Info Pub Lik 20120329155821
Info Pub Lik 20120329155821
SNI 0624051991
TATA CARA
PERENCANAAN TEKNIK SUMUR RESAPAN
AIR HUJAN UNTUK LAHAN PEKARANGAN
Halaman
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 184/kpts/1990 ..................... i
Daftar isi.................................................................................................... iv
BAB I DESKRIPSI .................................................................................. 1
1.3 Pengertian........................................................................ 1
BAB II PERSYARATAN TEKNIS......................................................... 2
2.1 Umum.............................................................................. 2
2.2.1 Keadaan Muka Air Tanah........................................ 2
2.2.2 Permeabilitas Tanah ................................................ 2
2.2.3 Penempatan............................................................. 2
2.2.4 LangkahLangkah Pembuatan Sumur Resapan Air
Hujan ...................................................................... 3
2.4 Pemeriksaan..................................................................... 4
Lampiran A : Daftar Nama dan Lembaga .............................................. 7
BAB I
DESKRIPSI
1.1 Maksud dan tujuan
1.1.1 Maksud
Maksud tata cara ini adalah untuk dipakai sebagai acuan bagi
perencana dalam merencanakan teknik sumur resapan air hujan yang
digunakan di lahan pekarangan terkedapkan.
1.1.2 Tujuan
tujuan dari tata cara ini adalah untuk memberikan persyaratan dalam
perencanaan, mengurangi lipasan permukaan yang sangat
berlebihan/banjir dan sekaligus utuk penambahan potensi air tanah.
1.2 Ruang lingkup
tata cara ini memuat pengertian dan persyaratan tekni dalam pemilihan
lokasi, jumlah sumur resapan air hujan pada lahan pekarangan.
1.3 Pengertian
yang dimaksud dengan :
1) air limbah adalah semua jenis air bekas dai buangan industri
maupun domestik/pemukiman;
2) bidang tadah adalah daerah permukaan yang menampung limpasan
air hujan dapat berupa atap, permukaan tanah yang terkedapkan;
3) daerah sanitasi lingkungan buruk adalh daerah dengan kondisi saran
air lmbah, air hujan, sistem pebuangan sampah tidak memenuhi
persyaratan sanitasi;
4) pekarangan terkedapkan adalah pekarangan yang tidak dapat
meluruskan air hujan kedalam tanah;
5) permeabilitas tanah adalah kemampuan tanah untuk dapat di
rembesi atau dilalui air;
6) sumur resapan air hujan adalah sarana untuk menampung air hujan
dan meresapkannya ke dalam tanah;
7) tanah geluh/lanau aalah jenis tanah yang dalam keadaan kering tidak
terasa seperti berlemak mempunyai susut muai kecil dan mempunyai
daya iat kecil dalam keadaan basah maupun kering;
8) tinggi muka air tanah adalah kedalaman muka air tanah terhadap
permukaan tanah.
BAB II
PERSYARATAN TEKNIK
2.1 Umum
persyaratan umum yang perlu dipenuhi adalah sebagai berikut:
1) sumur resapan air hujan dibuat pada lahan yang lurus air dan tanah
logsor;
2) sumur resapan air hujan harus bebas dari kontaminasi/ pencemaran
limbah;
3) air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan;
4) untuk daerah sanitasi lingkungan buruk, sumur resapan air hujan
hanya menampung dari atap dan disalurkan melalui talang;
5) mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi dan hidrologi.
2.2 Pemilhan lokasi
2.2.1 Keadaan Muka Air Tanah
sumur resapan dibuat pada awal daerah aliran yang dapat ditentukan
dengan mengukur kedalaman dari permukaan air tanah ke permukaan
tanah disumur sekitarnya pada musim hujan
2.2.2 Permeabilitas Tanah
Permeabilitas tanah yang dapat dipergunakan untuk sumur resapan
dibagi 3 kelas sebagai berikut:
1) Permeabilitas tanah sedang (geluh/ lanau, 2,06,5 cm/jam);
2) Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus, 6,512,5 cm/jam);
3) Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar, lebih besar 12,5 cm/jam).
2.2.3 Penempatan
Penempatan sumur resapan air hujan yang dimaksud adalah
persyaratan jarak terhadap tangki septik, bidang resapan tangki septik/
cubluk/ saluran air limbah, sumur air bersih dan sumur resapan air
hujan lainnya dapat dilihat pada tabel 1.
TABEL 1
JARAK MINIMUM SUMUR RESAPAN AIR HUJAN
TERHADAP BANGUNAN
JARAK DARI SUMUR
NO JENIS BANGUNAN RESAPAN
(m)
1. Tangki septik 2
2. Resapan tangki septik, cubluk,
saluran air limbah, pembuangan 5
sampah
3. Sumur Resapan air hujan/sumur 2
bersih
Catatan: jarak diukur dari tepi ke tepi
2.2.4 Langkahlangkah Pembuatan Sumur Resapan Air Hujan
Langkahlangkah yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sumur
resapan air hujan adalah sebagai berikut
PEMERIKSAAN
TINGGI MUKA < 3 meter
AIR TANAH
> 3 meter
PERMEABILITAS
TANAH < 2 cm/jam
≥ 2 cm/jam
PERSYARATAN Tidak memenuhi
JARAK syarat
memenuhi syarat
SISTEM PENAMPUNGAN
SUMUR RESAPAN AIR HUJAN TERPUSAT
AIR HUAN (WADUK, DLL.)
2.3 Jumlah
Penentuan jumlah sumur resapan air hujan pada suatu lahan pekarangan
ditentukan berdasarkan curah hujan maksimum, permeabilitas tanah dan
luas bidang tadah dengan rumus sebagai berikut:
D.I. Atadah D.k.Asumur
H=
Asumur + D.k.L
dimana:
I = Intensitas hujan (m/jam)
Atadah = Luas tanah hujan (m 2 ), dapat berupa atap rumah dan atau
permukaan tanah yang diperkeras
k = Permeabilitas tanah (m/jam)
L = Keliling penampang sumur (m)
Asumur = Luas penampang sumur (m 2 )
D = Durasi hujan(jam)
H = Kedalaman sumur (m)
Hasil perhitungan jumlah sumur resapan dapat dilihat pada Tabel 2 dan
Tabel 3. Ukuran sumur resapan air hujan dapat dilihat dalam buku
Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan.
2.4 Pemeriksaan
Sumur resapan perlu diperiksa secara periodik setiap 6 bulan sekali
untuk menjamin kontinuitas operasi dari sumur resapan.
Pemeriksaan yang dilakukan adalah:
1) aliran masuk;
2) bak kontrol;
3) kondisi sumur resapan.
LAMPIRAN A
DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA
1) Pemrakarsa
1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman
2) Penyusun:
NAMA LEMBAGA
Ir. Rachim Siahaan CES Pusat Litbang Pemukiman
Ir. A. Kartahardja Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Lya Meilany Setiawaty Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Nurhasanah Azhar Pusat Litbang Pengairan
Ir. Maman Abdurachman Pusat Litbang Pengairan
Dra. Sri Astuti Pusat Litbang Pemukiman
M. Edi Nur, B.E. Pusat Litbang Pemukiman
3) Susunan Panitia Tetap Standarisasi
4) Susunan Panitia Kerja Standarisasi
5) Peserta Pra Konsensus
NAMA LEMBAGA
Ir. M. Nasroen Rivai Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Nurhasanah Budi Sucahyo Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Lya Meilany Setiawaty Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Rachim Siahaan CES Pusat Litbang Pemukiman
Dra. Sri Astuti Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Maman Abdurachman Pusat Litbang Pengairan
Ir. Runtiarko, MSc Pusat Litbang Pengairan
Ir. A. Kartahardja Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Ishak Suratman Direktorat Penyehatan
Lingkungan Pemukiman
Ir. Bandono MSc. Institut Teknologi Bandung
M. Edi Nur BE. Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Achmad Basari Dinas Pengawasan Bangunan
Kotamadya Bandung
Ir. Masduki Institut Teknologi Bandung
Nandang Keswara B.E. Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Ida Yudiarti Sumidjan Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Gundhi Marwati Pusat Litbang Pemukiman
6) Peserta Konsensus
NAMA LEMBAGA
Nano Mulyana, B.E. PTIB Jawa Barat
Ir K. Osman Arwan DP2K DKI Jakarta
Ir. Sjarif Sadikin Bapair jawa Barat
Tarmizi M. S.H. Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Gatoto Suratmono Bank Tabungan Negara Cabang
Bandung
Ir. Sofyan Effendy PT. Pembangunan Perumahan
Dra. Sri Astuti Pusat Litbang Pemukiman
Ir. W. Asikin, B.M. Eng. Direktorat penyehatan
Lingkungan pemukiman,
Direktorat Jenderal Cipta Karya
W.S. Witarso, B.E. Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Suharto WS. Direktorat Geologi Tata Lingkungan
Ir. hadi D. Said Direktorat Geologi Tata Lingkungan
Ir.Suhari Direktorat Geologi Tata Lingkungan
Ir. Komar Soemaatmadja DPU. Kodya DT II Bandung
Ir. Rahim Siahaan, CES. Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Nurhasanah Azhar Pusat Litbang Pemukiman
Ir. M. Maliki Moersid Direktorat penyehatan Lingkungan
Pemukiman, Direktorat Jenderal Cipta
Karya
Ir. Djumhana Tj. DPPK DKI Jakarta
Agoes Sjafroedin, B.E. DPU. Kodya Bandung
R. Subarna Wiradimadja, BAE. KANWIL PU Jawa Barat
Ir. Runtiarko, M.Sc. Pusat Litbang Pengairan
Ir. Maman Abdurachman Pusat Litbang Pengairan
Ali Muhammad, S.H. Biro Hukum Sekretariat
Jendral Departemen PU.
Djoko Sulistyo, S.H. Biro Hukum Departemen PU.
Purwanto, S.H. Direktorat Jenderal Cipta Karya
Bag. hukum Cipta Karya
Ir. Siti Widyastuti S. Biro Bina Sarana
Perusahaan Dept PU
Ir. R. Panggabean Bappeda DT. II Kodya Bandung
Ir. Rustam Effendi H. Direktorat penyehatan
Lingkungan Pemukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Ir. Taufik Kamil Sub Din Cipta Karya Jawa Barat
Joernalis, BAE. Bappeda DT. II Kodya Bandung
Ir. Made Bagus B. Direktorat Bina Program
Direktorat Jenderal Cipta Karya
A. Mulyana Direktorat Geologi Tata Lingkungan
Ir. M. Djihad, Dipl. HE. Direktorat penyehatan
Lingkungan Pemukiman
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Ir. M. Nasroen Rivai Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Ema Tb. S. Pusat Litbang Pemukiman
M. Edi Nur, B.E. Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Dian Agustina Direktorat tata kota dan Daerah
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Drs. Prijono Sudibyo Direktorat tata kota dan Daerah
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Ir. Agus Suhendar PT. Nata Usaha Abadi
Ir. Agan Hariman Institut Teknologi Bandung
Ir. M. Masduki Direktorat Air Bersih
Ir. Sari Mustika Direktorat Jenderal Cipta Karya
Ir. Gundhi Marwati Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Rumiati Tobing Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Lya Meilany Setyawati Pusat Litbang Pemukiman
Drs. Robinson S. Pusat Litbang Pemukiman
Ir. A. Kartahrdja Pusat Litbang Pemukiman
Ir. Soedjono PPSAB
Ir. Felisia Pusat Litbang Pemukiman
Nandang Keswara, B.E. Pusat Litbang Pemukiman
Dr. Ir. Kalimardin Algamar IATPI
Bambang Utojo, S.H. Pusat Litbang Pemukiman
7) Peserta pemutakhiran Konsep