IMAM: SUATU KAJIAN


EKOKRITIK GREG GARRARD
Lilisuriani, Juanda, Suarni Syam Saguni.
Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Makassar, Makassar
lilisuriani41@gmail.com
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pencapaian
harmonisasi antara alam dan manusia dalam novel Pejalan Anarki
karya Jazuli Imam menggunakan kajian ekokritik Greg Garrard.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber
data penelitian adalah novel Pejalan Anarki karya Jazuli Imam yang
diterbitkan oleh Djelajah Pustaka, di Yogyakarta pada tahun 2017
tebal 400 halaman. Data dalam penelitian ini adalah teks yang berupa
kata atau kalimat yang menunjukkan harmonisasi antara alam dan
manusia dalam novel Pejalan Anarki karya Jazuli Imam. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik baca dan teknik
catat.
Hasil penelitian sebagai berikut. (a) gambaran representasi alam dalam
novel ini bukan hanya sekadar penghias atau pelengkap cerita tetapi
memiliki konteks cerita yang sangat berkaitan dengan alam.
Tampaknya, representasi alam Gunung Rinjani menjadi satu pokok
pembahasan utama dalam cerita. Hal tersebut dilakukan untuk
memperkenalkan segala keindahan dan kondisi fisik di sekitar Gunung
Rinjani. (b) novel ini juga mampu memberikan representasi
harmonisasi antara manusia dengan alam. Beberapa tokoh mewakili
sebagai pecinta alam diantaranya tokoh El dan Mas Dewo yang
mampu memberikan edukasi dan memberikan contoh untuk merawat
alam. Tokoh-tokoh lain seperti tokoh Sekar, Pejoh, dan Kencing juga
turut menjadi pecinta alam karena mendapat inspirasi dari tokoh El.
Dengan demikian dua rumusan masalah tersebut secara garis besar
mampu menunjukan harmonisasi antara manusia dengan alam.

Kata Kunci: Harmonisasi Alam, Alam, Ekokritik, Novel.

1
2

PENDAHULUAN
Alam merupakan wilayah saling menyapa yang familiar di
kajian dalam ilmu sastra, khusunya dunia pendakian diceritakan secara
dengan menggunakan perspektif cukup detail. Bagi pembaca yang
ekokritik. Dalam paradigma ilmu belum pernah mendaki, sudah bisa
sastra, ekokritik merupakan jenis membayangkan bagaimana rasanya
kritik sastra yang relatif baru karena ketika mendaki dan apa saja yang
mulai dikenal tahun 1990-an. perlu dipersiapkan setiap melakukan
Terbitnya buku-buku The pendakian. Bagi pembaca yang
Ecocriticsm Reader (1996) yang sudah pernah mendaki, tentu saja
diedit oleh Cheryll Glotfelty dan buku ini menjadi semacam review
Harold Fromm dan terbitnya buku dari pendakian-pendakian yang
Ecocriticism karya Donelle N. Drees pernah dilakukan, dan sebagai
(2002) menunjukan perkembangan penambah wawasan mengenai dunia
kajian ekokritik dalam kritik sastra pendakian juga menjadi semacam
(Putri dan Rahayu, 2015: 2). pengingat mengenai esensi dari
Salah satu pengarang yang pendakian itu sendiri.
karyanya bernuansa lingkungan atau Melalui penggambaran cerita
alam adalah Jazuli Imam. Jazuli tersebut, perlu dilakukan pengkajian
Imam, menjadikan alam sebagai yang memfokuskan pada
objek inspirasinya, khususnya harmonisasi alam dalam karya sastra,
masalah lika-liku perjalanan seorang dalam hal ini menggunakan
pendaki. Hal tersebut tidak lepas dari perspektif ekokritik. Dipilihnya
latar belakangnya sebagai seorang kajian mengenai harmonisasi alam
pendaki. Di dalam karyanya yang dan manusia dalam karya sastra
berjudul novel Pejalan Anarki, Jazuli dilandasi oleh beberapa alasan.
Imam menceritakan idealisme dari Pertama, harmonisasi antara alam
salah seorang tokoh yang bernama El dan manusia dalam Novel Pejalan
dan kisah cintanya dengan seorang Anarki karya Jazuli Imam adalah
gadis bernama Rara Sekar, dalam tokoh dalam novel tersebut
novel ini, Jazuli Imam juga berhasil mempunyai hubungan khusus
menghadirkan makna mengenai dengan alam sekitar. Kedua,
kecintaan kepada alam semesta harmonisasi antara alam dan manusia
melalui watak yang dimiliki oleh El. yang ada dalam Novel Pejalan
Representasi yang urgen Anarki karya Jazuli Imam adalah
adalah pembaca seakan dibawa melepas burung-burung ke alam
masuk ke dalam dunia pecinta alam, lepas. Ketiga, tradisi lokal yang
khususnya dunia pendakian. kental dari masyarakat pedesaan
Deskripsi yang detail mengenai dua yang dekat dengan alam, yaitu tradisi
gunung yang terkenal di Indonesia, saling menyapa. Keempat,
yakni Rinjani dan Merbabu menjadi harmonisasi antara alam dan manusia
nilai tambah bagi novel ini. Jalur dalam bentuk karya sastra
pendakian, deskripsi mengenai merupakan kritik sosial terhadap
bentang alam di sepanjang dunia nyata, sehingga persoalan alam
pendakian, dan bahkan kebiasaan dan manusia yang ada dalam novel
3

ini merupakan bentuk kritik secara kritis menggarisbawahi


kesusastraan di Indonesia mengenai keseragaman kepentingan
permasalahan ekologi di Indonesia. masyarakat kota yang mencoba
Adanya keterkaitan alam dengan membuat klaim untuk menguasai
karya sastra memunculkan sebuah lingkungan atas nama pembangunan
konsep tentang permasalahan ekologi dan pemberantasan kemiskinan.
dalam sastra di antara para kritikus Terdapat hubungan kekusaan antara
sastra. Istilah ekokritik (ecocriticism) segelintir kelompok elit versus
digunakan sebagai istilah mengenai rakyat kecil, budaya urban versus
konsep kritik sastra yang budaya tradisional. Di sini sungai
berhubungan dengan alam (Widianti, memiliki arti simbolis yang
2017: 1). memisahkan para penguasa dan
Pada penelitian sebelumnya masyarakat yang terpinggirkan yang
novel Pejalan Anarki karya Jazuli hidup di pinggiran sungai. Seperti
Imam belum pernah diteliti. Adapun tersirat dalam cerpen-cerpen yang
penelitian yang relevan dengan dikaji, bahaya pemanasan global
penelitian ini yaitu, penelitian telah menghadang di depan mata.
dengan judul Kritik Ekologi dalam Upaya manusia untuk meningkatkan
Kumpulan Cerpen Kayu Naga karya kehidupan di alam semesta telah
Korrie Layun Rampan melalui menjadi paradoks yang justru
Pendekatan Ekokritik. Hasil mengancam keberadaannya.
penelitian yang ditemukan ialah (1) Berdasarkan latar belakang
bentuk kritik dalam kumpulan cerpen penulis dapat merumuskan masalah
Kayu Naga membahas mengenai yang akan dibahas sebagai berikut.
sistem ladang berpindah yang
dilakukan oleh perusahaan HPH 1. Bagaimanakah representasi alam
(Hak Pengusahaan Hutan) dan dalam novel Pejalan Anarki
perburuan serta penangkaran hewan karya Jazuli Imam?
liar. (2) bentuk interaksi tokoh
2. Bagaimanakah gambaran sikap
dengan alam dalam kumpulan cerpen
dan harmonisasi manusia dengan
Kayu Naga berupa perbuatan tokoh
alam dalam novel Pejalan Anarki
terhadap lingkungan dan pemikiran
karya Jazuli Imam?
tokoh terhadap lingkungan. (3) faktor
sosial budaya dan ekonomi yang
mempengaruhi adanya kritik ekologi
dalam kumpulan cerpen Kayu Naga Ekokritik
ialah mengenai dampak kerusakan
lingkungan, mitos, dan perilaku Ekokritik adalah kajian yang
masyarakat. menghubungkan karya sastra dengan
Penelitian berikutnya ialah lingkungan fisik, pertumbuhan
penelitian dengan judul Manusia dan populasi, hilangnya hutan belantara
Lingkungan dalam Cerpen Indonesia dan liar, punahnya spesies dengan
Kontemporer: Analisis Ekokritik cepat, serta peningkatan kontaminasi
Cerpen Pilihan Kompas. Adapun udara, air, dan tanah di bumi.
hasil yang ditemukan ialah cerpen- Ekokritik memberikan perhatian
cerpen yang dikaji mencoba untuk terhadap hubungan timabal balik
4

antara karya sastra dengan Ekokritik Menurut Greg Garrard


lingkungan hidup, termasuk
hubungan dengan realitas social dan Ekokritik adalah teori unik di
fisik, yang biasanya menjadi antara teori sastra dan budaya
perhatian dalam ekologi (Putri dan kontemporer karena hubungannya
Rahayu, 2015: 2). Dari batasan yang erat dengan ilmu ekologi.
ekokritik tersebut, maka dapat Ekokritik mungkin tidak memenuhi
disimpulkan bahwa kajian terhadap syarat untuk berkontribusi pada
karya sastra (dalam hal ini novel) perdebatan tentang masalah dalam
menggunakan ekokritik akan ekologi, tetapi tetap melampaui batas
menjelaskan bagaimana alam, disiplin dan mengembangkan 'literasi
lingkugan hidup, dengan berbagai ekologis' sejauh mungkin. Karena itu
persoalannya menjadi bagian yang diskusi singkat tentang beberapa
tak terpisahkan dalam karya sastra. ancaman lingkungan yang dihadapi
Dalam hal ini alam dan lingkungan oleh dunia saat ini.
hidup, tidak hanya dipahami sebagai
Ecocriticism is unique
latar tempat dan suasana, tetapi juga
amongst contemporary
merupakan aspek yang ikut
literary and cultural theories
membangun estetika sebuah karya
because of its close
sastra.
relationship with the science
Ecocriticism atau of ecology. Ecocritics may
Environmental criticism menunjukan not be qualified to contribute
tulisan-tulisan kritis yang to debates about problems in
mengeksplorasi hubungan antara ecology, but they must
sastra dan lingkungan fisik dan nevertheless transgress
biologis, yang dilakukan dengan disciplinary boundaries and
kesadaran akut kehancuran yang develop their own ‘ecological
ditimbulkan oleh aktivitas manusia literacy’ as far as possible. I
terhadap lingkungan. Studi sastra therefore provide brief
ekokritisisme memberikan wawasan discussions of some
menarik tentang representasi tempat important environmental
dan alam dalam teks sastra. Ada threats faced by the world
hubungan erat antara ekokritik dan today. (Garrard, 2004: 5)
sastra. Ini adalah studi interdisipliner
Masalah ekologis adalah
Ekologi dan Kritik Sastra yang tidak
masalah yang timbul dari hubungan
biasa sebagai kombinasi dari ilmu
manusia dengan alam, dari mana
alam dan disiplin humanistik.
manusia harus membebaskan diri
Dengan analogi, ekokritik berkaitan
sendiri, dan yang tidak di anggap
dengan hubungan antara sastra dan
sebagai konsekuensi yang tak
lingkungan atau bagaimana
terelakkan dari apa yang baik dalam
hubungan manusia dengan
masyarakat seperti dalam kutipan
lingkungan fisiknya tercermin dalam
berikut:
sastra (Juanda, 2018:70).
Ecocriticism is a movement
in literary studies focused on
5

