Anda di halaman 1dari 13

BEBERAPA MODEL, PENDEKATAN, STRATEGI, DAN METODE DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Oleh: Selvia Erita

Abstract

This paper deals with some models, approaches, strategies and methods in the study of
mathematics. Issues discussed were the definition, characteristics and types of model,
approach, strategy and methods in the study of mathematics. How to choose and define
models, approaches, methods and learning strategies. Teachers' efforts in organizing and using
a variety of teaching variables is an important part in the success of students achieve the
planned objectives. Therefore, the selection of methods, strategies and approaches in a
classroom situation in question is very important. The effort to develop teaching strategies
grounded in the understanding that teaching is a form of efforts to give guidance to students for
learning activities or in other words membelajarkan students as mentioned above. From here
reflected an understanding that learning is not solely result oriented, but also process-oriented.
The quality of the process will provide a space in determining the quality of the results
achieved.

Abstrak
Tulisan ini berkaitan dengan beberapa model, pendekatan, strategi dan metode dalam
pembelajaran matematika. Masalah yang dibahas adalah pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis
dari suatu model, pendekatan, strategi dan metode dalam pembelajaran matematika.
Bagaimana memilih dan menentukan model, pendekatan, metode dan strategi pembelajaran.
Usaha-usaha guru dalam mengatur dan menggunakan berbagai variabel pengajaran merupakan
bagian penting dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan yang direncanakan. Karena itu maka
pemilihan metode, strategi dan pendekatan dalam situasi kelas yang bersangkutan sangat
penting. Upaya pengembangan strategi mengajar tersebut berlandas pada pengertian bahwa
mengajar merupakan suatu bentuk upaya memberikan bimbingan kepada siswa untuk
melakukan kegiatan belajar atau dengan kata lain membelajarkan siswa seperti disebut di atas.
Dari sini tercermin suatu pengertian bahwa belajar tidak semata-mata berorientasi kepada hasil,
melainkan juga berorientasi kepada proses. Kualitas proses akan memberikan ruang dalam
menentukan kualitas hasil yang dicapai.

PENDAHULUAN belajar. Lingkungan belajar merupakan


suatu sistem yang terdiri dari unsur tujuan,
Pembelajaran adalah proses bahan pelajaran, alat, siswa dan guru.
interaksi peserta didik dengan pendidik dan Semua unsur atau komponen tersebut saling
sumber belajar pada suatu lingkungan berkaitan, saling mempengaruhi dan

1
semuanya berfungsi dengan berorientasi pembelajaran. Dan tujuan tersebut
pada tujuan. Seperti kita ketahui bahwa utamanya adalah keberhasilan siswa dalam
tugas guru ialah mengajar yang berarti belajar dalam rangka pendidikan baik
membelajarkan siswa untuk mencapai dalam suatu mata pelajaran maupun
tujuan tertentu atau kompetensi. Tujuan pendidikan pada umumnya. Jika guru
atau kompetensi itu telah dirumuskan terlibat didalamnya dengan segala macam
dalam kurikulum yang berfungsi sebagai metode yang dikembangkannya maka yang
pedoman pelaksanaan proses pembelajaran. berperan sebagai pelajar atau individu yang
belajar. Usaha-usaha guru dalam proses
Dalam proses pembelajaran yang tersebut utamanya adalah membelajarkan
menjadi permasalahan pokok ialah siswa agar tujuan khusus maupun umum
bagaimana memilih dan menentukan proses belajar itu tercapai.
model, pendekatan, metode dan strategi
pembelajaran. Strategi belajar mengajar Usaha-usaha guru dalam mengatur
menentukan jenis interaksi didalam proses dan menggunakan berbagai variabel
pembelajaran. Untuk meningkatkan mutu pengajaran merupakan bagian penting
pendidikan dan pembelajaran di masa yang dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan
akan datang diperlukan perubahan pola yang direncanakan. Karena itu maka
pikir yang akan dijadikan sebagai landasan pemilihan metode, strategi dan pendekatan
pelaksanaan program pembelajaran. Proses dalam situasi kelas yang bersangkutan
pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru sangat penting. Upaya pengembangan
dan kurang terfokus pada siswa. Akibatnya strategi mengajar tersebut berlandas pada
kegiatan belajar mengajar lebih pengertian bahwa mengajar merupakan
menekankan pada pengajaran dan bukan suatu bentuk upaya memberikan bimbingan
pada pembelajaran. kepada siswa untuk melakukan kegiatan
belajar atau dengan kata lain
Dalam mengajar diperlukan suatu membelajarkan siswa seperti disebut di
variasi. Dalam pengembangan variasi atas. Dari sini tercermin suatu pengertian
mengajar tentu saja tidak sembarangan bahwa belajar tidak semata-mata
tetapi ada tujuan yang hendak dicapai. berorientasi kepada hasil, melainkan juga
Selain itu metode mengajar juga diperlukan berorientasi kepada proses. Kualitas proses
dalam kegiatan belajar mengajar. Metode akan memberikan ruang dalam menentukan
mengajar adalah suatu cara atau jalan yang kualitas hasil yang dicapai.
harus dilalui di dalam mengajar. Metode
mengajar mempengaruhi belajar, metode Berangkat dari paparan di atas,
mengajar guru yang kurang baik akan maka tulisan ini dirasa perlu untuk
mempengaruhi belajar siswa yang tidak membahas mengenai beberapa model,
baik pula. pendekatan, strategi dan metode dalam
pembelajaran.
Didalam proses belajar mengajar
tercakup komponen, pendekatan dan
berbagai metode pengajaran yang
dikembangkan dalam proses tersebut. PEMBAHASAN
Tujuan utama diselenggarakannya proses A. Model Pembelajaran Matematika
belajar adalah demi tercapainya tujuan

