Abstrak :
Facillity Management adalah usaha mendefinisikan, mengukur, menganalisa,
memperbaiki dan mengendalikan lingkungan kerja dan kegiatan untuk
mempertahankan umur yang berkelanjutan dan pertumbuhan yang menguntungkan.
Pada penelitian kali ini akan mencoba mendeskripsikan tentang aplikasi facility
management pada pengelolaan PAMSIMAS Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo,
Kabupaten Sragen melalui aplikasi people, place, process dan technology.
PAMSIMAS Desa Sukorejo dianggap merupakan salah satu desa yang berhasil
dalam pengelolaan PAMSIMAS. Kegiatan penelitian dilakukan dengan suvey lokasi
dan wawancara langsung dengan pengelola/BPSAM. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa aplikasi facility management untuk aspek people bahwa dalam
pengelolaan oleh BPSPAM walaupun uraian tugas telah ditetapkan, namun pada
kenyataannya tidak berjalan efektif. Dalam satu unit kerja hanya ada seorang yang
aktif bekerja dan mengganggap hanya pekerjaan pengabdian. Untuk aspek place
bahwa metode geolistrik untuk penentuan sumber air belum tepat sehingga sering
terjadi salah duga kondisi sumber air di dalam tanah. Untuk aspek process bahwa
pemeliharaan sistem jaringan distribusi penyaluran air bersih dari reservoir ke
pelanggan perlu diperbaiki dan ditingkatkan dengan memasang jalur perpipaan
didalam tanah agar tidak terjadi kerusakan dan kebocoran dari faktor-faktor
eksternal. Untuk aspek technology bahwa dengan inovasi teknologi maka bisa
dikembangkan proses pengolahan air dengan filter mangan zeolit dan filter karbon
aktif. Air yang keluar dari hasil proses pengelohan tersebut bisa langsung diminum.
1. Pendahuluan
Facility Management (FM) adalah usaha mendefinisikan, mengukur, menganalisa,
memperbaiki dan mengendalikan lingkungan kerja dan kegiatan untuk mempertahankan
umur yang berkelanjutan dan pertumbuhan yang menguntungkan ( Hakim; 2006).
Program PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan sanitasi Berbasis Masyarakat) merupakan
salah satu program Pemerintah yang berusaha menciptakan masyarakat hidup bersih dan
sehat dengan meningkatkan akses air minum dan sanitasi yang berkelanjutan serta melibatkan
masyarakat secara aktif melalui sosialisasi program, pembangunan sarana air minum,
pembentukan badan pengelola, pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan kesinambungan
program. Salah satu desa sasaran PAMSIMAS di kabupaten Sragen adalah Desa Sukorejo
BPSPAM Sumber Agung Desa Sukorejo, mencapai sekitar 60 juta rupiah, dengan pelanggan
lebih dari 450 KK.
3. Pembahasan
3.1. Penerapan peran sumber daya manusia dalam pengelolaan PAMSIMAS Desa
Sukorejo
3.1.1. Pembentukan BPSPAM
Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum (BPSPAM) adalah lembaga yang dibentuk
oleh masyarakat untuk mengelola pembangunan sarana air minum dan sanitasi di tingkat
desa/kelurahan. BPSPAM merupakan lembaga yang mewakili masyarakat dimana
anggotanya berasal dan dipilih oleh semua lapisan masyarakat dengan berbasis pada nilai dan
kualitas sifat kemanusiaan, selain kemampuan yang bersifat teknis. BPSPAM akan berperan
dalam program mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pengoperasian dan
pemeliharaan, serta dukungan keberlanjutan kegiatan program. AD/ART BPSPAM Sumber
Agung sebagai berikut:
Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga termasuk hal-hal
lainyang ditetapkan oleh rapat anggota.
Menghimpun, mengadministrasikan dan mengelola keuangan yang berasal dari iuran
bulanan masyarakat atas pemanfaatan sarana air minum dan sanitasi atau dana APBD
Kabupaten maupun dana lain yang tidak mengikat.
Menyelengarakan rapat pengurus dan rapat anggota masyarakat pengguna manfaat
sarana dan prasarana air minum dan sanitasi secara berkala, menyusun pelaporan dan
pertanggungjawaban pengurus BPSPAM.
Memberikan laporan pelaksanaan laporan pertanggungjawaban kepada LKM dan
Pemerintah Desa secara berkala (1 kali 6 bulan).
Mengelola pemakaian air sesuai kesepakatan masyarakat.
Mengelola pengembangan sanitasi sesuai kesepakatan masyarakat.
Mengorganisasi masyarakat untuk pemeliharaan dan perbaikan sarana.
Menginventarisasi permasalahan dan menyelesaikan permasalahan.
Mengidentifikasi sumber potensi kerusakan sarana air minum dan sanitasi, antara lain:
Menginventarisasi sarana dan prasarana sarana air minum dan sanitasi desa.
Menyusun rencana kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan sarana air minum dan
sanitasi.
Mengoperasikan dan memelihara sarana air minum dan sanitasi desa.
Mengorganisasi kegiatan: pelestarian sumber air minum, peningkatan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (di masyarakat dan sekolah), kegiatan kesehatan lingkungan (di
masyarakat dan sekolah) termasuk meningkatkan penggunaan jamban.
Struktur organisasi BPSPAM Sumber Agung adalah sebagai berikut:
Penasehat
: Kepala Desa
Ketua
: Supat
Sekretaris
: Suyamto
Unit Kerja Teknik
: Hermanto
Unit Kerja Kesehatan : Sumini (Bidan Desa)
Unit Kerja Keuangan : Giyanto
3.1.2. Pelanggan
Pelanggan BPSPAM Sumber Agung Desa Sukorejo Kec.Sambirejo Kab.Sragen adalah warga
masyarakat desa Kec.Sambirejo Kab.Sragen yang sudah mendaftarkan diri untuk memasang
SR dan telah diterima dan disetujui secara sah sebagai pelanggan oleh BPSPAM.
Struktur organisasi
Ketua/Sekretaris
Unit Kerja Teknis
Unit Kerja Kesehatan
Unit
Kerja
Keuangan/
Administrasi
Kondisi di lapangan
Bekerja sebagai sambilan/ pengabdian
Bekerja melayani pelanggan tiap ada pengaduan
Bekerja berkala tiap 6 bulan sekali.
Melayani pelanggan setiap waktu termasuk
pengaduan dan pembayaran retribusi
3.2. Penentuan lokasi desa terpilih, penentuan lokasi titik bor dan lokasi sumur dalam
PAMSIMAS Desa Sukorejo
3.2.1. Penentuan lokasi desa terpilih
Penentuan lokasi desa terpilih dilakukan sesuai diagram di bawah ini :
Diagram 3.1. Proses Pemilihan Desa/Kelurahan Sasaran di Tingkat Kabupaten/Kota
Desa
Kabupaten
Sosialisasi
Penerimaan dan
pembukaan proposal
Sosialisasi Program Di
Tingkat Masyarakat
Pengajuan proposal
Verifikasi proposal
Penyusunan daftar
pendek desa
Desa APBN ditetapkan
dengan SK Menteri PU
Pengumuman daftar
pendek desa
Penetapan desa
Pompa
Menghidupkan
motor
penggerak dan perhatikan
tekanan air yang dapat dibaca
pada manometer
Memastikan
tidak
ada
kebocoran dalam instalasi
perpipaannya
Perpipaan
Menggoperasian katup-katup
daerah kritis
Mengoperasikan
katup
pelepas udara (pada saat
udara masuk dalam jaringan
perpipaan, yang menghambat
aliran air)
Pengelolaan reservoir dan jaringan perpipaan oleh BPSPAM di Desa Sukorejo telah
dilaksanakan secara baik. Untuk pengelolaan reservoir perlu dilakukan pembersihan dan
pengecatan pada eksterior reservoir. Sedangkan pada perpipaan perlu mendapat perhatian
terhadap pemasangan jaringan distribusi perpipaan dari reservoir ke pelanggan. Pemasangan
jaringan distribusi tersebut ditemukan dibeberapa titik pipa yang masih belum tertanam dan
bahkan dipasang seadanya sehingga sangat riskan atau berbahaya terhadap kebocoran.
3.3.2. Pengelolaan sumber air dan kualitas air
Dalam pengelolaan air bersih, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
Air harus sampai pada masyarakat pengguna dengan kualitas baik tanpa ada
kontaminasi.
Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setiap saat dan dalam jumlah yang cukup
Sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga kebocoran pada sistem distribusi
dapat dihindari, hal ini penting karena menyangkut efektifitas pelayanan dan efisiensi
pengelolaan.
Pemeriksaan Kualitas Air Minum dilaksanakan berdasarkan Permenkes nomor:
736/MENKES/PER/IV/2010, tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum.
Pelaksanaan kegiatan Pengawasan Kualitas Air Minum yaitu pemeriksaan kualitas air secara
fisik, bakteriologi dan kimia sampai dengan pemantauan pelaksanaan tindak lanjut.
3.3.3. Pengelolaan administrasi
Keuangan BPSPAM harus memenuhi standar pembukuan, akuntabilitas, terbuka dan
transparan. Dana BPSPAM diprioritaskan untuk membiayai operasi, pemeliharaan dan
pengembangan. Dialokasikan sesuai dengan kebutuhan nyata pengelolaan BPSPAM. Ketua
BPSPAM wajib melakukan verifikasi terhadap dokumen pengajuan dana. Berkaitan dengan
pengawasan dan pengendalian maka setiap penggunaan dana BPSPAM harus diketahui oleh
Ketua dan Bendahara. Selain itu cash on hand atau uang di tangan bendahara tidak
diperkenankan terlalu besar dalam waktu lama.
3.3.4. Rencana Kerja
Rencana kerja adalah rencana kerja organisasi yang dituangkan dalam dokumen rencana
tindakan kinerja. Rencana kerja tersebut merupakan pedoman tindak lanjut pengelolaan
fasilitas.
Tabel.3.3. Rencana Kerja PAMSIMAS Desa Sukorejo
No
Kegiatan
Kondisi Saat Ini
Rencana
1 Pengembangan SR
443 SR
Seluruh
Masayarakat
Desa
(Sambungan Rumah)
Sukorejo terlayani air minum
(764 SR)
2 Penambahan sumber air
3 sumur dalam
Penggunaan alternatif sumber
air baru seperti mata air atau
pembuatan sumur baru
3 Penambahan Reservoir
3 Reservoir
Pembuatan Hidran Umum di area
public, reservoir baru
4 Pengembangan pipa jaringan
11700 m
Menyesuaikan sambungan
5 Pengembangan SDM
Pelatihan Administrasi Teknis,
Kesehatan, studi banding
3.4. Penerapan teknologi dalam pengelolaan PAMSIMAS Desa Sukorejo
3.4.1. Teknologi pengambilan air
PAMSIMAS Desa Sukorejo mengambil air dari sumber air tanah. Air tanah merupakan air
yang berada di bawah lapisan kedap air. Air tanah yang diambil pada kedalaman lebih dari 80
m. Pengambilan air tanah dilakukan dengan teknologi pemompaan. Pompa yang digunakan
adalah pompa benam (submersible). Jenis pompa submersible bekerja dengan mendorong air
ke permukaan.
Untuk menstabilkan aliran listrik pompa pada voltase 220 V, digunakan perangkat stabilizer.
Karena pompa submersible biasanya rentan dengan voltase yang tidak sesuai dengan yang
disarankan. Ketidakstabilan voltase menyebabkan kerusakan pompa. Selain itu digunakan
kontrol panel sebagai pengaman pompa. Pengaman akan bekerja bila terjadi hubungan
pendek arus listrik atau beban lebih pada rangkaian yang diamankan. Dibawah ini spesifikasi
sumur dalam beserta kelengkapannya PAMSIMAS Desa Sukorejo :
Tabel 3.4. Spesifikasi sumur dalam sarana air minum Desa Sukorejo
Kap. Pompa
Daya
No
Sumber Dana
Jenis Sumur Kap. Debit
Benam
Listrik
1.
PAMSIMAS Reguler Deep well
3,5 L/dtk
2 PK
3500 VA
2.
HID
Deep well
1,3 L/dtk
3 PK
5500 VA
3.
DAK
Deep well
1,25 L/dtk
1,5 PK
berfungsi untuk menyaring partikel partikel kotoran yang belum tersaring pada filter
mangan zeolit.
Dari filter karbon aktif air dialirkan ke filter cartridge. Filter cartridge ini terbuat dari
rajutan serat poliester atau dari jenis polimer, yang dapat menyaring partikel kotoran
dengan ukuran antara 5 sampai 10 mikron. Dengan demikian air yang keluar dari
filter cartridge ini sudah sangat jernih sekali.
Air dari filter cartridge dialirkan ke sterilisator ultra violet untuk mematikan atau
membunuh mikroorganisme patogen yang ada dalam air. Alat UV ini terdiri dari
tabung kaca bentuk huruf U dan lampu UV. Sterilisator dengan UV ini mempunyai
keuntungan antara lain yakni sinar ultra violet dapat langsung mengenai sistem
genetik dari bakteri sehingga proses pembunuhan bakteri dapat berlangsung dalam
waktu yang singkat. Selain itu disinfeksi dengan UV tidak menghasilkan hasil
samping sebagaimana disinfeksi dengan menggunakan khlorine.
Dari sterilisator ultra violet air dialirkan ke bak air minum yang steril. Air dari bak air
minum kemudian di distribusikan ke konsumen melalui pipa distribusi yang ada.
Proses ini tanpa memerlukan energi yang besar karena bekerja dengan sistem
gravitasi.
Selain itu teknologi yang mungkin dapat dikembangkan adalah melalui reserve osmosis agar
air langsung siap minum. Reverse Osmosis adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
memurnikan air minum. Teknologi ini menggunakan membrane filter yang sangat halus. Pada
membran ini terdapat pori pori dengan besar 0.0001 mikron. Membrane semacam ini
mengakibatkan hanya air murni atau H2O saja yang dapat melewati membrane tersebut
ketika air dilewatkan. Hal ini membuat air yang telah mengalami penyaringan menggunakan
Reverse Osmosis akan memiliki tingkat kemurnian yang tinggi. Namun teknologi ini
terkendala karena mahalnya peralatan
4. Kesimpulan Dana Saran
4.1. Kesimpulan
Dalam Pengelola BPSPAM Sumber Agung walaupun uraian tugas telah ditetapkan,
namun pada kenyataannya tidak berjalan efektif. Dalam satu unit kerja hanya ada
seorang yang aktif bekerja, itupun mengganggap
hanya sebagai pekerjaan
pengabdian.
Metode geolistrik untuk penentuan sumber air belum sepenuhnya akurat, sehingga
terkadang alat salah menduga kondisi sumber air di dalam tanah.
Proses pengelolaan reservoir dan sumur dalam belum sepenuhnya berjalan dengan
baik. Pemeliharaan sistem jaringan distribusi penyaluran air bersih dari reservoir ke
pelanggan cukup memadai tetapi perlu diperbaiki dan ditingkatkan dalam hal jalur
perpipaan untuk dipasang didalam tanah agar tidak terjadi kerusakan dan kebocoran.
Inovasi teknologi yang bisa dikembangkan dalam pengelolaan PAMSIMAS Desa
Sukorejo adalah dengan proses pengolahan air dengan filter mangan zeolit dan filter
karbon aktif. Air yang keluar dari hasil proses pengelohan tersebut bisa langsung
diminum.
4.2. Saran
Perlunya Rekrutmen dan pembinaan karyawan baru dalam rangka regenerasi
Pengelola BPSPAM Sumber Agung agar terjaga keberlanjutannya. Menjadikan
Pekerjaan sebagai pengelola BPSPAM Sumber Agung tidak sekedar hanya tugas
pengabdian kepada masyarakat tetapi suatu profesi yang layak mendapatkan imbalan
dengan standar yg memadai.
Daftar pustaka
(1) Buang Alias, 2014, Facility Management History and Evolution, International Journal of
Facility Management, Department of Property Management, Faculty of Geo-information
Science and Engineering, University Technology of Malaysia
(2) Buang Alias, 2015, Facilities Management Defined, Seminar Internasional
(3) Sekretariat CPMU PAMSIMAS, (2013), Pedoman Umum Pengelolaan Program
PAMSIMAS, Dirjen Cipta Karya Kementerian PU
(4) Sekretariat CPMU PAMSIMAS, (2013), Petunjuk Teknis Pemilihan Desa Sasaran
Program PAMSIMAS, Dirjen Cipta Karya Kementerian PU
(5) Sekretariat CPMU PAMSIMAS, (2013), Petunjuk Teknis Pengoperasian dan
Pemeliharaan Program PAMSIMAS, Dirjen Cipta Karya Kementerian PU
(6) Sekretariat CPMU PAMSIMAS, (2011), Petunjuk Teknis Pemeliharaan
Keberlanjutan Tingkat Masyarakat, Dirjen Cipta Karya Kementerian PU
dan
(7) Choiril Surya Admaja, 2008, Dampak Implementasi Program Penyediaan Air Minum
Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Terhadap Upaya Penanggulangan Kebutuhan Akses
Air Minum Dan Sanitasi Masyarakat Miskin (Studi Kasus Kabupaten Sragen tahun
2008), Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi UNS