nature’s role in the texts we akan bergerak dan berfungsi estetis


read. In practice, ecocritics ketika ada sentuhan sastrawan.
engage the long-overlooked Dalam karya sastra tentu tidak
aesthetic, ethical, and melulu menceritakan hubungan
political relations manusia dengan manusia saja,
reciprocating between books melainkan meliputi hubungan
and the world around them. manusia dengan makhluk-makhluk
(Garrard, 2004: 5) lainnya yang ada di alam semesta ini.
Karya sastra terkadang mengungkap
Definisi ekokritik sangat luas. hal-hal kecil yang ada di kehidupan
Menurut Garrard ekokritik meliputi manusia yang kurang diperhatikan
studi tentang hubungan antara namun memiliki pengaruh besar
manusia dan non-manusia, sejarah (Laily, 2012: 5-6).
manusia dan budaya yang berkaitan
dengan analisis kritis tentang
manusia dan lingkungannya.
Masalah lingkungan memerlukan METODE
analisis budaya secara ilmiah karena
masalah tersebut merupakan hasil in- Dalam melaksanakan
teraksi antara pengetahuan ekologi penelitian ini, jenis penelitian yang
dan perubahan budayanya. Garrard digunakan ialah penelitian kualitatif.
menekankan pentingnya Metode kualitatif digunakan untuk
pengetahuan ekologi bukan hanya mendapatkan data yang mendalam,
untuk melihat harmoni dan stabilatas suatu data yang mengandung makna.
lingkungan tetapi juga untuk Makna adalah data yang sebenarnya,
mengetahui sikap dan perilaku data yang pasti yang merupakan
manusia. Oleh karena itu, secara suatu nilai di balik data yang tampak
singkat dia mengatakan analisis (Sugiyono, 2015: 3). Data dalam
ekokritik bersifat interdisipliner yang metode kualitatif diuraikan dengan
merambah disiplin ilmu lain, yaitu menggunakan data-data bukan
sastra, budaya, filsafat, sosiologi, angka-angka. Penelitian ini bersifat
psikologi, sejarah lingkungan, politik deskriptif sebab tujuan penelitian ini
dan ekonomi, dan studi keagamaan adalah mendeskripsikan data dengan
(Juliasih, 2012: 86-87). cara menganalisis data yang berupa
harmonisasi antara alam dan manusia
Menurut Garrard, ekokritik dalam novel Pejalan Anarki karya
itu sendiri dapat dibatasi sebagai Jazuli Imam.
studi tentang hubungan antara karya
sastra dan lingkungan fisik. Fondasi
dasarnya adalah bahwa karya sastra
memiliki hubungan dengan alam. Pembahasan Hasil Penelitian
Dengan demikian, ekokritik menjadi
jembatan bagi keduanya. Ekokritik Melalui tahap analisis data pada
menjadi pisau bedah analisis untuk bagian penyajian hasil analisis
menangkap fenomena alam dan data dalam penelitian ini
lingkungan yang terbesit dalam diperoleh gambaran mengenai
sastra. lingkungan alam itu diam, pertama representasi alam. Kedua
6

bentuk harmonisasi antara alam hewan. Di dalam novel ini,


dan manusia dalam novel Pejalan representasi alam di Gunung Rinjani
Anarki karya Jazuli Imam melalui memiliki peran penting dalam
pendekatan ekokritik Greg memberi konteks dalam cerita.
Garrard. Jedua hal ini kemudian Dengan penggambaran alam di
Gunung Rinjani serta penggambaran
akan dijabarkan satu persatu.
efek suasana yang dirasakan ketika
Di dalam novel ini, alam berada di gunung, isi cerita terlihat
menjadi bagian representasi. Alam lebih berkualitas dan menarik.
ternyata tidak hanya sekedar menjadi Berdasarkan deskripsi dalam
latar sebuah cerita fiksi, tetapi juga novel, keadaan alam di Gunung
menjadi tema dalam karya ini. Rinjani masih sangat terjaga
Pemilihan diksi memperlihatkan kelestariannya atau belum tersentuh
alam dimanfaatkan dalam karya tangan manusia terbukti dengan
sastra untuk melengkapi isi cerita keadaan jalan yang dilewati untuk
seperti air, pepohonan, sungai, mencapai puncak gunung masih
ombak, awan, dan kata-kata lain. sangat licin ketika musim hujan,
Akhirnya, dapat dikatakan bahwa berpasir, dan landai. Suasana di
alam menjadi jembatan para sepanjang jalan sampai puncak
pengarang dan penulis karya sastra masih sangat segar dengan
untuk menyampaikan suasana, rimbunnya pepohonan, cuaca dingin,
citraan, latar, ataupun, tema besar serta kebersihan masih sangat
yang ada dalam karya sastra. terjaga.
Tampaknya di dalam novel Dalam menciptakan sebuah
ini, representasi alam di Gunung latar yang dapat mendukung cerita
Rinjani menjadi satu pokok yang sedang dibangun, pengarang
pembahasan utama dalam cerita. Hal juga dipengaruhi oleh lingkungan
tersebut dilakukan untuk yang mengitarinya. Tidak jarang
memperkenalkan segala keindahan pengarang terinspirasi untuk
dan kondisi fisik di sekitar Gunung mentransformasikan lingkungan
Rinjani. Keseluruhan cerita dalam sekitar ke dalam karya sastra yang di
novel ini berkaitan dengan alam. tulisnya. Lingkungan sosial dan
Dengan menjadikan Gunung Rinjani berbagai persoalannya, dan juga
sebagai latar utama dalam novel ini, lingkungan alam beserta fenomena
penulis mampu menciptakan suasana yang terjadi di dalamnya.
dengan memunculkan kualitas alam Lingkungan alam telah menjadi
yang ada di Rinjani serta meciptakan bagian dan sumber inspirasi bagi
efek cerita yang menarik. Gunung dunia sastra.
menjadi fokus penceritaan dalam Dalam teori ekokritik
novel ini. Pesona yang dikatakan bahwa karya sastra
ditawarkannya selalu menjadi tujuan berkaitan dengan alam. Ketika
utama para pecinta alam untuk melihat analisis data, tampaknya
menikmati alam. Gunung memang bahwa keterkaitan antara
menunjukkan bahwa alam sangatlah alam dan karya sastra sangat dekat.
indah dan menjadi tempat hidupnya Pengarang sangat detail
berbagai spesies tumbuhan dan menggunakan representasi tentang
7

alam. Penggambaran representasi merusaknya. Tujuannya adalah untuk


alam ini, bukan hanya sebagai hiasan menciptakan keseimbangan.
tetapi mempunyai pesan ekologi. Dalam proses melihat
Pesan ekologis dalam harmonisasi tersebut, ada beberapa
penelitian ini adalah kondisi atau tokoh yang tampaknya harmonis
keadaan jalan menuju puncak dengan alam. Tokoh-tokoh tersebut
Gunung Rinjani masih sangat terjaga adalah tokoh El, tokoh Sekar, tokoh
kealamiannya terbukti pada saat Pejoh, tokoh Kencing, dan tokoh
tokoh El dan Sekar melewati jalan Mas Dewo. Dari tokoh-tokoh
tersebut dengan sangat hati-hati tersebut, ada beberapa tokoh yang
karena keadaan jalan yang berpasir, dimunculkan oleh pengarang untuk
licin pada saat musim hujan, sempit, membawa pesan-pesan untuk
dan melewati hutan yang padat. mencintai alam, berinteraksi dengan
Tokoh El tetap berusaha untuk alam, dan tetap harmonis dengan
menjaga kealamian gunung tersebut alam sekitar. Tokoh El adalah tokoh
dengan tidak merusak tumbuh- utama yang melakukan edukasi
tumbuhan maupun hewan-hewan tentang alam. Salah satu edukasinya
yang ada di gunung saat mendaki. adalah tentang bahaya sampah
Penggambaran latar di dalam cerita plastik terhadap alam dan segala
ini menunjukkan untuk menunjang yang berhubungan dengan alamnya.
suasana atau pesan ekologisnya Tokoh El memberikan pengaruh
bahwa ada keharmonisan antara terhadap tokoh lainnya dengan
manusia dengan alam. Berdasarkan memberikan pandangan mengenai
penggambaran representasi alam alam. Salah satu tokoh yang banyak
yang secara tersirat menunjukkan dipengaruhinya adalah tokoh Sekar.
bahwa alam masih sangat terjaga dan Setelah mengenal tokoh El, tokoh
penjaganya adalah manusia, hal Sekar kini mulai peduli alam dengan
tersebut terjadi karena aspek cara melakakun hal-hal positif
harmonisasi itu muncul dalam diri seperti menanam pohon, ikut
setiap tokoh cerita. melakukan edukasi dengan tokoh El,
Harmonisasi adalah upaya dan mengurangi penggunaan plastik.
mencari keselarasan. Menurut arti Melalui tokoh-tokoh tersebut
filsafat, harmonisasi diartikan terlihat relasi-relasi yang mereka
“kerjasama antara berbagai faktor lakukan sangat harmonis dengan
yang sedemikian rupa, hingga faktor- alam. Perjuangan untuk
faktor tersebut menghasilkan menyelamatkan serta melindungi
kesatuan yang luhur”. Harmonisasi alam ditunjukkan dengan berbagai
yang di maksud dalam hal ini adalah usaha yang dilakukannya. Tokoh-
manusia dan alam harus harmoni tokoh dalam novel ini bertarung
dalam memenuhi kebutuhan satu untuk memelihara alam, melakukan
sama lain. Jika manusia dan alam berbagai hal untuk melindungi alam
memiliki hubungan yang harmoni, agar mereka dijadikan panutan untuk
maka sejatinya manusia sebagai orang-orang yang tidak peduli
makhluk yang berakal akan dengan dengan alam. Seperti tokoh El yang
bijak mengelola alam tanpa harus selalu membawa tumbler serta tokoh
Mas Dewo yang tidak menggunakan
8

