Sosok Gus Dur yang sangat fenomenal tentunya bukan hal biasa untuk kita
pelajari bersama, perjalanan kehidupannya. Sosok yang mudah mengenal
dan dikenal menjadi awal dari perjalanan kita memahami beliau, tidak ada
dalam kaidah Gus Dur untuk mencari popularitas hanya dengan bertindak
atau mengeluarkan pernyataan “asal beda”. Apa yang terlihat kontroversial
dari Gus Dur sesungguhnya tetap dalam kerangka memperjuangkan
kepentingan umat.
Beliau menjadi sosok yang patut dihargai, dihormati dan layak diminati
pandangan, pendapat serta nasehatnya. Sehingga tidak ada istilah memutus
silaturahmi dalam perjalanannya, melainkan mengajak dan menganjurkan
kita untuk menyambung silaturahmi. Hal ini akan membawa kita pada ikatan
yang saling belajar dan memberikan pelajaran, selain itu berani dalam
menghadapi tantangan. Risiko harus hidup ‘sendirian’, hiduplah sebagai
orang yang mulia dan matilah sebagai syahid. Terus bergerak menjadi acuan
dalam kehidupannya, sehingga memori dan ingatannya sangat tajam akan
pengetahuan.
Pribadi rendah hati menjadi bukti indahnya perangainya seorang Gus Dur,
beliau mudah ditemui oleh siapapun, dekat dengan wartawan dan media,
sebagai wujud dari terbukanya beliau dalam membagi dan mengajak
masyarakat untuk taat kepada Allah SWT dan menjadi manusia yang
bermanfaat bagi sesama.
Selain itu, pribadi rendah hati ini juga beliau wujudkan ketika suatu masalah
beliau hadapi (dipandang sebelah mata, dicibir bahkan dicemooh, pada
akhirnya terbukti kebenarannya setelah sekian lama berlalu. Semua beliau
hadapi dengan kesabaran, ketulusan, kearifan. Kritik-kritik Gus Dur selalu
bersifat positif dan konstruktif karena dilaksanakan dengan niat yang tulus
demi menegakkan kebenaran. Jika kita mengingat beliau sosok yang akrab
dengan nyleneh dan berbau goyon (canda), tetapi sangat mengena pada
sasaran.
Gus Dur juga memiliki jiwa yang penuh toleransi dan semangat
penghormatan terhadap siapapun, terlebih mereka yang tertindas dan
terzhalimi, dalam sebuah kitab Ibn Taymiah Majmu Fatawa-nya, disebutkan
sesungguhnya Allah menegakkan negara yang adil meskipun negara itu kafir
dan tidak menegakkan negara yang zalim meskipun negara itu muslim.
Seperti yang telah diungkap di atas sosok Gus Dur yang sangat sense of
Humor, tak lekang dari ingatan kita kata-kata yang beliau ucapkan “gitu aja
kok repot”, sudah menjadi tred mark Gus Dur. Selain itu jiwa pluralis juga
beliau miliki, pemahaman pluralisme yang mengajarkan kesadaran akan
adanya kemajemukan dalam kelompok kelompok umat manusia. Sehingga
toleran menjadi kunci dalam pergaulan hidup antar sesama umat
beragama.
Sosok Gus Dur yang jenius ini, juga sering berkontemplasi (khalwah) untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Kebiasaan positif yang membuat Gus Dur
seperti memiliki indera keenam yang kuat dan tajam. Hatinya memiliki
kepekaan yang sangat tinggi, sehingga sikap dan tindakannya senantiasa
keluar dari kekuatan hati nurani. Banyak misteri yang ada di dalam dirinya.
Ia menyebut misteri keempat yang diberikan Allah kepada manusia, setelah
rezeki, jodoh dan kematian.
Dengan berbagai keistimewaan yang sudah tertulis di atas, Gus Dur juga
mendapatkan julukan “Guru Bangsa”. Yang diwujudkan dalam berbagai
bentuk apreasiasi. Masih ada beberapa penghargaan lainnya. Di dalam
negeri beberapa penghargaan telah diterima antar lain: Anugerah Orang
Terpopuler sepanjang Tahun (Man of the Year). Sosok yang banyak menjadi
contoh bagi banyak orang ini membuat beliau juga memiliki beberapa gelar
kyai: kyai tandur, kyai sembur, kyai catur dan kyai tandur.
Gus Dur dengan segala pribadinya yang kuat dan tangguh, memiliki
beberapa kebiasaan baik antara lain: sederet keistimewaan yang luar biasa,
adalah bangun pagi sebelum subuh. Sosoknya yang terlihat begitu kuat
secara fisik, membenarkan teori yang disampaikan oleh ilmu kedokteran,
bangun pagi memang bisa menambah daya tahan tubuh dan kesegaran. Di
pagi hari, lapisan ozon masih utuh, udara yang masih fresh dan bersih,
karena belum tercampur polusi, kondisi tersebut sangat baik bagi tubuh.
Nabi Muhammad SAW pun menyerukan bahwa tidur setelah shalat subuh
adalah perlakuan yang dibenci Allah SWT.
Selain itu, dalam perilakunya beliau sangat anti kekerasan, apalagi dengan
mengatasnamakan ajaran agama. Beliau sosok yang banyak memberikan
inspirasi kepada pejuang penegak keadilan dan anti diskriminasi. Beliau,
kerap kali menyuarakan kepada pemuda “ pemuda itu bukanlah orang yang
berkata “beginilah bapakku, tetapi pemuda itu adalah orang yang berkata
“inilah diriku.” Mereka kuat dalam jiwa dan raganya dalam meraih atau
menggapai cita-cita, pantang menyerah. Namun, tetap cerdas dan
mencerdaskan. Guyonan yang segar dalam berkomunikasi. Tokoh yang
berkharisma (lama memahami perkataannya), memiliki Khariqu l-‘Adah
(Luar Biasa), dianugerahi keistimewaan dan kemampuan melebihi orang lain
pada umumnya. Anugerah Allah yang disebut dengan wahyu, ilham,
mukjizat, karamah, ma’unah dan lain sebagainya.
Meskipun demikian, beliau tetap bersikap apa adanya, tercermin dalam pola
makan dan gaya berpakaian. Tidak ada makanan mahal atau mewah.
Sederhana namun membahagiakan.
Gus Dur yang bersikap fleksibel dengan model pemikiran manapun, ia tetap
menunjukkan konsep pemahaman Islam yang progresif dan “liberal” yang
menghargai pluralitas yang menjadi karakter masyarakat modern. Bagi
beliau untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang Islami, diperlukan
pendekatan politik yang seimbang antara “politik” dan “kultural”. Tetapi
politik di sini bukan berarti “politik kekuasaan” yang bisa menghalalkan
segala cara tanpa rambu-rambu moral, melainkan politik yang dilandasi
nilai-nilai regilius. Pendekatan yang seimbang ini tidak bisa dilakukan jika
yang dikedepankan adalah pola kehidupan yang serba formal dan simbolis.
Beliau yang mengutamakan prinsip, selalu kita pahami dalam diri beliau.
Seperti analogi berikut ini: not the singer, bu the song (tentang sebuah lagu,
bukan siapa penyanyinya, tetapi seperti apa lagunya). Selalu ada dalam diri
beliau lihat apa yang dikatakan dan jangan melihat siapa yang mengatakan.
Dengan semua rekam jejak beliau Gus Dur menjadi sumber inspirasi yang
multi interpretasi, yang meskipun tidak mudah membahas dan menganalisa
pemikiran serta sepak terjangnya, tetapi tetap menarik untuk disampaikan.