Anda di halaman 1dari 7

POSTMODERN DAN PERJALANANNYA DALAM DUNIA

DESAIN INTERIOR DAN ARSITEKTUR

Tugas Sejarah Desain 2

Rinda Serly Oviliana

NIM : 2012286023

Prodi : Desain Interior

Fakultas : Seni Rupa

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2021
PENDAHULUAN

Dunia berkembang secara dinamis, berbagai peristiwa baru terjadi secara terus menerus,
yang menimbulkan terbentuknya pengaruh-pengaruh baru. Amerika mengalami periode
pembangunan yang lambat dan inflasi yang tinggi pada tahun 1970-an. Krisis energi yang terjadi
pada 1973–1974 membatasi pembangunan-pembangunan yang akan dilakukan, dan
mengakibatkan terbentuknya langkah-langkah konservasi energi dalam desain bangunan. Salah
satu gaya desain yang lahir pada massa ini adalah postmodern, yang merupakan bentuk
pertentangan dari desain modern yang minimalis dan simpel yang diusung oleh Ludwg Mies Van
der Rohe. Dimana, dalam prosesnya gaya desain ini memiliki pengaruh besar pada dunia
arsitektur dan desain interior hingga saat ini.

PEMBAHASAN

Sumber : failedarchitecture.com

Arsitektur postmodern merupakan sebuah era yang menandai berakhirnya era arsitektur
modern. Istilah postmodern sendiri sudah eksis sejak 1960-1980-an, yang tidak hanya
terkenal di dunia arsitektur saja, tetapi juga di dunia desain interior, seni, film dan bahkan
ideologi. Munculnya arsitektur postmodern berawal dari kejenuhan terhadap arsitektur
modern. Pada saat itu, nilai-nilai formalitas dan minimalis dalam arsitektur modern dianggap
tidak relevan lagi dengan tuntutan zaman. Gaya bangunan arsitektur modern dianggap tidak
bervariasi, hanya bentuk kotak yang seragam dan monoton sehingga melahirkan kejenuhan.
Kendati demikian, bukan berarti arsitektur postmodern ingin lepas dan membuang semua
nilai-nilai dalam arsitektur modern. Justru gaya bangunan arsitektur postmodern sangat
dipengaruhi oleh gaya bangunan era sebelumnya.

Sumber : vivainternationalpartners.org

Pada tahun 1970-an, Amerika Serikat mengalami periode pembangunan yang lambat dan
inflasi yang tinggi. Krisis energi yang terjadi pada 1973–1974 membatasi pembangunan-
pembangunan yang akan dilakukan dan mengakibatkan mulai terbentuknya langkah-langkah
konservasi energi dalam desain bangunan. Desain dengan penerapan pelestarian alam,
konservasi, daur ulang, dan penggunaan tenaga surya sangat populer selama dekade ini. Pada
pertengahan 1970-an, sekelompok arsitek mulai melabeli gerakan baru ini dengan sebutan
postmodern, yang menentang prinsip-prinsip modernisme. Postmodern merupakan gaya yang
populer pada tahun 1970-an yang merupakan bentuk pertentangan dari desain modern yang
minimalis dan simpel yang diusung oleh Ludwg Mies Van der Rohe. Desain postmoderm
menghadirkan kompleksitas, kontradiksi dan cenderung menampilkan sisi yang maksimal dari
suatu ruangan. Desain interior pada gaya postmodern lebih menekankan titik emosional, dan
membebaskan diri dari aturan ketat fungsionalis modernisme klasik. Hal ini dapat dicapai
dengan memadukan campuran bahan dan sudut yang tidak konvensional dan simetris. Humor
dan suasana hati juga menjadi elemen umum dalam lingkungan postmodern, guna menghadirkan
ruangan yang nyaman bagi tubuh, pikiran dan jiwa. Tak hanya itu, desain interior postmodern
juga dianggap mampu memberikan energi dan suasana kegembiraan. Sesuai dengan kaidahnya
yakni “Form follows Emotion”.
Sumber : ikearchitecture.net

Seorang arsitek asal Amerika yang mengiliki aliran postmodern bernama Robert
Venturi mengutarakan pernyataan “Less is bore” yang memiliki makna bahawa segala sesuatu
yang minimalis itu membosankan. Hal yang diyakininya ini membuat Venturi kerap menghindari
bentuk-bentuk minimalis dalam setiap karyanya. Jauh lebih dalam, usai perang dunia II
pernyataan less is more menjadi populer berkat postmodern.

Sumber : interiordesign.lovetoknow.com
Desain interior post-modern cenderung menekankan titik emosional serta membebaskan diri
dari aturan fungsional modernisme klasik. Posmodern memadukan campuran bahan dan sudut
yang tidak konvensional dan simetris. Gaya interior pasca modern juga kerap dikaitkan dengan
cerminan penghuninya yang kosmopolitan, kreatif dan nyeni dengan ide-idenya yang unik.
Sebuah cerminan akan penghuninya yang menyukai sesuatu yang berbeda dalam memadu
padankan dekorasi. Seperti perpaduan kursi futuristik dan cupboard vintage yang berada di
dalam satu ruangan. Hal tersebut mempu memberikan kesan harmonis pada ruangan.
Sumber : phaidon.com
Postmodern selalu terfokus pada minimalisme dan organisasi. Oleh karena itu, gaya ini
memegang teguh beberapa hal meliputi penggunaan dan penonjolan garis lurus bersih pada
furniture dan arsitektur, bentuk yang sederhana, dekorasi minimalis, mengedepankan nilai
fungsi, dan adanya penjajaran serta kontras dari elemen desain.
Robert Stern adalah salah satu arsitek yang terkenal dalam gerakan postmodern, ia
mempelajari sejarah di Universitas Columbia dan arsitektur di Universitas Yale, dimana ia
mendirikan perusahaan nya pada tahun 1969. Dia merancang serangkaian tempat tinggal pada
tahun 1970-an yang mengembalikan detail Palladian yang sudah dikenal, atap pelana, sirap, dan
ornamen terapan lainnya. pada eksterior maupun interior bangunan rancangannya menganut
historisisme, terutama dari periode klasik. Karya arsitekturalnya terus mengeksplorasi konsep
postmodernisme pada masa itu.
Arsitek lain yang terkenal pada era postmodern adalah Michael Graves, ia mempelajari
arsitektur di Universitas Cincinnati dan Harvard. Dia kemudian menghabiskan waktu di Eropa
menggambar dan melakukan studi mengenai tradisi Ecole des Beaux-Arts. Pada akhir 1970-an,
dia telah berhasil merancang banyak rumah, galeri, dan museum bergaya postmodern.
Penggunaan warna Graves berhubungan dengan apa yang dia sebut “Referensi budaya” alam,
seperti biru untuk langit, kuning untuk sinar matahari, dan hijau untuk tumbuhan.
Sumber : flickr.com

Postmodernisme menarik banyak arsitek mapan ke dalam cara berpikir baru tentang desain,
sebagaimana dibuktikan dalam berbagai gedung yang dibangun pada masa ini, seperti gedung
Pencakar langit Moore's Piazza d'Italia di New Orleans pada tahun 1978, yang menampilkan
detail Romawi klasik yang dibuat dari logam modern. Gaya postmodern terlihat pada banyak
bangunan ilusionistik yang mencerminkan historisisme dan kontekstualisme, seperti gedung
pencakar langit Johnson dan interior Charles Pfister (1939–1990).

Selain itu, gaya postmodern juga dikembangkan menjadi beberapa tren, seperti;

 Klasik modernisme, desain yang merupakan gaya desain anggun dari Yunani kuno.
 Gaya Memphis, dimulai oleh Ettore Sottsass di tahun 1980-an. Gaya ini memamerkan
kebebasan berekspresi dalam bentuk dan warna.
 Deconstruktivisme, menekankan bentuk dan desain tanpa mematuhi aturan struktural
normal. Desain unik nan aneh karya Frank O. Gehry salah satunya.
 Gaya berteknologi tinggi (High tech style), menekankan tampilan elemen industri dan
struktural dengan cara yang nyata atau dekoratif.

Pada dasarnya gaya postmodern merupakan pertentangan dari desain modern yang
minimalis, simpel dan lugas. Yang memperlihatkan adanya kompleksitas, kontradiksi, dan
cenderung menampilkan sisi yang maksimal dari suatu ruangan. Sehingga desain interiornya
lebih menekankan titik emosional, dan membebaskan diri dari aturan ketat fungsionalis
modernisme klasik.

KESIMPULAN
Desain postmodern muncul berawal dari kejenuhan terhadap arsitektur modern. Postmodern
merupakan bentuk pertentangan dari desain modern yang minimalis dan simpel yang diusung
oleh Ludwg Mies Van der Rohe. Desain postmoderm menghadirkan kompleksitas, kontradiksi
dan cenderung menampilkan sisi yang maksimal dari suatu ruangan. desain interior postmodern
juga dianggap mampu memberikan energi dan suasana kegembiraan. Sesuai dengan kaidahnya
yakni “Form follows Emotion”. Postmodern juga dikembangkan menjadi beberapa tren, seperti
klasik modernism, gaya memphis, deconstruktivisme, dan gaya berteknologi tinggi (High tech
style). Postmodern memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan desain dan arsitektur hingga
saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Agregasi. (2016, Maret 19). Mengenal Karateristik Desain Postmodern. Dipetik dari
economy.okezone.com: https://economy.okezone.com/read/2016/03/19/470/1340241/mengenal-
karateristik-desain-postmodern (Diakses pada 17 Maret 2021)

Fathia, A. (2016, Maret 18). Mengenal Karateristik Desain Postmodern. Dipetik dari rumah.com:
https://www.rumah.com/berita-properti/2016/3/119956/mengenal-karateristik-desain-postmodern
(Diakses pada 17 Maret 2021)

Kilmer, Rosemary, & W. Otie Kilmer (2013). Designing Interior. Fort Worth: Harourt Brace

Jovanich College. (Diakses 17 Maret 2021)

Rahma, M. (2020, Juli 18). Arsitektur Post Modern, dari Aliran hingga Ciri Khas Bangunan. Dipetik dari
99.co: https://www.99.co/id/panduan/arsitektur-post-modern (Diakses pada 17 Maret 2021)

Wolfard, A. (2020, Juli 14). Interior Post-modern; Gaya Desain yang Melabrak Segala Aturan. Dipetik
dari interiordesign.id: https://interiordesign.id/gaya-desain-interior-
postmodern/#:~:text=Desain%20interior%20post%2Dmodern%20cenderung,elemen%20umum%
20dalam%20lingkungan%20postmo. (Diakses pada 17 Maret 2021)

Anda mungkin juga menyukai