Anda di halaman 1dari 3

Nama : Neva Elvanderi

Nim : 050218A149

Kelas : 4C transfer

UAS FEPID

1. Apa yang dimaksud dengan

a. Farmakoepidemiologi

jawab : Farmakoepidemiologi adalah suatu studi cabang ilmu yang menghubungkan


disiplin ilmu epidemiologi dan farmasi klinik bertujuan untuk mendalami efek suatu obat
terhadap suatu populasi. Farmakoepidemiologi dapat mengevaluasi hasil treatment,
sehingga diperoleh keamanan dan efikasi yang lebih baik ketika digunakan pada pasien.
Studi memiliki peranan penting dalam melihat keberhasilan ataupun kegagalan terapi
obat yang diberikan. Farmakoepidemiologi juga memberikan rekomendasi pengambilan
keputusan yang tepat dalam pemilihan terapi obat agar dapat menurunkan derajat
mortalitas dalam suatu populasi akibat ketidaktepatan dalam pengobatan serta
menyelidiki penggunaan obat-obatan , efek obat pada,jumlah orang yang lebih besar serta
biaya obat-obatan (pharmacoeconomy).

b. Farmakologi klinik

jawab : Farmakologi klinis adalah disiplin ilmu yang menyelidiki efisiensi dan keamanan
obat-obatan dan mencari jawaban untuk pertanyaan klinis. Farmakologi klinis berfokus
pada individu atau kelompok pasien dalam lingkungan klinis Ini menyelidiki penggunaan
obat secara rasional pada manusia. Memainkan peran dalam membuat penemuan baru
dan bekerja menuju regulasi dan perizinan dengan memikul tanggung jawab dalam
mengatur otoritas

c. Drug safety

jawab : Keamanan obat (drug safety ) adalah ilmu dan kegiatan yang berkaitan dengan
deteksi, penilaian, pemahaman dan pencegahan efek samping atau masalah lainnya terkait
obat. Dimaksudkan untuk mencegah medication error dan efek yang tidak diinginkan
pada pasien, penggunaan efek obat yang berlebihan. Tujuannya untuk memastikan dan
menghasilkan penyediaan obat yang aman dan efisien.
2. Apa kegunaan farmakoepidemiologi?

Jawab : Farmakologi epidemiologi digunakan secara umum untuk mengevaluasi sistem


perawatan kesehatan dan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan. Secara ilmiah ini
dianggap sebagai tulang punggung manajemen risiko terapeutik.
Kegunaan lain dari farmakoepidemiologi yaitu:
1. Memfasilitasi kuantifikasi yang lebih baik tentang efek samping obat.
2. Jenis informasi baru yang tidak mungkin diperoleh selama studi pra-pemasaran
dapat diperoleh.
3. Keamanan obat, persyaratan etis, dan hukum dapat dipastikan dan direalisasikan

3. Jelaskan beberapa kekuatan dan keterbatasan riset farmakoepidemiologi!

Jawab : Farmakopidemiologi umum memakai riset yang sudah dipublikasi. Data-data


sekunder selama memiliki satuan yang sama, tujuan yang sama, dan masih up to
date (terbaharui), maka masih dapat dipakai untuk penilitian epidemiologi.
Hal yang juga perlu diperhatikan adalah desain dari riset yang dipakai untuk data sekunder
sehingga bisa dipakai untuk keberhasilan pasca persetujuan keamanan obat. Sudah umum
bahwa data sekunder dapat dipakai untuk riset-riset farmakoepidemiologi selama visi dan
sasaran sejalan. Masalah keamanan obat memang menjadi topik riset yang serius karena
menyangkut aspek manusia. Sementara itu, tantangan untuk menemukan obat-obat baru
semakin sulit, yang mana memerlukan lebih banyak data terperinci dan akurat, serta
mengolah, menganalisis melalui ilmu-ilmu baru yang semakin berkembang. Ini pula yang
menyebabkan terbatasnya industri farmasi global yang tertarik dan mampu berinvestasi
dalam mengembangkan obat-obat baru dan inovatif. Lebih jauh, industri obat baru dan
inovatif tidak hanya ditunjang oleh kemampuan finansial tetapi juga ditopang oleh sumber
daya manusia yang berkualitas tinggi, komitmen tinggi, dan mempunyai jam terbang yang
memenuhi syarat.

4. Siapa saja yang dapat memanfaatkan riset farmakoepidemiologi? Sebutkan dan jelaskan
mengapa mereka memanfaatkanya!

Jawab : Para pengguna riset farmakoepidemiologi yaitu adalah para ilmuwan-ilmuwan,


pakar-pakar ahli dalam bidang farmakoepidemiologi , saints dan mereka yang memiliki
latar belakang dengan ruang lingkupnya adalah pengembangan obat dan bidang
kesehatan Seperti FDA merupakan badan yang berada di bawah Departemen Kesehatan
dan Layanan Masyarakat (United States Department of Health and Human Services) dan
memiliki sejumlah kantor dan pusat layanan yang masing-masing mengkhususkan diri
pada bidang tertentu. Food and Drug Administration (FDA) adalah badan yang bertugas
mengatur makanan, suplemen makanan, obat-obatan, produk biofarmasi, transfusi
darah, peranti medis, peranti untuk terapi dengan radiasi, produk kedokteran hewan,
dan kosmetik di Amerika Serikat. Mereka para pengguna riset farmakoepidemiologi
memanfaatkan hasil studi farmakoepidemiologi sebagai solusi dalam penggembangan
obat baru yang akan mendorong ditemukannya obat-obat yang inovatif, adapun pada
Organisasi Pemeliharaan Kesehatan digunakan untuk menetapkan formularium, rumah
sakit serta program kesehatan yang lainnya.

5. Apa yang dimaksud dengan metaanalisis?

Jawab : suatu bentuk penelitian kuantitatif yang menggunakan angka-angka dan metode
statistik dari beberapa hasil penelitian untuk mengorganisasikan dan menggali informasi
sebanyak mungkin dari data yang diperoleh, sehingga mendekati kekomprehensifan
dengan maksud-maksud lainnya.

6. Apa tujuan/kegunaan studi metaanalisis?

Jawab : Tujuan menjawab pertanyaan penelitian dengan teknik-teknik statistik yang lebih
baik atau menjawab pertanyaan-pertanyaan baru dengan data lama yang dimiliki.  Analisis
sekunder merupakan suatu ciri-ciri penting terhadap riset dan kegiatan evaluasi.

7. Apa kerugian studi meta analisis?

Jawab : Kekurangan  meta analisis adalah keterbatasan kelengkapan dan kualitas data yang
tersedia dan metode statistika yang dipakai dalam artikel asal.

Anda mungkin juga menyukai