Anda di halaman 1dari 1

Peran logika dalam sains

Tidak semua kegiatan berpikir disebut penalaran. Penalaran yang menggunakan logika disebut
penalaran logis. Penalaran sendiri merupakan usaha manusia untuk mencari solusi dari sesuatu yang
sebelumnya belum pernah ada dan bersumber dari akal. Hasil dari penalaran harus benar dan tepat.
Landasan pokok ilmu pengetahuan berkaitan erat dengan hakikat filsafat ilmu, dimana segala sesuatu
yang tidak mendasar maka bersifat gagal dan tidak akurat. Bukti yang jelas membangun kepercayaan
pada diri untuk berpikir secara benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara rasional.

Mengolah data, menganalisa, membuktikan, serta menarik kesimpulan merupakan pemikiran


yang terarah dan berarti kebenaran. Dengan berartinya pemikiran tersebut maka jelas bahwa logika
sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Sains yang merupakan derajat keilmiahan tertinggi
menggunakan penalaran sebagai pembuktian kebenaran rasional dan faktual yang dijembatani oleh
hipotesa atau asumsi dasar. Menurut Aristoteles logika adalah persiapan yang mendahului ilmu, dapat
dibuktikan dengan pengetahuan kita pada peristiwa adam dan hawa meyebabkan kita tahu mana yang
baik dan buruk. Sama halnya dengan karakteristik manusia, pemikiran manusia pun berbeda-beda.
Proses dan hasil berpikir yang beragam menghasilkan banyak kesimpulan. Dari kesimpulan tersebut
masih harus diuji kesahihannya. Premis dalam proses penalaran juga berpengaruh pada kebenaran
suatu pengetahuan. Dasar dari pengetahuan yang benar adalam rasionalisme dan empirisme. Sumber
pengetahuan lainnya seperti pengetahuan intuitif dapat digunakan sebagai hipotesis karena sifatnya
yang personal dan tanpa proses penalaran tertentu.

Bagian terpenting dalam penalaran adalah bagaimana kita memecahkan dan menyimpulkan
suatu hal. Walau sulit atau mungkin berujung pada ketidaksempurnaan kita masih dapat mempelajari
sesuatu dari diskusi. Sebagaimana yang kita tahu bahwa pengetahuan merupakan suatu hal tanpa batas.
Manusia dengan fitrahnya yang ingin tahu banyak hal akan terus mengembangkan rasa penasarannya,
begitu pula dengan pengetahuan yang juga akan terus berkembang. Seseorang yang hidup didunia akan
menggunakan pemikirannnya untuk mencari informasi dan pengalaman, dengan banyaknya
pengalaman akan sejalan dengan banyaknya pengetahuan yang didapat. Dari situ nantinya akan ada
manusia yang tidak puas hanya dengan mengetahui, mereka mencoba memikirkan hakikat dan
kebenaran suatu hal secara mendalam atau yang lebih dikenal dengan filsafat.

Rujukan :

H. A Kadir Sobur. 2015. Logika dan Penalaran Dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan. TAJDID Vol. XIV, No.
2, Juli-Desember 2015. XIV : 403

Imron Mustofa. 2016. Jendelan Logika dalam Berfikir: Dedukasi dan Induksi sebagai Dasar Penalaran
Ilmiah. EL-BANAT : Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. VI, No. 2, Juli-Desember 2016. VI : 132

Anda mungkin juga menyukai