Anda di halaman 1dari 37

BAB IV

PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN

Pola hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di Negara


Kesatuan Republik Indonesia menganut asas desentralisasi, dekonsentrasi dan
tugas pembantuan. Sebagai konsekuensi sebuah negara kesatuan, diperlukan
adanya pembagian wewenang antara Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah.
Penyerahan kewenangan kepada Pemerintah Daerah diselenggarakan melalui
desentralisasi. Sedangkan dekonsentrasi dan tugas pembantuan diselenggarakan
karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat didistribusikan
dengan menggunakan asas desentralisasi.

Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakan pada wilayah Provinsi dalam


kedudukannya sebagai wlayah administrasi untuk melasanakan kewenangan
pemerintah yang dilimpahkan kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah di
wilayah Provinsi. Gubernur sebagai Kepala Daerah Provinsi berfungsi pula selaku
wakil pemerintah di daerah, dalam pengertian menjembatani dan memperpendek
rentang kendali pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah temasuk dalam
pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan di
daerah Kabupaten Dan Kota.

Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem


dan prosedur penugasan Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari Pemerintah
Provinsi kepada Kabupaten/Kota dan/atau Desa, serta dari Pemerintah
Kabupaten/Kota kepada Desa untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan
pembangunan yang disertai dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan
mempertanggungjawabkannya kepada yang memberi penugasan. Pemberian tugas
pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan umum.
Tujuan pemberian tugas pembantuan adalah memperlancar pelaksanaan tugas dan
penyelesaian permasalahan, serta membantu penyelenggaraan pemerintahan, dan
pengembangan pembangunan bagi daerah dan desa.

Penyelenggaraan asas-asas sebagaimana diuraikan tersebut di atas


memberikan konsekuensi terhadap pengaturan pendanaan. Semua urusan
pemerintahan yang sudah diserahkan menjadi kewenangan Pemerintah Daerah
melalui desentralisasi didanai APBD, sedangkan urusan pemerintahan yang menjadi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 1


kewenangan Pemerintah Pusat didanai dari APBN melalui bagian anggaran
Kementrian/Lembaga Negara. Pengaturan pendanaan kewenangan Pemerintah
melalui APBN, mencakup pendanaan sebagian urusan pemerintahan yang
dilimpahkan kepada Gubernur berdasarkan asas dekonsentrasi, dan sebagian
urusan pemerintahan yang ditugaskan kepada Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota
berdasarkan asas tugas pembantuan.
Hal ini sejalan dengan Undang-undang No. 33 tahun 2004 tentang
Perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang
menyatakan bahwa perimbagnan keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah merupakan suatu sistem yang menyeleuruh dala rangka
pendanaan atas penyelenggaraan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan. Perimbangan keuangan dilaksanakan sejalan dengan pembagian
urusan pemerintahan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah yang dalam
sistem pengaturannya tidak hanya mencakup aspek pendaptan daerah, tetapi juga
aspek pengelolaan dan pertanggungjawaban.
Pertanggungjawaban dan pelaporan tugas dekonsentrasi dan tugas
pembantuan mencakup aspek manajerial dan aspek akuntabilitas. Aspek manajerial
terdiri dari perkembangan realisasi penyerapan dana, pencapaian target keluaran,
kendala yang dihadapi, dan saran tindak lanjut. Aspek akuntabilitas terdiri dari
laporan realisasi anggaran, neraca, catatan atas laporan keuangan dan laporan
barang.
Berdasarkan pola pertanggungjawaban dan pelaporan penyelenggaraan dan
pengelolaan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008, maka yang menjadi kewajiban
Pemerintah kabupaten Semarang hanyalah pelaporan tugas pembantuan dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam laporan Keterangan
pertanggungjawaban ini.
Progam dan kegiatan melalui mekanisme Tugas Pembantuan (TP), Urusan
Bersama (UB) dikelola oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai berikut :

1) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan;


2) Dinas Kesehatan;
3) Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan;
4) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

4.1. DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN

a. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan


Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 2
Di tahun anggaran 2015, Dinas Tanbunhut Kab. Tegal mendapatkan
alokasi Dana Tugas Pembantuan (TP) dari Kementerian Pertanian RI, antara
lain dari 1). Dana TP Pusat yaitu dari Direktorat Jenderal Hortikultura, dan
dari 2). Dana TP Provinsi yang dialokasikan di Kabupaten Tegal yaitu dari
Dinas Pertanian TPH Provinsi Jawa Tengah dari Direktorat Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
(PPHP) serta dari Dinas Perkebunan Provinsi dari Direktorat Jenderal PSP
dan Direktorat Jenderal Perkebunan.
Dukungan dana TP Mandiri/Kab dari Direktorat Jenderal Hortikultura
berupa Program Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Produk
Hortikultura Berkelanjutan (Anggaran : Rp. 1.874.500.000,- Realisasi : Rp.
1.759.465.000,-) terdiri atas kegiatan
1) Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Produk Tanaman
Florikultura Ramah Lingkungan, berupa Pengembangan Kawasan Melati
(seluas 20.000 m2) di Kec. Kramat, Suradadi dan Warureja, pelaksanaan
Sekolah Lapang GHP, Sekolah Lapang GAP untuk tanaman melati di
Kecamatan Kramat dan penyediaan sarana prasarana budidaya 1 unit
dan sarana prasarana pasca panen (motor roda tiga, gerobag dan
keranjang buah) sebanyak 55 unit dialokasikan di Kec. Kramat.
2) Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Produk Sayuran dan
Tanaman Obat Ramah lingkungan berupa pengembangan kawasan
tanaman sayuran diantaranya bawang putih seluas 8 ha di Kec. Bojong,
tanaman wortel seluas 30 ha di Kec. Bojong, tanaman bawang merah
seluas 55 ha di Kec. Kramat, Dukuhturi. Kegiatan Sekolah Lapang GAP
untuk 1 (unit) dan Sekolah Lapang GHP untuk 1 unit di Kec. Kramat.
Fasilitasi bantuan sarana budidaya tanaman bawang putih sebanyak 1
unit, sarana budidaya tanaman wortel sebanyak 2 unit dan alat
penyimpan bawang putih sebanyak 1 unit.

3) Fasilitasi Pengelolaan dan Pengendalian OPT Hortikultura


sebanyak 3 unit.

Dukungan dana TP Perubahan dari Direktorat Jenderal Hortikultura


berupa Program Peningkatan Produksi Produktivitas Mutu Produk

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 3


Hortikultura Berkelanjutan (Anggaran : Rp. 5.387.285.000,- Realisasi : Rp.
3.041.629.000,-) terdiri atas kegiatan :
1) Pelaksanaan Sekolah Lapang GAP terdiri atas SL-GAP cabai
merah 2 kegt, SL-GAP cabai rawit 1 kegt, SL-GAP bawang merah 4 kegt.
2) Fasilitasi bantuan Sarpras Budidaya Tanaman Sayuran dan Obat
terdiri atas Sarpras budidaya cabai merah (Ph meter 7 unit, sprayer
elektrik 14 unit), Sarpras budidaya cabai rawit (Ph meter 5 unit, sprayer
elektrik 10 unit), Sarpras budidaya bawang merah (Ph meter 40 unit,
taxipump 80 unit, tendon air 80 unit, pralon/slang 80 unit).
3) Fasilitasi bantuan Sarpras Pascapanen Tanaman Sayuran dan
Obat terdiri atas Sarpras pascapanen cabai merah (keranjang panen 140
unit), Sarpras pascapanen cabai rawit (keranjang panen 100 unit),
Sarpras pascapanen bawang merah (terpal/alas panen 200 unit).
4) Pengembangan Kawasan Tanaman Sayuran berupa fasilitasi
bantuan saprodi pengembangan kawasan cabai merah seluas (7 ha),
fasilitasi bantuan saprodi pengembangan kawasan bawang merah
seluas (40 ha). Kegiatan tersebut dialokasikan ke daerah sentra
produksi komoditas bawang merah, cabai rawit dan cabai merah seperti
di Kec. Dukuhturi, Adiwerna, Kramat, Suradadi dan Warureja.

Dana TP-Provinsi Dinas Pertanian TPH Prov. Jawa Tengah dari


Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Anggaran Rp. 64.820.000,-
Realisasi Rp. 9.950.000,-) yang dialokasikan di Kab. Tegal digunakan untuk
mendukung laporan pelaksanaan Penanganan Pasca Panen Tanaman
Pangan berupa bimtek, pengawalan, monev, database penanganan pasca
panen.

