2. Instruksi Output
3. Instruksi Kontrol
7. Instruksi Geser
One Digit Shift Right (@)SRD 75 Menggeser 0 ke digit paling kanan (unit 4digit)
dari register geser dan menggeser digit lain
1. Instruksi Dasar
Instruksi dasar tanpa memakai fasilitas fungsi instruksi yang sudah disediakan PLC.
Contoh skematik manual berikut dipakai untuk mengoperasikan sebuah motor listrik.
Pada gambar dibawah akan ditampilkan diagram Ladder (pemograman PLC)
menggantikan diagram manual rangkaian disamping.
Untuk F1 adalah MCB dipasang secara langsung pada instalasi PLC, sedangkan
pada F2 adalah TOR (Thermal Overload Relay) bisa dipasangkan dalam
pemograman. Untuk instruksi dasar ini yaitu 01000 bisa memakai bit kerja.
Dimana F2 adalah TOR, S0 adalah tombol stop (berhenti) dan S1 adalah tombol
start (mulai).
Instruksi ini menyederhanakan sebuah rangkaian Ladder dasar seperti pada gambar
diatas memakai Set dan Reset sebagai berikut:
Tujuan:
Aktifkan (ON) B untuk eksekusi AKTIF (ON) tidak memengaruhi B untuk kondisi
eksekusi MATI (OFF).
Rentang:
B: Bit IO, AR, HR, LR
Ketersediaan:
C200HS CPM1 CPM2 * SRM1 SRM1-V2, COM1, COM1H, IDSC, dan C200HX
Family
Instruksi set ini biasanya dipasangkan dengan instruksi rset berbentuk seperti
berikut:
Tujuan:
Mematikan (OFF) B untuk eksekusi AKTIF (ON) tidak memengaruhi B untuk kondisi
eksekusi MATI (OFF).
Rentang:
B: Bit IO, AR, HR, LR
Ketersediaan:
C200HS CPM1 CPM2 * SRM1 SRM1-V2, COM1, COM1H, IDSC, dan C200HX
Family
Bit diatas merupakan bit (kontak) bisa memakai bit kerja (lihat pada tabel tentang
work bit) atau bit output pada daerah I/O, AR, HR, atau LR.
Misalnya:
Pada gambar disamping pada set memakai bit kerja 01008 (tidak ada pada terminal
output PLC).
Instruksi keep pada dasarnya adalah gabungan dari instruksi set dan reset yang
digabungkan menjadi satu menjadi bentuk instruksi seperti berikut:
Tujuan:
Menentukan bit (B) sebagai kait, dikontrol oleh input set (S) dan reset (R).
Rentang:
B: Bit IO, AR, HR, LR
Ketersediaan:
Semua PLC
c. Timer (TIM)
Tujuan:
Timer diaktifkan ketika kondisi eksekusi ON dan reset (ke SV) ketika kondisi
eksekusi OFF. TIMER yang pernah aktif mengukur dalam satuan 0.1 detik dari SV.
Jika eksekusi tetap ON cukup lama untuk TIMER untuk waktu ke nol, Bendera
Penyelesaian untuk nomor TC yang digunakan akan tur dan akan tetap ON sampai
TIMER diatur ulang (yaitu, sampai kondisi pelaksanaannya OFF).
Rentang:
N: TC Nomor 000-511
SV: Tetapkan Nilai (kata, BCD)
Ketersediaan:
Semua PLC
d. Counter (CTN)
Tujuan:
CNT digunakan untuk menghitung mundur dari SV ketika kondisi eksekusi pada
pulsa menghitung, CP. beralih dari OFF ke ON, yaitu, nilai sekarang (PV) akan
ditentukan oleh kapan pun CNT dieksekusi dengan kondisi eksekusi ON untuk CP
dan kondisi eksekusi OFF untuk eksekusi terakhir.
Jika kondisi eksekusi tidak berubah atau berubah dari ON ke OFF, PV CNT tidak
akan berubah. Bendera Penyelesaian untuk penghitung akan ON ketika PV
mencapai nol dan akan tetap ON hingga penghitung diatur ulang.
CNT diatur ulang dengan input reset, R. Ketika R beralih dari OFF ke ON, PV diatur
ulang ke SV. PV tidak akan didekremasi sementara R adalah 0 Menghitung mundur
dari SV akan dimulai lagi ketika R beralih ke OFF. PV untuk CNT tidak akan diatur
ulang di bagian program yang saling terkait atau dengan gangguan daya.
Rentang:
N: TC Nomor 000-511
SV: Tetapkan nilai / Set value (word, BCD)
IO, AR DM, HR, #
Tersedianya:
Semua PLC
Pada gambar disamping bila 00004 ON sebanyak 10 kali (setting counter sebanyak
10 kali) maka NO dari CNT 001 akan sehingga 01004 akan ON jika mau OFF-kan
01004 dan counter tekan reset dengan meng ON kan 00005
DIFU (13) akan ON dalam satu siklus dari kondisi input dari off ke ON (dari logika 0
ke 1), ketika DIFU (13) ON tidak nampak.
Tujuan:
DIFU (13) AKTIFKAN bit yang ditunjuk (B) untuk satu pemindaian dalam penerimaan
tepi (naik) utama dari sinyal input.
Rentang:
B: Bit IO, AR, HR, LR
Tersedianya:
Semua PLC.
Contoh pemakaian DIFU (13) sebagai berikut:
Pada gambar diatas bila 0004 ON sekali maka 200.00 akan ON satu siklus atau
(sekejap) sehingga 01004 ON dan NO dari 01004 akan mengunci (lock)
Meng-kopi bit tertentu (0 atau 1) ke bit paling kanan dari register geser dan
menggeser bit lainya 1 bit kekiri, berapa jauh pergeseran ditentukan dari channel
awal dan channel akhir pergeseran.
Tujuan:
SFT (10) dikendalikan oleh tiga kondisi eksekusi, I, P dan R. Jika SFT (10)
dieksekusi dan (a) kondisi eksekusi P adalah ON dan OFF eksekusi terakhir dan (b)
R OFF, Maka kondisi eksekusi I digeser ke dalam bit paling kanan dari register
geser yang didefinisikan antara St dan E, yaitu, jika I ON, 1 bergeser ke dalam
register, jika OFF, 0 bergeser masuk.
Ketika I digeser ke dalam register, semua bit sebelumnya dalam register digeser ke
kiri dan bit paling kiri dari register, register hilang.
Kondisi eksekusi pada fungsi P seperti instruksi yang dibedakan, yaitu, I akan
dialihkan ke register hanya ketika P ON dan OFF saat SFT (10) terakhir dieksekusi.
Jika kondisi eksekusi P tidak berubah atau telah berubah dari ON ke OFF, daftar
saringan akan tetap tidak terpengaruh.
St menunjuk kata paling kanan dari register geser, E menunjuk yang paling kiri.
Daftar saringan mencakup kedua kata (word) ini dan semua kata di antaranya. Kata
yang sama dapat digunakan untuk St dan E untuk membuat register penyaringan
16-bit (yaitu, 1-kata).
Ketika kondisi eksekusi R berjalan ON, semua bit dalam register geser akan
dimatikan (yaitu, diatur ke 0) dan register geser tidak akan.
Apabila 00000 ON 1 kali dan 00001 juga ON maka 01002 akan ON karena 200
memiliki nilai 1. Kemudian bila 00001 ON untuk yang kedua kali dan 00000 tetap ON
maka 01003 akan ON karena telah digeser 1 kali dan demikian seterusnya. 00000
sebagai masukan (input), sedangkan 00001 yang menggeser bit, dan 00002 me-
reset
Dari perbandingan data tersebut ada 3 kemungkinan yang terjadi lebih besar
(greater than), sama dengan (Equals) atau lebih kecil (less than) bisa di simpulkan
dengan special relay (SR) seperti berikut:
a. Bila Cp1 > Cp2 maka bit SR 25505 akan ON (Lebih besar dari)
b. Bila Cp1 = Cp2 maka bit SR 25506 akan ON (Sama dengan)
c. Bila Cp1 < Cp2 maka bit SR 25507 akan ON (Kurang dari)
Varian berbeda tersedia pada beberapa PLC
Tujuan:
Membandingkan Cp1 dan Cp2 dan mengeluarkan hasilnya ke GR, EQ dan LE
bendera di area SR.
Rentang:
Cp1: Kata perbandingan pertama IO, AR, DM, HR, TC, LR, #
Cp2: 2 membandingkan kata IO, AR, DM, HR, TC, LR, #
Itulah beberapa instruksi pada PLC dan masing-masing instruksi bisa digabungkan,
contoh berikut rangkaian ON dan OFF memakai 1 buah tombol memakai instruksi
DIFU (13), KEEP (11) dan Counter:
Apabila 00001 ON sekali maka 01001 akan ON. NO DIFU 01009 akan ON sekejap
atau (satu siklus) yang membuat KEEP ON dan membuka NC 01001 dan menutup
NO 01001 dan siap untuk reset. Apabila 0001 ON untuk yang kedua kali maka
01001 akan OFF.
Contoh 2
Cara kerja rangkaian disamping yaitu bila 000.04 ON maka counter 002 akan ON
dan CNT002 akan me-reset counter. Apabila Counter ON maka CNT002 pada
network 2 juga akan ON sekali membuat keep (200.05) ON, NO 200.05 akan ON
siap untuk melakukan reset keep.
Demikianlah beberapa instruksi PLC, Jika Anda ingin melihat instruksi yang lain bisa
dengan cara pilih function (pada software). Kemudian klik dan pilih Instruction list
sekarang tinggal pilih instruction yang diinginkan lalu reference maka bisa dilihat
fungsi dari instruksi yang dipilih tersebut. Perhatikan gambar dibawah untuk software
SISWIN:
Selanjutnya pilih All instructions maka muncul seperti berikut:
Sedangkan untuk software CX- Programmer, klik Help kemudian pilih Instruction
Reference tinggal pilih seri dan PLC akan tampil seperti berikut: