96.dyah Andriani 758 766
96.dyah Andriani 758 766
Abstrak
Salah satu tanda pubertas bagi perempuan adalah menstruasi yang umumnya terjadi pada usia 10-17
tahun. Sebelum menstruasi terjadi, banyak wanita akan merasakan sakit di perutnya. Dismenore
dapat dikurangi dengan terapi farmakologis dan terapi non farmakologi, salah satunya adalah
memberikan jahe merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jahe merah untuk
perubahan nyeri dismenore siswa di Pondok Pesantren Al-Istiqomah Kudus 2016. Penelitian ini
menggunakan quasi eksperimental pretest-posttest control group design non equivalen dengan 32
siswa di Pondok Pesantren Al-Istiqomah yang mengalami nyeri ringan. Analisis penelitian ini
menggunakan uji wilcoxon. Dari analisis perubahan nyeri dismenore sebelum dan sesudah diberi
jahe merah menunjukkan p = 0,000 (p <0,005). Pemberian jahe merah dapat mengurangi efek
dismenore pada siswa di Pondok Pesantren Al-Istiqomah Kudus 2016.
Sifat antihepatotoksik senyawa-senyawa sama, satu untuk jahe dan lainnya untuk
gingerol dan shogaol telah dipelajari pula dan plasebodalam dua protokol perawatan yang
telah dilakukan percoban pada tikus yang berbeda dengan interval bulanan. Jahe dan
menunjukkan bahwa gingerol dan shogaol kelompok plasebo di kedua protokolmenerima
memperlihatkan efek anti piretik dan analgesik 500 mg kapsul bubuk akar jahe atau plasebo tiga
(Tang, 1992 dalam (Achmad & dkk, 2008)). kali sehari. Dalam jahe protokol pertama
danplasebo diberikan dua hari sebelum
Setelah dilakukan penelitian mengenai pengaruh timbulnya periode menstruasi dan terus melalui
pemberian jahe merah terhadap perubahan skala tiga hari pertamadari periode menstruasi. Dalam
nyeri pada santri di Pondok Pesantren Al- jahe protokol kedua dan plasebo diberikan hanya
Istiqomah Kudus, menunjukkan bahwa terdapat untuk tiga hari pertamadatang bulan. Keparahan
penurunan skala nyeri disminore dan responden nyeri ditentukan oleh sistem penilaian
juga terlihat lebih rileks dan tenang selama multidimensi verbal dan visualskala
mengalami disminore. Penelitian ini dapat analog.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
menjadi salah satu cara mengurangi disminore ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat
dengan terapi non farmakologis.Hal ini sejalan keparahan nyeri antara jahe dankelompok
dengan hasil penelitian yang dilakukan di Iran plasebo untuk protokol satu (P = 0,015) dan
Barat yang meneliti secara acak pada dua protokol dua (P = 0,029). Ada juga perbedaan
kelompok yang sama dan diberi plasebo atau yang signifikan dalamdurasi nyeri antara kedua
jahe dalam bentuk kapsul selama 3 hari di kelompok untuk protokol satu (P = 0,017) tetapi
menstruasi pertama tidak untuk protokol dua (P = 0.210).sehingga
siklus. Mereka dinilai keparahan rasa sakit dapat disimpulkan Pengobatan dismenore
mereka menggunakan skala analog visual. primer pada siswa dengan jahe selama 5 hari
Sebuah skala Likert 5 poin digunakan untuk memiliki signifikan secara statistikefek pada
menilairespon terhadap pengobatan. Hasilnya, menghilangkan intensitas dan durasi nyeri
penurunan nilai analog visual nyeri pasca terapi (Parvin Rahnama,2012)
pada kelompok jahe secara signifikan lebih besar
dibanding kelompok plasebo. Pada kelompok Kandungan jahe merah seperti ; gingerol,
jahe, 29 (82,85%) subyek melaporkan perbaikan gingerdion memberikan efek yang kuat dalam
gejala mual, dibandingkan dengan 16 (47,05%) menghambat biosintesis prostaglandin (Kiuchi,
pada kelompok plasebo.jadi dapat disimpulkan 1982 dalam (Achmad & dkk, 2008).
bahwa Jahe efektif dalam meminimalkan rasa
nyeri pada dismenorea primer.( Ensiyeh KESIMPULAN
Jenabi,2013)
Analisa Bivariat 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh pemberian jahe merah
Pengaruh Pemberian Jahe Merah Terhadap terhadap perubahan skala nyeri pada santri di
Perubahan Skala Nyeri Disminore Pada Pondok Pesantren Al-Istiqomah dibuktikan
Santri di Pondok Pesantren Al-Istiqomah dengan hasil uji Wilcoxon Signed Rank-Test
Kudus dengan hasil p value kelompok intervensi 0,000
atau < 0,005.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengaruh pemberian jahe merah terhadap skala nyeri disminore pada kelompok intervensi
perubahan skala nyeri pada santri di Pondok sebelum pemberian jahe merah adalah terdapat
Pesantren Al-Istiqomah Kudus. Pemberian jahe 4 orang responden (25,0%) mengalami nyeri
merah merupakan salah satu metode non ringan, 11 orang responden (68,8%) mengalami
farmakologis yang digunakan untuk meredakan nyeri sedang dan 1 orang responden (6,3%)
disminore (Arfiana, 2014).Hal ini sejalan dengan mengalami nyeri berat.
hasil penelitian yang dilakukan di Teheran Iran 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
yang meneliti siswa sejumlah 120 orang dengan skala nyeri disminore pada kelompok intervensi
dismenore primer sedang atau berat. Para siswa setelah pemberian jahe merah adalah terdapat 11
semua warga asrama dariUniversitas Shahed. orang responden (68,8%) mengalami nyeri
Mereka secara acak menjadi dua kelompok yang