E03218002/081931994963 John Wansbrough merupakan alumni Universitas Harvard. Tahun 1960, karir akademiknya dimulai. Ia menjabat sebagai pengajar di School of Oriental and Africa Studies, departemen sejarah. Di lain kesempatan, ia menjadi direktur dan dosen bahasa Arab. John Wansbrough adalah pemikir produktif terbukti banyak literatur yang ditulisnya. Secara umum karya John Wansbrough memberikan kritik yang tajam atas kenabian Muhammad dan al-Qur’an. Kenabian Muhammad dianggap sebagai imitasi (tiruan) dari kenabian Nabi Musa as. yang dikembangkan secara teologis untuk memenuhi ke- butuhan masyarakat Arab. al-Qur’an bagi John Wansbrough bukan merupakan sumber biografis Muhammad melainkan sebagai konsep yang disusun sebagai teologi Islam tentang kenabian. Oleh karena itu, pemikiran yang dilontarkan John Wansbrough banyak bersebe- rangan dengan pemikir lainnya baik di kalangan orientalis Barat maupun umat Islam pada khususnya. Al-Qur’an sebagai wahyu yang diturunkan Tuhan kepada Nabi Muhammad saw. menurut John Wansbrough adalah merupakan kepanjangan dari kitab Taurat, seperti pengambilan kata setan dalam al-Qur’an. Akan tetapi isi-isi al-Qur’an dinaikkan derajatnya oleh umat Islam menjadi kitab suci yang bernilai mutlak. John Wansbrough berpandangan bahwa al-Qur’an merupakan perpanjangan dari kitab Yahudi dan Kristen. Sehingga menurut Wansbrough, al- Qur’an tidak lebih dari imitasi/ jiplakan dari Bible. Bukti yang diungkapkan oleh Wansbrough seperti isrā’ Nabi Muḥammad sebagaimana yang disebutkan dalam QS. al-Isrā: 1 itu bukanlah dilakukan oleh Muḥammad namun merupakan cerita eksodus Musa. Ayat-ayat lain yang menggunakan term asrā bi ‘abdihī merupakan kisah eksodus Musa. Ditambah lagi pada al-Isrā’: 2 menceritakan tentang Musa. Hal tersebut dijadikan penguat atas pendapatnya. Hasil kajian yang dilakukan John Wansbrough dalam meng- analisa ayat- ayat al-Qur’an adalah adanya keterpengaruhan Yahudi- Kristen, perpaduan antar
4 5
tradisi dan al-Qur’an sebagai penciptaan post-profetik. Kajian-kajian tersebut,
telah dimuat oleh John Wans- brough dalam bukunya Qur’anic Studies. Dalam melakukan kajian- nya, ia menggunakan analisa historis, sebagaimana digunakam oleh para orientalis sebelumnya dan literary analysis. Pendekatan historis dilakukan John Wansbrough dalam kaitan- nya dengan isi al-Qur’an. Dalam al-Qur’an terdapat adanya kesamaan dengan kitab sebelumnya. Oleh karena itu, John Wansbrough mengatakan al-Qur’an dipengaruhi oleh agama atau tradisi sebelumnya, Yahudi dan Kristen. Banyaknya kritik terhadap pemikiran John Wansbrough oleh sarjana Muslim dan Barat seperti dilakukan oleh Fazlur Rahman dan A’ẓamī selain itu juga disebutkan pendapat dari ulama abad pertengahan yang pendapatnya sering dijadikan sandaran kaum Muslim. Meski demikian banyak sarjana yang terpengaruh oleh pemikirannya, seperti Andrew Rippin, Patricia Crone, Cook.