Anda di halaman 1dari 1

Konsep Pluralisme menurut Gusdur dan Pengaruhnya terhadap

Kehidupan Keluarga Bapak Achmadi

Indonesia sebagai negara plural adalah suatu kenyataan. Di dalamnya terdiri dari
beribu-ribu pulau, etnis, dan suku bangsa dengan berbagai ciri dan karakter yang
sangat beragam. Dalam hal ini, Indonesia tidak hanya heterogen, dimana setiap
komponen yang ada juga memiliki perbedaan sifat, ciri khas, karakteristik dan adat-
Muhammad Zamroni Konsep Pluralisme Pesantren Perspektif KH Abdurrahman Wahid
Keadaan tersebut tidak jarang menimbulkan konflik horizontal maupun vertikal, agar
konflik tersebut tidak terjadi, masyarakat juga harus diberi pengertian tentang
pentingnya sebuah persatuan, kesatuan dan kebebasan dalam bentuk apapun,
termasuk dalam berpendapat.1

Di mata Gus Dur, pluralisme adalah sebuah pandangan yang menghargai dan
mengakui adanya keragaman identitas, seperti suku, agama, budaya, ras, dll.
Pluralisme bukanlah ide yang ingin menyamakan semua agama sebagaimana yang
selama ini sering dituduhkan, karena setiap agama tentu memiliki perbedaan dan
keunikan masing-masing. Pluralisme, demikian Gus Dur, tidak seharusnya menjadi
sumber konflik, melainkan seharusnya menjadi sarana bagi manusia untuk memahami
anugerah Tuhan agar tercipta toleransi dan harmoni di tengah kehidupan. 2

1
Eunice S. Han and Annie goleman, daniel; boyatzis, Richard; Mckee, ‘済無 No Title No Title’, Journal of Chemical
Information and Modeling, 53.9 (2019), 1689–99.
2
Taufani, ‘Pemikiran Pluralisme Gusdur’, Jurnal Dakwah Tabligh, 19.2 (2018), 198–217.

Anda mungkin juga menyukai