Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FARMAKOEPIDEMIOLOGI

”PERSPEKTIF FARMAKOEPIDEMIOLOGI PANDANGAN AKADEMIK”

OLEH

Kelompok 4
Nama Anggota Kelompok :
1.Maria Vianesa Riberu (204111043)
2.Namelwangi TaiMeta (204111052)
3.Regelinda Risela Saijao (204111035)
4.Rofelita Fyka Naiboas (204111040)
5.Rossi Cathy Akal (204111043)
Kelas : Farmasi B
Semester : IV

UNIVERSITAS CITRA BANGSA


PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah

yang berjudul ‘’ Perspektif Farmakoepidemiologi Pandangan Akademik’’. Atas dukungan


moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan
terima kasih kepada ibu dosen pengampuh mata kuliah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
1.1.Latar Belakang..........................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
2.1.Peran yang dilakukan Akademisi :..........................................................................................4
2.2. Tugas Akademisi.......................................................................................................................5
2.3. Sudut Pandang Akademis........................................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................................6
PENUTUP............................................................................................................................................6
3.1. Kesimpulan...............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Pharmacoepidemiology adalah studi tentang penggunaan dan efek obat dalam


Masyarakat dengan jumlah besar. The pharmacoepidemiology jelas mengandung Dua
komponen : " pharmaco " dan" epidemiologi " dalam rangka untuk lebih Menghargai dan
memahami apa dan apa yang tidak termasuk dalam bidang baru Ini , hal ini berguna untuk
membandingkan ruang lingkup dengan bidang Lainnya yang terkait. Ruang lingkup
pharmacoepidemiology pertama akan Dibandingkan dengan farmakologi klinis, dan
kemudian itu epidemiologi.
Epidemiologi farmasi didefinisikan sebagai pengaplikasian dari ilmu epidemologi,
metode serta penalaran untuk mempelajari efek efek dan penggunaan obat-obatan pada
populasi manusia. Farmakoepidemiologi menyelidiki keuntungan maupun kerugian dari
efek obat-obatan. Hal tersebut difokuskan pada penilaian risiko yang tidak biasa terjadi,
pada masa laten, dan reaksi perlawanan tubuh yang sering tidak diperkirakan pada saat
obat pertama kali digunakan. Sebelum obat tersebut dijual.tantangan terbesar dari
farmakoepidemologi adalah mengukur risiko sebuah obat secara tepat, bergantung dari
satu atau beberapa alternatif. Sehingga dengan demikian, didapatkan pilihan atau
kombinasi obat yang tepat dalam melakukan upaya kuratif.

Pengertian epidemiologi dapat ditinjau dari berbagai aspek ssuai dengan tujuan
masing-masing yaitu:

1. Aspek akademik
Epidemiologi berarti analisis data kesehatan, sosial ekonomi, dan kecenderungan yang
terjadi untuk. mengadakan identifikasi dan interprestasi perubahan perubahan keadaan
yang terjadi atau akan terjadi di masyarakat umum atau kelompok penduduk tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Peran yang dilakukan Akademisi :


 Meningkatkan pengetahuan

 Memperkuat farmakologi klinik

 Membuat database

 Meningkatkan praktik

2.2. Tugas Akademisi


Melakukan riset dan memberikan pendidikan yang dapat meningkatkan
penggunaan obat secara optimal.
Misi ini dicapai melalui beberapa aktivitas:
- Mengembangkan pengetahuan mengenai terapi dan bagaimana menggunakannya
dengan tepat, - menngatur resiko yaitu dengan cara mengukur keuntungan dan kerugian
dari efek terapi yang digunakan,
- meningkatkan praktek dengan cara mengatur strategi untuk menjamin bahwa terapi
yang dilakukan merupakan terapi yang seharusnya dilakukan,
- menginformasikan pada pembuat kebijakan mengenai tujuan ilmu klinis, efeknya saat
ini dan tujuan dari kebijakan.
- dengan membawa konsep farmakoepidemiologi, dan studi mengenai terapetik pada
umumnya, dapat meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat

2.3. Sudut Pandang Akademis


Farmakoepidemiologi merupakan tantangan bagi komunitas akademis, sehingga
harus dikuasai dan dikembangkan secara terus menerus.farmakoepidemiologi disiplin
ilmu yang diperlukan untuk memahami bagaimana mengoptimalkan terapi Berbagai
Elemen terus mendorong isu-isu risiko & manfaat terapi ke dalam kesadaran publik.
Kalangan akademisi dapat membuat pendekatan baru yang dapat menyediakan dasar2
bagi disiplin ilmu terapetik.
Suatu lembaga pendidikan dan penelitian dapat melakukan perubahan dengan
menciptakan kondisi yang dinamis dengan menciptakan consortium dan kurikulum
yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan di masyarakat
Pandangan Akademisi tidak seperti pemerintahan atau industri, pihak akademisi
memiliki kemandirian dan otonomi pada ilmu pengetahuan untuk meningkatkan
pemahaman ilmiah masyarakat terhadap kesehatan. Selain memiliki peran dalam
pendidikan dan pengembangan tenaga kerja, akademisi memberikan kontribusi dalam
pengembangan penelitian. Akademisi berperan menjadi komite penasehat FDA. Saran
yang diberikan oleh akademisi berkontribusi pada kualitas badan pengawas pengambil
keputusan dan kredibilitas untuk memberi ulasan produk.
Akademisi dan komunitas, memberikan FDA dan industri jumlah data yang cukup
banyak mengenai kemanan obat. Namun, pihak akademisi tidak secara rutin melakukan
penelitian yang diburu waktu karena ditakutkan akan mengganggu kualitas pekerjaan
mereka. Beberapa program akademik memiliki kemitraan masyarakat-swasta atau
masyarakat-pemerintahan yang berfungsi sebagai pusat penilitian. Sebagai contoh
AHRQ’s centers for education and research terdiri dari 7 lembaga penelitian yang
berbasis masyarakat-swasta antara pemerintahan, akademisi, industri dan masyarakat.
Center for education and Research on Therapeutics (CERTs) membantu dalam
meningkatkan kemanan dan manajemen resiko. Kerjasama antara akademisi dan FDA
dalam farmakoepidemiologi memungkinkan penelitian lebih lanjut tentang isu regulasi
obat baik yang sedang dikembangkan maupun yang telah beredar di masyarakat ( Re
dan Strom,2008)
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Epidemiologi farmasi didefinisikan sebagai pengaplikasian dari ilmu epidemologi,
metode serta penalaran untuk mempelajari efek-efek dan penggunaan obat-obatan pada
populasi manusia. Farmakoepidemiologi menyelidiki keuntungan maupun kerugian
dari efek obat-obatan.
Peran yang dilakukan akademisi
1. Meningkatkan pengetahuan
2. Memperkuat farmakologi klinik
3. Membuat database
4. Meningkatkan praktik
Farmakoepidemiologi merupakan tantangan bagi komunitas akademis, sehingga harus
dikuasai dan dikembangkan secara terus menerus.farmakoepidemiologi disiplin ilmu
yang diperlukan untuk memahami bagaimana mengoptimalkan terapi.
Kalangan akademisi dapat membuat pendekatan baru yang dapat menyediakan dasar-
dasar bagi disiplin ilmu terapetik.Suatu lembaga pendidikan dan penelitian dapat
melakukan perubahan dengan menciptakan kondisi yang dinamis dengan menciptakan
consortium dan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
dimasyarakat
Tugas akademisi yaitu melakukan riset dan memberikan pendidikan yang dapat
meningkatkan penggunaan obat secara optimal.

Misi ini dicapai melalui beberapa aktivitas:


- Mengembangkan pengetahuan mengenai terapi dan bagaimana menggunakannya
dengan tepat,
- menngatur resiko yaitu dengan cara mengukur keuntungan dan kerugian dari efek
terapi yang digunakan,
- meningkatkan praktek dengan cara mengatur strategi untuk menjamin bahwa terapi
yang dilakukan merupakan terapi yang seharusnya dilakukan,
- menginformasikan pada pembuat kebijakan mengenai tujuan ilmu klinis, efeknya saat
ini dan tujuan dari kebijakan.
- dengan membawa konsep farmakoepidemiologi, dan studi mengenai terapetik pada
umumnya, dapat meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyara
DAFTAR PUSTAKA

e-book Dasar Epidemiologi

e-book Teori dan Epidemiologi Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai