Anda di halaman 1dari 7

MAKAM K.

H ALI MAS’UD (MBAH UD) TERHADAP SISTEM RELIGI


DAN AGAMA DI DESA PAGERWOJO

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Antropologi Budaya

Oleh :
SYAIPUL ASSEGAF
22041344016
2022 C

JURUSAN S1 PENDIDIKAN IPS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2022/2023
Agama berkaitan dengan kepercayaan (belief) dan upacara (ritual) yang dimiliki
bersama oleh suatu kelompok masyarakat. agama menurut J.H. Leuba, agama adalah cara
bertingkah laku, sebagai system kepercayaan atau sebagai emosi yang bercorak khusus.
Sedangkan definisi agama menurut Thouless adalah hubungan praktis yang dirasakan dengan
apa yang dia percayai sebai mahluk atausebagai wujud yang lebih tinggi dari manusia.

Istilah agama dianggap sebagai kata yang berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri
dari dua suku kata yaitu a yang berarti tidak dan gama berarti kacau. secara istilah bisa
diartikan sebagai seperangkat aturan yang mengatur kehidupan manusia agar teratur. Oleh
karena itu, dengan adanya agama perkara yang diperbolehkan dan mana perkara yang
dilarang. Sehingga agama menjadi falsafah hidup manusia agar tercapai kehidupan yang
sejahtera di dunia sampai akhirat.

Ruang Lingkup Agama Dalam sebuah agama terdapat beberapa ruang lingkup dan itu
menjadi pedoman pokok bagi agama tersebut antara lain adalah: Keyakinan, yaitu keyakinan
akan adanya sesuatu kekuatan supranatural yang diyakini mengatur dan mencipta alam.
Peribadatan, yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural
tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan ketundukannya. Sistem nilai yang
mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam semesta yang dikaitkan
dengan keyakinan nya tersebut.

Fungsi Agama dalam Kehidupan Sebagai Pembimbing Dalam Hidup, Pengendali


utama kehidupan manusia adalah kepribadiannya yang mencakup segala unsure pengalaman
pendidikan dan keyakinan yang didapatnya sejak kecil. Apabila dalam pertumbuhan
seseorang terbentuk suatu kepribadian yang harmonis, di mana segala unsur pokoknya terdiri
dari pengalaman yang menentramkan jiwa maka dalam menghadapi dorongan baik yang
bersifat biologis ataupun rohani dan sosial akanmampu menghadapi dengan tenang.

Penolong Dalam Kesukaran, Orang yang kurang yakin akan agama akan menghadapi
cobaan/kesulitan dalam hidup dengan pesimis, bahkan cenderung menyesali hidup dengan
berlebihan dan menyalahkan semua orang. Beda halnya dengan orang yang beragama dan
teguh imannya, orang yang seperti ini akan menerima setiap cobaan dengan lapang dada.
Dengan keyakinan bahwa setiap cobaan yang menimpa dirinya merupakan ujian dari tuhan
(Allah) yang harus dihadapi dengan kesabaran karena Allah memberikan cobaan kepada
hambanya sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, barang siapa yang mampu menghadapi
ujian dengan sabar akan ditingkatkan kualitas manusia itu.
Penentram Batin, Jika orang yang tidak percaya akan kebesaran tuhan tak peduli
orang itu kaya apalagi miskin pasti akan selalu merasa gelisah. Orang yang kaya takut akan
kehilangan harta kekayaannya yang akan habis atau dicuri oleh orang lain, orang yang miskin
apalagi, selalu merasa kurang bahkan cenderung tidak mensyukuri hidup. Lain halnya dengan
orang yang beriman, orang kaya yang beriman tebal tidak akan gelisah memikirkan harta
kekayaannya. Dalam Islam harta kekayaan itu merupakan titipan Allah yang didalamnya
terdapat hak orang-orang miskin dan anak yatim piatu hal ini tersirat pada Al-Qur’an surat Al
Maun. Bahkan sewaktu waktu bisa diambil oleh yang maha berkehendak, tidak mungkin
gelisah. Begitu juga dengan orang yang miskin yang beriman, batinnya akan selalu tentram
karena setiap yang terjadi dalam hidupnya merupakan ketetapan Allah dan yang
membedakan derajat manusia dimata Allah bukanlah hartanya melainkan keimanan dan
ketakwaannya.

Pengendali Moral, Setiap manusia yang beragama yang beriman akan menjalankan
setiap ajaran agamanya. Terlebih dalam ajaran Islam, akhlak amat sangat diperhatikan dan di
junjung tinggi dalam Islam. Pelajaran moral dalam Islam sangatlah tinggi, dalam Islam
diajarkan untuk menghormati orang lain, akan tetapi sama sekali tidak diperintah untuk
meminta dihormati. Islam mengatur hubungan orang tua dan anak dengan begitu indah.
Dalam Al-Qur’an ada ayat yang berbunyi: “dan jangan kau ucapkan kepada kedua (orang
tuamu) ah Tidak ada ayat yang memerintahkan kepada manusia (orang tua) untuk minta
dihormati kepada anak. Selain itu Islam juga mengatur semua hal yang berkaitan dengan
moral, mulai dari berpakaian, berperilaku, bertutur kata hubungan manusia dengan manusia
lain (hablum minannas atau hubungan sosial). Termasuk di dalamnya harus jujur, jika
seorang berkata bohong maka dia akan disiksa oleh api neraka.

Ziarah makam merupakan satu dari sekian tradisi yang hidup dan berkembang dalam
masyarakat Jawa. Berbagai maksud dan tujuan maupun motivasi selalu menyertai aktivitas
ziarah. Ziarah kubur yang dilakukan oleh orang Jawa ke makam yang dianggap keramat
sebenarnya akibat pengaruh masa Jawa-Hindu. Pada masa itu, kedudukan raja masih
dianggap sebagai titising dewa sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan seorang
raja masih dianggap keramat termasuk makam, petilasan, maupun benda-benda peninggalan
lainnya

Dalam hal ini tradisi ziarah mempunyai fungsi untuk mengingatkan kita yang masih
hidup bahwa suatu saat kematian akan kita alami. Selain itu juga seperti telah disebutkan
dalam uraian di atas, bahwa ziarah makam akan menimbulkan ikatan batin antara yang masih
hidup dengan leluhur yang telah meninggal.

Secara umum tujuan ziarah selain sebagai ungkapan doa dan pengenalan akan sejarah
nenek moyang, masih ada motivasi ziarah yang berkembang dalam masyarakat. Contoh yang
dapat disebutkan di sini adalah adanya makam K.H Ali Mas’ud Yang bertepatan di desa
Pagerwojo dusun Irian jaya RT 26 RW 06 kecamatan Buduran Sidoarjo Jawa timur.

K.H Ali Mas‘ud dikenal dengan sebutan Gus Ud atau Mbah Ud hingga sekarang
masyarakat lebih mengenal K.H Ali Mas‘ud dengan sebutan Mbah Ud Pagerwojo. Mbah Ud
dikenal sebagai salah satu wali majdzub yang berasal dari Sidoarjo. Ia dikenal sebagai tokoh
agama dengan kekuatan yang telah di anugerahkan oleh Allah SWT kepadanya. Semasa
hidupnya mampu membantu masyarakat dalam menghadapi persoalan-persoalan kehidupan
seperti masalah ekonomi, masalah pribadi masalah usaha, masalah pekerjaan dan sebagainya.
Masyarakat beranggapan bahwasanya orang yang diberikan oleh Allah SWT kelebihan
memiliki doa yang mustajab atau terkabul karena kedekatannya dengan Allah SWT.

Bagi warga Sidoarjo, Mbah Ud merupakan ulama yang tidak menyandang gelar.
Pasalnya, sebagai orang yang mempunyai kelebihan, dia tidak mau menunjukkan. Bahkan,
dalam turut menyiarkan agama Islam, dia menggunakan kelebihannya itu untuk memberi
pemahaman bagi umat muslim maupun non muslim.

Diceritakan, Mbah Ud pernah menulis surat ke KH Rodi, Krian, terkait permasalahan


yang ditanyakan. Karena dia tidak bisa menulis, di atas kertas putih dia torehkan pensil
membentuk garis bergelombang. Anehnya, KH Rodi bisa mengerti guratan pensil yang
dibubuhkan oleh Mbah Ud. Warga yang lain menyebut, Mbah Ud bukan hanya ulama yang
mempunyai kelebihan, bisa mengobati orang sakit dan kelebihan lainnya. Namun, beliau juga
ikut menyiarkan Islam melalui pemikirannya Banyak cerita yang mengatakan jika Mbah Ud
adalah Wali Allah yang Jadzab, yang artinya suatu maqom atau keadaan di luar kesadaran
seseorang.

Wawancara bapak sariadi tetang karomah mbah ud, mbah ud memiliki ilmu laduni
yaitu bisa melakukan sesuatu tanpa belajar “bien iku mbah ud gak di wuruk i moco isok
moco jek cilik ws lancar moco alquran wes isok moco kitab” (dulu mbah ud tanpa di ajari
membaca sudah bisa membaca masih kecil sudah lancar membaca al-quran dan sudah
bisa membaca kitab).
Mbah Ud memiliki nama asli yakni Mas‘ud saja, nama Ali diperoleh setelah
menunaikan rukun Islam kelima yaitu Haji. Semenjak itu nama Mbah Ud menjadi K.H Ali
Mas‘ud. Mbah Ud dilahirkan di Pondok Pesantren Sono, Desa Sidokerto, Kecamatan
Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Dalam kelahirannya hingga saat ini belum dapat memastikan
tahun pasti kelahiran dari Mbah Ud, diperkirakan Mbah Ud lahir pada tahun 1903. Ia
merupakan putra kedua dari pasangan K.H Said (Pengasuh Pondok Pesantren Sono) dengan
Ibu Nyai Fatimah (Sono, kecamatan Buduran).

Makam Mbah Ud terletak di sebelah paling Timur tempat pemakaman umum


pagerwojo yang diberikan pembatas berupa bangunan permanen berupa pendopo dan
musholla bagi para peziarah. Untuk peziarah perempuan terletak berdampingan dengan
Makam Mbah Ud sedangkan untuk peziarah laki- laki terletak di depan Makam Mbah Ud.
Makam Mbah Ud diberikan cangkup yang bagus dan bersih, didalam makam tersebut
terdapat makam ibunya yaitu Hj. Mas Fatimah dan Kakak perempuannya Hj. Nyai Masrifah
dan K.H Hasyim.

Makam Mbah Ud dan keluarga dikelilingi oleh dinding papan berhias ukiran Jepara di
bawah sebuah joglo. Di atas dinding- dinding papan berhias itu terdapat tulisan-tulisan Arab
Jawa, di sekeliling makam Mbah Ud juga terdapat Al-Qur’an dan buku bacaan tahlil yang
dapat dipergunakan peziarah untuk mendoakan Mbah Ud. setiap harinya Makam Mbah Ud
tidak pernah sepi oleh peziarah selalu ada peziarah yang mendatangi makam Mbah ud untuk
ngalap berkah Ngalap berkah sendiri yaitu mencari tambahan berkah kebaikan pahala seperti
meminta kesehatan meminta keselamatan dunia akhirat meminta dipermudah kehidupannya
dan lain lain Pengalaman Pribadi ( saya adalah warga di kompleks pemakaman tersbut ):
Setiap ada ujian atau seleksi saya selalu meminta atau melakukan ngalap berkah di
makam beliau, saya meminta untuk dipermudah dalam mengerjakan ujian tersebut ibu
saya juga meminta kesehatan dan kesehatan untuk mengatasi penyakit di derita dan
ajaibnya itu terkabul. Makam beliau selalu ramai setiap hari banyak orang yang berziarah
disana dan tidak sedikit pula yang menginap di sekitar kompleks pemakaman tersebut.
Makam tersebut ramai ketika malam jumat terutama malam jumat legi Jarene wong wong
nek jumat legi iku doa lebih mandi (kata orang orang kalau jumat legi doa lebih manjur
atau dapat terkabul) napak tilas atau hanya sekedar mendoakan Mbah Ud. Makam Mbah Ud
sudah termasuk makan yang harus di datangi oleh peziarah yang ingin berziarah ke auliya’ di
Jawa khususnya di Sidoarjo.
Selain dipergunakan untuk ziarah, Makam Mbah Ud juga biasanya dipergunakan
untuk menggelar pengajian dan aktivitas keagamaan lainnya, apalagi saat Haul Mbah Ud
setiap tanggal 27 Rajab akan dilaksanakan pengajian. Bagi jama’ah Dzikrul Ghofilin atau
Sema’an Al Qur’an Jantiko Mantab yang didirikan oleh Gus Miek makam Mbah Ud menjadi
tempat wajib untuk mengadakan rutinan Dzikrul Ghofilin dan sema’an Al Qur’an. Pada saat
haul ini adalah puncak dimana ramai-ramainya desa pagerwojo haul ini diisi dengan berbagai
acara seperti manaqib, maulid diba’, ishari, hadrah ceramah dan mauidhoh hasanah.
Tak hanya masayarakat pagerwojo saja yang datang melainkan masyarakat seluruh
jawa, baik dari jawa timur, jawa tengah, saya menjumpai masyakarat dari jawa barat datang
ke acara haul mbah ud. Pada acara haul mbah ud masyarakat sekitar setiap tahunnya
memasak dua sampai tiga bungkus nasi per rumah untuk diberikan pada jamaah haul dan ada
pula dapur umum untuk membuat nasi bungkus.
Pada saat acara di mulai semua jalan menuju ke kompleks makam di tutup, setiap
jalan sudah di sediakan tenda tenda untuk membagi air mineral, camilan dan nasi bungkus
semua konsumsi merupakan milik semua orang, mereka diperbolehkan untuk meminta lagi
ataupun nambah. Hal ini merupakan tradisi sejak dulu ketika ada acara haul mbah ud
masyarak sekitar dan para jamaah sama sama mendapatkan keuntungan, masyarakat
mendapatkan keuntungan lebih dari berjualan disini.
Selain itu pada masa hidupnya Mbah Ud menyukai sholawatan atau hadroh. Maka
dimakam Mbah Ud jugasering diadakan pembacaan Sholawat dengan Hadrah dari jam’iyah
ISHARI sebagai pengiringnya. Biasanya pembacaan sholawat ini di lakukan pada malam
jumat legi dan orang sekitar biasa menyebut dengan diba’an. Diba’an ini sendiri terbuka
untuk umum siapapun boleh mengikutinya, dalam pembukaanya biasanya di iringi hadrah al-
banjari dan ketika maqam (mahalul qiyam) di iringi oleh ishari hal ini dapat menarik para
kaum muda untuk menggunakan waktunya untuk melakukan kegiatan positif seperti ini dan
ini terjadi oleh saya pribadi
SUMBER DATA
Pengalaman pribadi
Bapak Sariadi

DAFTAR PUSTAKA
123
Anshori, Moh., NILAI-NILAI KARAKTER RELIGIUS DIDALAM MANAQIB SYEKH
(malang, 2020)
Hamid, Abdul, AGAMA DAN KESEHATAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI
AGAMA, Editorial Healthy Tadulako Journal (PALU: Abdul Hamid, 2017), III
Marzali, Amri, and Agama dan Kebudayaan, UMBARA : Indonesian Journal of
Anthropology Agama Dan Kebudayaan
Nisaq, Siti Choirun, MAKAM K.H. ALI MAS‘UD PAGERWOJO BUDURAN SIDOARJO
JAWA TIMUR: KAJIAN ARKEOLOGI (surabaya, 2022)

1
Moh. Anshori, NILAI-NILAI KARAKTER RELIGIUS DIDALAM MANAQIB SYEKH (malang, 2020).
2
Abdul Hamid, AGAMA DAN KESEHATAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI AGAMA, Editorial Healthy
Tadulako Journal (PALU: Abdul Hamid, 2017), III.
3
Amri Marzali and Agama dan Kebudayaan, UMBARA : Indonesian Journal of Anthropology Agama Dan
Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai