Anda di halaman 1dari 103

APBN – TUGAS PEMBANTUAN RESTORASI GAMBUT

DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN


TENGAH TAHUN 2018
DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTATENGAH
TAHUN 2018
DAFTAR ISTILAH

Badan Restorasi Gambut adalah lembaga non struktural yang berada di


bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, mempunyai tugas mengkoordinasikan dan
memfasilitasi restorasi gambut di 7 (tujuh) Provinsi, yaitu Riau, Provinsi
Jambi, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi
Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Papua.

Daerah adalah Provinsi Kalimantan Tengah.

Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari APBN yang
dilaksanakan oleh pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan desa yang
mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan
tugas pembantuan.

Desa Peduli Gambut adalah kerangka program untuk intervensi


pembangunan pada desa-desa/kelurahan di dalam dan sekitar Kesatuan
Hidrologis Gambut (KHG), yang menjadi target restorasi gambut.

Dinas Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas


Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah

Ekosistem Gambut adalah tatanan unsur Gambut yang merupakan satu


kesatuan utuh menyeluruh yang saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitasnya.

Fungsi Budidaya Ekosistem Gambut adalah tatanan unsur gambut yang


memiliki karakteristik tertentu yang mempunyai fungsi dalam menunjang
produktivitas Ekosistem Gambut melalui kegiatan budidaya sesuai dengan
daya dukungnya untuk dapat melestarikan fungsi Ekosistem Gambut.

Fungsi Lindung Ekosistem Gambut adalah tatanan unsur Gambut yang


memiliki karakteristik tertentu yang mempunyai fungsi utama dalam
perlindungan dan keseimbangan tata air, penyimpan cadangan karbon, dan
pelestarian keanekaragaman hayati untuk dapat melestarikan fungsi
Ekosistem Gambut.

Gambut adalah material organik yang terbentuk secara alami dari sisa-sisa
tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima
puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada rawa.

Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Tengah.

Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah.

1
Kerangka Pengaman Sosial (social safeguard) adalah prinsip, aturan,
mekanisme, dan prosedur yang khusus berfungsi untuk mencegah, atau
meminimalisir dampak sosial yang merugikan masyarakat dalam
pelaksanaan restorasi gambut.

Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) adalah Ekosistem Gambut yang


letaknya di antara 2 (dua) sungai dan laut, dan/atau pada rawa. Nama KHG
menggambarkan letak atau terbentuknya KHG tersebut diantara dua,
sungai, antara sungai dan badan air alami lainnya, atau dalam satu pulau
yang didominasi gambut, atau pulau yang terbentuk akibat peluapan
permukaan air laut, dan/atau peristiwa tektonik.

Kubah Gambut adalah areal Kesatuan Hidrologis Gambut yang mempunyai


topografi yang lebih tinggi dari wilayah sekitarnya, sehingga secara alami
mempunyai kemampuan menyerap dan menyimpan air lebih banyak, serta
menyuplai air pada wilayah sekitarnya.
Pembasahan gambut (rewetting) adalah tindakan atau upaya secara aktif
untuk melakukan pembasahan kembali gambut yang kering melalui
pembangunan infrastruktur pembasahan gambut seperti sekat kanal,
penimbunan kanal, sumur bor, dan teknik lainnya sesuai perkembangan
teknologi.

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh


Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun1945.

Pemerintah Daerah adalah Gubernur beserta Perangkat Daerah sebagai


unsur penyelenggara pemerintahan di Daerah.
Pemulihan daya dukung sosial-ekonomi adalah kegiatan penunjang
restorasi bio-fisik yang dilakukan melalui pembinaan Desa Peduli Gambut,
pembangunan alterternatif komoditas dan sumber mata pencaharian yang
ramah gambut, baik berbasis lahan, air, dan jasa lingkungan.

Pemulihan Fungsi Ekosistem Gambut adalah aktivitas yang dilakukan


untuk mengembalikan sifat dan fungsi Ekosistem Gambut sesuai atau
mendekati sifat dan fungsi semula melalui suksesi alami, restorasi
hidrologis, rehabilitasi vegetasi, dan/atau cara lain sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Gubernur dalam


penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri atas sekretariat daerah,
sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dinas daerah dan lembaga
teknis daerah dalam lingkup Pemerintah Provinsi.

Provinsi adalah Provinsi Kalimantan Tengah.

2
Rehabilitasi Vegetasi adalah upaya memulihkan dan meningkatkan fungsi
Ekosistem Gambut melalui penanaman vegetasi sehingga produktivitas dan
peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.

Restorasi Hidrologis adalah upaya pemulihan tata air lahan Gambut


untuk menjadikan Ekosistem Gambut atau bagian-bagiannya menjadi
basah dan berfungsi kembali sebagaimana semula.

Revegetasi adalah upaya pemulihan tutupan lahan pada Ekosistem


Gambut melalui penanaman jenis tanaman asli pada fungsi lindung atau
dengan jenis tanaman lain yang adaptif terhadap lahan basah dan memiliki
nilai ekonomi pada fungsi budidaya.

Satuan Lahan Restorasi Gambut adalah bagian dari KHG yang


mempunyai ciri kesamaan profil lahan dengan batasan luasan lebih dari
dua (2) hektar. Profil lahan yang dimaksud mencakup satu atau lebih
kombinasi penanda profil seperti ada tidaknya kanal, kondisi dan tipe
tutupan lahan, areal terbakar, kondisi ketebalan gambut dan keberadaan
kubah pada satu KHG, baik pada kawasan dengan fungsi lindung maupun
budidaya.

Sekat kanal adalah bangunan penahan air yang dibangun di dalam badan
kanal atau parit dengan tujuan untuk mengurangi laju aliran keluar dan
mempertahankan dan/atau menaikkan.

Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.

Suksesi Alami adalah pemulihan vegetasi tutupan lahan dengan proses


proses alami dan dengan campur tangan manusia minimal terkait
perlindungan kawasan terhadap gangguan yang menyebabkan
terhambatnya suksesi alami.

Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah


dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten, atau kota
dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten, atau kota kepada desa
untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan

3
RINGKASAN/ IKHTISAR CAPAIAN KINERJA

Realisasi Keuangan Tugas Pembantuan Kegiatan Restorasi Gambut


Satuan Kerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah
(145108) Tahun 2018 per 31 Desember 2018, dari pagu anggaran sebesar
Rp. 84.958.642.000 telah direalisasikan Rp. 72.593.696.268 (85,45%),
dengan rincian sebagai berikut :

1. Akun A. Rapat Rutin TRGD


Dari pagu anggaran Rp. 1.035.180.000 terealisasi 499.459.000
(48,25%), meliputi kegiatan Belanja Bahan Rp. 60.404.000 (25,39%),
Belanja Jasa Profesi Rp. 80.400.000 (59,12%) dan Belanja Perjalanan
Dinas paket Meeting Dalam Kota Rp. 358.655.000 (54,24%).

2. Akun B. Koordinasi dan Fasilitasi Restorasi Gambut


Dari Pagu Rp. 2.502.486.000 telah direalisasikan Rp. 781.253.419
(31,22%), meliputi Belanja Bahan Rp. 9.200.000 (28,57%), Honor
Output Kegiatan Rp. 2.600.000 (28,57%), Belanja Barang Non
Operasional lainnya Rp. 60.250.000 (18,96%), Belanja Jasa Profesi
Rp. 20.000.000 (36,97%), Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin Rp. 9.120.000 (19,00%), Belanja Perjalanan Biasa Rp.
544.038.419 (32,01%), Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota Rp. 136.045.000 (39,84%).

3. Akun C. Monev Pelaksanaan Kegiatan


Dari Pagu Rp. 655.000.000 telah direalisasikan Rp. 49.345.000
(7,53%), meliputi kegiatan Belanja Bahan Rp. 2.500.000 (8,77%) dan
Belanja Perjalanan Biasa Rp. 46.845.000 (7,48%).

4. Akun D. Pengelolaan Program dan Pendukung Kegiatan


Dari Pagu Rp. 1.495.548.000 telah direalisasikan 1.201.774.425
(80,36%), meliputi kegiatan Belanja Keperluan Perkantoran Rp.

4
178.216.570 (93,61%), Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat Rp.
73.000 (7,30%) , Honor Operasional satuan Kerja Rp. 159.340.000
(98,55%), Belanja Bahan Rp. 64.434.500 (38,48%), honor Output
Kegiatan Rp. 26.600.000 (87,50%), Belanja Barang Non Operasional
Lainnya Rp. 80.000.000 (53,33%), Belanja Barang Persediaan barang
Konsumsi Rp. 58.513.450 (73,05%), Belanja Langganan Listrik
2.103.750 (11,69%), Belanja Langganan Telpon 2.666.550 (17,78%),
Belanja langganan Air Rp. 0 (0,00%), Belanja Sewa Rp.95.500.000
(92,32%), Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Rp.
7.200.000 (24,00%), Belanja Penunjang Tugas Pembantuan Untuk
Diserahkan Kepada Pemerintah Daerah Rp. 527.126.605 (97,02%).

5. Akun E. Pelaksanaan Kegiatan Supervisi Restorasi Gambut di


Kawasan Berizin.
Dari pagu Rp. 450.528.000 telah direalisasikan sebesar Rp.
211.937.000 (47,04%), meliputi Belanja Bahan Rp. 13.875.000
(39,55%), Honor Output Kegiatan Rp. 1.300.000 (3,65%), Belanja jasa
Profesi Rp. 17.400.000 (71,90%), Belanja Perjalanan Biasa Rp. 0
(0,00%), Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota Rp.
179.362.000 (58,58%).

6. Akun F. Penyusunan SID dan DED


Dari pagu Rp. 4.279.476.000 telah direalisasikan sebesar Rp.
3.293.600.706 (76,96%), meliputi kegiatan Belanja Bahan Rp.0
(0,0%), Honor Output Kegiatan Rp. 0 (0,00%), Belanja Jasa Konsultan
Rp. 3.240.396.500 (81%), Belanja Perjalanan Biasa Rp. 53.204.206
(20,10%).

7. Akun G. Pembangunan Sumur Bor


Dari pagu Rp. 21.765.417.000 telah direalisasikan sebesar Rp.
20.073.036.150 (92,22%), meliputi kegiatan Belanja Bahan
17.200.000 (65,45%), Honor Output Kegiatan Rp. 2.600.000 (19,19%),
Belanja Barang Non Operasional lainnya Rp. 487.500.000 (78,00%),

5
Belanja Jasa Konsultan Rp. 98.500.000 (100%), Belanja Jasa Profesi
Rp. 19.400.000 (100,00%), Belanja Biaya Pemliharaan Peralatan dan
Mesin Rp. 79.800.000 (66,00%), Belanja Perjalanan Biasa
Rp.101.991.000 (23,72%) , Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota Rp. 111.120.000 (99,93%), Belanja Peralatan dan Mesin
untuk diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda Rp.7.465.572.150
(96,65%), Belanja Barang Fisik Lainnya untuk diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda Rp. 11.689.953.000 (92,80%).

8. Akun H. Pembangunan Sekat Kanal


Dari Pagu Rp. 35.711.486.000 telah direalisasikan Rp.
32.389.367.651 (90,70 %), meliputi kegiatan Belanja Bahan Rp.
8.600.000 (45,44%), Honor Output Kegiatan Rp. 1.300.000 (9,64%),
Belanja Jasa Konsultan Rp. 570.493.000 (98,06%), Belanja Sewa Rp.
4.332.000 (44,43%), Belanja Jasa Profesi Rp. 14.200.000 (100,00%).

9. Akun J. Revegetasi Gambut Bekas Terbakar


Dari Pagu 5.715.770.000 telah direalisasikan Rp. 5.313.448.000
(92,96%), meliputi kegiatan Belanja Bahan Rp. 0 (0,00%0, Honor
Output Kegiatan Rp. 0 (0,00%), Belanja Barang Non Operasional
Lainnya Rp. 5.120.800.000 (95,28%), Belanja Jasa Konsultan Rp.
117.300.000 (100,00%), Belanja Perjalanan Biasa 75.348.000
(34,89%).

10. Akun K. Feasibility Study Analisis Pencaharian Masyarakat Desa


Gambut.
Dari Pagu Rp. 414.877.000 telah direalisasikan Rp. 31.500.000
(7,59%), meliputi kegiatan Belanja Bahan Rp. 0 (0,00%), Honor
Output Kegiatan 22.200.000 (86,05%), Belanja Jasa Profesi Rp.
9.300.000 (8,56%), Belanja Perjalanan Biasa Rp. 0 (0,00%).

6
11. Akun L. Pengembangan Kapasitas Teknis Masyarakat Desa.
Dari Pagu Rp. 4.100.118.000 telah direalisasikan Rp. 2.261.884.017
(55,17%), meliputi Belanja bahan Rp. 153.630.000 (60,30%), Honor
Output Kegiatan Rp. 20.800.000 (100,00%), Belanja Barang Non
Operasional lainnya Rp. 0 (0,00%), Belanja Sewa Rp. 0 (0,00%),
Belanja Jasa Profesi Rp. 193.700.000 (63,63%), Belanja Perjalanan
Biasa Rp. 0 (0,00%), Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam
Kota Rp. 883.003.346 (81,56%), Belanja Perjalanan Dinas Paket
Meeting Luar Kota Rp. 1.010.750.671 (44,77%).

12. Akun M. Bantuan Ekonomi Produktif Masyarakat Desa Gambut


Dari Pagu Rp. 6.832.756.000 telah direalisasikan sebesar Rp.
6.487.090.900 (94,94%), meliputi kegiatan Belanja bahan
Rp.20.050.000 (19,58%), Honor output Kegiatan Rp. 22.200.000
(100,00%), Belanja Perjalanan Biasa Rp. 154.568.900 (99,08%),
Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota Rp. 0 (0,00%),
Belanja Peralatan dan Mesin untuk diserahkan kepada
masyarakat/Pemda Rp. 43.830.000 (37,03%), Belanja Barang lainnya
untuk diserahkan Kepada Masyarakat/ Pemda Rp. 6.246.442.000
(97,67%).

Pada Satuan Kerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan


Tengah, untuk pengelolaan keuangan 12 (dua belas) kegiatan restorasi
gambut tersebut di atas dibagi menjadi 2 (dua) Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) : PPK I meliputi akun A, B, C, D dan E, sedangkan PPK II meliputi
akun F, G, H, J, K, L dan M.

7
REALISASI KEUANGAN SATKER DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH (145108)
TAHUN ANGGARAN 2018
85,45%
Rp80.000.000.000 90,00%
Rp72.593.696.268 80,00%
Rp70.000.000.000

70,00%
Rp60.000.000.000
60,00%
Jumlah (Rp.)

Rp50.000.000.000

Persentase (%)
50,00%
Rp40.000.000.000
40,00%
Rp30.000.000.000
24,73% 30,00%
Rp20.000.000.000
20,00%
4,36%
Rp10.000.000.000 10,00%
0,09% 0,59%
Rp- 0,00%
Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Realisasi Bulanan Rp75.892.483 Rp223.398.553 Rp200.473.829 Rp278.069.450 Rp2.923.126.566 Rp4.969.628.041 Rp12.338.307.811 Rp51.584.799.535
Total Realisasi Bulanan Rp75.892.483 Rp299.291.036 Rp499.764.865 Rp777.834.315 Rp3.700.960.881 Rp8.670.588.922 Rp21.008.896.733 Rp72.593.696.268
Persentase Realisasi 0,09% 0,35% 0,59% 0,92% 4,36% 10,21% 24,73% 85,45%

8
Realisasi Keuangan PPK I
TA. 2018
Rp3.000.000.000 44,70% 50,00%
Rp2.743.768.844 45,00%
Rp2.500.000.000
40,00%
35,00%
Jumlah (Rp.)

Rp2.000.000.000

Persentase (%)
30,00%
24,74%
Rp1.500.000.000 25,00%
20,00%
14,89%
Rp1.000.000.000
15,00%
8,14%
10,00%
Rp500.000.000
1,24% 5,00%
Rp- 0,00%
Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Realisasi Bulanan Rp75.892.483 Rp223.398.55 Rp200.473.82 Rp236.864.45 Rp177.487.56 Rp319.831.12 Rp284.631.10 Rp1.225.189.
Total Realisasi Bulanan Rp75.892.483 Rp299.291.03 Rp499.764.86 Rp736.629.31 Rp914.116.88 Rp1.233.948. Rp1.518.579. Rp2.743.768.
Persentase 1,24% 4,88% 8,14% 12,00% 14,89% 20,10% 24,74% 44,70%

9
PERNYATAAN TELAH DIREVIU

1ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISTILAH
RINGKASAN
KATA PENGANTAR i
PERNYATAAN TELAH DIREVIEU ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR vi
BAB 1. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang ......................................................... 1
B. Organisasai Satker ................................................... 3
C. SDM Pengelola APBN Tugas Pembantuan ................ 4
D. Isu Strategis Tahun 2018 ......................................... 10
BAB 2. PERENCANAAN KINERJA (PK) 15
A. Pembasahan Gambut (Rewetting) ............................. 16
B. Revegetasi ................................................................ 18
C. Revitalisasi Sosial Ekonomi ..................................... 19
BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA 2018
A. Capaian Kinerja per IKU/IKK.................................... 27
B. Capaian Indikator Tujuan ........................................ 66
C. Capaian Kegiatan Prioritas Nasional dan Proyek 68
SBSN .......................................................................
D. Capaian Aksi Tematik ............................................. 69
BAB 4. PENUTUP 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Target Kinerja Restorasi Gambut Provinsi Kalimantan 15


Tengah Tahun 2018......................................................
Tabel 2. Target Output Kegiatan Restorasi Gambut 2018 (awal) 16
Tabel 3. Rencana Pembangunan Infrastruktur Pembasahan 17
Gambut Tahun 2018 ...................................................
Tabel 4. Rencana Kegiatan Revegetasi di Provinsi Kalimantan 18
Tengah tahun 2018 ......................................................
Tabel 5. Rencana Revitalisasi Ekonomi Restorasi Gambut 20
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018 ....................
Tabel 6. Perjajnjian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi 26
Kalimantan Tengah Tahun 2018 ..................................
Tabel 7. Pencapaian Realisasi Target Kinerja Tahun 2018 ........ 29
Tabel 8. Realisasi Pembangunan Infrastruktur Pembasaan 30
Gambut Tahun 2018 ....................................................
Tabel 9. Pelaksanaan Kegiatan Revegetasi di Provinsi 31
Kalimantan Tengah tahun 2018 ..................................
Tabel 10. Pelaksanaan revitalisasi Ekonomi Restprasi Gambut 31
Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2018 .....................
Tabel 11. Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan ................ 43
Tabel 12. Perbandingan Realisasi Pendapatan TA. 2018 dan 2017 43
Tabel 13. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per 31 44
Desember 2018 ............................................................
Tabel 14. Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2018 dan 44
2017 .............................................................................
Tabel 15. Perbandingan Belanja Barang 31 Desember 2018 dan 45
2017 .............................................................................
Tabel 16. Rncian Kas di Bendahara Pengeluaran 31 Desember 47
2018 dan 2017 .............................................................
Tabel 17. Rincian Piutang Bukan pajak 31 Desember 2018 dan 48
31 Desember 2017 .......................................................

iv
Tabel 18. Rincian Persediaan 31 Desember 2018 dan 31 49
Desember 2017 ............................................................
Tabel .19 Rincian Beban Persediaan 31 Desember 2018 dan 2017 50
Tabel 20. Rincian Beban Barang dan Jasa 31 Desember 2018 52
dan 2017 ......................................................................
Tabel 21. Rincian Beban Perjalanan Dinas 31 Desember 2018 53
dan 2017 ......................................................................
Tabel 22. Rincian Nilai Transaksi antar Entitas ........................ 54
Tabel 23 Perhitungan Capaian Kinerja Fisik Tahun 2018 .......... 59
Tabel 24. Capaian Kinerja Keuangan Tahun 2018 ...................... 60
Tabel 25. Laporan Realisasi Anggaran Untuk Periode 31 61
Desember 2018 dan 2017 .............................................
Tabel 26 Target Capaian Restorasi Gambut Seluas 105.552 Ha 66

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Rancangan Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem 22


Gambut ......................................................................

Gambar 2. Opsi-opsi Restorasi pada Kesatuan Hidrogis Gambut 23

Gambar 3. Program BRG 3 R ....................................................... 25

Gambar 4. Prinsip Pendekatan KHG ............................................ 25

vi
BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai luas wilayah mencapai


153.564,5 km2. Provinsi Kalimantan Tengah masih memiliki karakteristik
Pulau Kalimantan pada umumnya, yakni wilayah hutan, rawa-rawa, hingga
lahan gambut yang luas. Selain itu juga masih banyak sungai-sungai yang
melewati berbagai wilayah di daratan Provinsi Kalimantan Tengah.
Provinsi Kalimantan Tengah memiliki sebaran lahan gambut yang
besar dengan luas mencapai 2.743.158 ha, dengan kedalaman 0-2 m seluas
1.157.163 ha dan kedalaman di atas 2 m seluas 1.585.995 ha (hasil analisa
Peta Sebaran Lahan Gambut (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Lahan Pertanian (BBDSLP) tahun 2011). Lahan gambut di
Provinsi Kalimantan Tengah ini merupakan area yang rawan terbakar.
Berdasarkan data BPBD Provinsi Kalimantan Tengah, dilaporkan
bahwa pada tahun 2015 tercatat bencana kebakaran hutan dan lahan
sebanyak 56 kali. Terkait musibah kebakaran hutan, baik di Kalimantan
Tengah maupun di regional Kalimantan yang terjadi pada tahun 2015
memberikan dampak negatif dalam bidang perekonomian maupun
pembangunan daerah secara umum. Hal ini dikarenakan asap yang
merupakan hasil ikutan dari proses pembakaran telah menyebar dan
cukup pekat sehingga sangat mempengaruhi kegiatan masyarakat sehari-
hari, khususnya dalam hal kesehatan masyarakat. Dengan demikian
musibah kabut asap yang disebabkan karena kebakaran hutan dan lahan
gambut ini harus diantisipasi dikemudian hari dengan menelaah faktor-
faktor penyebab kebakaran apa saja yang mendominasi terjadinya bencana
ini.
Sejak berdirinya Provinsi Kalimantan Tengah, tahapan demi tahapan
pelaksanaan pembangunan daerah telah direncanakan, dicanangkan, dan
direalisasikan hingga periode saat ini sebagai upaya pencapaian target
pembangunan daerah (khususnya) maupun pembangunan nasional pada
umumnya. Namun, setiap pelaksanaan pembangunan daerah selalu

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 1
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
dihadapkan pada berbagai permasalahan, hambatan, maupun tantangan
yang menjadi bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan kebijakan
pembangunan daerah, seperti halnya contoh kejadian sebagaimana
tersebut di atas.
Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016-2021 adalah menuju Kalimantan
Maju, Mandiri dan Adil untuk kesejahteraan segenap masyarakat menuju
Kalimantan BERKAH (Bermartabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah dan
Harmonis).
Selanjutnya visi tersebut dijabarkan dalam misi, yaitu :
1. Pemantapan Tata Ruang Wilayah Provinsi;
2. Percepatan Pembangunan Infra struktur;
3. Pengelolaan Sumber Daya Air, Pesisir dan Pantai;
4. Pengendalian Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Pengentasan Kemiskinan;
5. Pemantapan Tata Kelola Pemerintah Daerah yang Profesional, adil dan
anti korupsi.;
6. Pendidikan, Kesehatan, Sosial Budaya;
7. Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (SDA);
8. Pengelolaan Pendapatan Daerah.
Misi Nomor 7 (tujuh) merupakan Tugas Pokok dan fungsi Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah, sehingga Dinas
Lingkungan Hidup harus mewujudkan misi tersebut dengan upaya-upaya
dan strategi untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang dihadapi dan
bagaimana meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan Sumber daya
Alam.
Permasalahan yang dihadapi pembangunan Provinsi Kalimantan
Tengah terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya
alam adalah adanya degradasi kualitas lingkungan hidup, sehingga
arahtujuan pembangunan 5 tahun ke depan sebagaimana dalam RPJMD
Provinsi kalimantan Tengah adalah meningkatkan kualitas hidup, dengan
indikator keberhasilan menurunnya degradasi lingkungan, yaitu indikator
peringkat Indeks Kualitas Lingkungan Hidup naik.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 2
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Misi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, dijabarkan
melalui kegiatan :
1. Pengelolaan SDA secara hati-hati serta berkelanjutan;
2. Reboisasi dan rehabilitasi lahan dan hutan;
3. Pengelolaan pengendalian kebakaran hutan dan lahan secara
sistematis;
4. Penyediaan lahan yang cukup untuk pertanian tanaman pangan;
5. Rehabilitasi dan revitalisasi kawasan kawasan pengembangan lahan
gambut 1 juta hektar.

B. Organisasi Satker
Dinas Lingkungan Hidup adalah dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.Dinas
Lingkungan Hidup dipimpin oleh Kepala Dinas.
Dinas Lingkungan Hidup melaksanakan tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di Bidang Tata Lingkungan,
Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup serta Penaatan Hukum Lingkungan dan
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.
Susunan organisasi Dinas Lingkungan Hidup, terdiri atas:
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, terdiri dari:
1) Sub Bagian Program;
2) Sub Bagian Keuangan dan Aset;
3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3. Bidang terdiri atas:
1) Bidang Tata Lingkungan, terdiri atas:
a) Seksi Inventarisasi, RPPLH dan KLHS;
b) Seksi Kajian Dampak Lingkungan;
c) Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup;
2) Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, terdiri atas:
a) Seksi Pengelolaan Sampah;
b) Seksi Pengelolaan Limbah B3;

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 3
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
c) Seksi Pengembangan Fasilitas Teknis;
3) Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan, terdiri atas:
a) Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan;
b) Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan;
c) Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan;
4) Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan
Hidup, terdiri atas:
a) Seksi Penyelesaian Sengketa Lingkungan dan Penegakan
Hukum Lingkungan;
b) Seksi Kemitraan dan Informasi Lingkungan;
c) Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.

C. SDM Pengelola APBN Tugas Pembantuan


1. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah
Jumlah 15 (lima belas)orang, dengan rincian sebagai berikut :
a) Kepala Dinas sebagai KPA (1 orang)
b) Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan sebagai PPK II (1 orang)
c) Kepala Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan sebagai PPK
I (1 orang)
d) PPSPM (1 orang)
e) Pejabat Pengadaan Barang Jasa (1 orang)
f) Pejabat Pemeriksa dan Penerimaan Barang dan Jasa (1 orang)
g) Pejabat Penyimpan Barang Milik Negara (1 orang)
h) Penanggung Jawab/ Pengelola SAI (1 orang)
i) Staf Administrasi Pengelolaan Keuangan (4 orang)
j) Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (3 orang)
2. Pegawai Tidak Tetap
Jumlah 9 (sembilan)orang, dengan rincian sebagai berikut :
a) Staf Administrasi Pendamping Kegiatan (2 orang)
b) Staf Administrasi Tata Usaha (1 orang)
c) Operator RKAKL (1 orang)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 4
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
d) Staf Teknis (1 orang)
e) Pengemudi (1 orang)
f) Pramubakti kantor (2 orang)
g) Sekurity (1 orang)
3. Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Provinsi Kalimantan Tengah
TIM PENGARAH RESTORASI GAMBUT DAERAH

a) Penanggung Jawab :Gubernur Kalimantan Tengah

b) Ketua : Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah

c) Wakil Ketua :Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi

Kalimantan Tengah

d) Sekretaris :Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan

Tengah

TIM TEKNIS
a) Bidang Perencanaan dan Kerjasama
Koordinator
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian
dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Tengah.
Anggota
1) Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan pada
Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah.
2) Kepala Bidang Perencanaan & Evaluasi Pembangunan
Daerah pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Tengah.
3) Kepala Bidang Tata Ruang pada Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Tengah.
4) Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XXI
Palangka Raya.
5) Kepala BidangTata Lingkungan pada Dinas Lingkungan
HidupProvinsi Kalimantan Tengah.
6) Kepala Bagian Bina Pengelolaan Sumber Daya
Alam,Produksi dan Budidayapada Biro Administrasi

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 5
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretaris Daerah
Provinsi Kalimantan Tengah.
7) Dr. Ir. Yusurum Jagau.

Tugas dan Fungsi


Tugas Bidang Perencanaan dan Kerjasama yaitu
melaksanakan penyusunan rencanadan pengelolaan
kerjasama restorasi gambut, sedangkan fungsinya, sebagai
berikut :

1) Perencanaan, pengendalian dan kerjasama penyelenggaraan


restorasi gambut;
2) Perencanaan wilayah, pemetaandan zonasi kawasan lindung
dan kawasan budidaya gambut;
3) Pengembangan hubungan dan kerjasama dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi pengelolaan gambut, dan
manajemen restorasi gambut;
4) pelaksanaan monitoring dan evaluasi di
bidangperencanaandankerjasama.

b) Bidang Kontruksi,Operasi dan Pemeliharaan

Koordinator
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Provinsi Kalimantan Tengah.
Anggota
1) Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah
2) Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Tengah.
3) Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah pada Dinas Energi
Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Tengah.
4) Kepala Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Rehabilitasi Hutan dan Lahanpada Dinas Kehutanan
Provinsi Kalimantan Tengah.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 6
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
5) Kepala Bidang Perlindungan Perkebunanpada Dinas
Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah.
6) Kepala Bidang Kebakaran & Pengendalian Operasi pada
Badan Penangulangan Bencana dan Pengendalian
Kebakaran Provinsi Kalimantan Tengah.
7) Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan
Tengah.
8) Kepala Bidang Prasarana & Sarana Pertanian pada Dinas
Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perternakan Provinsi
Kalimantan Tengah.
9) Dr.Ir Aswin Usup, M.Sc.

Tugas dan Fungsi


Tugas Bidang Kontruksi,Operasi dan Pemeliharaan yaitu
melaksanakan konstruksi, operasi dan pemeliharaan
infrastuktur pembasahan (rewetting) gambut, sedangkan
fungsinya, sebagai berikut :

1) Penataan ulang pengelolaan areal gambut terbakar ;


2) Pelaksanaan konstruksi infrastruktur pembasahan
(rewetting) gambut dan segala kelengkapannya;
3) Penyelenggaraan operasi dan pemeliharaan infrastruktur
pembasahan (rewetting) gambut dan segala
kelengkapannya;
4) Penyelenggaraan teknik konservasi pada zona lindung
kawasan gambut;
5) Penyelenggaraan teknik budidaya tanaman pada kawasan
budidaya gambut dengan tanaman, pakan ternak dan
sistem yang sesuai untuk keperluan dukungan
kesejahteraan masyarakat;
6) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang
konstruksi, operasi dan pemeliharaan.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 7
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
c) Bidang Edukasi. Sosialisasi Partisipasi dan Kemitraan

Koordinator
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah.
Anggota
1) Kepala Bidang Penyuluhan, Pemberdayaan Masyarakat dan
Hutan Adat padaDinas Kehutanan Provinsi Kalimantan
Tengah.
2) Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik Dinas
Komunikasi, Informasi, Persandian dan Statistik Provinsi
Kalimantan Tengah.
3) Kepala Bidang Kelembagaan, Perkembangan Desa dan
Pelayanan Sosial Dasar pada Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Provinsi Kalimantan Tengah.
4) Kepala Bagian Pemerintahan pada Biro Pemerintahan
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
5) Kepala Bidang Penataan & Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup pada pada Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Kalimantan Tengah.
6) Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalimantan
Tengah.
7) Kabid Pengembangan Pemasaran Parawisata Dinas
Kebudayaan dan Parawisata Provinsi Kalimantan Tengah.
8) Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil pada Dinas
Koperasi & UKM Prov Kalteng
9) Dr. Sidik R. Usop (UPR).
10) Dr. Ir. Salampak, M.Si
11) Kemitraan Program Manajeman Unit – Kalteng.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 8
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Tugas dan Fungsi
Tugas Bidang Edukasi, Sosialisasi Partisipasi dan Kemitraan
yaitu melaksanakan sosialisasi dan edukasi serta partisipasi
dan dukunganmasyarakat, sedangkan fungsinya sebagai
berikut :

1) Pelaksanaan sosialisasi dan edukasi restorasi gambut;


2) Penghimpunan dan pengakomodasian partisipasi, dan
dukungan masyarakat;
3) Pelaksanaan supervisi dalam konstruksi, operasi, dan
pemeliharaan infrastruktur di lahan konsesi;
4) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang edukasi
sosialisasi, partisipasi dan kemitraan.

d) Bidang Penelitian dan Pengembangan

Koordinator
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan
Provinsi Kalimantan Tengah.
Anggota
1) Kepala Bidang Tanaman Hortikultura pada Dinas Tanaman
Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan
Tengah.
2) Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi
Kalimantan Tengah.
3) Kepala Bidang Pembinaan Usaha, Pemberdayaan
Kelembagaan dan Pengembangan Potensi Perkebunanpada
Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah.
4) Kepala Bidang Penelitian & Pengembanganpada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Kalimantan Tengah.
5) Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan
Lindung (BPDAS HL) Kahayan.
6) Prof. Dr. Sulmin Gumiri, M.Sc.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 9
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
7) Dr. Ir. Nyahu Rumbang, MP.
8) Ir. Siti Maimunah, MP.

Tugas dan Fungsi


Tugas Bidang Penelitian dan Pengembangan yaitu
melaksanakanpenelitiandanpengembangan,
sedangkanfungsinya, sebagai berikut :

1) Penelitiandanpengembangan secara terus menerus untuk


keperluan tata kelola kawasan hidrologis gambut;
2) Pengembangan kawasan hutan bernilai konservasi tinggi
pada gambutuntuk mendukung pengendalian perubahan
iklim;
3) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang penelitian
dan pengembangan.

D. Isu Strategis Tahun 2018

Permasalahan yang dihadapi setiap tahun di Provinsi Kalimantan


Tengah adalah adanya degradasi lingkungan hidup, salah satunya pada
Tahun 2015, terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan yang berdampak
tidak hanya pada masalah hutan dan lahan, namun juga merusak
lingkungan, yaitu dengan menurunnya biodiversitas serta meningkatnya
emisi karbon, selain itu banyak aspek kehidupan masyarakat yang
terganggu seperti masalah transfortasi, ekonomi dan kesehatan, bahkan
telah mengganggu aktifitas pendidikan dan berlangsungnya kegiatan
pemerintahan.
Permasalahan yang dihadapi dan menimbulkan kerusakan lingkungan
adalah :
1. Pada Tahun 2015, lahan gambut Kalimantan Tengah telah terdegradasi
akibat bencana Kebakaran Hutan dan Lahan seluas 122.882,90 Ha
(data sipongi);
2. Masyarakat terpola melakukan penyiapan lahan dengan cara
membakar;

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 10
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap jenis-jenis tanaman yang
dapat dibudidayakan di lahan gambut;
4. Evaluasi terhadap bantuan-bantuan ke masyarakat yang diberikan
pemerintah jarang yang berkelanjutan;
5. Adanya proyek pemerintah dalam melakukan restorasi dilakukan
parsial tidak kolaboraratif.

Dalam hal mengatasipermasalahan kerusakan lingkungantersebut di


atas,dengan program restorasi gambut dari Pemerintah Pusat, maka Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah dapat melakukan program
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui kegiatan
pemulihan (pembersihan, remediasi, rehabilitasi dan restorasi) berupa
kegiatan pembasahan gambut, penanaman/ rehabilitasi pada areal yang
mengalami kerusakan akibat kebakaran hutan dan lahan, serta bantuan
ekonomi produktif bagi masyarakat yang berada di wilayah gambut.
Kondisi yang diharapkandalam mengatasi kerusakan lingkungan adalah
harapannya :
1. Cakupan restorasi pada areal gambut yang terdegradasi lebih luas;
2. Meningkatnya kemampuan masyarakat mengolah lahan gambut tanpa
bakar;
3. Meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap jenis-jenis tanaman
yang bisa dibudidayakan di lahan gambut;
4. Meningkatnya sikap mental masyarakat dalam mencintai budaya
bertani;
5. Adanya proyek kolaboratif dari berbagai organisasi (pemerintah pusat
dan daerah), universitas dan swasta dalam kegiatan restorasi gambut.

Mitigasi dan persiapan (preparedness) adalah salah satu kunci dalam


penanganan bencana kebakaran dan asap. Beberapa kegiatan termasuk di
dalamnya meliputi proses pembuatan kebijakan, peningkatan kesadaran
melalui pendidikan, peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)
dan bisa juga pengarusutamaan informasi dalam menjaga dan melestarikan

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 11
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Sumber Daya Alam (SDA) khususnya wilayah hutan dan ekosistem gambut
yang mudah terbakar.
Pemerintah menyelenggarakan upaya pemulihan pada Kesatuan
Hidrologis gambut (KHG) yang telah mengalami kerusakan, dengan kegiatan
restorasi, ada 3 sasaran restorasi yang ingin dicapai, yaitu: (1) pemulihan
hidrologi, vegetasi dan daya dukung sosial-ekonomi ekosistem gambut yang
terdegradasi; (2) perlindungan ekosistem gambut bagi penyangga
kehidupan; (3) penataan ulang pengelolaan ekosistem gambut secara
berkelanjutan.
Restorasi Gambut merupakan salah satu upaya untuk mencapai
tujuan tercapainya peningkatan kualitas lingkungan hidup masyarakat
Kalimantan Tengah.
Permasalahan maupun isu lingkungan yang dihadapi Provinsi
Kalimantan Tengah selaras dengan program Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, dimana Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan Pemerintahan di
bidang lingkungan hidup dan kehutanan untuk membantu Presiden dalam
penyelenggaraan pemerintah negara.
Salah satu isu nasional adalah adanya pertimbangan antar wilayah.
Berdasarkan analisis permasalahan, kondisi lingkungan hidup dan
kehutanan belum mampu menjadi penggerak pembangunan Nasional.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berusaha menjawab
tantangan tersebut melalui peningkatan kemampuan sumber daya alam.
Maksud tujuan tersebut adalah mengatualisasikan manfaat sumber daya
alam agar tak berhenti hanya pada wacana saja. Sumber-sumber daya alam
harus digerakkan menjadi sumber-sumber produksi bagi masyarakat.
Sehingga tercipta sumber-sumber produksi baru di wilayah Indonesia
sebagai upaya untuk mengurangi ketimpangan. Termasuk di dalamnya
adalah interaksi alami sumber jaya untuk mendukung wisata, kemaritiman,
pasokan pangan dan energi.
Tujuan ini direspon melalui sasaran strategis kedua (SS2),
memanfaatkan potensi sumber daya lingkungan hidup dan kehutanan

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 12
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
yang berkeadilan.
SS2 akan tercapai ketika kondisi lingkungan berangsur baik bagi
kehidupan manusia dan rentang populasi semakin aman (SS1 dan SS3).
Kualitas lingkungan semakin menurun ditandai dengan penurunan
kualitas air, udara dan tutupan lahan.
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah merupakan
Satker penerima Anggaran APBN Tugas Pembantuan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ditjen Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan. Nama Program Pengendlian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan, Kegiatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lahan Gambut.
Informasi Kinerja :
1. Fungsi untuk Perlindungan Lingkungan Hidup, Sub fungsi
penanggulangan polusi.
2. Program : Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
- Meningkatnya kualitas udara; - Indeks Kualitas Udara minimal
84 ---- 83 poin;
- Meningkatnya kualitas air; - Indeks Kualitas Air minimal 55----
54 poin;
- Meningkatnya kualitas tutupan - Indeks tutupan lahan minimal 62
lahan; --- 61 poin;
- Menurunnya beban pencemaran - Persentase penurunan beban
dan tingkat kerusakan wilayah pencemaran dan tingkat
pesisir dan laut kerusakan wilayah pesisir dan
laut --- 15%;
- Meningkatnya kualitas - Luas lahan gambut terdegradasi
pengolahan lahan gambut; yang dipulihkan pada Areal
Penggunaan Lainnya 3.026
Hektar;
- Meningkatnya kualitas - Luas lahan gambut terdegradasi
pengolahan lahan gambut; yang difasilitasi restorasinya pada
7 provinsi prioritas 400.000
hektar;
- Terwujudnya reformasi tata kelola - SAKIP Direktorat Jenderal
kepemerintahan yang baik di Pengendalian Pencemaran dan
lingkungan Direktorat Jenderal Kerusakan Lingkungan Hidup ---
Pengendalian Pencemaran dan 77 poin.
Kerusakan Lingkungan Hidup.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 13
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Output Program Terlaksananya Kebijakan dan
Kegiatan Pengendalian Kerusakan
Gambut;
Indikator Output Program Jumlah Kegiatan Pengendalian
Kerusakan Gambut : 2 Kegiatan
Kegiatan Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan lahan Gambut
Sasaran Kegiatan Meningkatnya luas lahan gambut
terdegradasi yang terpulihkan di
areal penggunaan lainnya (APL)
Indikator Kinerja Kegiatan Luas lahan gambut terdegradasi
yang terpulihkan di areal pengunaan
lainnya (APL);
Output Kegiatan Luas lahan gambut yang difasilitasi
restorasi gambut pada 7 provinsi
rawan
kebakaran hutan (PN).
Indikator Output Kegiatan Luas ekosistem gambut yang
terkoordinasi dan difasilitasi
restorasi gambut pada 7 provinsi
rawan kebakaran hutan.

Permasalahan yang dihadapi dan menimbulkan kerusakan lingkungan


adalah :
1. Pada Tahun 2015, lahan gambut Kalimantan Tengah telah terdegradasi
akibat bencana Kebakaran Hutan dan Lahan seluas 122.882,90 Ha
(data sipongi);
2. Masyarakat terpola melakukan penyiapan lahan dengan cara
membakar;
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap jenis-jenis tanaman yang
dapat dibudidayakan di lahan gambut;
4. Evaluasi terhadap bantuan-bantuan ke masyarakat yang diberikan
pemerintah jarang yang berkelanjutan;
5. Adanya proyek pemerintah dalam melakukan restorasi dilakukan
parsial tidak kolaboratif.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 14
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
BAB 2. PERENCANAAN KINERJA (PK)

Perjanjian kerja Tugas Pembantuan tahun 2018 Satuan Kerja Dinas


Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2018, sebagaimana
Tabel 1 dan 2, sebagai berikut :

Tabel 1. Target Kinerja Restorasi Gambut Provinsi Kalimantan Tengah


Tahun 2018.

Indikator Kinerja
No. Sasaran Kegiatan Anggaran
Tahun 2018

1. Meningkatnya luasan Luas lahan gambut yang Rp. 86.199.921.000


lahan yang difasilitasi difasilitasi restorasinya pada
restorasi gambutnya Provinsi Kalimantan Tengah
seluas 133.028 Hektar

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 15
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Tabel 2. Target Output Kegiatan Restorasi Gambut 2018 (awal)

Indikator Kinerja Target


No. Sasaran Kegiatan
Tahun 2018 Tahun 2018

1. Meningkatnya luasan Rapat Rutin TRGD 1 Laporan


lahan yang difasilitasi
restorasi gambutnya Koordinasi dan Konsolidasi Restorasi
1 Laporan
Gambut
Monev Pelaksanaan Kegiatan
1 Laporan
Restorasi Gambut
Pengelolaan Program dan
1 Layanan
Pendukung Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Supervisi
1 Laporan
Restorasi Gambut di KawasanBerijin
Penyusunan SID dan DED 4 KHG
Pembangunan Sumur Bor 4 KHG
Pembangunan Sekat Kanal 5 KHG
Revegetasi Gambut Bekas Terbakar 1 KHG
Feasibility Study Analisis
Pencaharian Masyarakat Desa 1 Dokumen
Gambut
Pengembangan Kapasitas Teknis
1 Laporan
Masyarakat Desa
Bantuan Ekonomi Produktif
5 KHG
Masyarakat Desa Gambut

Target kinerja Anggaran APBN-Tugas Pembantuan (TP) Satuan Kerja


Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah pada intinya
dituangkan dalam kegiatan 3R yaitu: Pembasahan (Rewetting), Revegetasi
dan Revitalisasi Ekonomi.

A. Pembasahan Gambut (Rewetting)


Kegiatan pembasahan gambut (peatland rewetting) adalah salah satu
cara yang dipakai untuk memulihkan lahan gambut yang kering.
Pembasahan dilakukan dengan cara membangun infrastruktur seperti
tabat/sekat, dam dan lain-lain pada kanal-kanal drainase terbuka agar
laju aliran air keluar (surface run-off) berkurang dan daya simpan air
(retensi) pada badan kanal/parit dan daerah sekitarnya meningkat.
Tujuan utama dari kegiatan pembasahan gambut adalah memulihkan
sifat dan perilaku awal hidrologi dengan cara mempertahankan paras
muka air permukaan (surface water level) dan paras air tanah (ground
water table) secara maksimal khususnya pada musim kemarau

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 16
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
sehingga ketidaksetimbangan hidrologi dapat diminimalisir dan tingkat
kebasahan serta kelembaban lahan gambut dapat dipertahankan secara
maksimal.
Dengan demikian diharapkan karakteristik hidrologi gambut
terganggu dapat pulih dan stabil mendekati kondisi asli sebelum adanya
gangguan. Disamping pemulihan status hidrologi, kegiatan pembasahan
gambut juga dapat memberikan manfaat lain berupa mengurangi
potensi dan resiko kebakaran gambut (Dohong & Lila, 2008; Page, dkk,
2009 dan Panda dkk, 2011). Adapun kegiatan pembasahan lahan
gambut akan dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu: 1)
Pembangunan sumur bor dengan dilengkapi alat pemadam kebakaran
dan pemeliharaannya; 2) Pembangunan sekat kanal; dan 3)
Penimbunan kanal. Adapun Rincian rencana pembangunan
infrastruktur pembasahan gambut tersaji pada Tabel 3.

Tabel 3. Rencana Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut


Tahun 2018
Kabupaten Jenis Infrastruktur Pembasahan Gambut

Sumur Bor Sekat Kanal Penimbunan Kanal


(Unit) (Unit) (Titik)

KHG Kahayan 913 76 0


Sebangau
KHG Kapuas Kahayan 602 65 0

KHG Kapuas Barito 725 40 0

KHG Lamandau Jelai 0 150 0

KHG Katingan 38 143 0


Sebangau
Jumlah 2.278 474 0

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 17
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
B. Revegetasi
Salah satu permasalahan khusus dengan lahan gambut terdegradasi
adalah keterbatasan ketersediaan benih-benih pohon endemis yang
disebabkan penghilangan atau kematian pohon induk disebabkan oleh
kegiatan pembalakan dan kebakaran yang berulang-ulang. Dengan
demikian pengadaan benih merupakan langkah yang sangat penting di
dalam proses revegetasi lahan gambut terdegradasi (gundul).
Secara umum, ada tiga teknik utama yang sering dipakai untuk
penyiapan dan pengadaan benih pohon hutan rawa gambut di
Indonesia, yaitu teknik rekruitmen anakan alam (wilding), benih biji
yang diperoleh dari buah dan dibesarkan pada bedeng sapih sebelum
ditransplantasi ke lapangan, dan stek batang (Wibisono dkk, 2005; van
Eijk dkk, 2009).

Tabel 4. Rencana Kegiatan Revegetasi di Provinsi Kalimantan Tengah


Tahun 2018.
KHG LOKASI LUAS (Ha)
KHG Sungai Utar – Sungai Serapat Barito Timur 50

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 18
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
C. Revitalisasi Sosial Ekonomi

Untuk mendukung pelaksanaan pembasahan dan penanaman


di lahan gambut, kegiatan revitalisasi masyarakat dilaksanakan guna
mendukung partisipasi masyarakat dalam mengelola lahan gambut
yang terdegradasi. Revitalisasi sosial ekonomi adalah upaya mengangkat
perekonomian masyarakat dengan tanaman atau kegiatan bisnis yang
ramah terhadap lahan gambut. Kegiatan dalam rangka revitalisasi mata
pencaharian termasuk: pertanian dan kehutanan; Peternakan dan
perikanan; dan eko-wisata dan wisata ilmu pengetahuan. Persyaratan
kegiatan revitalisasi mata pencaharian adalah:
• Jenis kegiatan ekonomi/sumber mata pencaharian harus ramah
terhadap gambut basah & lembab;
• Jenis kegiatan harus dapat memenuhi persyaratan tata kelola muka
air pada lahan gambut dan tidak menggunakan api;
• Jenis kegiatan tidak bertentangan dgn upaya restorasi & konservasi
serta ramah gambut;
• Jenis kegiatan diutamakan/diupayakan berbasis kearifan &
pengetahuan lokal;
• Jenis kegiatan memiliki nilai partisipasi & keberdayaan masyarakat
lokal;
• Tidak berlawanan/melanggar hukum (Pembalakan liar, Perikanan
listrik/ racun, dll);
• Mendukung peningkatan perekonomian daerah & desa;
• Menyerap banyak kesempatan kerja; dan
• Layak secara ekonomi dan lingkungan.

Kegiatan tersebut diharapkan dapat mendorong pecepatan


pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar dengan memanfaatkan
potensi yang dimiliki dari lahan gambut secara maksimal. Sebelum
pelaksanaan restorasi yang melibatkan kegiatan konstruksi maka
Program BRG mendahulukan tahapan prakondisi dengan tujuan agar
semua pihak terutama masyarakat mengetahui dan paham terhadap
rencana BRG yang bermaksud merestorasi KHG tertentu di wilayahnya.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 19
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Kegiatan prakondisi ini meliputi edukasi dan sosialisasi dengan maksud
agar terbangun partisipasi aktif semua pihak dalam upaya restorasi
gambut di wilayah tersebut.

Tahapan ini dapat disebut juga dengan FPIC (FreePrior Informed


Consent) dimana secara formal dan langsung BRG memberitahukan
rencananya sebagai keputusan pemerintah untuk melaksanakan
intervensi pemulihan fungsi gambut melalui kegiatan restorasi yang
utamanya berupa pembangunan sekat kanal, penutupan kanal dan
revegetasi. FPIC ini akan diikat dengan komitmen bersama semua pihak
yang intinya adalah tiga hal pokok yaitu: 1) Bertanggung jawab
melakukan konstruksi dengan pembangunan yang tepat dan benar; 2)
Bertanggung jawab pada terlaksananya pengoperasian bangunan-
bangunan fisik; dan 3) Bertanggung jawab pada pemeliharaan aset
pemerintah tersebut.

Tabel 5. Rencana Revitalisasi Ekonomi Restorasi Gambut Provinsi


Kalimantan Tengah Tahun 2018.
Jumlah Paket
KHG LOKASI
(@Rp. 200.000.000)
KHG Kahayan - Kapuas Kapuas 4
Kahayan - Sebangau Pulang Pisau dan Palangka Raya 4
Kapuas – Barito Kapuas dan Barito Selatan 4
Katingan - Sebangau Katingan Pulang Pisau, Palangka 4
Raya
Lamandau – Jelai Sukamara 2

18

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 20
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Sebelum pelaksanaan kegiatan restorasi gambut, diperlukan kegiatan
tahapan prakondisi, tahapan prakondisi ini harus sampai pada suatu
kepastian bagi BRG untuk dapat memutuskan intervensi atau opsi restorasi
seperti apa yang akan diterapkan. Setelah tahapan prakondisi dilaksanakan
dan dicapai kesepahaman dan kesepakatan dari masyakat setempat maka
dapat segera dimulai tahapan operasional dengan membangun bangunan
konstruksi sebagaimana desain yang sesuai dengan kondisi di lapangan
dan tujuan konstruksi ini.

Pelaksana konstruksi hidrologi dan penanaman vegetasi dapat


menggunakan pihak ketiga atau dilaksanakan oleh masyarakat setempat
sebagaimana kesepakatan pada tahapan prakondisi. Desain, supervisi dan
pendanaan menjadi tanggungjawab Pemerintah bila konstruksi dan
revegetasi dilaksanakan di atas lahan gambut yang tidak dibebani hak.
Untuk selanjutnya operasional dari infrastruktur bangunan air
dilaksanakan oleh instansi yang berkompeten menangani masalah tersebut.

Pada pelaksanaan kegiatan rewetting Dinas Lingkungan Hidup


Provinsi Kalimantan Tengah dilaksanakan dengan cara kontraktual,
swakelola tipe II dan Swakelola Tipe IV.

Tipe swakelola
a. Tipe I, yaitu Swakelola yang direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh
Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran;
b. Tipe II, yaitu Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh Kementerian/
Lembaga/ Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan
oleh Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah lain pelaksana Swakelola;
c. Tipe III, yaitu Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh Kementerian/
Lembaga/ Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran dan dilaksanakan
oleh Ormas pelaksana Swakelola; atau
d. Tipe IV, yaitu Swakelola yang direncanakan oleh Kementerian/ Lembaga/
Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran dan/atau berdasarkan usulan
Kelompok Masyarakat, dan dilaksanakan serta diawasi oleh Kelompok
Masyarakat pelaksana Swakelola.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 21
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Restorasi gambut dimulai dengan tahapan perencanaan dari mulai
pemetaan dan identifikasi Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG) sampai pada
penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut
(RPPEG) baik untuk tingkat Nasional (7 Provinsi), Provinsi dan Kabupaten
sebagaimana gambar berikut ini.

Gambar 1.Rancangan Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut

Dalam tahapan operasional maka dalam satu KHG, kegiatan restorasi


dapat bervariasi tergantung kebutuhan, sebagaimana gambar 1.
Penyesuaian zonasi mengidentifikasi Zona Lindung (warna ungu) dan Zona
Budidaya (warna krem). Revegetasi (warna hijau muda) dilaksanakan pada
Zona Lindung berikut pembangunan Sekat Kanal (warna coklat).
Selanjutnya opsi-opsi restorasi tersebut akan mampu menyimpan kembali
air dan mengaliri area-area yang terbakar berulang (warna merah).

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 22
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Gambar 2. Opsi-opsi Restorasi pada Kesatuan Hidrologis Gambut

Pada dasarnya opsi-opsi restorasi gambut dapat dikelompokkan menjadi


5, yaitu:

1. Zoning: Penetapan suatu KHG untuk direstorasi meliputi penyesuaian


Zonasi: Lindung (KLG) dan Budidaya (KBG). Kegiatan restorasi harus
mengacu pada bagaimana satu atau beberapa kegiatan dapat
memberikan pengaruh signifikan terhadap pemulihan fungsi satu KHG.
2. Rewetting: Pembuatan desain canal-blocking dan pembangunannya.
Kontruksi sekat kanal dimaksudkan untuk secara cepat memulihkan
kemampuan KHG dalam menyerap dan menyimpan air kembali. Artinya
apabila lapisan gambut dalam diberikan air dari kanal-kanal yang telah
disekat, maka air tersebut akan mampu membasahi bahkan
menggenangi areal gambut yang terdegradasi termasuk eks kebakaran.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 23
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
3. Manajemen vegetasi: kegiatan ini meliputi revegetasi, penyesuaian
jenis, dan regenerasi alami. Kegiatan ini diperlukan agar secara alami air
gambut yang telah diupayakan mengalir kembali ke lapisan Gambut-
Dalam, di satu KHG, air dapat diserap dan disimpan dengan baik oleh
adanya tutupan vegetasi.
4. Alternative livelihood: Pemberdayaan masyarakat untuk mata-
pencaharian yang sesuai karakteristik gambut. Kegiatan ini merupakan
upaya untuk mencarikan alternatif bagi masyarakat setempat yang
mempunyai mata-pencaharian dengan cara mengeringkan lahan gambut
sehingga lahan gambut cepat terdegradasi, tidak produktif untuk
tanamannya bahkan mengundang bencana api dan banjir akibat
subsidence.
5. Konflik resolusi atau penanganan konflik: Kegiatan ini pada dasarnya
untuk mengeliminasi adanya faktor kesengajaan berupa kejadian
kebakaran gambut yang berulang terjadi di tempat yang sama. Di
beberapa kasus tertentu, saling mengklaim terhadap kepemilikan lahan
biasa diikuti dengan aksi pembakaran lahan sengketa. Oleh karenanya
resolusi konflik sangat diperlukan sebagai bagian dari opsi restorasi
untuk wilayah-wilayah tertentu.

Opsi-opsi restorasi tersebut di atas adalah suatu intervensi dengan


maksud untuk memperbaiki kondisi yang ada. Sehingga intervensi yang
diterapkan pada suatu lokasi dalam satu KHG harus mengacu pada prinsip
cost-effectiveness dimana biaya yang dikeluarkan harus dapat ditekan
sedemikian rupa namun mampu memberikan dampak yang luas bagi
kepentingan pemulihan fungsi suatu KHG.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 24
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Gambar 3. Program BRG 3R

PRINSIP PENDEKATAN KHG(PEATLAND HYDROLOGICAL UNIT)


DALAM PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
EKOSISTEM GAMBUT
a. Pengisian Fungsi FUNGS Fungsi
daerah Budida I Budida
genangan ya LINDU ya
oleh E1 NG
vegetasi

E2
Elevasi
b. muka air
Pembentu Tanah Tebal
kan
di kanal Gamb
Sung Gambut
gambut Tanah ut
topogen ai Gambut
Tanah
Mineral
c.
Pembentu
kan
DEFINISI KHG:
gambut
ombrogen,
Ekosistem gambut yang berada
membentu
k kubah
di antara 2 (dua) sungai, di antara
gambut
(dome)
sungai dengan laut, dan/atau
pada rawa
Kubah
Gambut yang
harus
dilindungi

Gambar 4. Prinsip Pendekatan KHG

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 25
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Secara keseluruhan target kinerja Satuan Kerja Dinas Lingkungan
Hidup Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018, pada Tabel 4 sebagai
berikut :

Tabel 6. Perjanjian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan


Tengah Tahun 2018 (setelah Revisi).

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Tahun Target Tahun


2018 2018
1. Meningkatnya luasan Rapat Rutin TRGD 1 Laporan
lahan yang difasilitasi Monitoring dan Evaluasi 1 Laporan
restorasi gambutnya Pelaksanaan Kegiatan
seluas 105.552 Ha Restorasi Gambut
Pengelolaan Program dan 1 Laporan
Pendukung Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan 1 Laporan
Supervisi Restorasi
Gambut
Penyusunan SID dan DED 3 KHG
Pembangunan Sumur Bor 3 KHG
2.300 Unit
Pembangunan Sekat 4 KHG
Kanal 1.130 Unit
Revegetasi Gambut Bekas 1 KHG
Terbakar 50 Hektar

Feasibility Study Analisis 1 Dokumen


Pencaharian Masyarakat
Desa Gambut

Pengembangan Kapasitas 1 Laporan


Teknis masyarakat Desa
Bantuan Ekonomi 4 KHG
Produktif Masyarakat 18 Paket
Desa Gambut

Sebagaimana perjanjian kinerja Tahun 2018 maka 12 output yang


dicapai, prosentase terbesar adalah penyerapan kegiatan fishan gambut bik
berupa pembangunan infrastruktur pembasahan gambut berupa
pembuatan sekat kanal dan sumur bor, serta kegiatan revitalisasi ekonomi
masyarakat gambut.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 26
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA 2018

A. Capaian Kinerja per IKU/IKK

Perjanjian Kinerja adalah sebuah dokumen yang berisi komitmen


kepala instansi kepada pimpinannya atas kinerja yang akan dicapai secara
terukur selama satu tahun sesuai dengan tugas, pokok, dan fungsinya.
Penyusunan perjanjian kinerja merupakan amanat Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
IKU (Key Performance Indicator) adalah Ukuran Keberhasilan dari
suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi, dimana IKU Program
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan :
Sasaran Program :
- Meningkatnya kualitas udara;
- Meningkatnya kualitas air;
- Meningkatnya kualitas tutupan lahan;
- Menurunnya beban pencemaran dan tingkat kerusakan wilayah pesisir
dan laut
- Meningkatnya kualitas pengolahan lahan gambut;
- Terwujudnya reformasi tata kelola kepemerintahan yang baik di
lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup.
Indikator Kinerja Program :
- Indeks Kualitas Udara minimal 84 ---- 83 poin;
- Indeks Kualitas Air minimal 55---- 54 poin;
- Indeks tutupan lahan minimal 62 --- 61 poin;
- Persentase penurunan beban pencemaran dan tingkat kerusakan wilayah
pesisir dan laut --- 15%;
- Luas lahan gambut terdegradasi yang dipulihkan pada Areal Penggunaan
Lainnya 3026 Hektar;

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 27
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
- Luas lahan gambut terdegradasi yang difasilitasi restorasinya pada 7
provinsi prioritas 400.000 hektar;
- SAKIP Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup ---77 poin.
Output Program : Terlaksananya Kebijakan dan Kegiatan Pengendalian
Kerusakan Gambut;
Indikator Output Program : Jumlah Kegiatan Pengendalian Kerusakan
Gambut : 2 Kegiatan
Kegiatan : Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan lahan Gambut
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya luas lahan gambut terdegradasi yang
terpulihkan di areal

B. Perhitungan Capaian Kinerja

Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan


untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program yang ditetapkan dalam mewujudkan tujuan instansi
pemerintah. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara
realisasi kinerja dengan target penetapan kinerja. Semakin tinggi realisasi
kinerja, semakin baik pencapaian indikator kinerja. Rumus pengukuran
kinerja adalah:

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛
Capaian Kinerja = 𝑥 100
𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 (𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡)

Jika terdapat indikator kinerja yang memiliki capaian sangat tinggi,


maka pengukuran nilai capaian indikator kinerja menggunakan
pembatasan maksimal yaitu sebesar 150% dengan tujuan agar dapat
menggambarkan capaian kinerja yang sesungguhnya dari Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah.
Capaian kinerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2018 diukur terhadap indikator kinerja kegiatan adalah luas
lahan gambut yang rusak (degraded peatland) yang terpulihkan meningkat
setiap tahun dengan target tahun 2018 sebesar 105.552 hektar. Dalam

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 28
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
mencapai target IKK tersebut, kami menyusun Indikator Kinerja Sub
Kegiatan yang membreakdown target IKK menjadi 12 indikator dengan
capaian sebagai berikut :

𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛
Capaian Kinerja = 𝑥 100
𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 (𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡)

Tabel 7. Pencapaian Realisasi Target Kinerja Tahun 2018.

No. Sasaran Indikator Kinerja Target Tahun Realisasi Capaian


Kegiatan Tahun 2018 2018

1. Meningkatnya Luas KHG 133.028 Ha 105.552 100 %


luasan lahan Rapat Rutin TRGD 1 Laporan 1 Laporan 100 %
yang Koordinasi dan
difasilitasi Fasilitasi
restorasi Monitoring dan 1 Laporan 1 Laporan 100 %
gambutnya Evaluasi Pelaksanaan
Kegiatan Restorasi
Gambut
Pengelolaan Program 1 Laporan 1 Laporan 100 %
dan Pendukung
Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan 1 Laporan 1 Laporan 100 %
Supervisi Restorasi
Gambut
Penyusunan SID dan 4 KHG 3 KHG 100 %
DED
Pembangunan Sumur 4 KHG 4 KHG 100 %
Bor 2.278 Unit 3.200 Unit 140 %
Pembangunan Sekat 5 KHG 4 KHG 100 %
Kanal 474 Unit 1.250 Unit 263 %
Revegetasi Gambut 1 KHG 2 KHG 100 %
Bekas Terbakar 50 Hektar 250 Ha 500 %
Feasibility Study 1 Dokume 1 Dokumen 100 %
Analisis Pencaharian n
Masyarakat Desa
Gambut
Pengembangan 1 Laporan 1 Laporan 100%
Kapasitas Teknis
masyarakat Desa
Bantuan Ekonomi 5 KHG 4 KHG 345 %
Produktif Masyarakat 18 paket 62 paket
Desa Gambut

Keterangan :
• Adanya perubahan jumlah KHG, KHG Katingan-Sebangau tidak
menjadi target restorasi karena tidak masuk dalam RTT Restorasi
Gambut Tahun 2018.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 29
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
• Penyusunan SID dan DED berkurang KHG Katingan-Sebangau
tidak masuk dalam RTT Restorasi Gambut Tahun 2018.
• Pembangunan sumur bor bertambah karena ada potensi
keuangan yang tidak terserap dan banyaknya permohonan
proposal Desa yang memerlukan sumur bor.
• Sekat Kanal bertambah karena adanya permohonan masyarakat
untuk pembangunan sekat kanal.
• Revegetasi bertambah karena adanya permohonan masyarakat
untuk membuat demplot revegetasi.
• Bantuan ekonomi produktif berubah dari 5 KHG menjadi 4 KHG
(dikurangi KHG Katingan-Sebangau), 18 paket @ Rp. 200.000.000
menjadi 62 paket @ Rp. 100.000.000

Secara terperinci realisasi fisik sebagai berikut :

Tabel 8. Realisasi Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut


Tahun 2018
Jenis Infrastruktur Pembasahan Gambut
Kabupaten
Sumur Bor Sekat Kanal Penimbunan
(Unit) (Unit)

KHG Kahayan 1.650 700 0


Sebangau
KHG Kapuas Kahayan 750 476 0

KHG Kapuas Barito 700 42 0

KHG Lamandau Jelai 0 32 0

KHG Katingan 100 0 0


Sebangau
0 0
OPCLGT 25
0 0
Desa Model Restorasi 50

Jumlah 3.275 1.250 0

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 30
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Tabel 9. Pelaksanaan kegiatan Revegetasi di Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2018.

KHG LOKASI LUAS (Ha)

KHG Kahayan
Desa Kanamit Barat 50
Sebangau
(Belangeran, Jelutung)

KHG Kapuas Kahayan -


-
Desa Tanjung Jawa 100
KHG Kapuas Barito
(Karet, Galam, Jambu
Mete)
Desa Pararapak (Karet, 100
Galam, Jambu Mete)
- -
KHG Lamandau Jelai

Jumlah 250

Tabel 10. Pelaksanaan Revitalisasi Ekonomi Restorasi Gambut Provinsi


Kalimantan Tengah Tahun 2018.

NAMA PELAKSANA
URAIAN BANTUAN
NO PEKERJAAN SESUAI KHG KAB/KOTA DESA
EKONOMI
KONTRAK

KELOMPOK TANI SUMBER Budidaya Tanaman


1 Kahayan - Kapuas Kapuas Harapan Jaya
MAKMUR Singkong
MASYARAKAT PENGELOLA
2 Kahayan - Kapuas Kapuas Batuah Peternakan Sapi
TABAT
KELOMPOK PEMBUDIDAYA
3 Kahayan - Kapuas Kapuas Saka Tamiang Budidaya Ikan Patin
IKAN KENCANA SUBUR
KELOMPOK TANI SALUANG Penanaman Budidaya
4 Kahayan - Kapuas Kapuas Lamunti
BELUM Sengon
Saka
5 KELOMPOK TANI DEDEL Kahayan - Kapuas Kapuas Budidaya Ikan
Mangkahai
KELOMPOK TANI BUDI Bantuan Ternak
6 Kahayan - Kapuas Kapuas Batu Nindan
KARYA Kambing
KELOMPOK TANI INGIN Budidaya Ternak Sapi
7 Kahayan - Kapuas Kapuas Bakungin
MAJU DESA BAKUNGIN (Pengembangan)
Budidaya Ikan Nila, Lele
KELOMPOK TANI Anjir
8 Kahayan - Kapuas Kapuas dan Pupuyu dengan
KALAMPAN JAYA Kalampan
Sistem Bioplok
Pulang
9 HANDEL PARAHANGAN I Kahayan - Kapuas Gohong Budidaya Bibit Sengon
Pisau

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 31
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
NAMA PELAKSANA
URAIAN BANTUAN
NO PEKERJAAN SESUAI KHG KAB/KOTA DESA
EKONOMI
KONTRAK
KELOMPOK TANI HAPAKAT Pengembangan
10 Kahayan - Kapuas Kapuas Teluk Hiri
JAYA Budidaya Bebek Petelur
11 POKMAS SEI BATANG Kahayan - Kapuas Kapuas Sei Dusun Budidaya Itik Petelur
KELOMPOK TANI KABALI Pulang
12 Kahayan - Kapuas Henda Pemodelan Semangka
MAKMUR Pisau
KELOMPOK TANI MUARA Pangkalan Peternakan Ayam
13 Kahayan - Kapuas Kapuas
BERKARYA Rekan Petelur
KELOMPOK TANI (POKTAN)
14 Kahayan - Kapuas Kapuas Budi Mufakat Budidaya Ikan
BERKAT SABAR
MASYARAKAT PEDULI API
Peternak Pengemukan
15 (MPA) DESA BASARANG Kahayan - Kapuas Kapuas Basarang Jaya
Sapi
JAYA
KELOMPOK MASYARAKAT
16 Kahayan - Kapuas Kapuas Pulau Kaladan Budidaya Padi
HARAPAN MAJU
KELOMPOK MASYARAKAT Mantangai Budidya Terna Ayam
17 Kahayan - Kapuas Kapuas
MAHIR SEJAHTERA Hilir Ras Pedaging
Budidaya Ikan dengan
Mantangai
18 KARAKAT BELUM Kahayan - Kapuas Kapuas Sistem Keramba Jaring
Hulu
Apung
KELOMPOK SWADAYA
Pengambangan Ternak
19 MASYARAKAT GUYUB Kahayan - Kapuas Kapuas Mantaren II
Sapi Jenis Bali
RUKUN
KELOMPOK PEMBUDIDAYA
20 Kahayan - Kapuas Kapuas Desa Pantai Budidaya Ikan Patin
IKAN PEMUDA HARAPAN
KELOMPOK MASYARAKAT Mantangai Pengembangan Usaha
21 Kahayan - Kapuas Kapuas
RIMBA LESTARI Tengah Budidaya Ternak Sapi
MASYARAKAT PEDULI API Pengembangan Ternak
22 Kahayan - Kapuas Kapuas Kalumpang
DESA KALUMPANG Sapi
MASYARAKAT PEDULI API Pengembang Ternak
23 Kahayan - Kapuas Kapuas Katimpun
(MPA) DESA KATIMPUN Sapi
KELOMPOK TANI KARYA
Budidaya Ikan Patin
24 BERSAMA DESA Kahayan - Kapuas Kapuas Katunjung
dalam Keramba
KATUNJUNG
KELOMPOK MASYARAKAT
25 Kahayan - Kapuas Kapuas Tarantang Penanaman Sengon
KOMPAK MAJU BERSAMA
KELOMPOK TANI TERNAK Ternak Kambing Jenis
26 Kahayan - Kapuas Kapuas Tambun Raya
MAWAR MEKAR Otawa (PE)
Pulang
27 BERKAT DAMAI Kahayan – Sebangau Talio Budidaya Sengon
Pisau
KELOMPOK TANI TERNAK Pulang
28 Kahayan – Sebangau Talio Hulu Pengemukan Sapi Bali
MPA Pisau
MASYARAKAT PEDULI API Pulang Pengemukan Ternak
29 Kahayan – Sebangau Kantan Atas
(MPA) Pisau Sapi
KELOMPOK TANI TUNAS Pulang
30 Kahayan – Sebangau Mulia Sari Budidaya Sapi Bali
HARAPAN Pisau
Pulang
31 MPA DESA BAHAUR HILIR Kahayan – Sebangau Bahaur Hilir Lebah Madu
Pisau
MPA DESA PADURAN Pulang Paduran
32 Kahayan – Sebangau Budidaya Lebah Madu
MULYA Pisau Mulya
KELOMPOK TANI MAHAGA Pulang
33 Kahayan – Sebangau Kantan Muara Budidaya Sapi Bali
PETAK Pisau
Pulang Budidaya Pengemukan
34 MPA DESA KANTAN DALAM Kahayan – Sebangau Kantan Dalam
Pisau Sapi
Pulang
35 MPA DESA PANGKOH SARI Kahayan – Sebangau Pisau Pangkoh Sari Pengemukan Sapi

NO NAMA PELAKSANA KHG KAB/KOTA DESA URAIAN BANTUAN

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 32
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
PEKERJAAN SESUAI EKONOMI
KONTRAK
KELOMPOK MASYARAKAT Pulang
36 Kahayan – Sebangau Buntoi Budidaya Ikan Patin
PEDULI API (MPA) Pisau
Pulang Pengemukan Sapi
37 MPA DESA PURWODADI Kahayan – Sebangau Purwodadi
Pisau Potong
KELOMPOK TANI SUMBER Pulang
38 Kahayan – Sebangau Kalawa Budidaya Padi Unggul
MAKMUR Pisau
Pulang
39 KELOMPOK TANI HAPAKAT Kahayan – Sebangau Kalawa Penanaman Sengon
Pisau
Pulang
40 MPA DESA WONO AGUNG Kahayan – Sebangau Wono Agung Budidya Lebah Madu
Pisau
KELOMPOK TANI SUMBER Pulang Pembuatan Pupuk
41 Kahayan – Sebangau Sidodadi
REJEKI SIDODADI Pisau Organik
Pulang Tumbang
42 MPA DESA TUMBANG NUSA Kahayan – Sebangau Usaha Peternakan Sapi
Pisau Nusa
KELOMPOK TERNAK
Pulang
43 KANADA DESA KANAMIT Kahayan – Sebangau Kanamit Barat Ternak Sapi Jenis Bali
Pisau
BARAT
Sungai Cabang Budidaya Ternak
44 BINA BERSAMA Lamandau – Jelai Sukamara
Barat Kambing
45 MAJU BAIMBAI Lamandau – Jelai Sukamara Padang Budidaya Ikan Gurame
POKDAKAN MINA KALEH Budidaya Ikan di Air
46 Lamandau – Jelai Sukamara Natai Sedawak
PUTRI Tawar
47 SEJAHTERA BERSAMA Lamandau – Jelai Sukamara Mendawai Budidaya Ternak Sapi
KELOMPOK TANI SUKA
48 Kapuas – Barito Kapuas Sei Pitung Pengemukan Sapi
MAJU DESA SEI PITUNG
KELOMPOK TANI HAPAKAT
49 Kapuas – Barito Kapuas Sei Kayu Ternak Sapi
DESA SEI KAYU
50 KELOMPOK OLDA HAPAKAT Kapuas – Barito Kapuas Dadahup Budidaya Ikan Lele
TIM MASYARAKAT PEDULI
51 MPA Kapuas Sei Ahas Ternak Sapi
API (MPA) DESA SEI AHAS
Pulang
52 MPA Kanamit Barat Ternak Sapi
MPA KANAMIT BARAT Pisau
Pulang
53 MPA Mintin Perkebunan Sengon
MPA DESA MINTIN Pisau
KELOMPOK WANITA TANI Desa Model Anjir
54 Kapuas Budidaya Jamur Tiram
MANDIRI Restorasi Gambut Kalampan
Barito
55 MPA Tanjung Jawa Ternak Ayam
MPA TANJUNG JAWA Selatan
REGU MASYARAKAT PEDULI Pulang
56 MPA Simpur Perkebunan Sengon
API (MPA) KAHARAP ITAH Pisau
Pulang
57 MPA DESA MEKAR JAYA MPA Mekar Jaya Ternak Sapi
Pisau
Pulang
58 MPA Saka Kajang Ternak Ayam Kampung
MPA SAKA KAJANG Pisau
Pulang
59 MPA Jabiren Ternak Sapi
MPA JABIREN Pisau
Pulang
60 Demplot Kalawa Budidaya Sengon 20 Ha
SUMBER HARAPAN Pisau
Pulang
61 Demplot Kalawa Budidaya Sengon 20 Ha
PERJUANGAN BULUH II Pisau
Pulang
62 PERJUANGAN BULUH I Demplot Kalawa Budidaya Sengon 20 Ha
Pisau

JUMLAH R-3 62 Paket

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 33
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Tugas Pembantuan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan
Tengah baru pada Tahun 2018 ini mendapatkan tugas untuk merestorasi
gambut. Sejak didirikannya BRG oleh Presiden pada Tahun 2016,
pelaksanaan Restorasi Gambut Tahun 2016 dan 2017 dilaksanakan oleh
BRG di 7 Provinsi target restorasi gambut se Indonesia.
Penyerapan realisasi anggaran sebesar 85,45%, hal ini disebabkan
hal-hal sebagai berikut :
1. DIPA anggaran turun pada bulan Mei 2018;
2. Anggaran sangat besar Rp. 86.199.921.000;
3. Dinas Lingkungan Hidup tidak dilibatkan dalam kegiatan perencanaan
ET-1;
4. Terbatasnya Sumber daya Manusia;
5. Adanya revisi KHG sehingga tidak bisa langsung bekerja;
6. Minimnya informasi/ transfer data-data dari BRG;
7. Kegiatan Restorasi merupakan tugas tambahan, satker mempunyai
tupoksi pokok di lingkup masing-masing.
8. Tata waktu yang sangat sempit, dll.

Dengan adanya kegiatan restorasi gambut, terjawab permasalahan


lingkungan yang ada dalam renstra Provinsi Kalimantan Tengah, terutama
dalam hal penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Kegiatan restorasi
merupakan upaya mitigasi kebakaran hutan dan lahan yang sangat efektif,
karena dalam kegiatan restorasi banyak hal yang dapat menghndarkan dari
kebakaran hutan dan lahan, diantaranya :

1. Adanya upaya meningkatkan tinggi muka air tanah, dimana kondisi


eksisting dengan meningkatnya upaya budidaya lahan gambut oleh
masyarakat dan dunia usaha, tinggi muka air tanah gambut semakin
turun.
2. Adanya edukasi restorasi melalui pemanfaatan lahan dan pengenalan
jenis budidaya yang dapat dikembangkan di lahan gambut.
3. Adanya difusi pola pembukaan lahan dengan membakar menjadi pola
Pengolahan Lahan Tanpa Bakar (PLTB).

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 34
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
4. Adanya pembangunan infrastruktur pembasahan gambut yaitu
pembangunan sekat kanal untuk menahan air kala musim kemarau,
dan pembangunan sumur bor untuk kegiatan pembasahan gambut.
5. Peningkatan ekonomi masyarakat dengan program revitalisasi ekonomi
yaitu dengan memberikan bantuan ekonomi untuk masyarakat desa
gambut.
6. Dibentuknya Desa-desa Peduli Gambut di KHG prioritas Restorasi.

Kegiatan restorasi gambut dalam pelaksanaannya sangat memberikan


manfaat untuk masyarakat yang hidup pada lahan gambut, berikut ini
gambar-gambar Keberhasilan capaian kinerja :

Pembangunan Infrastruktur Pembasahan Gambut

PEMBANGUNAN
SEKAT KANAL

KONSULTAN PENGAWAS PEMBANGUNAN SEKAT KANAL


KONSTRUKSI • KHG S. KAHAYAN – S KAPUAS
• PEMANTAUAN KEGIATAN • KHG S. KAPUAS – S. BARITO
• SUPERVISI KEGIATAN • KHG S. KAHAYAN – S. SEBANGAU
• KHG S. LAMANDAU – S. JELAI
• SWAKELOLA = 120 UNIT (17 POKMAS) SEKAT KANAL
1.130 Unit
1.250 UNIT

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 35
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
PEMBANGUNAN SUMUR BOR

PERALATAN PEMBUATAN
PENGEBORAN SUMUR BOR
PERALATAN MODEL SBO-30-2 KHG S. KAHAYAN –
OPERASIONAL KHG S. KAHAYAN – S. BARITO
320 UNIT / 128 S. SEBANGAU (900 Unit) (700 Unit)
FASIILTASI OPERASI
PEMBASAHAN CEPAT SWAKELOLA
LAHAN GAMBUT
KHG S. KAHAYAN – POKMAS
TERBAKAR (OPCLGT) 25 S. KAPUAS (700 Unit)
UNIT 900 UNIT

SUMUR BOR
2.300 UNIT
3.200 UNIT

Revegetasi

REVEGETASI RESTORASI GAMBUT


> - KHG Sungai Kahayan - Sungai Sebangau
Demplot
revegetasi DESA KENAMIT
SELUAS 50 Ha: (Belangeran, Jelutung)

Penyusunan Rancangan Kegiatan Demplot


Revegetasi Gambut BekasTerbakar

DEMPLOT REVETASI :

➢ KHG SUNGAI KAPUAS – SUNGAI BARITO


SELUAS 100 HA (Karet, Galam, Jambu Mete)
➢ KHG SUNGAI KAPUAS– SUNGAI BARITO
SELUAS 100 HA (Karet, Galam, Jambu Mete)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 36
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Revitalisasi Ekonomi

REVITALISASI EKONOMI MASYARAKAT

KHG Sungai KHG Sungai KHG Sungai KHG Sungai MPA Total 62
Kahayan - Kahayan - Kapuas - Lamandau - (Masyarakat
Sungai Sungai Sungai Sungai Jelai Peduli Api) Paket
Kapuas Sebangau Barito

26 paket 17 paket 3 paket 4 Paket 8 Paket +


4 Paket

Koordinasi dan Fasilitasi Restorasi Gambut Daerah

RAPAT RUTIN TRGD

RAPAT KOORDINASI
DENGAN TRGD
KABUPATEN/OPDTERKAIT

BERSAMA-SAMAOPD/TRGD
KABUPATEN/KOTA
MELAKSANAKAN
MONITORING KEGIATAN

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 37
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
PENYUSUNAN SID & DED TAHUN 2019

KHG SUNGAI KATINGAN –SUNGAI


MENTAYA

KHG SUNGAI MENTAYA – SUNGAI


SERANAU KIRI

KHG SUNGAI KATINGAN – SUNGAI


SEBANGAU

PENINGKATAN KAPASITAS TEKNIS MASYARAKAT DESA

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 38
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
FGD PERGUB PPEG

REVITALISASI TERNAK SAPI

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 39
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
REVITALISASI EKONOMI PERIKANAN

PEMELIHARAAN SUMUR BOR

25
500 5.000
MPA org OH

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 40
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
KUNJUNGAN BRG PUSAT

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 41
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
PENJELASAN POS-
POS KEUANGAN
TUGAS
PEMBANTUAN
TAHUN 2018

PPAH | restor gambut

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 42
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran
1. Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2018 adalah sebesar Rp. 0 (nihil).

Tabel 11. Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

31 Desember 2018
Uraian
Anggaran Realisasi % Real Anggaran

Pendapatan Jasa - - 0,00

Pendapatan Lain-Lain - 13.869.000 100

Jumlah 100

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah pertama kali


mendapatkan Dana TP APBN di Tahun 2018, sehingga tidak ada
realisasi pada Tahun Anggaran 2017.

Tabel 12. Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2018 dan 2017

Naik
Realisasi Realisasi
Uraian (Turun)
31Des 2018 31 Des 2017
%

Pendapatan Jasa - - 0,00

Pendapatan Lain-Lain 13.869.000 - 100

Jumlah 100

2. Belanja
Realisasi Belanja pada 31 Desember 2018 adalah sebesarRp.
72.553.739.468,-atau85,40 persen dari anggaran belanja sebesar
Rp. 84.958.642.00,-.Rincian anggaran danrealisasi belanja per 31
Desember 2018 adalah sebagai berikut:

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 43
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Tabel 13. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Per 31 Desember
2018
31 Desember 2018
Uraian % Real
Anggaran Realisasi
Anggaran
Belanja Pegawai - - 0,00

Belanja Barang 84.958.642.00 72.553.739.468 85,45

Belanja Bantuan - - 0,00


Sosial

Belanja Modal - - 0,00

Total Belanja 84.958.642.00 72.553.739.468 85,45


Kotor

Pengembalian - - 0,00
Belanja

Jumlah 84.958.642.00 72.553.739.468 85,45

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah pertama


kali mendapatkan Dana TP APBN di Tahun 2018, sehingga tidak
ada realisasi pada Tahun Anggaran 2017.

Tabel 14. Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2018 dan


2017
Realisasi Realisasi Naik
Uraian
31 Des 2018 31 Des 2018 (Turun)%

Belanja Pegawai - - 0,00

Belanja Barang 84.958.642.00 72.553.739.468 85,45

Belanja - - 0,00
Bantuan Sosial

Belanja Modal - - 0,00

Jumlah 84.958.642.00 72.553.739.468 85,45

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 44
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
3. Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang 31 Desember 2018 dan 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp. 72.553.739.468,-dan Rp. 0 (nihil).
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah pertama kali
mendapatkan Dana TP APBN di Tahun 2018, sehingga tidak ada
realisasi pada Tahun Anggaran 2017.
Tabel 15. Perbandingan Belanja Barang 31 Desember 2018 dan
2017

Realisasi
Realisasi Naik
Uraian 31 Des
31 Des 2018 (Turun)%
2018

Belanja Keperluan 178.216.570 - 100


Perkantoran
Belanja Pengiriman 73.000 - 100
Surat Dinas Pos
Pusat
Belanja Honor 159.340.000 - 100
Operasional Satuan
Kerja
Belanja Bahan 349.893.500 - 100
Belanja Honor 99.600.000 - 100
Output Kegiatan
Belanja Barang Non 5.748.550.000 - 100
Operasional Lainnya
Belanja Barang 58.513.450 - 100
Persediaan Barang
Konsumsi
Belanja Langganan 2.103.750 - 100
Listrik
Belanja Langganan 2.666.550 - 100
Telepon
Belanja Jasa 4.026.689.500 - 100
Konsultan
Belanja Sewa 99.832.000 - 100
Belanja Jasa 354.400.000 - 100
Profesi
Belanja 95.520.000 - 100
Pemeliharaan
Peralatan Mesin
Belanja Perjalanan 1.126.188.125 - 100
Dinas

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 45
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Realisasi
Realisasi Naik
Uraian 31 Des
31 Des 2018 (Turun)%
2018

Belanja Perjalanan 1.698.805.346 - 100


Dinas Meeting
Dalam Kota

Belanja Perjalanan 1.010.750.671 - 100


Dinas Meeting
Luar Kota

Belanja Peralatan 7.509.402.150 - 100


dan Mesin Untuk
Diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda

Belanja Barang 43.189.522.051 - 100


Fisik Lainnya
Untuk Diserahkan
kepada
Masyarakat/Pemda

Belanja Barang 527.126.605 - 100


Penunjang Tugas
Pembantuan
Untuk Diserahkan
Kepada Pemerintah
Daerah

Belanja Barang 6.316.546.200 - 100


Lainnya Untuk
Diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda

Jumlah Belanja 72.553.739.468 - 100


Kotor

Pengembalian - - -
Belanja

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 46
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca
1. Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran (UP/TUP) per 31Desember
2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp. 265.350.614,-
yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan berada di bawah
tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa
UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum
disetorkan ke Rekening Kas Negara per tanggal neraca. Rincian
Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:
Tabel 16. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran 31 Desember
2018 dan 2017

Keterangan 31 Des 2018 31 Des


2017

Uang Tunai (UP) 275.167

Uang Tunai (TUP) 265.075.447 -

BNI Kantor Cabang 0 -


Palangka Raya
Kwitansi yang belum SP2D 499.724.833 -
UP
Kwitansi yang belum SP2D 1.218.867.553 -
TUP
Jumlah 1.983.943.000 -

1.2 Piutang Bukan Pajak


Saldo Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 masing-masing adalah sebesar Rp. 0(nihil).
Piutang Bukan Pajak merupakan hak atau pengakuan pemerintah
atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan
namun belum diselesaikan pembayarannya. Rincian Piutang
Bukan Pajak disajikan disajikan sebagai berikut:

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 47
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Tabel 17. Rincian Piutang Bukan Pajak 31Desember 2018 dan 31
Desember 2017

Keterangan 31 Des 2018 31 Des


2017

Piutang PNBP - -

Piutang Lainnya - -

Jumlah - -

1.3 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak


Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak per
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0 (nihil). Penyisihan Piutang Tak Tertagih– Piutang
Jangka Panjang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan
Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-
masing piutang.

1.4 Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2018 sebesar Rp.
57.015.470.401,- dan31 Desember 2017 adalah sebesar Rp. 0
(nihil).Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau
perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh
dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional
dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat.Rincian Persediaan per 31
Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 48
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Tabel 18. Rincian Persediaan 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2017

Persediaan 31 Des 2018 31 Des


2017

Belanja Peralatan dan Mesin 7.509.402.150 -


Untuk Diserahkan kepada
masyarakat/Pemda

Belanja Barang Fisik Lainnya 43.189.522.051 -


Untuk Diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda

Belanja Barang Lainnya Untuk 6.316.546.200 -


Diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda

Jumlah 57.015.470.401 -

1.5 Uang Muka dari KPPN


Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 sebesar Rp. 265.350.614,- dan Rp. 0 (Nihil). Uang
Muka dari KPPN merupakan Tambahan Uang Persediaan (TUP)
yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerja dan masih berada
pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal
pelaporan. Uang Muka dari KPPN adalah akun pasangan dari Kas
di Bendahara Pengeluaran yang ada di kelompok akun Aset
Lancar.

1.6 Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp.
57.015.470.401,- dan31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 0
(nihil). Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan
selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang
ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 49
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Operasional
1. Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada 31 Desember 2018 dan 2017
adalah masing-masing sebesar Rp. 15.538.369.067,- dan Rp. 0
(nihil). Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat
konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk
barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak
dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk 31 Desember 2018
dan 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 19. Rincian Beban Persediaan 31 Desember 2018 dan 2017

Naik
31 Des (Turun)
Uraian Jenis Beban 31 Des 2018
2017 %

Belanja Keperluan 178.216.570 - 100


Perkantoran

Belanja Pengiriman 73.000 - 100


Surat Dinas Pos
Pusat

Belanja Honor 159.340.000 - 100


Operasional Satuan
Kerja

Belanja Bahan 349.893.500 - 100

Belanja Honor 99.600.000 - 100


Output Kegiatan

Belanja Barang Non 5.748.550.000 - 100


Operasional Lainnya

Belanja Barang 58.513.450 - 100


Persediaan Barang
Konsumsi

Belanja Langganan 2.103.750 - 100


Listrik

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 50
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Naik
31 Des (Turun)
Uraian Jenis Beban 31 Des 2018
2017 %

Belanja Langganan 2.666.550 - 100


Telepon

Belanja Jasa 4.026.689.500 - 100


Konsultan

Belanja Sewa 99.832.000 - 100

Belanja Jasa Profesi 354.400.000 - 100

Belanja 95.520.000 - 100


Pemeliharaan
Peralatan Mesin

Belanja Perjalanan 1.126.188.125 - 100


Dinas

Belanja Perjalanan 1.698.805.346 - 100


Dinas Meeting Dalam
Kota

Belanja Perjalanan 1.010.750.671 - 100


Dinas Meeting Luar
Kota

Belanja Barang 527.126.605 - 100


Penunjang Tugas
Pembantuan Untuk
Diserahkan Kepada
Pemerintah Daerah
Jumlah 15.538.369.067 - 100

1.1 Beban Barang dan Jasa


Jumlah Beban Barang dan Jasa pada 31 Desember 2018 dan
2017 adalah masing-masing sebesar Rp. 11.702.524.925,-dan Rp.
0 (nihil). Beban Barang danJasa terdiri dari beban barang dan
jasa berupa konsumsi atas barang dan/atau jasa dalam rangka
penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban lain-lain berupa
beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 51
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
tidak menghasilkan aset tetap. Rincian Beban Barang dan Jasa
untuk 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 20. Rincian Beban Barang dan Jasa 31 Desember 2018 dan
2017

Realisasi
Uraian Jenis Realisasi Naik
31 Des
Beban 31 Des 2018 (Turun)%
2018
Belanja Keperluan 178.216.570 - 100
Perkantoran
Belanja 73.000 - 100
Pengiriman Surat
Dinas Pos Pusat
Belanja Honor 159.340.000 - 100
Operasional
Satuan Kerja
Belanja Bahan 349.893.500 - 100
Belanja Honor 99.600.000 - 100
Output Kegiatan
Belanja Barang 5.748.550.000 - 100
Non Operasional
Lainnya
Belanja Barang 58.513.450 - 100
Persediaan Barang
Konsumsi
Belanja 2.103.750 - 100
Langganan Listrik
Belanja 2.666.550 - 100
Langganan
Telepon
Belanja Jasa 4.026.689.500 - 100
Konsultan
Belanja Sewa 99.832.000 - 100
Belanja Jasa 354.400.000 - 100
Profesi
Belanja 95.520.000 - 100
Pemeliharaan
Peralatan Mesin
Belanja Barang 527.126.605 - 100
Penunjang Tugas
Pembantuan
Untuk Diserahkan
Kepada
Pemerintah
Daerah
Jumlah Belanja 11.702.524.925 - 100
Kotor

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 52
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
1.1.1 Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas pada 31 Desember 2018 dan 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp. 3.835.744.142,- dan Rp. 0. Beban
tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas
dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Kenaikan
beban perjalanan dinas disebabkan oleh frekuensi rapat
koordinasi yang meningkat menjelang akhir tahun. Rincian Beban
Perjalanan Dinas untuk 31 Desember 2018 dan 2017 adalah
sebagai berikut:

Tabel 21. Rincian Beban Perjalanan Dinas 31 Desember 2018 dan


2017

Realisasi Naik
Uraian Jenis Realisasi
31Des (Turun)
Beban 31Des 2018
2017 %
Belanja Perjalanan 1.126.188.125 - 100
Dinas
Belanja Perjalanan 1.698.805.346 - 100
Dinas Meeting
Dalam Kota
Belanja Perjalanan 1.010.750.671 - 100
Dinas Meeting
Luar Kota
Jumlah Belanja 3.835.744.142 - 100
Kotor

1.1.2 Kegiatan Non Operasional


Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari
pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan
merupakan tugas pokok dan fungsi entitas. Surplus dari Kegiatan
Non Operasional pada 31 Desember 2018 dan 2017 adalah Rp. 0
(nihil).

1.2 Penjelasan Atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas


1.2.1 Ekuitas Awal
Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2018 dan 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0 (nihil).

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 53
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
1.2.2 Surplus (Defisit) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2018 dan 2017 adalah sebesar Rp. 15.524.500.067,-dan Rp. 0
(nihil). Defisit LO merupakan selisih kurang antara surplus/defisit
kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan non operasional,
dan pos luar biasa.

1.2.3 Koreksi Nilai Persediaan


Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai
persediaan yang diakibatkan karena kesalahan dalam pecatatan
persediaan yang terjadi pada periode sebelumnya. Koreksi
tambah atas nilai persediaan untuk 31 Desember 2018 dan 2017
adalah masing-masing sebesar Rp. 0 (nihil).

1.2.4 Transaksi Antar Entitas


Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31
Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp.
72.553.739.468,-danRp. 0 (nihil). Transaksi antar Entitas adalah
transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas yang berbeda
baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.
Tabel 22. Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas

Transaksi Antar
Nilai
Entitas

Diterima dari Entitas -


Lain

Ditagihkan dari 72.553.739.468


Entitas Lain

Jumlah 72.553.739.468

Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari:


a. Diterima dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan ke Entitas Lain
(DKEL)
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 54
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
merupakan transaksi antar entitas atas pendapatan dan
belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN). Pada
periode hingga 31 Desember 2018, DDEL sebesar Rp. 0 (Nihil),
sedangkan DKEL sebesar Rp. 72.553.739.468,-.

b. Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
adalahmasing-masing sebesar Rp. 57.015.470.401,- dan Rp. 0
(nihil).

1.3 Pengungkapan-Pengungkapan Lainnya


1.3.1 Kejadian-Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca
- Pelaksanaan Rekonsiliasi dengan KPPN Palangka Raya telah
dilaksanakan sampai Bulan Desember 2018 (BAR terlampir).
- Pelaksanaan rekonsiliasi dengan KPKNL Palangka Rayaterkait
laporan Barang Milik Negara (BMN) untuk semester II tahun
2018 belum dilaksanakan, karena berdasarkan surat KPKNL
Nomor S-8/WKN.12/KNL.01/2019 Tanggal 4 Januari 2019
menyatakan bahwa pelaksanaan rekonsiliasi dan
pemutakhiran data BMN oleh KPKNL dan Satuan Kerja UAKPB
tidak lagi dilakukan, dan prosesnya dilakukan oleh Kantor
Pusat K/L dengan Kantor Pusat DJKN (surat terlampir).
Sampai saat ini belum ada undangan terkait rencana
penyusunan laporan rekonsiliasi BMN baik dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan maupun dari Badan
Restorasi Gambut RI.
- Terdapat selisih beban persediaan dengan nilai ekuitas yaitu
sebesar Rp. 59.066.350,-. Selisih tersebut merupakan nilai
beban persediaan barang konsumsi(Rp. 12.303.500,-) dan
untuk mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat (Rp. 46.762.850,-).Nilai tersebut merupakan nilai
SPM SP2D PTUP Nihil yang diterima di KPPN Palangka Raya

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 55
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
tanggal 08 Januari 2019.

1.3.2 Pengungkapan Lain-Lain


a. Dana APBN Tugas Pembantuan Restorasi Gambut Tahun
Anggaran 2018 bersumber dari DIPA Nomor SP DIPA-
029.13.4.145108/2018, Tanggal 16 April 2018. Dana ini
diturunkan ke 7 (tujuh) Provinsi di Indonesia untuk mengatasi
dan mencegah terjadinya kebakaran lahan gambut yang
disebabkan oleh kemarau panjang, dengan cara membangun
sekat kanal dan sumur bor agar air tetap bisa mengalir ke
kawasan lahan gambut.
b. DIPA Satker TP Kalimantan Tengah berdasarkan Surat
Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Petikan
Tahun Anggaran 2018 Nomor SP DIPA –
029.13.4.145108/2018 Tanggal 16 April 2018 dengan output
kegiatan seluas 133.028 Ha.DIPA TP tersebut
diserahterimakan kepada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi
Kalimantan Tengah pada tanggal 03 Mei 2018.DIPA TP ini
tercatat beberapa kali dilakukan perubahan yaitu:
- Perubahan DIPA revisi I tanggal 30 Juli 2018 (revisi POK
dan RPD);
- Perubahan DIPA revisi II tanggal 20 September 2018 (revisi
output kegiatan dari luasan gambut 133.028 Ha menjadi
105.552 Ha);
- Perubahan DIPA revisi III tanggal29 Oktober 2018 (revisi
POK dan RPD);
- Perubahan DIPA revisi IV tanggal22 November 2018 (revisi
anggaran dari Rp. 86. 199.921.000,- menjadi Rp.
84.958.642.000,-); dan
- Perubahan DIPA revisi V tanggal30 November 2018 (revisi
POK dan RPD).
c. Terdapat perbedaan antara realisasi hasil rekonsiliasi (Rp.
72.553.739.468,-) dengan realisasi manual bendahara dan

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 56
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
realisasi aplikasi SAS modul admin (Rp. 72.593.696.268,-)
sebesar Rp. 39.956.800,-. Nilai tersebut merupakan belanja
barang lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda
(akun 526311), yang telah disetorkan ke kas negara (NTPN :
4F30218D39FTLKA9) dan akan dikirimkan kembali kepada
PoktanSumber Makmur yang bersangkutan oleh KPPN pusat
(SPM Nomor 00067) sehingga nantinya dapat disebutkan
sebagai realisasi keuangan.
d. Satker TP Provinsi Kalimantan Tengah sepanjang tahun 2018
mendapatkan pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) sebesar Rp. 13.869.000,-. Nilai tersebut merupakan
pendapatan denda dari keterlambatan penyelesaian pekerjaan
oleh pihak ke-3 yaitu PT. Satriakahayan Neo PALMA (SPM
Nomor 00014; Rp. 4.788.000,-) dan PT. Kalangkap Termin II
(SPM Nomor 00624 & 00625; Rp. 9.081.000,-).

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 57
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
REALISASI KEUANGAN SATKER DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH (145108)
TAHUN ANGGARAN 2018

85,45%
Rp80.000.000.000 90,00%

Rp72.593.696.268 80,00%
Rp70.000.000.000

70,00%
Rp60.000.000.000

60,00%
Jumlah (Rp.)

Rp50.000.000.000

Persentase (%)
50,00%
Rp40.000.000.000
40,00%
Rp30.000.000.000
24,73% 30,00%

Rp20.000.000.000
20,00%
4,36%
Rp10.000.000.000 10,00%
0,09% 0,59%
Rp- 0,00%
Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Realisasi Bulanan Rp75.892.483 Rp223.398.553 Rp200.473.829 Rp278.069.450 Rp2.923.126.566 Rp4.969.628.041 Rp12.338.307.811 Rp51.584.799.535
Total Realisasi Bulanan Rp75.892.483 Rp299.291.036 Rp499.764.865 Rp777.834.315 Rp3.700.960.881 Rp8.670.588.922 Rp21.008.896.733 Rp72.593.696.268
Persentase Realisasi 0,09% 0,35% 0,59% 0,92% 4,36% 10,21% 24,73% 85,45%

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 58
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA

Pengukuran kinerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan


Tengah adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program
yang ditetapkan dalam mewujudkan tujuan instansi pemerintah. Rumus
pengukuran kinerja adalah:
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛
Capaian Kinerja = 𝑥 100
𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 (𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡)

Terdapat indikator kinerja yang memiliki capaian tinggi,


sebagaimanadisajikan pada tabel 21, sebagai berikut :

Tabel 23. Perhitungan Capaian Kinerja Fisik Tahun 2018

No. Sasaran Indikator Kinerja Target Tahun 2018 Realisasi Capaian


Kegiatan Tahun 2018

1. Meningkatnya Luas KHG 105.552 Ha 105.552 100%


luasan lahan Rapat Rutin TRGD 1 Laporan 1 Laporan 100%
yang Koordinasi dan 1 Laporan 1 Laporan 100%
difasilitasi Fasilitasi
restorasi Monitoring dan 1 Laporan 1 Laporan 100%
gambutnya Evaluasi Pelaksanaan
Kegiatan Restorasi
Gambut
Pengelolaan Program 1 Laporan 1 Laporan 100%
dan Pendukung
Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan 1 Laporan 1 Laporan 100%
Supervisi Restorasi
Gambut
Penyusunan SID dan 4 KHG 3 KHG 75%
DED
Pembangunan Sumur 4 KHG 4 KHG
Bor 2.278 Unit 3.200 Unit 140%
Pembangunan Sekat 5 KHG 4 KHG
Kanal 1.130 Unit 1.250 Unit 110,62%
Revegetasi Gambut 1 KHG 2 KHG
Bekas Terbakar 50 Hektar 250 Ha 500%
Feasibility Study 1 Dokumen 1 Dokumen 100%
Analisis Pencaharian
Masyarakat Desa
Gambut
Pengembangan 1 Laporan 1 Laporan 100%
Kapasitas Teknis
masyarakat Desa
Bantuan Ekonomi 5 KHG 4 KHG
Produktif Masyarakat 18 paket 62 paket 344,44%
Desa Gambut
151,54%

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 59
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Sedangkan capaian kinerja berdasarkan keuangan, tersaji pada Tabel
22, sebagai berikut :

Tabel 24. Capaian Kinerja Keuangan Tahun 2018

No. Sasaran Indikator Target Tahun 2018 Realisasi Capaian


Kegiatan Kinerja Tahun
2018
1. Meningkatnya Luas KHG Ha 105.552 105.552 Ha 100 %
luasan lahan Rapat Rutin Rp. 1.035.180.000 499.459.000 48,25 %
yang TRGD
difasilitasi Koordinasi dan Rp. 2.502.486.000 781.253.419 31,22 %
restorasi Fasilitasi
gambutnya Restorasi
Gambut
Monitoring dan Rp. 655.000.000 49.345.000 7,53 %
Evaluasi
Pelaksanaan
Kegiatan
Restorasi
Gambut
Pengelolaan Rp. 1.495.548.000 1.201.774.425 80,36 %
Program dan
Pendukung
Kegiatan
Pelaksanaan Rp. 450.528.000 211.937.000 47,04 %
Kegiatan
Supervisi
Restorasi
Gambut
Penyusunan Rp. 4.279.476.000 3.293.600.706 76,96 %
SID dan DED
Pembangunan Rp. 21.765.417.000 20.073.036.150 92,22 %
Sumur Bor
Pembangunan Rp. 35.711.486.000 32.389.367.651 90,70%
Sekat Kanal
Revegetasi Rp. 5.715.770.000 5.313.448.000 92,96%
Gambut Bekas
Terbakar
Feasibility Study Rp. 414.877.000 31.500.000 7,59 %
Analisis
Pencaharian
Masyarakat
Desa Gambut
Pengembangan Rp. 4.100.118.000 2.261.884.017 55,17 %
Kapasitas
Teknis
masyarakat
Desa
Bantuan Rp. 6.832.756.000 6.487.090.900 94,94 %
Ekonomi
Produktif
Masyarakat
Desa Gambut

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 60
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Pelaksanaan fisik untuk sumur bor, yang tadinya berdasarkan RKA
awal berjumlah 2.278 unit terealisasi 3.200 unit dikarenakan banyaknya
permintaan masyarakat untuk pembangunan sumur bor dan masuk
dalam KHG Prioritas sasaran serta ada potensi keuangan dari beberapa
akun yang tidak bisa dilaksanakan.
Pelaksanaan fisik sekat kanal yang tadinya berdasarkan RKA awal
direncanakan 474 Unit terealisasi 1.250 unit dikarenakan banyaknya
permintaan masyarakat untuk pembangunan sekat kanal dan masuk
dalam KHG Prioritas sasaran serta ada potensi keuangan dari beberapa
akun yang tidak bisa dilaksanakan.
Pelaksanaan bantuan produktif masyarakat yang tadinya
berdasarkan RKA awal sebanyak 18 paket (@ Rp. 200.000.000) menjadi
62 Paket (@ Rp. 100.000.000). Hal ini disebabkan dengan banyaknya
permintaan/ proposal pengajuan revitalisasi ekonomi dari KHG prioritas
serta masyarakat Peduli Api (MPA) untuk biaya operasional pembasahan
gambut.

REALISASI ANGGARAN

Tabel 25. Laporan Realisasi Anggaran untuk Periode 31 Desember 2018 dan
2017

(Dalam Rupiah)

31-Des-18 31-Des-17
URAIAN CATATAN % Thd Anggaran
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN B.1
-Penerimaan Negara Bukan Pajak - Rp 13.869.000 100% -
JUMLAH PENDAPATAN - Rp 13.869.000 100% -

BELANJA B.2
-Belanja Pegawai
-Belanja Barang Rp 84.958.642.000 Rp 72.553.739.468 85,40% -
-Belanja Modal
-Belanja Bantuan Sosial
JUMLAH BELANJA Rp 84.958.642.000 Rp 72.553.739.468 85,40% -

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari Laporan Keuangan

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 61
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Pada Tahun 2017 tidak ada realisasi, karena masih dilaksanakan
oleh BRG Pusat, sehingga tidak ada pembanding untuk realisasi
anggaran.

IMPACT TERHADAP INDIKATOR MAKRO NASIONAL

Ekonomi makro adalah ekonomi yang menganalisa semua masalah


dalam satu system ekonomi. Analisa ini lebih bersifat umum, ekonomi ini
sangat mempengaruhi masyarakat, perusahaan dan pasar.

Pembahasan tentang ekonomi makro adalah :


1) Faktor yang menentukan kegiatan system ekonomi
2) Pertumbuhan ekonomi yang rendah
3) Inflasi dan penggangguran tinggi

Dalam masalah di Negara pembahasan yang sangat serius adalah


pertumbuhan ekonomi, defisit anggaran Negara, tingginya angka
kemiskinan, penggangguran dan insflasi, rendahnya nilai kurs rupiah serta
krisis energy, juga ketimpangan neraca perdagangan dan neraca
pembayaran. Pemerintah harus lebih fokus terhadap masalah ini yang
berpengaruh terhadap perkembangan Negara.

Ini adalah permasalahan ekonomi nasional:


1) Rendahnya pertumbuhan ekonomi
2) Kemiskinan dan pengangguran
3) Inflasi dan rendahnya kurs rupiah
4) Defisit APBN
5) Krisis energi

Indikator yang mewakili ekonomi makro:


1) Pengumuman suku bunga
2) Produk Domestik Bruto (PDB)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 62
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
3) Indeks Harga Konsumen
4) Indikator Ketenagakerjaan
5) Penjualan Eceraan
6) Neraca Pembayaran
7) Kebijakan Fiskal dan Moneter Pemerintah

Kebijakan-kebijakan pemerintah menangani permasalahan ekonomi


nasional
1) Meningkatkan investasi dalam negeri
2) Program pengentasan kemiskinan
3) Pelaksanaan pembangunan proyek padat karya
4) Menciptakan stabilitas nasional
5) Mengurangi laju inflasi
6) Perbaikan anggaran negara
7) Meningkatkan pendapatan pemerintah, seperti pajak dan ekspor

Jika dikaitkan dengan kegiatan Restorasi Gambut, jelas bahwa


kegiatan restorasi gambut berdampak terhadap ekonomi makro nasional.
Jika kita kaitkan dengan luasan lahan gambut di Provinsi Kalimantan
Tengah terdapat pada 11 Kabupaten/ Kota dari 14 Kabupaten Kota yang
ada. Maka apabila kegiatan restorasi ini berhasil maka akan berimbas
kepada :
1. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, yaitu dengan
memanfaatkan dan mengoptimalkan produktifitas lahan gambut maka
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan menyerap tenaga
kerja;
2. Pertumbuhan ekonomi meningkat dengan adanya pengembangan
kapasitas masyarakat untuk meningkatkan nilai value bahan/komoditi
yang dikembangkan;
3. Menanggulangi krisis energi, yaitu dengan adanya inovasi-inovasi
berwawasan gambut dapat diciptakan sumber energi. Semisal pada
pemanfaatan limbah sapi menjadi energi bio gas atau dari hasil

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 63
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
pemanfaatan sisa biomasa Pengolahan Lahan Tanpa Bakar (PLTB)
menjadi briket arang, pelet makanan ikan dan pelet pupuk organik.

Pengukuran Efektifitas dan Efisiensi

Perhitungan efektifitas kinerja dilakukan dengan membandingkan


antara capaian kinerja tahun ini dengan capaian kinerja tahun sebelumnya.
Apabila hasil perbandingan tersebutlebih dari satu maka capaian kinerja
tahun ini lebih efektif dibandingkan dengan capaian kinerja tahun lalu.
Tetapi apabila hasil perbandingan tersebut kurang dari satu maka capaian
kinerja tahun ini kurang efektif dibandingkan dengan capaian kinerja tahun
lalu. Rumus pengukuran efektivitas kinerja yaitu:

𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 2018 (%)


Efektivitas =
𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 2017 (%)

Efektivitas kinerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan


Tengah, sebagai berikut :

100 (%)
Efektivitas = =0%
0(%)

Efisiensi kinerja dihitung dengan membandingkan antara capaian


kinerja dengan capaian penyerapan anggaran. Apabila hasil perbandingan
tersebut lebih dari satu maka pelaksanaan kegiatan dapat dikatakan
efisien, sedangkan bila hasil perbandingan tersebut kurang dari satu maka
pelaksanaan kegiatan tidak efisien. Rumus pengukuran efektivitas kinerja
yaitu:

𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 (%)
Efisiensi = 𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛𝐴𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 (%)

Untuk mengetahui tingkat capaian kinerja, perlu dilakukan


pengukuran kinerja dengan cara membandingkan hasil/realisasi dan target
dengan memperhitungkan karakteristik komponen realisasi. Untuk

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 64
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
menetapkan berhasil tidaknya suatu kegiatan maka digunakan kriteria
skala pengukuran ordinal yang ditetapkan Lembaga Administrasi Negara
(LAN) 1999, yaitu:
1. Nilai tingkat capaian sampai dengan 55,00% termasuk kategori
kurang baik atau tidak berhasil;
2. Nilai tingkat capaian 55% sampai dengan 70,00% termasuk
kategori sedang;
3. Nilai tingkat capaian 70,00% sampai dengan 85,00% termasuk
kategori baik atau berhasil; dan
4. nilai tingkat capaian di atas 85,00% termasuk kategori sangat
baik atau sangat berhasil.

Tingkat Pencapaian Efisiensi kinerja Dinas Lingkungan Hidup


Provinsi Kalimantan Tengah :

151,54%
Efisiensi = = 177,34%
85,45%

Nilai tingkat capaian di atas 85,00% termasuk kategori sangat baik


atau sangat berhasil. Sehingga Efisiensi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi
Kalimantan Tengah dalam mengelola anggaran APBN-Tugas Pembantuan
Restorasi Gambut Tahun 2018 sangat berhasil.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 65
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
B. CAPAIAN INDIKATOR TUJUAN

Target capaian restorasi gambut seluas 105.552 Ha, meliputi kegiatan


dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 26. Target Capaian Restorasi Gambut Seluas 105.552 Ha.

No. Sasaran Indikator Target Tahun 2018 Realisasi Capaian


Kegiatan Kinerja Tahun
2018
1. Meningkatnya Luas KHG 133.028 Ha 105.552 100%
luasan lahan Rapat Rutin 1 Laporan 1 Laporan 100%
yang difasilitasi TRGD
restorasi Koordinasi dan 1 Laporan 1 Laporan 100%
gambutnya Fasilitasi
Monitoring dan 1 Laporan 1 Laporan 100%
Evaluasi
Pelaksanaan
Kegiatan
Restorasi Gambut
Pengelolaan 1 Laporan 1 Laporan 100%
Program dan
Pendukung
Kegiatan
Pelaksanaan 1 Laporan 1 Laporan 100%
Kegiatan
Supervisi
Restorasi Gambut
Penyusunan SID 4 KHG 3 KHG 75%
dan DED
Pembangunan 4 KHG 4 KHG
Sumur Bor 2.278 Unit 3.200 Unit 140%
Pembangunan 5 KHG 4 KHG
Sekat Kanal 474 Unit 1.250 Unit 264%
Revegetasi 1 KHG 2 KHG
Gambut Bekas 50 Hektar 250 Ha 500%
Terbakar
Feasibility Study 1 Dokumen 1 Dokumen 100%
Analisis
Pencaharian
Masyarakat Desa
Gambut
Pengembangan 1 Laporan 1 Laporan 100%
Kapasitas Teknis
masyarakat Desa
Bantuan 5 KHG 4 KHG
Ekonomi 18 Paket 62 paket 344%
Produktif
Masyarakat Desa
Gambut

Capaian indikator tujuan pada dasarnya telah terlaksana dengan


baik, pencapaian target KHG dari perencanaan awal memang ada
pengurangan karena ada target KHG yang tidak masuk dalam RTT

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 66
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Restorasi Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018, namun dari sisi
penyerapan fisik kegiatan telah melebihi dari perencanaan awal
karena ada potensi keuangan dari kegiatan lain yang tidak terserap.
Sehingga untuk mengoptimalkan penyerapan keuangan
direalisasikan dalam bentuk pengadaan fisik sebagaimana proposal-
proposal masyarakat yang masuk, sebagai berikut :
1. adanya permohonan kelompok masyarakat pada 4 (empat) Desa
yaitu Kalawa, Buntoi, Gohong dan Garung untuk pembuatan
sekat kanal sebanyak 120 unit.
2. Adanya permohonan kelompok masyarakat untuk pembuatan
sumur bor sebanyak 900 unit ditambah 25 unit untuk kegiatan
Operasi Pembasahan Cepat Lahan Gambut Terbakar (OPCLGT)
yang tidak diketemukan sumber air.
3. Adanya permohonan masyarakat untuk revitalisasi ekonomi
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan untuk biaya
operasional pembasahan gambut kepada Masyarakat Peduli Api
(MPA).

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 67
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
C. Capaian Kegiatan Prioritas nasional dan Proyek SBSN

10 Kegiatan Prioritas Nasional tahun 2018 meliputi pendidikan,


kesehatan, perumahan dan permukiman, pengembangan dunia usaha dan
pariwisata, ketahanan energi, ketahanan pangan, penanggulangan
kemiskinan, infrastruktur, konektivitas, dan kemaritiman, pembangunan
wilayah, serta politik, hukum, pertahanan dan keamanan.
Dalam pelaksanaan kegiatan Restorasi gambut tentunya memberikan
dampak terhadap semua kegiatan prioritas Nasional tersebut di atas,
dimana kegiatan restorasi gambut merupakan upaya mitigasi terhadap
terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Seperti kita ketahui bersama bahwa
kejadian Kebakaran Lahan dan hutan Tahun 2015 telah merusak dan
mengakibatkan kerugian dari berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Kegiatan pendidikan terganggu yang menyebabkan anak-anak
sekolah diliburkan selama kurang lebih 2 bulan karena kabut asap,
Kesehatan masyarakat terganggu terutama peningkatan penderita ISPA,
ketahanan pangan terganggu karena pendistribusian terhambat, dan lain
sebagainya.
Dengan restorasi gambut banyak hal yang dapat ditingkatkan, karena
gambut merupakan lahan yang sangat berpotensi untuk dikembangkan
yang dapat mendukung ketahanan pangan dan penanggulangan
kemiskinan, sebagai sumber energi dan dapat dikembangkan dunia
pariwisata.

Kegiatan Restorasi Gambut tidak termasuk dalam proyek Surat


Berharga Syariah Negara (SBSN).

Diharapkan pada tahun tahun mendatang kegiatan restorasi dapat di


dukung dari kegiatan SBSN ini, untuk pembiayaan pembangunan
infrastruktur pembasahan gambut.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 68
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
D.Capaian Aksi Tematik
Capaian Aksi tematik restorasi gambut APBN Tugas Pembantuan
Restorasi Gambut Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2018, menawarkan
model-model pembelajaran terhadap pengetahuan dan pengalaman dalam
melakukan upaya pemulihan hidrologi gambut serta bagaimana cara untuk
memanfaatkan semaksimal mungkin lahan gambut oleh masyarakat.
Hasil-hasil kegiatan Tahun 2018, tersaji dalam gambar sebagai
berikut :
Akun A. Rapat Rutin TRGD

Akun B. Koordinasi dan Fasilitasi Restorasi Gambut

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 69
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Akun C. Monev Pelaksanaan Kegiatan

Akun D. Pengelolaan Program dan Pendukung Kegiatan

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 70
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Akun E. Pelaksanaan Kegiatan Supervisi Restorasi Gambut di Kawasan Berizin

Akun F. Penyusunan SID dan DED

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 71
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Akun G. Pembangunan Sumur Bor

Akun H. Pembangunan Sekat Kanal

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 72
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Akun J. Revegetasi Gambut Bekas Terbakar

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 73
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Akun K. Feasibility Study Analisis Pencaharian Masyarakat Desa Gambut

Akun L. Pengembangan Kapasitas Masyarakat Desa

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 74
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Akun M. Bantuan Ekonomi Produktif Masyarakat Desa Gambut

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 75
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
BAB 4. PENUTUP

Belajar dari pengalaman kebakaran hutan dan lahan gambut di


tahun 2015 lalu, Presiden Jokowi bertekad melakukan perubahan secara
komprehensif dan sistematik. Pendekatan konvensional dirasakan tidak
cukup. Oleh karena itu, keluarlah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1
Tahun 2016 tentang Badan Restorasi Gambut (BRG), yang berada di bawah
dan bertanggung jawab pada Presiden.
Jauh dari aturan-aturan yang sifatnya normatif, Perpres BRG ini
mengatur secara rinci tugas dan fungsi, bahkan prioritas dan target
capaian yang harus ditempuh. Selain mengembalikan fungsi hutan dan
lahan, BRG juga mempunyai tugas mengkoordinasikan dan memfasilitasi
restorasi gambut di provinsi-provinsi berikut: Riau, Jambi, Sumatera
Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan
Papua.
Dalam menyelenggarakan tugas-tugas tersebut, BRG
menyelenggarakan fungsi, di antaranya: Pelaksanaan koordinasi dan
penguatan kebijakan pelaksanaan restorasi gambut, perencanaan,
pengendalian dan kerja sama penyelenggaraan restorasi gambut, kemudian
pemetaan kesatuan hidrologis gambut, penetapan zonasi fungsi lindung
dan fungsi budi daya, pelaksanaan konstruksi infrastruktur pembasahan
(rewetting) gambut dan segala kelengkapannya serta pelaksanaan fungsi
lain yang diberikan oleh Presiden.
Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi tadi (sebagaimana yang
tertuang dalam Pasal 2 dan Pasal 3), BRG wajib menyusun rencana dan
pelaksanaan restorasi ekosistem gambut untuk jangka waktu 5 tahun
dengan luas lahan kurang lebih 2 juta hektar.
Selain itu target capaian yang harus dipertanggungjawabkan BRG
pun sudah ditetapkan setiap tahun. Dimulai pada tahun 2016 sebesar 30%,
kemudian tahun 2017 sebesar 20%, tahun 2018 sebesar 20%, tahun 2019
sebesar 20% dan terakhir di tahun 2020 sebesar 10%. Bukan hanya itu,
Perpres BRG juga telah menetapkan wilayah prioritas perencanaan dan
pelaksanaan fungsi dan tugasnya. Mulai dari Kabupaten Pulang Pisau di

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 76
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten
Ogan Komering Ilir di Provinsi Sumatera Selatan serta Kabupaten
Kepulauan Meranti di Provinsi Riau. Pulang Pisau merupakan Kabupaten di
Provinsi Kalimantan Tengah yang menjadi sasaran utama kegiatan restorasi
selama 3 (tiga) tahun sejak tahun 2016.
Secara pendanaan, Provinsi Kalimantan Tengah dalam pelaksanaan
tugas dan fungsinya mendapatkan alokasi penganggaran dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tugas Pembantuan (TP) dan satuan
Kerja Yang ditunjuk Gubernur adalah Dinas Lingkungan Hidup Provinsi
Kalimantan Tengah.

Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan capaian kinerja, capaian realisasi penyerapan


anggaran, efektifitas, dan efisiensi kegiatan pelaksanaan restorasi gambut
selama tahun 2018, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Capaian Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah
masuk dalam kategori sangat baik, karena lebih dari 100% target
indikator kinerja tercapai, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi
Kalimantan Tengah telah melakukan upaya pemulihan lahan gambut
seluas 105.552 hektar. Capaian meliputi KHG Kapuas Kahayan,
Kahayan sebangau, Kapuas Barito dan Lamandau Sungai Jelai.
Meliputi Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Barito Selatan dan
Sukamara.
2. Capaian realisasi penyerapan anggaran masuk dalam kategori baik,
karena realisasi penyerapan anggaran di Tahun 2018 masih berada di
atas angka 85%.
3. Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah di Tahun
2018 belum bisa dikatakan lebih efektif dibandingkan tahun 2016 dan
2017 dan lebih efisien karena baru tahun ini dikelola oleh Dinas
Lingkungan Hidup.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 77
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
Kendala
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan di tahun 2018,
sebagian besar merupakan kendala yang muncul akibat dari adanya
keterbatasan Sumber Daya Manusia, tata waktu dan besarnya anggaran.
Adapun uraian kendala di Tahun 2018, yaitu:
1. Sumber Daya Manusia
Sampai dengan akhir kegiatan di tahun 2018, SDM di Satker Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Tengah masih didominasi oleh
staf administrasi kegiatan. Minimnya staf teknis lapangan terutama
yang paham mengenai pelaksanaan kegiatan restorasi menyebabkan
rendahnya pencapaian kegiatan. SDM juga berkaitan dengan mitra
yang dilibatkan Dinas Lingkungan Hidup dalam pelaksanaan kegiatan
karena kegiatan restorasi merupakan tupoksi tambahan, sedangkan
masing-masing OPD Mempunyai tugas pokok masing-masing. SDM
yang terdapat di tingkat tapak yaitu masyarakat serta mitra belum
mampu menjawab kebutuhan percepatan tindakan restorasi di tingkat
tapak.
2. Tata Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Tata waktu pelaksanaan juga menjadi salah satu kendala dalam
pencapaian target realisasi restorasi gambut. Dimana DIPA baru
diserahkan pada bulan Mei, ada revisi KHG, Perencanaan yang tidak
dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan
Tengah, adanya titik lokus berada di dalam konsesi, dll.
3. Besarnya Anggaran
Besarnya anggaran dan tata waktu yang sempit menimbulkan
permasalahan yang mengakibatkan tidaksempurnanya tahap
perencanaan suatu program, sehingga semuanya terburu-buru.

Tindak Lanjut
Melihat hasil pencapaian Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan
Tengah di Tahun 2018 yang belum memenuhi target maksimal, maka
dibutuhkan strategi dalam pelaksanaan restorasi gambut di tahun
mendatang.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 78
LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2018
LAPORAN TRIWULANAN

Tahun Anggaran : 2018


Periode : Triwulan II
Perhitungan : komulatif

Realisasi

Kode & Nama


No Vol Satuan Alokasi Anggaran Anggaran Fisik
(Kegiatan, Output, Sub Output, Komponen)
Kinerja Total
Realisasi Kinerja Realisasi Kinerja

5462.003.002.058
1 105,552.00 hektar 84,958,642,000 0 0.00 % 0.00 0.00 % 0.00 %
Fasilitasi Restorasi Gambut di Provinsi Kalimantan Tengah
PERMASALAHAN KOMPONEN

Permasalahan
No Kode & Nama Komponen Vol Satuan
B04 B05 B06

5462.003.002.058
1 105,552 hektar Tidak Ada Masalah, Tidak Ada Masalah, Tidak Ada Masalah,
Fasilitasi Restorasi Gambut di Provinsi Kalimantan Tengah

12 Feb 2019
LAPORAN TRIWULANAN

Tahun Anggaran : 2018


Periode : Triwulan III
Perhitungan : komulatif

Realisasi

Kode & Nama


No Vol Satuan Alokasi Anggaran Anggaran Fisik
(Kegiatan, Output, Sub Output, Komponen)
Kinerja Total
Realisasi Kinerja Realisasi Kinerja

5462.003.002.058
1 105,552.00 hektar 84,958,642,000 3,382,537,215 3.98 % 4,203.00 3.98 % 3.98 %
Fasilitasi Restorasi Gambut di Provinsi Kalimantan Tengah
PERMASALAHAN KOMPONEN

Permasalahan
No Kode & Nama Komponen Vol Satuan
B07 B08 B09

5462.003.002.058
1 105,552 hektar Tidak Ada Masalah, Tidak Ada Masalah, Tidak Ada Masalah,
Fasilitasi Restorasi Gambut di Provinsi Kalimantan Tengah

12 Feb 2019
LAPORAN TRIWULANAN

Tahun Anggaran : 2018


Periode : Triwulan IV
Perhitungan : komulatif

Realisasi

Kode & Nama


No Vol Satuan Alokasi Anggaran Anggaran Fisik
(Kegiatan, Output, Sub Output, Komponen)
Kinerja Total
Realisasi Kinerja Realisasi Kinerja

5462.003.002.058
1 105,552.00 hektar 84,958,642,000 72,553,739,468 85.40 % 72,754.00 68.93 % 77.16 %
Fasilitasi Restorasi Gambut di Provinsi Kalimantan Tengah
PERMASALAHAN KOMPONEN

Permasalahan
No Kode & Nama Komponen Vol Satuan
B10 B11 B12

5462.003.002.058
1 105,552 hektar Tidak Ada Masalah, Tidak Ada Masalah, Tidak Ada Masalah,
Fasilitasi Restorasi Gambut di Provinsi Kalimantan Tengah

12 Feb 2019

Anda mungkin juga menyukai