2
Dalam proses pembelajaran oleh sifat dari materi yang akan
dikenal istilah model pembelajaran. diajarkan dan juga dipengaruhi oleh
Menurut Arends dalam Trianto tujuan yang akan dicapai dalam
(2010:51) model pembelajaran pengajaran tersebut serta tingkat
mengacu pada pendekatan kemampuan peserta didik. Disamping
pembelajaran yang akan digunakan, itupula, setiap model pembelajaran
termasuk didalamnya tujuan-tujuan juga mempunyai tahap-tahap (sintaks)
pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan yang dapat dilakukan siswa dengan
pembelajaran, lingkungan bimbingan guru. Antara sintak yang
pembelajaran, dan pengelolaan kelas. satu dengan yang lain juga mempunyai
Sedangkan menurut Sumantri, dkk perbedaan. Perbedaan-perbedaan ini,
(1999:42) model pembelajaran adalah diantaranya pembukaan dan penutupan
kerangka konseptual yang melukiskan pembelajaran yang berbeda Antara satu
prosedur yang sistematis dalam dengan yang lainnya. Oleh karena itu
mengorganisasikan pengalaman belajar guru perlu menguasai dan dapat
untuk mencapai tujuan pembelajaran menerapkan berbagai keterampilan
tertentu, dan memiliki fungsi sebagai mengajar, agar dapat mencapai tujuan
pedoman bagi para perancang pembelajaran yang beraneka ragam dan
pembelajaran dan para pengajar dalam lingkungan belajar yang menjadi ciri
merencanakan dan melaksanakan sekolah dewasa ini.
aktivitas belajar mengajar. Model pembelajaran
Hal senada juga diungkapkan mempunyai empat ciri khusus yang
oleh Erman, Suherman (2003:7) model tidak dimiliki oleh strategi, metode
pembelajaran adalah pola interaksi atau prosedur. Ciri-ciri khusus model
siswa dengan guru didalam kelas yang pembelajaran adalah:
menyangkut strategi, pendekatan, 1). Rasional teoritis logis yang
metode dan teknik pembelajaran yang disusun oleh para pencipta atau
diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangnya. Model
belajar mengajar di kelas. pembelajaran mempunyai teori
Jadi model pembelajaran pada berpikir yang masuk akal.
dasarnya merupakan bentuk Maksudnya para pencipta atau
pembelajaran yang tergambar dari awal pengembang membuat teori
sampai akhir yang disajikan secara dengan mempertimbangkan
khas oleh guru. Dengan kata lain, teorinya dengan kenyataan
model pembelajaran merupakan sebenarnya serta tidak secara fiktif
bungkus atau bingkai dari penerapan dalam menciptakan dan
suatu pendekatan, metode dan teknik mengembangkannya.
pembelajaran. 2). Landasan pemikiran tentang apa
Menurut Trianto (2010:53) dan bagaimana siswa belajar
fungsi model pembelajaran adalah (tujuan pembelajaran yang akan
sebagai pedoman bagi perancang dicapai).
pengajar dan para guru dalam 3). Tingkah laku mengajar yang
melaksanakan pembelajaran. Untuk diperlukan agar model tersebut
memilih model ini sangat dipengaruhi dapat dilaksanakan dengan

3
berhasil. Model pembelajaran untuk melakukan
mempunyai tingkah laku mengajar usaha maksimal.’’
yang diperlukan sehingga apa yang
Pada prinsipnya
menjadi cita-cita mengajar selama
ini dapat berhasil dalam pembelajaran kooperatif bertujuan
pelaksanaannya. untuk mengembangkan tingkah
4). Lingkungan belajar yang diperlukan
laku kooperatif antar siswa,
agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai. Model pembelajaran sekaligus membantu siswa dalam
mempunyai lingkungan belajar pelajaran akademisnya. Ada
yang kondusif serta nyaman,
banyak variasi pendekatan dalam
sehingga suasana belajar dapat
menjadi salah satu aspek pembelajaran kooperatif
penunjang apa yang selama ini diantaranya adalah Student Teams
menjadi tujuan pembelajaran. Achievement Divisions (STAD),
Menurut Erman, Suherman
(2003: 259), beberapa model Teams Games Tournaments
pembelajaran . (TGT), Team Assisted
1). Model Pembelajaran Kooperatif. Individualization (TAI),
Pembelajaran kooperatif
Cooperative Integrated Reading
merupakan pembelajaran yang
mengutamakan adanya kerjasama. and Composition (CICR), Model
Pembelajaran kooperatiff Group Investigation, Jigsaw, Co-
dikembangkan berdasarkan teori
op Co-op
belajar kontruktivis.
Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Johnson dan 2). Model Pembelajaran Teman
slavin dalam Slavin (2010:34) Sebaya.
Sekolah memiliki banyak
‘‘Struktur tujuan potensi yang dapat ditingkatkan
kooperatif efektivitasnya untuk menunjang
menciptakan sebuah
keberhasilan suatu program
situasi dimana satu-
satunya cara pengajaran. Potensi yang ada di
anggota kelompok sekolah, yaitu semua sumber-
bisa meraih tujuan sumber daya yang dapat
pribadi. Mereka mempengaruhi hasil dari proses
adalah jika belajar mengajar. Dalam arti luas
kelompok mereka
sumber belajar tidak harus selalu
bisa sukses. Oleh
karena itu untuk guru.
meraih tujuan Menurut Erman, Suherman
personal mereka, (2003:277) tutor sebaya adalah
anggota kelompok sumber belajar selain guru, yaitu
harus membantu teman sebaya yang lebih pandai
teman satu timnya memberikan bantuan belajar kepada

4
teman-teman sekelasnya disekolah. proses pembelajaran, yang merujuk
Sedangkan menurut Oemar, pada pandangan tentang terjadinya
Hamalik (2001: 73) tutor sebaya suatu proses yang sifatnya masih
merupakan bimbingan pembelajaran sangat umum, didalamnya
dalam bentuk pemberian mewadahi, menginspirasi,
bimbingan, bantuan, petunjuk, menguatkan dan melatari metode
arahan, dan motivasi agar siswa pembelajaran dengan cakupan
dapat efisiendan efektif dalam teoritis tertentu.
belajar.
Secara singkat pengertian Menurut Miftahul Huda
tutor dapat diartikan sebagai (2014: 184) pendekatan
seorang yang memberikan tutorial pembelajaran bisa dipahami sebagai
atau tutoring, sedangkan tutoring cara-cara yang ditempuh oleh
atau tutorial atau tutoring adalah pembelajaran untuk bisa belajar
bimbingan yang dapat berupa dengan efektif. Sedangkan menurut
bantuan, petunjuk, arahan, ataupun Erman, suherman (2003:6)
motivasi baik secara individu pendekatan pembelajaran
maupun kelompok dengan tujuan matematika adalah cara yang
agar siswa dapat lebih efisien dan ditempuh oleh guru dalam
efektif dalam kegiatan pembelajaran pelaksanaan pembelajaran agar
sehingga tujuan dalam kegiatan konsep yang disajikan dapat
pembelajaran tersebut dapat tercapai diadaptasikan oleh siswa.
dengan baik. Berdasarkan penjelasan di
Prosedur penyelenggaraan atas dapat penulis simpulkan bahwa
tutor sebaya yaitu: Student to pendekatan dalam proses
student, group to tutor, Student to pembelajaran merupakan aspek
student. Interaksi antar kawan yang sangat penting dalam
membuka mata anak terhadap pola tercapainya suatu tujuan
tingkah laku yang berlaku dalam pembelajaran. Seorang guru dituntut
kebudayaan tertentu, yang sering mampu memilih pendekatan agar
dilakukan. Model tutor sebaya sesuai dalam melaksanakan
adalah suatu model pembelajaran pembelajaran yang akan
yang dilakukan dengan cara dilaksanakan.
memberdayakan siswa yang
memiliki daya serap tinggi dari Ada dua jenis pendekatan
kelompok siswa itu sendiri untuk dalam pembelajaran matematika,
menjadi tutor bagi teman-temannya. yaitu pendekatan yang bersifat
metodologi dan pendekatan yang
B. Pendekatan Pembelajaran bersifat materi. Pendekatan
Matematika metodologik berkenaan dengan cara
siswa beradaptasi konsep yang
Pendekatan pembelajaran disajikan kedalm struktur
dapat diartikan sebagai titik tolak kognitifnya, yang sejalan dengan
atau sudut pandang kita terhadap cara guru menyajikan bahan

5
tersebut. Pendekatan metodologik pengetahuannya yang berada
diantaranya adalah pendekatan dalam diri mereka. Mereka
intuitif, analitik, sintetik, spiral, berbagi strategi dan
induktif, deduktif, tematik, realistic, penyelesaiannya, debat antara
heuristic. Sedangkan pendekatan satu dengan lainnya, berpikir
material yaitu pendekatan secara kritis tentang cara terbaik
pembelajaran matematika dimana untuk menyelesaikan setiap
dalam menyajikan konsep masalah.
matematika melalui konsep
matematika lain yang telah dimiliki 2. Pendekatan Pemecahan Masalah
siswa. Misalnya untuk menyajikan Matematika
penjumlahan bilangan Pemecahan masalah
menggunakan pendekatan garis merupakan bagian dari
bilangan atau himpunan, untuk kurikulum matematika yang
menyajikan konsep titik pada bidng sangat penting karena dalam
dengan menggunakan vector atau proses pembelajaran maupun
diagram cartesius, untuk penyelesaian, siswa
menyajikan konsep penjumlahan dimungkinkan memperoleh
bilangan pecahan yang tidak sejenis pengalaman menggunakan
digunakan gambar atau model. pengetahuan serta keterampilan
yang sudah dimiliki untuk
1. Pendekatan Kontruktivisme diterapkan pada pemecahan
Dalam kelas kontruktivis masalah yang bersifat tidak
seorang guru tidak mengajarkan rutin. Jika suatu masalah
kepada anak bagaimana diberikan kepada seseorang dan
menyelesaikan persoalan, seseorang tersebut langsung
namun mempresentasikan mengetahui cara
masalah dan meng’encourage’ menyelesaikannya dengan
(mendorong) siswa untuk benar, maka soal tersebut tidak
menemukan cara mereka sendiri dapat dikatakan sebagai
dalam meyelesaikan masalah.
permasalahan. Ketika siswa Menurut Polya (1957),
memberikan jawaban, guru solusi soal pemecahan masalah
mencoba untuk tidak memuat empat langkah fase
mengatakan bahwa jawabannya penyelesaian, yaitu memahami
benar atau tidak benar. Namun masalah, merencanakan
guru mendorong siswa untuk penyelesaian, menyelesaiakan
setujua atau tidak setuju kepada masalah sesuai rencana dan
ide seseorang dan saling tukar melakukan pengecekan kembali
menukar ide sampai persetujuan terhadap semua langkah yang
dicapai tentang apa yang dapat dikerjakan.
masuk akal siswa. Didalam Sedangkan menurut Dewey
kelas kontruktivis, para siswa dalam wina Sanjaya (2011:217)
diberdayakan oleh langkah-langkah utama dalam

6
pemecahan masalah sebagai diberikan dan bukan
berikut: berorientasi pada jawaban
a) Merumuskan masalah. (hasil) akhir. Siswa dihadapkan
b) Menganalisis masalah. pada open-ended tujuan
Strategi pemecahan masalah utamanya bukan untuk
menekankan pentingnya mendapatkan jawaban tetapi
definisi masalah guna lebih menekankan pada cara
menentukan banyaknya bagaimana sampai pada suatu
kemungkinan penyelesaian. jawaban.
c) Mengembangkan beberapa Pendekatan open-ended
hipotesis. Hipotesis adalah prinsipnya sama dengan
alternative penyelesaian dari pembelajaran berbasis
pemecahan masalah. pemecahan masalah yaitu suatu
d) Mengumpulkan data: pendekatan pembelajaran yang
langkah siswa mencari dan dalam prosesnya dimulai
menggambarkan informasi dengan memberikan suatu
yang diperlukan untuk masalah kepada siswa. Bedanya
pemecahan masalah. problem yang disajikan
e) Menguji beberapa hipotesis. memiliki jawaban benar lebih
Mengevaluasi kelemahan dari satu. Problem yang
dan kelebihan hipotesis. memiliki jawaban benar lebih
f) Merumuskan rekomendasi dari satu disebut problem tak
pemecahan masalah. lengkap atau problem open
Dalam mengerjakan ended.
pemecahan masalah dengan Tujuan dari pembelajaran
baik, ada beberapa hal yang open-ended menurut Nohda
perlu dipertimbangkan Antara (2000) ialah untuk membantu
lain: waktu, perencanaan, mengembangkan kegiatan
sumber dan teknologi. kreatif dan pola piker matematis
Pemecahan masalah juga siswa melalui problem solving
mendorong untuk melakukan secara simultan. Kegiatan
evaluasi cara memilih matematik dan kegiatan siswa
pembelajaran. disebut terbuka jika memenuhi
ketiga aspek yaitu : (a) kegiatan
siswa harus terbuka, (b)
3. Pendekatan Open-Ended dalam kegiatan matematik dalam
pembelajaran Matematika ragam berpikir, (c) kegiatan
Penerapan problem siswa dan kegiatan matematik
open-ended dalam kegiatan merupakan satu kesatuan.
pembelajaran adalah ketika Pendekatan open-ended
siswa diminta mengembangkan menyajikan suatu kesempatan
metode, cara atau pendekatan kepada siswa untuk
yang berbeda dalam dalam menginvestigasi berbagai
menjawab permasalahan yang strategi dan cara yang diyakini

7
sesuai dengan mengelaborasi kemampuan siswa memahami
permasalahan. Tujuannya agar matematika.
kemampuan berpikir Terdapat lima prinsip utama
matematika siswa dapat dalam kurikulum matematika
berkembang secara maksimal realistic:
dan pada saat yang sama 1) Didominasi oleh masalah-
kegiatan-kegiatan kreatif dari masalah dalam konteks,
setiap siswa dapat melayani dua hal yaitu
terkomunikasikan melalui sebagai sumber dan sebagai
proses belajar mengajar. terapan konsep matematika.
2) Perhatian diberikan pada
4. Pendekatan Realistik pengembangan model-
Realistic mathematics model, situasi, skema dan
Education (RME), merupakan symbol-simbol.
teori belajar mengajar dalam 3) Sumbangan dari para siswa,
pendidikan matematika. Realistic sehingga siswa dapat
mathematics Education (RME) membuat pembelajaran
pertama kali diperkenalkan dan menjadi konstruktif dan
dikembangkan di Belanda pada produktif, artinya siswa
tahun 1970 oleh Institut memproduksi sendiri dan
Freudenthal. Teori ini mengacu mengkontruksi sendiri (yang
pada pendapat Freudenthal yang mungkin berupa algoritma,
mengatakan bahwa matematika rule atau aturan), sehingga
harus berkaitan dengan realita dapat membimbing para
dan matematika merupakan siswa dari level matematika
aktivitas manusia. Ini berarti informan menuju
matematika harus dekat dengan matematika formal.
anak dan relevan dengan 4) Interaktif sebagai
kehidupan nyata sehari-hari. karakteristik dari proses
Menurut Erman, (2003: pembelajaran matematika.
143) pada dasarnya Realistic 5) Intertwining (membuat
mathematics Education (RME) jalinan) antar topik atau
membentuk siswa untuk antar pokok bahasan atau
menemukan kembali konsep- antar strand
konsep matematika yang pernah
ditemukan oleh para ahli Beberapa keunggulan dari pembelajaran
matematika atau bila matematika dengan RME:
memungkinkan siswa dapat a) pembelajaran menjadi cukup
menemukan hal yang sama sekali menyenangkan bagi siswa dan
belum pernah ditemukan. suasana tegang tampak.
Pengembangan b) Materi bisa dipahami oleh
pembelajaran matematika dengan sebagaian besar siswa
pendekatan realistic merupakan c) Guru menjadi kreatif
salah satu usaha meningkatkan mengembangkan sumber belajar

8
d) Siswa mempunyai kecerdasan dengan lancer dan tujuannya yang
cukup tinggi tampak semakin berupa hasil belajar bisa tercapai secara
pandai. optimal. Sedangkan menurut Hamzah B.
Uno (2008:45) strategi pembelajaran
Beberapa kelemahan RME: adalah merupakan hal yang perlu
a) Sulit diterapkan dalam suatu kelas diperhatikan guru dalam proses
besar (40-45 0rang) pembelajaran.
b) Dibutuhkan waktu yang lama untuk Dick dan Carey (2005:45)
materi pelajaran. strategi pembelajaran adalah komponen-
c) Siswa yang mempunyai kecerdasan komponen dari suatu set materi termasuk
sedang memerlukan waktu yang aktivitas sebelum pembelajaran dan
lebih lama untuk memahami materi partisipasi peserta didik yang merupakan
pelajaran. prosedur pembelajaran yang digunakan
kegiatan selanjutnya.
Strategi pembelajaran yang
dilakukan oleh guru matematika
sebelum melaksanakan pembelajaran
C. Strategi Pembelajaran Matematika
matematika di kelas, biasanya dibuat
secara tertulis, mulai dari telaah
Dalam menjalankan tugas
kurikulum, penyusunan program
sehari-hari, setiap guru yang akan
tahunan, penyusunan Program semester,
melaksanakan pembelajaran dikelas,
samapai dengan rencana pembelajaran.
disadari atau tidak, akan memilih
Penyusunan program
strategi tertentu agar pelaksanaan
tahunan adalah strategi guru dalam
pembelajaran yang dilakukannya di
melaksanakan pembelajaran di kelas
kelas berjalan dengan lancar dan
untuk kurun waktu satu tahun
hasilnya optimal. Tidak ada seorang pun
ajaran. Program tahunan
guru yang tidak mengharapkan
disusunberdasarkan klender
demikian, karena setiap individu guru
pendidikan yang dikeluarkan oleh
masih mempunyai nurani yang peka
Depdiknas. Program semester berisi
terhadap anak didiknya. Guru adalah
uraian tentang strategi guru dalam
profesi orang kaya dengan amal sholeh,
melaksanakan pembelajaran di kelas
penuh dengan ilmu yang bermanfaat
untuk kurun waktusatu semester.
sehingga mereka akan termasuk dalam
Program semester ini berkenaan
golongan orang yang beruntung karena
dengan alokasi waktu pelaksanaan
mempunyai bekal yang banyak
pembelajaran pada setiap pecan,
jumlahnya untuk berjumpa kelak dengan
kegiatan efektif dan tidak efektif
tuhannya dikala hisab.
pembelajaran, libur sekolahan.
Menurut Erman, Suherman
kegiatan lainnya. Sedangkan
(2003: 5) Strategi dalam kaitannya
program rencana pembelajaran
dalam pembelajaran matematika adalah
(RPP) uraian tentang strategi guru
siasat atau kiat yang sengaja
dalam melaksanaankan
direncanakan oleh guru, berkenaan
pembelajaran untuk waktu satu kali
dengan segala persiapan pembelajaran
tatap muka. Penyusunan RPP
agar pelaksanaan pembelajaran berjalan
9
berkenaan dengan satu sub pokok disertai dengan kemampuan teknik-
bahasan (konsep), dimana teknik mengajar bidang studinya.
pemilihan pendekatan, metode, Metode khusus dalam
teknik pembelajarn dan fasilitas pembelajaran matematika antara
yang digunakan dijabarkan secara lain terdiri dari:
rinci dan fungsional dalam bentuk 1) Metode Ceramah
scenario kegiatan belajar mengajarb Metode ceramah adalah
serta evaluasinya. suatu cara penyampaian
informasi dengan lisan daari
seseorang kepada sejumlah
pendengar di suatu ruangan.
D. METODE PEMBELAJARAN Dalam metode pembelajaran ini
Metode mengajar adalah guru lebih banyak aktif
teknik penyajian yang dikuasai guru sementara anak pasif, tetapi
untuk mengajar atau menyajikan tetap tidak bisa dihilangkan
bahan pelajaran kepada siswa di dalam proses pembelajaran,
dalam Kelas, baik secara individual karena masih tetap diperlukan
atau secara kelompok, agar atau metode ini masih punya
pelajaran itu dapat diserap, keunggulan dalam kondisi
dipahami dan dimanfaatkan oleh tertentu.
oleh siswa dengan baik. Menurut 2) Metode Ekspositori.
Erman, Suherman (2003:7), Metode Metode ekspositori
pembelajaran adalah cara sama seperti metode ceramah
menyajikan materi yang masih dalam hal terpusatnya kegiatan.
bersifat umum. Tetapi pada metode ekspositori
Dari pengertian di atas bisa dominasi guru banyak
disimpulkan bahwa metode berkurang, karena tidak terus
pembelajaran adalah cara yang menerus berbicara. Pada metode
digunakan oleh guru dalam ekspositori siswa belajar lebih
menyampaikan materi pelajaran aktif dari pada metode ceramah.
agar mudah dipahami oleh siswa.
Dalam menyampaikan 3) Metode Demontrasi.
materi pelajaran, seorang guru Metode demontrasi
matematika mampu menggunakan sejenis dengan metode ceramah
metode yang baik dan benar karena dan metode ekspositori.
ia menguasai tekniknya. Ia Kegiatan belajar mengajar
menguasai ilmu matematika dan berpusat pada guru atau guru
trampil secara khusus dalam mendominasi kegiatan belajar
bidangnya, dan kemampuan ini mengajar. Tetapi pada metode
hanya akan dimiliki oleh guru demontrasi dominasi guru lebih
bidang studi masing-masing. Oleh berkurang lagi.
karena itu kemampuan metode
mengajar dari seorang guru selalui 4) Metode Drill dan Metode
Latihan

