Sujud Tilawah Merupakan sujud yang dilaksanaka ketika seseorang membaca atau mendengar penggalan dari
surah Al-Quran yang termasuk ayat sajadah, baik ketika shalat maupun tidak. Ayat sajadah ialah ayat-ayat al-qur’an
yang memerintahkan untuk sujud. Sujud tilawah dilakukan sebagai bentuk merendah atas kebesaran Allah SWT.
Sujud tilawah bisa dilakukan di dalam sholat ataupun di luar sholat.
Sujud tilawah adalah sunnat mu’akkad, Jika seseorang membaca ayat sajdah, baik dalam mushaf atau dalam hati,
di dalam shalat atau di luar shalat, hendaklah ia sujud. Sujud tilawah tidaklah wajib dan tidak pula berdosa bila
tertinggal, sebab terdapat keterangan bahwa ketika Umar bin Khattab berada di atas mimbar, ia membaca ayat sajdah
dalam surat al-Nahl, lalu ia turun dan sujud. Tetapi pada Jum’at yang lainnya ia tidak sujud walau membaca ayat
sajdah. Lantas ia berkata : “Sesungguhnya Allah tidak mewajibkan kita agar bersujud kecuali jika mau”. Hal ini
disampaikan di hadapan para sahabat. Juga diterangkan bahwa Zaid bin Tsabit membacakan ayat sajdah dalam surat
al-Najm di hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam namun ia tidak sujud, tentu Zaid akan disuruh sujud oleh Nabi
jika hal itu wajib
1. Jauh dari setan dan dekat dengan surga. Keutamaan sujud tilawah yang pertama ini sebagaimana dinyatakan
dalam hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah. Nabi SAW. Bersabda
“jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis.
Setan pun akan berkata-kata: “Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya
surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas
mendapatkan neraka.” (HR. Muslim no. 81)
2. Sujud akan mengangkat derajat seseorang dan menghapus dosa-dosanya. Karena itu, Nabi saw.
menyuruh kepada seluruh umatnya agar senantiasa memperbanyak sujud, termasuk ketika memabaca
ayat sajdah atau mendengarnya. Dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Tsauban disebutkan, bahwa
3. sujud merupakan amalan yang bisa membuat seseorang bersama Nabi saw di surga. Dalam hadis
riwayat Imam Muslim dari Ka’ab Al-aslami, dia bercerita; Suatu ketika saya bermalam bersama
Rasulullah saw., lalu saya membawakan air untuk wudu dan hajatnya. Kemudian beliau berkata kepada
saya, ‘Mintalah.’ Saya berkata, ‘Saya minta agar bersamamu di surga. Beliau berkata lagi, ‘Ada lagi?.’
Saya berkata, ‘Itu saja.’ Lalu belau berkata, ‘Bantulah aku (untuk mewujudkan keinginanmu) dengan
memperbanyak sujud.”
“Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa showwarohu, wa syaqqo samahu, wa bashorohu bi khaulihi wa kuuwatihi
fatabarakallahu ahsanul kholiqiin".
Artinya: Wajahku bersujud kepada Dzat yang menciptakannya, yang membentuknya, dan yang memberi
pendengaran dan penglihatan, Maha berkah Allah sebaik-baiknya pencipta. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Hakim,
Tirmidzi dan nasai).
Menghadap kiblat
Niat dan takbir
Sujud (Hanya sekali)
Duduk setelah sujud
Salam
Apabila setelah membaca atau mendengar ayat berikut, Anda disunahkan melakukan sujud tilawah, berikut
daftarnya:
Surat Al A’raf ayat 206 Surat As Sajadah ayat 15
Surat Al Isra’ ayat 109 Surat An Naml ayat 26
Surat Ar Ra’d ayat 15 Surat Fusilat ayat 38
Surat An Nahl ayat 50 Surat An Najm ayat 62
Surat Maryam ayat 58 Surat Sad ayat 24
Surat Al Hajj ayat 18 Surat Al-Insyiqaq ayat 21
Surat Al Hajj ayat 77 Surat Al -‘Alaq Ayat 19
Surat Al-Furqon ayat 60