Anda di halaman 1dari 22

Apa itu Sains?

Pertemuan 3
Agenda

1. Pengantar Diskusi: Apa itu Sains?


2. Kelompok Diskusi: Konsep sains dalam disiplin akademik
(Konsep sains dalam disiplin ilmu kedokteran).
3. Definisi sains dalam Filsafat Sains/Ilmu Pengetahuan.
4. Tugas kelompok.
Pengantar

• Sains berperan dalam seluruh kehidupan manusia


(dalam hidup sehari-hari, pendidikan, profesi, dan
sebagainya).
• Disiplin ilmu yang berbeda-beda
diklasifikasikan/digolongkan menurut perbedaan ilmu-
ilmu yang dipelajari dalam setiap disiplin ilmu.
• Sains merupakan sebuah cara untuk mengetahui dunia,
manusia, dan masyarakat.
• Perbedaan disiplin ilmu berarti juga ada perbedaan
konsep sains.
Film “Street Dentist”
Pertanyaan Diskusi Kelompok (20’)

•Apa itu “Sains” menurut disiplin


ilmu pada jurusan Anda?
Laporan Hasil Diskusi Kelompok

1.Konsep “sains” menurut ilmu kedokteran.


2.Konsep “sains” menurut ilmu ekonomi.
3.Konsep “sains” menurut ilmu hukum.
4.Dsb..
Pertanyaan Lanjutan

•Apa perbedaan antara


“Pengetahuan” dan “Kepercayaan”?
Jawaban Anda

• .......................
• ........................
• ............................
Perbedaan
Pengetahuan Keyakinan
• Objek yang dirasakan ada
sebagaimana adanya. • Objek yang dirasakan ada,
belum tentu seperti yang
• Jika objek itu sebenarnya dirasakan.
tidak ada atau hanya ada
dalam kesadaran, • Semakin banyak objek
pengetahuan itu salah. yang sulit dibuktikan
sebagai realitas empiris,
• Di mana ada semakin mungkin menjadi
pengetahuan, di sana kita objek kepercayaan (yang
tidak perlu percaya lagi. dipercayai).
Apakah sains merupakan sebuah
kepercayaan? Apa pendapat Anda?
Pendapat Anda

• .....................................
• .................................
• ....................................
Definisi Sains dalam Filsafat Ilmu Pengetahuan (Filsafat
Sains)
Klemke, E.D. Et.al (ed), Introductory Readings in Philosophy of Science, Prometheus Books,
New York, 1998, h. 34)
• "Ilmu pengetahuan yang diperoleh oleh : ( 1 ) melakukan
pengamatan-pengamatan (observasi-observasi) secara akurat
dan sedefinitif mungkin ; ( 2 ) merekam observasi-observasi ; (
3 ) mengklasifikasikan/menggolongkan observasi-observasi
menurut pokok bahasan yang dipelajari ; ( 4 ) menarik dari
observasi-observasi itu dengan induksi, menarik pernyataan-
pernyataan umum (hukum-hukum) yang menyatakan keajekan-
keajekan; ( 5 ) menyimpulkan secara deduktif pernyataan lain
dari pernyataan-pernyataan umum tersebut ; ( 6 )
memverifikasi pernyataan-pernyataan itu dengan observasi
lebih lanjut ; dan ( 7 ) mengemukakan teori-teori yang
menghubungkan variabel yang satu dengan variabel yang lain ;
dan dengan demikian menjelaskan sejumlah terbesar
kemungkinan hukum.”

• Proses tersebut beroperasi secara berurutan dari 1 sampai 7.


1. Observasi: Unsur Utama dalam Sains

• Pertama-tama, sains diperoleh dari


observasi terhadap fakta.
• Objek utama sains adalah data empirik atau
fenomena yang dapat diobservasi.
• Sains menjelaskan data apa adanya
(deskriptif).
2. Merekam dan Menjelaskan/Mengerti Data

• Fakta yang diobservasi direkam/dicatat dan


dijelaskan supaya dapat dimengerti.
3. Mengklasifikasi/Menggolongkan Data
• Data-data yang dicatat atau direkam pasti
punya jenis yang berbeda-beda. Ada data
primer dan data sekunder.
• Data-data dipelajari untuk menentukan
perbedaan dan penggolongan sains.
• Misalnya, Sains ilmu pasti (matematika,
musik); Sains (ilmu) alam (biologi, fisika,
kimia) dan Sains sosial-humaniora (sejarah,
politik, sosiologi, dsb).
4. Merumuskan kesimpulan umum
berdasarkan data-data
• Tujuan sains adalah menemukan keteraturan
dalam objek-objek yang diobservasi.
• Pengetahuan tentang keteraturan itu
dihasilkan oleh logika induktif.
• Logika induktif menggambarkan kesimpulan
umum (pernyataan) dari kasus-kasus
partikular atau konkrit.
• Pernyataan umum dihasilkan melalui
induksi, yakni hukum-hukum saintifik.
5. Mendeduksikan Pernyataan-
pernyataan Lain
• Dari pernyataan-pernyataan umum atau
implikasi hukum-hukum saintifik, dapat
dideduksikan pernyataan-pernyataan lain.
• Logika deduksi menggambarkan kesimpulan
partikular dari premis universal.
• Misalnya, hukum-hukum saintifik dapat
diaplikasikan dalam konteks praktis dan
menjadi basis/dasar pengembangan
teknologi.
6. Membuktikan (Verifikasi) Pernyataan-
pernyataan melalui Observasi Lanjutan
• Sains merupakan cara mencari kebenaran,
bukan sebuah kebenaran; sains merupakan
sebuah proyek yang tak pernah berakhir.
• Pernyataan-pernyataan sainstifik harus dapat
dicek dan dicek kembali melalui proses
verifikasi.
• Verifikasi adalah sebuah proses untuk
membuktikan kebenaran empirik dari
pernyataan-pernyataan sainstifik.
7. Mengajukan Teori-teori
• Sains harus menghubungkan hukum-hukum
saintifik dengan abstraksi. Jadi, tidak cukup
hanya dengan merumuskan pernyataan-
pernyataan umum atau hukum-hukum
saintifik.
• Melalui abstraksi, sains memproduksi teori-
teori yang menjelaskan data-data empirik.
• Teori-teori memberi kontribusi bagi
pembentukan wawasan dunia ilmu
pengetahuan (scientific worldview).
Diskusi Kelompok

• Proses dari 1 hingga 7 menunjukkan


kepada kita bahwa sains tidak mudah
menjadi kebenaran absolut mengenai
realitas. Hal itu mengandung keyakinan.
Sains adalah 'keyakinan sejati yang
dibenarkan’. Jelaskan pernyataan tersebut
berdasarkan proses 1 hingga 7!
Tugas Baca Kelompok

• Bacalah teks di bawah ini:


• F. Budi Hardiman, Melampaui Positivisme dan
Modernitas, Kanisius, Yogyakarta, 2003, Bab 1
• Diskusikan dalam kelompok dan laporkan ide
pokok teks tersebut: Apa ide pokok teks
tersebut.
Referensi

F. Budi Hardiman (Collector Text Reading), 2014, Philosophy


of Science – Student Reading Materials, Karawaci, UPH.

Samir Okasha, 2002, Philosophy of Science; A Very Short


Introduction, Oxford University Press.

Anda mungkin juga menyukai