10
Metode drill dan latihan adalah memperhatikan hasil
suatu metode atau cara karyanya.
mengembangkan kompetensi (d). Mengajukan pertanyaan
atau skill anak didik baik dalam kepada sasaran sesuai dengan
aspek kognitif, afektif maupun keperluan.
psikomotor, sehingga anak lebih (e). Bertindak atau bersikap
terampil dalam bidang yang seolah-olah belum tahu
dilatihkan. atau membuat kekeliruan
Latihan biasanya diberikan yang disengaja.
setelah anak didik mempelajari (f). Mengajukan pertanyaan
suatu masalah atau topic atau yang tinggi tarafnya.
setelah guru menjelaskan materi
tersebut. Latihan juga diberikan 6) Metode Penemuan.
untuk tujuan suatu keterampilan Pada metode ini materi
atau skill tertentu. Metode disampaikan hingga bentuk
latihan juga sangat penting akhir, sedangkan cara belajar
untuk memantapkan konsep, siswa merupakan belajar dengan
hokum dan teori. menerima (Receptioning
Learning). Pembelajaran dengan
5) Metode Tanya Jawab metode penemuan berharap agar
Metode Tanya jawab siswa benar-benar aktif belajar
adalah suatu cara penyajian menemukan sendiri bahan yang
bahan pelajaran melalui bentuk dipelajarinya.
pertanyaan yang perlu dijawab
oleh anak didik. 7) Metode inkuiri.
Dalam metode Tanya jawab, Metode inkuiri adalah
guru hendaknya berlaku sebagai metode mengajar yang paling
berikut: mirip dengan metode penemuan.
(a). Menghargai jawaban, Perbedaannya adalah dalam
pertanyaan, keluhan atau metode penemuan hasil akhir
tindakan siswa yang harus ditemukan siswa
bagaimanapun jelek merupakan sesuatu yang baru
mutunya. bagi dirinya, namun sudah
(b). Menerima jawaban siswa diketahu oleh guru. Sedangkan
lalu memeriksanya dengan dalam metode inkuiri hal baru
mengajukan pertanyaan. itu juga belum diketahui oleh
(c). Merangsang siswa untuk guru.
aktif berpartisipasi dengan
menjawab pertanyaan, Dari penjabaran di atas
mengajukan pertanyaan, terlihat bahwa setiap metode
mengemukakan pendapat, memiliki kelebihan dan
atau mendemontrasikan kekurangan masing-masing.
hasil berpikirnya di depan Oleh karena itu, agar apa yang
kelas atau papan tulis, atau disampaikan oleh guru bisa

