Pemisah antara partikel padat dengan cair merupakan unit operasi yang sangat
dibutuhkan dalam kegiatan pengguna teknologi pemisahan mekanis seperti
pertambangan dan industri kimia. Perangkat yang biasa digunakan yaitu filter,
centrifuge, dan hydrocyclone. Pada centrifuge dibutuhkan kecepatan putaran tinggi
untuk pemisahan sehingga dibutuhkan energi masuk yang sangat besar pula,
sedangkan hydrocyclone lebih ekonomis karena tidak dibutuhkan energi sebesar
centrifuge untuk mengatasi pressure drop sehingga pemisahan dapat terjadi
(Motsamai, 2010)
Hydrocyclone, yang juga dikenal sebagai liquid cyclone, adalah sebuah alat
untuk memisahakan solid-liquid yang tersuspensi. Prinsip kerjanya dengan
sedimentasi secara sentrifugal, partikel tersuspensi diperlakukan gaya sentrifugal,
sehingga menyebabkan partikel tersebut terpisahkan dari air. Seperti centrifuge, yang
menggunakan prinsip yang sama, pemasangan hydrocyclone mudah, tidak
menghabiskan biaya yang banyak, serta mudah dioperasikan. Oleh karena itu alat ini
banyak digunakan pada industri pertambangan, kimia, perminyakan, tekstil, dan
metal (Vieira et al., 2005).
Karena memiliki keuntungan antara lain strukturnya sederhana, biayanya
rendah, kapasitasnya besar dengan luas lahan yang kecil, dan mudah dalam
pemeliharaan sehingga hydrocyclone banyak digunakan di industri (Sripriya et al.,
2007). Hydrocyclone juga mampu beroperasi pada temperatur tinggi bila bahannya
dari logam, sedangkan kelemahannya adalah efisiensi pengumpulan rendah karena
hanya mampu meremoval partikel yang berukuran >5μm (Cooper and Alley, 1986).
Hydrocyclone terdiri dari bagian yang berbentuk kerucut, yang melekat pada
silinder yang memiliki inlet tangensial sebagai masuknya suspensi. Pada bagian
bawah hydrocyclone terdapat lubang sebagai tempat keluar konsentrat dan di bagian
paling atas hydrocyclone terdapat pipa sebagai tempat keluar air yang bersih (Soccol,
2007)