Juknis-Rev Vaksinasi Covid-19 13 Feb 2021
Juknis-Rev Vaksinasi Covid-19 13 Feb 2021
RUANG 1 SASARAN
LINGKUP para pengambil
kebijakan, pengelola
Acuan bagi pelaksanaan program dan logistik
vaksinasi COVID-19 yang vaksinasi serta tenaga
meliputi perencanaan kesehatan lainnya di
kebutuhan, sasaran,
pendanaan, distribusi 2 3 Dinas Kesehatan
Provinsi, Dinas
serta manajemen vaksin
dan logistik lainnya, Kesehatan
pelaksanaan pelayanan, Kabupaten/Kota dan
kerja sama, pencatatan Puskesmas, serta
dan pelaporan, strategi tenaga kesehatan di
komunikasi, pemantauan fasilitas pelayanan
dan penanggulangan
Kejadian Ikutan Pasca
kesehatan lainnya
Vaksinasi COVID-19, yang memberikan
serta monitoring dan layanan vaksinasi
evaluasi COVID-19
PENTAHAPAN KELOMPOK PRIORITAS PENERIMA
1 VAKSIN
PENDATAAN SASARAN
2
PENDATAAN DAN PENETAPAN FASYANKES
3
4 REGISTRASI SASARAN
PERENCANAAN
PELAYANAN
PERHITUNGAN KEBUTUHAN SERTA RENCANA DISTRIBUSI
VAKSINASI COVID-19
5 VAKSIN, PERALATAN PENDUKUNG DAN LOGISTIK
6 PENDANAAN
PERHITUNGAN KEBUTUHAN VAKSIN DAN LOGISTIK SERTA PERHITUNGAN KEBUTUHAN VAKSIN DAN LOGISTIK SERTA RENCANA
RENCANA DISTRIBUSI DISTRIBUSI
Alokasi vaksin dan logistik vaksinasi lainnya (Auto Disable Alokasi bagi setiap fasilitas pelayanan kesehatan ditentukan berdasarkan
Syringe/ADS, Safety Box dan alcohol swab) bagi setiap kapasitas layanan masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan
puskesmas maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat melakukan realokasi
ditentukan berdasarkan data sasaran yang terverifikasi melalui vaksin dan logistik.
Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19
PENTAHAPAN KELOMPOK PRIORITAS
PENERIMA VAKSINASI
TOTAL SASARAN: 181,5 JUTA
1 2 3 4
17,4 Jt
KE-4 FEB 2021 MEI-JULI 2021
Catatan:
1. Vaksinasi dilakukan pada tahap awal untuk tenaga Kesehatan dan dilajutkan dengan masyarakat usia 18-59 tahun
2. Vaksinasi dapat dilakukan juga terhadap komorbid tertentu (sesuai rekomendasi ahli)
Pendataan sasaran
Dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang
Mekanisme bersumber dari Kementerian/Lembaga/Badan
Usaha/Instansi terkait atau sumber lainnya meliputi Nomor
Top-Down Induk Kependudukan, nama, tanggal lahir, nomor kontak
(HP) dan alamat tempat tinggal sasaran
Dalam hal sasaran individu sesuai tahapan belum terdaftar oleh instansi/badan
usaha/lembaga/organisasi maupun oleh perangkat daerah, puskesmas atau fasilitas pelayanan
kesehatan pelaksana vaksinasi COVID-19, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota maupun Dinas
Kesehatan Provinsi, maka dapat dilakukan pendataan melalui Aplikasi PCare Vaksinasi.
PENDATAAN DAN PENETAPAN
FASYANKES PELAKSANA VAKSINASI COVID-19
Jumlah sasaran per sesi
Fasilitas Pelayanan pelayanan disesuaikan
Kesehatan milik dengan kapasitas masing-
masing fasilitas pelayanan
Pemerintah Pusat, kesehatan
Pemerintah Daerah KRITERIA
Provinsi,
Pemerintah daerah Dalam hal Fasilitas
Kabupaten/Kota Pelayanan
1. memiliki tenaga kesehatan pelaksana
atau milik vaksinasi COVID-19; Kesehatan tidak
masyarakat/swasta 2. memiliki sarana rantai dingin sesuai dapat memenuhi
yang memenuhi dengan jenis Vaksin COVID-19 yang
persyaratan: digunakan atau sesuai dengan kebutuhan dalam
1. Puskesmas, ketentuan peraturan perundang- memberikan
undangan; dan Vaksinasi bagi
puskesmas 3. memiliki izin operasional Fasilitas
pembantu; Pelayanan Kesehatan atau penetapan seluruh sasaran
2. Klinik; oleh Menteri sesuai dengan ketentuan dan/atau tidak
3. Rumah sakit; peraturan perundang-undangan. memenuhi
dan/atau
persyaratan, Dinas
4. Unit pelayanan Fasilitas pelayanan Kesehatan yang tidak
kesehatan di Kesehatan
dapat memenuhi persyaratan poin 2 dapat
Kantor menjadi tempat pelayanan vaksinasi Kabupaten/Kota
Kesehatan COVID-19 namun dikoordinasi oleh dapat membuka
puskesmas setempat
Pelabuhan pos Vaksinasi
(KKP) COVID-19
Fasyankes dan pos vaksinasi ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota serta diinput ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi
Percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19,
pelayanan vaksinasi dapat dilakukan dengan
empat strategi sebagai berikut (EDIT):
5 KERJA SAMA
6 MANAJEMEN LIMBAH
DISTRIBUSI DISTRIBUSI
Pemerintah Pusat, melalui badan usaha tertentu Distribusi vaksin COVID-19 pada vaksinasi tahap 2 dilakukan
yang ditugaskan atau ditunjuk sesuai ketentuan melalui penugasan PT. Bio Farma (Persero). PT. Bio Farma
perundang-undangan, mendistribusikan vaksin, (Persero) akan menetapkan jumlah dan lokasi Hub/PBF di
peralatan pendukung dan logistik lainnya ke Dinas tiap provinsi dengan sesuai dengan syarat dan kriteria yang
Kesehatan Provinsi. Dinas Kesehatan Provinsi ditentukan.
mendistribusikan ke Dinas Kesehatan Distribusi dilakukan oleh PBF ke fasyankes, dengan
Kabupaten/Kota, lalu Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan Dinkes Prov dan Kab/Kota
Kabupaten/Kota mendistribusikan ke Puskesmas
dan fasilitas pelayanan kesehatan lain di
wilayahnya.
ALUR PELAYANAN ALUR PELAYANAN
• Alur Meja 1, 2, 3 dan 4, format skrining sesuai • Alur Meja 1A, 2, 3 dan 4, ditambah 1B bila dibutuhkan
rekomendasi PAPDI yang pertama •Format skrining sesuai rekomendasi PAPDI terbaru dan
•Input hasil observasi 30 menit pasca vaksinasi : masukan dari ITAGI
Pulang Normal atau Potensi KIPI •Input hasil observasi 30 menit pasca vaksinasi : “Ada
Keluhan atauTanpa Keluhan.
• Ada keluhan à input reaksi/gejala/keluhan yang
dialami
• Input tindak lanjut à Dapat Ditangani atau Dirujuk
Ketentuan Waktu
Sasaran
vaksinasi
COVID-19
P Care
datang
Meja 1B
• Sasaran menunjukan KTP, Kartu Keluarga, surat keterangan bekerja
dan/atau dokumen lainnya
• Petugas melakukan registrasi atau perubahan data sasaran
menggunakan aplikasi Pcare Vaksinasi
• Sasaran dan petugas menandatangani formulir pernyataan.
• Jika data sudah sesuai dan masuk dalam aplikasi PCARE, sasaran
kembali ke meja 1A.
Petugas kesehatan
melakukan anamnesa
untuk melihat kondisi
kesehatan dan
mengidentifikasi kondisi
penyerta (komorbid)
serta melakukan
pemeriksaan fisik
sederhana
Pemeriksaan meliputi
suhu tubuh dan tekanan
darah
Jadwal
pemberian
Sinovac bagi
Lansia: 0,28
KERJA SAMA
DALAM PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
1. Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di tingkat provinsi dikoordinasikan oleh Gubernur,
sedangkan di tingkat kabupaten/kota dikoordinasikan oleh Bupati/Wali Kota.
2. Pemerintah Daerah provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota dalam
pelaksanaan vaksinasi COVID-19 perlu melakukan kerja sama dengan badan usaha
milik negara/daerah atau badan usaha swasta, organisasi profesi/kemasyarakatan,
Tentara Nasional Indonesia/ Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan pihak terkait
lainnya. Upaya kerja sama yang dilakukan meliputi:
a. dukungan penyediaan tenaga kesehatan;
b. tempat vaksinasi COVID-19;
c. keamanan;
d. sosialisasi dan penggerakan masyarakat;
e. dukungan penyediaan tenaga non kesehatan; dan
f. pengelolaan limbah medis.
3. Agar kerja sama dapat terlaksana dengan efektif, dibutuhkan Tim Pelaksana
mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota dan puskesmas. Tim ini harus
melibatkan seluruh lintas program di lingkungan sektor kesehatan
serta lintas sektor terkait.
Pembentukan Tim Pelaksana
Vaksinasi COVID-19 :
Langkah-langkah
Pengelolaan Limbah
Medis Kegiatan
Vaksinasi COVID-19
Pengelolaan Limbah
Medis dengan
Metode Penguburan
PENCATATAN DAN PELAPORAN
INPUT DATA HASIL LAYANAN BACKDATE (H-1) INPUT DATA HASIL LAYANAN BACKDATE
Petugas hanya dapat menginput data hasil layanan 1 à BATAS WAKTU PANJANG
hari ke belakang Petugas dapat menginput data hasil layanan 120 hari ke
belakang
KEBUTUHAN PENGELUARAN ICV UNTUK PELAKU KEBUTUHAN PENGELUARAN ICV UNTUK PELAKU PERJALANAN
PERJALANAN Memanfaatkan aplikasi eHAC
Memanfaatkan aplikasi Vaksinku
PENCATATAN DAN PELAPORAN HASIL PELAYANAN VAKSINASI COVID-19
DENGAN PCARE VAKSINASI
3 PESAN KUNCI
REKOMENDASI
DAN STRATEGI 10
KOMUNIKASI MEDIA
PETA PESAN 9
4 KONTEKS PESAN DAN
INTERVENSI
PENDEKATAN
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
8
RUANG LINGKUP STRATEGI
5 PERUBAHAN PERILAKU
KOMUNIKASI TARGET SASARAN
BERKELANJUTAN 7
6 KAMPANYE
Strategi Komunikasi Vaksinasi COVID-19
Puskesma
Pelatihan juru bicara vaksin di tingkat s support
KIE
package /
daerah (vaksinato
tools
r)
Pos
Vaksinasi
Logo/ karakter / branding media
campaign Comm-
support based
responses
Pasca vaksinasi Mengelola • Info gejala efek samping dan cara - Kualitas pelayanan kesehatan
(komunikasi publik umpan balik mengatasinya - Sistem pelaporan KIPI
& komunikasi (KIPI) • Prokes 3M - Penguatan pesan Prokes 3M
terfokus)
PEMANTAUAN
DAN PENANGGULANGAN KIPI
PENGERTIAN
MEKANISME PEMANTAUAN
DAN PENANGGULANGAN
PELACAKAN KIPI
PENGENALAN DAN
PENANGANAN ANAFILAKTIK
FORM
KIPI
Formulir KIPI, KIPI Serius &
Investigasi dapat diunduh
di : https://bit.ly/formkipi
atau di:
www.keamananvaksin.kem Form KIPI Form KIPI Form
kes.go.id Non Serius Serius Investigasi
Alur Pelaporan dan • Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus menetapkan petugas
Kajian KIPI penanggung jawab surveilans KIPI yang dapat dihubungi apabila
ada laporan KIPI dari penerima vaksin, masyarakat, kader atau
pihak lain serta melakukan pencatatan dan pelaporan KIPI.
• Untuk dugaan KIPI serius, maka dilakukan kajian KIPI oleh Pokja
PP KIPI Kabupaten/Kota atau Komda PP KIPI Provinsi setelah
investigasi selesai dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota atau Dinas Kesehatan Provinsi termasuk Balai
Besar POM Provinsi. Komnas PP KIPI akan melakukan tanggapan
ketika sudah dilakukan kajian oleh Pokja PP KIPI Kabupaten/Kota
atau Komda PP KIPI Provinsi.
q Dilakukan melalui survei secara daring, misal q Melakukan penilaian indeks pemakaian (IP)
melalui SMS blast, notifikasi melalui aplikasi, vaksin
website, whatsapp kepada sasaran. q Data IP vaksin dapat diakses pada dashboard
q Dilakukan sesudah pelaksanaan setiap tahapan Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19
q Hasil akan didiseminasikan dalam bentuk q Monitoring untuk logistik vaksinasi lainnya
ringkasan data melalui SMS/ WhatsApp dan (ADS, Safety Box, Alcohol Swab) dilakukan
data rinci melalui dashboard pada semua dengan memantau penerimaan dan
tingkatan. pengeluaran stok