Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KERUSAKAN HUTAN DI INDONESIA YANG BERDAMPAK


PADA KUALITAS AIR

Kelas MPKTB-10

Disusun oleh:
Home Group 2

Nama NPM. Angkatan


Anita Kiswanto 1906355320 2019
Eric Renaldy 1906357231 2019
Nikita Kusuma 1906354425 2019
Nisrina Kusuma Iswara 1906354772 2019
Ranisha Calluella Rachmat 1906356355 2019
Vanya Indira 1906356600 2019

i
DAFTAR ISI

JUDUL……………………………………………………………………………………..… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….... iii

BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………...… 1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………. 1

BAB II: ISI


2.1 Hutan ………………………………………………………..…………………………… 2
2.2 Kerusakan Hutan ………………………………………………………………………… 2
2.3 Kualitas Air ……………………………………………………………………………… 3
2.4 Penanggulangan Kerusakan Hutan ……………………………………………………… 4

BAB III: PENUTUP


3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………. 5
3.2 Saran ……………………………………………………………………………………... 5

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….. 6

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat-Nya kami dapat menyusun
makalah MPKT-B kami yang berjudul “Kerusakan Hutan di Indonesia yang Berdampak pada
Kualitas Air” hingga bagian terakhir.
Makalah ini disusun bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai perubahan
iklim global akan dampak pada kualitas air, serta mempelajari mengenai hal baru yang perlu
diketahui dan dipelajari tentang kandungan yang ada di dalam air, organisasi yang membahas
mengenai lingkungan hidup di Indonesia, dan lain-lain.
Makalah ini juga disusun sebagai sarana ilmu pengetahuan mengenai definisi hutan,
fungsi hutan, dan kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia yang mungkin masih belum banyak
yang tertarik atau mengetahui mengenai masalah tersebut. Kami menyadari dalam makalah ini
masih memiliki kekurangan baik dalam bahasa maupun isi. Karena itu, kami membuka saran
dan kritik.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
berkontribusi dalam hal pembuatan makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Depok, 20 Oktober 2019

Tim Penyusun

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kerusakan hutan di Indonesia memiliki andil dalam hal perubahan iklim global.
Kerusakan Hutan juga merupakan faktor utama penyebab erosi dalam ekosistem Daerah Aliran
Sungai (DAS). Akibatnya, pasokan atau ketersediaan air terganggu, baik sebagai air minum,
PLTA, pertanian, industri, dan sebagainya. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)
melaporkan mengenai kondisi krisis yang terjadi jika DAS semakin menipis akibat kerusakan
hutan.
Tim penyusun mengangkat judul “Kerusakan Hutan di Indonesia yang Berdampak
pada Kualitas Air” sebagai judul makalah, dikarenakan penyusun dan pembaca dapat
mendalami masalah kualitas air yang terjadi di Indonesia diakibatkan oleh kerusakan hutan di
Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh kerusakan hutan terhadap kualitas air di Indonesia?
2. Bagaimana ciri-ciri kualitas air yang baik?
3. Bagaimana kandungan pada air berkualitas buruk yang berbahaya bagi tubuh?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengaruh kerusakan hutan terhadap kualitas air di Indonesia.
2. Mengetahui ciri-ciri kualitas air yang baik.
3. Mengetahui kandungan pada air berkualitas buruk yang berbahaya bagi tubuh.

1
BAB II
ISI

2.1 Hutan
Hutan didefinisikan oleh Undang-Undang No. 41 tahun 1999 mengenai Kehutanan,
sebagai suatu kesatuan ekosistem yang berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati
yang didominasi jenis atau macam pepohonan di dalam persekutuan dengan lingkungannya,
yang 1 dengan lain tidak tidak dapat dipisahkan. Secara singkat, definisi hutan menurut KBBI
adalah tanah luas yang ditumbuhi pohon-pohon. Sebagai sebuah ekosistem, hutan terdiri atas
komponen biotik dan abiotik yang memiliki suatu hubungan.
Manfaat hutan bagi bumi beragam diantaranya dalam segi iklim, ekologis, hidrologis,
dan ekonomis. Dari segi iklim, manfaat hutan adalah mengatur iklim dan sebagai paru-paru
dunia. Dari segi ekologis, manfaat hutan meliput mencegah erosi dan banjir, menjaga dan
mempertahankan kesuburan tanah, serta merupakan wilayah untuk melestarikan
keanekaragaman hayati. Dari segi hidrologis hutan berfungsi untuk menampung air hujan,
mencegah intrusi air asin, dan mengatur tata air tanah. Sementara dari segi ekonomis, berbagai
hasil kayu hutan dapat dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi masyarakat dan penyumbang
devisa sebuah negara.

2.2 Kerusakan Hutan


Kerusakan hutan adalah kerusakan yang dialami oleh berbagai aspek di dalam hutan
yang menyebabkan kualitas dan kuantitas hutan menurun karena berbagai faktor. Kerusakan
hutan hampir sama dengan degradasi hutan. Menurut Angelsen A. pada 2010, perubahan dalam
hutan di mana fungsi dan susunannya dirugikan sehingga kemampuan hutan untuk
menyediakan barang atau jasa menurun. Berdasarkan hal tersebut, kerusakan hutan tidak
sepenuhnya sama dengan deforestasi yang memiliki arti fenomena hilangnya atau menurunnya
kawasan hutan karena alasan dan tujuan tertentu meski tetap saling berkaitan. Kerusakan hutan
terjadi di setiap elemen-elemen hutan seperti luas hutan, ekosistem hutan, biodiversitas hutan
dan hal lainnya.
Dampak kerusakan hutan sangat banyak dan berpengaruh kepada kehidupan
masyarakat di sekitar hutan. Hutan adalah elemen fundamental dalam menjaga keseimbangan
alam yang bila diganggu akan kehilangan fungsinya untuk menjaga keseimbangan alam.
Biodiversitas yang menurun dan perubahan iklim adalah dampak yang paling mudah dilihat.
Semenjak kerusakan hutan semakin gencar, semakin sedikit populasi spesies endemik sehingga

2
mereka menjadi spesies yang tergolong vulnerable dan endangered menurut IUCN. Hutan
memiliki peran besar dalam siklus karbon, oksigen, dan siklus air di bumi sehingga saat hutan
rusak siklus tersebut akan mengalami gangguan.
Ketika hutan rusak, hal yang paling terlihat jelas adalah hilangnya pohon-pohon yang
menyerap dan menahan air tetap di tanah agar tanah tersebut tidak mengalami kekeringan dan
ketersediaan air tanah tetap terjaga. Tanpa pohon-pohon di hutan, maka tidak ada yang dapat
menahan derasnya air hujan saat terjadi cuaca hujan ekstrem. Hujan ini dapat menyebabkan
erosi pada tanah yang tidak lagi dilindungi oleh pohon dan pada bantaran sungai yang juga
sudah kehilangan pohonnya. Erosi akan menurunkan kualitas tanah dan dasar sungai akan
berlumpur sehingga kualitas airnya pun menurun. Erosi adalah tanda awal bahwa tanah di
daerah tersebut tidak dapat menahan dirinya tetap bersatu. Bila hujan deras terus terjadi, maka
massa tanah yang besar dapat mengalami longsor saat hujan terjadi. Longsor ini akan
bercampur dengan air hujan yang menyebabkan banjir lumpur ke daerah yang lebih rendah.
Longsor dan banjir lumpur tentunya akan mengeruhkan air sungai yang biasanya dipakai oleh
masyarakat sebagai sumber air bersih.
Hilangnya pohon-pohon di hutan membuat ketersediaan air tanah terancam. Perlu
diketahui bahwa pohon memiliki peran besar agar air dapat kembali terserap ke dalam tanah
kemudian menjadi air tanah yang dapat digunakan masyarakat.

2.3 Kualitas Air


Kualitas air yang dikonsumsi oleh manusia perlu diperhatikan karena dapat berdampak
pada kesehatan tubuh. Air yang berkualitas baik memiliki karakteristik tidak berasa, tidak
keruh, tidak berbau, dan jumlah zat padat terlarut yang terkandung berkisar antara 20-100 mg/l.
Air yang berkualitas buruk disebut juga air yang sudah tercemar, adalah air yang mengandung
zat-zat yang seharusnya tidak ada di dalam kandungan air yang normal atau bersih.
Air yang berkualitas buruk dapat mengandung unsur-unsur yang berbahaya bagi tubuh
manusia seperti arsenik, tembaga, klorin, dan timah. Meminum air yang mengandung arsenik
dapat mengganggu fungsi paru-paru. Tembaga dapat meningkatkan protein amyloid beta yang
bisa mengubah struktur otak dan memicu penyakit alzheimer. Klorin apabila bercampur
dengan vegetasi busuk dapat membentuk trihalomethane yang merupakan karsinogen tingkat
tinggi. Mengkonsumsi timah dapat meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi dan
gangguan ginjal.

3
2.4 Penanggulangan Kerusakan Hutan
Penanggulangan adalah sebuah proses atau cara untuk menanggulangi sesuatu dengan
memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi. Penanggulangan kerusakan hutan harus dilakukan
agar fungsi hutan dapat dikembalikan seperti semula. Keseimbangan alam dan ekosistem hutan
bergantung pada kualitas fungsi hutan. Oleh karena itu setiap kerusakan hutan harus
ditanggulangi dengan cara yang tepat guna, efisien, efektif, dan sesuai dengan jenis
kerusakannya.
Salah satu cara penanggulangan hutan yang paling sederhana adalah reboisasi. Menurut
KBBI V, reboisasi adalah “penanaman kembali hutan yang telah ditebang (tandus, gundul)”.
Dengan menanam pohon-pohon baru, diharapkan pohon-pohon tersebut dapat melanjutkan
peran pohon-pohon yang sudah ditebang atau terbakar ketika sudah tumbuh sepenuhnya.
Reboisasi akan sangat berdampak pada siklus karbon di mana pohon-pohon baru ini akan
menyerap CO2 dari udara agar tidak terjadi efek rumah kaca yang salah satunya disebabkan

kelebihan CO2 di udara. CO2 ini akan dilepaskan menjadi O2 setelah melalui proses fotosintesis
yang akan bermanfaat banyak bagi spesies-spesies baru yang hidup di daerah reboisasi.
Pemerintah pun harus tegas dalam mengawasi dan melindungi hutan di Indonesia
dengan berbagai cara. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat kebijakan-kebijakan baru yang
lebih aktual dan penegakan hukum yang lebih baik oleh aparat yang bertanggung jawab.
Pemerintah seharusnya juga membuat satuan khusus untuk melindungi hutan dan
memayunginya dengan hukum yang berlaku agar satuan tersebut dapat melindungi hutan baik
yang belum pernah dirusak dan hutan yang sedang ‘dipulihkan’ dengan leluasa dan tenang.
Sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga hutan harus terus ditingkatkan agar
masyarakat menjadi sadar bila hutan mengalami kerusakan maka masyarakat sendirilah yang
akan merasakan dampak negatifnya. Indonesia sudah memiliki landasan hukum kehutanan di
UU No. 41 tahun 1999. Namun, berkaca dari kerusakan hutan yang kita alami sampai tahun
ini dan dampak negatifnya yang merambah dalam berbagai aspek, bukankah sudah seharusnya
bagi pemerintah mengeluarkan undang-undang baru untuk menggantikan undang-undang
tersebut.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah hutan memiliki banyak manfaat
di dalam kehidupan manusia, bagi dari segi iklim, ekologis, hidrologis, dan ekonomis. Jika
hutan mengalami kerusakan, maka kerusakan tersebut akan berdampak besar terhadap
lingkungan sekitarnya, salah satunya terhadap kualitas air yang tersedia dikarenakan hilangnya
pohon-pohon yang akan memperkecil daerah resapan air sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya erosi dan longsor, serta memperkeruh air bersih yang dipakai warga untuk
kebutuhan hidup sehari-hari. Kualitas air yang sudah tidak bersih dapat berdampak besar pada
kesehatan tubuh manusia. Air yang tidak bersih mengakibatkan menurunnya fungsi paru-paru,
memicu alzheimer, serta menurunnya fungsi ginjal.
Agar kualitas air terjaga, maka hutan tentu harus dijaga. Untuk menanggulangi
kerusakan hutan perlu diadakan reboisasi dan pengawasan lingkungan hutan oleh seluruh
warga Indonesia.

3.2 Saran
Hutan berperan besar dalam kehidupan manusia dan apabila kerusakan hutan terjadi
maka dampak tersebut akan mengakar ke kerusakan-kerusakan lainnya yang akan merugikan
manusia itu sendiri, seperti menurunnya kualitas air. Agar kerusakan hutan tidak terjadi, maka
kelestarian hutan harus dijaga, dengan melakukan reboisasi tiap waktunya, serta menciptakan
hukum yang lebih tegas mengenai perlindungan lingkungan hutan dan penegasan hukuman
bagi orang-orang yang melakukan kerusakan hutan.

5
DAFTAR PUSTAKA

Ato Basahona Share. (2019). Pengertian Degradasi Hutan Menurut Para Ahli. [online]
Available at: https://www.atobasahona.com/2016/08/pengertian-degradasi-
hutan-menurut-para.html [Accessed 20 Oct. 2019].
Geografi, G. (2019). Pengertian Deforestasi, Degradasi dan Fragmentasi Hutan. [online]
Gurugeografi.id. Available at: https://www.gurugeografi.id/2018/12/pengertian-
deforestasi-degradasi-dan.html [Accessed 20 Oct. 2019].
Setiawan, E. (2019). Arti kata hutan - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. [online]
Kbbi.web.id. Available at: https://kbbi.web.id/hutan [Accessed 20 Oct. 2019].
Indonesia, B., Indonesia, B., Data, B., Operasi, R., Operasi, S., Indonesia, B. and setiawan, p.
(2019). Pengertian Dan Definisi Hutan Terlengkap. [online] GuruPendidikan.Com.
Available at: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-hutan/ [Accessed 20 Oct.
2019].
IlmuGeografi.com. (2019). 10 Manfaat Hutan Bagi Manusia dan Lingkungan -
IlmuGeografi.com. [online] Available at: https://ilmugeografi.com/ilmu-
bumi/hutan/manfaat-hutan-bagi-manusia [Accessed 20 Oct. 2019].
Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia. (2019). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 1999 Tentang Kehutanan - Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia. [online]
Available at: https://www.rimbawan.com/regulasi/undang-undang-republik-indonesia-
nomor-41-tahun-1999-tentang-kehutanan/ [Accessed 20 Oct. 2019].
fimela.com. (2019). 4 Zat Kimia Berbahaya yang Mungkin Ada di Air Putih yang Anda Minum.
[online] Available at: https://m.fimela.com/beauty-health/read/3736402/4-zat-kimia-
berbahaya-yang-mungkin-ada-di-air-putih-yang-anda-minum [Accessed 20 Oct. 2019].
Lingkungan Hidup. (2019). 10 Manfaat Hutan Bagi Manusia dan Lingkungan Hidup -
Lingkungan Hidup. [online] Available at: https://lingkunganhidup.co/manfaat-hutan-
bagi-manusia-dan-lingkungan/ [Accessed 20 Oct. 2019].

Anda mungkin juga menyukai