UKM Posyandu Gizi
UKM Posyandu Gizi
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan
menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan
produktivitas kerja dan menurunkan daya tahan tubuh, yang berakibat meningkatnya angka
kesakitan dan kematian. Masalah Gizi di Indonesia sampai saat ini masih memprihatinkan,
terbukti tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita serta rendahnya tingkat kecerdasan
yang berakibat pada rendahnya produktifitas, pengangguran, kemiskinan dan akan
menghambat pertumbuhan ekonomi. Hal ini mendasari masalah Gizi menjadi salah satu
faktor penting penentu pencapaian Millenium Development Goals
Pencapaian target MDGs belum maksimal dan belum merata di setiap provinsi. Besarnya
prevalensi balita gizi buruk di Indonesia antar provinsi cukup beragam. Berdasarkan data
riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2010, prevalensi gizi buruk tertinggi kedua ditempati oleh
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jumlah kasus gizi buruk di Mataram pada tahun 2014
mencapai 47 orang dan kasus BGM mencapai 558 orang. Jumlah kasus gizi buruk dan BGM
di Puskesmas Pejeruk pun juga masih tinggi. Persentase kasus BGM/D di Puskesmas Pejeruk
tahun ini adalah sebesar 3,04 %. Dibandingkan dengan tahun lalu, terjadi peningkatan kasus
BGM sebesar 0,35 % dimana persentase BGM/D tahun lalu sebesar 2,69 %
Telah dilakukan pemantauan pertumbuhan berat badan balita dan kegiatan konseling gizi
pada :
Monitoring dilakukan melalui pencatatan yang berisi jumlah balita yang memiliki KMS,
jumlah balita yang ditimbang, jumlah naik berat badannya termasuk juga balita dengan berat
badan dibawah garis merah (BGM) pada KMS.
Peserta Pendamping
1. Komunikasi: