Ana
Ana
id
TESIS
Oleh:
Ana Ngatiyono
S860809003
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Disusun oleh:
Ana Ngatiyono
S860809003
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah
Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
NIM : S860809003
Novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah
(Studi Kasus pada Peserta Didik Sekolah Menengah Atas kota Salatiga)” adalah
benar-benar karya sendiri, hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademis berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya
Ana Ngatiyono
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Teriring rasa terimakasih dan rasa syukur kepada Allah SWT, karya ini
kupersembahkan:
2. Embah Buyut Darmo, Embah Riyoto dan Suniti, terimakasih karena terus
mendoakan cucunya dan semua nasehatnya agar aku bisa menjadi anak
yang baik, bertanggung jawab dan berbakti pada orang tua, serta dapat
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
Sastra Novel “ Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” Sebagai Sumber Pembelajaran
Sejarah (Studi Kasus pada Peserta Didik Sekolah Menengah Atas kota Salatiga)”,
yang dalam penulisan tesis ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan berbagai
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan tesis ini. Untuk itu penulis
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
tesis.
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Salatiga, Drs. Saptono Nugrohadi M.Pd, M.Si
8. Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Salatiga dan Bapak Kepala Sekolah SMA
Negeri 3 Salatiga yang telah memberikan ijin untuk penelitian dan segala
bantuannya.
9. Endah Harini S.Pd, Dra. Suprapti, Dra Sri Maryati, terimakasih atas bantuan
10. Bapak Dahman dan Ibu Martiyah atas segala dukungan dan doanya.
Demikian kata pengantar dari peneliti dan semoga penelitian ini bermanfaat
Ana Ngatiyono
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………….. i
PENGESAHAN PEMBIMBING…………………………….. ii
PENGESAHAN PENGUJI TESIS…………………………… iii
HALAMAN PERNYATAAN………………………………… iv
MOTTO……………………………………………………….. v
PERSEMBAHAN ……………………………………………. vi
KATA PENGANTAR………………………………………… vii
DAFTAR ISI………………………………………………….. ix
DAFTAR GAMBAR………………………………………….. xii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………….. xiii
ABSTRAK…………………………………………………….. xiv
ABSTRACT…………………………………………………... xv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………. 1
A. Latar belakang Masalah…………………………………... 1
B. Rumusan Masalah………………………………………... 10
C. Tujuan Penelitian………………………………………… 10
D. Manfaat Penelitian……………………………………….. 11
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR... 14
A. Kajian Teori……………………………………………….. 14
1. Karya Sastra Sejarah………………………………….. 14
a. Pengertian karya Sastra…………………………… 14
b. Hubungan Karya Sastra dan Sejarah………………. 20
c. Fungsi Sastra dan Pembelajaran Sastra……………. 29
2. Novel Sejarah………………………………………….. 33
a. Pengertian Novel Sejarah………………………….. 33
b. Unsur-unsur Novel………………………………… 38
3. Sumber Pembelajaran Sejarah………………………… 48
a. Pengertian Sumber Belajar………………………… 48
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Pembahasan………………………………………………... 247
BAB V PENUTUP…………………………………………… 268
A. Kesimpulan………………………………………………... 268
B. Implikasi…………………………………………………… 270
C. Saran……………………………………………………….. 273
DAFTAR PUSTAKA………………………………………… 274
LAMPIRAN………………………………………………….. 279
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hlm.
1. Kerangka Berpikir 66
2. Trianggulasi Sumber 77
3. Tekhnik Analisis 80
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hlm.
1. Lampiran 1 279
2. Lampiran 2 282
3. Lampiran 3 283
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Ana Ngatiyono, S860809003. 2011. Karya Sastra Novel “Jalan Raya Pos, Jalan
Daendels” sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah (Studi Kasus pada Peserta Didik
Sekolah Menengah Atas kota Salatiga). Tesis. Surakarta: Program Studi
Pendidikan Sejarah, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. .
Juli 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pesan sejarah yang terkandung
dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”. (2) Pemahaman guru terhadap
sumber pembelajaran sejarah dengan menggunakan novel. (3) Apresiasi guru
sejarah terhadap novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai bahan
pendamping sumber pembelajaran sejarah. (4) Relevansi pengetahuan sejarah
yang terkandung dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terhadap Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada mata pelajaran sejarah di
Sekolah Menengah Atas.
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri kota Salatiga
yang terdiri dari SMA Negeri 1, 2, dan 3. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan studi kasus tunggal terpancang. Sumber data terdiri dari
dokumen (naskah novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”, silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran/RPP), informan (guru sejarah dan siswa), tempat dan
peristiwa saat proses pembelajaran dengan menggunakan novel. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi
langsung, pembahasan novel, dan analisis dokumen. Teknik cuplikan yang
dipakai adalah purposive sampling. Validitas data menggunakan trianggulasi data
dan metode. Analisis data menggunakan analisis interaktif dengan tiga tahapan
analisis, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan yang
berinteraksi dengan pengumpulan data secara siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pesan sejarah yang terkandung
dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” adalah bentuk perlawanan
pemimpin dan rakyat pribumi terhadap kolonial Belanda mulai dari kota Anyer
sampai Panarukan, adanya peristiwa Cadas Pangeran di Sumedang,
pemberontakan petani di Cilegon, munculnya garong (gabungan romusha
ngamuk) di Cimahi, ataupun perlawanan para jawara di Tangerang. Pesan sejarah
yang lain adalah pertumbuhan dan perkembangan kota yang dilalui Jalan Raya
Pos, dan mengetahui banyaknya korban Pribumi akibat pembangunan Jalan Raya
Pos. (2) pemahaman guru terhadap novel “Jalan raya Pos, Jalan Daendels” hanya
terbatas pada sejarah kota-kota di Pulau Jawa yang dilalui Jalan Raya Pos dan
relatif tidak memahami secara utuh; (3) Guru sejarah di Sekolah Menengah Atas
kota Salatiga berapresiasi tinggi terhadap penggunaan novel “Jalan Raya Pos,
Jalan Daendels”, meskipun dalam penggunaannya diakui ada kendala misalnya
membutuhkan alokasi waktu yang lebih banyak. (4) Materi sejarah dalam novel
tidak semuanya sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(KD), sehingga guru harus mengklasifikasikannya.
ABSTRACT
Ana Ngatiyono, S860809003. 2011. novel, be entitled “Jalan Raya Pos, Jalan
Daendels” as history learning resources (chase study of State Senior High School
students at Salatiga Municipality). Thesis. Surakarta: History Education Study
Program, Sebelas Maret University of Surakarta Postgraduate Program. Juli 2011.
This research had the purpose: (1) the historical massages which Contains
in the novel Jalan raya Pos, Jalan Daendels; (2) the teachers understanding of
learning resources make use of novel; (3) history teacher appreciate to the novel
Jalan raya Pos, Jalan Daendels as the associate history material; (4) to know
students knowledge after use the novel Jalan raya Pos, Jalan Daendels as associate
history material.
The research took location in State Senior High School 1, 2, and 3
Salatiga. The research method was used is the quantitative description with single
embedded chase study. The data sources consist of the documents (novel,
syllabus, teaching planning implementation and planning). Informant (history
teacher and students), places and event is teaching and learning activities. The
data collecting techniques uses in dept interviews, direct observation, and
document analysis. The citation technique that is used is purposive sampling. The
data validity uses data and method triangulation technique. The data analysis uses
interactive analysis with: data reducing, data serving, and conclusion drawing that
is interacted with the data collection periodically.
The results of the research shows that: (1) history massage in the novel
“Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” are: a struggle of local chips and local people to
Dutch colonial from Anyer to Panarukan, struggle of local people in Cadas
Pangeran at Sumedang, pheasant revolt of Cilegon, rise up the garong (gabungan
romusha ngamuk) in Cimahi, and struggle of the jawara in Tangerang. The other
history massage is the growth and develop the cities at the Jalan Raya Pos, and get
information about genocide of local people when build the roads (2) teachers
understanding to novel “Jalan raya Pos, Jalan Daendels” is limited on the city
history in Java island in Jalan Raya Pos and relatively had not understood the
whole history massages; (3) teacher history in senior high school at Salatiga has
have high appreciation to use the novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”, even
thought has the problem in using, likes need more times to allocated. (4) Not all of
the material of history accordance with standard competence and based
competence, so the teacher should clasiify.
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
antara lain sebagai cara pemahaman, cara perhubungan, dan cara penciptaan.
Obyek karya sastra adalah realitas atau apapun yang dianggap realitas oleh
pengarangnya. Apabila realitas itu berupa sebuah peristiwa sejarah maka karya
kemampuan pengarang. Karya sastra sejarah dapat menjadi sarana bagi pengarang
Karya sastra baik lisan maupun tulisan menurut Alvian (dalam Lewar,
1998: 6) merupakan artefak (benda hasil kecerdasan manusia), wujud, dan bagian
mempunyai unsur ideas dan activities. Konsep ini menyiratkan keberadaan karya
sastra sebagai bentuk ekspresi dan refleksi pemikiran sastrawan atas realitas
kesusastraan sebagai bagian dari sistem seni budaya. Perkembangan sastra dalam
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
untuk bereskpresi dan menuangkan ide-ide dalam sebuah karya novel yang tetap
Kota Salatiga pada saat ini kurang diminati oleh peserta didik karena dianggap
yaitu pemberian materi pembelajaran sejarah yang masih berupa rangkaian angka
tahun dan urutan peristiwa yang harus diingat atau dihafal kemudian diungkap
kembali saat menjawab soal-soal ujian. Sumber belajar yang digunakan guru
sejarah dan peserta didik hanyalah sebatas pada buku-buku teks sejarah, sehingga
akan lebih jelas dan efektif jika pengajar menyertai dengan berbagai sumber
pengajaran yang dapat membantu menjelaskan bahan lebih realistik dan menarik
mengembangkan konsep generalisasi, dan bahan abstrak dapat menjadi hal yang
jelas dan nyata. Guru sejarah sebagai komponen yang menentukan dalam
commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
inilah yang sampai sekarang belum banyak dilaksanakan oleh para guru sejarah di
selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu kelompok pengirim pesan (guru),
komponen penerima pesan (peserta didik), dan komponen pesan itu sendiri yang
tidak dapat diterima secara optimal, lebih parah lagi mereka sebagai penerima
pesan salah menangkap isi pesan yang disampaikan. Sebagai upaya untuk
adalah membuat proses pembelajaran lebih menarik (Wina Sanjaya, 2009: 162).
pengertian pokoknya yaitu semua sumber baik berupa data, orang, dan wujud
tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sejarah dapat memperdalam pengertian pelajar tentang peristiwa penting dan juga
kemungkinan mereka memahami cara hidup dan pandangan hidup orang di masa
lalu. Pengertian penting itu bukan saja data kognitif (nama, tanggal, peristiwa)
dari bahan sastra, tetapi lebih jauh mengandung pengetahuan tentang manusia,
berupa novel sejarah ini dapat digunakan secara efektif untuk menyampaikan
didik bisa mulai belajar sejarah melalui novel sejarah terlebih dahulu untuk
yang bahasanya kering dan kurang menggugah emosi atau perasaan. Dengan
digunakan secara terpadu atau bergantian. Salah satu caranya guru dapat
pendukung dari buku teks. Berdasarkan latar belakang di atas maka diwujudkan
dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan karya sastra novel berjudul “Jalan
daripada membaca buku teks sejarah. Hal tersebut terlihat dari penelitian awal
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
adalah karya fiksi dan buku teks sejarah adalah karya non fiksi. Keduanya
Sebagai karya fiksi novel sejarah disajikan dalam bentuk narasi dan menggunakan
bahasa yang khas (konotatif) sehingga dalam suatu deskripsi mengenai suatu
mengalami peristiwa itu sendiri. Bahasa dalam karya fiksi (novel) bisa menyentuh
perasaan dan menghanyutkan pembaca. Disamping itu, dalam karya fiksi terdapat
plot dan suspense yang merupakan daya tarik tersendiri bagi pembaca.
Sebaliknya, buku teks sejarah disajikan dalam bentuk eksposisi dan menggunakan
bahasa ilmiah (denotatif) sehingga dalam deskripsi suatu peristiwa, tokoh, dan
kesukaran dalam memahami isi buku teks tersebut, dan adanya perasaan dipaksa
belum diupayakan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Hal ini
terlihat dari data observasi awal yang menunjukkan guru sejarah di Sekolah
commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
penelitian ini. Hal ini dikarenakan penggunaan sumber berupa novel “Jalan Raya
Pos, Jalan Daendels” dapat menjadi sumber pembelajaran sejarah yang menarik
Novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” memuat isi sebuah kesaksian
tentang peristiwa kemanusiaan yaitu pembangunan jalan raya pos yang bernama
Jalan Daendels. Pembangunan jalan ini merupakan satu dari banyak kisah tragedi
novel ini sebagai sumber belajar sejarah diharapkan nantinya akan mengurangi
kebosanan dalam pembelajaran sejarah. Selain itu, peserta didik juga diharapkan
sejarah itu dapat lebih mendalam. Nilai-nilai sejarah dan pendidikan sejarah yang
tentang sejarah perkotaan dapat diperoleh peserta didik dari membaca novel ini.
Alasan mendasar novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” dipakai sebagai
sejarah rendah karena kurangnya relevansi dan keterlibatan atau ketertarikan yang
dialami oleh peserta didik. Selain itu, masalah pengajaran sejarah tidak menarik
bermain peran, ataupun simulasi. Cara-cara pembelajaran itu tidak cukup berhasil
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
masa silam harus dekat dan dialami dalam realitas yang sebenarnya. Novel sejarah
mengandung isi atau kiteria sebagai sebuah novel sejarah yang di dalamnya
peserta didik dapat memahami makna dan seakan-akan menjadi bagian dari
peristiwa itu, karena bahasa yang digunakan lebih imajiner atau mudah dipahami.
Novel ini dipilih sebagai sumber pembelajaran karena relevan dengan Standar
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sastra sebagai sumber pembelajaran, harus dipahami bahwa karya sastra yang
digunakan bersifat pendukung buku teks dan hanya dipilih karya sastra yang
relevan dengan peristiwa sejarah. Relevan dapat diartikan sesuai dengan materi
yang ada dalam kurikulum yaitu digunakannya novel “Jalan Raya Pos, Jalan
dengan pesan sejarah yang terdapat dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan
Daendels”.
Disamping itu, novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” isinya memuat
ditampilkan bukan hanya sekadar sejarah pembangunan Jalan Raya Pos saja tetapi
Pengambaran sejarah kota pada novel ini menjadikan isi novel bukan hanya berisi
Raya Pos saja. Peserta didik diharapkan mempunyai pengetahuan yang luas
tentang sejarah kota-kota yang dilewati Jalan Raya Pos setelah membaca novel.
dijabarkan periodisasi sejarahnya dari masa ke masa. Misalnya kota Blora atau
Lasem, dalam novel ini sejarah kota dijelaskan mulai dari masa Kerajaan
Majapahit, masa kolonial, sampai kondisi kota masa kontemporer. Peserta didik
diharapkan dapat mengilhami sejarah kota dari masa ke masa sehingga dapat
commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sejarah kota penting bagi peserta didik, namun tujuan utama agar dapat
Kota Salatiga dikarenakan isi dari novel ini berbeda dengan novel lain. Ditinjau
dari penokohan tidak banyak tokoh yang ada dalam novel, hanya sebuah roman
yang diceritakan.
Dilihat dari sudut pandang perbedaan antara fakta dan fiksi, dalam kajian
novel ini tidak banyak menggunakan gaya bercerita yang terlalu fiktif tetapi lebih
banyak berupa fakta sejarah, sehingga hal ini akan membantu peserta didik untuk
memahami isi novel dikaitkan dengan fakta sejarah yang ada yaitu pembangunan
jalan raya pos. Pemilihan karya sastra yang tidak terlalu fiktif ini dilakukan sebab
dengan tingkat kemampuan peserta didik di Sekolah Menengah Atas. Hal ini yang
Tujuan utama penggunaan karya sastra dalam bentuk novel sejarah dalam
kegiatan pembelajaran sejarah adalah membuat peserta didik lebih tertarik untuk
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
belajar baru yang lebih bervariasi ini juga diharapkan akan menjadi tantangan
baru bagi guru dan peserta didik di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Salatiga.
B. Rumusan Masalah
1. Pesan sejarah apa yang terkandung dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan
Daendels”?
3. Bagaimana apresiasi guru sejarah terhadap novel “Jalan Raya Pos Jalan
“Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terhadap Standar Kompetensi (SK) dan
Atas.
C. Tujuan Penelitian
untuk mengetahui
1. Pesan sejarah apa yang terkandung dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan
Daendels”.
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Bagaimana apresiasi guru sejarah terhadap novel “Jalan Raya Pos Jalan
“Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terhadap Standar Kompetensi (SK) dan
Menengah Atas.”
2. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengangkat pesan atau nilai sejarah
dari karya sastra novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”. Pesan-pesan sejarah
2. Manfaat praktis
a. Peneliti
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Peserta didik
1) Karya sastra novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” dapat dijadikan
c. Guru
1) Karya sastra dalam bentuk novel sejarah memiliki peran yang penting
sejarah.
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Sekolah
1) Karya sastra dalam bentuk novel sejarah dapat dijadikan salah satu
commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
A. Kajian Teori
kondisi di sekitarnya. Hal itu tersirat dalam pernyataan yang dikemukakan Wellek
Dalam kutipan di atas, Wellek dan Warren merinci alasan mengapa sastra
dan lingkungannya disebut mempunyai keterikatan yang erat satu sama lain.
Pertama, sastra merupakan suatu institusi sosial yang juga menggunakan medium
ciptaan masyarakat, yaitu bahasa. Hal itu merupakan konsekuensi logis, sebab
sastra memerlukan bahasa agar dapat tersampaikan pada masyarakat dengan baik.
Kedua, sastra mewakili “kehidupan”, yang dalam arti luas disebut sebagai sebuah
realitas sosial. Meskipun hanya rekaan pengarang, ‘kehidupan’ dalam karya sastra
dapat dikatakan sebagai sebuah tiruan yang disusun berdasarkan kehidupan nyata.
puisi dalam melakukan upacara adat, ritual tertentu, atau hanya sekadar
permainan. Kelima, sastra juga berfungsi sosial atau memiliki “kegunaan” sosial.
Wellek dan Warren (1956:3) dengan tegas menyebutkan , “we must first
make a distinction between literature and literary study. The two are distinct
activities: One is creative, an art, the other, is not pricesely a science, ia a species
a knowledge or of learning.” Jadi harus dibedakan antara sastra dan studi sastra.
Sastra adalah hasil kreatifitas (kegiatan kreatif) dari sebuah karya seni. Studi
sastra akan dipertanyakan, apakah karya sastra itu? Apa sajakah jenis karya sastra
itu? Bagaimana sifat salah satu jenis karya sastra tertentu? Aspek-aspek spesifik
apa sajakah yang dimiliki karya sastra itu? Lebih lanjut mengenai apakah karya
sastra itu, Rene Wellek dan Austin Warren (1956: 8) menyebutkan, “one way is to
define literature as everything in print. We then shall be able to study the medical
profession in the fourteenth centur or planetary motion in the early middle ages
sastra bukan sesuatu yang otonom, berdiri sendiri, melainkan sesuatu yang terikat
erat dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat karya itu dilahirkan.
Merupakan suatu hal yang pasti bahwa semua penyair, pengarang, atau seniman
mana pun pada umumnya selalu hidup dalam ruang dan waktu tertentu. Ruang
dan waktu tersebut mempunyai bentuk riil dalam suatu masyarakat atau sebuah
commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
keadaan sosial yang pada saat bersamaan juga memuat berbagai macam
itu sendiri merupakan sebuah kenyataan sosial. Hal itu menjadi penjelasan
pembaca dapat mengetahui dan memahami salah satu atau beberapa persoalan
yang dapat ditemui dalam kehidupan. Dengan kata lain, sastra memiliki suatu
mata sebuah imitasi (Luxemburg, 1989: 5). Karya sastra sebagai bentuk dan hasil
sebab itu, sebuah karya sastra, pada umumnya, berisi tentang permasalahan yang
2). Jan van Luxemburg, dkk., (1989: 21) menyatakan bahwa sastra terikat oleh
commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
potensi yang terdapat pada bahasa untuk mencapai efek-efek tertentu. Oleh karena
itu, kekhususan dan keunikan pemakaian bahasa dalam karya sastra merupakan
salah satu ciri khasnya. Fenomena yang khas terlihat pada cara pengolahan materi
cerita. Karya sastra memiliki kebenaran cerita dan logika bercerita sendiri. Urutan
penyajian cerita maupun logika bercerita dalam karya sastra juga memiliki
kebenaran sendiri yang sama sekali berbeda dari kebenaran dan logika umum.
Secara umum dapat dinyatakan bahwa semua teks sastra bersifat fiktif atau
rekaan. Kebenaran cerita dalam karya sastra bukanlah kebenaran faktual atau
kreatifitas pengarang. Tipe dan pola atau peristiwa dan karakter tokoh-tokoh serta
nama tokoh barangkali dapat ditemukan dalam dunia objektif (dunia nyata). Oleh
karena itu apa yang ada dalam karya sastra tertentu hanya bersifat rekaan
(karangan) belaka.
Marx yang menganggap bahwa karya seni atau karya sastra tidak mempunyai
berbeda bahwa karya sastra mempunyai otonomi relatif dan merupakan ekspresi
dari ideologi ataupun ideologi ekspresi dari kelas sosial. Keotonomian relatif dari
kesejarahan. Karya sastra dalam model tertentu di satu sisi akan secara tepat
commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
umum adalah as anything written. Pengertian tersebut mengandung dua hal yaitu
pengertian yang luas dan sempit. Dikatakan luas karena segala sesuatu yang
tercetak atau tertulis dapat disebut sebagai karya sastra tanpa harus dibedakan
adanya: (1) Segala sesuatu yang tercetak atau tertulis yang bukan berupa karya
seni. (2) Segala sesuatu yang tercetak dan tertulis yang berupa karya seni.
Dikatakan sempit oleh karena tidak memasukkan sastra lisan (oral literature)
Pada dasarnya sastra adalah seni bahasa. Menurut Robert Frost (dikutip
Suripan Sadi Hutomo, 1983: 2), sastra adalah a performance in words. Sedangkan
menurut Maatje (dikutip Saripan Sadi Hutomo, 1983: 4), sastra adalah een wereld
in woorden, dengan kata lain karya sastra adalah dunia (een wereld) ciptaan
sebagai reflection of society. Hal tersebut tampak jelas dalam novel sosial (roman
sosial) dan novel sejarah (roman sejarah) (Saripan Sadi Hutomo, 1983: 11).
Karya sastra dapat berupa fiksi, puisi, ataupun drama. Karya sastra yang
dikategorikan karya sastra fiksi adalah roman sosial, roman sejarah, cerita pendek.
Hal ini tidak terbatas pada segala sesuatu yang tercetak atau tertulis saja, akan
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tetapi mencangkup segala sesuatu yang tidak tercetak atau tertulis (lisan). Karya
sastra tidak tunduk pada metode-metode tertentu pada saat seorang sastrawan
unsur-unsur kesejarahan. Hal itu berbeda dengan karya sejarah di mana penulis
harus mengikuti prosedur tertentu yaitu harus tertib dalam penempatan ruang dan
waktu, harus konsisten dengan unsur-unsur lain seperti topografi dan kronologi
penulis karya sastra mempunyai kebebasan imajinatif yang agak berlebih jika
Karya sastra sebagai seni kata mengandung estetika atau keindahan yaitu
berupa estetika bahasa. Menurut Slamet Mulyana (dikutip Saripan Sadi Hutomo,
1983: 2) estetika atau keindahan yang terdapat dalam karya seni adalah hasil
usaha seniman, bukan keindahan alamiah, dan juga bukan keindahan azali dan
abadi. Keindahan adalah sifat yang memberi kepuasan rohani, apabila dikenal
oleh pikiran karena sifat itu sempurna atau mendekati kesempurnaan. Salah satu
unsur yang mendukung keindahan karya sastra adalah adanya penggunaan bahasa
individu senimannya dimana ia berada di suatu tempat dan pada suatu jaman.
Oleh karena itulah untuk memahami karya sastra dianjurkan untuk memahami
tiga macam kode, yaitu kode bahasa, kode budaya, dan kode sastra (Teeuw, 1978:
334). Dalam bahasa (tertulis) atau karya sastra, makna dari suatu kata atau kalimat
commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Menurut A. Teeuw (dikutip Edi S. Ekadjati, 1983: 19), karya sastra sejarah
adalah karya tulis yang bersifat ganda, yaitu bersifat sastra dan sejarah. Dilihat
dari sudut sastra, karya sastra sejarah termasuk salah satu jenis sastra. Karya sastra
yang bernilai sejarah biasanya bahannya diambil dari sejarah. Demikian halnya
dengan penggunaan bahasa, antara tulisan sejarah dan karya sastra berbeda.
bahwa karya sastra merupakan alat bantu dari ilmu sejarah. Akan tetapi, tidak bisa
dipungkiri bahwa karya sastra mempunyai sumbangsih besar untuk sejarawan dan
historiografi. Dari karya sastra bisa diambil pengetahuan dan informasi yang tidak
Dengan demikian dengan karya sastra sejarah pembaca dapat menerobos ruang
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
masa lampau yang memberikan informasi pantas untuk disebut sebagai bahan-
sebagai accepted history, misalnya babad, hikayat, tambo, atau kronik dan annals.
Berkaitan dengan karya sastra tersebut, seni sastra dianggap sebagai jejak sejarah
yang mengandung informasi tentang apa yang dianggap terjadi dan bermakna
dalam skala luas dan sempit. Sastra termasuk sumber sejarah dilihat dari corak
sumber yang berisi uraian lengkap, kebanyakan adalah sumber tertulis terutama
yang menyangkut masalah sosial, politik, kultural, dan agama. Sumber naratif
Relasi antara teks sastra dan kenyataan sejarah dibangun sesuai dengan
teks itu sendiri, tetapi teks kesusastraan tidak dapat berhubungan simplistik
pembaca akan lebih memahami sebagai wacana sejarah daripada karya sastra,
artinya teks kesusastraan hanya dapat dipahami sebagai penanda langsung dari
kenyataan sejarah. karya sastra mungkin berisi kenyataan dan akurasi data sejarah,
namun operasi data tersebut tetap diperlakukan secara fiktif dan mengikuti hukum
ideologi dalam realitas sejarah sebagai kekuatan produksi. Eagleton (1976: 70)
commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menegaskan bahwa bagian dari sejarah sudah difiksikan dan ditafsirkan sesuai
dalam karya sastra. Jadi realitas sejarah secara ideologis menjadi kekuatan kedua.
Ketentuan masuknya sejarah dalam karya sastra tidak hanya sebagai kesejarahan
teks, tetapi masuk secara ideologis sebagai ukuran pembuktian penentu kehadiran
dan penyimpangannya. Sejarah dalam teks sastra berfungsi sebagai penanda akhir
dalam kesusastraan (Eagleton, 1976: 72). Hal ini terjadi karena secara ideologis
sejarah menjadi struktur dominan yang menandai karakter teks dan pengaturan
Hal yang membedakan antara teks sastra dan penulisan sejarah yaitu
dikarakterkan oleh keganjilan antara abstrak dan kenyataan. Karya sastra berada
filsafat pada keadaan yang umum terjadi. Hanya saja kekurangan yang nampak
dalam karya sastra adalah kurangnya referensi nyata (Eagleton, 1976: 78). Tidak
semua jenis karya sastra mengandung keefektifan yang menjadi unsur paling
pokok, misalnya karya sastra yang menceritakan pengalaman pribadi penulis, atau
biografis. Dalam konteks ini Karya sastra bentuk novel dengan judul “Jalan Raya
Pos, Jalan Dandels” adalah salah satu jenis karya sastra yang berupa penceritaan
commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jika diamati dengan seksama, teks narasi dan teks sejarah memiliki suatu
lampau (past time). Hal itu lebih terlihat jika kalimat-kalimat yang menyusun
kedua jenis teks tersebut ditulis dalam bahasa asing, misalnya bahasa Inggris.
Kebanyakan kalimat dalam kedua jenis teks itu menggunakan pola yang dalam
tata bahasa Inggris disebut sebagai past tense. Pola itu harus digunakan untuk
menunjukkan pada pembaca bahwa suatu hal atau peristiwa terjadi atau
bereksistensi di masa lalu (Green dan Le Bihan, 1998: 256). Persamaan tersebut
menunjukkan bahwa meskipun teks narasi (fiksional) dan teks sejarah (faktual)
bertolak belakang dalam hal sifat, keduanya mempunyai struktur yang sama.
saling tertukar dan saling berbaur karena sulitnya mengidentifikasi teks mana
yang tergolong fiksional dan mana yang tergolong faktual. Walaupun memiliki
mempunyai tujuan yang sama sekali berbeda, tetapi pada dasarnya saling
Pernyataan itu telah disinggung sebelumnya oleh Jauss (1983: 25) bahwa
sejarah sastra (suatu rangkaian peristiwa sastra) berperan sebagai suatu metode
resepsi sastra dan memposisikan sejarah dan sastra sebagai dua entitas yang saling
mampu menceritakan masa lalu saja tetapi juga mampu menceritakan hal-hal yang
belum terjadi karena sastra dihasilkan dengan perenungan atau kontemplasi yang
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menjadikannya lebih bersifat filosofis sejarah yang hanya menceritakan masa lalu
tanpa perenungan. Perbedaan di atas diwariskan pada dua macam karya sastra
yang berkaitan erat dengan sejarah; yaitu sastra sejarah dan novel sejarah.
dengan zamannya.
sastra, yang pada akhirnya dapat dinikmati oleh pembaca. Kemampuan pengarang
pembaca untuk memahami suatu karya sastra menjadi unsur penting yang
masyarakat, baik sebagai negasi dan inovasi, maupun afirmasi, jelas merupakan
hubungan yang hakiki. Karya sastra mempunyai tugas penting baik dalam
seluruh aspek kehidupan manusia menjadikan karya sastra sangat dekat dengan
ciri-ciri karya sastra dengan hakikat kemanusiaan. Fungsi sosial karya sastra
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dalam menampilkan dunia kehidupan yang lain yang berbeda dengan dunia
menjadi raja, dewa, perampok, dan berbagai sublimasi lain. Bakhtin (dikutip
Ratna, 2005: 81), menyebutkan ciri-ciri karya sastra seperti ini sebagai karnaval,
kekuasaan (history from bellow). Berbagai bentuk karya sastra baik novel dan
yang lainnya menjadi lebih dari sekedar alat bantu karena bisa menjelaskan lebih
detail dinamika yang terjadi dalam peristiwa sejarah, artinya bahwa karya sastra
merupakan alat untuk berdialektika dalam sejarah dengan semangat zaman (zeit
dengan dunia karya sastra mengatakan bahwa sastra dan sejarah pada era sekarang
mempunyai perbedaan yang tipis. Bahkan tidak sedikit pula karya sastra seperti
novel memuat fakta-fakta dalam suatu peristiwa sejarah. Hal itu seakan-akan
adalah realitas yaitu realitas yang dimaksudkan oleh pengarang itu sendiri.
Apabila realitas tersebut berupa peristiwa sejarah maka karya sastra dapat.
commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pengarang. Kedua, karya sastra dapat menjadi sarana bagi pengarangnya untuk
sejarah. Ketiga, seperti halnya karya sejarah, karya sastra dapat merupakan
penciptaan kembali sebuah peristiwa sejarah sesuai dengan pengetahuan dan daya
imajinasi pengarang.
sebatas pada campur tangan dan motivasi pengarangnya. Karya sastra yang berupa
perhubungan kedua unsur itu mempunyai kadar yang sama, namun demikian
karya sastra dalam penciptaan kadar aktualitas dan faktisitasnya lebih rendah dari
teoritis yang pelaksanaanya sukar membedakan cara-cara itu di antara karya sastra
Hubungan antara karya sastra dan sejarah dapat dilihat pula dari karya-
karya sastra yang digunakan sebagai sumber sejarah. Karya fiksi misalnya novel,
nyanyian, puisi, bermanfaat terutama bagi para sejarawan yang menaruh minat
terhadap masalah sosial pada kurun waktu tertentu. Menurut William Graham
Summer (dikutip Ayatrohaedi, 1987: 39) karya sastra jenis itu dapat dimanfaatkan
sastra tersebut dapat (1) Mengungkapkan rasa suka dan tidak suka, harapan dan
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tokoh yang memang diakui keberadaannya dalam peristiwa sejarah, dalam karya
sastra juga muncul tokoh-tokoh tambahan yang muncul dan lahir dari daya cipta
pengarang. Dalam hal-hal tertentu, tidak mustahil seluruh tokoh yang muncul
merupakan contoh dari karya sastra jenis ini (Ayatrohaedi, 1987: 40)
garis besar mengenal tiga bentuk penulisan sejarah menurut ruang dan waktu.
Pertama, penulisan sejarah tradisional yang berupa kidung, usana, silsilah, tambo,
memiliki tradisi penulisan sejarahnya sendiri yang cukup penting dan biasanya
tidak terpisah dari sastra sejarah. Kedua, penulisan sejarah kolonial dan Ketiga,
tema pokok yang dipakai sebagai dasar rekonstruksi sejarah sesuai dengan asas-
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
asas studi modern mengenai sejarah. Ditinjau dari isi dan tujuan penulisan karya
sejarah dapat dibedakan pula sebagai kisah ceritera, bentuk didaktis, bentuk
dramatis, bentuk heroik, bentuk patriotis, bentuk sastra politik, sampai bentuk
dari berbagai bentuk sejarah tradisional. Sejak masa Hindu sudah ada tradisi
dengan ciri-ciri tidak dikenal umum, dibesar-besarkan, kurang data yang otentik,
pancatantra dan Jataka yang bersifat jenaka dan tradisi berkisah untuk penulisan
bentuk pemujaan sampai pada bentuk hagiografi yang dipakai dalam pendidikan
moral dan agama. Dimulai dari tradisi Srilangka yang disebut Vamsa
menghasilkann beberapa kronik yang dengan prakarsa pihak keraton, dari sinilah
timbul tradisi penulisan sejarah. Karya-karya ini berbentuk traikh dan kisah
jenaka, awalnya hanya ditulis dalam bentuk sajak dan pemakaian hanya terbatas`
pada kalangan keraton. Keberhasilan suatu kronik ini lebih ditentukan oleh nilai
Secara garis besar ciri-ciri historiografi tradisional antara lain; (1) Karya-
laryanya kuat dalam hal genealogis, tetapi lemah dalam hal kronologi dan detail
biografis; (2) Tekanannya ada pada gaya bercerita, bahan-bahan anekdot dan
commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pada kingship (konsep mengenai raja) serta tekanan diletakkan pada kontinuitas
sebab-akibat dan ide kemajuan (progress) (Taufik Abdullah, 1985: 9). Dari
besar unsur sastranya) dan historiografi modern dengan metode penulisan ilmiah
koheren, yang dapat dipahami yang sanggup menerangkan dan membenarkan diri
sendiri, sebagai hasil dari aktifitas yang otonom. Perbedaannya adalah sastra
mempunyai objek persepsi hal-hal yang ada sekarang, sedangkan sejarah adalah
objeknya masa lampau. Keterbatasan sejarah terletak pada objeknya tidak dalam
peranan imajinasi. Hubungan yang erat antara karya sastra terutama dalam bentuk
novel sejarah dengan sejarah menjadikan karya sastra sejarah dapat digunakan
Dalam bidang pendidikan sastra sangat penting bagi peserta didik dalam
upaya pengembangan rasa, cipta, dan karsa. Hal yang lepas dari fungsi utama
imajinasi dan ekspresi secara kreatif dan konstruktif. Sastra akan dapat
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
akhir ini marak di masyarakat, salah satu sebabnya adalah karena mereka tidak
memiliki kepekaaan rasa, akal budi, dan solidaritas sosial yang kesemuanya itu
Mengingat, lebih dari 45 tahun masyarakat Indonesia jauh dari sastra (Ismail,
2002: 1-3).
Sastra memiliki fungsi yang tinggi dalam pengembangan cita, rasa, dan
karsa manusia. Secara luas fungsi sastra tersebut dapat dideskripsikan sebagai
berikut: (1) Sastra dapat merangsang kita untuk memahami dan menghayati
mental dan kemantapan bersikap yang terjelma dalam perilaku dan pertimbangan
pikiran dewasa; (3) Melalui sastra orang dapat meresapi, menghayati secara
sesuatu dari sudut pandang yang lain, berganti-ganti menurut wawasan pengarang
dan karya yang dihadapinya. “Poetry begins with delight and ends in wisdom”,
demikian diungkapkan Robert Frost (Graves, dalam Sayuti, 2002: 41); (4) Melalui
sastra, budaya atau tradisi suatu bangsa diteruskan secara regeneratif baik cara
commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lainnya; (5) Karya sastra memberikan sesuatu kepada pembaca dalam hal
awareness).
Lazar (1993: 24) menjelaskan, bahwa fungsi sastra adalah: (1) Sebagai alat
dan pendapatnya; (2) Sebagai alat untuk membantu peserta didik dalam
bahasa; dan (3) Sebagai alat untuk memberi stimulus dalam pemerolehan
fungsi pembelajaran sastra menurut Lazar (1993: 24) adalah: (1) Memotivasi
peserta didik dalam menyerap ekspresi bahasa; (2) Alat simulatif dalam language
didik. Hal tersebut sangat mungkin untuk dicapai sebab sastra menyediakan
roman, peserta didik dapat mengenali tema tertentu, bagaimana tema dicerminkan
dalam plot, bagaimana karakter hadir dalam sikap atau nilai-nilai, dan bagaimana
commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pengisahan menjadi bagian dari pandangan tertentu. Melalui teks drama, peserta
didik juga dapat berlatih berpikir kritis dalam menyikapi kehidupan, sebab
menurut Satoto (1998: 2), dalam drama (absurd) dapat ditemukan cara
dan kecurangan,cinta kasih dan kebencian, kesetaraan dan dan bias jender,
berwawasan luas, mampu berpikir kritis, berkarakter, halus budi pekertinya, dan
menurut Sayuti (2002: 46) pembelajaran sastra yang apresiatif niscaya akan
komprehensif.
sastra dengan pembelajaran bidang studi lain. Untuk dapat mencapai korelasi
positif tersebut paling tidak ada dua hal yang perlu diperhatikan: Pertama,
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lebih bersifat verbalistik dan inner ideas sudah saatnya ditinggalkan dan diganti
dengan cara inovatif yang lebih dinamis, kritis, dan kreatif. Kedua, bahan-bahan
(karya sastra) yang diberikan kepada peserta didik hendaknya merupakan karya-
karya yang diprediksikan dapat membuat mereka lebih kritis, lebih peka terhadap
2. Novel Sejarah
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif biasanya
dalam bentuk cerita. Novel biasanya lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan
lebih kompleks dari cerita pendek serta tidak dibatasi keterbatasan struktural
metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-
sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut (diunduh dari www. wikipedia.co.id, pada
Novel juga merupakan cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan
Indonesia modern, novel berbeda dengan roman. Sebuah roman menyajikan alur
cerita yang lebih kompleks dan jumlah pemeran (tokoh cerita) juga lebih banyak.
commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hal ini sangat berbeda dengan novel yang lebih sederhana dalam penyajian alur
cerita dan tokoh cerita yang ditampilkan dalam cerita tidak terlalu banyak.
Bentuk sastra ini paling banyak beredar di masyarakat, hal ini dikarenakan daya
komunikasinya yang luas pada masyarakat. Sebagai bahan bacaan, novel dapat
dibagi menjadi dua golongan yaitu karya serius dan karya hiburan. Pendapat
demikian memang benar, tetapi juga ada kelanjutannya yakni bahwa tidak semua
yang mampu memberikan hiburan bisa disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah
novel serius bukan saja dituntut agar dia merupakan karya yang indah, menarik
dan dengan demikian juga memberikan hiburan pada masyarakat. Novel syarat
utamanya harus menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas setelah orang
selesai membacanya.
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri, yaitu novel yang
dibaca untuk kepentingan hiburan saja. Tradisi novel hiburan terikat dengan pola-
pola. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel serius punya fungsi sosial,
sedang novel hiburan hanya berfungsi personal. Novel berfungsi sosial apabila
manusia atau tidak, tetapi yang terpenting adalah novel yang dimaksud dapat
commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
masa lampau yang luas untuk menolak atau mendukung suatu interpretasi atau
gambaran sejarah yang sudah mapan. Novel sejarah juga dapat lahir sebagai
tidak perlu tokoh sejarah sebagai tokoh utamanya atau tokoh-tokoh sejarah
berkorban, keteguhan hati, yang khas untuk suatu jaman. Melukiskan secara benar
semangat jaman (zeitgeist) yang menjadi tugas bagi sejarawan lewat peristiwa
sejarah yang aktual, menjadi tugas pula bagi penulis novel melalui lukisannya
yang imajiner. Oleh karena itu, penulis novel sejarah perlu mempelajari tulisan-
sejarah yang didasarkan pada basis sosial ekonomi rakyat yang sesungguhnya.
commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Novel sejarah sendiri merupakan suatu genre tradisi sastra modern yang
lahir di Barat pada awal abad ke-19. Genre ini mengisahkan tokoh dan peristiwa
historis tertentu. Dalam novel sejarah yang cenderung bersifat fiksional, unsur
sejarah seperti tokoh dan peristiwa historis digunakan semata-mata sebagai fakta
tersebut menjadi suatu kisah adalah sepenuhnya bersifat khayal. Novel sejarah,
dokumentasi sosial. Namun, ia lebih menonjol dalam fungsi estetis sebagai karya
fiksi, tanpa menghilangkan sama sekali fungsi historisnya. Novel sejarah juga
2005: 350-351).
sejarah selain yang telah disebutkan sebelumnya ialah unsur-unsur psikologi dan
sikap sehingga tokoh-tokoh dan peristiwa dapat mewakili masa tertentu. Ratna
yang menonjol sebagai suatu genre. Karakteristik pertama yaitu bahwa novel
Karakteristik kedua ialah bahwa sejarah dalam novel jenis ini berfungsi sebagai
latar belakang saja, bukan sebagai tujuan utama seperti dalam penulisan sejarah.
Karakteristik ketiga ialah bahwa novel sejarah bersifat lebih sosiologis dari pada
pertimbangan lain pada pembaca, tidak seperti fakta sejarah yang dianggap
commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mengandung kebenaran yang dapat dipercaya. Dengan kata lain, novel sejarah
mengajak pembaca melihat suatu peristiwa dengan cara pandang yang berbeda
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa novel sejarah adalah karya
sejarah diharapkan dapat menarik peserta didik untuk mempelajari materi sejarah
Novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” merupakan cerita atau penuturan
dari perjalanan pengarang yang sekaligus sebagai tokoh utama cerita. Tuturan
perjalanan yang dihadirkan dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”
difiksikan oleh penulis dengan gaya bahasa yang bersifat konotatif tanpa
dari ciri sebuah novel. Kebenaran yang dihadirkan penulis dalam novel “Jalan
terutama buku teks sejarah dengan interpretasi yang sudah mapan berusaha untuk
ditolak dan didukung dengan menggunakan masa lampau yang luas dan
pandangan pribadi penulis sebagai dasarnya. Novel “Jalan Raya Pos, Jalan
Daendels” juga dapat lahir sebagai jawaban intelektual dan literer terhadap
commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
karya sastra “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” dapat dikategorikan sebagai novel
sejarah.
b. Unsur-Unsur Novel
membina hubungan antar unsur, yang pada akhirnya membentuk suatu totalitas.
Dengan demikian, unsur tidak memiliki arti di dalam dirinya sendiri, melainkan
dapat dipahami semata-mata dalam proses antar hubungan (Ratna, 2005: 76).
Unsur karya fiksi (novel) adalah penokohan, alur, dan latar (Wellek, 1990: 283).
Sementara itu, menurut Stanton (1999: 19), kategori fakta cerita ialah alur, tokoh,
dan latar. Sedangkan Luxemburg (1989: 137) beropini bahwa tokoh, ruang-ruang,
Ruang yang ada dalam cerita berfungsi sebagai dunia yang memuat berbagai
1) Tema
Menurut arti katanya tema berarti sesuatu yang telah diuraikan atau
sesuatu yang telah ditempatkan. Kata ini berasal dari kata Yunani tithenai yang
commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tanggal 20 Juni 2011). Tema adalah persoalan utama yang diungkapkan oleh
pembuat cerita di dalam sebuah karya tulis, novel, cerpen, puisi. Tema biasa
didapat dari suatu keadaan atau motif tertentu yang terdiri dari suatu objek
Tema secara garis besar dikatakan sebagai gagasan, ide, atau pikiran
utama yang mendasari suatu karya sastra. Dengan kata lain, tema adalah sesuatu
yang menjadi dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang
menjadi pokok masalah dalam cerita. Tema merupakan jiwa dari seluruh bagian
cerita. Karena itu, tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita. Tema dalam
serta situasi tertentu, termasuk pula berbagai unsur intrinsik yang lain. Tema ada
yang dinyatakan secara eksplisit (disebutkan) dan ada pula yang dinyatakan secara
antara lain: minat pribadi, selera pembaca, dan keinginan penerbit atau penguasa.
Dalam sebuah karya sastra, disamping ada tema sentral, seringkali ada pula tema
sampingan. Tema sentral adalah tema yang menjadi pusat seluruh rangkaian
peristiwa dalam cerita. Adapun tema sampingan adalah tema-tema lain yang
dari dua sudut, yaitu dari sudut karangan yang telah selesai dan dari sudut proses
penyusunan sebuah karangan. Dilihat dari sudut sebuah karangan yang telah
selesai, tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui
commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
karangannya. Amanat utama ini dapat diketahui misalnya bila seorang membaca
pikiran pembaca suatu sari atau makna dari seluruh karangan itu (diunduh dari
2) Amanat
Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh
secara implisit yaitu dengan cara memberikan ajaran moral atau pesan dalam
tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada tokoh menjelang cerita berakhir, dan
dapat pula disampaikan secara eksplisit yaitu dengan penyampaian seruan, saran,
3) Alur
Alur dapat dikatakan sebagai salah satu elemen penting dalam sebuah
cerita. Dalam perspektif formalisme, alur atau plot disebut dengan terminologi
sjuzet atau syuzhet. Sementara itu, dalam pandangan naratogi istilah wacana
naratif juga merujuk pada alur (Ratna, 2005: 137). Adapun Forster (dikutip Green
dan LeBihan, 1996: 64) memiliki argumen tersendiri mengenai apa yang disebut
commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
statement of the ‘cause’ of the Queen’s death transforms the story into a
plot, or story into discourse.
kalimat sebagai contoh; yakni “Sang Raja wafat dan kemudian sang Ratu wafat”
dan “Sang Raja wafat dan sang Ratu wafat karena berduka”. Kalimat pertama,
ditemukan adanya sebuah hubungan sebab akibat yang masuk akal di antara
kedua peristiwa dalam kalimat tersebut. Sementara itu, kalimat kedua tidak hanya
berbagai peristiwa di dalam suatu narasi. Adapun menurut Zaimar, uraian teks
atas satuan isi cerita memiliki bermacam-macam kriteria, salah satu di antaranya
ialah makna (Noor, 1999: 24). Sebuah teks, lanjut Zaimar, dapat diurai menjadi
sejumlah satuan isi cerita yang biasa disebut sebagai sekuen. Sekuen dapat
didefinisikan sebagai bagian ujaran yang terbentuk oleh suatu satuan makna
Alur adalah urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita. Alur dapat
disusun berdasarkan tiga hal, yaitu: pertama, berdasarkan urutan waktu terjadinya
(kronologi) atau disebut alur linear. Kedua, berdasarkan hubungan sebab akibat
(kausal) atau disebut alur kausal. Ketiga, berdasarkan tema cerita disebut alur
commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tematik. Dalam cerita yang beralur tematik, setiap peristiwa seolah-olah berdiri
sendiri, apabila salah satu episode dihilangkan namun cerita tersebut masih dapat
dipahami.
Adapun struktur alur adalah sebagai berikut: Pertama, bagian awal, terdiri
atas (1) paparan (exposition); (2) rangsangan (inciting moment), dan (3) gawatan
(rising action). Kedua, bagian tengah, terdiri atas: (1) tikaian (conflict); (2)
rumitan (complication), dan (3) klimaks. Ketiga, bagian akhir, terdiri atas (1)
leraian (falling action), dan (2) selesaian (denouement). Adapun hal yang harus
dihindari dalam alur adalah lanturan (digresi). Lanturan adalah peristiwa atau
episode yang tidak berhubungan dengan inti cerita atau menyimpang dari pokok
menemukan elemen novel yang selanjutnya, yaitu tokoh utama. Di samping itu,
satuan isi cerita. Uraian satuan isi cerita dijelaskan dengan menjadikannya sebagai
4) Tokoh
dalam berbagai peristiwa cerita. Dalam karya sastra prosa, pada dasarnya ada dua
jenis tokoh, yaitu tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama, menurut Saad
(1967: 122) dapat ditentukan melalui tiga cara: (1) Tokoh yang paling terlibat
dengan tema; (2) Tokoh yang paling banyak berhubungan dengan tokoh-tokoh
commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lain; dan (3) Tokoh yang paling banyak memerlukan waktu penceritaan. Budianta
(2003: 86) menyebutkan bahwa di samping tokoh utama (protagonis), ada jenis-
jenis tokoh lain, yang terpenting adalah tokoh lawan (antagonis), yakni tokoh
yang diciptakan untuk mengimbangi tokoh utama. Konflik di antara mereka itulah
yang menjadi inti dan menggerakkan cerita. Forster membedakan tokoh dalam
dua kriteria, yaitu tokoh berwatak datar/ pipih (flat character) dan tokoh berwatak
membantu tokoh sentral. Tokoh bawahan dibedakan menjadi tiga, yaitu, pertama,
tokoh andalan. Tokoh andalan adalah tokoh bawahan yang menjadi kepercayaan
tokoh sentral (baik protagonis ataupun antagonis). Kedua, tokoh tambahan. Tokoh
tambahan diartikan sebagai tokoh yang sedikit sekali memegang peran dalam
peristiwa cerita. Ketiga, tokoh lataran. Tokoh lataran diartikan sebagai tokoh
Adapun teori tentang tokoh yang akan digunakan sebagai landasan analisis
tokoh dalam karya sastra seyogyanya ditelaah menurut dua aspek, yaitu
dapat dirinci menjadi actions (tindakan), manners of thought and life (cara
commit to user
57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh. Ada
yaitu penyajian watak tokoh dengan cara memaparkan watak tokoh secara
Bahkan dapat pula dari penampilan fisiknya serta dari gambaran lingkungan atau
http://abdurrosyid.wordpress.com/2009/07/29/unsur-unsur-intrinsik-dalam- prosa,
tanggal 20 Juni 2011), ada lima cara menyajikan watak tokoh, yaitu: (1) melalui
dalam situasi kritis; (3) melalui ucapana-ucapannya. Dari ucapan kita dapat
mengetahui apakah tokoh tersebut orang tua, orang berpendidikan, wanita atau
pria, kasar atau halus; (4) melalui penggambaran fisik tokoh. Melalui pikiran-
5) Latar
Latar (setting) merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu karya
sastra. Latar merupakan segala keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana
terjadinya lakuan dalam karya sastra. Latar, menurut Hudson (1961: 68) dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu latar fisik/material dan latar sosial. Latar
fisik/material meliputi tempat, waktu, dan alam fisik di sekitar tokoh cerita,
commit to user
58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dan waktu tertentu, pandangan hidup, sikap hidup, adat-istiadat, dan sebagainya
dapat berfungsi sebagai metonimia, metafora, atau ekspresi tokohnya. Istilah lain
bagi “latar” ialah “ruang”. Ruang merupakan tempat atau lokasi terjadinya
pengertian tersebut, makna ruang dan latar kurang lebih adalah sama. Latar tidak
hanya berfungsi sebagai wadah bagi cerita untuk berkembang. Namun, menurut
Mieke Bal (dikutip Noor, 1999: 122-123), latar dalam bentuk keadaan ruang dan
isinya juga dapat memberikan nilai positif dan negatif tentang seorang tokoh.
Sebagai contoh, seorang tokoh yang suka berada di ruang terbuka dapat diartikan
orang yang bertempat tinggal di sebuah rumah kos kumuh dan sempit dapat
pertama, ‘aku’, narator adalah seseorang yang ikut terlibat dalam cerita. Ia adalah
peristiwa atau tindakan, yang diketahui, dilihat, didengar, dialami dan dirasakan,
serta sikapnya terhadap orang (tokoh) lain kepada pembaca. Jadi, pembaca hanya
dapat melihat dan merasakan secara terbatas seperti yang dilihat dan dirasakan
commit to user
59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(1) ‘Aku’ tokoh utama. Dalam sudut pandang teknik ini, si ‘aku’ mengisahkan
berbagai peristiwa dan tingkah laku yang dialaminya, baik yang bersifat
batiniyah, dalam diri sendiri, maupun fisik, dan hubungannya dengan sesuatu
yang di luar dirinya. Si ‘aku’ menjadi fokus pusat kesadaran, pusat cerita.
Segala sesuatu yang di luar diri si ‘aku’, peristiwa, tindakan, dan orang,
cerita yang demikian, si ‘aku’ menjadi tokoh utama (first person central).
(2) ‘Aku’ tokoh tambahan. Dalam sudut pandang ini, tokoh ‘aku’ muncul bukan
berkisah sendiri itulah yang kemudian menjadi tokoh utama, sebab dialah
‘aku’ tambahan tampil kembali, dan dialah kini yang berkisah. Dengan
berlangsungnya cerita yang ditokohi oleh orang lain. Si ‘aku’ pada umumnya
commit to user
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
narator adalah seorang yang berada di luar cerita, yang menampilkan tokoh-tokoh
cerita dengan menyebut nama, atau kata gantinya: ia, dia, mereka. Nama-nama
tokoh cerita, khususnya yang utama, kerap atau terus menerus disebut, dan
sebagai variasi dipergunakan kata ganti. Sudut pandang ‘dia’ dapat dibedakan ke
(1) ‘Dia’ mahatahu. Dalam sudut pandang ini, narator dapat menceritakan apa
lingkup waktu dan tempat cerita, berpindah-pindah dari tokoh ‘dia’ yang satu
dan tindakan tokoh, bahkan juga yang hanya berupa pikiran, perasaan,
pandangan, dan motivasi tokoh secara jelas, seperti halnya ucapan dan
tindakan nyata.
(2) ‘Dia’ terbatas (‘dia’ sebagai pengamat). Dalam sudut pandang ini, pengarang
commit to user
61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7) Gaya Bahasa
upaya menghasilkan karya sastra yang hidup dan indah. Pengolahan bahasa harus
didukung oleh diksi (pemilihan kata) yang tepat. Namun, diksi bukanlah satu-
satunya hal yang membentuk gaya bahasa. Gaya bahasa merupakan cara
pengungkapan yang khas bagi setiap pengarang. Gaya seorang pengarang tidak
selera pribadinya dan kepekaannya terhadap segala sesuatu yang ada di sekitamya.
dapat menciptakan suasana yang tepat bagi adegan seram, adegan cinta, dan
dan keterampilan yang diperlukan (Mulyasa, 2009: 177). Sumber belajar dapat
diartikan pula semua sumber (data, manusia, barang, maupun material) yang dapat
menggunakan tata cara formal untuk memfasilitasi belajar, sumber belajar ini
commit to user
62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
atau lingkungan (AETC, 1997: 8). Menurut Depdiknas (2007: 8) sumber belajar
adalah rujukan objek/badan yang digunakan untuk kegiatan belajar yang berupa
media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan
budaya. Sejalan dengan itu Arief S. Sadiman (2004: 16) menjelaskan yang
dimaksud dengan sumber belajar atau pembelajaran adalah segala sumber yang
ada diluar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan atau mempermudah
terjadinya proses belajar. Sumber belajar juga dapat diartikan sebagai segala yang
dapat dimanfaatkan oleh peserta didik dalam rangka mempelajari bahan dan
pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai (Wina Sanjaya,
2009: 174).
belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna kepentingan dalam
proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian
atau keseluruhan. Sumber belajar juga merupakan informasi yang disajikan dan
disimpan dalam berbagai media, yang dapat membantu peserta didik dalam proses
belajar sebagai bagian dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas dalam bentuk
cetakan, video format perangkat lunak atau kombinasi dalam berbagai format
yang dapat digunakan oleh peserta didik atau guru (Abdul Majid, 2008: 170).
Karwono, 2008: 1) sumber pembelajaran sejarah adalah segala sesuatu yang dapat
commit to user
63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(baik berupa data, orang atau benda) yang dapat digunkan untuk memberikan
mana bahan ajar dapat diperoleh. Sumber pembelajaran sejarah adalah rujukan,
objek, atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran sejarah, yang
berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam
resources are defined as information, represented and stored in a variety of media and
formats, that assists student learning as defined by provincial or local curricula. This
includes but is not limited to, materials in print , video, and soft ware formats, as well
peserta didik dalam mempelajari bahan ajar sejarah sehingga kompetensinya dapat
Depdiknas (2006: 12) sumber-sumber sejarah adalah sebagai berikut, buku teks,
laporan hasil penelitian, jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah),
commit to user
64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pakar bidang studi, buku kurikulum, penerbitan berkala seperti harian, minguan,
bulanan, dan bulanan, internet, media audio visual (TV, Video, VCD, Kaset
Audio), lingkungan (alam, sosial, seni budaya, tekhnik, industri, dan ekonomi).
meliputi sumber lisan, sumber tertulis, dan sumber benda. Sumber lisan yaitu
keterangan langsung dari pelaku atau saksi dari peristiwa sejarah dari dari orang
yang menerima keterangan itu secara lisan. Sumber tertulis yaitu sumber yang
terjadi masa lampau, seperti prasasti, piagam, dokumen, babad, naskah, surat
kabar, laporan, rekaman, dan sebagainya. Sumber benda yaitu sumber sejarah
pesan, orang, bahan, peralatan, tekhnik, dan lingkungan. Pesan adalah informasi
yang disampaikan oleh komponen belajar yang berupa ide, fakta, ajaran, nilai, dan
data. Dalam dunia pendidikan terutama sekolah pesan adalah seluruh meteri
dalam semua mata pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik. Orang
adalah manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan, pengolah, dan penyaji
dari sumber lisan, sumber tertulis, dan sumber benda. Sumber pembelajaran
sejarah dapat berwujud buku, laporan hasil penelitian, jurnal, karya sastra,
ataupun pesan, orang, bahan dan lingkungan. Penggunaan novel “Jalan Raya Pos,
commit to user
65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jalan Daendels” merupakan jenis sumber belajar tertulis dalam bentuk karya
laju belajar dan membantu guru untuk mengunakan waktu secara lebih
belajar.
individual dapat dicapai dengan cara: (a) Mengurangi kontrol guru yang
kaku dan tradisional dan; (b) Memberikan kesempatan bagi peserta didik
commit to user
66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lebih konkret.
antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan relitas yang
sejarah dalam bentuk novel sejarah karya Pramoedya Ananta Toer yang berjudul
“Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” guna meningkatkan minat belajar peserta didik
terhadap mata pelajaran sejarah di Sekolah Menengah Atas Negeri kota Salatiga.
commit to user
67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
langsung antara guru dan peserta didik. Hasil belajar sangat bergantung oleh
kualitas guru, karena guru merupakan sumber belajar yang utama. Sumber lain
dengan guru.
berupa orang dibantu sumber lain, pola intruksional dengan sumber belajar berupa
Menurut Nana Sudjana (2001: 84-85) dalam memilih sumber belajar harus
memperhatikan kriteria sebagai berikut: (1) Ekonomis, tidak harus terpatok pada
harga yang mahal; (2) Praktis, tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit
dan langka; (3) Mudah, dekat dan tersedia dilingkungan kita; (4) Fleksibel, dapat
proses dan pencapaian tujuan belajar dapat menumbuhkan motivasi dan minat
Lebih lanjut Nana Sudjana menjelaskan bahwa kriteria sumber belajar itu
adalah: (1) Memiliki guna untuk memotivasi; (2) Memiliki tujuan untuk
pengajaran; (3) Memiliki guna untuk penelitian; (4) Memiliki tujuan untuk
commit to user
68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berdasarkan kriteria di atas, Novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” dapat
disimpulkan masuk dalam kategori sumber belajar sejarah. Hal ini dikarenakan
peserta didik dalam belajar sejarah. Penggunaan sumber belajar ini diharapkan
4. Pembelajaran Sejarah
mengajar dengan harapan agar peserta didik dapat mengembangkan fungsi genetis
penting untuk membentuk warga negara yang baik dan untuk mengembangkan
yang secara umum diartikan sebagai usaha mengembangkan daya manusia agar
kesadaran sejarah yakni suatu sikap jiwa untuk memenuhi secara cepat paham
kepribadian nasional, dan pembelajaran sejarah juga sebagai salah satu sarana
commit to user
69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2001: 6).
perolehan pendamping seperti berpikir kreatif dan sikap terbuka untuk menerima
suatu proses merupakan rangkaian kegiatan guru dalam rangka membuat peserta
didik belajar. Tujuan pembelajaran adalah membantu para peserta didik agar
Menurut I Gde Widja (1989: 27) tujuan pembelajaran sejarah dapat dipilih
tentang fakta-fakta khusus dari peristiwa masa lampau sesuai dengan waktu,
tempat serta kondisi pada waktu terjadinya peristiwa tersebut; (3) Mengetahui
lampau dengan masa kini, dan (5) Menumbuhkan pengertian hubungan antara
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
fakta, keterkaitan fakta, pengaruh sosial dan kultural terhadap peristiwa sejarah
dan sebaliknya.
sejarah pada peserta didik agar mampu berpikir dan bertindak sesuai dengan
tuntutan jaman pada waktu mereka hidup; (2) Menumbuhkan sikap menghargai
kepentingan atau kegunaan masa lampau bagi kehidupan masa kini suatu bangsa;
(3) Menumbuhkan sikap menghargai aspek kehidupan bagi masa kini dari
masyarakat pada masa lampau, dan (4) Menumbuhkan kesadaran akan perubahan-
perubahan yang telah dan sedang berlangsung di suatu bangsa yang diharapkan
menuju pada kehidupan yang lebih baik di waktu yang akan datang.
bercerita tentang peristiwa sejarah secara hidup (rekonstruksi secara hidup dari
peristiwa sejarah).
commit to user
71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(dikutip Wina Sanjaya, 2009: 126) dalam dunia pendidikan strategi diartikan
sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru
dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efisien. Menurut Dick and Carey (dikutip Wina Sanjaya, 2009: 126) strategi
Wiharyanto, 2001: 3). Labih lanjut dikatakan bahwa alasan pokok pemilihan
titik tolak terhadap proses pembelajaran. Oleh karenanya, strategi dan metode
tertentu. Roy Killen (dikutip Wina Sanjaya, 2009: 127) mencatat ada dua
commit to user
72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(teacher centred approaches) dan pendekatan yang berpusat pada peserta didik
(student centred approaches). Hal itu juga berlaku pada pendekatan pembelajaran
sejarah sehingga metode dan strategi mengajarnya juga harus disesuaikan agar
metode pengajaran, maka strategi dan metode itu tidak dapat diaplikasikan.
model atau teladan bagi peserta didik yang diajarnya, tetapi juga sebagai
metode dan strategi pengajaran yang baru dan efektif. Menurut Winarno
Surachmad (1990: 16) selain guru, proses interaktif pendidikan terdapat unsur-
unsur lain yang terlibat yaitu: (1) Tujuan; (2) Peserta didik; (3) Bahan; (4).
5. Nilai Sejarah
Atmosudiro dalam Humanika 18(3), April (2005: 428) menyatakan nilai sejarah
(historic value) sebagai nilai kesejarahan yang dimiliki suatu obyek atau
commit to user
73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tersebut dapat diketahui baik dari sumber tertulis, seperti prasasti dan karya sastra
maupun sumber tak tertulis misalnya gaya bangunan, seni arca, dan unsur-unsur
bangunan lainnya.
Deny Wahyu Hidayat dan kawan-kawan, dalam Arya Ronald (2008: 162):
berpendapat bahwa nilai sejarah adalah sejauh mana sumber daya arkeologi itu
dilatar belakangi oleh peristiwa sejarah yang dianggap penting serta yang
berkaitan secara simbolis dengan peristiwa terdahulu dari segi sejarah. Nilai
sejarah menurut I Gde Widja (1989: 8) adalah nilai-nilai masa lampau yang telah
dihadapinya.
Menurut Vernon (dikutip Subaryana, 1994: 9), nilai atau values pada
dasarnya merupakan sesuatu yang inheren pada diri pribadi manusia. Nilai juga
merupakan sesuatu yang luhur dan dijunjung tinggi oleh setiap masyarakat. Oleh
karena itu, nilai mengilhami anggota masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan
cara yang diterima oleh masyarakat (Gabriel, 1991: 31). Nilai merujuk pada sikap
orang terhadap suatu hal yang baik, namun nilai sifatnya abstrak dan metafisis
yang hanya tampak dan kelihatan secara nyata dalam perilaku orang yang
menghayatinya. Oleh karena itu, nilai memberikan suatu sikap dalam masyarakat
commit to user
74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Anton Baker (1995: 282) menjelaskan nilai sebagai isi pemahaman (ide)
manusia dan setiap pengkosmos tentang diri dan tentang yang lain. Sedangkan
hakekat nilai adalah sebagai isi evaluasi pengkosmos tentang diri sendiri dan
tentang substansi-substansi yang lain. Jadi nilai dapat disimpulkan sebagai obyek
harga kesenangan yang diberikan, apa yang enak, yang praktis, yang dikagumi,
tetapi juga yang tidak menarik, yang dianggap tanpa mutu, tanpa guna, yang
nilai yang unik, terdapat pula nilai-nilai yang cenderung menyerap unsur-unsur
bahasa, dsb. Uraian beberapa definisi di atas maka nilai dapat diartikan
keberhargaan dan kebaikan yang dimiliki dan dijunjung tinggi oleh suatu
history, then, is that it teachs us what man has done and then that man is”.
Disimpulkan bahwa nilai-nilai sejarah adalah apa yang telah sejarah ajarkan
kepada kita yakni mengenai apa yang manusia kerjakan dan apa sebenarnya
manusia itu sendiri. Menurut Deny Wahyu Hidayat dkk, (dikutip Arya Ronald,
commit to user
75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2008: 162), nilai sejarah adalah sejauh mana sumber daya arkeologi itu
dilatarbelakangi oleh peristiwa sejarah yang dianggap penting serta yang berkaitan
Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai sejarah adalah sesuatu yang dianggap
tercermin dalam tindakan dan perilaku yang positif, serta makna dari peristiwa-
1. Tesis yang ditulis oleh Joko Rewang, 2008. Gambar Pahlawan Nasional
commit to user
76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
didik yang pada masa sekarang sudah mulai memudar. Penelitian ini belum
sejarah dengan novel sejarah agar proses pembelajaran berjalan menarik bagi
2. Tesis yang ditulis oleh Suharto, 2009. Museum Kretek Sebagai Sumber
Museum Kretek dihadapkan pada kendala teknis dan non teknis, kendala
intern dan ekstern yang berasal dari kepala sekolah, guru, peserta didik, orang
tua, dan pengelola museum kretek. Penelitian ini mengkaji peran museum
dan kekuatan Museum Kretek di Kudus. Pada penelitian ini tidak mengangkat
sejarah.
commit to user
77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
melibatkan peserta didik agar berpikir aktif dan kreatif, sehingga pembelajaran
hanya berorientasi pada materi dalam kurikulum dan kurang diminati peserta
didik. Tesis ini berguna bagi penulis untuk menjelaskan bagaimana kondisi
Salatiga.
Kesimpulan yang diambil peneliti adalah: benda cagar budaya sebagai sumber
dijadikan sebagai alat perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Hasil penelitian
tersebut dapat menjadi bahan kajian dalam memperkaya kajian teori dan
C. Kerangka Berpikir
pembelajaran. Guru bukan hanya berfungsi sebagai sumber belajar dan fasilitator
commit to user
78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang memungkinkan peserta didik dapat belajar secara nyaman dan menarik.
dua tugas pokok yaitu membuat Silabus dan Rencana Program Pembelajaran
komunikatif, efektif, interaktif dan yang terpenting adalah diminati oleh peserta
didik. Kegiatan pembelajaran yang dianggap menarik oleh peserta didik akan
materi pembelajaran. Hal yang menjadi dasar guru dalam memodifikasi sumber
guru, proses interaksi pembelajaran sejarah pasti terdapat unsur-unsur lain yang
nilai dan pesan sejarah. Agar tujuan pembelajaran sejarah dapat tercapai maka
dibutuhkan strategi, metode, dan sumber pembelajaran yang bervariatif agar dapat
membangkitkan minat dan rasa senang peserta didik. Salah satu bagian dari upaya
commit to user
79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sumber yang digunakan dapat mengatasi kebosanan peserta didik terhadap mata
pelajaran sejarah.
“Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber pembelajaran maka penelitian
yang dilakukan bertujuan untuk menggali pesan apa saja yang terdapat dalam
pemahaman guru terhadap penggunaan sumber belajar dengan novel “Jalan Raya
novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai bahan pendamping sumber
terkandung dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terhadap Standar
Menengah Atas.
commit to user
80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PEMBELAJAR
AN SEJARAH
SILABUS
RPP
SUBER
PEMBELAJARAN
commit to user
81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
yang meliputi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Salatiga, Sekolah Menengah Atas
sama sekolah negeri di kota Salatiga Hasil penelitian diharapkan dapat membantu
2. Waktu Penelitian
bulan Juli 2010 sampai dengan April 2011. Perincian waktu yang diperlukan:
commit to user
82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah
secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian
data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif adalah salah satu dari dua
pendekatan dari metodologi yang terdapat dalam penelitian sosial, yang meliputi
sebuah pemahaman secara mendalam dari tingkah laku manusia dan alasan-lasan
pembuatan keputusan.
yang terdapat dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”, untuk mengetahui
novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”, mengetahui bagaimana apresiasi guru
terhadap penggunaan novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai bahan
relevansi pengetahuan sejarah yang terkandung dalam novel “Jalan Raya Pos,
Jalan Daendels” terhadap Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
commit to user
83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
penelitian disebut studi kasus tunggal, jika penelitian tersebut terarah pada satu
sasaran, satu lokasi atau subjek. Sedangkan studi kasus terpancang (embedded
case study research) karena permasalahan dan fokus penelitian sudah ditentukan
menggali permasalahan di lapangan (Sutopo, 1996: 43). Jumlah lokasi studi tidak
menentukan kasus tunggal atau ganda, tetapi yang paling penting mendasar adalah
tentang Penggunaan karya sastra novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai
mendalam tentang kasus yang menarik. Hal yang penting dalam studi kasus
diungkapkan oleh Patton (1983: 303), “The case study approach to qualitative
analysis is a specific way of collecting data, organizing data, analyzing data. The
interest. The starting point for case analysis, then, is making sure at the
Jadi studi kasus ini digunakan untuk mencari informasi yang komprehensif
commit to user
84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sastra novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber pembelajaran
dikarenakan belum pernah digunakannya karya sastra novel “Jalan Raya Pos,
C. Sumber Data
Informan atau nara sumber dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang
terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dari penelitian dengan
menggunakan karya sastra novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai
Informan tersebut terdiri dari guru sejarah. Informan dari guru Sejarah di SMA
Negeri 1 Salatiga adalah Endah Harini, dari SMA Negeri 2 Salatiga adalah
Dokumen yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah novel
yang berjudul “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”. Dokumen lain mencangkup
yang terdiri dari film dokumenter, internet, maupun buku teks sejarah kelas XI
commit to user
85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Wawancara
yang pertanyaanya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau kelompok subjek
untuk dijawab (Sudarwan Danim, 2002: 130). Menurut Patton (1983: 196)
some one else’s mind. Tujuan mewawancarai adalah mencari apa yang ada dalam
pikiran seseorang sehingga dapat diperoleh data yang akurat. Teknik ini dilakukan
di luar proses pembelajaran secara terpisah dengan tujuan tidak adanya pengaruh
Pada konteks ini, catatan data lapangan yang diperoleh berupa transkrip
penggunaan karya sastra novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber
commit to user
86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
langsung maupun tidak langsung terhadap penelitian. Pihak yang terlibat secara
langsung adalah guru sejarah yang mengajar di kelas XI IPA pada Sekolah
menggunakan novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”. Selain itu penelitian juga
untuk mengetahui apresiasi guru sejarah terhadap novel “Jalan Raya Pos Jalan
penelitian, maka teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang yang
berupa nama guru sejarah, koleksi buku sejarah, sumber pembelajaran sejarah
yang digunakan guru, dan karya sastra novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”.
diusahakan untuk mencatat tentang hal yang berkaitan dengan kajian yang diteliti
baik yang tertulis dalam dokumen, arsip, maupun yang tersirat dalam
arsip, dokumen dan data lain yang berkaitan maupun yang didapat melalui
relevansi pengetahuan sejarah yang terkandung dalam novel “Jalan Raya Pos,
commit to user
87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jalan Daendels” terhadap Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
E. Tekhnik Cuplikan
bukanlah cuplikan statistik atau yang bisa dikenal sebagai probability sampling
peneliti, maupun karakter empirisnya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
sebagaimana yang dikemukakan oleh Goetz dan Le Comte (dikutip Sutopo, 2006:
229)
mengenai karya sastra novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber
sebagaimana yang dikemukakan yang dikemukakan oleh Bogdan & Biklen (1982)
(dikutip Sutopo, 2006: 229) yang memberi kesempatan bahwa keputusan bisa
diambil begitu peneliti mempunyai suatu pikiran umum yang muncul mengenai
apa yang sudah dipelajari, dengan siapa akan berbicara, kapan perlu melakukan
commit to user
88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
observasi yang tepat (time sampling), dan beberapa jumlah serta macam dokumen
jumlahnya kecil dapat menjelaskan informasi tertentu secara lengkap dan benar
dan akurat serta sifatnya reliable. Teknik cuplikan yang sifatnya internal ini
digunakan untuk menentukan guru sejarah yang dijadikan informan. Guru sejarah
harus dipilih berdasarkan pembagian jam mengajar yaitu bagi guru yang mengajar
kelas XI IPA karena telah menguasai Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD) sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels.
informasi yang baik dan lengkap terkait dengan penggunaan karya sastra novel
F. Validitas Data
terhadap hasil penelitian adalah valid, reliable, dan objektif. Lebih lanjut,
Moleong (2001: 31) menjelaskan teknik yang digunakan untuk menguji validitas
commit to user
89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
Dalam triangulasi ini data yang dilampirkan wajib menggunakan beragam sumber
data. Artinya data yang sejenis akan lebih mantab kebenarannya apabila diperoleh
dari beberapa sumber data. Dengan demikian apa yang diperoleh dari sumber data
yang satu, bisa lebih teruji kebenarannya apabila dibandingkan dengan data
sejenis yang diperoleh dari sumber lain yang berbeda, baik kelompok sumber
beda untuk menggali data yang sejenis di sini tekanannya pada perbedaan sumber
data, bukan pada teknik pengumpulan data atau yang lain. Dengan cara mengali
data dari sumber yang berbeda-beda serta pengumpulan data yang berbeda maka
data yang sejenis dapat teruji kemantaban dan kebenarannya, teknik ini tetap
commit to user
90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Wawancara Informan
Data
‘content analysis’ Dokumen / arsip
Informan 3
sumber yang beragam dari hasil wawancara dengan guru sejarah yang terlibat
dalam penelitian tentang karya sastra novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”
sumber hasil wawancara dengan sumber tertulis atau dokumen yang sudah ada
sebelumnya. Dari berbagai sumber tersebut peneliti dapat memperoleh data hasil
commit to user
91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Menurut Sugiyono (2006: 87) teknik analsis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
dalam pola, memilih mana yang penting yang akan dipelajari, dan membuat
simpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.
induktif, bahwa semua simpulan dibentuk dari semua informasi yang diperoleh
dari lapangan. Proses analisis ini dilakukan bersamaan sejak awal dengan proses
dan pemantapan data. Setiap data yang diperoleh akan selalu dikomparasikan
setiap unit atau kelompoknya untuk melihat keterkaitannya sesuai dengan tujuan
penelitian.
Dalam penelitian ini unit analisis kasus meliputi penelitian terkait dengan
penggunaan karya sastra novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber
analisis dilakukan sejak awal bersamaan dengan proses pengumpulan data dalam
bentuk refleksi.
dengan menggunakan model analisis interakatif Miles dan Huberman (2000: 20).
commit to user
92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kegiatan pokok analisis model ini meliputi; pengumpulan data, reduksi data,
1. Reduksi Data
2. Sajian Data
melihat penyajian itu dapat memahami apa yang sedang terjadi dan yang harus
ketelitian, misalnya dengan cara berdiskusi dan juga dengan melakukan repetisi
dalam satuan data yang berbeda. Sehingga konklusi yang didapatkan akan
semakin jelas, meningkat secara eksplisit dan akan memiliki landasan yang
semakin kuat. Simpulan akhir tidak akan dirumuskan sampai proses pengumpulan
analisis dengan data verifikasi, gerak pengulangan, dan penelurusan data kembali.
commit to user
93
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pengumpula
n data
(1) (2)
Reduksi Sajian
data data
Penarikan
(3)
simpulan/
ifik i
commit to user
94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Latar
Terletak pada jalur regional Jawa Tengah yang menghubungkan kota regional
Jawa Tengah yang menghubungkan kota Semarang dan Surakarta, dan berada
dan berhawa sejuk serta dikelilingi oleh keindahan alam berupa gunung
pendidikan, kota olah raga, serta kota jasa dan kota perdagangan (diunduh dari
gunung itu membentuk batas Barat Daya Salatiga. Di sebelah Utara terdapat
pegunungan Payung dan pegunungan Rong. Sedang di sebelah Barat Laut ada
Rawa Pening. Adanya kombinasi lereng dan kaki gunung itu menyebabkan
Salatiga terletak pada dataran yang nampaknya miring ke arah Barat berkisar
menjadi sangat sejuk sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang
yang datang ke Salatiga. Bahkan, sejak jaman prasejarah, jaman Hindu Budha,
dan juga jaman Islam (madya), Salatiga sudah mempunyai posisi sangat
commit to user
96
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
merupakan peninggalan Raja Bhanu sejak 750 Masehi yang isinya ketetapan
hukum, yaitu suatu ketetapan status tanah perdikan atau swantantra bagi Desa
Hampra. Desa Hampra tempat prasasti itu berada, kini masuk wilayah
namun ada pula yang bernuansa Cina dan Jawa. Secara keseluruhan
ibadah, gedung sekolah, dan jenis katagori lain seperti panti asuhan, rumah
antara lain; (a) Rumah dinas Walikota Salatiga, bangunan ini semula adalah
tengah kota Salatiga tepatnya di Jalan Diponegoro; (b) Rumah keluarga Jati
Patah, pernah menjadi tempat tinggal Ibu Hartini Soekarno (istri mantan
Presiden RI pertama), bangunan ini didirikan pada awal abad ke‐19 oleh orang
Belanda sebagai tempat tinggal; (c) Rumah tinggal gaya arsitektur Belanda Cina
dan rumah tinggal keluarga Belanda di Jalan Diponegoro; (d) Asrama dan rumah
commit to user
97
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dinas Corp Polisi Militer (CPM) di Jalan Diponegoro; (e) Asrama militer di Jalan
Yos Sudarso; (f) Asrama Kepatihan, rumah berarsitektur Jawa yang terletak di
Jalan Adi Sucipto ini dibangun pada tahun 1810 sebagai rumah pejabat patih; (g)
dibangun pada sekitar tahun 1890‐an; (h) Rumah dinas Komandan KOREM 073
yang didirikan 1900‐an di Jalan Diponegoro; (i) Rumah dinas TNI AD (Tangsi
Bambu) dan Tangsi 411, bangunan ini didirikan tahun 1800‐an yang awalnya
2) Bangunan yang berbentuk tempat ibadah antara lain, (a) Gereja Protestan
pada loncengnya GPIB sudah berdiri atau dibangun pada tahun 1828
kaum Budha, Taoisme, dan Konghuchu; (c) Gereja Kristen Jawa Tengah
Bagian Utara (GKJTU), dibangun pada tahun 1918 dengan gaya arsitektur
(e) Gereja Mawar Sharon, tempat ibadah ini terletak di Jalan Sukowati,
Belanda pada awal abad ke-20; (f) Susteran Kebon Pala, didirikan oleh
commit to user
98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bangunan ini awalnya adalah Hotel Blue Mastin yang dibangun pada abad
ke-19; (b) Kantor Pegadaian Salatiga Utara, kantor Pegadaian ini dibangun
pada abad ke-19 oleh Pemerintah Kolonial Belanda, semula adalah gedung
Belanda atau KNIL; (e) Kantor Denpom ( Corps Polisi Militer ), gedung
ini didirikan pada tahun 1900; (f) kantor Pengadilan Agama, bangunan
Belanda yang dibangun pada tahun 1900-an; (g) Kantor Pemerintah Kota
Kepatihan; (i) Kantor Dinas Tata Kota, berdiri sekitar tahun 1900-an,
bangunan ini milik yayasan Cungwa Cungwe, yaitu sekolah untuk anak-
adalah Sociteit Harmonie untuk tempat dansa-dansa orang kulit putih; (k)
Bank Jateng Cabang Salatiga, dibangun pada abad ke-19 berfungsi sebagai
commit to user
99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
hotel orang-orang kulit putih; (l) Kantor Pos, dibangun pada tahun 1900-
lingkungan kota Salatiga antara lain, (a) SD Negeri 1 Salatiga, dibangun pada
dibangun pada awal abad ke‐20 dahulunya adalah gedung Hollandsche Chinese
School (HCS); (c) SD Marsudirini 78, dulunya adalah tempat ibadah dan tempat
pendidikan Katolik; (d) SMP Negeri 1 Salatiga, dahulunya adalah gedung Meer
Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO); (e) SMP Negeri 2 Salatiga, dibangun pada
Puteri Negeri; (f) SMP Negeri 9, dibangun pada tahun 1825 sebagai Balai
kesenian; (g) SMA Negeri 3 Salatiga, dibangun pada abad 19, awalnya adalah
Normaalschool atau sekolah setingkat SMA sekarang; (h) SMK Kristen, didirikan
pada 1920, awalnya tanah partikelir milik Belanda yang difungsikan sebagai
Sekolah Rakyat Sedio Tomo; (i) Roncalli, awalnya adalah rumah pengusaha
peserta didik dan membutuhkan alokasi waktu yang sedikit digunakan karya
Dilihat dari segi pendidikan, Salatiga adalah salah satu kota yang
lambang kota Salatiga berupa patung Ganesha yang artinya adalah perlambang
bahwa peranan dan fungsi Salatiga sebagai kota yang menyumbangkan ilmu
perguruan tinggi, yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE AMA), Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STIBA)
dan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), khusus untuk UKSW dijuluki
Indonesia dan beragam budaya nusantara sering menjadi kegiatan rutin tahunan
universitas, tetapi juga dilihat dari kualitas dan jumlah instansi pendidikan
lainnya baik dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA)
commit to user
101
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Salatiga mempunyai 3 SMK Negeri dan 4 SMK Swasta yang terdiri dari SMK
Salatiga, SMK Kristen 2 Salatiga, SMK Saraswati, SMK Pelita, dan SMK
SMP swasta seperti SMP Stella Matutina, SMP Kristen 1 Salatiga, SMP
SD Negeri yang tersebar di banyak daerah dan juga swasta yang banyak
terpusat diperkotaan.
peserta didik.
commit to user
102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
baik oleh peserta didik yang tempat tinggalnya asli berasal dari kota
Salatiga maupun dari luar kota misalnya dari Kabupaten Semarang atau
ataupun rumah kos khusus untuk peserta didik yang rumahnya jauh
pada tanggal 1 Agustus 1954 di Jalan Diponegoro No. 39, pendirian itupun
commit to user
103
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
stabil, memiliki sumber daya manusia yang memadai, dan didukung oleh
kelas Jurusan Bahasa) dan SMA C (untuk kelas Jurusan Ilmu Sosial) pada
dari kenyataan bahwa sebagian tanah belum bisa ditempati (sekitar 7749
commit to user
104
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kepribadian, budaya cinta tanah air, serta berdaya saing secara nasional
internasional.
Sejak tahun 2011 ada ciri khas baru bagi lulusan SMA negeri 1
Salatiga. Peserta didik yang telah lulus memperoleh lisensi dari Colleague
Test (SAT). Peserta didik yang lulus tes ini tidak perlu melakukan tes lagi
mereka dapat secara langsung memilih perguruan tinggi mana yang bisa
commit to user
105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dimasuki. Apabila nilai ujian SAT-nya tinggi peserta didik yang berminat
apabila nilai SAT-nya rendah maka dapat memilih perguruan tinggi lain
terpaku dalam satu kelas saja, tetapi dibagi dalam kelas-kelas yang
diperoleh data mengenai sarana belajar mengajar yang ada yaitu 32 ruang
peta Indonesia dan peta dunia, serta whiteboard dan alat-alat kebersihan ,
Katolik, dan ruang agama Kristen, Gedung Serba Guna (GSG), lapangan
commit to user
106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
guru PNS, hampir 30 persen telah melanjutkan studi lanjut S 2 dan hampir
Salatiga menyediakan sumber belajar yang cukup lengkap, antara lain: (1)
menggunakan internet. Akses yang cepat ini mendukung bagi guru untuk
mencari bahan ajar yang sekiranya bermanfaat bagi peserta didik. Guru
materi, bahkan dengan mengunduh video dan film dokumenter yang dapat
pada waktu-waktu tertentu, yaitu pada saat istirahat dan setelah jam
commit to user
107
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
misalnya mencari materi pendukung dan bahan bacaan dari apa yang telah
House Training (IHT) bagi para guru. Pelatihan yang dilakukan adalah
ajar, guru harus mempunyai akun e-learning yaitu peserta didik yang
sudah didaftar dapat mengunduh materi ajar, dapat menyertakan tugas, dan
dapat mengevaluasi. Selain itu, guru harus mempunyai akun moodle yaitu
media yang memungkinkan peserta didik dan guru belajar jarak jauh
karena peserta didik dapat langsung chating dan mengunduh materi yang
telah disajikan guru. Kendala yang dihadapi sangatlah besar karena tidak
commit to user
108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang sama sekali tidak ada hubungan dengan pelajaran. Selain itu, banyak
dari peserta didik yang sudah mempunyai modem sendiri, sehingga saat
terhadap pelajaran sejarah maka sangat senang sekali untuk mencari bahan
dan Budha di kota Salatiga dan sekitarnya untuk diajukan dalam penelitian
membuka situs lain yang tidak ada hubungan dengan pembelajaran apalagi
commit to user
109
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
daya hafalnya kurang. Namun apabila ada tugas sejarah dari guru, maka ia
buku teks dan buku referensi sejarah lainnya yang dapat diperoleh di
teks termasuk buku sejarah kepada peserta didik. Buku pinjaman sekolah
ini wajib dikembalikan di akhir tahun ajaran. Buku teks sejarah yang
dipinjamkan adalah buku teks sejarah bilingual, dari segi subtansi isi buku
beberapa penerbit lain yang dapat dipinjam oleh peserta didik. Sejak tahun
termasuk buku sejarah terdiri dari banyak pilihan dengan penulis yang
berbeda, meskipun untuk jenjang dan jurusan yang sama. Oleh karena itu,
commit to user
110
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Anak Semua Bangsa, Bumi Manusia, Rumah Kaca, Arok Dedes, Larasati,
dan Jalan Raya Pos Jalan Daendels. Ada pula karya Y.B Mangunwijaya
yang ada sebagian besar adalah novel fiktif yang cocok untuk
pembelajaran dan masih jarang novel yang dapat dipakai sebagai sumber
Dasar (KD) yang diberikan di kelas. Selain itu, masih ada keraguan dari
commit to user
111
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
akan dibingungkan antara fakta yang sebenarnya dan fiksi yang termuat
sejarah, maka dalam penelitian ini digunakan satu novel sejarah dari
Kelas. Kelas X terdiri atas 10 Kelas, kelas XI dan XII terbagi menjadi
IPS, dan 1 Kelas bahasa. Sedangkan untuk kelas XII terbagai menjadi 6
kelas IPA, 3 kelas IPS, dan 2 kelas Bahasa. Seluruh jumlah peserta didik
adalah 1.200 peserta didik. Mereka dipilih dengan seleksi yang ketat
4 guru sejarah yang mengabdi di sekolah ini, yakni Rini Budiastuti, Endah
Harini, Agus Eko Tjahyono, dan Ana Ngatiyono. Keempat guru lulusan
commit to user
112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Satya Wacana, Endah Harini lulusan Universitas Satya Wacana dan tahun
Maret Surakarta, dan Agus Eko Tjahyono adalah lulusan Program Studi
Negeri Yogyakarta.
pengabdiannya lebih dari 25 tahun. Endah Harini dan Agus Eko Tjahjono
tahun. Sedangkan Ana Ngatiyono adalah guru baru yang baru ditempatkan
pada bulan April 2010. Ketiga guru yang disebutkan di awal merupakan
guru yang telah lolos setifikasi sehingga telah menjadi guru sejarah dengan
setiap minggu.
commit to user
113
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tujuan bisa saja berubah sesuai dengan selera yang dikehendaki oleh
peserta didik.
adalah buku teks sejarah dan LKS. Ia juga menggunakan film sejarah
diampunya.
commit to user
114
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
memiliki visi unggul dalam prestasi, beriman dan bertakwa. SMA Negeri
2 saat ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri dengan nilai Akreditasi
ditunjang oleh kepala sekolah, guru dan karyawan yang berdedikasi tinggi.
proses pembelajaran. Berada jauh dari pusat kota Salatiga dan berlokasi di
yang hijau, sejuk, dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar, namun
karena letaknya yang agak jauh dari pusat kota dan sarana transportasi
terakhir dari tiga Sekolah Menengah Atas Negeri yang berada di kota
bila dibandingkan dengan dua SMA Negeri yang lain. Hal ini dibenarkan
commit to user
115
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
karena di setiap kelas belum terpasang LCD proyektor sehingga bagi guru
pelajaran, waktu yang terbuang pada saat perpindahan kelas juga menjadi
itu, sistem moving class yang dicoba pada awal semester satu tahun ajaran
menjadi sarana belajar yang efektif bagi peserta didik. Intermet mulai aktif
commit to user
116
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan materi sejarah tertentu. Akses internet relatif cepat karena belum
buku teks. Sebagian besar dari mereka hanya memanfaatkan buku teks
atau paket sebagai bahan ajar utama. Pernyataan itu dipertegas oleh
commit to user
117
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
materi sejarah.
tidak terkendala oleh terbatasnya area hotspot. Dengan harga modem yang
commit to user
118
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
misalnya materi Biologi, Fisika, atau Kimia. Untuk mata pelajaran sejarah
diberikan guru. Membuka situs Facebook menjadi hal yang biasa dan
meminjamkan buku teks termasuk buku teks sejarah kepada setiap peserta
didik dan wajib dikembalikan setelah tahun ajaran selesai. Buku sejarah
penerbit lain termasuk juga buku bilinggual yang dapat dipinjam masing-
terdapat buku referensi sejarah lain sebagai tambahan bahan bacaan yang
commit to user
119
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dapat mendukung bahan materi ajar. Buku sejarah yang ada hanya Sejarah
karya M.C Ricklef. Koleksi novel sejarah juga sangat terbatas sekali hanya
ada novel karya Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Bumi Manusia,
Arok Dedes, dan Anak Semua Bangsa. Koleksi novel yang lain adalah
novel fiktif.
bahwa buku-buku itu hanya didownload sebagian guru saja. E-book belum
yang diukur dari nilai siswa setelah menjawab soal-soal Tes Tengah
Semester atau Tes Akhir Semester menjadi beban tersendiri bagi guru, di
commit to user
120
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
XI dan 8 kelas XII. Kelas XI terbagi atas beberapa kelas, yakni 5 kelas
IPS, 3 Kelas IPA, dan 2 kelas Bahasa. Kelas XII terbagi menjadi 8 kelas
yakni 4 kelas IPS, 3 kelas IPA, dan 1 kelas Bahasa. Guru sejarah
Salatiga. Ia telah mengabdi selama kurang lebih 15 tahun. Satu lagi guru
sejarah yang masa pengabdiannya lebih pendek baru sekitar 9 tahun adalah
Suwandhi, guru yang akrab disapa pak Wandhi ini adalah lulusan dari
commit to user
121
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Semua guru sejarah adalah lulusan dari program studi pendidikan sejarah
atau program studi keguruan. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi mereka
peserta didik.
di sekitar. Hal ini dipertegas oleh Suprapti yang lebih suka menggunakan
didik dan alokasi waktu yang tersedia sangat terbatas. Dalam menjelaskan
materi pembelajaran Hindu Budha dan masa kolonial Belanda guru belum
Gedung serta lokasi Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Salatiga sejak
commit to user
122
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(SGB) hingga tahun 1960 dengan nama SGB Negeri 1. Tahun 1959-1960
dipakai bersama-sama oleh SGB Negeri 1 dan SGTK Negeri. Tahun 1960-
1964 SGA dan SGTK diintegrasikan menjadi SPG hingga tahun 1991.
SMA Negeri 3 adalah 7,5. Mereka enggan untuk masuk ke SMA Negeri 1
sebagai RSBI dikenal biayanya relatif lebih mahal. Alasan yang lain
adalah karena ingin lebih berprestasi dengan tidak terlalu banyak saingan,
juga karena dari segi transportasi SMA Negeri 3 Salatiga relatif lebih
dalam Budi Pekerti Berdaya Saing Global”. Misi yang diharapkan dalam
commit to user
123
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang diujikan secara nasional kepada peserta didik kelas X, XI, XII; (3)
kelas X, XI, XII pada semester I dan II; (4) Kerjasama dengan lembaga
tua/wali murid memberikan bimbingan dalam hal budi pekerti yang baik;
peserta didik yang tidak akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
commit to user
124
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
telah sesuai dengan latar belakang pendidikan. Ada juga guru yang
maksimal. LCD proyektor masih sangat terbatas, tidak semua ruang kelas
commit to user
125
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
video dokumenter yang sesuai dengan materi ajar. Lain halnya dengan
jam-jam tertentu yaitu pada saat istirahat dan waktu usai jam pelajaran.
Oleh karena itu, mulai jam pulang sekolah yaitu pukul 14.15 mereka dapat
pertemanan facebook.
commit to user
126
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
peserta didik adalah buku teks. Sama dengan sekolah menengah yang lain,
peserta didik dan wajib dikembalikan saat tahun ajaran selesai, apabila ada
buku yang dihilangkan maka wajib menganti dengan buku baru atau
terbitan Erlangga. Dari segi isinya, buku teks tersebut sudah cukup
keterbatasan gambar. Buku teks yang berasal dari penerbit lain, termasuk
meminjam buku teks yang bilingual, alasan mereka adalah dapat belajar
dua hal sekaligus yaitu belajar sejarah sambil belajar bahasa Inggris.
Namun banyak pula yang meminjam buku dari penerbit Yudistira dengan
commit to user
127
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
guru dan peserta didik yang mengunduh e-book yang dapat memanfaatkan,
hal ini dikarenakan belum ada kebijakan dari sekolah untuk mencetaknya.
selain buku teks tidak begitu banyak hanya buku-buku dasar saja seperti
sekali sebagian besar didominasi oleh novel fiktif biasa yang cocok untuk
ada di kelas XI, sedangkan materi yang harus disampaikan sangat banyak.
commit to user
128
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
apa saja yang layak pakai sebagai sumber di sekolah. Oleh karena itu,
18 Mei 2011).
seluruh kelas tahun pelajaran 2010/2011 ada 28 kelas yang terdiri dari 10
kelas untuk kelas X, 10 kelas untuk kelas XI, dan 8 kelas untuk kelas XII.
Kelas XI terdiri dari 4 kelas untuk IPS, 5 kelas untuk IPA, dan 1 kelas
untuk Bahasa. Kelas XII terbagi menjadi 3 kelas IPA, 4 kelas IPS, dan 1
kelas Bahasa. Peserta didik berasal dari berbagai kalangan, namun yang
Salatiga ada 3 guru yaitu Suwardjo, Lestari, dan Sri Maryati. Suwardjo
dengan dua sekolah negeri yang lain, guru di SMA Negeri 3 Salatiga
ketiga guru senior ini telah lebih dari 20 tahun, bahkan Maryati ditahun
2011 ini sudah harus pensiun. Semua guru telah tersertifikasi sehingga
commit to user
129
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tambahan dana yang cukup besar. Guru juga belum sadar bahwa novel
commit to user
130
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
biasanya jurusan IPS dan Bahasa lebih banyak, sementara jurusan IPA lebih
mata pelajaran umum, seperti halnya Agama dan PKn maka tidak ada
perbedaan antara IPA, IPS, dan Bahasa terkait pembagian jam pelaksanaan
dikaji lebih pendek kronologi dan periodisasinya namun materi dibahas secara
mendalam dan detail, hal ini hampir sama dengan jurusan Bahasa.
di Indonesia sangat identik dengan pembelajaran IPS. Kondisi ini akan berbeda
dengan materi yang disampaikan pada jurusan IPA, biasanya kronologi dan
commit to user
131
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Materi yang diberikan kepada peserta didik pada kelas XI IPA cukup
materi pembangunan Jalan Raya Pos yang lebih dikenal dengan Jalan daendels,
korupsi para pegawainya dan salah urus serta merosotnya keadaan kota Batavia
commit to user
132
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pada akhir abad ke 18, serta makin gencarnya ancaman Inggris atas Jawa,
adalah pembangunan Jalan Raya Pos yang menghubungkan antara barat dan
timur pulau Jawa. Jalan yang sangat terkenal monumental karena membentang
sejauh 1.000 km dari Anyer sampai Panarukan hanya dalam kurun waktu
Hindia Belanda dalam waktu yang cukup singkat (kurang lebih 3,5 tahun).
akhir abad ke-19. Gaya arsitektur di Hindia Belanda yang disebut sebagai
commit to user
133
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
orang Indonesia karena ada beberapa alasan mendasar yaitu tidak mungkin ia
Kedua, pembangunan Jalan Raya Pos. Jalan Raya Pos adalah jalan
yang panjangnya kurang lebih 1000 kilometer yang terbentang sepanjang utara
Pulau Jawa, dari Anyer sampai Panarukan. Dibangun pada masa pemerintahan
pribumi lokal untuk memobilisasi rakyat, dengan target pembuatan jalan sesuai
Sumedang, proyek pembangunan jalan ini terbentur pada kondisi alam yang
sulit karena terdiri atas batuan cadas, akibatnya para pekerja menolak
meminta pengertian atas penolakan para pekerja. Ketika mengetahui hal ini,
commit to user
134
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dan masing-masing setiap hari dibayar 10 sen per orang dan ditambah dengan
ribu gulden yang disediakan Daendels untuk membayar tenaga kerja ini habis
dan di luar dugaannya, tidak ada lagi dana untuk membiayai proyek
konsekuensi para pekerja ini dibebaskan dari kewajiban kerja bagi para bupati
bupati harus menyediakan kebutuhan pangan bagi mereka. Semua proyek ini
akan diawasi oleh para prefect yang merupakan kepala daerah pengganti
residen VOC. Dari hasil kesepakatan itu, proyek pembangunan jalan diteruskan
dari Karangsambung ke Cirebon. Pada bulan Agustus 1808 jalan telah sampai
commit to user
135
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Surabaya telah ada, karena pada tahun 1806 Gubernur Pantai Timur Laut Jawa
jalan dari Surabaya sampai Panarukan sebagai pelabuhan ekspor paling ujung
diselesaikan hanya dalam waktu setahun saja (1808). Suatu prestasi yang luar
biasa pada zamannya. Karena itulah nama Daendels dan Jalan Raya Pos
lain halnya dengan para pekerja rodi/pribumi, setiap jengkal jalan itu
perahu kecil, karena perahu-perahu perang Belanda tidak mungkin dikirim dari
mengakibatkan ribuan jiwa meninggal akibat kerja paksa dan malaria. Disini
commit to user
136
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2005: 171).
menentang tata cara sopan santu antara orang Belanda dengan raja-raja Jawa
raja pribumi harus mengakui raja Belanda sebagai junjungannya dan minta
pejabat Belanda di kraton Solo dan kraton Yogya dari residen menjadi
sebagai wakil raja Belanda dan juga wakilnya di kraton Jawa. Oleh karena itu,
sama seperti para penguasa daerah yang menghadap raja-raja Jawa, dengan
duduk di lantai dan mempersembahkan sirih sebagai tanda hormat kepada raja
commit to user
137
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jawa, Minister tidak layak lagi diperlakukan seperti itu (M.C Ricklefs, 2005:
172) .
raja, tidak perlu membuka topi atau mempersembahkan sirih kepada raja, dan
harus disambut oleh raja dengan berdiri dari tahtanya ketika Minister datang di
kraton. Ketika bertemu di tengah jalan dengan raja, Minister tidak perlu turun
dari kereta tetapi cukup membuka jendela kereta dan boleh berpapasan dengan
bersedia melaksanakan aturan itu.Tetapi dalam hati kedua raja itu tetap tidak
commit to user
138
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
memaksa agar Hamengkubuwana turun tahta yang masih menjadi regent atau
sewa daerah peisisir yang telah dibayarkan oleh Batavia sejak 1746
tindakannya yang kejam kepada rakyat Jawa. Para pengusaha dan pemilik
tanah memiliki hak-hak yang istimewa sehingga dapat dikatakan bahwa tanah
julukan sebagai Queen of the East sudah lama sebelum datangnya Daendels
menjadi kota yang tidak sehat lagi. Setibanya Daendels di Batavia (5 Januari
memerintahkan untuk memindahkan pusat kota lama yang ketika itu sudah
commit to user
139
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tidak sehat lagi ke daerah pedalaman yang disebut dengan Weltevreden. Pada
gedung yang tebesar pada jamannya di Jawa. Tingginya 3 lantai, terdiri dari
M). Gedung dibagian belakang digunakan sebagai kantor, tempat tinggal para
terdapat patung singa, yang menurut banyak pengamat mirip dengan yang ada
commit to user
140
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Karya sastra novel yang berjudul “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” ini
Pos yang dikenal dengan Jalan Daendels yang tidak dapat diperoleh peserta
didik dari kajian buku teks dengan kajian yang singkat. Isi novel yang
memberikan banyak kajian tentang sejarah sosial dan sejarah perkotaan akan
Jalan Raya Pos dan ikut merasakan bagaimana penderitaan yang dialami oleh
c. Isi Novel “ Jalan Raya Pos Jalan Daendels” karya Pramoedya Ananta Toer
tidak lepas dari berbagai pertimbangan terutama yang terkait dengan diri
Dari Blora”. Secara luas dikenal sebagai salah satu pengarang yang
commit to user
141
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lebih dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing.
Pertama, Pram adalah salah satu penulis prosa terbaik di Indonesia bahkan
yang menyimpang pada jaman organisasi itu berjaya, paling tidak bagi
dengannya. Ketiga, pada masa Orde Baru berjaya, ia harus menjalani nasib
menempatkan dua hal tersebut sebagai suatu yang sangat erat berkaitan.
baru dalam masyarakat yang telah dikungkung oleh wacana lain yang telah
commit to user
142
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dari Maxim Gorki, yakni “the people must know their history” dan “if the
mengetahui sejarah mereka dan jika musuh tidak mau mengalah, ia harus
dihancurkan).
sejarah itu dimaknai. Sejarah harus disikapi sebagai suatu yang dialektis,
sesuatu yang boleh diubah karena nilai sebuah peristiwa dalam sejarah
selalu tidak bisa lepas dari kekuasaan atau wacana tertentu yang
asuhan H.B Jassin, misalnya H.B Rendra, Sutan takdir Ali Sjahbana, Titie
commit to user
143
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Manipol yang merupakan rumusan tepat dari gerak hidup masyarakat dan
sampai awal september 1995 tidak kurang dari 70 artikel , berita, transkrip
tersebut.
commit to user
144
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
penganut paham politik orang yang tidak berpolitik. Di sisi lain, Pram
itu didasarkan pada novel yang berjudul Cerita dari Blora (1952), karya
Madiun.
commit to user
145
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tersebut menjadi salah satu dari banyak alasan pemilihan hasil karya sastra
besar dan kota-kota besar saja tetapi sejarah bermula dari desa, kota kecil
ideologinya yaitu paham komunis dan anti pemerintah Orde Baru. Penjara
Jalan Daendels”. Intisari dari isi novel adalah bentuk sindiran kepada
bangsa yang kaya tetapi lemah. Bangsa yang sejak lama diperintah oleh
bangsa-bangsa lain.
commit to user
146
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
suatu karya dalam bentuk novel, penulisnya telah melewati berbagai tahap
dilakukan. Hal ini dikarenakan sebuah novel termasuk novel “Jalan Raya
commit to user
147
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jalan Raya Pos atau Jalan Daendels dikenal dan selalu diajarkan di
Jalan Raya Pos. Novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” merupakan
Jalan Raya Pos atau yang lebih dikenal sebagai Jalan Daendels
ini membentang 1000 kilometer di bagian utara Pulau Jawa dari Anyer di
hanya dalam waktu satu tahun dengan mengerahkan tenaga rodi rakyat
Hindia Belanda. Karya ini berupa Reportase yang disajikan dalam bentuk
satire tentang bangsa Indonesia yang kaya tetapi lemah dan terjajah.
commit to user
148
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pada Jalan Raya Pos yang memakan banyak korban jiwa para pekerja
ide pembuatan Jalan Raya Pos di benak Daendels, setelah itu membagi
yang berada dalam jalur Jalan Raya Pos, baik kota-kota besar seperti
Bangil.
dampak sosial saat dibangunnya Jalan Raya Pos, hingga keadaan kota-kota
tersebut pada masa kini. Inilah salah satu hal yang menarik dari Isi novel
Jalan Raya Pos juga tentang sejarah kota dari masa ke masa, sehingga
commit to user
149
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menjadi pesan sejarah menarik dalam pembangunan Jalan Raya Pos dalam
karya ini. Hal yang dirasa penting misalnya ketika pembangunan jalan
cangkul, atau sabit. Akibat medan yang sangat berat, maka untuk pertama
kalinya ada angka jumlah korban yang jatuh mencapai 5.000 orang
Medan yang sulit kembali menghadang. Medan yang berat itu bukan
commit to user
150
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mudah diduga betapa banyak para pekerja paksa yang kelelahan dan
kelaparan itu menjadi korban malaria (Pramoedya Ananta Toer, 2010: 94).
Toer, 2010: 23). Jumlah tersebut adalah yang berhasil dicatat, diyakini
jumlah korban lebih dari itu. Menariknya isi novel ini adalah
sangat sedikit sekali disinggung dalam buku teks sejarah. Pram juga
pada kota-kota di sepanjang Jalan Raya Pos yang pernah di singgahi. Ada
Sebut saja pengalaman lucu ketika masa muda penulis yang sedang
secara tak disengaja ia pernah buang hajat di sebuah tungku dapur yang
disangkanya kakus, padahal tungku itu masih berisi sisa singkong rebus
untuk rangsum para laskar rakyat (Pramoedya Ananta Toer, 2010: 79).
belajar sejarah panjang bangsa Indonesia pada masa Daendels. Banyak isi
commit to user
151
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
apa tema dari novel itu. Secara langsung dan jelas tema yang diangkat
seputar pembangunan Jalan Raya Pos yang dibagi dalam kota-kota yang
Apapun cerita penulis tentang kisah perjalanannya dan sejarah serta seluk
cerita selalu mengacu dan kembali pada tema utama yaitu pembangunan
satu contoh tema utama diletakkan di awal cerita adalah pada saat penulis
commit to user
152
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bercerita tentang kota Bogor yang pada masa kolonial Belanda disebut
Batavia sampai Bogor diberitakan lancar artinya tidak ada korban yang
Raya Pos, penulis kemudian bercerita tentang kota Bogor pada umumnya.
Bogor juga memiliki curah hujan yang tinggi rata-rata setahun 432
cm, sehingga Bogor dijuluki Kota Hujan. Cerita kemudian kembali jauh
tentang suatu tempat sangat tinggi, misalnya penulis ingat di salah satu
sudut istana Bogor terdapat patung wanita “Si Denok” hasil pahatan
commit to user
153
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
belakang atau ujung cerita dapat dicontohkan pada saat penulis bercerita
commit to user
154
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
terdapat banyak kebun teh dan banyak pohon kopi yang ditebang karena
Pangrango. Saat jalan raya dibuat Cisarua adalah milik tuan tanah
tenaga atau kelaparan. Pembuatan Jalan Raya Pos di sekitar Cisarua adalah
pembangunan Jalan Raya Pos yang berjarak kurang lebih 1.000 kilometer
commit to user
155
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Raya Pos. Tema utama sebagian besar diletakkan di awal cerita dan hanya
2) Amanat
novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” dapat dikategorikan pesan yang
gagasan utama cerita. Pesan yang ingin disampaikan pada intinya bahwa
kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Selain itu, manusia juga
filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang bermacam-
commit to user
156
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tidak pernah belajar apa pun dari sejarah atau prinsip-prinsip yang didapat
darinya.” Kalimat ini diulang kembali oleh negarawan dari Inggris Raya,
pelajari dari sejarah adalah bahwa kita tidak benar-benar belajar darinya.”
dengan keringat darah. Bila manusia benar mengahayati arti sejarah maka
begitu saja tetapi harus dicari makna di balik peristiwa itu. Apabila sejarah
commit to user
157
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pengulangan genosida terus terulang begitu juga pada masa Orde Baru
yang dibangun di atas luka genosida yang menelan ratusan, bahkan jutaan
orang-orang yang terlibat dari Gerakan 30 S PKI pada masa awal Orde
adalah bangsa yang kaya tetapi lemah. Bangsa yang dikatakan sebagai
3) Penokohan
kisah perjalanan dari penulis yaitu Pramoedya Ananta Toer. Tokoh yang
dihadirkan dalam novel adalah tokoh sentral yaitu Pramoedya Ananta Toer
dan sejarah, kondisi sosial, budaya di kota-kota yang dilewati dari Anyer
commit to user
158
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Toer), tokoh sentral ini yang memberikan berbagai pesan baik secara
kota tertentu. Tokoh sentral adalah penulis dapat dibuktikan dari salah
lataran yaitu tokoh yang hanya berfungsi sebagai latar suatu peristiwa. Isi
misalnya tokoh Daendels dan Napoleon. Hal ini dapat dibutikan dari
sosok yang mempunyai ambisi tinggi, namun mempunyai pola pikir yang
kritis dan cermat, buktinya saat menunjuk Daendels harus didasarkan pada
digambarkan sebagai sosok yang keras hati dan keras kepala, tidak mau
Tokoh lain yang berfungsi sebagai tokoh lataran, antara lain Sultan
Ageng, JP Coen, Soekarno, hal itu disebutkan dalam bagian cerita sebagai
berikut:
commit to user
160
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
novel. Sultan Ageng digambarkan sebagai tokoh yang tidak kolot karena
prinsip yang kuat namun idealismenya yang tinggi tidak diimbangi dengan
commit to user
161
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Soekarno harus terlebih dahulu berpikir dan memahami teks. Watak yang
4) Alur (Plot)
tematik. Apabila salah satu bagian cerita dihilangkan, maka cerita akan
adalah tema cerita namun kareteristik kedua kota pasti berbeda. Jadi
cerita dari kota Semarang. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari penggalan
cerita berikut
dari wilayah geografis Semarang sebelum berubah menjadi kota, asal mula
Kerajaan Mataram.
menyampaikan tema utama pada bagian awal cerita. Hal tersebut dapat
Jalan Raya Pos, melainkan tentang sejarah dan karateristik kota. Cerita
Demak, perkembangan kota masa VOC, dan kondisi sosial ekonomi masa
antara kota Semarang dan Demak seandainya sejarah dan karateristik kota
5) Latar (setting)
Latar dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” adalah kota-
kota yang dilalui pembangunan Jalan Raya Pos. Sesuai alur cerita, latar
kelahiran Boedi Oetomo pada awal abad 20, Peranan Rembang pada masa
nelayan.
commit to user
164
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(2) Lasem, menceritakan kota awal mula kota Lasem pada masa Majaphit pada
abad ke‐13, masa kolonial Belanda pada abad ke‐19 terlihat dari perang
Napoleon Bonaparte pada abad ke‐18 sampai awal abad ke 19, dan
latar sosial adalah perkembangan kota mulai dari fungsi kota Lasem sebagai
pusat perlawanan terhadap Kompeni pada abad ke‐18, fungsi Lasem sebagai
kota penghasil beras sehingga banyak ekspor, wilayah Juwana sebagai kota
pusat kerajinan tembaga dan kuningan di seluruh Hindia, rusaknya hutan jati
Jalan Raya Pos yang berusaha melewati medan berat di kota ini.
(3) Anyer, menceritakan Anyer sebelum dan sesudah letusan Krakatau pada
berjuang melawan kompeni Belanda pada abad ke‐19, kebijakan awal dari
Daendels dan pembangunan Jalan Raya Pos di kota ini. Sejarah sosial adalah
Jakarta yang biasanya ditempuh 4 hari diringkas menajdi 1 hari. Sejarah Pers
(4) Cilegon, diceritakan pemberontakan rakyat pada akhir abad ke‐19 atau
(5) Banten, diceritakan pendaratan bangsa Portugis di Banten pada abad awal
abad ke‐16, kedatangan bangsa Belanda pada akhir abad ke‐16, Banten
commit to user
165
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pada masa Islam pada abad ke‐17, Banten masa Sultan Ageng pada
(7) Tangerang, diceritakan masa kolonial Belanda pada abad ke‐19, masa
ekonomi liberal pada akhir abad ke‐19. Latar sosial adalah pergolakan dan
kecap, Tangerang pada masa kini yang berubah menjadi kota industri di
(8) Batavia, diceritakan pembangunan kota Batavia oleh JP Coen pada awal
abad ke‐17, perkembangan VOC dari abad ke‐17 sampai 18, masa perang
dunia II pada abad ke‐20, penyerangan Mataram atas Batavia pada abad ke‐
1961), dan penjara pada masa orde Baru (1967‐1998). Latar sosialnya adalah
kondisi tahanan pada masa Orde Lama dan masa Orde Baru,
pertumbuhannya.
(10) Depok, diceritakan tentang Depok pada masa VOC yang merupakan
tanah milik C. Chastelein pada abad ke‐17, masa kemerdekaan dan revolusi
commit to user
167
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(11) Buitenzorg atau Bogor, diceritakan Kebun Raya Bogor dengan koleksi
istana lama dua lantai yang dihancurkan gempa bumi pada 11 Oktober
1834. Latar sosialanya adalah rata‐rata hujan Bogor adalah 432 cm sehingga
mendapat julukan “Kota Hujan” sehingga menjadi kota tujuan wisata karena
kolonial.
Jawa Timur, dan Bali. Terjadinya percampuran antara darah Eropa dan
Pribumi karena pergaulan seks, kondisi geografis dan faktor etnis Sunda
gunung Pangrango sehingga banyak kebun teh dan kebun kopi, serta
banyaknya sumber mata air panas 43 derajat celcius dengan kadar garam
peristiwa Gerakan 30 S PKI, dan kondisi para tahanan politik pada masa
Orde Baru pada abad ke‐20. Latar Sosialnya adalah alam Cianjur yang unik di
(14) Bandung, latar dihadirkan dari kota Bandung yang dikenal sebagai Parijs
van Java karena letaknya ketinggian rata‐rata 700 meter di atas permukaan
laut, Bandung sebagai pusat militer pada abad ke‐20, Bandung pada masa
Afrika pada abad ke‐20. Latar sosialnya adalah keindahan Bandung yang
pada awal abad ke‐17, masa pembangunan Jalan Raya Pos awal abad ke‐19,
genosida pasca perang Jawa pada abad ke‐19 sampai abad ke‐20, genosida
pada masa revolusi kemerdekaan yang dilakukan Westerling pada abad ke‐
20, dan genosida yang dilakukan oleh Orde Baru terhadap pelaku Gerakan
30 S PKI pada abad ke‐20. Latar Sosialnya adalah letak Sumedang di kaki
cerah dengan kulit yang lembut, wanitanya terlihat lebih menarik dari pada
commit to user
169
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(16) Cirebon, diceritakan Cirebon pada masa Islam pada abad ke‐15 yaitu
muncul nama Sunan Gunung Jati yang dikatakan sebagai pendiri kota
Cirebon, perkembangan Cirebon masa VOC pada abad ke‐17 sampai abad
kelaparan, penjarahan, dan perampokan pada abad ke‐17 sampai abad ke‐
penduduk Tionghoa.
(17) Tegal, diceritakan peranan kota Tegal ketika masih menjadi bagian dari
Kerajaan Mataram pada abad ke‐17, perkembangan kota Tegal pada masa
VOC pada abad ke‐17 sampai abad ke‐18. Latar sosialnya adalah dengan
tanah yang subur dan hasil bumi yang melimpah kota‐kota di pesisir
terutama Tegal menjadi sasaran perompak, Tegal adalah gudang beras Jawa
antara VOC dan pakubuwana III dengan hasil jatuh ke tangan Belanda pada
(19) Semarang, diceritakan sejarah asal mula Semarang sejak masa Cheng Ho
abad ke‐17 sampai abad ke‐18, Pertempuran 5 hari di Semarang pada masa
sosialanya adalah tidak lepasnya kota Semarang dari banjir tahunan karena
sejak dulu merupakan daerah genangan Kali Garang. Oleh karena itu,
secara periodik meskipun telah dibangun kanal banjir di barat dan timur
(20) Demak, diceritakan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa pada
abad ke‐16, pembangunan masjid Agung Demak pada abad ke‐16, Demak
masa VOC pada abad ke‐17 sampai abad ke‐18 karena hampir satu abad
kelaparan pada abad ke‐19. Latar sosialnya adalah letak wilayah Demak
(21) Kudus, diceritakan tentang Demak masa Islam dan Sunan Kudus pada
abad ke‐16. Latar sosialnya adalah munculnya Kudus sebagai kota dagang
Kudus yang sudah mempunyai pabrik gula golongan tertua di Jawa yaitu di
commit to user
171
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(22) Pati, diceritakan perkembangan kota Pati pada masa Islam pada abad
ke‐15, perkembangan sastra masa Islam pada abad ke‐15. Latar sosialnya
gula, dan kawasan hutan jati menyebabkan daerah ini sebagai daerah
pada abad ke‐18 sampai abad ke‐19, nasib orang‐orang Cina di Juwana pada
masa Orde Baru pada abad ke‐20. Latar sosialnya adalah adanya adat Peh
penaklukan Kubilai Khan pada abad ke‐13, perkembangan Tuban pada masa
Majapahit pada abad ke‐13 sampai abad ke‐15 sebagai Kadipaten Tuban,
penyebaran Islam di Tuban pada abad ke‐15, kondisi Tuban masa VOC pada
abad ke‐17 sampai abad ke‐18 sebagai kota yang terdapat pos‐pos
Islam pada awal abad ke‐15, pembangunan Benteng masa VOC pada
tingkat tinggi, Gresik juga terkenal perikanan terbaik di seluruh Jawa Timur
pabrik Semen Gresik yang disusul oleh industri‐industri besar lainnya antara
lain pabrik aspal, petrokimia, pabrik payung, pabrik roda kereta api yang
seperti halnya makan Maulana Malik Ibrahim, makan Sunan Giri, dan
penyebaran Islam abad ke‐15, pertumbuhan kota sejak portugis dan Spanyol
commit to user
173
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kota Surabaya masa Mataram dan VOC pada abad ke‐17 sampai abad ke‐18,
(27) Sidoarjo, diceritakan tentang pertumbuhan kota pada masa Hindu yaitu
kolonial Belanda pada abad ke‐18 sampai 19. Latar sosialnya adalah
pada masa Hindu pada abad ke‐11, pertumbuhan kota masa kolonial
(29) Bangil, diceritakan pertumbuhan kota pada masa kolonial pada abad ke‐
19. Latar sosialnya adalah jumlah penduduk yang padat karena letaknya
oleh perkebunan kopi dan pabrik gula, serta di wilayah timur dan utara
VOC pada abad ke‐17 sampai abad ke‐18. Latar sosialnya adalah kesuburan
abad ke‐3, perkembangan kota pada masa VOC abad ke‐17 sampai 18,
pertumbuhan kota masa pemerintah kolonial Belanda dan Inggris pada abad
dalam negeri.
(33) Panarukan, diceritakan pertumbuhan kota pada masa VOC abad ke‐17
pandang orang pertama (first person point of view), dengan ‘Aku sebagai
laku yang dialaminya, baik yang bersifat batiniyah, dalam diri sendiri,
Sudut pandang dalam novel ini dapat dilihat dari penggalan cerita berikut:
7) Gaya Bahasa
Jalan Daendels” secara garis besar tidak menggunakan tata bahasa baku
seperti terlihat dari penggalan cerita berikut: “Jalan Raya Pos Banten
bahasa lain adalah personifikasi, hal tersebut dapat dilihat dari penggalan
cerita berikut:
commit to user
177
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sifatnya satire (sindiran), bahwa kita adalah bangsa kaya tapi lemah.
Bangsa Indonesia dengan kondisi alam yang subur dan memiliki sumber
daya alam melimpah ternyata belum bisa bangkit karena telah dibiasakan
2. Sajian Data
a. Pesan sejarah yang terkandung dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan
Daendels”
kota di Pantai Utara Jawa yang dilalui oleh pembangunan Jalan Raya Pos.
Pesan sejarah yang ingin disampaikan di awali dari kota dimana titik awal
pembangunan jalan.
1) Anyer
....maka orang sudah tak sempat mengingat lagi bahwa tempat ini
pernah menjadi medan perlawanan rakyat melawan Kompeni
Belanda, baik sebelum maupun sesudah Daendels. Anyer secara
tradisional adalah bagian dari Kesultanan Banten. Dan secara
tradisional pula Kesultanan Banten dan rakyatnya melawan
penjajahan asing. Anyer tak terkecuali. Terhadap bombardemen
commit to user
178
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bangsa asing mulai dari Portugis pada abad ke-16, Kompeni Belanda
(VOC) pada abad ke-17, dan masa kolonial Belanda pada abad ke-18.
2) Cilegon
bangsa asing tidak hanya bisa dilakukan oleh para pemimpin besar tetapi
3) Banten
commit to user
179
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Selain itu sikap tidak mudah percaya terhadap perkataan orang juga harus
Banten adalah korban dari politik pecah belah yang dilancarkan Kompeni
Belanda.
4) Serang
yang ingin disampaikan penulis adalah pengaruh Politik Etis pada awal
5) Tangerang
Pesan sejarah yang akan disampaikan penulis dari cerita tentang kota
sosial ini terlihat dari munculnya para jawara yang melakukan tindakan-
6) Batavia
Pesan sejarah yang akan disampaikan penulis dari cerita di kota Batavia
commit to user
182
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mulai abad ke‐17. Awalnya Batavia adalah pusat kamp tahanan yang berasal dari
berbagai suku bangsa yang berbeda. Munculnya budaya Betawi adalah satu
wujud akulturasi antar budaya karena adanya saling penghargaan antar masing‐
7) Meester Cornelis/Jatinegara
Pesan sejarah yang akan disampaikan penulis dari cerita di kota Meester
commit to user
183
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Belanda.
8) Depok
budak dan keturunannya di kota Depok pada abad ke-19. Sebagai akibat
Chastelein sang pemilik tanah merelakan tanahnya untuk para budak yang
commit to user
184
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
budak naik, tidak lagi menjadi budak tetapi berubah menjadi tuantanah
9) Biutenzorg/Bogor
kota Bogor dari masa Hindu, masa kolonial Belanda, sampai masa
jenderal dan Kebun Raya Bogor, ini menunjukkan bahwa Bogor adalah
10) Priangan
yang ingin disampaikan penulis adalah pada saat pembangunan Jalan Raya
11) Cianjur
sebagai salah satu organisasi kesenian PKI pada masa Orde Baru harus
12) Cimahi
13) Bandung
peranan kota ini juga mencolok terutama sebagai pusat militer pemerintah.
14) Sumedang
commit to user
188
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
“genosida tidak langsung”. Selain itu, pesan sejarah yang lain adalah
15) Cirebon
commit to user
189
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
peralihan dari Hindu ke Islam pada abad ke-18. Selain itu, perlawanan
16) Brebes
commit to user
190
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sekarang menjadi kota Brebes adalah tanah milik swasta pada masa
kolonial Belanda abad ke-19. Tanah itu berubah status pada masa Inggris
17) Tegal
yang disampaikan penulis adalah peranan kota Tegal pada masa Kerajaan
Mataram abad ke-17 yaitu sebagai gudang beras dan penyedia kapal
Batavia. Pesan sejarah lain yang disampaikan bahwa Tegal adalah tempat
18) Pekalongan
commit to user
192
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19) Semarang
dan perdagangan yang dimilikinya pada abad ke-15. Nilai sejarah lain
masa VOC dan Raffles sebagai kota pusat kekuatan VOC dan kolonial di
pulau Jawa setelah Batavia. Perjuangan rakyat dan para pemuda di kota
commit to user
193
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20) Demak
yang disampaikan penulis tentang kota Demak antara lain, sejarah awal
mula Kerajaan Demak yaitu masa pemerintahan Raden Patah pada abad
pada awal abad ke-16, sejarah Demak pada masa dikuasai oleh pemerintah
commit to user
194
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tanaman padi harus diganti tanaman yang berorientasi pada ekspor yaitu
tebu. Pesan sejarah yang utama adalah beratnya medan berupa rawa-rawa
yang harus dilalui pada saat pembangunan Jalan Raya Pos menyebabkan
21) Kudus
penulis dari kota Kudus antara lain, sejarah penyebaran Islam di Kudus
yang dilakukan oleh salah satu Wali Songo yaitu Sunan Kudus pada abad
22) Juwana
commit to user
195
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
….semula kota ini berkembang pesat sebagai kota Bandar dan kota
dagang. Banyak penduduknya terutama yang Tionghoa menjadi
kaya-raya berkat perdagangan dan penyaluran candu untuk
konsumsi setempat maupun diteruskan ke pedalaman. setelah
pemerintah kolonial memonopolinya, proses kemunduran berjalan
dengan cepat. Pembukaan jalan kereta api Semarang-Juwana
membuat pengangkutan melalui laut beralih ke darat. Juga di
bidang administrasi mengalami kemerosotan. Semula berstatus
keasisten-residenan, kemudian tinggal jadi kabupaten dan mulai 1
Januari 1902 tinggal jadi distrik atau kawedanan. (Pramoedya
Ananta Toer, 2005: 99)
yang ingin disampaikan penulis adalah sejarah kota Juwana sebagai kota
23) Rembang
commit to user
196
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
penulis adalah sejarah peranan kota Rembang sebagai pusat armada perang
pada saat Kerajaan Demak menyerang Portugis di Malaka pada abad ke-
sesama kerajaan Islam pada abad ke-16. Serta peranan kota Rembang
dalam proses Islamisasi Pasuruan masa Sultan Trenggono pada abad ke-
23) Tuban
lain, sejarah Tuban sebagai kota Pelabuhan pada masa Kerajan Singasari
hanya sebagai Adipati Mancanegara Tuban. Selain itu, pesan sejarah lain
sampai dengan kondisi yang sekarang. Secara garis besar pesan yang
24) Gresik
….Gresik sebuah kota tua, juga Bandar tua pada selat yang
memisahkan Jawa dari Madura. kota ini juga masyhur karena
adanya makam Malik Ibrahim, yang ada batu nisannya terpahat
kata-kata antara lain: wafat pada hari Senin, hari kedua pada bulan
Rabiul awal tahun 822 atau tahun 1419 Masehi….dalam rangka
Pan Islamisme alamiah, yaitu perlawanan para pedagang Islam
terhadap hegemoni laut Spanyol dan Portugis, yang di Jawa
berbetuk penyebaran agama Islam pada tingkat awal, Malik
commit to user
198
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
perdagangan dari Spanyol dan Portugis pada abad ke-16. Selain itu pesan
masa Daendels yaitu abad ke-19 yang berubah menjadi pusat kerajinan
25) Surabaya
commit to user
199
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Surabaya pada masa VOC dan dikuasi oleh Mataram abad ke-17, sejarah
26) Sidoarjo
nama Kahuripan. Setelah Kerajaan dipisah menjadi dua antara Panjalu dan
27) Porong
commit to user
200
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pengendali banjir yang sudah dilakukan sejak abad ke-11 yaitu masa
dilanjutkan pada masa kolonial pada abad ke-19, dan masa kemerdekaan
28) Bangil
commit to user
201
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
letak yang strategis sehingga dan tanah yang subur, maka dimanfaatkan
29) Pasuruan
yang berasal dari Pasuruan (Kerajaan Surapati) terhadap VOC pada akhir
abad ke-17 sampai awal abad ke-18. Strategi perang yang tepat
30) Probolinggo
perkembangan kota Probolinggo pada masa VOC abad ke-17 sampai abad
ke-18 dan masa kolonial Belanda abad ke-19, serta sejarah perlawanan
31) Panarukan
Kota ini menjadi akhir dari Jalan Daendels karena pada masa
menjadi pelabuhan terpenting di bagian tertimur pantai utara pulau
Jawa. Pada 1859 pelabuhan dibuka untuk perdagangan umum,
tetapi karena longsor ditarik kembali dan tak pernah diperbaiki
lagi. Sebagai pengantinya dibangun dermaga yang menusuk ke
laut. Dengan prasarana timpang ini Panarukan tetap jadi
pengekspor kopi dan gula ke luar negeri, juga jadi tempat
penumpukan hasil pertanian dari sepanjang pantai Selat Bali.
Semasa VOC disini juga ada benteng Kompeni sebagai terjemahan
siap perang….Laporan petualang Inggris yang pernah datang
kemari bersama armada Demak pada 1546 masih belum bisa
dikukuhkan. Yang sudah pasti setelah kerajaan-kerajaan Hindu
Jawa berjatuhan dan muncul kerajaan-kerajaan Islam masyarakat
Panarukan belum memeluk Islam. Beberapa tahun kemudian,
1559, orang-orang Portugis datang lagi, masyarakat Panarukan
juga belum memeluk Islam, juga pada 1595 waktu pertama kali
Belanda menyingahi. (Pramoedya Ananta Toer, 2005: 128)
pelabuhan dan perdagangan pada masa kolonial Belanda begitu pula pada
novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terlihat dari data hasil wawancara
Saya sudah membaca novel Jalan Raya Daendels ini. Yang saya
pahami dari novel ini adalah isinya memuat pembangunan Jalan
Raya Pos dari Anyer sampai Panarukan dan sejarah dari kota-kota
yang dilalui Jalan Raya Pos. Tetapi pembangunannya hanya
dijelaskan sedikit pada bagian awal atau akhir dari deksripsi kota,
korban-korban juga yang diceritakan akibat pembangunan hanya di
kota-kota tertentu. Tidak seperti novel-novel yang lain yang pernah
tak baca, novel ini berisi perjalanan penulis yang disisipkan tentang
sejarah kota. Isinya juga banyak cerita pribadi. Inti novel saya
sudah paham, tetapi jujur saja harus ekstra membaca soalnya
sejarah kotanya dari berbagai periode tidak difokuskan pada satu
periode saja. (Catatan lapangan nomor 2 wawancara dengan Endah
Harini, lokasi SMA Negeri 1 Salatiga, tanggal 14 Mei 2011)
commit to user
205
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
novel adalah sejarah pembangunan Jalan Raya Pos dan sejarah dari kota-
secara umum novel sejarah adalah novel yang ceritanya mengambil cerita
karena ia pernah baca definisi secara tepat dari novel sejarah. Ia juga
hal yang baru dan belum pernah saya dapatkan selama dibangku
tentang benda purbakala sebagai sumber belajar. Ini cukup unik dan patut
Mei 2010).
setiap kota belum dipahami. Kisah penulis di berbagai kota yang dilewati
dari berbagai seminar yang ia ikuti menjadi salah satu kendala juga.
pribadinya tanpa ada dasar teori yang jelas, karena ia sendiri belum pernah
commit to user
207
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tetapi ia belum bisa menilai keefektifan novel “Jalan Raya Pos, Jalan
menjelaskan bahwa
mengaku kesulitan dalam memahami alur cerita yang ada di dalam novel
dimana satu sekuel kota dengan kota lainnya memiliki latar sejarah yang
berbeda-beda, hal ini tidak seperti apabila kita membaca novel-novel pada
Hal itu disebabkan karena pesan yang ingin disampaikan penulis dalam
novel beragam yaitu setiap kota-kota yang dilewati Jalan Raya Pos.
fiktif yang ada, meskipun demikian ia mengakui alur cerita yang tidak
sejarah.
memahami pesan penulis yang termuat di dalam novel “Jalan Pos, Jalan
bahwa:
seperti yang tadi saya katakan, awalnya saya hanya mengira isinya
adalah pembangunan Jalan itu. Tapi ternyata pembangunan jalan
itu hanya dijelaskan sedikit, dan banyak sejarah kotanya. Sejarah
commit to user
209
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kota dijelaskan bukan fokus pada satu peristiwa sejarah tapi malah
dari waktu ke waktu sehingga membuat saya cukup binggung. Alur
cerita yang terkadang tidak runtut membuat saya kurang
memahami sebenarnya pesan sejarah apa yang ingin disampaikan.
Makanya saya baca berulang-ulang, dan memang menurut saya
cara itu merupakan salah satu cara yang terbaik untuk memahami
pesan novel ini.” (Catatan lapangan nomor 3, wawancara dengan
Suprapti, lokasi SMA Negeri 2 Salatiga, tanggal 18 Mei 2011).
memahami pesan yang akan disampaikan dari isi novel. Oleh karena itu,
senada dengan Endah Harini yaitu masih kurang paham terhadap alur
ceritanya karena isi novel tidak fokus pada satu peristiwa yaitu
menjelaskan bahwa:
Oleh karena itu, cara pemahamannya dengan membaca setiap bagian cerita
novel yaitu setiap kota-kota yang dilalui pembangunan Jalan Raya Pos.
Cara yang seperti itu menurutnya lebih efektif, karena penulis berusaha
menyampaikan setiap pesan novel dari cerita tentang kota-kota itu. Gaya
bahasa yang dipake penulis, sudah bisa dipahami oleh Sri Maryati yaitu
cerita novel. Penemuan pesan sejarah dari novel “Jalan Pos, Jalan
yang dilalui oleh Jalan Raya Pos dimulai dari Anyer di Jawa Barat sampai
Belanda abad ke-18 sampai 19, pada masa revolusi fisik tahun 1945,
bahwa:
commit to user
211
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
disampaikan yaitu sejarah kota-kota yang dilalui Jalan Raya Pos. Namun yang
pesan yang terkandung dalam novel karena urutan waktu kejadian yang tidak
“Jalan Pos, Jalan Daendels” adalah rentang ruang yang luas dan waktu
kejadian yang sangat panjang dari abad ke-14 sampai dengan abad ke-20.
seperti yang tadi saya katakan itu, awalnya memang saya kira isinya
cuma terkait pembangunan jalan, namun setelah saya baca berulang-
ulang kalau menurut saya pesan sejarah yang ingin disampaikan
sejarah kota-kota dengan tempat yang banyak yaitu 39 kota dan
rentang waktu yang sangat panjang juga, ada peristiwa sejarah dari
mulai abad 14 sampai 20, walaupun hanya penggalan-penggalan cerita
aja tapi itu sudah mewakili pesan yang disampaikan penulis novel ini”.
(Catatan lapangan nomor 4, wawancara dengan Suprapti, lokasi SMA
Negeri 2 Salatiga, tanggal 16 Mei 2011).
commit to user
212
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
terhadap tanah pulau Jawa yang subur, perlawanan penduduk lokal, serta
geliat ekonomi dan bisnis di pulau Jawa. Hampir sama dengan Endah
Harini, Suprapti juga kesulitan untuk memahami pesan sejarah karena alur
cerita yang tidak urut atau runtut dan tidak fokus pada satu periodisasi
Pesan sejarah yang didapatkan Maryati dari novel “Jalan Pos, Jalan
dilalui pembangunan Jalan Raya Pos, dengan rentang waktu pada abad ke-
Barat pada abad ke-19 sampai dengan abad ke-20. (Catatan lapangan
commit to user
213
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
belum jelas dan belum bisa dipahami. Ia kemudian meminta peserta didik
untuk mencari dampak positif dan negatif dari isi novel terutama sebagai
dampak dari pembangunan Jaln Raya Pos. Menurutnya kendala yang akan
Raya Pos, Jalan Daendels” adalah tidak cukupnya waktu bagi peserta didik
untuk dapat menyelesaikan bacaan novel sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan karena isi novel yang cukup tebal. Pemahaman peserta didik
juga kurang karena alur cerita novel tidak runtut dengan periodisasi dan
2011)
yang akan dihadapi dalam menggunakan novel “Jalan Raya Pos, Jalan
commit to user
214
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
guru yang dirasa kurang karena banyak tugas yang lain membuat tidak
fokus untuk membaca dan memahami isi novel. Selain itu, novel yang
cukup tebal sehingga peserta didik sebagian besar sudah lelah apabila
novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels yaitu peserta didik diberikan
novel yang cukup tebal untuk bahan bacaan di kalangan peserta didik
dengan Sri Maryati, lokasi SMA Negeri 3 Salatiga, tanggal 18 Mei 2011).
c. Apresiasi guru sejarah terhadap novel “Jalan Raya Pos Jalan Daendels”
novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”. Endah Harini menjelaskan bahwa
pemahaman isi yang cukup tinggi, tadi saya katakan bahwa novel ini
commit to user
215
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bukanlah novel yang ringan mengingat gaya penurutan dan gaya ceritanya
kekayaan nilai sejarah yang tinggi, sehingga jarang ditemui pada novel-
belum tentu mempunyai kekayaan sejarah yang sama. Pesan sejarah yang
pesan sejarah yang tidak mereka peroleh dari buku teks sejarah.
isinya dibahas sebagai salah satu sumber pembelajaran sejarah. Hal ini
yang terjadi di pulau Jawa pada rentang waktu yang sangat panjang pada
kelemahan novel yang ada pada alur ceritanya yang maju mundur.
peserta didik mudah membaca karena sejarah tidak bisa dipisahkan dari
commit to user
216
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mereka harus berpikir agar dapat mengikuti alur ceritanya. Hal itu yang
bahwa kisah dan peristiwa sejarah yang disajikan pengarang ditulis dengan
gaya penulisan novel yaitu lebih bebas tidak seperti halnya tulisan dalam
commit to user
217
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sejarah sebagai sumber pembelajaran. Isi novel yang tidak fiktif belaka
tersendiri. Oleh karena itu, sangat baik apabila guru membaca dan
dan pemahaman yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan gaya penulisan dan
gaya bahasa yang dipakai penulis bukanlah bahasa yang simple dan mudah
bahwa:
commit to user
218
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Menurut pendapat Endah Harini, novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”
memiliki isi cerita yang syarat dengan pesan sejarah, akan tetapi untuk
mengambil pesan sejarah yang terkandung dalam cerita novel, pembaca perlu
karena dalam novel sering tidak mencantumkan tahun peristiwa sejarah terjadi.
Oleh karena itu, diperlukan proses interpretasi ulang cerita dalam novel
dengan menggunakan data sejarah dari arsip dan dokumen pendukung yang
lain. Pesan sejarah yang ingin disampaikan pengarang adalah sejarah sosial,
dan tenaga penduduk pribumi untuk pembukaan Jalan Raya Pos pada abad ke‐
19. Pesan sejarah sosial berupa bahwa penjajahan asing itu tidak selamanya
buruk, akan tetapi memiliki juga nilai kemanusiaan, seperti pada terbentuknya
commit to user
219
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
komunitas budak yang dimerdekakan di daerah Depok pada abad ke‐18, dan
masih banyak lagi pesan sejarah yang ingin disampaikan penulis dalam novel ini
(Catatan lapangan nomor 7, wawancara dengan Endah Harini, lokasi SMA Negeri
Raya Pos, Jalan Daendels” sangat kaya dan beragam, novel ini berusaha memuat
berbagai pesan sejarah dari Anyer di ujung barat pulau Jawa sampai Panarukan
di ujung timur pulau Jawa, novel ini memuat berbagai pesan sejarah dari
berbagai kejadian dengan rentang waktu yang sangat panjang, dari abad ke‐14
menurutnya mungkin tidak akan ia dapatkan dari buku‐buku teks sejarah saja,
yang menjadi Jakarta sekarang ini, peristiwa Cadas Pangeran di Cianjur, ataupun
asal mula suatu kota yang awalnya adalah tanah milik perorangan seperti kota
popular pada puluhan tahun kemudian, seperti, Paris van Java (julukan Bandung
ada istilah diselong yang sebenarnya berasal dari anak cucu Untung Surapati
commit to user
220
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pembaca yang tidak memiliki latar belakang disiplin ilmu sejarah, buku ini cukup
dengan peserta didik, ia mengatakan bahwa novel ini cocok bagi mereka yang
Isi dan pesan sejarah yang terkandung di dalam novel “Jalan Raya Pos,
dengan memanfaatkan latar sejarah sebagai unsur kekuatan novel. Lebih lanjut
ditemukan ada kekhasannya yaitu cara bercerita dengan latar sejarah mampu
nomor 7, wawancara dengan Sri Maryati, lokasi SMA Negeri 3 Salatiga, tanggal
18 Mei 2011).
suasana sosial beberapa kota di Jawa yang ditandai dengan pertumbuhan dan
dan semua peristiwa sejarah yang bersetting pada abad ke‐15 sampai dengan
abad ke‐20. Isi novel mampu memberikan suasana berbeda bagi pembaca di
commit to user
221
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kalangan peserta didik yang terbiasa menghadapi kebekuan bahan bacaan pada
buku teks sejarah di sekolah. Menurutnya peserta didik juga dapat memperoleh
banyak pengetahuan dari kota‐kota di Jawa yang dilalui oleh Jalan Raya Pos.
Daya tarik yang ada menurutnya membuat peserta didik mulai menyukai mata
(Catatan lapangan nomor 7, wawancara dengan Sri Maryati, lokasi SMA Negeri 3
novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber belajar merupakan
sebuah penawaran yang menarik, mengingat hal ini merupakan hal yang baru.
Menurutnya novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” baik apabila digunakan
baru itu yang akan membuat peserta didik semakin tertarik untuk belajar
satu kota itu kan merasa tertantang untuk mengetahui seluk beluk
kotanya. (Catatan lapangan nomor 8, wawancara dengan Endah Harini,
lokasi SMA Negeri 1 Salatiga, tanggal 14 Mei 2011)
novel‐novel yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dari pihak terkait
atau mungkin ada penelitian yang ilmiah tentang itu. Menurutnya hal itu
semua guru paham tentang novel sejarah. Selama ini pandangan para guru
nomor 9, wawancara dengan Endah Harini, lokasi SMA Negeri 1 Salatiga, tanggal
14 Mei 2011).
persepsi dan pemahaman tentang cara menggunakan novel sejarah yang baik,
efektif, dan tentunya dapat menggali hal‐hal menarik dalam cerita novel agar
Selain itu, dengan seminar atau workshop, guru mengetahui manfaat novel
Mei 2011).
Sri Maryati yang dari awal sudah tertarik dengan penggunaan novel
commit to user
224
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menggunakan novel sejarah sebagai sumber belajar agar efektif dan efesien bagi
sejarah dari novel sejarah yang akan digunakan. Usulan itu disampaikan karena
atau materi sejarah. Oleh karena itu, hal‐hal teknis dan strategi pemanfaatan
pembelajaran. Cara itu dinilainya akan sangat penting guna mengatasi kendala‐
pemanfaatan sumber belajar yang baru dan belum pernah dicoba seperti halnya
penggunaan novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” hendaknya diawali dengan
commit to user
225
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
penting sebagai arahan dalam penggunaan novel “Jalan Raya Pos, Jalan
wawancara dengan Endah Harini, lokasi SMA Negeri 1 Salatiga, tanggal 14 Mei
2011).
commit to user
226
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
khusus agar peserta didik tertarik dengan novel “Jalan Raya Pos Jalan
sebagai sumber bacaan bagi guru dan peserta didik. Novel-novel sejarah
yang ada hendaknya baik dari segi kualitas maupun segi kuantitas,
sehingga guru dan peserta didik memiliki kekayaan sumber yang beragam
Sekolah Menengah Atas kota Salatiga. Hasil yang diharapkan dari para
peserta didik yaitu agar mereka memiliki kecintaan pada sejarah dan
rencana yang panjang untuk menganalisis dahulu isi dan pesan sejarah
commit to user
227
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebagai sumber pembelajaran. Novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” ini
Jalan Raya Pos, banyak hal-hal baru yang tidak ada dalam buku teks
sejarah ada dalam isi novel, dan bahasa novel yang tidak kaku membuat
penulis.
antar Sekolah Menengah Atas di kota Salatiga dengan standar TOR (Term
commit to user
228
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebuah program terpadu antara bidang studi sejarah dan bahasa Indonesia
Sebuah kegiatan penyeleksian novel sejarah yang baik akan sangat penting
d. Relevansi pengetahuan sejarah yang terkandung dalam novel “Jalan Raya Pos,
Jalan Daendels” terhadap Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”. Pengetahuan sejarah yang utama adalah
sejarah kelam pembangunan Jalan Raya Pos dan sejarah kota‐kota yang dilewati
pembangunan jalan di sekitar pantai utara pulau Jawa mulai dari Anyer sampai
periodisasi yang sangat luas. Oleh karena itu, pengetahuan sejarah dalam novel
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam kurikulum mata pelajaran sejarah di
Kompetensi Dasar (KD) akan dimulai dari titik awal pembangunan Jalan yaitu
kota Anyer.
1) Anyer
sebagian besar sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”.
tentang kota Anyer dapat digunakan oleh guru sebagai sumber pembelajaran
Indonesia”.
2) Cilegon
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
cerita berikut.
commit to user
231
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kompetensi Dasar (KD) yang lain yaitu tentang pembangunan industri di kota
Cilegon yang dimungkinkan karena bantuan keuangan dari Uni Soviet pada
tahun 1960‐an atau masa Orde Lama. Sejak jatuhnya Orde Lama pembangunan
industri besi baja yang belum selesai menjadi rebutan banyak pihak. Pesan
3) Banten
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
cerita berikut.
Pengetahuan sejarah yang tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya
Islamisasi Banten dari kerajaan Demak; (b) Kekalahan Portugis dari Kerajaan
Demak sehingga Banten menjadi bagian dari kerajaan Islam; (c) Sejarah proses
Islamisasi Kerajaan Demak ke seluruh Jawa Barat pada abad ke‐17; (d) Sejarah
4) Serang
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
cerita berikut.
yang merupakan ibukota Kabupaten Lebak tempat yang menjadi mashur dalam
5) Tangerang
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
cerita berikut “Jalan Raya Pos dengan sejumlah tikungan ke tenggara dan
Pengetahuan sejarah yang tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya
para Jawara di Tangerang melawan tuan tanah dan pemerintah kolonial; (b)
yaitu cerita tentang pengalaman pribadi penulis sebagai tahanan politik masa
Orde Baru karena dianggap terlibat dalam Gerakan 30 S PKI. Penulis mengatakan
commit to user
234
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6) Batavia
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
cerita berikut.
Duapuluh lima kilometer ke timur Jalan Raya Pos sampai di Batavia, kota
yang dibangun oleh Jan Pietersz Coen….kembali pada Daendels, yang
diagungkan sebagai pembuat Jalan Raya Pos alias Jalan Daendels. Dialah
yang memperluas Batavia sampai ke pedalaman. Waktu itu Batavia,
yang terkepung oleh rawa‐rawa pantai sangat tidak sehat. Untuk
membuat Batavia menjadi sehat Daendels memerintahkan
menghacurkan benteng‐benteng Kota Intan agar kota mendapatkan
hawa yang lebih segar. Perluasan ke selatan menggunakan wilayah
Gambir yang oleh Belanda dinamai Weltevreden….untuk menangkal
serbuan Inggris tanpa benteng kota, ia pusatkan pertahanannya lebih ke
selatan Weltevreden, ke Meester Cornelis. (Pramoedya Ananta Toer,
2005: 49)
Pengetahuan sejarah yang tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya
Jepang”, antara lain, (a) sejarah pembangunan kota Batavia oleh J.P Coen
menurut pola kota Belanda dengan sejumlah kanal, jalan raya, dan gedung; (b)
lahirnya budaya Betawi karena percampuran ras diantara para tawanan perang
yang tinggal di Batavia secara turun temurun sejak masa J.P Coen.
commit to user
235
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7) Meester Cornelis/Jatinegara
Cornelis/Jatinegara yang sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan
Pengetahuan sejarah yang tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya
penulis ketika menjadi tahahan politik saat dipenjara oleh Jenderal Nasution di
8) Depok
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
Pengetahuan sejarah yang tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan
kota Depok pada abad ke‐19. Sebagai akibat dari pengkristenan yang
9) Buitenzorg/Bogor
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
cerita berikut.
Pengetahuan sejarah yang tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya
1335 Saka atau 1433 Masehi seperti yang tercantum dalam Batu Tulis Bogor.
Selain itu, terdapat juga pengetahuan sejarah yang dapat dimasukkan dalam KD
lahirnya Orde Baru”. Pengetahuan sejarah terdapat dalam cerita penulis tentang
sosok Trubus seorang seniman yang hilang karena masuk dalam anggota Lekra,
organisasi seniman pendukung Soekarno yang sangat dimusuhi oleh Orde Baru.
commit to user
237
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10) Priangan
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
cerita berikut.
Pengetahuan sejarah yang tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya
kan.
11) Cinjur
commit to user
238
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
cerita berikut.
Pengetahuan sejarah yang tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya
tentang nasib salah seorang tahanan politik yang merupakan salah satu tokoh
pendiri Lekra. Pada masa Orde Baru tahanan politik yang dianggap terlibat
dalam Gerakan 30 S PKI dibuat tidak mempunyai kepastian hukum dan dirampas
kebebasanya.
12) Cimahi
yang sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”. Hanya
Cimahi. Pengetahuan sejarah yang tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya
yang disebut dengan garong (gabungan romusaha ngamuk) pada masa Revolusi
Kemerdekaan. Kelompok ini dapat dikategorikan sebagai salah satu sejarah lokal
di daerah Cimahi.
13) Bandung
yang sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”. Hanya
terbang Andir, Jalan Raya Pos sampai ke Bandung, di sebuah dataran tinggi
bekas kawah purba” (Pramoedya Ananta Toer, 2005: 64). Pengetahuan sejarah
yang tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” dapat
terdapat dalam cerita tentang, (a) Perjuangan kota Bandung pada masa Revolusi
Kemerdekaan yang dikenal sebagai ”lautan api”; (b) sejarah Bandung sebagai
tuan rumah Konferensi Asia Afrika yang pertama pada masa pemerintahan
posisi Indonesia menghadapi pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur; (c)
Agustus 1945.
14) Sumedang
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
cerita berikut.
commit to user
240
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pengetahuan sejarah yang tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya
Jepang”. Pesan sejarah tersebut terdapat dalam cerita tentang, (a) Sejarah
genosida yang dilakukan oleh J.P Coen pada masa VOC; (b) Sejarah genosida
terdapat dalam penggalan cerita “....di banyak daerah, demi panen komoditi
untuk membiayai penjajahan dan penjajah, ribuan petani Jawa tewas kelaparan
karena tak sempat menggarap sawah dan ladangnya. Tentu saja keluarganya
15) Karangsembung
sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam
16) Cirebon
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
cerita berikut.
commit to user
242
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
….Di Bandar ini terdapat pos militer penting sebelum apalagi semasa
Daendels dan terdapat bagian kota dengan penduduk Eropa yang
meninggali gedung‐gedung yang apik. Penduduknya yang cukup banyak.
Beberapa tahun saja setelah kepergian Daendels sebagian terbesar
penduduk kota Cirebon disapu oleh wabah pes….untuk menghindari
kemungkinan bangkitnya lagi perlawanan rakyat, Daendels melarang
orang Tionghoa untuk tinggal di pedalaman, semua bentuk penyewaan
tanah dihapus, penyanderaan terhadap mereka yang tak mampu
membayar hutang‐hutangnya dihapus….masih dalam usaha untuk
menangkis ketidakpuasan rakyat Daendels menyunat kekuasaan dan
wilayah para sultan Cirebon untuk lebih mengurangi beban rakyat.
(Pramoedya Ananta Toer, 2005: 75)
Pengetahuan sejarah yang tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya
terdapat dalam cerita tentang Islamisasi di Cirebon yang pertama kali dilakukan
tersebut terdapat dalam cerita tentang, (a) Sejarah Cirebon pada masa VOC
commit to user
243
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17) Tegal
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
cerita berikut.
Pengetahuan sejarah yang tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya
peranan kota Tegal pada saat Sultan Agung menyerang Batavia dan peristiwa
18) Pekalongan
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
cerita berikut.
commit to user
244
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pengetahuan sejarah yang tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya
senjata, pihak Kempei dari luar gedung melakukan penembakan terhadap para
19) Semarang
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
cerita berikut.
Tetapi untuk mencapai Semarang, ibukota Jawa Tengah, Jalan Raya Pos
meninggalkan pantai utara karena tertumbuk oleh rawa‐rawa pantai
yang luas sepanjang 30 kilometer penuh sampai ke Semarang. Maka
jalan agak dilengkungkan ke tenggara. Itupun tidak langsung membelah
kota Semarang, tetapi sedikit ke selatannya. (Pramoedya Ananta Toer,
2005: 87)
commit to user
245
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pengetahuan sejarah yang tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya
20) Demak
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
cerita berikut.
Pengetahuan sejarah yang tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya
commit to user
246
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tersebut terdapat dalam cerita tentang berdirinya Kerajaan Islam Demak sebagai
(Fattah). Raja berasal dari koloni Cina di Palembang yang nama aslinya adalah Jin
Bun. Selain itu diceritakan tentang penyerbuan Pati Unus ke Malaka untuk
21) Pati
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
cerita berikut. “Masih agak sorong ke timurlaut, Jalan Raya Pos sampai ke Pati
sebagai ibukota kabupaten mengalami pasang surut. Setelah Jalan Raya Pos
sampai ke sini sehingga yang semula tidak berarti menjadi penting.” (Pramoedya
22) Juwana
segala sesuatu yang berbau Eropa dan orang‐orang Eropa, terutama para
23) Rembang
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
cerita berikut.
Pengetahuan sejarah yang tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya
tersebut terdapat dalam cerita tentang Islamisasi yang dilakukan oleh Sultan
24) Tuban
tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”, namun dapat
commit to user
248
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tentang, (a) Ekspedisi Pamalayu oleh Raja Kertanegara dari Kerajaan Singasari
Wijaya karena tidak puas dengan hanya mendapatkan wilayah kabupaten di luar
kekuasaan langsung.
25) Gresik
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” terdapat dalam penggalan
cerita berikut.
Pengetahuan sejarah yang idak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya
terdapat dalam cerita tentang penyebaran Islam pertama di wilayah Gresik oleh
26) Surabaya
tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”, namun dapat
commit to user
249
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pekik. Dampaknya adalah ia membawa sastra Jawa Timur dan tangganada Pelok
ke Jawa Tengah.
dan Porong tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”,
menyalurkan limpahan air dari sungai besar karena disebabkan oleh tanggul
yang bobol. Kebijakan tersebut termuat dalam Prasasti Kelagen pada 959 Saka
atau 1047 Masehi. Porong juga merupakan wilayah pemerintahan Erlangga pada
28) Pasuruan
dan Porong tidak sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”,
29) Probolinggo
Pengetahuan sejarah yang sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos,
pantai Selat Madura sedikit serong ke tenggara, Jalan Raya Pos sampai ke
Probolinggo….sepanjang pantai selatan Madura, telah ada jalan yang bisa dilalui
terdapat dalam cerita tentang, (a) Pemberontakan rakyat terhadap tuan tanah
didirikan Kweekschool atau Sekolah Pendidikan Guru pada tahun 1875 dan
Kerajaan Majapahit yaitu Candi Jabung. Candi itu disebut dalam kitab
Panarukan yang sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”
tentang, (a) Perkebunan tebu dan pabrik gula di Kraksaan pada masa
B. Pokok Temuan
1. Pesan sejarah yang terkandung di dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”
dalan diri serta diupayakan untuk direalisasikan yang dapat mewarnai kepribadian
kelompok atau kepribadian bangsa. Inti pesan sejarah yang ditemukan dalam novel
“Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” adalah tentang pembangunan Jalan Raya Pos dari
Anyer sampai Panarukan. Pembangunan Jalan ini merupakan periode kelam dalam
sejarah Hindia Belanda karena terjadi eksploitasi tenaga kerja Pribumi oleh
berhubungan dengan sejarah kota‐kota yang dilalui pembangunan Jalan Raya Pos.
Pesan sejarah tersebut meliputi berbagai hal antara lain; (a) Sejarah pertumbuhan
dan perkembangan kota‐kota di Jawa yang dilalui oleh pembangunan Jalan Raya
Pos; (b) Perlawanan pemimpin lokal dan rakyat Pribumi melawan penjajahan
bangsa Asing; (d) Sejarah perubahan sosial masyarakat; (e) Sejarah Lekra dan
Gerakan 30 S PKI; (f) Sejarah peranan bangsa Indonesia dalam dunia internasional;
(g) Sejarah kerajaan Mataram masa Islam; (h) Sejarah masa Cultuurstelsel di Jawa;
commit to user
253
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(i) Sejarah sosial ekonomi Jawa; (j) Sejarah kerajaan‐kerajaan Hindu Budha di
terhadap novel sejarah adalah novel dengan latar belakang cerita sejarah dan
tentang novel sejarah diartikan dengan novel yang mengambil cerita sejarah
Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber pembelajaran sejarah, guru sejarah
ditemukan dalam isi novel. Selain itu, pemahaman guru ditentukan pula oleh
strategi yang dipakai oleh guru ketika menggunakan novel “Jalan Raya Pos,
3. Apresiasi guru sejarah terhadap novel “Jalan pos Jalan Deandels, sebagai bahan
Atas Negeri di kota Salatiga terhadap novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”
Jalan Raya Pos. Menurut guru dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”
mempunyai banyak pengetahuan dan pesan sejarah yang sulit didapatkan dari
buku teks sejarah. Pengungkapan cerita dari kisah perjalanan penulis dan sejarah
kota dengan menggunakan bahasa karya sastra (novel) yang cenderung tidak kaku
juga menjadi daya tarik tersendiri. Akan tetapi adapula guru sejarah yang merasa
kurang cocok apabila novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” digunakan sebagai
sumber pembelajaran bagi peserta didik setingkat Sekolah Menengah Atas karena
beberapa pertimbangan yaitu kajian novel yang terlalu berat dengan kronologis
waktu yang tidak fokus pada satu periodisasi sejarah tertentu, sehingga
novel. Oleh karena itulah, novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” dianggap lebih
4. Relevansi pengetahuan sejarah yang terkandung dalam novel “Jalan Raya Pos,
Jalan Daendels” terhadap Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
sejarah yang dapat diperoleh oleh guru maupun peserta didik. Pengetahuan
sejarah tersebut sebagian besar tidak terdapat dalam buku teks sejarah.
Pengetahuan sejarah yang sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan
commit to user
255
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
relevan dengan dua Standar Kompetensi (SK) dan enam Kompetensi Dasar
C. Pembahasan
kenyataan (Damono, 2003: 2). Oleh karena itu, digunakan sebuah karya sastra
commit to user
256
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kehidupan yang tersaji dalam pesan yang merupakan sebuah kenyataan. Jenis
sejarah seperti buku, artikel, film yang mengandung unsur sejarah. Oleh
karena itu karya sastra sejarah karena mengandung unsur sejarah dapat
digunakan sebagai sumber pembelajaran sejarah. Hal ini merujuk pada sebuah
(Kuntowijoyo, 2006: 172). Selain itu, dalam novel sejarah pengarang berusaha
commit to user
257
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pembelajaran yang lain, strategi yang baik akan menjadikan karya sastra
sejauh mana sumber daya arkeologi itu dilatarbelakangi oleh peristiwa sejarah
yang dianggap penting serta yang berkaitan secara simbolis dengan peristiwa
terdahulu dari segi sejarah. Nilai sejarah dapat juga diartikan sebagai sesuatu
bangsa.
Pesan sejarah yang terdapat dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan
commit to user
258
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
strategi bagaimana memahami secara menyeluruh isi dan pesan sejarah yang
dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sangat beragam. Pada dasarnya
Raya Pos dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1.000 kilometer dengan
pembangunan jalan ini bermanfaat bagi pembaca (guru dan peserta didik) agar
pembaca termasuk peserta didik berperan serta ikut mengisi negara yang
sejarang yang ditemukan dalam penelitian ini. Pesan sejarah paling paling
commit to user
259
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dilalui pembangunan Jalan Raya Pos mulai dari Anyer sampai Panarukan dari
kota-kota antara lain terlihat dari cerita yang disampaikan penulis tentang
tanah partikelir menjadi pusat militer kolonial Belanda, Bogor sebagai kota
Bogor dilengkapi Kebon Raya Bogor, Cimahi sebagai pusat militer pada masa
kolonial, Semarang sebagai pusat kekuatan VOC dan kolonial yang kedua
setelah Batavia, Juwana menjadi kota dagang pada masa kolonial Belanda
pusat pusat kerajinan kuningan dan perunggu namun diubah menjadi pusat
kerajinan senjata “bedil” pada masa Daendels, dan pertumbuhan kota Bangil
penjajahan bangsa Asing. Dari novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”
commit to user
260
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
medan yang sangat berat, peristiwa ini dikenal dengan peristiwa Cadas
perlawanan rakyat Bandung pada masa revolusi fisik dengan membakar kota
Pesan perubaan sosial masyarakat juga mewarnai isi dari novel “Jalan
commit to user
261
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kondisi masyarakat dan pemerintah yang masih belum stabil. Pesan sejarah
Etis pada awal abad ke-20 misalnya di wilayah Serang yang mencetak kaum
birokrasi Belanda.
Secara rinci hasil analisis novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”
lain yang berusaha disampaikan antara lain, sejarah Lekra dan Gerakan 30 S PKI yang
kepada Soeharto, pesan sejarah ini terlihat dari pengalaman penulis di kota Cianjur.
Sejarah peranan bangsa Indonesia dalam dunia Internasional, pesan terdapat dalam
penggalan cerita tentang kota Bandung yang berhasil menjadi tuan rumah dalam
penyelenggaraan KAA (konferensi Asia Afrika) tahun 1955. Pesan sejarah masa
terlihat dari cerita di kota Tegal yang dinyatakan sebagai gudang beras Mataram dan
penaklukan Mataram atas Surabaya yang merupakan Bandar dagang besar pada
commit to user
262
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
awal abad ke‐17. Selain itu, terdapat pesan sejarah tentang awal mula kerajaan
Majapahit yang berhasil didirikan oleh Raden Wijaya dengan memanfaatkan tentara
Mongol untuk menyerang Jayakatwang, pesan ini diceritakan di bagian kota tuban.
penjajahan Belanda. Pesan terdapat dalam penggalan cerita tentang kota Demak
mempengaruhi sejarah sosial ekonomi Jawa terutama pada masa kolonial, misalnya
Disampaikan juga sejarah Islamisasi di Pulau Jawa, hal ini terdapat dalam penggalan
cerita tentang kota Kudus yang sejak abad ke‐16 melalui Sunan Kudus telah ada
proses Islamisasi, dan Gresik dengan Malik Ibrahim yang dianggap sebagai wali
beragam tentang penggunaan novel sejarah dan novel “Jalan Raya Pos, Jalan
commit to user
263
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
luasnya. Pemahaman yang baik akan sangat bermanfaat untuk mendasari guru
agar memiliki pengetahuan ataupun wawasan yang luas dan mendalam dalam
commit to user
264
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang kegiatannya antara lain berupaya memfasilitasi guru dan peserta didik
yang lebih luas, yang menyajikan informasi yang mampu menembus batas
geografi.
pembelajaran sejarah harus mengetahui nilai lebih dan daya saing novel
commit to user
265
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
karena harganya yang murah; (2) praktis, karena novel sejarah tidak
memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka; (3) novel sejarah
menumbuhkan motivasi dan minat belajar peserta didik karena novel sejarah
novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” telah memenuhi kriteria dasar sebagai
sumber pembelajaran sejarah. Novel ini dapat diperoleh dengan harga yang
tercapai karena novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” tidak memerlukan
pengelolaan yang rumit dan sulit karena hanya dianalisis untuk mencari nilai
atau pesan sejarahnya. Novel ini mudah didapat karena masih banyak dijual di
Salatiga. Kriteria fleksibel juga diperoleh karena dapat digunakan untuk tujuan
juga tercapai karena dengan novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” mampu
commit to user
266
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dilalui pembangunan Jalan Raya Pos yang tidak mereka dapatkan dari buku
memang isinya sangat terikat pada historical truth (kebenaran sejarah yang
luas untuk mendukung suatu gambaran sejarah yang sudah mapan. Selain itu,
novel ini mengandung banyak nilai dan pesan sejarah yang digolongkan
kemampuan untuk berkorban, keteguhan hati, yang khas untuk suatu jaman.
Penulis novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” berhasil melukiskan secara
benar semangat jaman (zeitgeist) yang menjadi tugas bagi sejarawan lewat
peristiwa sejarah yang aktual. Isi dari cerita mengenai sejarah kota-kota yang
sejarah yang didasarkan pada basis sosial ekonomi rakyat yang sesungguhnya,
commit to user
267
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
local colour yaitu deskripsi yang setia mengenai keadaan-keadaan fisik, tata
cara peralatan. Deskripsi fisik terlihat dari pengambaran fisik kota-kota yang
sejarah. Penggunaan novel sejarah “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” dalam
pesan sejarah dalam novel yang tidak ditemukan dalam buku teks.
commit to user
268
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
peristiwa sejarah, hal ini terlihat dari deskripsi sejarah yang detail dalam
semangat zaman yang terkandung di dalamnya, hal ini terlihat dari deskripsi
terhadap berbagai bentuk penjajahan bangsa asing. Novel sejarah “Jalan Raya
Pos, Jalan Daendels” dapat mengajak peserta didik melihat suatu peristiwa
dengan cara pandang yang berbeda dengan apa yang dipaparkan dalam buku
teks sejarah, hal ini terlihat dari deskripsi tentang pembangunan jalan dengan
banyak korban rakyat peribumi yang tewas, baik karena kelelahan, kelaparan,
malaria, atau kecelakaan akibat medan yang berat. Cara pandang berbeda juga
dapat dilakukan oleh peserta didik ketika mendapati pesan sejarah yang
Fakta-fakta yang dianggap benar oleh penulis, mungkin saja dinilai peserta
didik sebagai fakta yang kurang tepat karena mempunyai cara pandang yang
berbeda.
Guru dituntut untuk menguasai materi sejarah dan isi novel sejarah
bertujuan agar guru mampu menggali novel sejarah sesuai dengan perannya.
Penguasaan materi novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” yang baik
commit to user
269
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sejarah. Peran novel sejarah adalah: (1) Peran novel sejarah dalam
sehingga peran novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sangat penting sebagai
diperoleh peserta didik setelah membaca novel; (2) Peran novel sejarah dalam
belajar klasikal adalah pola komunikasi langsung antara guru dan peserta
didik, kualitas hasil belajar sangat bergantung pada kualitas guru, karena guru
novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber pendamping sangat
pembelajaran sejarah; (3) Peranan sumber belajar dalam kelompok: pada pola
ini sumber belajar berupa orang (guru) bekerjasama dengan sumber lainnya,
artinya adalah novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” merupakan salah satu
bagian dari sumber pembelajaran yang dapat digunakan guru sebagai sumber
pembelajaran sejarah. Guru harus mampu bekerja sama dan berinovasi dengan
menggunakan novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”. Hal ini dikarenakan
commit to user
270
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
peranan guru selama ini hanya berfungsi sebagai sumber belajar tunggal,
merupakan salah satu bentuk karya sastra) antara lain: (1) Sebagai alat untuk
pendapatnya. Cerita novel yang berupa kisah perjalanan penulis dan banyak
dilukiskan gambaran tentang sejarah kota yang dilalui Jalan Raya Pos dapat
pembangunan Jalan Raya Pos. Novel ini dapat pula merangsang peserta didik
untuk mengemukakan pendapatnya mengenai benar atau salah, suka atau tidak
pembanding; (2) Novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai alat bantu
peserta didik dan kemampuan analisis dalam menemukan pesan sejarah yang
mengetahui berbagai pesan sejarah bangsa dalam isi novel. pesan sejarah
commit to user
271
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pada masa penjajahan; (3) Sebagai alat untuk stimulus dalam kegiatan
didik karena bahasanya lebih mudah dipahami, tidak terlalu kaku dan ilmiah
Raya Pos dan sejarah kota-kota yang tidak diperoleh dari buku teks.
Jalan Daendels” itulah yang menjadi daya tarik dan rangsangan bagi peserta
dengan fungsi sosial novel sejarah yaitu ikut membina masyarakat menjadi
khas sesebuah masyarakat. Novel ini juga dapat mendidik manusia seutuhnya
commit to user
272
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Selain itu, novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” juga mempunyai fungsi
sama untuk memfasilitasi belajar baik secara langsung ataupun tidak langsung,
dari kurikulum.
di SMA Negeri kota Salatiga dapat menjadi wahana dalam pencapaian tujuan
peristiwa masa lampau sesuai dengan waktu, tempat dan kondisi pada waktu
commit to user
273
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
umum yang terlihat pada sejumlah peristiwa masa lampau; (4) Mengetahui
berlanjut yang menyumbangkan peristiwa masa lampau dengan masa kini; (5)
kesejarahan yang memiliki nilai-nilai atau pesan sejarah yang dikemas utuh
dalam bentuk cerita perjalanan penulis dan deskripsi sejarah kota-kota yang
dilalui Jalan Raya Pos. Sebuah jalan hasil dari kebijakan pemerintah kolonial
lampau antara lain tentang pembuatan Jalan Raya Pos masa Daendels dengan
menderita karena harus bekerja dengan tanpa upah dan waktu yang tidak
pengetahuan dengan waktu, tempat dan kondisi pada waktu peristiwa tersebut
pemerintah kolonial Belanda dan para pemilik perkebunan swasta yang merebut
tanah‐tanah pertanian milik mereka pada akhir abad ke‐19 sampai awal abad
ke‐20.
Novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” mengandung pengetahuan masa lampau
yang berguna bagi kehidupan masa kini. Pengetahuan tersebut terlihat dari
negatif.
dilihat dari pesan sejarah antara lain, pembangunan Jalan Raya Pos
Belanda ketika perang dengan Inggris atau pembangunan Jalan Raya Pos telah
novel sejarah sudah ada dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”,
itu, beragamnya pengetahuan sejarah menjadikan isi novel tidak fokus pada
satu Standar Kompetensi (SK) atau Kompetensi Dasar (KD) tertentu. Sesuai
dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”, maka pengetahuan
commit to user
275
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pengetahuan sejarah yang lain tidak sesuai dengan judul novel “Jalan
Raya Pos, Jalan Daendels”, namun tetap relevan dengan dua Standar
hingga lahirnya Orde Baru”. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD) antara lain,
commit to user
276
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
277
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara prinsip novel “Jalan Raya Pos, Jalan daendels” dapat digunakan
sebagai sumber pembelajaran sejarah. Novel ini mempunyai banyak pesan sejarah
yang berusaha disampaikan, pesan sejarah yang paling utama adalah sejarah
Hindia Belanda pada masa Daendels dengan salah satu kebijakannya membangun
Jalan Raya Pos. Cerita novel menyampaikan bagimana sisi-sisi kelam ketika
menderita bahkan tewas akibat eksploitasi tenaga kerja oleh Daendels. Praktek
eksploitasi terhadap tenaga kerja Pribumi bukan hanya dilakukan oleh Daendels
tetapi juga oleh para pembesar-pembesar Pribumi yang hanya menuruti perintah
atasan demi kepentingan mereka sendiri tanpa mempedulikan nasib rakyat. Secara
lebih luas pesan sejarah yang terkandung dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan
Daendels” adalah sejarah kota-kota yang dilalui pembangunan Jalan Raya Pos
meliputi sejarah pertumbuhan dan perkembangan kota dari masa ke masa dengan
periodisasi dan kronologis yang sangat luas dari abad ke-14 sampai abad ke-20,
dan sejarah perlawanan rakyat pribumi dan pemimpin lokal terhadap penjajahan
bangsa asing.
commit to user
278
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tentang novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber pembelajaran
masih sangat terbatas. Terbatasnya pemahaman guru hanya pada pesan yang
paling dominan dari isi novel yaitu tentang sejarah kota-kota yang dilalui oleh
pembangunan Jalan Raya Pos. Hal tersebut menyebabkan beragam pula cara dan
strategi guru untuk menggunakan novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai
sumber pembelajaran.
Sekolah Menengah Atas Negeri kota Salatiga mempuyai apresiasi yang tinggi
dengan digunakannya novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber
pembelajaran sejarah. Menurut pendapat mereka novel ini sangat baik dan
menghilangkan kebekuan peserta didik yang selama ini hanya menggunakan buku
teks sebagai sumber pembelajaran sejarah. Selain itu, novel “Jalan Raya Pos,
Jalan Daendels” mempunyai pesan sejarah yang sangat banyak, sehingga akan
pengetahuan sejarah dari novel yang tidak diperoleh dari buku teks sejarah.
Pengetahuan sejarah yang terdapat dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan
Jalan Raya Pos oleh Daendels. Pengetahuan sejarah tentang pembangunan Jalan
Raya Pos dan Daendels relevan dengan materi ajar “Pemerintahan Daendels di
commit to user
279
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jepang”. Oleh karena itu, novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” dapat
pada Kompetensi Dasar (KD) tersebut. Sedangkan pengetahuan sejarah yang tidak
sesuai dengan judul novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” dapat dimasukkan
dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai dan
dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran ketika materi ajar sampai pada SK
atau KD bersangkutan.
B. Implikasi
pembelajaran sejarah bertujuan agar peserta didik lebih tertarik untuk mempelajari
peserta didik. Pengetahuan akan diperoleh melalui sajian informasi peristiwa latar,
sejarah di masa lampau. Novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” dapat
commit to user
280
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
berbagai peristiwa kelam yang pernah dialami bangsa Indonesia. Sejarah kota-
kota yang dihadirkan dalam novel akan mampu membuat peserta didik tertarik
terhadap isi dan substansi novel. Pemahaman seorang guru menentukan pesan
sejarah yang ditemukan setelah membaca novel. Semakin banyak pesan sejarah
yang dapat digali oleh guru semakin besar pula pesan sejarah yang akan diperoleh
peserta didik. Selain itu, dengan pemahaman yang baik menjadikan guru
mempunyai strategi dan metode yang tepat ketika menggunakan novel “Jalan
karena itu, guru harus mempunyai rencana yang matang dalam pembelajaran
dengan menentukan novel sejarah yang sesuai dengan materi pembelajaran dalam
Novel sejarah yang baik dan berkualitas dapat menjadi buku sumber
belajar mengajar guru dan peserta didik di dalam kelas. Guru mempunyai
apresiasi yang tinggi terhadap sumber belajar baru dan kaya akan pesan sejarah
commit to user
281
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pertimbangan terutama dari peserta didik. Pemilihan novel sejarah yang disertai
dianggap akan lebih membuat peserta didik tertarik dan mudah untuk memahami
isinya. Novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” mempunyai kriteria yang baik
dapat diperoleh guru dan peserta didik hanya dalam buku teks sejarah. Akan tetapi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD), oleh karenanya peserta didik maupun guru
akan kesulitan untuk memahami secara keseluruhan isi novel. Guru perlu
C. Saran
2. Perlu adanya dukungan dari berbagai pihak terkait dalam pemanfaatan novel
commit to user
282
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Perlu adanya komitmen yang kuat, keberanian dan peningkatan kreativitas dan
belajar.
4. Perlu adanya peningkatan peran organisasi profesi, pihak terkait serta peran
belajar.
5. Guru dalam memilih novel sejarah sebagai sumber pembelajaran harus fokus
commit to user
283
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
284
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Acep Iwan Saidi. 2000. Pramoedya Ananta Toer: Wacana Sejarah dan
Kekuasaan dalam Ideologi Realisme Sosialis. Surakarta: Muhamaddiyah
University Press.
Bakker, Anton. 1995. Kosmologi dan Ekologi. Filsafat Tentang Kosmos Sebagai
Rumah Tangga Manusia. Yogyakarta: Kanisius.
Colingwood, R.G. 1956. The Idea of History. New York: Galaxy Book.
Depdiknas. 1995. GBPP Mata Pelajaran Sejarah Nasional dan Umum. Jakarta:
Depdiknas.
Eddy Supangkat. 2001. Salatiga Kota Seribu Nuansa. Salatiga: Planet Salatiga.
commit to user
285
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gabriel, R.H. 1991. Nilai Amerika: Pelestarian dan Perubahan, (terj). Paul
Surono Hargosoewoyo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Gerlach, dkk. 1980. Teaching and Media Systemic Aproach. New Jersey: Price
Hall inc. Englewood Clifs.
Green, Keith dan Jill LeBihan. 1996. Critical Theory and Practice: A
Coursebook. Routledge: London.
Heinich, R Michael Molenda, dkk. 1996. Intructional Media and Technologies for
Learning. Englewood cliffsm N.J Prentice Hall inc.
Lazar, Gillian. 1993. Literature and Language Teaching, Answer Guide Teachers
and Trainers. United Kingdom: Cambridge University Press.
Luxemburg, Jan Van, Mieke Bal, Williem G. Wertsjein. 1989. Pengantar Ilmu
Sastra (penerjemah Dick Hartoko). Jakarta: PT. Gramedia.
commit to user
286
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Millone, Pauline D. 1996. Indische Culture and its Relationship to Urban Life,
dalam majalah “Comparative Studies in Society and History”, vol. 9, Juli-
Otober 1996.
Oemar Hamalik. 1994. Media Pendidikan. 2007. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Pramoedya Ananta Toer. 2010. Jalan Raya pos Jalan Daendels. Jakarta: Lentera
Dipantara.
. 2010. Larasati. Jakarta: Lentera Dipantara
Redyanto Noor. 1999. Perempuan Idaman Novel Indonesia: Erotik dan Narsistik.
Semarang: Penerbit Bendera.
Saripan Sadi Hutomo. 1983. Sastra Daerah dan Penulisan dalam Sejarah Lokal.
Jakarta: Depdikbud.
Soediro Satoto. 1998. Tokoh dan Penokohan dalam Caturlogi Drama ‘Orkes
Madun’ Karya Arifin C. Noer. Disertasi Program Pascasarjana Universitas
Indonesia.
commit to user
287
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sutopo, H.B. 2006. Metode Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya
dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Stokes, Jean. 2006. How to Do Media and Cultural Studies (diindonesiakan oleh
Santi Indra Astuti). Yogyakarta: Penerbit Bentang.
Taufik Ismail. 2002. “Setelah Menguap dan Tertidur 45 Tahun” dalam Jabrohim
dkk. (Ed). 2002. Dinamika Global-Lokal dalam Perkembangan Sastra.
Yogyakarta: Pertemuan Ilmiah Nasional Himpunan Sarjana-Kesusastraan
Indonesia XIII.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1949. Theory of Literature. London: Penguin
Books
Widja, I Gde. 1989. Sejarah Lokal Suatu Perspektif dalam Pengajaran sejarah.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
commit to user
288
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sumber Internet
http://lenteramayapada.blogspot.com/2009/03/biografi-pramoedya- ananta
toer11.html , diunduh pada tanggal 18 Mei 2011
http://abdurrosyid.wordpress.com/2009/07/29/unsur-unsur-intrinsik-dalam-prosa,
diunduh pada tanggal 20 Juni 2011
commit to user
289
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran 1
1. Pedoman Wawancara
Wawancara guru
Tujuan Ketercapaian:
sejarah
b. Mengetahui apresiasi guru sejarah terhadap novel “Jalan Raya Pos Jalan
Daendels”
Daftar Pertanyaan:
sejarah:
pembelajaran sejarah?
pembelajaran sejarah?
Daendels”?
commit to user
290
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
disampaikan oleh penulis dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”?
6. Bagaimana cara bapak/ibu menyampaikan isi dan pesan sejarah yang ada
di dalam novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” kepada peserta didik?
b. Mengetahui apresiasi guru sejarah terhadap novel “Jalan Raya Pos Jalan
Daendels”:
1. Bagaimana pendapat bapak/ibu tentang isi novel “Jalan Raya Pos Jalan
Daendels”?
menengah atas?
4. Apakah harapan bapak/ibu apabila novel “Jalan Raya Pos Jalan Daendels”
commit to user
291
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Pedoman Observasi
Salatiga.
commit to user
292
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran 2
DAFTAR INFORMAN
No Nama Instansi
commit to user
293
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran 3
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1
Peta kota Salatiga
(Sumber: http://www.salahati-berimanmap.blogspot.com)
Lokasi Penelitian
commit to user
294
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 2
SMA Negeri 1 Salatiga tampak depan
(Foto: TyoTemanggung/T2)
Gambar 3
Pintu gerbang SMA Negeri 2 Salatiga
(Foto: TyoTemanggung/T2)
commit to user
295
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4
Pintu gerbang SMA Negeri 3 Salatiga
(Foto: TyoTemanggung/T2)
Gambar 5
Peneliti wawancara dengan Endah Harini (guru sejarah SMA Negeri 1 Salatiga)
(Foto: TyoTemanggung/T2)
commit to user
296
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 6
Peneliti wawancara dengan Suprapti (guru sejarah SMA Negeri 2 Salatiga)
(Foto: TyoTemanggung/T2)
Gambar 7
Peneliti wawancara dengan Sri Maryati (guru sejarah SMA Negeri 3 Salatiga)
(Foto: TyoTemanggung/T2)
commit to user
297
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
salah satu sumber pendamping buku teks. Hal ini dikarenakan ia belum
mengetahui kriteria novel yang dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran dan
masih jarang novel yang dapat dipakai sebagai sumber pembelajaran sesuai
Selain itu, ia masih ragu keefektifan penggunaan novel karena peserta didik
kemungkinan akan dibingungkan antara fakta yang sebenarnya dan fiksi yang
Catatan Peneliti:
sumber pembelajaran dengan novel sejarah. Sumber pembelajaran yang selama ini
commit to user
298
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
karena alokasi waktu yang terbatas dan disesuaikan dengan kemampuan peserta
didik. Keberhasilan kegiatan pembelajaran yang diukur dari nilai siswa setelah
menjawab soal-soal Tes Tengah Semester atau Tes Akhir Semester menjadi beban
tersendiri bagi guru, di satu sisi mereka terbebani dengan keharusan menggunakan
sumber pembelajaran yang bervarisi, di sisi yang lain mereka terbebani dengan
kewajiban membuat siswa dapat menjawab soal test sesuai Standar Kometensi
Catatan Peneliti:
LKS sebagai sumber dengan metode utama adalah ceramah. Hal tersebut
commit to user
299
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yaitu terbentur sedikitnya jam pelajaran sejarah yang ada di kelas XI, sedangkan
materi yang harus disampaikan sangat banyak. Untuk kelas XI IPA guru
Dasar dengan alokasi waktu satu jam pelajaran setiap minggu. Alokasi waktu
yang sedikit tersebut yang membuat Sri Maryati enggan menggunakan variasi
sumber yang lain selain buku teks sejarah. Ia juga belum pernah menggunakan
yang merekomendasikan novel-novel sejarah apa saja yang layak pakai sebagai
Catatan peneliti:
dimiliki Sri Maryati memang benar bahwa sumber pembelajaran yang dipakai
adalah buku teks sejarah. Ia belum menggunakan variasi sumber termasuk novel
Menurut pendapat Endah Harini novel sejarah itu adalah semacam novel-
novel biasa yang banyak cerita fiktifnya, namun ada hal yang membedakan yaitu
penjajahan dan ada tokoh-tokoh sejarahnya. Karena alasan itulah Endah Harini
adalah sejarah pembangunan Jalan Raya Pos dan sejarah dari kota-kota yang
dilalui pembangunan jalan. Namun pesan sejarah yang disampaikan dalam setiap
cerita dari kota-kota yang dilalui oleh pembangunan Jalan Raya Pos belum
Catatan Peneliti:
novel sangat identik dengan karya fiktif sehingga pemahaman seperti itu adalah
sebuah hal yang biasa. Sementara pemahamannya tentang novel tidak sesuai
dengan apa yang ia ajarkan di kelas, dari hasil penelitian saat kegiatan
commit to user
301
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
novel sejarah, menurutnya mungkin secara umum novel sejarah adalah novel yang
ceritanya mengambil cerita sejarah. Pengertian secara pasti tentang novel sejarah
belum diketahui karena ia pernah baca definisi secara tepat dari novel sejarah. Ia
novel ini adalah sejarah kota-kota, namun pesan-pesan sejarah yang ingin
Catatan Peneliti:
“Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”, sehingga strategi yang dilakukan hanya
menyuruh peserta didik untuk membaca dan menanyakan seputar Jalan Daendels
commit to user
302
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Menurut Sri Maryati novel sejarah adalah novel yang menjadikan sejarah
pernyataan itu menurut pendapat pribadinya tanpa ada dasar teori yang jelas,
karena ia sendiri belum pernah membaca definisi novel sejarah atau jenis novel
Daendels” sudah cukup baik. Secara garis besar ia mengungkapkan bahwa isinya
tentang Jalan Daendels yang dari Anyer sampai Panarukan dengan dilatari sejarah
kota-kota yang dilewati Jalan Raya Pos di sekitar Pantai Utara Jawa.
Catatan Peneliti:
Pernyataan dari Sri Maryati terkait pemahaman terhadap novel sejarah dan
novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” disampaikan dengan jujur sesuai dengan
Daendels” memang cukup baik hal itu terbukti saat pengamatan saat pembelajaran
di kelas dimana Sri Maryati cukup komunikatif dengan peserta didik ketika
menyampaikan isi sejarah kota yang merupakan latar dari cerita tentang
commit to user
303
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
berulang-ulang. Hal itu disebabkan karena pesan yang ingin disampaikan penulis
dalam novel beragam yaitu setiap kota-kota yang dilewati Jalan Raya Pos.
perbandingan dengan cara membaca buku sejarah atau sumber sejarah yang lain
untuk mendapatkan pesan sejarah. Cukup kesulitan untuk memahami pesan yang
Pos, Jalan Daendels” bukan novel ringan dan mudah dibaca atau dipahami
Catatan Peneliti:
membaca novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” dua kali karena dengan hanya
membaca satu kali ia belum paham secara garis besar tentang isi novel. Dari hasil
commit to user
304
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
disampaikan dari isi novel. Oleh karena itu, untuk dapat memahami ia membaca
isi novel secara berulang-ulang dari kota-kota yang diceritakan penulis. Pendapat
Suprapti terhadap novel senada dengan Endah Harini yaitu masih kurang paham
terhadap alur ceritanya karena isi novel tidak fokus pada satu peristiwa yaitu
pembangunan Jalan Raya Pos di kota-kota yang dilalui, tetapi di setiap kota
Catatan Peneliti;
ulang untuk memahami isi novel. Meskipun hanya membaca separoh novel
commit to user
305
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
novel, karena menurutnya itu tidak efektif. Oleh karena itu, cara pemahamannya
dengan membaca setiap bagian cerita novel yaitu setiap kota-kota yang dilalui
pembangunan Jalan Raya Pos. Cara yang seperti itu menurutnya lebih efektif,
karena penulis berusaha menyampaikan setiap pesan novel dari cerita tentang
kota-kota itu. Gaya bahasa yang dipake penulis, sudah bisa dipahami oleh Sri
Catatan peneliti :
Strategi atau cara yang dipakai Sri Maryati untuk memahami pesan sejarah
atau isi novel memang menggunakan tekhnik untuk memahami bagian per bagian
kota yang dilewati Jalan Raya Pos. Hal ini terbukti dari hasil pengamatan saat
commit to user
306
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penemuan pesan sejarah dari novel “Jalan Pos, Jalan Daendels” menurut
Endah Harini adalah sejarah kota-kota di pulau Jawa yang dilalui oleh Jalan Raya
Pos dimulai dari Anyer di Jawa Barat sampai Panarukan di Jawa Timur, dengan
periodesasi sejarah bervariatif dari abad ke-16 pada awal kedatangan bangsa Barat
di Banten, masa kolonial Belanda abad ke-18 sampai 19, pada masa revolusi fisik
Catatan Peneliti:
Pernyataan Endah Harini tentang temuannya dari novel “Jalan Raya Pos,
commit to user
307
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
“Jalan Pos, Jalan Daendels” adalah rentang ruang yang luas dan waktu kejadian
yang sangat panjang dari abad ke-14 sampai dengan abad ke-20. Adapun pesan
sejarah yang ia temukan antara lain, pulau Jawa menjadi panggung sejarah
berbagai peristiwa penting di bidang politik yaitu berbagai kekuasaan pribumi dan
rakusnya bangsa kulit putih terhadap tanah pulau Jawa yang subur, perlawanan
Catatan Peneliti:
diperoleh dari Suprapti setelah membaca novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”
pembangunan Jalan Raya Pos sedangkan tentang sejarah kota maupun perlawanan
tidak coba ia berikan petunjuk agar peserta didik mendapatkan pesan sejarah
commit to user
308
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pesan sejarah yang didapatkan Maryati dari novel “Jalan Pos, Jalan
Daendels” adalah peristiwa yang terjadi di kota-kota di pulau Jawa yang dilalui
pembangunan Jalan Raya Pos, dengan rentang waktu pada abad ke-15 sampai
kota di pulau Jawa, berbagai bentuk perlawanan penguasa lokal dan penduduk
lokal terhadap penguasa Belanda pada abad ke-19 sampai abad ke-20, sejarah
Catatan Peneliti:
pembelajaran menggunakan novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” Sri Maryati
membuka dan membaca pada halaman tertentu yang terdapat pesan sejarah
tersebut.
commit to user
309
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Raya Pos, Jalan Daendels” untuk kegiatan pembelajaran adalah dengan meminta
peserta didik membaca satu demi satu bagian novel tersebut kemudian meminta
peserta didik mencatat pesan-pesan sejarah yang penting dan menurut mereka
yang dirasa belum jelas dan belum bisa dipahami. Ia kemudian meminta peserta
didik untuk mencari dampak positif dan negatif dari isi novel terutama sebagai
Catatan Peneliti:
commit to user
310
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kepada peserta didik untuk membaca dan selanjutnya diberi kesempatan bagi
peserta didik yang ingin mempresentasikan hasil yang diperoleh setelah membaca
novel. karena menurutnya tanpa adanya tantangan bagi peserta didik untuk
Catatan Peneliti:
“Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” kurang sesuai dengan hasil pengamatan peneliti
commit to user
311
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sri Maryati mempunyai cara yang sama dalam menggunakan novel “Jalan
Raya Pos, Jalan Daendels yaitu peserta didik diberikan kesempatan untuk
depan kelas.
Catatan Peneliti:
Pernyataan Sri Maryati terkait dengan penggunaan novel “Jalan Raya Pos,
Jalan Daendels” kurang sesuai dengan yang hasil pengamatan peneliti saat
commit to user
312
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
memiliki tingkat kesulitan dalam hal pemahaman isi yang cukup tinggi, tadi saya
katakan bahwa novel ini bukanlah novel yang ringan mengingat gaya penurutan
dan gaya ceritanya yang unik, yang berbeda dengan penulis Indonesia lainnya.
Menurutnya Isi novel ini memiliki kekayaan nilai sejarah yang tinggi, sehingga
Pramoedya yang lain belum tentu mempunyai kekayaan sejarah yang sama. Pesan
sejarah yang sangat banyak merupakan kelebihan novel karena peserta didik
banyak mendapatkan pengetahuan dan pesan sejarah yang tidak mereka peroleh
Catatan Peneliti:
menggunakan novel.
commit to user
313
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pengarang ditulis dengan gaya penulisan novel yaitu lebih bebas tidak seperti
halnya tulisan dalam buku teks sejarah. Menurutnya yang membedakan dengan
kaidah penulisan sejarah ilmiah adalah kuat tidaknya keterkaitan peristiwa dengan
temporal (waktu terjadinya peristiwa) dan spacial (tempat peristiwa). Oleh karena
yaitu berdasarkan pendekatan ruang dan waktu yang lebih runtut sehingga mudah
Catatan Peneliti:
sesuai dengan apa yang ia lakukan saat pembelajaran di kelas. Ia terlihat cukup
binggung dengan cerita dalam novel karena urutan kejadian yang tidak runtut.
Sehingga menympaikan kepada peserta didik juga tidak focus pada satu
Kompetensi Dasar.
commit to user
314
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sri Maryati berpendapat bahwa isi novel memuat bayak peristiwa sejarah
menggunakan buku teks sejarah sebagai sumber pembelajaran. Isi novel yang
tarik tersendiri. Oleh karena itu, sangat baik apabila guru membaca dan
pengetahuan.
Catatan Peneliti:
menemukan bahwa memang Sri Maryati cukup tertarik dengan novel “Jalan Raya
Pos, Jalan Daendels”. Hal itu terlihat dari banyaknya pesan sejarah yang ia
commit to user
315
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ekonomi dan tenaga penduduk pribumi untuk pembukaan Jalan Raya Pos pada
abad ke-19. Pesan sejarah sosial berupa bahwa penjajahan asing itu tidak
selamanya buruk, akan tetapi memiliki juga nilai kemanusiaan, seperti pada
ke-18, dan masih banyak lagi pesan sejarah yang ingin disampaikan penulis dalam
novel ini.
Catatan Peneliti:
mencari dampak negtif dan positif dari pembangunan Jalan Raya Pos.
commit to user
316
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menurutnya mungkin tidak akan ia dapatkan dari buku-buku teks sejarah saja,
yang menjadi Jakarta sekarang ini, peristiwa Cadas Pangeran di Cianjur, ataupun
asal mula suatu kota yang awalnya adalah tanah milik perorangan seperti kota
popular pada puluhan tahun kemudian, seperti, Paris van Java (julukan Bandung
istilah diselong yang sebenarnya berasal dari anak cucu Untung Surapati yang
Catatan Peneliti:
Pengetahuan yang diperoleh Suprapti dari novel Jalan Raya Pos memang
cukup baik karena menemukan berbagai fakta-fakta yang sama sekali tidak
terdapat dalam buku teks sejarah. Namun dari hasil pengamatan peneliti saat
commit to user
317
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Menurut Sri Maryati setelah membaca novel “Jalan Raya Pos, Jalan
dan penguasa terhadap kolonialisme bangsa Barat, suasana sosial beberapa kota di
Parahyangan beberapa ratus tahun yang lalu, dan semua peristiwa sejarah yang
Catatan Peneliti:
Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber pembelajaran sejarah. Setelah peserta
didik mengungkapkan hasil temuannya tentang pesan sejarah dalam novel, Sri
Maryati kemudian meminta peserta didik membuka isi novel yang berkaitan
commit to user
318
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
“Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber belajar merupakan sebuah
penawaran yang menarik, mengingat hal ini merupakan hal yang baru.
Menurutnya novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” baik apabila digunakan
sebagai sumber pembelajaran karena nilai sejarah yang sangat beragam sehingga
dapat membeikan pengetahuan baru bagi siswa. pengetahuan baru itu yang akan
Catatan peneliti:
Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai sumber pembelajaran. Hal ini terlihat dari
commit to user
319
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Menurut Suprapti novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels ini” isinya sangat
luas tidak terfokus pada satu kajian Kompetensi Dasar yaitu masa Daendels,
sehingga siswa terlihat kesulitan untuk memahami isinya. Menurutnya novel ini
cocok untuk para mahasiswa sejarah yang membutuhkan kajian lebih kritis. Ia
juga menambahkan bahwa penggunaan novel sudah cukup bagus untuk memulai,
dan tantangan baginya dan teman-teman guru sejarah SMA Negeri 2 Saltiga untuk
termuat tetapi karena daya kritis dan kemampuan peserta didik setingkat SMA
Catatan Peneliti:
menggunakan novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” masih banyak peserta didik
commit to user
320
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Terkait dengan novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels ini” digunakan
mengatakan bahwa novel ini sebagai salah satu cara mencairkan kebekuan pada
peserta didik yang selama ini dominan menggunakan buku teks. Isi dan pesan
Catatan Peneliti:
Ketertarikan Sri Maryati terhadap novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels”
commit to user
321
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dari pihak terkait atau mungkin ada
penelitian yang ilmiah tentang itu. Menurutnya hal itu dianggap penting agar
kegiatan belajar mengajar karena belum semua guru paham tentang novel sejarah.
penting sebagai arahan dalam penggunaan novel “Jalan Raya Pos, Jalan
Catatan Peneliti:
Sebuah TOR (Term of Reference) juga belum ada sehingga belum ada acuhan
commit to user
322
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
persepsi dan pemahaman tentang cara menggunakan novel sejarah yang baik,
efektif, dan tentunya dapat menggali hal-hal menarik dalam cerita novel agar
Selain itu, dengan seminar atau workshop, guru mengetahui manfaat novel sejarah
pengadaan novel-novel sejarah sebagai sumber bacaan bagi guru dan peserta
didik. Novel-novel sejarah yang ada hendaknya baik dari segi kualitas maupun
segi kuantitas, sehingga guru dan siswa memiliki kekayaan sumber yang beragam
Catatan Peneliti:
commit to user
323
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
menggunakan novel sejarah sebagai sumber belajar agar efektif dan efesien bagi
dari novel sejarah yang akan digunakan. Ia juga sangat mendukung perlunya
di kota Salatiga dengan standar TOR (Term of Reference), dan workshop bersama
Catatan Peneliti:
(Term of Reference) juga belum ada sehingga belum ada acuhan untuk
commit to user
324