Anda di halaman 1dari 1

LANDASAN TEORI

Komoditas merupakan bahan mentah yang dapat digolongkan menurut mutunya sesuai dengan
standar perdagangan internasional ( F. Rahardi, 2004 ). Komoditas unggulan merupakan komoditi
potensial yang dipandang dapat dipersaingan dengan produk sejenis di daerah lain karena disamping
memiliki keunggulan komeratif juga memiliki efisiensi usaha yang tinggi ( Ely, 2014 )

Kabupaten Bogor merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Dalam
sktor pertanian kabupaten bogor memiliki beberapa komoditas unggul. Dilansir dari laman resmi
Pemkab Bogor, di antara komoditas itu adalah Talas Bogor, Nanas Gati, Pisang Rajabulu dan Manggis
Raya. Keempat komoditi tersebut adalah unggulan khas Kabupaten Bogor. Penyebaran komoditi
tersebut berada di berbagai daerah di Kabupaten Bogor. Talas Bogor bisa ditemui di Cigombong,
Caringin, Cijeruk, Tamansari, Dramaga, Ciomas dan Ciawi. Manggis Raya tersebar di daerah Leuwiliang,
Leuwisadeng dan Klapanunggal. Sementara Nanas Gati dapat ditemui di Cigombong, Caringin, Cijeruk
dan Tamansari. Pisang Rajabulu menyebar di Cisarua, Caringin, Ciawi dan Megamendung.

Dalam subsektor peternakan, di Kabupaten Bogor terdapat ternak unggulan. Salah satu ternak
unggulan yang sedang dikembangkan di Kabupaten Bogor ialah kambing PE (Peranakan Etawa) yang
pusat pengembangannya berada di Kecamatan Caringin, Ciampea, Cijeruk, Ciawi, Cariu dan
Cigombong,. Produksi kambing PE ini memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibanding kambing yang
biasa. Sumberdaya air yang cukup melimpah di Kabupaten Bogor merupakan potensi yang bisa
digunakan untuk mengembangkan komoditi di subsektor perikanan. Komoditi perikanan yang menjadi
andalan di Kabupaten Bogor meliputi ikan konsumsi (lele, ikan mas, gurame, nila) dan ikan hias.

Namun, potensi-potensi tersebut makin lama kian meredup. Hal ini disebabkan oleh berbagai
faktor. Salah satunya yaitu luas pemilikan lahan petani yang semakin sempit karena lahannya dibangun
menjadi perumahan atau ruko-ruko. Faktor lainnya yaitu usia produktif (15-24 tahun) di kabupaten ini
kurang tertarik untuk berkontribusi mengembangkan potensi yang ada di daerahnya. Banyak yang
menganggap sektor pertanian kurang menguntungkan sehingga sebagian besar orang lebih tertarik untuk
merantau ke kota dan memilih bekerja sebagai karyawan.

Daftar Pustaka :

NA : Anonim
TA : 2015
JU : Komoditas Unggulan Kabupaten Bogor di sektor pertanian
AL : https://www.rmoljakarta.com/read/2015/07/25/10445/Berikut-Komoditi-Unggulan-Kabupaten-
Bogor-di-Sektor-Pertanian-
WAKTU : 30 September 2020

NA : Vineera Juniar
TA : 2018
JU : Potensi pertanian di Kabupaten Bogor
AL : https://autonomoustractor10.wordpress.com/2018/08/10/potensi-pertanian-kabupaten-bogor/
WAKTU : 30 September 2020

Anda mungkin juga menyukai