BAB VI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Dari tujuan dan sasaran serta lingkup kegiatan dapat disusun suatu
diagram metodologi yang dipergunakan dalam DED Gedung
Serbaguna LANUD.
Bab 6 - 1
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
Pada tahap ini juga dilakukan sosialisasi dan koordinasi pada aparat
pemerintah (camat, aparat kecamatan) dan lembaga-lembaga lain
yang terkait dengan perencanaan desa.
2) Aspek perumahan;
8) Aspek mitigasi.
Bab 6 - 2
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
Bab 6 - 3
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
7) Rencana mitigasi;
Bab 6 - 4
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
Bab 6 - 5
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
Bab 6 - 6
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
Bab 6 - 7
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
Bab 6 - 8
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
Bab 6 - 9
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
fasilitas kesehatan,
fasilitas olahraga,
balai pertemuan, budaya, dll.
Bab 6 - 10
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
5. Mitigasi
Bangunan tahan gempa
Sempadan dan ketinggian Bangunan
Lokasi yang aman terhadap gempa
Faktor-faktor penyebab banyaknya jatuh korban jiwa dari
warga desa
Langkah-langkah penyelamatan warga desa pada saat
terjadi bencana.
Rute dan arah penyelamatan
Tempat dan fasilitas penyelamatan yang tersedia.
Bab 6 - 11
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
Bab 6 - 12
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
1) Jalan
Kebutuhan hirarki jalan sehingga berdasarkan
penggunaan ruang dan kebutuhan jalur evakuasi
(escape road).
Integrasi antara aksessibilitas kawasan dengan luar
kawasan dalam kaitan bangkitan pergerakan pada
kawasan.
Analisis bangkitan, tarikan, kebutuhan lajur dan lebar
jalur.
Perhitungan geometrik jalan.
Perhitungan struktur jalan dan fasilitas jalan.
2) Drainase
Analisis pemilihan sistem drainase:
Bab 6 - 13
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
Bab 6 - 14
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
3) Air Bersih
Analisis ketersediaan sumber dan debit air bersih dari
suplai PDAM atau potensi sumber air di kawasan
(mata air, sumur, sungai dll).
Analisis kualitas air dari sumber yang tersedia.
Analisis sistem pelayanan menggunakan jaringan
perpipaan PDAM atau menggunakan potensi sumber
air kawasan.
Perhitungan tingkat kebutuhan air dan prasarananya
berdasarkan kebutuhan air/orang/hari dan debit air
yang tersedia.
Standar kebutuhan air bersih.
4) Air Limbah
Analisis penggunaan sistem pengelolaan air limbah
berdasarkan kondisi sosial budaya masyarakat,
kepadatan permukiman, kondisi lahan, air tanah.
Perhitungan tingkat kebutuhan prasarana
berdasarkan sistem yang digunakan, jumlah
penduduk dan tingkat pelayanannya.
Kriteria sistem pembuangan setempat (on site
sanitation)
Kepadatan penduduk kurang dari 200 jiwa/ha.
Kepadatan antara 200-500 jiwa/ha masih
dimungkinkan apabila penduduk tidak
menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih
dan daya resap tanah memenuhi syarat (100-105
cm/det).
Tersedia lahan untuk tangki septic dan peresapan.
Tersedia truk tinja untuk penyedotan
Kriteria sistem pembuangan limbah terpusat (off site
sanitation) :
Bab 6 - 15
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
5) Persampahan
Analisis sistem pengelolaan persampahan, meliputi
organisasi dan manajemen, teknis operasional,
pembiayaan, peraturan maupun peran serta
masyarakat baik melalui penanganan terpusat
maupun setempat.
Perhitungan timbulan sampah dan tingkat pelayanan
prasarana dan sarana persampahan (tong/bin, bak
sampah, TPS, gerobak sampah, kontainer, dll)
berdasarkan kondisi kawasan, jumlah penduduk,
jenis timbulan sampah dan tata guna lahan.
Kriteria dasar perhitungan generasi (peningkatan)
sampah :
Kota Metro/Besar = 3,25 lt/orang
Kota Sedang = 2,75 - 3,25 lt/orang
Kota Kecil = 2,5 - 2,75 lt/orang
Desa = 2,5 lt/orang
Kriteria Desain proyeksi prasarana dan sarana
persampahan :
Bin 70 liter untuk jalan umum
Gerobak 1 m3 = 200 KK/unit
Bab 6 - 16
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
6) Listrik
Analisis kebutuhan daya listrik domestik dan non
domestik
Analisis jaringan listrik kawasan (jaringan tegangan
rendah / JTR, gardu distributor, jaringan tegangan
menengah / JTM).
Analisis lay put jaringan kabel listrik dan penempatan
gardu listrik.
Perhitungan jumlah pelanggan (domestik dan non
domestik)
Kriteria dalam menentukan besarnya kebutuhan
listrik domestik meliputi :
Perumahan besar : 1.300 watt.
Perumahan sedang : 900 watt.
Perumahan kecil : 450 watt.
Standar kebutuhan beban listrik tiap sektor kegiatan
kawasan dapat dilihat pada tabel dibawah.
Bab 6 - 17
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
7) Telepon
Analisis didasarkan pada perhitungan jumlah pemohon
(demand) dan ketersediaan hardware dari PT. Telkom
selaku vendor utama.
Kapasitas jaringan yang disediakan harus sesuai dengan
lokasi instalasi
Analisis layout jaringan kabel telepon.
Perhitungan tingkat kebutuhan prasarana telepon
berdasarkan perkiraan kebutuhan fasilitas telepon
digunakan asumsi :
1 sambungan telepon dengan penduduk pendukung 10
jiwa
1 sambungan pelayanan umum dengan penduduk
pendukung 100 jiwa
Bab 6 - 18
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
Bab 6 - 19
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
Bab 6 - 20
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
Bab 6 - 21
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
Bab 6 - 22
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
Bab 6 - 23
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
Rehabilitation
Up grading
New development
Resettlement
Renewal
Indikasi program dan skala prioritas, meliputi : biaya
pembangunan, pentahapan sesuai skala prioritas, aktor
pembangunan (Pemda, Donor dan lain, Masyarakat).
5.2.2. Pengukuran
Bab 6 - 24
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
Bab 6 - 25
DED GEDUNG SERBAGUNA LANUD
Bab 6 - 26