Anda di halaman 1dari 14

Inovasi Pengelolaan Sampah.............

INOVASI PENGELOLAAN SAMPAH MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA


SAMPAH (PLTSa) OLEH DINAS KEBERSIHAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU
(DKRTH) SURABAYA
(Studi Kasus di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya)

Feby Meilina Sucahyo


S1 Ilmu Administrasi Negara, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
Email: feby.17040674095@mhs.unesa.ac.id

Eva Hany Fanida


S1 Ilmu Administrasi Negara, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
Universitas Negeri Surabaya
E-mail: evafanida@unesa.ac.id

Abstrak
Semakin tingginya populasi penduduk akan menghasilkan sampah yang tinggi pula, Kota Surabaya memiliki
timbulan sampah yang tinggi yakni mencapai 9.896,78 meter kubik perhari. Maka dari itu perlu adanya
pengelolaan sampah yang baik agar timbulan sampah berkurang. Upaya pengelolaan sampah yang telah
dilakukan salah satunya yaitu dengan adanya bank sampah, namun perlu upaya lainnya agar timbulan sampah
semakin berkurang. Dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya membuat inovasi
dengan mengubah sampah menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang berlokasi di Tempat
Pembuangan Akhir Benowo. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan inovasi
pengelolaan sampah menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di TPA Benowo Surabaya. Jenis penelitiannya
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus yang digunakan untuk menganalisis yaitu
menggunakan teori Halverson yang terdiri dari 4 indikator yaitu Technology Procurement (Pengadaan
Teknologi), Technology Development (Pengembangan Teknologi), Bureaucratic and Organizational Reform
(Reformasi Birokrasi dan Organisasi), dan New Policies (Kebijakan baru). Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini yaitu dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini
berdasarkan atribut inovasi Halvorsen yakni 1) Pengadaan teknologi inovasi pengelolaan sampah menjadi listrik
di TPA Benowo menggunakan teknologi Landfill Gas Collection dan teknologi Gasifikasi, 2) Pengembangan
teknologi yang dilakukan yaitu dengan adanya sistem Gasifikasi dan aplikasi SWAT (Solid Waste Aplication
Transportation). 3) Stakeholder yang terlibat dalam inovasi tersebut adalah Dinas Kebersihan dan Ruang
Terbuka Hijau, PT.Sumber Organik dan PT. Perusahaan Listrik Negara. 4) Adanya kebijakan dan peraturan
untuk mengelola sampah yang harus dipatuhi PT. Sumber Organik.
Kata kunci : Inovasi, Pengelolaan Sampah, PLTSa

Abstract
The higher the population, the higher the waste production, the city of Surabaya has a high waste generation,
reaching 9,896.78 cubic meters per day. Therefore it is necessary to have good waste management so that waste
generation is reduced. One of the efforts in waste management that has been carried out is the existence of a
waste bank, but other efforts are needed so that waste generation is reduced. In this case, the Surabaya City
Cleanliness and Green Open Space Agency made an innovation by converting waste into a Waste Power Plant
(PLTSa) located at the Benowo Final Disposal Site. The purpose of this study is to describe the innovation of
waste management into a solid waste power plant at TPA Benowo Surabaya. This type of research is descriptive
using a qualitative approach. The focus used to analyze is using the Halverson theory which consists of 4
indicators, namely Technology Procurement, Technology Development, Bureaucratic and Organizational
Reform (Bureaucratic and Organizational Reform), and New Policies (New Policies). The technique of
collecting data in this research is by making observations, interviews, and documentation. The results of this
study are based on Halvorsen's innovation attributes, namely 1) The procurement of innovation technology for
managing waste into electricity at the Benowo landfill uses Landfill Gas Collection technology and Gasification
39
Publika. Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021, 39-52

technology, 2) Technology development carried out is with the Gasification system and SWAT (Solid Waste
Application Transportation) application. ). 3) Stakeholders involved in the innovation are the Office of
Cleanliness and Green Open Space, PT. Sumber Organik and PT. State Electricity Company. 4) There are
policies and regulations for waste management which must be obeyed by PT. Organic Sources.
Keywords: Innovation, Waste Management, PLTSa

PENDAHULUAN Tabel 1
Setiap harinya manusia beraktivitas dan Jumlah Penduduk
menghasilkan sisa-sisa berupa sampah, dan volume dan Rasio Laju Pertumbuhan Penduduk
sampah akan semakin meningkat apabila masyarakat Kota Surabaya Tahun 2018-2019
tidak segera sadar terhadap pentingnya pengelolaan
sampah. Menurut Undang-Undang Republik Rasio Laju
Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Jumlah Penduduk Pertumbuhan
Tahun
Pengelolaan Sampah menyebutkan bahwa sampah (Jiwa) Penduduk Per tahun
merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia dan 2018-2019 (%)
proses alam yang berbentuk padat, dihasilkan setiap 2018 3 094 732
2.07
manusia dari akibat aktivitas yang menghasilkan
2019 3 158 943
sampah. Seperti halnya sampah padat perkotaan
yang dibiarkan di tempat pembuangan akhir tanpa
Sumber: surabayakota.bps.go.id, 2018
dikelola, apabila hal tersebut tidak segera ditangani
maka lingkungan kita akan tercemar oleh sampah
Dari data di atas dapat terlihat bahwa rasio
dan kualitas hidup manusia akan menurun. Seperti
peningkatan pertumbuhan penduduk dari tahun
yang diungkapkan oleh salah satu penulis jurnal
2018-2019 naik sebesar 2.07%. Maka dapat
yaitu sebagai berikut:
diartikan semakin meningkatnya jumlah penduduk,
“Municipal solid waste sent to the landfill semakin meningkat pula sampah yang dihasilkan.
poses a serious environmental threat, such Sehingga permasalahan sampah di Surabaya
as greenhouse gas emission from methane merupakan permasalahan yang sangat penting untuk
content in landfill gas.” (Sampah padat di tangani dan perlu diperhatikan. Seperti yang
perkotaan yang dikirim ke TPA diungkapkan oleh media online bahwa :
menimbulkan ancaman lingkungan yang “Menurut data dari Dinas Kebersihan dan
serius, seperti emisi gas rumah kaca dari Ruang Terbuka Hijau Pemkot Surabaya
kandungan metana dalam gas TPA) menyebutkan, timbulan sampah di Kota
(Cudjoe & Han, 2020). Surabaya setiap harinya berkisar 9.896,78
Volume sampah salah satunya juga dipengaruhi meter kubik perhari, sedangkan sampah
oleh pertumbuhan kepadatan penduduk, semakin yang diolah TPA Benowo rata-rata
banyak penduduk maka semakin banyak pula 1.628,20 ton perhari (2018).” (Sumber:
aktivitas yang akan menimbulkan sampah. Dari jatimtimes.com)
tahun ke tahun peningkatan jumlah penduduk Dengan jumlah timbulan sampah yang
Indonesia semakin tinggi. Berdasarkan data begitu banyaknya per hari, apabila tidak diolah maka
Worldometers, penduduk Indonesia di tahun akan menyebabkan permasalahan lainnya seperti
2019 mencapai jumlah 269 juta jiwa atau setara pencemaran lingkungan, polusi udara akibat bau tak
dengan 3,49% dari total populasi dunia. Dengan sedap, terancamnya kesehatan manusia,
jumlah penduduk yang sedemikian banyak, hal menyababkan banjir apabila menyumbat selokan dan
tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap sungai, dan masih banyak lagi. Kecenderungan
banyaknya timbulan sampah yang dihasilkan. Di masyarakat saat ini tidak begitu peduli dengan
Indonesia banyak kota dengan kepadatan penduduk sampah, karena mereka menganggap bahwa sampah
yang tinggi, salah satu kota yang memiliki jumlah merupakan sesuatu yang tidak berguna dan tidak
penduduk tinggi yaitu di Kota Surabaya. Seperti memiliki nilai. Pemikiran yang seperti inilah yang
yang terlihat pada data di bawah ini: harus dihilangkan, dan diubah menjadi pola pikir

