Anda di halaman 1dari 3

Nama : Risna Sophia R Asmar

NPM : 1906202010004
Mata Kuliah : Teori Sastra

Ringkasan Teori Sastra Ekologi

Ekologi adalah ilmu pengetahuan yang memmpelajari tentang organisme dan


lingkungannya. Ekologi menajdi disiplin ilmu yang mengkaji hubungan timbal balik antara
organisme-organisme atau kelompok organisme dengan lingkungannya. Semua organisme
memiliki lingkungan untuk hidup, sehingga hubungan antara organisme dan lingkungan tidak
dapat dipisahkan. Organisme tersebut adalah manusia, hewan, dan tumbuhan.

Hubungan sastra ekologi muncul sekitar awal 2000, kemunculan sastra ekologi
disebabkan karena ada kesadaran sastra dan ekologi sekitar yang mulai dianggap penting. Pada
awalnya teks sastra tidak pernah membicarakan tentang alam dan sekitarnya. Menurut Sikana
(2008:473) pada dasarnya konsep ekologi berasal dari bahasa Greek oikos yang diartikan sebagai
the whole house, yang berarti hubungan tempat tinggal dengan lingkungan alam. Lingkungan
alam yang dimaksudkan di sini termasuk kehidupan manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan
segala hal yang berkaitan dengan alam. Menurut Endaswara (2016) Ekologi sastra adalah sebuah
cara pandang memahami persoalan lingkungan hidup dalam perspektif sastra. Atau sebaliknya,
bagaimana memahami kesastraan dalam perspektif lingkungan hidup. Ulang-alik antara
lingkungan hidup (ekologi) dan sastra itulah yang menjadi bidang garap ekologi sastra. Ekologi
sastra mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan alamnya.

Ekologi sastra adalah dua disiplin ilmu yang digunakan untuk mengkaji hubungan antara
makhluk hidup atau manusia dengan lingkungannya. Setiap karya sastra pasti memiliki suatu
peristiwa yang berhubungan dengan lingkungan sekitarnya. Dalam kaitannya dengan karya
sastra ekologi digunakan dalam pengertian beragam. Pertama, ekologi digunakan dalam
pengertian yang dibatasi oleh konteks alam. Kedua, ekologi digunakan secara luas, termasuk
budaya ( Endaswara, 2016:33).
Gerakan Ekologikal Budaya

Kata ekologi pertama kali populer dikalangan hippies pada tahun 1970-an dengan slogan
solar energy, water power, turning on nature, dan survival with grace (Sikana, 2008:475).
Kumpulan ini menentang perusakan alam sekitar dan ingin melestarikan alam. Hal ini lah yang
mendorong lahirnya budaya melestarikan alam. Contohnya yaitu munculnya gerakan
Environmental Protection Agency yang bertujuan menjaga keindahan alam dan adanya kegiatan
merayakan Earth Day. Gerakan ini muncul di media secara besar-besaran dan mendapat
sambutan ramai dikalangan masyakat. Sehingga ekologi menjadi sebuah wacana, yaitu subjek
yang harus ditangani secara akademik, ilmiah dan bijak.

Konsep Sastra Ekologikal

Semua fenomena alam dan peristiwa-peristiwa tersebut, telah memberi ide kepada
pengarang untuk menghasilkan teks-teks yang setara dengan ekologisme. Dalam pembinaan
tekstual, latar adalah komponen yang merupakan konsep tempat dan masa. Meskipun fungsi latar
bukanlah tuntutan ekologisme, namun dapat diajdikan titik awal masuknya alam kedalam karya
sastra.

Kerangka teori sastra ekologi

Beberapa kerangka dasar teori sastra ekologi adalah sebagai berikut:

 Ekologi merupakan konsep sastra harus menghargai alam sekitar supaya dapat hidup
dengan aman dan tentram.
 Melihat hubungan manusia dengan alam sekitar, yaitu mencintai alam dan
melestarikannya.
 Membuat gerakan wacana ekologi yang bertujuan untuk membuat kehidupan menjadi
lebih baik.
 Menilai tindakan individu dalam atau kolektif dalam pembentukan budaya ekologikal.
Menjaga dan mengikuti perkembangan zaman demi kesejahteraan alamiah.
 Meneliti pergolakan yang bersifat ekologikal, terutama dalam aspek budaya, ekonomi,
pembangunan dan sebagainya.
 Menumbuhkan rasa cinta terhadap semua makhluk ciptaan Tuhan.
Unsur Ekologisme dalam Sastera

Kajian-kajian modern yang dilakukan oleh Prop yang menggunakan teori strukturalisme
bukan hanya memperoleh plot dalam sastra rakyat, namun juga mengemukakan konsep yang
berkaitan dengan seputaran teks karya sastra yang dilahirkan. Sastra yang berkembang ketika
orang beristirahat setelah bekerja keras menuai padi adalah karya sastra yang berhubungan
dengan sekitar persawahan. Kehidupan sekitar persawahan itulah yang melahirkan teks tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa sejak zaman dahulu karya sastra sudah menunjukkan hubungannnya
dengan alam.

Ekologi dalam Pembentukan Teori Sastra

Kita ketahui bahwa salah satu dasar pemikiran yang melahirkan teori sosiologi adalah
pemikiran Taine yang menunjukan peranan lingkungan dalam membuat karangan. Pengarang
adalah milik alam sekitarnya, milik masyarakatnya. Karya sastra memiliki hubungan yang erat
dengan masyarakat, terutama pembaca. Kesusastraan tidak dapat dipisahkan dari masyarakat,
begitu juga sebaliknya. Karya sastra merupakan teks refleksi masyarakat yang bersifat
kontekstual.

Kajian Drama dengan Ekologi

Hubungan drama dengan alam sudah dapat kita lihat sejak pertumbuhan drama
tradisional. Contohnya Wayang kulit yang merupakan drama tradisional melayu pertama yang
lahir dari hasil produksi dan pewarnaan alamiah yang menggambarkan masyarakat silam sejak
abad ke-13 dan 14. Draam tradisional wayang kulit ini merupakan drama tradisional yang
banyak disukai oleh masyarakat sehingga tidak ada hiburan lain sampai kurun waktu abad ke-18.

Anda mungkin juga menyukai