11
diterima oleh siswa. Satu dalam kelas yang menyangkut
metode saja yang digunakan strategi, pendekatan, metode dan
tidak bisa membuat proses teknik pembelajaran yang
pembelajaran berjalan dengan diterapkan dalam pelaksanaan
optimal. Seorang guru harus kegiatan belajar mengajar di kelas.
menggabungkan beberapa Model pembelajaran terdiri dari:
metode, sehingga proses model pembelajaran kooperatif dan
pembelajaran bisa terjadi model pembelajaran teman sebaya.
interaksi dua arah.
Pendekatan berbeda dengan
metode dalam proses pembelajaran.
Pendekatan lebih menekankan pada
strategi perencanaan, sedangkan
KESIMPULAN
metode lebih menekankan teknik
Model, pendekatan, strategi pelaksanaannya.Pendekatan
dan metode mengajar sangat penting pembelajaran matematika adalah
dikuasai oleh seorang guru untuk cara yang ditempuh oleh guru dalam
mencapai pembelajaran yang pelaksanaan pembelajaran agar
optimal. Materi yang sulit bisa konsep yang disajikan dapat
menjadi mudah, materi yang kurang diadaptasikan oleh siswa.
menarik bisa menjadi menarik bila Pendekatan pembelajaran
guru mampu menggunakan model, matematika terdiri dari: pendekatan
pendekatan, strategi dan metode kontruktivisme, pendekatan
pembelajaran yang baik dan pemecahan masalah, pendekatan
menyenangkan. Oleh karenanya, open ended, dan pendekatan
para guru haruslah berupaya realistik.
merancang model, pendekatan, Metode pembelajaran adalah
strategi dan metode pembelajaran cara menyajikan materi pelajaran
yang baik dan menyenangkan dalam yang masih bersifat umum. Metode
pembelajaran. pembelajaran terdiri dari: metode
Model pembelajaran adalah ceramah, metode ekspositori,
pola interaksi siswa dengan guru di metode demontrasi, metode drill
dan metode Tanya jawab.

12
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (1996). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta

Erman, Suherman, dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.


Bandung: UPI

Hartono. (2014).’’ Strategi Belajar aktif’’. (http//:www google.co.id, di akses kamis


31 Desember 2015)

Hisyam, Zaini. (2002). Strategi Aktif di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CTSD

Lie, Anita. (2002). Cooperative Learning Mempraktekkan Cooperative Learning di


Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo

Lufri,dkk. (2007). Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: Universitas Negeri


Padang

Max A Sobel. (2002). Mengajar Matematika. Jakarta: Erlangga.

Miftahul, Huda. (2014). Model-Model Pembelajaran dan Pengajaran. Yogyakarta:


Pustaka Belajar

Mulyardi. (2003). Strategi Belajar Mengajar Matematika. Padang: FMIPA

Nasution, S. (2000). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:


Bumi Aksara

Nur, Asma. (2008). Model Pembelajaran Kooperatif. Padang: UNP PRESS

Oemar, Hamalik. (2001). Pendekatan Baru strategi Belajar Mengajar Berdasarkan


CBSA. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Silberman, Melvin.L. (2006). 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia
dan Nuansa

Slavin, Robert E. (2010). Cooperative Learning: Teori Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media

Sutarto, Hadi. (2005). Pendidikan Matematika Realistik. Banjarmasin:Tulip


Banjarmasin
Wina, Sanjaya (2011). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana

13

Anda mungkin juga menyukai