Ada banyak nilai keteladanan yang sangat mengispirasi diriku dari nilai, pandangan, dan
pemikiran Gusdur, diantaranya:
Gusdur adalah orang paling ikhlas. Ikhlas dalam menjalani hidupnya dalam berbagai konteks mulai dari seorang kepala keluarga, pemimpin ormas, tokoh politik, sampai kepala negara. Gusdur melakukan semua dengan lillahi taala dan ridho Allah. Itupula lah yang selalu menjadi pegangan bahwa hidup akan selalu ringan dilalui dengan ikhlas tanpa ada ketergantungan dengan siapapun kecuali hanya Allah. Gusdur adalah sosok yang tidak pernah mengeluh menuruh Buya KH. Said Aqil Siradj. Betapapun sakit yang dialami tidak pernah mengeluh dengan keadannya. Bahkan keterbatasan tidak pernah menjadi rintangan. Dari sini juga saya selalu berbesar jiwa menjalani hari-hari saya bahwa keterbatasan apapun tidak boleh menjadi alas an untuk untuk tidak melakukan sesuatu. Dalam hal kemanusiaan bahwa Gusdur adalah sosok yang berterima pada kalangan minoritas seperti keturunan Tionghoa dan pemeluk agama lainnya dari situ saya pelajari bahwa nilai kemanusiaan dan toleransi yang beliau ke depankan. Saya yang bekerja di kalangan orang- orang Tionghoa dengan padangan Gusdur tadi saya bersyukur bisa berinteraksi dengan baik. Setiap peryaan Imlek saya selalu memperkenalkan kepada murid-murid saya yang berketurunan tionghoa bahwa Inilah Gusdur sosok yang selalu memperjuangkan nilai kemanusiaan dan toleransi sehingga kalian bisa tertawa saat imlek, bisa bermain barongsai, berbagai ampao merah, dan bisa belajar Bahasa Mandarin. Berdoa Bersama adalah pemandangan yang Indah di pagi hari karena semua mengumandakan nilai kasih dan sayang.