40
Inovasi Pengelolaan Sampah.............

yang kreatif bahwa sampah dapat di kelola dan masalah lingkungan, bukan hanya sekedar
dimanfaatkan untuk hal lainnya yang lebih berguna. pemandangan yang tak sedap atau bau
busuk yang ditimbulkan namun ancaman
Tabel 2 terhadap kesehatan pun akan meluas
Produksi dan Volume Sampah yang Terangkut (Gede & Partha, 2012).”
Per Hari Menurut Kota Dari pendapat di atas maka diperlukan
Tahun 2016-2017 sebuah sistem pengelolan sampah dengan konsep
Kota Perkiraan Volume zero waste, sistem pengelolaan sampah dengan
Produksi Sampah yang konsep zero waste adalah sistem pengelolaan
Sampah Per Terangkut Per sampah yang tidak menghasilkan sampah kembali
Hari (m3) Hari (m3) disaat output hasil pengelohan tersebut. Sehingga
2016 2017 2016 2017 jumlah volume sampah organik akan semakin
Surabaya 9 710,61 9 896,78 5 237,70 5 427,45
berkurang (Muiz LS., 2017) .
Inovasi pengelolaan sampah diperlukan
Sumber : (bps.go.id, 2018)
untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut.
Seperti beberapa teori yang dikemukakan oleh
Dari data di atas menunjukkan volume sampah
Halvorsen mengenai inovasi yaitu tentang
yang terangkut mencapai 50% dari total produksi,
pengadaan teknologi dan pengembangan teknologi.
ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan
Dalam hal ini pengelolaan sampah dapat
pemerintah maupun masyarakat dalam mengelola
memanfaatkan teknologi sebagai inovasi baru yaitu
sampah. Contohnya seperti sudah ada banyak bank
dengan adanya pengadaan teknologi dan
sampah yang dikelola masyarakat sebagai wujud
pengembangan teknologi.
dalam mengurangi sampah yang masuk di TPA dan
upaya pemanfaatan sampah agar menjadi sesuatu Oleh karena itu pemerintah Kota Surabaya
yang lebih berguna dan memiliki nilai ekonomis. telah membuat suatu inovasi dalam pengelolaan
Tidak hanya dengan adanya bank sampah saja yang sampah dengan menjadikannya sebagai alternatif
diwujudkan dalam upaya pengelolaan sampah, sumber daya lainnya yaitu pembangkit listrik tenaga
dalam hal ini pemanfaatan sampah sebagai sumber sampah (PLTSa). Menurut Vontana (2009), inovasi
alternatif lain dianggap sangat perlu mengingat adalah kesuksesan ekonomi dan sosial berkat
sampah yang ada di Surabaya semakin hari semakin diperkenalkannya cara baru atau kombinasi baru dari
menumpuk. Pemanfaatan sampah sebagai sumber cara-cara dalam mentransformasi input menjadi
alternatif tidak hanya dapat mengurangi timbulan output yang menciptakan perubahan besar dalam
sampah yang ada di pembuangan akhir, tetapi juga hubungan antara nilaiguna dan harga yang
dapat menjaga lingkungan di sekitar pembuangan ditawarkan kepada konsumen atau pengguna,
tersebut menjadi lebih baik. Sampah-sampah yang komunitas, sosietas dan lingkungan. Dalam hal ini
tidak dapat diolah atau tidak tertarik di bank sampah inovasi pengelolaan sampah menciptakan perubahan
akan di buang di tempat akhir yaitu di Tempat besar dengan output atau hasil yang lebih memiliki
Pembuangan Akhir (TPA) Benowo yang terletak di nilai guna yaitu dengan mengubahnya menjadi
Kelurahan Romokalisari, Surabaya. Keberadaan energi listrik. Penulis lain juga menyebutkan bahwa
pembuangan akhir tentunya akan mengganggu inovasi adalah kegiatan yang meliputi seluruh proses
warga disekitar lokasi, seperti bau tak sedap, menciptakan dan menawarkan jasa atau barang baik
lingkungan menjadi sarang lalat yang nantinya akan yang sifatnya baru, lebih baik atau lebih murah
menjadi sumber penyakit, selain itu juga dapat dibandingkan dengan yang tersedia sebelumnya
merusak struktur dan lapisan tanah. Selain itu (Mindarti & Juniar, 2019:59).
dampak lainnya juga akan membuat resapan air Pembangkit listrik tenaga sampah
menjadi kotor akibat dari limbah sampah yang merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan
meresap ke tanah, serta masih banyak lagi akibat sampah sebagai bahan bakar. Sampah ini nantinya
lainnya yang ditimbulkan, seperti halnya pendapat akan digunakan untuk memanaskan air dalam boiler.
berikut : Uap panas yang dihasilkan boiler ini dimasukan ke
“......sampah semakin menumpuk dan turbin uap yang akan memutar generator sehingga
memerlukan lahan yang lebih luas serta menghasilkan energi listrik (Samsinar & Anwar,
pencemarannya menimbulkan berbagai
41
Publika. Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021, 39-52

2018). Seperti yang dikemukakan sebuah berita Pengelolaan sampah yang diubah menjadi
media online suarasurabaya.net: pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di TPA
“Muhammad Ali Azhar Manager Benowo tersebut sejalan dengan Peraturan Presiden
Operasional TPA Benowo dari PT Sumber No. 35 Tahun 2018 Tentang Percepatan
Organik (SO) mengatakan, sampah kota Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi
Surabaya yang khusus diterima TPA Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah
perharinya sebanyak 1.500 ton perhari. Lingkungan dengan tujuan yang termuat pada pasal
Sebagian besar gunungan sampah yang 2 yakni pengelolaan sampah bertujuan untuk
menumpuk di TPA telah diolah menjadi meningkatkan kesehatan masyarakat dan kulaitas
energi listrik hingga 2 MW (Megawatt).” linkungan, dan untuk mengurangi volume sampah
(sumber: suarasurabaya.net). secara signifikan demi kebershihan dan keindahan
Sampah-sampah yang telah terkumpul di kota serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.
TPA Benowo kemudian diolah hingga menghasilkan Diharapkan adanya inovasi pegelolaan sampah
energi terbarukan yang siap digunakan sebagai tersebut dapat sesuai apa yang tercantum dalam
bahan utama listrik yang menggunakan sistem Undang-Undang tersebut dan menjadikan Kota
Landfill Gas Collection. Sampah yang telah Surabaya lebih baik lagi.
terkumpul di TPA Benowo diolah oleh PT. Sumber Inovasi pengelolaan sampah di Kota
Organik (SO) sehingga menghasilkan gas metana. Surabaya telah manjadi percontohan dunia dan
Gas tersebut merupakan bahan baku utama listrik merupakan kota terbaik di Indonesia yang berhasil
lewat sistem Landfill Gas Collection tadi. Sistem mengelola sampahnya dengan baik. Hal ini
Landfill Gas Collection dari TPA Benowo dibuktikan dengan berita online
menghasilkan 2 Megawatt per hari. Selain dengan jatim.sindonews.com :
sistem Landfill Gas Collection, TPA Benowo juga “Pengelolaan sampah terpadu yang
akan mengembangkan sistem Gasifikasi dalam dilakukan di Surabaya menjadi percontohan
pengelolaan sampah menjadi energi listrik, cara ini dunia. Kota Pahlawan merupakan salah satu
juga dirasa lebih ramah linkungan. Hal ini juga kota di Indonesia yang berhasil mengolah
diungkapkan oleh Khan & Kabir (2020) sebagai sampah dengan baik. Demikian
berikut: disampaikan Regional Director UN
”Gasification and pyrolysis were Environment Asia and the Pacific Office
considered as feasible alternatives to Dechen Tsering. Surabaya bahkan bisa
incineration from a technical and financial mengubah sampah menjadi energi listrik.”
point of view, and were labelled as a less (Sumber : jatim.sindonews.com)
polluting technology,compared to Sehingga dengan adanya inovasi pengelolaan
incineration.” (Gasifikasi dan pirolisis sampah menjadi pembangkit listrik di TPA Benowo
dianggap sebagai alternatif yang layak Surabaya tersebut dapat dijadikan sebagai contoh
untuk insinerasi dari sudut pandang teknis untuk kota-kota lain bahkan untuk negara lain dalam
dan finansial, dan diberi label sebagai menghadapi permasalahan sampah. Begitu pula
teknologi yang tidak terlalu mencemari, untuk manfaatnya yaitu untuk mengurangi
dibandingkan dengan insinerasi). penumpukan sampah kota yang dapat menyebabkan
Selain itu banyak juga sistem pengelolaan banyak permasalahan. Selain itu inovasi tersebut
sampah menjadi energi seperti Konversi biokimia. juga dapat menambah keragaman sumber daya
Konversi biokimia (Anaerobic Digester) telah energi yang didapat dari bahan-bahan alternatif
diterapkan di beberapa negara sebagai pembanding lainnya. Dari uraian di atas maka peneliti tertarik
di Australia pada tahun 2000 telah dibangun di New untuk melakukan penelitian dengan mengangkat
York Wales yang mengolah sampah sebesar 187.000 judul “Inovasi Pengelolaan Sampah Menjadi
ton/tahun setara 512 ton/ hari yang menghasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
listrik 2,3 MW (Faridha et al., 2015). Dengan oleh Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka
adanya pengelolaan sampah yang diubah menjadi Hijau Surabaya Studi Kasus di Tempat
energi terbarukan tersebut diharapkan dapat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya”.
menekan jumlah sampah yang ada di Kota Surabaya METODE
sehingga dapat mengurangi permasalahan yang
ditimbulkan akibat sampah.

42
Inovasi Pengelolaan Sampah.............

Metode penelitian yang digunakan dalam Indikator ini dapat menjelaskan tentang adanya
penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pengembangan teknologi yang dimanfaatkan dalam
pendekatan kualitatif, penelitian ini bermaksud inovasi pengelolaan samah menjadi energi listrik
untuk memahami fenomena tentang apa yang tersebut. Pada penelitian ini yang dimaksud adalah
dialami oleh subjek penelitian. Metode deskriptif pengembangan teknologi apa saja yang
adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok dimanfaatkan oleh Dinas Kebersihan dan Ruang
manusia, suatu objek, kondisi, sistem pemikiran Terbuka Hijau dalam melakukan inovasi
ataupun peristiwa pada masa sekarang. Menurut pengelolaan sampah menjadi pembangkit listrik
Sukmadinata (2009:18), menyatakan bahwa tenaga sampah.
penelitian deskriptif bertujuan mendefinisikan suatu 3. Bureaucratic and Organizational Reform (Reformasi
keadaan atau fenomena secara apa adanya. Birokrasi dan Organisasi)
Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini Indikator ini dapat menjelaskan tentang adanya
menggunakan metode deskriptif kualitatif, agar reformasi birokrasi dan organisasi dalam upaya
mampu memberikan gambaran yang jelas tentang ini menciptakan tata pemerintahan yang baik meliputi
Inovasi Pengelolaan Sampah Menjadi Pembangkit struktur organisasi, pihak yang terlibat
Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPA Benowo (stakeholders), dan kondisi sosial dalam masyarakat.
Surabaya berjalan dengan semestinya. Pada penelitian ini yang dimaksud adalah Dinas
Dalam penelitian ini peneliti mengambil Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau berupaya
lokasi penelitian di Dinas Kebersihan dan Ruang menciptakan tata pemerintahan yang baik meliputi
terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya yang struktur organisasi, pihak yang terlibat
beralamatkan di Jl. Raya Menur No.31A, Manyar (stakeholders) dan kondisi sosial masyarakat dalam
Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya dan pelaksanaan inovasi tersebut.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo yang 4. New Policies (Kebijakan baru).
beralamatkan di Jl. Romokalisari I, Kecamatan Indikator ini dapat menjelaskan tentang adanya
Benowo, Surabaya. kebijakan baru yang dilaksanakan dalam inovasi
Penentuan subjek penelitian dalam pengelolaan sampah menjadi pembangkit listrik
penelitian ini dilakukan secara Purposive Sampling tenaga sampah. Pada penelitian ini yang dimaksud
karena dalam teknik pengambilan subjek atau adalah kebijakan baru yang diluncurkan oleh Dinas
sumber data dilakukan dengan pertimbangan Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau dan respons
tertentu. Dalam hal ini yang menjadi subjek yang diberikan oleh masyarakat dan pihak tekait
penelitian adalah pihak terkait di Dinas Kebersihan lainnya atas adanya inovasi tersebut.
dan Ruang terbuka Hijau (DKRTH) yang memiliki Adapun teknik pengumpulan data pada
kewenangan untuk memberikan informasi terkait penelitian ini yaitu dengan melakukan observasi,
Inovasi Pengelolaan Sampah menjadi Listrik di wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data
Tempat Pembuangan Akhir Benowo. Adapun subjek tersebut tentunya dengan tetap menerapkan protocol
yang di maksud yaitu Bapak Eko Sujarwoko selaku kesehatan agar terhindar dari virus Covid-19, karena
Staff Administrasi di Dinas Kebersihan dan Ruang peneilitian ini dilakukan saat pendemi berlangsung.
Terbuka Hijau Surabaya. Sedangkan untuk teknik analisis data yang
Teori yang digunakan untuk menganalisis digunakan dalam penelitian ini yaitu data reduction
penelitian ini adalah menggunakan teori Halvorsen (reduksi data), data display (penyajian data), dan
(2005) yang terdiri dari 4 indikator yaitu: conclusions drawing/Verification.
1. Technology Procurement (Pengadaan Teknologi)
Indikator ini dapat menjelaskan tentang adanya HASIL DAN PEMBAHASAN
pengadaan teknologi yang digunakan dalam
pelaksanaan pengelolaan sampah menjadi Pengelolaan sampah menjadi Pembangkit
pembangkit listrik tenaga sampah. Pada penelitian Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) merupakan inovasi
ini yang dimaksud adalah apa saja teknologi yang yang diluncurkan Kota Surabaya yang
digunakan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka memanfaatkan sampah sebagai energi terbarukan.
Hijau dalam melakukan inovasi pengelolaan sampah Adanya inovasi tersebut salah satunya yaitu untuk
menjadi pembangkit listrik tenaga sampah. mengurangi timbulan sampah yang semakin lama
2. Technology Development (Pengembangan Teknologi) semakin menumpuk dan dapat menyebabkan

43
Publika. Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021, 39-52

berbagai permasalahan. Adapun kondisi di Pengadaan teknologi sangat penting untuk


lingkungan sekitar TPA Benowo sebelum adanya memaksimalkan pelayanan yang diberikan kepada
pengelolaan sampah menjadi pembangkit listrik masyarakat. Dengan adanya teknologi baru maka
sangat parah dibandingkan sekarang. Sebelumnya di akan menunjang kinerja pelayanan yang lebih baik.
daerah lokasi TPA polusi bau sangat menyengat Seperti yang dikatakan oleh penulis sebayai berikut :
apalagi saat musim hujan, banyak lalat sehingga “Procurement is one way innovations could
mengganggu aktivitas warga sekitar TPA. Selain itu be introduced into the public sector.
limbah cair dari sampah yang ditimbun juga Technology procurement is important for the
mengontaminasi sumur-sumur warga sekitar. Namun public sector because it introduces better
dengan adanya pengelolaan sampah yang lebih technologies in the production of public
maksimal yaitu dengan dimanfaatkannya sebagai services and goods.” Pengadaan adalah salah
pembangkit listrik sehingga timbulan sampah satu cara inovasi dapat diperkenalkan ke
semakin berkurang, kini permasalahan lingkungan sektor publik. Pengadaan teknologi penting
tersebut semakin berkurang pula meskipun belum bagi sektor publik karena memperkenalkan
sepenuhnya hilang. teknologi yang lebih baik dalam produksi
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) barang dan jasa publik. (Halvorsen, 2005)
tersebut berlokasi di Tempat Pembuangan Akhir Indikator ini menjelaskan tentang adanya
(TPA) Benowo Surabaya, TPA Benowo merupakan pengadaan teknologi yang digunakan dalam
satu-satunya tempat pembuangan akhir yang ada di pelaksanaan pengelolaan sampah menjadi
Surabaya. Dengan luas sekitar 37,4 hektar tersebut pembangkit listrik tenaga sampah. Inovasi
mampu membuat pembangkit listrik tenaga sempah pengelolaan sampah menjadi listrik di Tempat
dengan menggunakan dua sistem teknologi sekaligus Pembuangan Akhir Benowo ini menggunakan
yaitu Landfill Gas Collection dan Gasifikasi. Untuk teknologi sistem landfill gas collection dan
sistem Landfill Gas Collection sendiri telah berjalan Gasifikasi untuk menghasilkan listrik dari sampah
sejak 2015 dan telah menghasilkan listrik sebesar 2 yang terkumpul. Pengadaan merupakan salah satu
Megawatt, sedangkan untuk sistem Gasifikasi baru cara untuk menstransfer inovasi agar dapat di
beroperasi pada awal 2020 dan teknologi gasifikasi implementasikan.
tersebut dapat menghasilkan 12 Megawatt dari Proses pengadaan atau procurement itu
pengelolaan sampah sebanyak 1000 ton perhari. sendiri terjadi pada tahun 2011, dimana pemerintah
Dalam hal ini pemerintah bekerja sama mengadakan procurement dengan menggunakan
dengan PT. Sumber Organik dalam mengelola sistem lelang yaitu dalam rangka penyediaan
sampah menjadi listrik, kerja sama tersebut infrastruktur TPA Benowo. Pelaksanaan lelang
menggunakan perjanjian bernama BOT (Build tersebut diikuti oleh empat peserta yaitu PT. Phoenix
Operate Transfer). Adapun kontrak kerjasamanya (Singapura), PT. Medco (Malaysia), PT. Sumber
berlaku selama 20 tahun terhitung sejak tanggal 8 Organik (Indonesia), dan PT. Imantata (Perancis).
Agustus 2012. Pemerintah dalam hal ini mengajukan dua
Dalam penelitian ini penulis menganalisis persyaratan untuk perusahaan yang mengikut lelang
menggunakan teori atribut inovasi dari Halvorsen tersebut yaitu kemampuan perusahaan dalam
yang terdiri dari Technology Procurement memanfaatkan sampah menjadi energi terbarukan
(Pengadaan Teknologi), Technology Development dan perihan sanitasi, keduanya harus mampu
(Pengembangan Teknologi), Bureaucratic and dipenuhi agar peserta dapat memangkan lelang.
Organizational Reform (Reformasi Birokrasi dan Berdasarkan berita acara Penetapan Pemenang
Organisasi), dan New Policies (Kebijakan baru). Lelang Nomor 510/13799/1436.6.512011 tanggal 22
Untuk dapat mengetahui penjelasan yang lebih Agustus 2011, lelang tersebut dimenangkan oleh PT.
dalam terkait inovasi Pengelolaan Sampah Menjadi Sumber Organik. Bentuk kerja sama yang dilakukan
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah, maka setiap pemerintah Kota Surabaya dengan PT. Sumber
poin dalam inovasi tersebut dapat dikaji dengan Organik yaitu dengan menggunakan sistem BOT
menggunakan atribut inovasi yang telah disebutkan, (Build Operate Transfer) selama 20 tahun yang
yakni sebagai berikut: terhitung pada bulan Oktober 2012.
Dalam hal ini DKRTH melalui PT.Sumber
1. Technology Procurement (Pengadaan Organik menggunakan dua sistem teknologi untuk
Teknologi) mengubah sampah menjadi energi listrik. Yang

44
Inovasi Pengelolaan Sampah.............

pertama yaitu dengan sistem Landfill Gas kemudian dari arang yang terkumpul tersebut akan
Collection, teknologi yang digunakan pada sistem dipanaskan hingga 1000 derajat celcius untuk
ini menggunakan mesin-mesin canggih buatan dari mendidikan air yang uapnya akan digunakan untuk
Austria, seperti yang dikemukakan Pak Eko selaku menggerakkan mesin pembangkit yang tersambung
staff DKRTH saat wawancara : pada generator hingga menghasilkan listrik.
“Untuk yang sistem Landfill Gas Collection Proses pengubahan sampah menjadi
ini menggunakan pipa dan mesin yang dibuat pembangkit listrik menggunakan teknologi
oleh Austria. Dan disitu lisrik akan dialirkan Gasifikasi Power Plant tersebut juga terdapat
menggunakan travo, kami punya dua unit beberapa sampah dari bahan tertentu yang dapat
yang bisa menghasilkan 2 Megawatt” ( memaksimalkan produksinya yaitu seperti bahan
Wawancara 26 Oktober 2020) dari plastik, kertas dan limbah. Hal tersebut juga
Untuk teknologi Landfill Gas Collection dan diungkap pada studi yang dilakukan oleh salah satu
teknologi Gasifikasi tersebut memiliki proses yang penulis yang mengatakan bahwa:
berbeda dalam pengubahan sampah menjadi “There is a wide range of feedstock which
pembangkit listrik. Untuk sistem Landfill Gas are suitable for a pyrolysis—gasification
Collection ini proses yang pertama yaitu sampah facility including mixed organic wastes,
yang terkumpul di TPA Benowo akan ditumpuk di sewage sludge, agricultural wastes, paper,
lokasi tertentu, kemudian akan dipadatkan dan cloth, and plastics.” (Ada berbagai bahan
didiamkan kurang lebih selama tiga minggu hingga baku yang cocok untuk fasilitas pirolisis-
satu bulan untuk menghasilkan gas metan yang siap gasifikasi termasuk limbah campuran
untuk dipanen dan diolah ke proses selanjutnya. organik, limbah lumpur, limbah pertanian,
Gunungan sampah tersebut dibentuk terasering agar kertas, kain, dan plastik). (Rajaeifar et al.,
tidak terjadi longsor dan tingginya tidak boleh 2017)
melebihi dari 25 meter. Hal tersebut dimaksudkan Dari adanya kedua teknologi tersebut, kini
agar tidak membahayakan pekerja. Tahap sampah di Surabaya telah dimanfaatkan dan dapat
selanjutnya sampah tersebut akan ditutup dengan mengurangi timbulan sampah di tempat pembuangan
tiga jenis cover yaitu tanah, terpal, dan plastik hitam. akhir. Upaya pengelolaan sampah di Surabaya yang
Dari proses tersebut sampah akan menghasilkan gas dahulu hanya menggerakkan bank sampah untuk
metan yang akan dialirkan melalui pipa menuju diolah dan dijadikan suatu barang yang lebih
mesin yang akan dijadikan sebagai pembangkit berguna, kini terdapat upaya lainnya yaitu dengan
listrik, kemudian listrik yang dihasilkan akan adanya inovasi baru yaitu memanfaatkannya
dialirkan ke jaringan PLN melalui travo dan yang menjadi energi terbarukan. Tentunya dengan adanya
dapat menghasilkan listrik sebesar 2 Megawatt. pengadaan teknologi tersebutlah yang menstransfer
sampah menjadi listrik, yang awalnya sampah hanya
ditimbun kini dengan adanya pengadaan teknologi
dapat diolah dan dijadikan sebagai pembangkit
listrik.
Dalam hal ini membuktikan bahwa
pengadaan teknologi menjadi penting karena sebagai
pendukung pelaksanaan inovasi agar dapat tercapai
sesuai dengan tujuan. Sama halnya dengan inovasi
pengelolaan sampah tersebut pemerintah Kota
Gambar 1 Surabaya berupaya untuk menentukan teknologi
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah yang tepat agar inovasi tersebut dapat tepat guna,
di TPA Benowo Surabaya
(Sumber : Dokumentasi DKRTH Surabaya) dan dapat menyelesaikan permasalahan sampah,
Untuk sistem Gasifikasi sendiri memiliki serta juga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Selain
proses yang berbeda dengan Landfill Gas Collection, adanya pengadaan teknologi, pembangunan
pada sistem ini menggunakan teknologi Gasifikasi infrastuktur lainnya yang telah dibangun di TPA
Power Plant, adapun prosesnya yaitu setelah sampah Benowo juga dapat menunjang tercapainya target
terkumpul maka akan dilakukan pembakaran. Hasil output inovasi dan dapat mengembangkan inovasi
dari pembakaran tersebut akan berupa arang,