Dana TP-Provinsi Dinas Pertanian TPH Prov. Jawa Tengah dari


Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP)
(Anggaran Rp. 2.050.000.000,- Realisasi Rp. 1.720.467.900,-) yang
dialokasikan di Kab. Tegal digunakan untuk Program Peningkatan Nilai
Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian.
Kegiatan yang dilaksanakan berupa : 1). Fasilitasi revitalisasi penggilingan
padi berupa bantuan sarana prasarana penggilingan padi (RMU). Bantuan
tersebut dialokasikan di Desa Harjasari Kecamatan Suradadi dan Desa
Brekat Kecamatan Tarub. 2). Kegiatan Fasilitasi Pengolahan Berbasis Zero
Waste (Pilot Program) berupa bantuan peralatan pasca panen bawang
merah, sarana pengolahan bawang merah, pembuatan bangunan
pengolahan bawang merah, dan sarana prasarana bangunan pengolahan
limbah bawang merah. Kegiatan Fasilitasi Pengolahan Berbasis Zero Waste
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 4
dialokasikan di desa Sidapurna Kec. Dukuhturi. 3). Kegiatan Fasilitasi
Pengolahan Hasil Tanaman Pangan (Ubi Kayu) berupa bantuan alat
pengolahan hasil ubi kayu sebanyak 1 paket, sarana prasarana bangunan
pengolahan tanaman pangan sebanyak 1 unit, sarana prasarana pembuatan
lantai jemur sebanyak 1 unit. Kegiatan tersebut dialokasikan di Desa
Kalisapu Kec. Slawi.

Dana TP-Provinsi Dinas Pertanian TPH Prov. Jawa Tengah dari


Direktorat Jenderal Prasarana Sarana Pertanian (PSP) (Anggaran Reguler
dan Tambahan sebesar Rp. 16.012.418.000,-) yang dialokasikan di Kab.
Tegal digunakan untuk Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana
dan Sarana Pertanian. Kegiatan yang dilaksanakan berupa pengembangan
jaringan irigasi (2.700 ha), pengembangan jaringan irigasi mendukung Upsus
(2.000 ha), pengembangan optimasi lahan mendukung tanaman (500 ha),
pengembangan optimasi lahan mendukung Upsus (500 ha),pengembangan
metode SRI mendukung Upsus (300 ha), pengembangan alat dan mesin
mendukung Upsus berupa bantuan (combine harvester kecil 23 unit, vertical
dryer dan bangunannya 6 unit, corn sheller 6 unit, traktor roda 2 sebanyak 49
unit, pompa air 8 PK 15 unit), sarana Revitalisasi Penggilingan Padi 3 unit,
fasilitasi pupuk pestisida terutama untuk pendampingan penyaluran pupuk di
Kab. Tegal dan penguatan kelembagaan KP3 di tingkat Kabupaten.

Bantuan berupa barang yang berasal dari TP-Ditjen PSP (alokasi dari
Dinas Perkebunan Prov. Jawa Tengah), telah mengalokasikan alsinbun
berupa traktor 15 unit, grab loader 2 unit, truk bak kayu 4 unit, pompa air 12
unit, fertilizer applicator 4 unit dan hand refraktor 32 unit. Alsinbun tersebut
dialokasikan untuk mendukung peningkatan produksi dan produktivitas
tanaman tebu pada 4 KPTR di Kabupaten Tegal yaitu KPTR Sumber Manis,
KPTR Tani Maju, KPTR Tumbuh Rejeki dan KPTR Sumber Jaya.

E. PERMASALAHAN

1. Masih rendahnya pemahaman dan pengetahuan


petani/kelompok tani maupun pendamping pelaksana kegiatan di
lapangan;

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 5


2. Wilayah yang menjadi lokasi kegiatan masih banyak yang sulit
dijangkau/kurang strategis terutama tanaman sayuran;
3. Tidak semua peserta SL-PTT menerapkan pola anjuran
tehnologi yang dianjurkan/spesifik lokasi;
4. Kelompok tani Kurang mendapatkan pengetahuan dan
ketrampilan dalam pengelolaan tanaman terpadu.
5. Kurangnya aparat memberikan motifasi pada petani tentang
tehnologi anjuran lokasi yang tertuang dalam program SL-PTT.
6. Belum mantapnya lahan lahan yang akan dikembangkan untuk
komoditas tanaman hortikultura
7. Sebagian besar petani menghendaki agar Rehabilitasi Saluran
tersier dan Jalan Usaha tani serta produksi agar lebih diperpanjang lagi

4.2. DINAS KESEHATAN

1) Dasar Hukum

Dasar hukum tentang penyelenggaraan tugas pembantuan yang


diterima oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut:
a) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara.
b) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah jo Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah.
c) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Negara antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
d) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
e) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
f)Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
g) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
h) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 6


i) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 jo Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.

2) Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Instansi pemberi tugas pembantuan yang diterima oleh Dinas


Kesehatan Kabupaten Tegal pada tahun 2009 s/d tahun 2015 adalah dari
Kementerian Kesehatan RI.

Penyelenggaraan Tugas Pembantuan yang Bersumber Dari APBN


Periode 2009 2015

Program/ Realisasi Fisik Ket


Anggaran
Kegiatan (%) (%) .
Bantuan Operasional 7.179.429.00 52,62 52,62
Kesehatan (BOK), 0
WKJ, dan pembangunan
puskesmas

4.3. DINAS KELAUTAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN

Tahun 2015 Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten


Tegal mendapat dana alokasi Tugas Pembantuan ( APBN ) dari Kementerian
Kelautan dan Perikanan RI untuk Bidang Kelautan melalui SP DIPA Nomor :
032-03.4.030753/2015, melalui Program Pengembangan dan Pengelolaan
Perikanan Tangkap dengan kegiatan kegiatan Pengembangan Pembangunan
dan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan. Dana yang diterima Pemerintah
Kabupaten Tegal melalui Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan sebesar
Rp. 7.000.000.000,- ( Tujuh milyar rupiah ), terealisasi sebesar Rp.
6.892.888.863,-(Enam milyar delapan ratus Sembilan puluh dua juta delapan
ratus delapan puluh delapan ribu delapan ratus enam puluh tiga rupiah) atau
( 99,43 % )dengan output : Pengembangan pelabuhan perikanan di lokasi
sentra perikanan terpadu dan SEKAYA maritime berupa Pembangunan
fasilitas pokok PPI Larangan.

4.4. DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI


DIPA TAHUN 2015 NOMOR : SP DIPA 027.03.4.030761 / 2015
Kementrian Sosial RI tentang Program Pemberdayaan Sosial dan
Penanggulangan Kemiskinan, Kegiatan Pelestarian Kepahlawanan,
Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial ( TMP yang direhab dan dipelihara )

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 7


Rp. 700.000.000,-(Tujuh ratus juta rupiah) namun kegiatan tersebut tidak
dapat dilaksanakan dikarenakan :
1). Petikan DIPA Kegiatan Pelestarian Kepahlawanan, Keperintisan dan
Kesetiakawanan Sosial ( Rehab TMP ) diterima bulan Oktober 2015.
2). Proses pelaksanaan kegiatan melalui mekanisme lelang di ULP
sedangkan waktu efektif tersisa 2 bulan sehingga tidak memungkinkan
untuk dilaksanakan..

BAB V
PENYELENGGARAAN
TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 8


5.1. KERJASAMA ANTAR DAERAH

Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah, setiap daerah dituntut


untuk memaksimalkan segala potensi yang dimiliki. Namun mengingat berbagai
keterbatasan yang ada di setiap daerh, maka hubungan kerjasama antar
daerah menjadi sangat penting. Kerjasama antar daerah yang baik merupakan
prasyarat untuk terbentuknya sinergitas dan sinkronisasi program-program
pembangunan secara menyeluruh dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Program pembangunan nasional hanya akan dapta berhasil secara
efektif jika didukung dengan program kerjasama antar daerah yang mengarah
paada peningkatan dan pemantapan hubungan dan keterikatan daerah,
sinergitas pengelolaan potensi antar daerah. Kerjasama antar daerah yang
dapat dilaksanakan dengan baik dapat mengeliminir kesenjangan antar daerah,
khususnya dala penyelenggaraan dan peningkatan kinerja pelayanan publik.

Sinergitas kerjasama antar daerah / wilayah akan berdampak positif bila


masing-masing daerah/wilayah saling take and give, mengingat daerah /
wilayah memiliki segala kelebihan / kekurangan potensi / kekhasannya yang
ada.
Pertimbangan yang dapat menjadi latar belakang kebijakan kerjasama
antar daerah ini antara lain :

a. Kesamaan geografis;
b. Kesamaan budaya;
c. Kesamaan bahasa;
d. Adanya ikatan emosional;
e. Adanya keterikatan sejarah lokal.

Beberapa kerjasama yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tegal


adalah sebagai berikut :

BENTUK
NO SUBYEK OBJEK
KERJASAMA
DISHUBKOMINFO
1 Kesepakatan - Bupati Tegal Pengelolaan Penyiaran Televisi
Bersama - Walikota Pekalongan Lembaga Penyiaran Publik Lokal
Batik TV Pekalongan
BAPERMASDES

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 9


1 Kesepakatan - Bupati Tegal Pelaksanaan TNI Manunggal
Bersama - Kodim 0712 Tegal Membangun Desa ( TMMD)
Manunggal Sengkuyung Antara
Pemerintah Kabupaten Tegal
dengan Kodim 0712
2 Kesepakatan - Bupati Tegal Pelaksanaan Karya Bhakti TNI
Bersama - Kodim 0712 Tegal Perdesaan Antara Pemerintah
Kabupaten Tegal dengan Kodim
0712 Tegal
3 Perjanjian - Bupati Tegal Penyelenggaraan Kegiatan
Kerjasama - Kodim 0712 Tegal Peningkatan Produksi Tanaman
Pangan di Wilayah Kabupaten
Tegal Dalam Rangka Mendukung
Program Swasembada Pangan
Nasional
DISTANBUNHUT
1 Perjanjiaan - Bupati Tegal Penyelenggaraan Kegiatan
Kerjasama - Kodim 0712 Tegal Peningkatan Produksi Tanaman
Pangan di wilayah Kabupaten
Tegal dalam Rangka Mendukung
Program Swasembada Pangan
Nasional
2 Nota - Bupati Tegal Penanaman Jagung dan
Kesepahaman - Gabungan Pemasaran Jagung Dalam
Pengusaha Makanan Rangka Kegiatan Pengembangan
Ternak Optimalisasi Lahan Dalam
Rangka Meningkatkan Produksi
Jagung 2015
DISTANBUNHUT
1 Nota - Bupati Tegal Pembangunan dan
Kesepahaman - Kementerian Pertanian Pengembangan Taman Teknologi
Kepala Badan Pertanian Lebaksiu
Penelitian dan
Pengembangan
Pertanian
KANTOR PENANAMAN MODAL
1 MoU (Nota - Bupati Tegal Terwujudnya Kerjasama
Kesepahaman) - Pasar Modern : kemitraan antara Pasar Modern
- Alfria Trijaya yang berada di Kab. Tegal
dengan para UKM dan IKM
2 Kesepakatan - Bupati Tegal
Kerjasama - Yayasan Panglima
Besar Jendral Sudirman
DINAS KESEHATAN
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 10
1 Kesepakatan - Gubernur Jawa Tengah Penyelenggaran JKN bagi
Bersama - - Kepala BPJS Penduduk Jawa Tengah
Kesehatan Divre Jawa
Tengah
Perjanjian Kepala Dinkes Prov. Pelaksanaan JKN Bagi PBI
Kerjasama Jateng Pemprov Jateng dari Kab. Tegal
2 Kepala BPJS Kesehatan
Kancab. Tegal
Kepala Dinkes Kab. Tegal
Perjanjian Sekretaris Daerah Kab. Jamkesda Maskin Kab. Tegal
3 Kerjasama Tegal
Direktur RSUD Kardinah
Perjanjian Sekretaris Daerah Kab. Jamkesda Maskin Kab. Tegal
4 Kerjasama Tegal
Direktur RSUD Dr. Kariadi
Perjanjian Sekretaris Daerah Kab. Jamkesda Maskin Kab. Tegal
5 Kerjasama Tegal
Direktur RSUD Suradadi
Perjanjian Sekretaris Daerah Kab. Jamkesda Maskin Kab. Tegal
Kerjasama Tegal
6
Direktur RSJD Amino
Gondohutomo
Perjanjian Sekretaris Daerah Kab. Jamkesda Maskin Kab. Tegal
Kerjasama Tegal
7
Direktur RSUD DR.
Soeselo
Perjanjian Sekretaris Daerah Kab. Jamkesda Maskin Kab. Tegal
Kerjasama Tegal
8 Direktur RSUD Dr. Ashari
Pemalang

RSUD dr. Soeselo Kab. Tegal


1 Kesepakatan - RSUD dr. Soeselo Kab. Penyelenggaran Kepaniteraan
Bersama Tegal Klinik
- FK Tri Sakti Jakarta
2 Kesepakatan - RSUD dr. Soeselo Penyelenggaran Praktik
Bersama Kab. Tegal Kedokteran
- FK. Univ. Muh.
Purwokerto
3 Kesepakatan - RSUD dr. Soeselo Penyelenggaran Kepaniteraan
Bersama Kab. Tegal Komprehensif
- FK Undip Semarang
4 Kesepakatan - RSUD dr. Soesilo Kerjasama dalam pelaksanaan
Kerjasama Kab. Tegal Tri Dharma Perguruan Tinggi
- Politeknik
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 11
Kesehatan Kemenkes
Semarang
5 Kesepakatan - RSUD dr. Soesilo Kerjasama dalam pelaksanaan
Kerjasama Kab. Tegal praktik kerja lapangan
- Politeknik mahasiswa
Kesehatan Kemenkes
Jakarta II
6 Kesepakatan - RSUD dr. Soesilo Kerjasama dalam pelaksanaan
Kerjasama Kab. Tegal praktek klinik mahasiswa
- Politeknik Harapan
Bersama Tegal
7 Kesepakatan - RSUD dr. Soesilo Kerjasama dalam pelaksanaan
Kerjasama Kab. Tegal praktik mahasiswa Stikes
- STIKES Bhamada Bhamada di RSUD dr . Soeselo
Slawi
8 Kesepakatan - RSUD dr. Soesilo Kerjasama dalam pelaksanaan
Kerjasama Kab. Tegal pendidikan, penelitian dan
- STIKES Cirebon pengabdian masyarakat

9 Kesepakatan - RSUD dr. Soesilo Kerjasama dalam peningkatan


Kerjasama AKBID Graha Mandiri pengetahuan ketrampilan dalam
Cilacap pelayanan kebidanan
10 Kesepakatan - RSUD dr. Soeselo Kerjasama dalam pelaksanaan
Kerjasama Kab. Tegal praktik klinik mahasiswa
- AKBIUD Siti
Fatimah Slawi
11 Kesepakatan - RSUD dr. Soeselo Kerjasama dalam pelaksanaan
Kerjasama Kab. Tegal praktik klinik mahasiswa akademi
- AKBID Suluh kebidanan Suluh Bangsa Prop.
Bangsa Jakarta DKI Jakarta
12 Kesepakatan - RSUD dr. Soeselo Kerjasama dalam pelaksanaan
Kerjasama Kab. Tegal praktik klinik mahasiswa
- AKBID Bhakti
Pertiwi Pemalang
13 Kesepakatan - RSUD dr. Soeselo Kerjasama daalam pelaksanaan
Kerjasama Kab. Tegal praktik klinik mahasiswa
- Akper Pemkot Tegal
14 Kesepakatan - RSUD dr. Soeselo Kerjasama dalam pelaksanaan
Kerjasama Kab. Tegal praktek belajar klinik mahasiswa
- AKPER AL Hikmah Akademi Keperawatan Al Hikmah
2 Brebes 2 Brebes
15 Kesepakatan - RSUD dr. Soeselo Kerjasama dalam pelaksanaan
Kerjasama Kab. Tegal Magang siswa
- Lembaga

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 12


pendidikan dan
Pengembangan Profesi
Indonesia
RSUD dr. Soeselo Kab. Tegal
1 Kesepakatan - RSUD dr. Soeselo Kab.Kerjasama pinjam pakai alat
Kerjasama Tegal Clinical Chemistry Analyser
- PT SABA INDOMEDIKA Chemix 180

2 Kesepakataan - RSUD dr. Soeselo Kerjasama pinjam pakai alat


Kerjasama Kab. Tegal Hematology Analyzer Sysmex
- PT SABA XS-800i
INDOMEDIKA

3 Kesepakatan - RSUD dr. Soeselo Pelayanan Hemodialisa untuk


Kerjasama Kab. Tegal pasien jamkesmas
- PT Sinar Roda
Utama
4 Kesepakatan - RSUD dr. Soeselo Pelayanan Hemodialisa untuk
Kerjasama Kab. Tegal Pasien Jamkesmas
- PT Sinar Roda
Utama
5 Kesepakatan - RSUD dr. Soeselo Pemeriksaaan Laboratorium
Kerjasama Kab. Tegal
- PT Cito Putra
Utama
6 Kesepakatan - RSUD dr. Soeselo Operasional clinical chemistry
Kerjasama Kab. Tegal analyzer cobas c311 dan Immuno
- PT ROCHE Analyszer cobas 0 e 411
INDONESIA
7 Kesepakatan - RSUD dr. Soeselo
Kerjasama Kab. Tegal
- PT Cito Putra
Utama
DINAS PEKERJAAN UMUM
Perjanjian - Bupati Tegal Pengoperasian, Pemeliharaan
Kerjasama - PT PLN Tata Ruang dan Pengelolaan Jaringan Listrik
1 (PERSERO) Area Perdesaan Kabupaten Tegal
Jaringan Pelayanan
Tegal
2 Kesepakatan - Bupati Tegal Pembangunan Sanitasi Berbasis
Bersama - Pengembangan Masyarakat (Sanimas)
Penyehatan Lingkungan
Permukiman Dirjen

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 13


Cipta Karya
Kementerian DPU dan
Perumahan Rakyat

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN


Perjanjian - Bupati Tegal Kerjasama Pengembangan
Kerjasama - Ibnu Ashari Pariwisata Dirgantara dan
1 Fasilitas Pendukung Lainnya
di Obyek Wisata Purwahamba
Indah
Kesepakatan - Bupati Tegal Sewa Aset Tanah dan
2 Bersama - Villa Panorama Ibu Bangunan di Obyek Wisata
Lili Lestari Guci
3 Perjanjian - Bupati Tegal Sewa Aset Tanah dan
Kerjasama - Asri Suryaniati Bangunan Villa Surya Tiga
Machroes Dara di Obyek Wisata Guci
Kab. Tegal
Kerjasama Antar Daerah SKPD : SATPOL PP
1 Perjanjian - Bupati Tegal Sinergitas Penanganan
Kerjasama - Perjanjian Kerjasama Permasalahan Pengemis,
Antara Pemerintah Gelandangan dan Orang
Daerah Prov. Jawa Terlantar (PGOT), Dan Psikotik
Barat, Pemerintah Prov. Jalanan Secara Terpadu Di
Jawa Tengah, Pemda. Wilayah Perbatasan Jawa Barat
Kab. Kuningan , Pemda. Bagian Timur Dan Jawa Tengah
Kab. Indramayu, Pemda. Bagian Barat
Kab. Cirebon, Pemda
Kota Cirebon, Pemda
Kab. Majalengka,
Pemda. Kab. Subang,
Pemda. Kab. Ciamis,
Pemda Kota Banjar,
Pemda Kab.
Pangandaran, Pemda
Kab. Brebes, Pemda
Kab. Cilacap, Pemda.
Kab Tegal, Pemda Kab.
Pekalongan, Pemda
Kab. Banjarnegara,
Pemda Kab. Banyumas,
Pemda Kab.
Purbalingga, Pemda

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 14


Kab. Pemalang, Pemda
Kota Tegal, dan Pemda
Kota Pekalongan.

5.2. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH

Pemerintah daerah perlu melaksanakan koordinasi dalam


penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan
dengan instansi vertikal yang ada d daerah. Hal ini perlu dilakukan mengingat
instansi vertikal juga merupakan bagian penting dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan. Oleh karena itu, perlu terjalin komunikasi dan
hubunga kerja yang serasi dan terpadu antar semua komponen terkait.
Hubungan kerja dengan instansi vertikal ini telah diatur dalam ketentuan Pasal
26 Undang undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Untuk kepentingan tersebut, Pemerintah Kabupaten Tegal menjalin


hubungan koordinasi dengan instansi terkait dalam bentuk kegiatan :

A. Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA)

Pelaksanaan koordinasi dilaksanakan dalam bentuk Rapat


Koordinasi Forkopimda serta Rapat Koordinasi Dinas Lengkap. Rapat
Koordinasi Forkopimda dilakukan antara Bupati Tegal dengan seluruh
anggota Forkopimda se-Kabupaten Tegal yaitu :
Kepala Kejaksaan Negeri Slawi
Kapolres Tegal
Komandan Kodim 0712 Tegal
Ketua DPRD Kabupaten Tegal

Ditambah dari unsur forkopimda plus, diantaranya

Ketua Pengadilan Negeri Slawi


Komandan Brigif 4 Dewa Ratna
Komandan Batalyon 407 Padmakusuma
Ketua Pengadilan Agama Slawi
Komandan Operasional AL Tegal
Komandan Satuan Radar 214

Pelaksanaan rapat koordinasi ini dilaksanakan setiap bulan ataupun


bisa dilakukan secara insidentil terutama dalam menyikapi hal-hal
permasalahan bersifat khusus dan segera yang memerlukan koordinasi
secara menyeluruh. Permasalahan yang ada diinventarisir kemudian
dicarikan solusi pemecahannya, serta antisipasi kemungkinan terjadi
permasalahan yang lebih besar.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 15


B. Koordinasi Bidang BPN

Penyelenggaraan urusan pertanahan memerlukan kerjasama dan


koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan Instansi vertikal khususnya
Badan Pertanahan Nasional.

Dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah, ditegaskan bahwa urusan pemerintahan bidang pertanahan
termasuk salah satu urusan konruen yang menjadi kewenangan Pemerintah
Kabupaten/Kota dan Provinsi. Meskipun sampai dengan saat ini masih belum
diterbitkannya Peraturan Pemerintah tentang Petunjuk Teknis pelaksanaan
Undang undang dimaksud.

Disisi lain, juga diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006


tentang Badan Pertanahan nasional (BPN) yang mengatur penyelenggaraan
urusan pertanahan. Dalam peraturan ini dinyatakan bahwa urusan
pertanahan secara prinsip berada di Pemerintah Pusat, sedangkan yang
diserahkan kepada Kabupaten/Kota hanya dalam bentuk tugas pembantuan.

Sedangkan terkait dengan pengadaan tanah untuk kepentingan


umum, Pemerintah Kabupaten Tegal mengacu dan berpedoman pada
peraturan presiden Nomor 40 tahun 2014 tentang perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah
Untuk Kepentingan Umum, serta Peraturan Kepala BPN Nomor 5 Tahun
2012 tentang Petunjuk Tenis Pelaksanaan Pengadaan Tanah. Pada awalnya
pengadaan tanah untuk kepentingan umum diatas 1 Ha harus dilakukan oleh
BPN, namun dalam ketentuan tersebut dan dalam rangka efektivitas dan
efisiensi diatur bahwa pemerintah daerah dapat melaksanakan pengadaan
tanah untuk kepentingan umum sampai dengan 5 Ha.

C. Koordinasi Bidang Statistik

Koordinasi kegiatan statistik sangat penting dalam rangka untuk


meningkatkan efektivitas perencanaan dan pelaksanaan program
pembangunan. Perencanaan pembangunan yang baik hanya akan berhasil
apabila ditunjang dengan data statistik yang obejktif dan dapat dipercaya.

Pelaksanaan koordinasi kegiatan statistik Pemerintah Kabupaten


Tegal dilakukan dengan Badan Pusat Statistik (BPS), sesuai dengan amanat
undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (BPS), khususnya
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 16
pada pasal 17 yang menyatakan dalam koordinasi serta kerjasama
penyelenggaraan statistik dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan
Instansi Pemerintah dan masyarakat, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Secara rutin dan sudah berlangsung lama, kerjasama dalam penyusunan
Buku

D. Kerjasama Bidang Hukum


Kerjasama yang dilaksanakan Bagian Hukum atas nama Pemerintah
Kabupaten Tegal dengan Kejaksaan Negeri Slawi sebagai berikut :

Nomor : B-180/8/2013
Nomor : B-1515/0.343/II/2013
1. Perjanjian Kerjasama Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara
Antara Pemerintah Kabupaten Tegal dengan Kejaksanaan Negeri Slawi
tanggal 11 November 2013

Tujuan kerjasama adalah menyelesaikan masalah hukum di Bidang


Perdata dan TUN di Lingkungan Wilayah Pemerintah Kabupaten Tegal,
jangka waktu kerjasama 3 (tiga) tahun sejak Perjanjian ditandatangani.
5.3. PENEGASAN BATAS WILAYAH

Ketentuan dan pengaturan bartas wilayah antar daerah diatur dalam


Peraturan Meneteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penegasan Batas Daerah. Dalam peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut,
ditegaskan bahwa penegasan batas daerah antar daerah Kabupaten/kota
dalam provinsi difasilitasi oleh Gubernur. Penetapan bawas wilayah diperlukan
untuk menetapkan batas-batas otorita dari masing-masing daerah, sehingga
dapat di eliminir dan dihindari terjadinya perselisihan batas daerah antar
kabupaen/kota.

Penegasan Batas Daerah antara Kabupaten Tegal dengan Kabupaten


Brebes oleh Ditjen PUM Depdagri RI sudah dapat ditetapkan melalui dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2013 Tentang Batas Daerah
Kabupaten Brebes dengan Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah.

Dengan demikian dari 4 (empat) Kabupaten/kota yang berbatasan


dengan Kabupaten Tegal yaitu Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten
Banyumas dan Kabupaten Brebes, semuanya sudah dilakukan kegiatan
penegasan batas daerah.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 17


Namun demikian pemeliharaan Pilar Batas Utama (PABU) yang sudah
terpasang tetap dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tegal dengan cara
monitoring ke lapangan guna mengetahui keberadaan dan kondisi pilar batas
tersebut.

5.4. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

Bencana alam adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang


mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan / atau faktor non alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana alam sering
diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebakan oleh alam
antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan,
angin topan tanah longsor dan lain lain.

Untuk menangani hal-hal tersebut diatas maka dibentuklah Badan


Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tegal berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 11 Tahun 2009 tentang Organisasi Tata Kerja Lembaga Lain
Kabupaten Tegal

A. KEBIJAKAN PROGRAM

Berdasarkan permasalahan dan upaya pemecahan permasalahan


dalam pembangunan, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tegal melakukan upaya pembangunan dengan memprioritaskan
program-program sebagai berikut :

1. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan


a. Melaksanakan sosialisasi atau penyebarluasan informasi
penanggulangan bencana dengan prioritas pengurangan resiko di 18
lokasi kecamatan.
b. Melaksanakan pemaparan di 12 titik lokasi potensi rawan
bencana.
c. Melaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas manajemen
penanggulangan bencana bagi aparatur pemerintah desa dan tokoh
masyarakat selama 3 hari untuk 5 angkatan dengan jumlah peserta
250 orang.
d. Membuat peta resiko bencana tanah longsor di Kecamatan
Bumijawa, Bojong dan Jatinegara.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 18


e. Mengirimkan peserta pelatihan atau diklat fungsional
(Manajemen Penanggulangan Bencana dan Perpres 54) bagi
karyawan BPBD Kabupaten Tegal.

2. Bidang Kedaruratan dan Logistik


a. Penyediaan sarana prasarana kerja, seperti alat-alat komunikasi
dan alat-alat penanganan bencana.
b. Penyusunan draft peraturan Bupati dan petunjuk teknis kerja
pemberian bantuan kepada masyarakat korban bencana.
c. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) BPBD khususnya
dalam bidang penanganan kedaruratan.

3. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi


a. Normalisasi sungai dan saluran drainase, pengerukan sedimen
dan perkuatan tebing.
b. Konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan lahan gundul.
c. Mengikutsertakan diklat penanggulangan bencana bagi aparatur
BPBD Kabupaten Tegal khususnya Bidang Rehabilitasi dan
Rekonstruksi.

d. Rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur dan lingkungan pasca


bencana.
e. Mitigasi infrastruktur dan lingkungan pada lokasi rawan bencana.
f. Melaksanakan pelatihan teknis penilaian kerusakan dan kerugian
pasca bencana.
g. Bersama-sama bidang lainnya membentuk desa siaga.
h. Mengajukan usulan kegiatan pasca bencana ke BNPB melalui
BPBD Provinsi.

B. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN

1. Program Pembanguanan turap/talud/bronjong


a) Pembuatan bronjong sungai Purbalaksana Desa Gumayun,
Kecamatan Dukuhwaru dengan output berupa tersedianya bronjong
sungai Purbalaksana Desa Gumayun, Kecamatan Dukuhwaru.
b) Pembuatan bronjong / penahan tebing Desa Pedagangan,
Kecamatan Dukuhwaru dengan output berupa tersedianya bronjong /
penahan tebing Desa Pedagangan, Kecamatan Dukuhwaru.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 19


c) Pembuatan bronjong sungai Tayem Desa Dukuhsalam,
Kecamatan Slawi dengan output berupa tersedianya bronjong sungai
Tayem Desa Dukuhsalam, Kecamatan Slawi.

2. Program pelayanan administrasi perkantoran


a) Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik dengan
output berupa terbayarnya jasa komunikasi, air dan listrik.
b) Penyediaan alat tulis kantor dengan output berupa tersedianya
alat tulis kantor.
c) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan dengan output
berupa tersedianya barang cetakan dan penggandaan.

d) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan


kantor dengan output berupa tersedianya komponen instalasi listrik.
e) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor dengan output
berupa tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor.
f) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
dengan output berupa tersedianya bahan bacaan.
g) Penyediaan makan dan minum dengan output berupa
tersedianya snack dan minuman karyawan.
h) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dengan output berupa
terlaksananya koordinasi kegiatan rapat-rapat.

3. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur


a) Pengadaan perlengkapan gedung kantor dengan output berupa
tersedianya perlengkapan gedung kantor.
b) Pengadaan perangkat komputer, printer dan perlengkapannya
dengan output berupa tersedianya komputer dan printer.
c) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional dengan
output berupa tersedianya kendaraan dinas yang baik.
d) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor dengan
output berupa tersedianya gedung kantor yang baik.
e) Pemeliharaan alat-alat studio dan komunikasi dengan output
berupa terpeliharanya alat-alat studio dan komunikasi.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 20


4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur,
Pendidikan dan pelatihan formal dengan output berupa meningkatkan
kemampuan aparatur.
5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
a) Penyusunan Renja SKPD dengan output berupa tersusunnya
administrasi perencanaan satu tahun ke depan.
b) Penyusunan lakip SKPD dengan output berupa tersusunnya
administrasi perencanaan.
c) Penatausahaan dan pelaporan administrasi keuangan daerah
dengan output berupa tersedianya laporan keuangan yang baik.
6. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa,
Peningkatan manajemen bencana aparatur pemerintah desa dan tokoh
masyarakat dengan output berupa peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan MPB bagi aparatur pemerintah desa dan masyarakat.

7. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi

a) Penyelenggaraan pameran investasi dengan output berupa


adanya pameran investasi.

b) Pameran pekan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Tingkat


Nasional di Surakarta dengan output berupa adanya Pameran pekan
Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Tingkat Nasional di Surakarta.

8. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban


bencana alam

a) Operasional penerimaan dan distribusi bantuan ke lokasi


bencana dengan output berupa tersalurnya bantuan ke lokasi bencana
.

b) Pemasangan rambu-rambu peringatan dilokasi rawan bencana


dengan output berupa tersedianya rambu-rambu peringatan dilokasi
rawan bencana.

c) Fasilitasi kesiapsiagaan dan pencegahan penanggulangan


bencana dengan output berupa terlaksananya rakornis
penanggulangan bencana dan rakor unsur pengarah dan pelaksana
serta konsultasi dan koordinasi dengan BNPB dan BPBD Provinsi.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 21


d) Penanggulangan resiko bencana berbasis komunitas dengan
output berupa terlaksananya penanggulangan resiko berbasis
komunitas.

e) Koordinasi dan pelatihan tanggap darurat bencana dengan


output berupa terlaksananya koordinasi dan pelatihan tanggap darurat
bencana.

f) Operasional posko kesiapsiagaan penanganan bencana dengan


output berupa tersedianya sarana prasarana operasional pos
kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

g) Pembuatan Perda penanggulangan bencana dengan output


berupa tersedianya Perda Penanggulangan bencana.

9. Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana

a) Monitoring evaluasi dan pelaporan dengan output berupa


terlaksananya monitoring evaluasi dan pelaporan.

b) Pemetaan wilayah rawan bencana dengan output berupa


tersedianya informasi dan data peta resiko bencana tanah longsor.

c) Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi lokasi rawan


bencana dengan output berupa terlaksananya sosialisasi
penyebarluasan informasi penanggulangan bencana.
d) Koordinasi dan fasilitasi kerusakan infrastruktur pasca bencana
dengan output berupa tersedianya data yang valid tentang kerusakan
pasca bencana.
e) Operasional tanggap darurat dengan output berupa tersedianya
alat-alat evakuasi penanganan bencana.
f) Kajian pemetaan pasca bencana banjir dan tanah longsor
dengan output berupa tersedianya peta pasca bencana banjir dan
tanah longsor.
g) Pelatihan teknik kerusakan dan kerugian pasca bencana
(Demage and losses Assegmen / DalA) dengan output berupa
terselenggaranya pelatihan teknik kerusakan dan kerugian pasca
bencana.
h) Pelatihan kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam bagi
aparatur pemerintah desa dengan output berupa terselenggaranya
pelatihan kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam bagi aparatur
pemerintah desa.
i) Penyediaan sarana dan prasarana komunikasi dengan output
berupa tersedianya sarana dan prasarana komunikasi.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 22


j) Pengadaan permainan anak korban bencana dengan output
berupa tersedianya permainan anak korban bencana.
k) Pembinaaan desa tangguh bencana dengan output berupa
adanya desa tangguh tanggap bencana.
l) Pengadaan peralatan dan sarana mitigasi dengan output berupa
tersedianya peralatan dan sarana mitigasi.
m) Operasional/pengelolaan gudang logistik dan peralatan dengan
output berupa tersedianya pengelolaan gudang logistik dan peralatan.
n) Operasional Tim DaLA dengan output berupa tersedianya
Operasional Tim DaLA.
o) Sosialisasi penanganan pengungsi pasca bencana dengan
output berupa terselenggaranya Sosialisasi penanganan pengungsi
pasca bencana .
p) Pembuatan Pusat Pengendalian dan Operasional dengan output
berupa tersedianya Pembuatan Pusat Pengendalian dan Operasional.
q) Operasional Tim Reaksi Cepat kejadian bencana dengan output
berupa tersedianya Operasional Tim Reaksi Cepat kejadian bencana.
r) Pelatihan SAR penanggulangan bencana dengan output berupa
terselenggaranya Pelatihan SAR penanggulangan bencana.

C. REALISASI ANGGARAN

Realisasi Belanja Tidak Langsung


Anggaran : 1.736.836.000,-
Realisasi : 1.694.741.692,- ( 97,58 % )
Realisasi Belanja Langsung sebagai berikut :

N
KEGIATAN ANGGARAN REALISASI (%)
O
Program Pembanguanan turap/talud/bronjong
1 Pembuatan bronjong sungai 200.000.000,- 198.323.250,- 99,16
Purbalaksana Desa Gumayun,
Kecamatan Dukuhwaru
Output : tersedianya bronjong sungai
Purbalaksana Desa Gumayun,
Kecamatan Dukuhwaru
Outcome : terpenuhinya bronjong
sungai Purbalaksana Desa Gumayun,
Kecamatan Dukuhwaru
2 Pembuatan bronjong / penahan tebing 200.000.000,- 198.453.250,- 99,23
Desa Pedagangan, Kecamatan
Dukuhwaru
Output : tersedianya bronjong /
penahan tebing Desa Pedagangan,

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 23


Kecamatan Dukuhwaru

Outcome : terpenuhinya bronjong /


penahan tebing Desa Pedagangan,
Kecamatan Dukuhwaru
3 Pembuatan bronjong sungai Tayem 200.000.000,- 196.958.650,- 98,48
Desa Dukuhsalam, Kecamatan Slawi
Output : tersedianya bronjong sungai
Tayem Desa Dukuhsalam, Kecamatan
Slawi
Outcome : terpenuhinya bronjong
sungai Tayem Desa Dukuhsalam,
Kecamatan Slawi.
Program pelayanan administrasi perkantoran
1 Penyediaan jasa komunikasi sumber 40.000.000,- 28.955.433,- 72,39
daya air dan listrik
Output : terbayarnya jasa
komunikasi, air dan listrik
Outcome : Terpenuhinya kebutuhan
komunikasi, air dan listrik
2 Penyediaan alat tulis kantor 40.000.000,- 39.492.500,- 98,73
Output : tersedianya alat tulis kantor
Outcome : terpenuhinya alat tulis
kantor

3 Penyediaan barang cetakan dan 10.000.000,- 9.734.900,- 97,35


penggandaan
Output : tersedianya barang cetakan
dan penggandaan
Outcome : tepenuhinya kebutuhan
barang cetakan dan penggandaan
4 Penyediaan komponen instalasi 12.500.000,- 9.932.500,- 79,46
listrik/penerangan bangunan kantor
Output : tersedianya komponen
instalasi listrik
Outcome : terpenuhinya kebutuhan
komponen instalasi listrik
5 Penyediaan peralatan dan 10.000.000,- 9.204.000,- 92,04
perlengkapan kantor
Output : tersedianya peralatan dan
perlengkapan kantor
Outcome : terpenuhinya kebutuhan
peralatan dan perlengkapan kantor

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 24


6 Penyediaan bahan bacaan dan 7.500.000,- 4.930.000,- 65,73
peraturan perundang-undangan
Output : tersedianya bahan bacaan
Outcome : terpenuhinya bahan bacaan
7 Penyediaan makan dan minum 40.000.000,- 26.691.000,- 66,73
Output : tersedianya snack dan
minuman karyawan
Outcome : terpenuhinya kebutuhan
makan minum karyawan
8 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi 75.000.000,- 74.000.000,- 98,67
Output : terlaksananya koordinasi
kegiatan rapat-rapat
Outcome : terpenuhinya hasil rapat
dan koordinasi
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
1 Pengadaan perlengkapan gedung 70.000.000,- 68.976.000,- 98,54
kantor
Output : tersedianya perlengkapan
gedung kantor
Outcome : terpenuhinya kebutuhan
perlengkapan gedung kantor

2 Pengadaan perangkat komputer, printer 60.000.000,- 57.450.400,- 95,75


dan perlengkapannya.
Output : tersedianya komputer dan
printer
Outcome : terpenuhinya kebutuhan
komputer dan printer
3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan 200.000.000,- 151.891.860,- 75,95
dinas/operasional
Output : tersedianya kendaraan
dinas yang baik
Outcome : terpeliharanya kendaraan
dinas
4 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan 20.000.000,- 9.276.000,- 46,38
gedung kantor
Output : tersedianya gedung kantor
yang baik
Outcome : terpenuhinya kebutuhan
gedung kantor yang representatif
5 Pemeliharaan alat-alat studio dan 50.000.000,- 9.700.000,- 19,40
komunikasi
Output : terpeliharanya alat-alat
studio dan komunikasi Outcome :
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 25
terpeliharanya alat-alat studio dan
komunikasi
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
1 Pendidikan dan pelatihan formal 25.000.000,- 16.000.000,- 64,00
Output : meningkatkan kemampuan
aparatur
Outcome : peningkatan kinerja
aparatur
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
1 Penyusunan Renja SKPD 5.000.000,- 5.000.000,-
Output : tersusunnya administrasi 100,0
perencanaan satu tahun ke depan 0
Outcome : terpenuhinya dokumen
perencanaan kegiatan satu tahun ke
depan
2 Penyusunan lakip SKPD 5.000.000,- 5.000.000,- 100,0
Output : tersusunnya administrasi 0
perencanaan
Outcome : terpenuhinya dokumen
perencanaan kegiatan
3 Penatausahaan dan pelaporan 34.320.000,- 30.000.000,- 87,41
administrasi keuangan daerah
Output : tersedianya laporan
keuangan yang baik
Outcome : terpenuhinya kebutuhan
laporan keuangan yang cukup baik
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
1 Peningkatan manajemen bencana 50.000.000,- 43.421.000,- 86,84
aparatur pemerintah desa dan tokoh
masyarakat
Output : peningkatan pengetahuan
dan ketrampilan MPB bagi aparatur
pemerintah desa dan masyarakat
Outcome : tersedianya sumber daya
aparatur pemerintah desa dan
masyarakat dalam kesiapsiagaan
menghadapi bencana diwilayah

Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi


1 Penyelenggaraan pameran investasi 15.000.000,- 6.965.000,- 46,43
Output : adanya pameran investasi
Outcome : terselenggaranya pameran
investasi dengan baik.
2 Pameran pekan Pengurangan Resiko 50.000.000,- 0,- 00,00

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 26


Bencana (PRB) Tingkat Nasional di
Surakarta
Output : adanya Pameran pekan
Pengurangan Resiko Bencana (PRB)
Tingkat Nasional di Surakarta.
Outcome : terselenggaranya Pameran
pekan Pengurangan Resiko Bencana
(PRB) Tingkat Nasional di Surakarta
dengan baik.
Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
1 Operasional penerimaan dan distribusi 40.000.000,- 34.666.172,- 86,67
bantuan ke lokasi bencana
Output : tersalurnya bantuan ke
lokasi bencana

Outcome : lancarnya distribusi bantuan


ke lokasi bencana
2 Pemasangan rambu-rambu peringatan 15.000.000,- 0,- 00,00
dilokasi rawan bencana
Output : tersedianya rambu-rambu
peringatan dilokasi rawan bencana
Outcome : terpenuhinya kebutuhan
akan rambu-rambu peringatan dilokasi
rawan bencana
3 Fasilitasi kesiapsiagaan dan 30.000.000,- 29.762.500,- 99,21
pencegahan penanggulangan bencana
Output : terlaksananya rakornis
penanggulangan bencana dan rakor
unsur pengarah dan pelaksana serta
konsultasi dan koordinasi dengan BNPB
dan BPBD Provinsi
Outcome : meningkatnya
kesiapsiagaan pemangku kepentingan
kebencanaan tingkat kecamatan dan
kabupaten

4 Penanggulangan resiko bencana 50.000.000,- 0,- 00,00


berbasis komunitas
Output : terlaksananya
penanggulangan resiko berbasis
komunitas
Outcome : meningkatnya kemampuan
penanggulangan resiko bencana
5 Koordinasi dan pelatihan tanggap 40.000.000,- 35.259.480,- 88,15

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 27


darurat bencana
Output : terlaksananya koordinasi
dan pelatihan tanggap darurat bencana
Outcome : meningkatnya kemampuan
tanggap darurat bencana
6 Operasional posko kesiapsiagaan 100.000.000,- 83.660.000,- 83,66
penanganan bencana
Output : tersedianya sarana
prasarana operasional pos
kesiapsiagaan penanggulangan
bencana

Outcome : teratasinya operasional


posko apabila terjadi bencana serta
untuk meningkatkan ketentraman dan
kenyamanan masyarakat di lokasi
rawan bencana
7 Pembuatan Perda penanggulangan 90.000.000,- 67.154.100,- 74,62
bencana
Output : tersedianya Perda
Penanggulangan bencana
Outcome : terpenuhinya aturan
tentang penanggulangan bencana
Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana
1 Monitoring evaluasi dan pelaporan 15.000.000,- 7.041.200,- 46,94
Output : terlaksananya monitoring
evaluasi dan pelaporan
Outcome : meningkatnya kemampuan
dalam melakukan monitoring evaluasi
dan pelaporan
2 Pemetaan wilayah rawan bencana 45.000.000,- 41.702.000,- 92,67
Output : tersedianya informasi dan
data peta resiko bencana tanah longsor

Outcome : tersedianya data dan


informasi wilayah rawan bencana tanah
longsor
3 Pemantauan dan penyebarluasan 30.000.000,- 22.082.000,- 73,61
informasi potensi lokasi rawan bencana
Output : terlaksananya sosialisasi
penyebarluasan informasi
penanggulangan bencana
Outcome : kesiapsagaan aparatur
pemerintah dan masyarakat terhadap

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 28


ancaman bencana
4 Koordinasi dan fasilitasi kerusakan 50.000.000,- 41.887.000,- 83,77
infrastruktur pasca bencana
Output : tersedianya data yang valid
tentang kerusakan pasca bencana
Outcome : segera ditanganinya
kerusakan pasca bencana

5 Operasional tanggap darurat 170.000.000,- 167.245.000,- 98,38


Output : tersedianya alat-alat
evakuasi penanganan bencana
Outcome : terpenuhinya alat-alat
evakuasi penanganan bencana
6 Kajian pemetaan pasca bencana banjir 50.000.000,- 45.004.000,- 90,01
dan tanah longsor
Output : tersedianya peta pasca
bencana banjir dan tanah longsor
Outcome : terpenuhinya peta bencana
banjir dan tanah longsor
7 Pelatihan teknik kerusakan dan 60.000.000,- 31.312.000,- 52,19
kerugian pasca bencana (Demage and
losses Assegmen / DalA)
Output : terselenggaranya pelatihan
teknik kerusakan dan kerugian pasca
bencana
Outcome : peningkatan kemampuan
dalam menghitung kerusakan dan
kerugian pasca bencana
8 Pelatihan kesiapsiagaan 75.000.000,- 45.704.000,- 60,94
penanggulangan bencana alam bagi
aparatur pemerintah desa
Output : terselenggaranya pelatihan
kesiapsiagaan penanggulangan
bencana alam bagi aparatur pemerintah
desa
Outcome : peningkatan kemampuan
kesiapsiagaan penanggulangan
bencana alam bagi aparatur pemerintah
desa
9 Penyediaan sarana dan prasarana 70.000.000,- 69.252.000,- 98,93
komunikasi
Output : tersedianya sarana dan
prasarana komunikasi.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 29


Outcome : terpenuhinya kebutuhan
akan sarana dan prasarana komunikasi.
10 Pengadaan permainan anak korban 65.680.000,- 64.855.000,- 98,74
bencana
Output : tersedianya permainan anak
korban bencana.
Outcome : terpenuhinya kebutuhan
permainan anak korban bencana.
11 Pembinaaan desa tangguh bencana 50.000.000,- 34.232.000,- 68,46
Output : adanya desa tangguh
tanggap bencana.
Outcome : terpenuhinya desa tangguh
bencana
12 Pengadaan peralatan dan sarana 50.000.000,- 49.282.000,- 98,56
mitigasi
Output : tersedianya peralatan dan
sarana mitigasi.
Outcome : terpenuhinya akan
peralatan dan sarana mitigasi.
13 Operasional/pengelolaan gudang 20.000.000,- 13.590.000,- 67,95
logistik dan peralatan
Output : tersedianya pengelolaan
gudang logistik dan peralatan.
Outcome : terpenuhinya pengelolaan
gudang logistik dan peralatan yang baik

14 Operasional Tim DaLA 40.000.000,- 0,- 00,00


Output : tersedianya Operasional
Tim DaLA.
Outcome : terpenuhinya kebutuhan
Operasional Tim DaLA.
15 Sosialisasi penanganan pengungsi 50.000.000,- 16.229.000,- 32,46
pasca bencana
Output : terselenggaranya
Sosialisasi penanganan pengungsi
pasca bencana
Outcome : terpenuhinya informasi
akan adanya penanganan pengungsi
pasca bencana
16 Pembuatan Pusat Pengendalian dan 75.000.000,- 74.302.000,- 99,07
Operasional
Output : tersedianya Pembuatan
Pusat Pengendalian dan Operasional.
Outcome : terpenuhinya kebutuhan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 30


akan Pembuatan Pusat Pengendalian
dan Operasional

17 Operasional Tim Reaksi Cepat kejadian 30.000.000,- 5.5.48.000,- 18,49


bencana
Output : tersedianya Operasional
Tim Reaksi Cepat kejadian bencana
Outcome : terpenuhinya kebutuhan
Operasional Tim Reaksi Cepat kejadian
bencana
18 Pelatihan SAR penanggulangan 60.000.000,- 45.972.000,- 76,62
bencana
Output : terselenggaranya Pelatihan
SAR penanggulangan bencana.
Outcome : terpenuhinya informasi
penting tentang SAR penanggulangan
bencana.

D. HASIL YANG DICAPAI

1. Bidang Pencegahan dan kesiapsiagaan


a. Tercapainya pembangunan bronjong sungai penahan tebing di 3
(tiga) desa yaitu Desa Gumayun Kecamatan Dukuhwaru, Desa
Pedagangan Kecamatan Dukuhwaru dan Desaa Tayem Kecamatan
Slawi.
b. Tercapainya penyebaran informasi dan pemantauan potensi
lokasi rawan bencana.
c. Tersusunnya buku hasil pemetaan daerah rawan longsor di 2
(dua) kecamatan yaitu Kecamatan Margasari dan Kecamatan
Lebaksiu.
d. Tercapainya peningkatan pengetahuan tata cara dan antisipasi
penanggulangan bencana.
e. Tersusunnya buku pedoman rencana kontijensi bencana.
f. Tercapainya peningkatan kesiapsiagaan POSKO bencana.
g. Tersedianya perlengkapan sarana dan prasarana mitigasi
bencana.
h. Terselenggaranya koordinasi kesiapsiagaan dan pencegahan
penanggulangan bencana dengan instansi terkait.
i. Terlaksananya pelatihan gladi POSKO bencana yang trampil dan
terlatih.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 31


j. Tercapainya peningkatan kinerja dan sumber daya manusia
aparatur.

2. Bidang Kedaruratan dan Logistik


a. Tersedianya semabako, alat keperluan MCK, peralatan dapur
dan material bangunan untuk bantuan korban bencana.
b) Peralatan dan logistik dai BNPB dan BPBD Provinsi Jawa
Tengah dapat tersalurkan untuk korban bencana di Kabupaten Tegal.
c) Peningkatan kemampuan personil BPBD Kabupaten Tegal dalam
penanganan penanggulangan bencana karena mengikuti pelatihan
dan melaksanakan koordinasi dengan BPBD Provinsi dan BNPB.
d) Dapat terpeliharanya alat-alat komunikasi yang dimiliki BPBD
Kabupaten Tegal sehingga dapat memperlancar tugas-tugas
penanganan penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Tegal.
e) Dapat teratasinya tanah longsor akibat bencana dengan
pembuatan bronjong penahan.
f) Dapat terpelihara dan tertatanya gudang penyimpanan logistik
dan sarana prasarana bantuan.
g) Terpenuhinya sarana dan prasarana penanggulangan bencana.

3. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi


a. Meningkatnya pengetahuan serta wawasan tentang program
kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.
b) Meningkatnya kemampuan dan kapasitas dalam upaya
penanganan dan pemulihan (recovery) pasca bencana.
c) Terinventarisir dan teridentifikasi jenis kerusakan infrastruktur.
d) Dapat menentukan alternatif dalam upaya penanganan dan
pemulihannya.
e) Tersedianya sumberdaya manusia yang mampu mengestimasi/
menghitung jumlah kerusakan dan kerugian infrastuktur pasca
bencana.
f) Tersedianya dokumen dalam upaya merekomendasi
penanganannya.

E. PERMASALAHAN
1. Sekretariat
a. Belum terpenuhinya sarana mobilitas untuk mendukung tugas-
tugas terkait eselonering.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 32


b) Belum terpenuhinya sarana gedung yang memadai dan
representatif.
c) Belum tercukupinya jumlah sumber daya manusia.
d) Belum memilikinya buku-buku peraturan perundang-undangan
kepegawaian dan buku pencatat lainnya.
e) Terbatasnya anggaran untuk mendukung tugas operasional
penanganan bencana.
f) Terbatasnya anggaran untuk mendukung tugas operasional
kesekretariatan (rakor, diklat, menghadiri undangan pelatihan,
workshop).

2. Bidang Pencegahan dan kesiapsiagaan


a) Kurangnya sumber daya manusia (SDM) dan jumlah personil.
b) Masih banyaknya lokasi rawan longsor yang belum ditangani.
c) Kurangnnya koordinasi dengan instansi terkait.
d) Belum dimilikinya tenaga ahli dibidang kebencanaan.
e) Minimnya sarana dan prasarana.
f) Masih kurangnya penyelenggaraan sosialisasi pengetahuan
tentang kebencanaan.

3. Bidang Kedaruratan dan Logistik


a) Masih belum maksimalnya bantuan untuk korban bencana,
karena jumlah dan terjadinya bencana sulit untuk direncanakan,
padahal bahan makanan ada kedaluarsanya.
b) Sulit merencanakan periode bantuan dan pengambilannya di
BNPB maupun BPBD Provinsi Jawa Tengah dan pendistribusiannya
kepada korban bencana, karena jumlah dan terjadinya sulit untuk
direncanakan.
c) Tidak terserapnya anggaran secara maksimal karena untuk
mengikuti pelatihan yang dilaksanakan BNPB maupun BPBD
Provinsi Jawa Tengah dengan menunggu undangan, sehingga
kadang tidak seluruh anggaran dapat digunakan.
d) Penempatan server/repeater antenna di wilayah tempat obyek
wisata kolam renang Kalibakung sulit dalam pengawasan dan sering
terjadi gangguan dengan pasokan listrik dan gangguan lainnya yang
berupa semut dan lain-lain, disamping itu alat komunikasi yang
ditempat di Kecamatan juga perlu selalu dipantau keberadaanya.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 33


e) Dana TTD karena sifatnya yang darurat maka RKA dan DPA
disusun setelah kejadian sehingga kadang-kadang terlambat
pengesahannya.

4. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi


a. Informasi waktu kejadian bencana terkadang kurang valid.
b) Pembagian wewenang dalam hal penanganan bencana masih
lamban dan belum terintegrasi antar instansi terkait.
c) Ketergantungan informasi dalam lapaoran kejadian bencana.
d) Keterpaduan program dan kegiatan dalam pelaksanaan
penanganannya.
e) Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah mengikuti pelatihan
teknis dimaksud terkadang dimutasi ke instansi/SKPD lain.
f) Peralatan yang masih sangat minim.
g) Belum memiliki SDM yang menguasai perencanaan dibidang
kebencanaan.

5.5. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM

Ketentraman dan ketertiban umum adalah suatu keadaan dinamis yang


memungkinkan Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat
melakukan kegiatannya dengan tentram, tertib dan teratur. Penyelenggaraan
ketenteraman dan ketertiban umum merupakan bagian dari tugas-tugas umum
pemerintahan yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan
kota dan pelayanan umum yang dilaksanakan. Mewujudkan ketenteraman dan
ketertiban umum yang efektif juga sangat terkait dengan penegakan hukum
yang tegas dan konsisten. Dengan demikian terkait dengan kesadaran hukum
dan disiplin masyarakat serta seluruh aparat penegak hukum dan
penyelenggara negara secara keseluruhan.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mewujudkan ketenteraman dan


ketertiban umum di wilayah antara lain :

1. Peningkatan pengamanan swakarsa masyarakat di masing - masing


lingkungannya, khususnya lingkungan permukiman melalui pemberdayaan
anggota satuan perlindungan masyarakat (LINMAS).

2. pemberdayaan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) sebagai


wadah aspirasi masyarakat untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat
mengganggu ketentraman dan ketertiban di lingkungan masyarakat.

3. Peningkatan intensitas penegakan hukum khususnya terhadap


pelanggaraan peraturan daerah, operasi penertiban khususnya

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 34


pelanggaran peraturan daerah yang dapat merusak wajah kota seperti
pedagang kaki lima (PKL), pengemis gelandangan orang terlantar (PGOT),
PSK dan sejenisnya.

4. Pembinaan masyarakat melalui pengawasan, pengamanan,


pemantauan aksi-aksi unjuk rasa, serta tindakan kriminal yang mengganggu
ketenteraman dan ketertiban masyarakat.
5. Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan Kepolisian Negara
Republik Indonesia dan lembaga negara lainnya, kerjasama sebagaimana
dimaksud didasarkan atas hubungan fungsional, saling membantu dan
saling menghormati dengan mengutamakan kepentingan umum dan
memperhatikan hirarki dan kode etik profesi dan birokrasi.

Walaupun upaya-upaya tersebut telah dilakukan harus diakui hasil yang


dicapai belum sepenuhnya optimal, namun tindakan-tindakan operasional yang
telah dilakukan mampu secara relatif lebih memberikan rasa aman dan nyaman
bagi warga masyarakat.
Gangguan kemanan, ketentraman dan ketertiban umum di wilayah
Kabupaten Tegal tidak menjurus kepada anarkhis, separatis dan tidak berlatar
belakang SARA. Gangguan yang terjadi meliputi Jumlah pelanggaran Peraturan
Kepala Daerah dan/atau Peraturan Bupati yang diselesaikan oleh Satuan Polisi
Pamong Praja (Satpol PP) sebanyak 475 dari 654 pelanggaran Peraturan
Kepala Daerah dan/atau Peraturan Bupati yang dilaporkan. Serta
melaksanakan patroli siaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di
kecamatan kecamatan.
Di samping itu, motivasi tindakan pelanggaran dan kejahatan sering
terkait dengan faktor-faktor sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, upaya-upaya
pencegahan dan penanggulangan tindakan kriminalitas juga harus dilakukan
dengan mengupayakan partisipasi aktif masyarakat. Bersama-sama dengan
berbagai komponen masyarakat, Pemerintah Kabupaten Tegal maupun pihak
kepolisian juga melakukan berbagai kegiatan pembinaan, dialog dan lain
sebagainya dalam rangka menurunkan tingkat kriminalitas di wilayah
Kabupaten Tegal.

BAB VII

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 35


PENUTUP

Konsepsi pertanggungjawaban kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah


merupakan suatu siklus dari proses pengejewantahan komitmen dan politicall will
dari Pemerintah Kabupaten Tegal untuk mengaktualisasikan prinsip akuntabilitas dan
transparansi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang menjembatani terciptanya
sinergitas dan sinkronisasi penyelenggaraan pemerintahan daerah antar stakeholder
terkait guna mewujudkan good local governance dan secara yuridis formil didasarkan
pada Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban dan Informasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat.
Paradigma politik, ekonomi, sosial dan budaya telah berkembang pesat
dengan tidak terbatasi lagi oleh wilayah administrasi (global). Pemerataan dan
keadilan, HAM, Kesamaan di depan hukum, dan lain sebagainya merupakan
tantangan kedepan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga
Pemerintah dituntut selalu responsif/tanggap dengan perubahan zaman yang
semakin cepat. Paradigma untuk dilayani harus segera berubah menjadi paradigma
selalu melayani merupakan salahsatu indikator keberhasilan dalam rangka Good
Governance (Tata Kepemerintahan Yang Baik) sehingga mampu menghadapi
persaingan global melalui pemberdayaan masyarakat yang bersifat komprehensif.
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang akuntabel dan transparan
menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Dengan prinsip
transparansi dan akuntabilitas publik, pemerintah daerah senantiasa membuka diri
terhadap perkembangan maupun perubahan yang terjadi demi peningkatan kinerja
aparatur pemerintah daerah secara menyeluruh terhadap penyelenggaraan
pemerintahan daerah sehingga terwujud sebuah pemerintahan yang bersih dan
berwibawa.
Hasil-hasil yang sudah dapat kita rasakan selama ini, merupakan output
daripada proses pembangunan. Dan sebagai suatu proses, Pemerintah Daerah
Kabupaten Tegal percaya dengan dukungan yang kuat dari seluruh rakyat, semua
kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah akan mampu
membantu menjawab berbagai permasalahan baik di bidang ekonomi, sosial dan
budaya serta politik yang ada di wilayah Kabupaten Tegal.

Semua hasil pelaksanaan kegiatan tersebut, merupakan hasil kerjasama dari


semua pihak yang tentunya melibatkan peran aktif masyarakat, sehingga dari
kerjasama tersebut merupakan kunci dan modal dasar kesuksesan bagi pelaksanaan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 36
penyelenggaraan pemerintahan selanjutnya. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Tegal
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas dukungan dari semua pihak
selama ini. Selanjutnya, dalam kerangka mengoptimalkan pencapaian kinerja
Pemerintah Kabupaten Tegal tersebut, kami sangat mengharapkan dukungan dan
partisipasi aktif dari seluruh komponen dan perangkat penyelenggara pemerintahan
serta warga masyarakat Kabupaten Tegal pada proses perumusan dan formulasi
penyusunan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian
penyelenggaraan pemerintahan daerah guna mengoptimalkan dan mendayagunakan
seluruh potensi sumber daya yang ada dalam upaya mewujudkan masyarakat
Kabupaten Tegal yang sejahtera lahir dan batin.
Dengan kerendahan hati kami senatiasa menerima kritik yang membangun,
masukan yang konstruktif atas ketidaksempurnaan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2015 ini demi peningkatan Penyelenggaraan
Pembangunan Daerah Kabupaten Tegal selanjutnya.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2015 37

Anda mungkin juga menyukai