Tidak semua kegiatan berpikir disebut penalaran. Penalaran yang menggunakan logika disebut
penalaran logis. Penalaran sendiri merupakan usaha manusia untuk mencari solusi dari sesuatu yang
sebelumnya belum pernah ada dan bersumber dari akal. Hasil dari penalaran harus benar dan tepat.
Landasan pokok ilmu pengetahuan berkaitan erat dengan hakikat filsafat ilmu, dimana segala sesuatu
yang tidak mendasar maka bersifat gagal dan tidak akurat. Bukti yang jelas membangun kepercayaan
pada diri untuk berpikir secara benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara rasional.
Bagian terpenting dalam penalaran adalah bagaimana kita memecahkan dan menyimpulkan
suatu hal. Walau sulit atau mungkin berujung pada ketidaksempurnaan kita masih dapat mempelajari
sesuatu dari diskusi. Sebagaimana yang kita tahu bahwa pengetahuan merupakan suatu hal tanpa batas.
Manusia dengan fitrahnya yang ingin tahu banyak hal akan terus mengembangkan rasa penasarannya,
begitu pula dengan pengetahuan yang juga akan terus berkembang. Seseorang yang hidup didunia akan
menggunakan pemikirannnya untuk mencari informasi dan pengalaman, dengan banyaknya
pengalaman akan sejalan dengan banyaknya pengetahuan yang didapat. Dari situ nantinya akan ada
manusia yang tidak puas hanya dengan mengetahui, mereka mencoba memikirkan hakikat dan
kebenaran suatu hal secara mendalam atau yang lebih dikenal dengan filsafat.
Rujukan :
H. A Kadir Sobur. 2015. Logika dan Penalaran Dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan. TAJDID Vol. XIV, No.
2, Juli-Desember 2015. XIV : 403
Imron Mustofa. 2016. Jendelan Logika dalam Berfikir: Dedukasi dan Induksi sebagai Dasar Penalaran
Ilmiah. EL-BANAT : Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. VI, No. 2, Juli-Desember 2016. VI : 132