Anda di halaman 1dari 39

EKOSISTEM DAN DAMPAK

PERUBAHAN IKLIM

Pendidikan Geografi
Universitas Islam 45 Bekasi
EKOSISTEM
Ruang Lingkup
Ekosistem
Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain,
serta dengan benda tak hidup di lingkungannya, membentuk ekosistem.
Ekosistem merupakan salah satu bidang kajian yang dipelajari dalam
cabang biologi, yaitu ekologi. Ekologi (Yunani, oikos = rumah; logy = ilmu,
berasal dari kata logikos = masuk akal) adalah ilmu yang mempelajari
interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain dan dengan
lingkungan fisik. Hal tersebut diungkapkan oleh ahli zoology Jerman, Ernst
Haeckel (1866).

Menurut A. G. Tansley,
pengertian ekosistem adalah
suatu unit ekologi dimana di
dalamnya terdapat struktur dan
juga fungsi. Struktur dalam
ekosistem tersebut
berhubungan dengan
keanekaragaman spesies atau
species diversity.
Komponen Ekosistem
Ekosistem terdiri atas dua komponen utama yaitu:
Komponen Biotik dan Komponen Abiotik.
1. Komponen Biotik
Setiap makhluk hidup dalam ekosistem menempati suatu tempat
hidup yang spesifik. Tempat hidup yang spesifik tersebut dikenal
dengan istilah habitat (Latin, habitare = bertempat tinggal). Setiap
makhluk hidup yang memiliki peran khusus di dalam habitatnya.
Peran atau cara hidup yang khusus dari setiap makhluk hidup di
dalam habitatnya disebut relung ekologi (nisia).
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik benda-benda tak hidup yakni kondisi fisik dan
kimia, seperti: suhu, sinar/ cahaya matahari, air, kelembapan, udara,
tanah, garam-garam mineral, dan topografi.
Tipe Ekosistem

TERESTIRIAL

TIPE
EKOSISTEM

AQUATIS BUATAN
Ekosistem Teresterial
(garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma. Bioma padang pasir, bioma
Ekosistem Aquatik
Merupakan ekosistem yang meliputi perairan, yakni ekosistem air tawar, air laut, air,
estuari ( muara tempat bersatunya sungai dan laut ), ekositem pantai dan
ekosistem sungai.
Ekosistem Buatan
nergi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanek
Hubungan Timbal Balik/
Interaksi
Antara makluk hidup yang satu dengan yang lain terjadi hubungan timbal
balik, baik antara sesama spesies maupun antarspesies, baik antara komponen
biotik dengan abiotik maupun komponen abiotik dengan abiotik.

Interaksi Antar Membentuk Interaksi Antar


Individu Populasi Populasi

Membentuk Membentuk
Biosfer Komunitas

Interaksi Antar
Interaksi Antar Membentuk
Komunitas Dengan Komponen Abiotik
Ekosistem Ekosistem
Daur Biogeokimia
TRANSFER MATERI BERUPA DAUR SUBSTANSI KIMIA DARI LINGKUNGAN KE
ORGANISME KEMBALI KE LINGKUNGAN

T
ERDIRI
DAUR SEDIMEN DAUR GAS
MATERI YANG BERSUMBER DI KULIT BUMI MATERI YANG BERSUMBER DI ATMOS

A
TAS

DAUR AIR (HIDROLOGI)


Daur Hidrologi
UAP AIR

TRANSPIRASI

EVAPORASI
EVAPORASI

tumbuhan

ABSORPSI AIR HUJAN

PERAIRAN
AIR TANAH DARATAN
Daur Nitrogen
ara (78%), seny.anorganik (NO3, NO2, NH4), seny.organik (p
ecara biologi dan kimiawi

N2 KILAT

tumbuhan
HUJAN

BINATANG TUMBUHAN

KOTORAN/SERE
DEKOMP ORGANISME
SAH TANAH PENAMBAT N
OSISI

Secara Biologi: bakteri nonsimbiotik (5-20 kg ha-1th-1),


Bakteri simbiotik (400 kg ha-1 th-1)
Secara kimia: energi kilat menyatukan N dan O: NO2+hujan:HNO3
Daur Karbon dan Oksigen

CO2
O2 tumbuhan

MANUSIA/BI
NATANG

INDUSTRI PEMBAKARAN
SERESAH/K
OTORAN
Daur Fosfor
Diserap dalam bentuk: H2PO4-,HPO42-,PO43-.
Bahan baku: batuan fosfat.

BATUAN
FOSFAT
BURUNG
GUANO tumbuhan EROSI DAN
PENCUCIAN

IKAN

PERAIRAN/L SERESAH
AUT BINATANG

DEKOMPISISI
LIMBAH
Dinamika Ekosistem
EKOSISTEM TUMBUH DAN BERKEMBANG (BERUBAH) AKIBAT DARI PERUBAHAN
KESEIMBANGAN INTERAKSI ANTAR KOMPONEN
PERUBAHAN LINGKUNGAN SECARA LAMBAT (EVOLUSI LINGKUNGAN)

DISEBUT

KSESI PRIMER
ADI PADA LINGKUNGAN PERAWAN, BARU TERBENTUK ATAU BELUM ADA REKAYASA (CONTOH: DE

SUKSESI SEKUNDER
TERJADI PADA LINGKUNGAN YANG TELAH TERREKAYASA
Suksesi Primer
nitas asal tersebut akan terbentuk substrat dan habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alam
Suksesi Skunder
e yang ada sehingga dalam ekosistem tersebut substrat lama dan kehidupan lama masih ada. Conto
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
TERHADAP BIODIVERSITAS
BIODIVERSITAS = KEANEKARAGAMAN HAYATI
: KEANEKAAN BENTUK KEHIDUPAN DI BUMI
Keanekaragaman hayati merujuk pada
keanekaragaman semua jenis tumbuhan, hewan dan
jasad renik/ mikroorganisme, serta proses
ekosistem dan ekologis dimana mereka menjadi
bagiannya (UU No. 5 Tahun 1994 tentang
Pengesahan UNCBD)

Pemanasan global merupakan isu lingkungan hidup


yang dapat menyebabkan perubahan iklim global.
Perubahan iklim global terjadi secara perlahan
dalam jangka waktu yang cukup panjang, antara 50
– 100 tahun. Walaupun terjadi secara perlahan,
perubahan iklim memberikan dampak yang sangat
besar pada kehidupan mahluk hidup.
LIPI mencatat,
kekayaan
keanekaragaman
hayati di Indonesia
diperkirakan terdiri
dari:
Perubahan Normal Curah
Hujan
Indikasi fenomena
perubahan iklim di
Indonesia dapat diamati
dari perubahan pola
curah hujan rata-rata di
beberapa wilayah di
Indonesia. Perubahan
normal curah hujan
memuat informasi
perubahan/ deviasi
terhadap normal curah
hujan 30 tahun di
Indonesia. Data yang
digunakan adalah data
curah hujan rata-rata
bulanan dari periode
tahun 1980-2010. di
Indonesia.
Peta menunjukkan bahwa, terdapat wilayah-wilayah yang mengalami bertambahnya curah
hujan (Jawa, Balinusra, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku sebagian), dan adapula yang
mengalami berkurangnya curah hujan (Maluku sebagian, Kalimantan, dan Papua)
Anomali Suhu Udara Rata-rata
Tahunan
Anomali suhu udara
adalah perbandingan
suhu udara pada
tahun tertentu, relatif
terhadap periode
normal, dalam hal ini
adalah rentang waktu
tahun 1981-2010.
Data observasi dari
stasiun-stasiun BMKG
dalam setiap provinsi
dirata-ratakan
sebagai nilai anomali
suhu provinsi masing-
masing.

Data menunjukkan, bahwa untuk wilayah Indonesia, tahun 2016 merupakan tahun terpanas dengan
nilai anomali sebesar 0.8°C sepanjang periode pengamatan. Sedangkan tahun 2019 sendiri menempati
urutan kedua dengan anomali sebesar 0.58°C, dan tahun 2015 di peringkat ketiga dengan anomali
0.5°C.
Fakta Yang disampaikan Al Gore pada
bukunya Earth in The Balance yaitu:
1. Hilangnya beberapa species burung di
hutan amazon (brazil) karena
berkurangnya curah hujan
2. Kenaikan suhu air laut menyebabkan
punahnya beberapa jenis terumbu
karang
3. Punahnya beberapa jenis serangga
penyerbuk yang menyebabkan juga
punahnya beberapa jenis tanaman
Faktor Yang Mempengaruhi Sensitifitas
Makhluk Hidup Terhadap Kepunahan
1. Kelangkaan
2. Kemampuan Migrasi
3. Derajat Spesialisasi
4. Variablitas Populasi
5. Tingkat Trophik
6. Lama Hidup
7. Kecepatan Populasi
Faktor Ancaman Kehidupan Spesies
1. Modifikasi Habitat
2. Over Eksploitasi
3. Eksotik/ Invasif Spesies
4. Penyakit
Dampak Perubahan Iklim
Terhadap KEHATI
Dampak Perubahan Iklim Terhadap KEHATI Secara Langsung:
1. Spesies ranges (cakupan jenis)
Perubahan iklim berdampak pada temperatur dan curah hujan,
sehingga beberapa spesies tidak dapat menyesuaikan diri.
2. Perubahan fenologi
Perubahan iklim menyebabkan pergeseran siklus reproduksi dan
pertumbuhan dari jenis-jenis organisme, sebagai contoh migrasi
burung terjadi lebih awal dan menyebabkan proses reproduksi
terganggu karena telur tidak dapat dibuahi.
3. Perubahan interaksi antar spesies
Dampak perubahan iklim akan berakibat pada interaksi antar
spesies semakin kompleks (predation, kompetisi, penyerbukan
dan penyakit). Hal itu membuat ekosistem tidak berfungsi secara
ideal.
Lanjutan.....
Dampak Perubahan Iklim Terhadap KEHATI Secara Langsung:
4. Laju Kepunahan
Perubahan Iklim nyata terjadi dengan salah satunya dengan
peningkatan suhu permukaan bumi. Peningkatan Perubahan ini
akan menimbulkan tekanan yang cukup besar pada semua
ekosistem, sehingga membuatnya semakin penting untuk
mempertahankan keragaman alam sebagai alat untuk beradaptasi.
5. Penyusutan Keragaman Sumber Daya Genetik
Ancaman terhadap kelestarian sumberdaya genetik juga dapat
ditimbulkan oleh adanya pengaruh pemanasan global. Beberapa
varian dari tanaman dan hewan menjadi punah karena perubahan
iklim. Kepunahan spesies tersebut menyebabkan sumberdaya
genetic juga akan hilang.
6. Peristiwa Ekstrim
Efek perubahan iklim akan menimbulkan peristiwa ekstrim seperti
meledaknya hama dan penyakit, musim kering yang
berkepanjangan, El Niño, musim penghujan yang relatif pendek,
namun curah hujan cukup tinggi, sehingga timbul dampak banjir
dan tanah longsor.
Kepunahan (Dampak Secara
Langsung)
Nationalgeographic.co.id - Sebuah penelitian dari Universitas Arizona
menunjukkan bahwa 1 dari 3 spesies hewan dan tumbuhan akan punah pada
2070.
Berdasarkan skenario data analisis iklim pada 500 spesies dari seluruh dunia,
lebih dari setengah spesies dapat punah jika suhu maksimum global
meningkat lebih dari 0,5 derajat celcius. Dan 95 persen spesies bisa
mengalami kematian jika suhu maksimum global mengalami kenaikan sebesar
2,9 derajat celcius.

Para peneliti mengatakan, “Hasil studi


kami menunjukkan bahwa pergeseran
peran organisme memungkinkan
banyak populasi bertahan dari
perubahan suhu yang dramatis. Namun,
penyebarannya saja mungkin tidak
cukup untuk menyelamatkan sebagian
besar spesies,”
Dampak Perubahan Iklim Terhadap KEHATI Secara Tidak
Langsung:
1. Dampak terhadap ekosistem hutan
Ekosistem hutan mengalami ancaman kebakaran hutan yang
terjadi akibat panjangnya musim kemarau. Jika kebakaran hutan
terjadi secara terus menerus, maka akan mengancam spesies
flora dan fauna dan merusak sumber penghidupan masyarakat
2. Dampak pada daerah kutub
Sejumlah keanekaragaman hayati terancam punah akibat
peningkatan suhu bumi rata-rata sebesar 1 0C. Setiap individu harus
beradaptasi pada perubahan yang terjadi, sementara habitatnya
akan terdegradasi. Spesies yang tidak dapat beradaptasi akan
punah. Spesies-spesies yang tinggal di kutub, seperti penguin,
anjing laut, dan beruang kutub, juga akan mengalami kepunahan,
akibat mencairnya sejumlah es di kutub.
3. Dampak pada daerah arid dan gurun
Dengan adanya pemanasan global yang menyebabkan perubahan
iklim, mengakibatkan luas gurun menjadi semakin bertambah
(desertifikasi).
Lanjutan.....
Dampak Perubahan Iklim Terhadap KEHATI Secara Tidak
Langsung:
4. Dampak pada ekosistem pertanian
Perubahan iklim akan menyebabkan terjadinya perubahan
cuaca, sehingga periode musim tanam menjadi berubah. Hal
ini akan mengakibatkan beberapa spesies harus beradaptasi
dengan perubahan pola tanam tersebut.
5. Dampak ekologis bagi wilayah pesisir
Dampak Ekologis Bagi Wilayah Pesisir
(Dampak Secara Tidak Langsung)
Pemanasan global, salah satu perubahan iklim global, telah diyakini
berdampak buruk bagi kelangsungan hidup manusia di berbagai wilayah
dunia. Wilayah pesisir adalah wilayah yang paling rentan terkena dampak
buruk pemanasan global sebagai akumulasi pengaruh daratan dan lautan.

Deskripsi pengaruh peubahan iklim terhadap wilayah pesisir (IPCC, 2007)


Perubahan Suhu Air Laut (Dampak
Secara Tidak Langsung)
Pemanasan global
diperkirakan akan
meningkatkan suhu
air laut berkisar
antara 1-3°C. Dari
sisi biologis,
kenaikan suhu air
laut ini berakibat
pada meningkatnya
potensi kematian
dan pemutihan
terumbu karang di
perairan tropis
SEKIAN
TERIMA KASIH
TUGAS UNTUK PERTEMUAN
SELANJUTNYA
Membuat makalah dan presentasi, yang dibagi menjadi 3
kelompok besar dengan tema setiap kelompok yaitu:
1. Tipe-tipe Vegetasi Perairan Tawar dan Air Asin di
Daerah Pedalaman
2. Tipe - tipe vegetasi di laut
3. Tipe-tipe vegetasi Hutan Tropika Basah
Catatan Teknis Pelaksanaan:
Kelompok 1 presentasi pada pertemuan ke-11, dan Kelompok 2 Wajib Menanggapi.
Kelompok 2 presentasi pada pertemuan ke-12, dan Kelompok 3 Wajib Menanggapi.
Kelompok 3 presentasi pada pertemuan ke-13, dan Kelompok 1 Wajib Menanggapi.
 Semua anggota kelompok dituntut untuk aktif dalam hal: presentasi, menjawab
pertanyaan, dan menanggapi. Dikarenakan ada penilaian tambahan untuk individu yang
aktif.
 Jika ada kelompok yang menanggapi diluar yang wajib menanggapi (bertanya,
menambahkan dan berdiskusi) akan diberi penilaiaan tambahan.
Terima Kasih
Selamat
Belajar

Anda mungkin juga menyukai