tisu dan bahan dari plastik di kafe dingin, serta kebersihan masih sangat
Djeladjah dan menyiapkan air terjaga.
minum di depan kafe agar orang- Bentuk sikap dan harmonisasi
orang yang melewati kafe tersebut alam dan tokoh dalam novel tersebut
bisa mengisi ulang tumblernya dan tergambar melalui perjuangan tokoh
tidak perlu mengonsumsi minuman El dalam mengharmoniskan alamnya
kemasan lagi. dengan manusia. Tokoh El
Perjuangan tokoh El sebagai pecinta mendekatkan diri dengan alam untuk
alam dalam menemukan harmonisasi memperlihatkan kepada manusia
manusia yang dapat hidup bahwa manusia dapat hidup
berdampingan dengan alamnya. harmonis dengan alam dan dapat
Tokoh El memperlihatkan kepada menempatkan dirinya untuk tetap
manusia bahwa ia dapat hidup harmonis dengan alam.
harmonis dengan alam melalui cara Peran yang dilakukan oleh
mendekatkan diri dengan alam. Hal tokoh dalam novel tersebut berupa
tersebut membuktikan bahwa turut serta melakukan edukasi
manusia dapat menempatkan dirinya kepada masyarakat tentang
untuk tetap harmonis dengan alam. pentingnya menjaga alam serta
memberikan contoh yang baik
kepada masyarakat dengan tidak
menggunakan bahan-bahan yang
Kesimpulan
terbuat dari plastik dan kertas,
Representasi alam serta sikap melakukan daur ulang, dan tidak
dan harmonisasi antara alam dan membuang sampah sembarangan.
manusia dalam novel Pejalan Anarki Tokoh-tokoh dalam novel tersebut
karya Jazuli Imam digambarkan berharap agar masyarakat dapat
dengan sangat jelas. Di dalam novel melakukan hal yang sama dengannya
ini, alam tidak hanya sekadar demi menjaga kelestarian alam.
menjadi latar, tetapi juga menjadi
tema dalam cerita dengan maksud
untuk memperkenalkan segala DAFTAR PUSTAKA
keindahan dan kondisi fisik di sekitar
Gunung Rinjani. Keseluruhan cerita Dewi, Novita. (2016). Ekokritik
dalam novel ini berkaitan dengan dalam Sastra Indonesia:
alam. Dengan penggambaran latar di Kajian Sastra yang Memihak.
Gunung Rinjani serta penggambaran Vol.XV No.1 halaman 2 Sk
efek suasana yang dirasakan ketika Akreditasi DIKTI.
berada di gunung, isi cerita terlihat
Dola, Abdullah. 2007. Apresiasi
lebih berkualitas dan menarik.
Prosa Fiksi dan Drama.
Representasi alam dalam novel
Makassar: Badan Penerbit
tersebut tergambar melalui keadaan
UNM.
alam di Gunung Rinjani yang masih
sangat terjaga kelestariannya terbukti Endraswara, Suwardi. (2016).
dengan suasana di sepanjang jalan Metodologi Penelitian
sampai puncak masih sangat segar Ekologi Sastra. Yogyakarta:
dengan rimbunnya pepohonan, cuaca CAPS.
9

Endraswara, Suwardi. (2016). Mandailing Dalam Menjaga


Ekokritik Sastra. Yogyakarta: Harmonisasi Lingkungan
Morfalingua. Hidup. Jurnal MIQOT. Vol.
XL No. 1.
Fauzi, Ammar Akbar. (2014).
Skripsi. Kritik Ekologi Dalam Imam, Jazuli. (2017). Pejalan
Kumpulan Cerpen Kayu Anarki. Yogyakarta.
Naga Karya Korrie Layun Djeladjah Pustaka.
Rampan Melalui Pendekatan
Ekokritik. Universitas Negeri Juanda, J. (2011). Analisis Wacana.
Yogyakarta. Makassar: Badan Penerbit
Universitas Negeri Makassar
Garrard, Greg. (2004). Ecocriticism. (UNM).
London and New York:
Routledge. Juanda, J. (2018). Fenomena
Eksploitasi Lingkungan
Hardiningtyas, Puji Retno. (2016). Cerpen Koran Minggu
Masalah Tanah dan Krisis Indonesia: Pendekatan
Lingkungan di Bali dalam Ekokritik. AKSIS: Jurnal
Antologi Puisi Dongeng dari Pendidikan Bahasa dan
Utara karya Made Adnyana Sastra Indonesia, 2 (2), 168-
Ole. Jurnal ATAVISME. 169.
Vol.19 No. 1.
Juanda, J. J. (2018). Eksplorasi Nilai
Harsono, Siswo. (2008). Ekokritik: Pendidikan Lingkungan
Kritik Sastra Berwawasan Cerpen Daring Republika:
Lingkungan. Vol.32 No.1 Kajian Ekokritik. Jurnal
Januari 2008 halaman 35. Sosial Humaniora, 11 (2), 70.
Juanda, J. (2018). Revitalisasi Nilai
Hartoko, Dick. (1989). Pengantar
Dalam Dongeng Sebagai
Ilmu Sastra. Jakarta: PT.
Wahana Pembentukan
Gramedia.
Karakter Anak Usia Dini.
Hendriyanto, Agus dkk. (2018). Jurnal Pustaka Budaya, 5(2),
Kecerdasan Ekologis 12.
Legenda Endang Rara Tompe Juanda, J. & Azis, A. (2018).
yang Ditransformasi dalam Penyingkapan Citra
Pertunjukan Kethek Ogleng Perempuan Cerpen Media
Pacitan. Prosiding: Indonesia: Kajian Feminisme.
Konferensi Internasional LINGUA: Center of
Kesusastraan XXVII. Bangka Language, Literature and
Belitung: Hotel Santika Teaching, 15 (2), 71-82.
Belitung.
Juanda, J. & Azis, A. (2018,
Hilda, Lelya. (2016). Revitalisasi Desember). Pendidikan
Kearifan Lokal Dalihan Na Lingkungan Siswa SMA
Tolu Masyarakat Muslim dalam Cerpen Koran
10

Kompas: Pendekatan Transformatif. Vol. 01 No.


Ekokritik. In Seminar 01.
Nasional Hasil Penelitian
(SNP2MPNUP). Nurgiyantoro. Burhan. (2009). Teori
Pengkajian Fiksi.
Juanda, J. & Azis, A. (2018). Yogyakarta: Gadjah Mada
Wacana Percakapan Manpitu University Press.
Etnis Bugis Wajo Sulawesi
Selatan Indonesia Pendekatan Purba, Antilan. (2012). Sastra
Etnografi Komunikasi. JP- Indonesia Kontemporer.
BSI (Jurnal Pendidikan Yogyakarta: Graha Ilmu.
Bahasa dan Sastra
Indonesia), 3(2), 71. Putri, Dian Permana dan Ira Rahayu.
(2015). Kajian Sastra Ekologi
Juliasih. (2012). Manusia dan (Ekokritik) terhadap Novel
Lingkungan dalam Novel Life Sebuah Wilayah yang Tidak
In The Iron Mills Karya Ada di Google Earth karya
Rebecca Hardings Davis. Pandu Hamzah. Prosiding
Vol.11 No.1 tahun 2012 Seminar Internasional Sastra.
halaman 86-87. Tema: Sastra Kita: Kini,
Dulu, dan Nanti. Bandung:
Laily, Norfil. (2012). Konservasi Balai Bahasa Provinsi Jawa
Alam dalam Novel Baiat Barat.
Cinta di Tanah Baduy Karya
Uten Sutendy (Kajian Rampan, Korrie Layun. (2013).
Ekokritik Greg Garrard). Antologi Apresiasi Sastra
Vol.01 No.01 tahun 2012 Indonesia Modern.
halaman 2. Yogyakarta: Narasi (Anggota
IKAPI).
Marland, Pippa. (2013).
Ecocriticism. Tahun 2013 Sudikan. Setya Yuwana (2017).
halaman 246. Ekologi Sastra (Ecocriticism)
sebagai Disiplin Ilmu Baru
McCarthy, Jeffrey Mathes. (2012). Dalam Kritik Sastra
Beyond romantic nature: Indonesia. Prosiding Seminar
ecocriticism’s new shades of Nasional Bulan Bahasa.
green. Tahun 2012 halaman Tema: Bahasa, Sastra, dan
278. Budaya dalam Perubahan
Sosial dan Lingkungan serta
Novitasari, Ifa. (2018). Perjuangan Implementasinya dalam
Tokoh Jumini Terhadap Pembelajaran. Gorontalo:
Penyelamatan Pulau Bungin Universitas Negeri Gorontalo.
Dalam Novel Dari Rahim
Ombak Karya Tison Sugiyono. (2015). Memahami
Sahabuddin Bungin: Kajian Penelitian Kualitatif.
Ekofeminisme Sosial- Bandung: CV. Alfabeta
Bandung.
11

Sukmawan, Sony. (2015). Sastra Gorontalo: Universitas


Lingkungan: Sastra Lisan Negeri Gorontalo.
Jawa dalam Perspektif
Ekokritik Sastra. Malang: UB Uniawati. (2014). Nelayan Di Lautan
Press. Dari Books Google, Utara: Sebuah Kajian
(Online), Ekokritik (Nelayan Di Lautan
(https://books.google.co.id), Utara: A Study Of
diakses 27 Agustus 2018. Ecocriticism). Vol.10 No.2
tahun 2014 halaman 249.
Sukmawan, Sony. (2016). Ekokritik
Sastra: Menanggap Sasmita Wellek, Rene dan Austin Warren.
Arcadia. Malang: UB Press. (1995). Teori Kesusastraan.
Dari Books Google, (Online), Jakatra: PT Gramedia.
(https://books.google.co.id),
diakses 3 Mei 2018. Widianti, Ande Wina. (2017). Kajian
Ekologi Sastra dalam
Teeuw, A. (2003). Sastera dan Ilmu Kumpulan Cerpen Pilihan
Sastera. Jakarta: PT. Dunia Kompas 2014 di Tubuh Tarra
Pustaka Jaya. dalam Rahim Pohon. Jurnal
Dikastrasia. Vol.1 No.2.
Umar, Fatmah AR. (2018). Peluang
dan Tantangan Wiyatmi, dkk. (2016).
Pengembangan Sastra Ekofeminisme: Kritik Sastra
Indonesia. Prosiding Berwawasan Ekologis dan
Konferensi Internasional Feminis. Yogyakarta: Cantrik
Kesusastraan XXVII. Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai