Anda di halaman 1dari 44

Rekayasa

Struktur Bangunan 2
Materi ke 1
BANGUNAN arsitektur
 Benda hasil buatan manusia yang
digunakan untuk memenuhi kepentingan
dalam kehidupannya.
 Benda ini tidak dapat dipindahkan
kecuali dengan cara dibongkar
 Yang termasuk katagori bangunan :
• Bangunan gedung: rumah, kantor, toko, dsb
• Bendungan / bangunan irigasi,
• Jalan raya, jembatan, dsb
 Pembahasan dibatasi pada Bangunan
Gedung
Bangunan Arsitektur Sebagai
Suatu Sistem

 Bangunan Arsitektur sebagai suatu sistem


memiliki fungsi dan tujuan yang jelas,
 Fungsi utamanya adalah mewadahi
aktifitas / kegiatan pelaku di dalamnya.
 Tujuannya agar aktifitas yang diwadahi bisa
optimal baik dalam hal kelangsungan
aktifitas tersebut maupun dalam hal
kenyamanan, kemananan dan sebagainya.
Bangunan Arsitektur Sebagai
Suatu Sistem

 Bangunan arsitektur (secara fisik)


merupakan suatu sistem dengan 3
subsistem pokok yakni Arsitektur, Struktur
dan Utilitas, dimana ketiga komponen
tersebut saling terkait dalam mendukung
fungsi / tujuan bangunan arsitektur
tersebut.
Bangunan Arsitektur Sebagai
Suatu Sistem

fungsi

bentuk

struktur utilitas
Klasifikasi Bangunan

Klasifikasi bangunan dapat dibedakan dari


luas bangunan, besar bangunan,
ketinggian bangunan, dan sistim struktur
konstruksinya.
Klasifikasi Bangunan Berdasar Jumlah
tingkat
Bangunan Tidak Bertingkat
Bangunan bertingkat Rendah
Bangunan bertingkat Sedang
Bangunan bertingkat Tinggi
PENGERTIAN STRUKTUR

 Struktur adalah tata ukur, tata hubung, tata


letak dalam suatu sistem yang membentuk
satuan kerja.
 Hubungan dalam bangunan adalah sistem
penyaluran atau distribusi gaya – gaya
ekternal maupun internal menuju ke bumi.
 Fungsi utama dari sistem struktur adalah
untuk memikul secara aman dan efektif
beban yang bekerja pada bangunan, serta
menyalurkan ketanah melalui fondasi.
Struktur Bangunan Tidak Bertingkat
SPACE
RUANG

VITRUFIAN
ARCHITECTURE

STRUCTURE SHAPE
STRUKTUR BENTUK,
(&KONSTRUKSI) FORM, BEAUTY,
KOKOH, INDAH,
AMAN ETIKA
STRUCTURE → ARSITEKTUR → STRUCTURE SYSTEM

SPACE (utilitas) – ruang – sebuah cakupan volume


tertentu didalam dan atau disekitar bangunan;
fungsional dalam kadar²nya, dinaungi, dilindungi atau
terbuka sama sekali.
SHAPE (venustas) – bentuk – form – beauty – estetika
(dan etika) keindahan bentuk desain arsitektur oleh
berbagai sebab yang dirancang (atau kadang tidak
dirancang) sesuai kebiasaan, keinginan, wawasan
manusianya (peta mental / mental map)
STRUCTURE (firmitas) – kokoh – aman berdiri –
melindungi fungsi ruang dalam, menaungi – menopang
bahan² bangunan dll di atas kepala
SISTEM

 Kesatuan kerja dari berbagai elemen


yang memilIki tujuan tertentu.
 Kesinambungan dalam penahan beban
pada suatu bangunan
 Pada sistem struktur bangunan
bertingkat dikelompokkan dalam sistem
yang digunakan untuk menahan gaya
gravitasi dan sistem untuk menahan
gaya lateral.
PERAN STRUKTUR
pada bangunan berlantai banyak

1. STRUKTUR sebagai MEDIA BEBAN


Semua beban yang ada pada bangunan
disalurkan ke tanah melalui sistem struktur
yang didesain sesuai kebutuhan.
2. STRUKTUR sebagai alat untuk
memBERDIRIkan bangunan. Tanpa struktur
(dan konstruksi), sangat sulit bahkan tidak
mungkin sebuah bangunan bisa ditegakkan
dengan sempurna dan aman untuk
difungsikan.
PERAN STRUKTUR
pada bangunan berlantai banyak

3. STRUKTUR sebagai faktor ESTETIKA


bangunan, selain sebagai media beban
dan alat untuk mendirikan bangunan
Dalam dunia ARSITEKTUR, faktor ESTETIKA
(dan ETIKA) menjadi salah satu
penekanan dalm proses perancangan
bangunan, selain fungsi & keamanan
bangunan
ILMU BAHAN
PENGET. BAHAN
•BAHAN STRUKTURAL
•BAHAN NON
PENGETAHUAN STRUKTURAL
PENGET. PERANC.
ILMU STATIKA
ARSITEKTUR
(MEKANIKA TEKNIK)
STRUKTUR – KONSTR
•PEMBEBANAN
BANGUNAN
•AKIBAT-AKIBAT
•SYSTEM
BEBAN
•METODA
ETC
DESAIN BANGUNAN
TINGGI
(BERLANTAI
BANYAK)

MEKANIKAL
ILMU / PENGET.
&
TANAH
ELEKTRIKAL
•JENIS
BANGUNAN
•DAYA DUKUNG
(UTILITAS BANG.)

KEMAMPUAN GRAFIS
&
ESTETIS
PEMBEBANAN PADA
BANGUNAN BERTINGKAT
Pembebanan

 Definisi : suatu gaya yang bekerja


pada suatu struktur bangunan.
 Setiap struktur yang direncanakan
pembebanannya telah di tetapkan
oleh pemerintah berupa Standar
Nasional Indonesia (SNI)
GAYA EKSTERNAL – GAYA INTERNAL

 Gaya exsternal, Gaya yang


berasal dari luar bangunan
seperti: Angin, Gempa bumi
 Gaya internal, Gaya yang
berasal dari dalam bangunan
seperti: beban mati dan
beban hidup
BEBAN PADA GEDUNG

 Beban mati
 Beban hidup
 Beban angin
 Beban gempa
 Beban additional (tergantung
kondisi dan situasi)
a. BEBAN MATI

 Beban yang tetap berada di gedung dan


tidak berubah-ubah yang bekerja vertikal
ke bawah pada struktur .
 Untuk menghitung besarnya beban mati
suatu elemen dilakukan dengan meninjau
berat satuan material tersebut berdasarkan
volume elemen.
DAFTAR BERAT SENDIRI MATERIAL
material Berat Volume
kN/m3 Kg /m3
Beton (tidak 22 2.200
bertulang)
Beton bertulang 24-25 2400-2500
PEMBEBANAN STRUKTUR

Baja 78,5 7.850


Bata merah 17 1.700
Adukan semen 20-21 2.000-
2.100
Air 10 1000
Tanah (umum) 17-18 1.700-
1.800
Pasir kering 16 1.600
Pasir jenuh 18 1.800
Kayu (kelas 1) 10 1.000
Aspal 14 1.400
b. BEBAN HIDUP

 Bebanyang berubah-ubah
pada struktur dan tidak tetap.
Termasuk beban berat
manusia dan perabotnya atau
beban menurut fungsinya :
1. Perabotan
2. MANUSIA
Daftar beban hidup untuk
bangunan gedung
material Berat volume
(kg/m2)
Beban hidup pada atap 100
Lantai rumah tinggal 200
Lantai sekolah, perkantoran, 200
hotel, asrama, pasar, rumah sakit.
Panggung penonton 500
Lantai ruang olahraga, lantai 400
pabrik, bengkel, gudang, tempat
orang berkumpul, perpustakaan,
toko buku, masjid, gereja,
bioskop, ruang alat mesin
Balkon, tangga 300
Lantai gedung parkir :
Lantai bawah 800
Lantai atas 400
penyaluran beban vertikal pada beban
mati dan hidup
c. Beban Angin

 Beban yang bekerja horisontal / tegak


lurus terhadap tinggi bangunan.
 Gedung-gedung yang dianggap tinggi
angin harus diperhitungkan bebannya
karena berpengaruh terhadap story drift
/ simpangan gedung dan penulangan
geser.
 Beban ini sangat dipengaruhi faktor
topografi dan luasan bangunan.
Pergerakan angin pada
bangunan
Pergerakan angin pada
bangunan
penyaluran beban angin
d. Beban Gempa
 Beban Gempa adalah beban yang
disebabkan olehbergeraknya tanah
akibat proses alami.
 Terdiri dari 2 konsep yaitu desain statis dan
desain dinamis.
 Untuk bangunan tinggi beban gempa
harus diterapkan sedemikian rupa
sehingga bangunan harus mampu
menahan gempa ulang 50 tahun
 pada desain gempa inilah daktalitas
suatu bangunan dapat ditentukan.
Wilayah Gempa Indonesia dengan
percepatan puncak batuan dasar dengan
periode ulang 500 tahun
penyaluran beban gempa
e. Beban additional

 Beban yang memiliki nilai lebih


besar dari nilai beban mati
atau beban hidup dan
merupakan bagian dari struktur
yang harus ditinjau ulang.
Tandon air di atas
bangunan
Kuda – kuda
Tangga
Lift
Sunscreen

Anda mungkin juga menyukai