Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lidafni Khariatun

NIM : 1911020043
KELAS : 4A Keperawatan S1
Mata Kuliah : Keperawatan HIV-AIDS

1. Long Term Care (Perawatan Jangka Panjang)


PERAWATAN JANGKA PANJANG mencakup berbagai pelayanan perawatan, sosial dan
rehabilitasi untuk orang-orang yang membutuhkan. Fasilitas pelayanan jangka panjang menyediakan
berbagai pelayanan termasuk custodial, menengah, rehabilitasi dan perawatan terampil. Penitipan
dewasa menyediakan perawatan dan pengawasan dalam lingkungan yang terstruktur untuk para
manula dengan keterbatasan fisik atau mental. Anggota staff penitipan orang tua biasanya termasuk
dalam aktifitas direktur, perawat dan pekerja sosial dan juga tergantung pada relawan untuk
menjalankan banyak kegiatan. An assisted-living facility (ALF) adalah kombinasi dari jasa
perumahan dan dukungna pelayanan termasuk perawatan diri (mandi) dan manejemen rumah tangga
(makan) untuk manula.
ALF ditujukan untuk orang dewasa yang membutuhkan beberapa bantuan dengan kegiatan seperti
membersihkan rumah, makan, mandi, berpakaian atau pengingat obat dan keinginan memiliki
bantuan keamanan yang tersedia selama 24 jam di lingkungan perumahan. Continuing Care
Retirement Communities (CCRC) menyediakan berbagai tingkat perawatan berdasarkan kebutuhan
warga dari apartemen hidup independen untuk perwatan terampil dalam sebuah fasilitas keperawatan
berafiliasi.
An intermediate care facility (ICF)/ fasilitas perawatan menengah menyediakan tahapan
perkemabangan orang-orang cacat dengan perawatan medis dan pengawasan, pelayanan
keperawatan, terapi okupasional dan fisik, program kegiatan, layanan pendidikan dan rekreasi dan
layanan psikologi. A long-term care hospital (LTCH) atau perawatan jangka panjang rumah sakit
didefinisikan dalam hukum Medicare sebagai rumah sakit yang memiliki rawat inap yang rata-rata
lebih dari 25 hari. Tipe rumah sakit ini biasanya menyediakan perawatan medis yang diperpanjang
dan perawatan rehabilitasi untuk pasien yang secara klinik, kompleks dan mungkin menderita kondisi
akut atau kronis (misalnya, rehabilitasi komprehensif, pengobatan kanker dan sebagainya).
A residential care facility (RCF) atau fasilitas perawatan perumahan menyediakan perawatan
kostadian nonmedis, yang dapat disediakan ditempat tinggal keluarga, tempat tinggal pensiunan, atau
di fasilitas perawatan yang tepat termasuk panti jompo. RCF tidak diperbolehkan untuk menyediakan
layanan keahlian (seperti : suntikan, perawatan kolostomi dan sebagainya), tetapi mereka dapat
memberikan bantuan dengan aktivitas hidup sehari-hari yang meliputi mandi, berpakaian, makan,
toileting, berjalan dan sebagainya. Jenis perawatan ini disebut perawatan kustodian karena tidak ada
komponen perawatan kesehatan dan perawatan dapat diberikan oleh mereka yang tidak memiliki
keterampilan medis atau pelatihan.
A skilled nursing facility (SNF) (or nursing facility, NF) atau fasilitas keperawatan terampil/fasilitas
keperawatan menyediakan perawatan medis yang diperlukan untuk pasien rawat inap setiap hari
yang dilakukan oleh atau dibawah pengawasan tenaga medis terampil. SNF memberikan 4 terapi
rehabilitasi (misalnya, terapi fisik, terapi wicara, dan sebagainya) dan jasa perawatan luka. A
rehabilitation facility atau Fasilitas rehabilitasi memberikan layanan kepada pasien yang telah
mengalami penurunan dalam fungsi terakhir, sering karena stroke atau cedera kepala atau cedera
tulang belakang.
PERLUNYA FASILITAS PERAWATAN JANGKA PANJANG DALAM PANTI WERDHA
Penuaan didefinisikan sebagai menurunnya fungsi tubuh manusia untuk melakukan perbaikan akibat
kerusakan yang terjadi. Berbagai program telah diupayakan oleh Kementerian Sosial untuk
menangani permasalahan lansia di Indonesia. Mulai dari pelayanan berbasis Panti Werdha bagi lansia
terlantar, Program Day Care bagi lansia yang masih memiliki anggota keluarga dan rumah sendiri
akan tetapi membutuhkan kesibukan dan aktifitas bersama dengan lansia lainnya disiang hari,
Program Home Care untuk memberikan perawatan sosial bagi lansia di rumahnya sendiri, dan yang
paling terakhir adalah dikembangkannya program Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU).
Panti werdha dalam bahasa inggris sering di identikkan dengan Social Residencial atau Elderly
Hostels, Nursing Home, dan Hospice. ketiga istilah tersebut diatas jika diartikan dalam bahasa
indonesia berarti Panti Werdha.
Nursing Home adalah fasilitas pelayanan yang ditujukan kepada lansia yang yang mengalami tingkat
kemampuan fungsional partial care (membutuhkan bantuan sebagian dari orang lain untuk
memenuhii kebutuhan sehari-hari) maupun total care (membutuhkan bantuan orang lain untuk semua
kebutuhan sehari-hari) atau bedridden (kondisi fisik yang hanya mampu berbaring di tempat tidur).
Kondisi ini jika dirawat di RS membutuhkan cost yang tinggi sedangkan jika dirawat dalam keluarga
sendiri sangat memberatkan anggota keluarga maupun care giver lainnya. Hospice juga bisa diartikan
sebagai Panti Werdha, akan tetapi lebih spesifik diperuntukkan bagi lansia yang membutuhkan
Paliative Care (perawatan paliatif) akibat kondisi terminal ilnes (penyakit yang tidak dapat
disembuhkan) atau kondisi menjelang kematian.
Penurunan kemampuan fisiologi tubuh lansia akibat degenerasi menyebabkan lansia rentan untuk
terserang penyakit bahkan karena proses degenerasi yang terjadi mengantarkan lansia pada tahap
kehidupan akhir yaitu menjelang kematian. Pada kedua kondisi diatas tidak cukup pelayanan hanya
difokuskan pada residensialnya saja, akan tetapi lebih dari itu adalah bagaimana pelayanan
perawatannya yang bersifat paliatif, jangka panjang, dan holistik.
2. Palliative Care (Perawatan Paliatif)
A. Definisi
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
(dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa,
dengan cara meringankan penderita dari rasa sakit melalui identifikasi dini, pengkajian yang
sempurna, dan penatalaksanaan nyeri dan masalah lainyya baik fisik, psikologis, social atau
spiritual (Word Healt Organization (WHO),2016).
B. Tujuan perawatan paliatif
Tujuan perawatan paliatif adalah untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang
umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya. Meski
pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting dia sudah siap secra psikologis dan spiritual,
tidak stress menghadapi penyakit yang dideritanya.
Perawatan paliatif meliputi :
1. Menyediakan bantuan dari rasa sakit dan gejala menyedihkan lainnya.
2. Menegaskan hidup dan mempercepat atau menunda kematian.
3. Mengintefrasikan aspek-aspek psikologis dan spiritual perawatan pasien.
4. Menawarkan system pendukung untuk membantu keluarga menghadapi penyakitnpasien dan
kehilangan mereka.
C. Tempat perawatan palliative care
1. rumah sakit (Hospice hospital care), poliklinik, rawat singkat, rawat inap
2. Rumah (Hospice home care)
3. Hospis (Hospice care)
4. Praktek Bersama , Tim/kelompok perawatan paliatif
D. Prinsip Asuhan Perawatan Paliatif
1. Melakukan pengkajian dengan cermat, mendengarkan keluhan dengan sungguh-sungguh
2. Menetapkan diagnose/masalah keperawatan dengan cepat
3. Merencanakan asuhan keperawatan
4. Melaksanakan Tindakan/asuhan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai