Materi Kuliah
PENDAHULUAN
PERENCANAAN DAN
PEMODELAN TRANSPORTSI Setiap pelaku perjalanan mencoba mencari rute terbaik yang
meminimumkan biaya perjalanannya.
--- PEMILIHAN RUTE PERJALANAN --- Dari beberapa rute alternatif akhirnya berakhir pada suatu pola rute
yang stabil setelah beberapa kali mencoba.
Jika setiap pelaku perjalanan tidak dapat lagi mencari rute yang lebih
Dr.Eng. Muhammad Zudhy Irawan, S.T., M.T. baik untuk mencapai zona tujuannya maka kondisi ini dikenal dengan
Magister Sistem dan Teknik Transportasi, Universitas Gadjah Mada
kondisi Keseimbangan Jaringan Jalan.
1
M. Zudhy Irawan, MSTT UGM
2
M. Zudhy Irawan, MSTT UGM
Beberapa metode dalam pemodelan pembebanan rute Metode ini merupakan model pemilihan rute paling sederhana, yang
perjalanan, diantaranya adalah: mengasumsikan bahwa:
5. Capacity Restraint Assignment Faktor biaya dianggap tetap dan tidak dipengaruhi oleh faktor
kemacetan.
3
M. Zudhy Irawan, MSTT UGM
1 ke 2
CONTOH 1
Rute Komponen Link TT
1
Jaringan Jalan Waktu Tempuh Matriks OD 9 1 1 5
3 1 2 3, 5, 6 21
Link # ta T14 = 150 10 2
1 3 2, 6 23
9 1 5
1
T12 = 250 2 7
3 2 15
3
10 2 4 6
3 6 1 ke 4
8
2 7 4 8 Rute Komponen Link TT
3 5
4 6 5 7 1 2 15
8 4
6 8 2 1, 4 13
5
7 15 3 3, 5 13
4 8 7
9 5
Jawab:
10 6
T121 = 250
Pertanyaan: Hitung volume lalu lintas di ruas jalan No. 1 ! T142 = T143 = 150/2 = 75
4
M. Zudhy Irawan, MSTT UGM
LATIHAN SOAL 1
Pertanyaan:
5
M. Zudhy Irawan, MSTT UGM
Misalnya: kasus A
jaringan jalan kota
Yogyakarta, dari A ke
B rute mana yang
B
dipilih ?
6
M. Zudhy Irawan, MSTT UGM
7
M. Zudhy Irawan, MSTT UGM
1
9
Link # ta Link # ta Jawab:
3 1
10 2 1 5 6 8
T1-4 = 150
2 7 2 15 7 15
3 3 6 T1-2-4 = T1-3-4 = 150/2 = 75
4 6 8 7
8 4 8 9 5
5 5 7 10 6
4 Bandingkan dengan Contoh 1:
8
M. Zudhy Irawan, MSTT UGM
Model ini lebih realistis karena menyebarkan arus yang ada ke banyak
Model ini adalah proses di mana volume lalu lintas ditambahkan
rute dengan memperhatikan kecenderungan setiap pengendara dalam
secara bertahap.
memilih rute.
Dalam setiap langkah, jumlah tetap dari demand total dianalisis,
Metode ini mengasumsikan pelaku perjalanan akan mengambil rute
berdasarkan hasil model all or nothing.
tercepat, tetapi tidak yakin mana rute tercepat tersebut.
Setelah setiap langkah, waktu perjalanan rute dihitung ulang
Waktu tempuh untuk setiap rute yang dianggap pelaku perjalanan
berdasarkan volume rute. Bila ada banyak penambahan demand,
sebagai rute tercepat dihasilkan dengan seleksi secara acak sebaran
arus lalu lintas mungkin mirip model equilibrium assignment, namun
yang mempunyai rata-rata waktu tempuh sebenarnya dari rute
metode ini tidak menghasilkan solusi keseimbangan.
tersebut.
Akibatnya, akan ada inkonsistensi antara volume rute dan waktu
Hanya satu rute yang akan digunakan antara setiap pasangan zona i
perjalanan yang dapat menyebabkan kesalahan dalam langkah-
dan j, penjumlahan arus lalu lintas antara zona i dan j menghasilkan
langkah evaluasi.
tingkat keacakan pembebanan tersebut.
9
M. Zudhy Irawan, MSTT UGM
10
M. Zudhy Irawan, MSTT UGM
LATIHAN SOAL 2
Jawab
25 % x 2000 = 500 pergerakan di setiap iterasi dan ada 4 iterasi Dengan menggunakan soal pada contoh 2, jika digunakan fraksi
pembebenan seragam 50 % , bagaimana jumlah arus lalu lintas di
Iterasi Rute 1 Rute 2 Rute 3
Arus setiap rutenya ?
Ke - Arus WT Arus WT Arus WT
0 0 0 10 0 15 0 12,5
1 500 500 20 0 15 0 12,5
2 500 500 20 0 15 500 20
3 500 500 20 500 17,5 500 20
4 500 500 20 1000 20 500 20
11
M. Zudhy Irawan, MSTT UGM
Apabila efek stokastik diabaikan dan batasan kapasitas menjadi salah Ada dua karakteristik dasar umum untuk model batasan-kapasitas,
satu mekanisme proses penyebaran pergerakan dalam suatu jaringan Hubungan non-linear dan
dan mengaitkan fungsi pergerakan dengan waktu tempuh inilah yang Digunakan rasio volume-kapasitas atau v/c sebagai faktor umum.
disebut prinsip keseimbangan.
Premis yang mendasari model pengendalian kapasitas adalah bahwa
waktu tempuh pada rute apapun yang berkaitan dengan volume lalu
lintas pada rute tersebut. Hal ini analog dengan kriteria tingkat
pelayanan (LOS), di mana LOS berkaitan dengan v/c rendah dan
kecepatan kendaraan lebih tinggi. LOS tingkat E sama dengan v/c = 1
merupakan batasan kapasitas.
12
M. Zudhy Irawan, MSTT UGM
ta : waktu tempuh pada ruas jalan a 6. Lakukan sampai beberapa kali iterasi, kemudian arus lalu lintas di setiap link
t0a : waktu tempuh pada ruas jalan a pada kondisi FFS dirata-ratakan
13
M. Zudhy Irawan, MSTT UGM
CONTOH 3
1 2
Link
Waktu
(menit)
Kapasitas
(kend/jam) THANK YOU
1–2 15 100
2–3 10 100
1–4 10 100
3–4 5 100
4 3 2–4 20 100
Hitung arus lalu lintas pada tiap ruas jalan dengan metode capacity
restraint !
14