ACARA 2AB - 445029 - Michelle Ruth Boru Girsang
ACARA 2AB - 445029 - Michelle Ruth Boru Girsang
A. TUJUAN
Tujuan pada praktikum ini adalah
1. Mengetahui cara membangun network database
2. Mengetahui jalur terbaik melalui beberapa titik
B. LANGKAH KERJA
Informasi ruas dan nama jalan, serta waktu tempuh setiap rute jalan
Folder Network Analyst dibuat melalui Catalog dan dibuat shapefile jalan tipe polyline pada folder
tersebut
Titik koordinat ditentukan dalam pembuatan shapefile jalan sehingga membentuk alur jalan dummy
Field baru dibuat pada attribute table dengan ketentuan yang telah ada
Network Dataset dibentuk pada layer shp jalan dengan ketentuan yang telah ada
SS atribut tabel network SS rute dan directions SS rute dan directions dengan
dataset dan SS shapefile berdasarkan impedansi jarak hambatan titik (1, 2, dan 3
jalan network dataset dan waktu hambatan)
D. PEMBAHASAN
Analisis jaringan adalah salah satu analisis yang menggunakan tipe data garis dan
penting digunakan dalam sistem informasi geografis. Analisis jaringan atau Network
Analyst juga memerlukan suatu database sebagai media penyimapanan informasi yang
kemudian dianalisis secara efektif dan efisien (Prahasta, 2009). Database tersebut
diabngun dengan menggunakan data shapefile garis dengan tipe polyline yang dapat
merepresentasikan objek jalan. Network Analyst sering diaplikasikan untuk menganalisis
jaringan jalan yang berkaitan dengan mobilitas dan aksesibilitas manusia.
Jaringan jalan dapat dimodelkan melalui tools Network Analyst dalam Sistem
Informasi Geografis. Data shapefile jalan tersebut harus saling terhubung antara arc-nya
sehinngga diasumsikan tidak ada jalan yang terputus (Lampiran 2). Penentuan titik
koordinat melalui fitur absolute x, y dapat membantu memposisikan objek jalan lebih
akurat dan mencegah antar polyline terputus. Shapefile jalan juga dilengkapi data
attribute table nya dengan nama ruas jalan, nama jalan, waktu tempuh, arah jalan, serta
panjang jalan yang dihitung melalui calculate geometry. Arah jalur jalan yang digunakan
pada praktik ini dapat dibagi menjadi dua yaitu satu arah dan dua arah. Pada field
ONEWAY terdapat kode-kode huruf yang digunakan dimana B merupakan jalan dua
arah, N adalah jalan tidak dapat diakses, FT yaitu From-To dan TF adalah To-From.
Network Analyst dapat digunakan dalam penentuan rute optimum yang dimana
membantu manusia dalam mengambil keputusan. Rute optimum berdasarkan impedansi
waktu akan berbeda dengan impedansi jarak. Selain itu, rute optimum juga sangat
dipengaruhi oleh keberadaan barrier. Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan aliran
E. KESIMPULAN
Kesimpulan pada praktikum ini antara lain:
1. Network database dibangun dengan membuat shapefile garis dengan feature type
polyline yang dimana antara arc saling terhubung. Shapefile jaringan jalan tersebut
kemudian dilengkapi atribut datanya dengan waktu tempuh, jarak tempuh, dan arah
jalur yang dimiliki setiap ruas jalan.
2. Jalur terbaik atau rute optimum sangat bergantung terhadap keberadaan barrier dan
penentuan impedensi yang digunakan. Semakin banyak hambatan atau barrier yang
dimiliki jaringan jalan, maka semakin lama waktu tempuh dan semakin panjang jarak
tempuh yang dimiliki, begitu juga sebaliknya. Jalur terbaik atau jalur paling optimum
adalah jalur dengan barrier/hambatan seminimal mungkin.
Waktu
Jarak
4. SS rute dan directions dengan hambatan titik (min. 3 hambatan) berdasarkan impedansi jarak dan
waktu
Impedansi Tampilan Rute Direction
Waktu
Jarak
5. SS rute dan directions dengan hambatan garis (min. 2 hambatan) berdasarkan impedansi jarak dan
waktu
Waktu
Jarak
6. SS rute dan directions dengan hambatan area (min. 1 hambatan) berdasarkan impedansi jarak dan
waktu
Impedansi Tampilan Rute Direction
Waktu
Jarak