45
Publika. Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021, 39-52

tersebut menjadi lebih baik lai. Seperti pendapat “Tadinya kita hanya menggunakan sistem
salah satu penulis yaitu sebagai berikut: Landfill Gas Collection saja untuk
“Secara ideal memang harus tersedia mengubah sampah manjadi listrik, tapi
infrastruktur yang dapat menunjang target sekarang sudah di tambah lagi dengan
atau prioritas pengembangan inovasi yang sistem Gasifikasi. Hal ini agar kita dapat
telah disepakati.” (Indrajit, 2006) menghasilkan listrik lebih banyak lagi dan
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat lebih maksimal dalam mengurangi
dibuktikan bahwa tersedianya teknologi Landfill Gas timbunan sampah” ( wawancara 26 Oktober
Collection dan Gasifikasi yang digunakan untuk 2020)
mengubah sampah menjadi pembangkit listrik Pengembangan teknologi sangat penting
tenaga sampah membuktikan bahwa daerah telah mengingat kebutuhan masyarakat dan
siap untuk melaksanakan inovasi tersebut. Dan perkembangan dari masa ke masa semakin
diharapkan kedepannya inovasi tersebut dapat meningkat. Adanya teknologi Gasifikasi Power
berkembang menjadi lebih baik lagi dan dapat Plant ini agar dapat menghasilkan pasokan listrik
mendatangkan banyak manfaat untuk masyarakat. yang lebih banyak lagi. Selain itu teknologi
Gasifikasi ini juga lebih ramah lingkungan dan
2. Technology Development (Pengembangan memiliki jangka waktu produksi yang lebih singkat
Teknologi) dibandingkan dengan sistem Landfill Gas
Pada indikator ini menjelaskan bahwa inovasi Collection, karena tidak perlu menunggu satu bulan
dapat muncul karena adanya pengembangan untuk dapat memanen gas. Hal tersebut tentunya
teknologi, pengembangan teknologi dapat diartikan menandakan adanya pengembangan teknologi yang
sebagai pengembangan atas segala pelayanan yang lebih baik lagi untuk memaksimalkan pengelolaan
menggunakan teknologi baik produk, proses sampah dalam menghasilkan listrik yang lebih
produksi dan bentuk organisasi kerja yang baru atau efektif dan efisien.
lebih baik daripada yang sebelumnya. Seperti yang Pengembangan teknologi lainnya yaitu Dinas
dikemukakan oleh Halvorsen yakni sebagai berikut : Kebersihan Dan Ruang Terbuka Hijau juga memiliki
“Technology development is understood as sistem aplikasi komputerisasi online yang berfungsi
the development of new or improved sebagai monitoring manajemen pengelolaan sampah
artefacts, production processes, and new or yang dapat terhubung oleh PT.Sumber Oraganik.
improved forms of work organization on both Nama sistem tersebut yaitu SWAT (Solid Waste
an individual and a systemic level.” Aplication Transportation), aplikasi tersebut
Perkembangan teknologi dipahami sebagai merupakan aplikasi untuk mempermudah
pengembangan artefak baru atau yang lebih monitoring dalam pengangkutan sampah. Mulai dari
baik, proses produksi, dan bentuk organisasi inisialisasi kendaraan, mengisian Bahan Bakar
kerja yang baru atau lebih baik pada tingkat Minyak (BBM), pengambilan sampah di Tempat
individu yang lebih sistemik. (Halvorsen, Pembuangan Sementara (TPS) hingga pembuangan
2005) sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Jadi
Dalam hal ini pengembangan teknologi yang kendaraan truk sampah yang keluar masuk ke TPA
dilakukan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Benowo akan melalui jembatan timbang untuk
Hijau ditujukan agar pengelolaan sampah di TPA melakukan verifikasi dengan cara scanning barcode.
Benowo dapat lebih efektif dan berkembang menjadi Sistem ini diciptakan karena terdapat truk
lebih baik lagi. Upaya tersebut ditunjukkan dengan sembarangan yang ikut membuang sampah di TPA
adanya sistem baru yaitu pengelolaan sampah Benowo tanpa diketaui asal,muatan isinya, dan lain
menjadi listrik dengan sistem Gasifikasi, sebagainya. Dengan adanya sistem ini, monitoring
sebelumnya TPA Benowo hanya mengubah sampah pada petugas akan semakin mudah karena semua
menjadi listrik dengan sistem Landfill Gas terintegrasi pada satu sistem.
Collection saja. Namun untuk lebih memaksimalkan Pengembangan teknologi tersebut tidak hanya
produksi listrik maka Dinas Kebersihan dan Ruang mencakup sebagaimana proses pengubahan sampah
Terbuka Hijau memutuskan untuk menambah menjadi listrik saja, tetapi juga bagaimana
teknologi lagi yaitu menggunakan teknologi sistem mekanisme sampah tersebut dari awal masuk hingga
Gasifikasi. Seperti hasil wawancara dengan Bapak diolah. Pengembangan infrastruktur penunjang
Eko selaku staff DKRTH: lainnya juga merupakan aspek penting untuk

46
Inovasi Pengelolaan Sampah.............

mendukung sebuah inovasi. Hal tersebut mandiri. Dan listriknya juga dimanfaatkan oleh
membuktikan bahwa daerah telah mampu untuk warga sekitar lokasi pembangkit itu sendiri.
menjalankan inovasi tersebut dengan baik. Seperti
yang dikemukakan oleh salah satu penulis yaitu
sebagai berikut:
“Selain tersedianya teknologi, infrastruktur
telekomunikasi dalam hal tingkat kesiapan
sebuah daerah untuk menerapkan e-
government juga sangat diperlukan agar
tujuan dari inovasi dapat tercapai.”
(F.Ramadhani, 2018)

Gambar 3
Pembangkit Listrik Mini
Di Rumah Kompos Bratang
(Sumber : Dokumentasi DKRTH, 2019)

Seperti keterangan dari Bapak Eko saat


melakukan wawancara yakni sebagai berikut:
“Di Surabaya sudah ada tiga pembangkit
Gambar 2
yang dikelola masyarakat sendiri. Salah
Tampilan Web SWAT (Solid Waste Aplication
satunya di Rumah Kompos Bratang ,
Transportation)
lokasinya di Keluraan Bratang, dan sudah
(Sumber : Dokumentasi Penulis 4 Desember, 2020)
mampu memproduksi listrik sebesar kurang
lebih 2 kilowatt.” (wawancara 26 Oktober
Selain pengembangan dari segi teknologi
2020).
terdapat pula pengembangan yang dilakukan Dinas
Berdasarkan penjelasan mengenai atribut
Kebersihan Dan Ruang Terbuka Hijau untuk
pengembangan teknologi diatas dapat diketahui
memperbanyak pembangkit listrik tenaga sampah
bahwa inovasi pengelolaan sampah menjadi
melalui pemberdayaan masyarakat sekitar untuk
pembangkit listrik tenaga sampah telah melakukan
memproduksi pembangkit listrik sendiri dari hasil
pengembangan teknologi dengan digunakannya
sampah yang dikumpulkan. Inovasi pengelolaan
sistem teknologi baru yaitu Gasifikasi Power Plant
sampah menjadi pembangkit listrik tersebut juga
serta penggunaan aplikasi SWAT (Solid Waste
telah dikembangkan dan dioptimalkan di daerah
Aplication Transportation). Selain itu juga
lainnya di Kota Surabaya. Hal tersebut dilakukan
pengembangan dengan menambah jumlah
melalui pembinaan dan pengembangan yang
pembangkit listrik tenaga sampah di beberapa
dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Ruang
tempat seperti di Jambangan, Kebun Bibit
Terbuka Hijau Surabaya. Dengan adanya upaya
Wonorejo, dan Ruma Kompos Bratang melalui
yang dilakukan tersebut diharapkan dapat
pembinaan dan pemberdayaan masyarakat setempat.
berkolaborasi dan dikembangkan ke daerah lainnya.
Prinsip kolaborasi dibutuhkan sebagai bentuk dari
3. Bureaucratic and Organizational Reform
adanya keterbukaan dan partisipasi dalam prinsip
(Reformasi Birokrasi dan Organisasi)
good governance (Mahardhani dkk, 2020:19).
Sebuah inovasi agar dapat di
Terdapat tiga tempat pengembangan PLTSa yaitu di
implementasikan dengan baik tentunya memerlukan
Jambangan, Kebun Bibit Wonorejo, dan Rumah
tenaga atau staff ahli dalam pelaksanaannya. Selain
Kompos Bratang, ketiga lokasi tersebut telah
itu untuk menunjang agar inovasi dapat berjalan
membuat pembangkit listrik mini sendiri dari hasil
sesuai dengan tujuan maka diperlukan pihak-pihak
mengelola dan mengumpulkan sampah secara
lain yang terlibat untuk menunjang kinerja. Indikator
ini dapat menjelaskan tentang adanya reformasi
47
Publika. Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021, 39-52

birokrasi dan organisasi dalam upaya menciptakan bernama BOT (Build Operate Transfer)”
tata kelola untuk menciptakan inovasi yang baik (wawancara 26 Oktober 2020)
meliputi struktur organisasi, pihak yang terlibat Inovasi Pembangkit Listrik Berbasis Sampah
(stakeholders), dan kondisi sosial dalam masyarakat. dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerjasama
Seperti pendapat salah satu penulis, yakni: Nomor 658.1/4347/436.6.5/2012 dan 88/JBU-
"Dalam pelaksanaan inovasi di sektor SO/8/2012 tanggal 8 Agustus 2012 yaitu antara
publik diperluas bahwa reformasi Pemerintah Kota Surabaya dengan PT. Sumber
merupakan inovasi. Reformasi birokrasi Organik tentang Perjanjian Kerjasama Penyediaan
dan organisasi merupakan upaya Prasarana dan Sarana Tempat Pemrosesan Akhir
pemerintah untuk mencapai Good (TPA) Benowo. Inovasi Pembangkit Listrik
Governance dan melakukan perbaikan Berbasis Sampah ini termasuk kedalam ruang
terhadap sistem penyelenggaraan lingkup kesepakatan kerjasama penyediaan sarana
pemerintah menyangkut aspek dan prasarana TPA Benowo. Inovasi ini juga
kelembagaan (organisasi), sumber daya merupakan bentuk dari salah satu peran Pemerintah
aparatur serta stakeholders yang terlibat Kota Surabaya dalam hal pengelolaan sampah.
dalam program tersebut.” (F. Ramadhani, Dengan adanya kerjasama yang terlibat
2018) antara PT.Sumber Organik dan Dinas Kebersian dan
Peran stakeholder yang terlibat disini sangatlah Ruang Terbuka Hijau Surabaya memungkinkan
penting, karena masing-masing memiliki peran dan adanya transformasi keahlian dari segi teknis
tugas yang berbeda. Tanpa adanya dukungan dari maupun operasional dalam mengelola sampah
pihak lain, suatu inovasi tidak akan dapat berjalan menjadi pembangkit listrik. Hal tersebut juga
dengan baik. Pihak pemerintah maupun swasta juga menandakan adanya reformasi dimana terdapat
harus memiliki hubungan yang baik agar perubahan dari yang sebelumnya hanya mengelola
terciptanya tatanan birokrasi yang baik pula. sampah dipilah dan ditimbun saja kini telah terdapat
Reformasi dalam inovasi dapat diartikan pula kemajuan untuk menjadikan sampah sebagai energi
sebagai kreatifitas birokrasi dalam menciptakan daya terbarukan. Proses tersebut dapat dikatakan sebagai
perubahan dan gagasan-gagasan baru. Dalam hal ini adanya perubahan atau reformasi pengelolaan
pemerintah Kota Surabaya membuat gagasan baru sampah yang semakin baik.
dalam hal pengelolaan sampah, serta menciptakan
tatanan organisasi baru dalam proses menjalankan
inovasi tersebut.
Pada penelitian ini yang dimaksud adalah
Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau
berupaya menciptakan tata pemerintahan yang baik
meliputi struktur organisasi, serta pihak yang terlibat
(stakeholders) dalam pelaksanaan inovasi tersebut.
Inovasi pengelolaan sampah di TPA Benowo ini
tidak sepenuhnya di kelola oleh Dinas Kebersihan
dan Ruang Terbuka Hijau, terdapat pihak ketiga
yaitu PT. Sumber Organik yang bertanggung jawab
Gambar 4
atas pelaksanaan teknis di TPA Benowo. Melalui
Walikota Surabaya Sedang Meninjau PLTSa
perjanjian BOT (Build Operate Transfer)
Di TPA Benowo
Pemerintah Kota Surabaya melakukan perjanjian
(Sumber : Dokumentasi DKRTH, 2019)
dengan PT. Sumber Organik untuk mengelola
sampah di TPA Benowo dalam kurung waktu 20
Selain PT. Sumber Organik, stakeholder
tahun. Seperti keterangan Pak Eko saat wawancara,
lainnya yang terlibat dalam inovasi tersebut yaitu
sebagai berikut:
dari PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dalam
“untuk pihak lain yang terlibat yaitu PT.SO,
hal ini PLN bertanggung jawab atas pendistribusian
jadi mulai pada tahun 2012 pemerintah
listrik, jadi setelah PT.SO mengolah sampah
mulai kerjasama dengan PT.SO untuk
menjadi pembangkit listrik, tahapan selanjutnya
mengelola sampah, melalui perjanjian

48
Inovasi Pengelolaan Sampah.............

PLN yang akan memproses dan mengatur listrik didalamnya. Seperti yang dikemukakan oleh
tersebut untuk didistribusikan ke masyarakat. Halvoersen yakni sebagai berikut :
Kerjasama yang dilaksanakan antara “New policies are often the basis for
pemerintah dengan PT.Sumber Organik diharapkan innovations in the public sector, and new
dapat memperoleh tatanan organisasi yang baik policies involving a broad range of
untuk menjalankan inovasi tersebut sehingga dapat innovations with deep impacts on both the
berjalan dengan baik sesuai tujuan serta bermanfaat public and private sector.” kebijakan baru
bagi masyarakat. Seperti yang di kemukakan oleh sering menjadi dasar inovasi di sektor publik
sala satu penulis yakni sebaai berikut: dan kebijakan baru yang melibatkan berbagai
“Reformasi birokrasi dapat diwujudkan inovasi dengan dampak yang mendalam baik
apabila terdapat sinergi antara pemerintah, pada sektor publik maupun swasta.
swasta dan masyarakat melalui upaya yang (Halvorsen, 2005)
berkelanjutan.”(Dwiyanto, 2009) Indikator ini dapat menjelaskan tentang
Pada penelitian ini pemerintah yang berperan adanya kebijakan baru yang dilaksanakan dalam
dalam pembuatan kebijakan yaitu inovasi inovasi pengelolaan sampah menjadi pembangkit
pengelolaan sampah menjadi pembangkit listrik, listrik tenaga sampah. Pengelolaan sampah di TPA
kemudian bekerjasama dengan pihak swasta yaitu Benowo sebelumnya hanya dikelola secara
PT. Sumber Organik sebagai penyedia infrastruktur konvensional tanpa adanya pemanfaatan lainnya.
dan teknologi serta pihak yang diberi kewajiban Sampah yang dibiarkan menimbun tanpa
untuk mengubah sampah menjadi listrik. Serta dari dimanfaatkan tidak dapat ditampung dalam waktu
pihak PLN yang bertindak sebagai penyalur dan yang lama. Lahan yang digunakan diperkirakan
pendistribusian listrik ke masyarakat. hanya akan cukup digunakan untuk sepuluh tahun
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa atribut saja. Dengan adanya keputusan untuk mengelola
reformasi birokrasi dan organisasi berkaitan dengan sampah agar dijadikan pembangkit listrik juga
sumber daya manusia atau staff ahli dan merupakan suatu kebijakan atau langkah pemerintah
pengorganisasian yang dilakukan dengan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
stakeholder atau mitra kerja yang terlibat, sehingga Dalam hal ini sampah yang sebelumnya
perlu adanya komunikasi yang baik di antara pihak hanya dikumpulkan dan ditimbun tanpa diolah kini
yang terlibat. Karena inovasi pengelolaan sampah pemerintah melalui Dinas Kebersihan Dan Ruang
menjadi pembangkit listrik tersebut akan terhambat Terbuka Hijau telah membuat terobosan baru
apabila salah satu dari mereka mengalami kendala. dengan diubahnya sampah menjadi energi
Dengan komunikasi yang baik maka pelaksanaan terbarukan yaitu Pembangkit Listrik Tenaga
inovasi tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai Sampah. Ini merupakan suatu langkah kebijakan
dengan tujuan yang ingin dicapai. baru dimana sampah dapat dikelola dan
dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat terlihat
4. New Policies (Kebijakan baru). manfaatnya untuk masyarakat serta dampaknya
Kebijakan dan reformasi baru merupakan dua terhadap lingkungan. Dalam menciptakan sebuah
konsep yang saling berkaitan, dimana terdapat inovasi tentunya terdapat kebijakan serta peraturan
perubahan terhadap sesuatu untuk menjadi lebih baru dalam proses penciptaan inovasi maupun
baik. Sedangkan kebijakan baru merupakan konsep setelah penciptaan inovasi, baik secara tertulis
yang lebih terbuka dimana terdapat pengenalan maupun tidak tertulis. Sehingga dengan adanya
terhadap sesuatu yang berbeda, kebijakan baru juga peraturan yang dibuat maka inovasi juga akan
melibatkan berbagai inovasi yang dapat berdampak semakin terarah dan dapat memaksimalkan hasil
pada semakin baiknya kinerja baik di sektor publik yang hendak dicapai. Seperti yang dikatakan oleh
maupun swasta. Dalam sebuah inovasi kebijakan salah satu penulis, sebagai berikut:
atau peraturan baru dapat dijadikan sebagai dasar “While government policies and
inovasi tersebut agar dapat berjalan dengan baik dan regulations can promote significant
sistematis. Kebijakan tersebut juga melibatkan fundamental changes in product and
pengembangan yang dibuat sekaligus process technology, which can also benefit
implementasinya, serta siapa saja pihak yang terlibat the industrial innovators.” (Sementara
kebijakan dan peraturan pemerintah dapat

49
Publika. Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021, 39-52

mendorong perubahan mendasar yang masyarakat yang bermanfaat.) (Arundel et


signifikan dalam produk dan teknologi al., 2019)
proses, yang juga dapat menguntungkan Kebijakan merupakan aspek yang sangat
inovator industri).(Patanakul & Pinto, penting dan merupakan faktor pendukung dari
2014) adanya suatu inovasi. Dapat diartikan sebagai
TPA Benowo sendiri beroperasi pada tahun penopang berjalannya suatu inovasi, dengan adanya
2001 dimana yang mengelola yaitu Dinas peraturan serta kebijakan, inovasi pengelolaan
Kebersihan Dan Ruang Terbuka Hijau, kemudian sampah yang diubah menjadi listrik tersebut dapat
pada tahun 2012 DKRTH memutuskan untuk berjalan dengan baik dan sesuai tujuan.
menggandeng pihak ketiga yaitu PT. Sumber
Oraganik untuk mengelola sampah dengan beberapa PENUTUP
peraturan yakni harus dapat memanfaatkan sampah KESIMPULAN
menjadi energi terbarukan, harus mampu mengelola Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai
minimal 1000 ton sampah perhari, dan yang terakhir Inovasi Pengelolaan Sampah Menjadi Pembangkit
perihal sanitasi. Selain itu dalam kurun waktu Listrik Tenga Sampah di TPA Benowo dapat
hingga tahun 2019 harus dapat membuat dua disimpulkan bawa inovasi tersebut merupakan
instalasi pembangkit listrik tenaga sampah yang kini inovasi yang diluncurkan Dinas Kebersihan dan
telah terlaksana. Dalam hal ini PT. Sumber Organik Ruang Terbuka Hijau untuk mengatasi permasalahan
melalui sistem lelang berhasil untuk memenangkan sampah yang semakin bertambah tiap harinya.
lelang tersebut melalui perjanjian BOT (Build Adapun inovasi tersebut dikelola oleh pihak ketiga
Operate Transfer), dan dalam kontraknya PT.SO yaitu PT. Sumber Organik melalui perjanjian yang
juga berkewajiban untuk membayar sewa lahan, bernama BOT (Build Operate Transfer) dengan
merawat dan menambah aset di TPA Benowo. rentan waktu selama 20 tahun terhitung sejak
Dengan adanya kebijakan-kebijakan tersebut, tanggal 8 Agustus 2012. Dan telah berhasil
suatu inovasi akan berjalan dengan lebih sistematis mengubah sampah menjadi listrik dengan
dan teratur. Dan tentunya peraturan atau kebijakan menggunakan dua teknologi yaitu teknologi Landfill
tersebut juga akan berjalan dengan baik apabila Gas Collection dan Gasifikasi Power Plant, dengan
seluruh pihak yang berkaitan dapat bekerja sama masing-masing dapat menghasilkan listrik sebanyak
dengan baik dan professional pula. Dalam suatu 2 Megawatt dan 12 Megawatt. Pengelolaan sampah
inovasi,sebuah kebijakan berperan penting untuk yang diubah menjadi pembangkit listrik tenaga
mengatur bagaimana agar inovasi tersebut dapat sampah (PLTSa) di TPA Benowo tersebut sejalan
berjalan dengan baik dengan melibatkan aktor-aktor dengan Peraturan Presiden No. 35 Tahun 2018
yang terlibat, dan oranganisai yang terlibat Tentang Percepatan Pembangunan Instalasi
didalamnya. Sehingga dengan adanya Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis
pengoptimalan kebijakan tersebut dapat membuat Teknologi Ramah Lingkungan.
inovasi atau sistem yang sedang dijalankan dapat Berdasarkan hasil analisis dengan
mencapai tujuannya dengan optimal pula. Seperti menggunakan teori atribut inovasi menurut
pendapat dari salah satu penulis yakni sebagai Halvorsen, dapat disimpulkan sebagai berikut. Yang
berikut: pertama yaitu Technology Procurement (Pengadaan
“....policy interest in public sector Teknologi), pengadaan merupakan salah satu cara
innovation is increasingly concerned with untuk menstransfer inovasi agar dapat di
how innovation occurs within public sector implementasikan. Proses pengadaan atau
organizations, as part of a goal to increase procurement itu sendiri terjadi pada tahun 2011,
the use of innovation to solve problems and dimana pemerintah mengadakan procurement
deliver beneficial community-based dengan menggunakan sistem lelang yaitu dalam
outcomes.” (kepentingan kebijakan dalam rangka penyediaan infrastruktur TPA Benowo.
inovasi sektor publik semakin Pelaksanaan lelang tersebut diikuti oleh empat
memperhatikan bagaimana inovasi terjadi peserta dan berdasarkan berita acara Penetapan
dalam organisasi sektor publik, sebagai Pemenang Lelang Nomor 510/13799/1436.6.512011
bagian dari tujuan untuk meningkatkan tanggal 22 Agustus 2011, lelang tersebut
penggunaan inovasi untuk memecahkan dimenangkan oleh PT. Sumber Organik. Inovasi
masalah dan memberikan hasil berbasis pengelolaan sampah menjadi listrik di TPA Benowo

50
Inovasi Pengelolaan Sampah.............

ini menggunakan teknologi Landfill Gas Collection dapat memanfaatkan sampah menjadi energi
dan teknologi Gasifikasi Power Plant untuk terbarukan, harus mampu mengelola minimal 1000
menghasilkan listrik dari sampah yang terkumpul. ton sampah perhari, perihal sanitasi, dan dalam
Yang kedua yaitu Technology Development waktu hingga 2019 harus mampu membuat dua
(Pengembangan Teknologi), dalam hal ini instalansi pembankit lisrik tenaga sampah di TPA
pengembangan teknologi yang dilakukan Dinas Benowo.
Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau ditujukan agar
pengelolaan sampah di TPA Benowo dapat lebih SARAN
efektif dan berkembang menjadi lebih baik lagi. Berdasarkan pemaparan dari hasil dan pembahasan
Upaya tersebut ditunjukkan dengan adanya sistem di atas, maka peneliti akan memberi saran terhadap
baru yaitu pengelolaan sampah menjadi listrik Inovasi Pengelolaan Sampah Menjadi Pembangkit
dengan sistem Gasifikasi, sebelumnya TPA Benowo Listrik Tenaga Sampah di TPA Benowo yaitu
hanya mengubah sampah menjadi listrik dengan sebagai berikut:
sistem Landfill Gas Collection saja. Adanya 1. Perlu adanya kebijakan tertulis mengenai inovasi
teknologi Gasifikasi Power Plant ini agar dapat pengelolaan sampah yang diubah menjadi listrik
menghasilkan pasokan listrik yang lebih banyak lagi. agar pelaksanaan teknis perihal inovasi tersebut
Selain itu teknologi Gasifikasi ini juga lebih ramah dapat secara jelas tertulis.
lingkungan dan memiliki jangka waktu produksi 2. Lebih dikembangkan lagi untuk cabang
yang lebih singkat dibandingkan dengan sistem pembangkit listrik mini di Surabaya dengan
Landfill Gas Collection. Pengembangan lainnya memberdayakan masyarakat.
yaitu terdapat sistem monitoring untuk kendaraan 3. Lebih diperhatikan perihal hasil limbah buangan
yang keluar masuk TPA Benowo bernama SWAT dari proses pengelolaan sampah menjadi listrik.
(Solid Waste Aplication Transportation).
Yang ketiga yaitu Bureaucratic and UCAPAN TERIMA KASIH
Organizational Reform (Reformasi Birokrasi dan Peneliti mengucapkan terima kasih yang
Organisasi) Sebuah inovasi agar dapat di setulus-tulusnya kepada pihak-pihak yang telah
implementasikan dengan baik tentunya memerlukan berkontribusi dalam penulisan dan penyusunan
tenaga atau staff ahli dalam pelaksanaannya. artikel ilmiah ini, diantaranya :
Stakeholder yang terlibat dalam inovasi pengelolaan 1. Para dosen S1 Ilmu Administrasi Negara
sampah di TPA Benowo ini adalah Dinas Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa.
Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau, kemudian 2. Eva Hany Fanida, S.AP., M.AP. selaku dosen
terdapat pihak ketiga yaitu PT.Sumber Organik yang pembimbing.
bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis di TPA 3. Fitrotun Niswah, S. AP, M.AP. dan Galih Wahyu
Benowo. Kemudian dari PT. Perusahaan Listrik Pradana, S. AP., M. Si selaku dosen penilai.
Negara (PLN) yang bertanggung jawab atas 4. Dan pihak-pihak lainnya yang memberikan
pendistribusian listrik. dukungan moral dan material kepada peneliti
Yang keempat yaitu New Policies sehingga penulisan artikel ilmiah ini dapat
(Kebijakan baru), dalam hal ini inovasi tentunya terselesaikan.
terdapat kebijakan serta peraturan baru dalam proses
penciptaan inovasi maupun setelah penciptaan DAFTAR PUSTAKA
inovasi. Pengelolaan sampah di TPA Benowo Aan, H. 2019. Pengolahan Sampah Terpadu
sebelumnya hanya dikelola secara konvensional Surabaya Jadi Percontohan Dunia. Online,
tanpa adanya pemanfaatan lainnya. Dengan adanya (https://daerah.sindonews.com/artikel/jatim/5
277/pengolahan-sampah-terpadu-surabaya-
keputusan untuk mengelola sampah agar dijadikan
jadi-percontohan-dunia) diakses pada 22
pembangkit listrik juga merupakan suatu kebijakan November 2020.
atau langkah pemerintah untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Dalam hal ini Dinas Abidin, Z. 2017. Mengintip Pengolahan Sampah
Kebersihan Dan Ruang Terbuka Hijau pada tahun Menjadi Listrik di TPA Benowo Surabaya.
2012 memutuskan untuk menggandeng pihak ketiga Online,(https://www.suarasurabaya.net/kelan
yaitu PT. Sumber Oranganik untuk mengelola akota/2017/Mengintip-Pengolahan-Sampah-
Menjadi-Listrik-di-TPA-Benowo-Surabaya/).
sampah dengan beberapa peraturan yakni harus
diakses pada 22 November 2020
51
Publika. Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021, 39-52

Ponorogo. JPSI (Journal of Public Sector


Arundel, A., Bloch, C., & Ferguson, B. 2019. Innovations), 4(2), 59.
Advancing innovation in the public sector:
Aligning innovation measurement with Mindarti & Juniar. 2019. INOVASI LAYANAN
policy goals. Research Policy, 48(3), 789– KESEHATAN BERBASIS E-
798. GOVERNMENT : Studi pada Puskesmas
Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.
Bahrul, M. 2018. Volume Sampah di Surabaya JPSI (Journal of Public Sector Innovations),
Mencapai 1,6 Ribu Ton Perhari. Online, 3(1), 19.
(https://www.jatimtimes.com/baca/167726/20
180224/170513/volume-sampah-di-surabaya- Muiz Liddinillah Sanafiyan, A., Ardiansyah Amin,
mencapai-1-6-ribu-ton-perhari) diakses pada Y., & Maulana, E. 2017. PERENCANAAN
22 November 2020 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
SAMPAH ORGANIK ZERO WASTE DI
Cudjoe, D., & Han, M. S. 2020. Economic and KABUPATEN TEGAL (STUDI KASUS DI
environmental assessment of landfill gas TPA PENUJAH KABUPATEN TEGAL).
electricity generation in urban districts of Jurnal Teknik Mesin (JTM), 6(4).
Beijing municipality. Sustainable Production
and Consumption, 23, 128–137. Patanakul, P., & Pinto, J. K. 2014. Journal of High
Technology Management Research
Dwiyanto, A. 2009. Reformasi Birokrasi, Examining the roles of government policy on
Kepemimpinan, dan Pelayanan Publik: innovation. Journal of High Technology
Kajian Tentang Pelaksanaan Otonomi Management Research, 25(2), 97–107.
Daerah di Indonesia. Yogyakarta: Gava
Media. Rajaeifar, M. A., Ghanavati, H., Dashti, B. B.,
Heijungs, R., Aghbashlo, M., & Tabatabaei,
Faridha, Pirngadie, B., & Konitat Supriatna, N. M. 2017. Electricity generation and GHG
2015. POTENSI PEMANFAATAN emission reduction potentials through
SAMPAH MENJADI LISTRIK DI TPA different municipal solid waste management
CILOWONG KOTA SERANG PROVINSI technologies: A comparative review.
BANTEN THE. Ketenagalistrikan Dan Renewable and Sustainable Energy Reviews,
Energi Terbarukan, 14(2), 103–116. 79(April), 414–439.

Gede, C., & Partha, I. 2012. Penggunaan Sampah Ramadhani, F & Eva Hani, F. 2018. INOVASI
Organik Sebagai Pembangkit Listrik Di Tpa PEMBAYARAN RETRIBUSI E-NYANK
Suwung - Denpasar. Majalah Ilmiah Teknik (NDELOK PELAYANAN KOMPLIT)
Elektro, 9(2). MENGGUNAKAN T-CASH DI PASAR
GEDANGAN KABUPATEN SIDOARJO.
Halvorsen, T. 2005. Innovation in the Public Jurnal Publika, 6(7), 1–6.
Sector.
Samsinar, R., & Anwar, K. 2018. Studi
Indonesia, B. P. S. L. H. (2018). No Title. Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga
https://www.bps.go.id/publication/2018/12/0 Sampah Kapasitas 115 Kw (Studi Kasus Kota
7/d8cbb5465bd1d3138c21fc80/statistik- Tegal). Jurnal Elektrum, 15(2), 33–40.
lingkungan-hidup-indonesia-2018.html
Vontana. 2009. Manajemen Inovasi dan
Indrajit, R. E. 2006. Konsep Pelayanan Publik Penciptaan Nilai. Jakarta:Grasindo.
Berbasis Internet dan Teknologi Informasi.
Yogyakarta: Andi Offset.

Khan, I., & Kabir, Z. 2020. Waste-to-energy


generation technologies and the developing
economies: A multi-criteria analysis for
sustainability assessment. In Renewable
Energy (Vol. 150). Elsevier B.V.

Mahardhani & Sunarto. 2020. Peran Civil Society


Organization (Cso) Dalam Perumusan
Kebijakan Publik: Kajian Di Kabupaten

52

Anda mungkin juga menyukai