Anda di halaman 1dari 2

RINDU DAN PILU TERBELENGGU

Seberkas sinar melintas di pelupuk mata

Celah cahaya di kiasan rona selaksa jingga

Helaian rambut menepis lembut

Namun…….

Batinku membisik tentangmu

Tentang rindu yang terbelenggu

Kini nyala surya kian meredam

Bersamamu yang ku pendam

Angin berhembus, menusuk relung sukma

Membangunkan jiwa yang telah padam

Ku biarkan bayang menari-nari di mata

Menghias malam yang syahdu

Mendamba masa untuk bersua

Menyatukan sukma dalam belanga rasa

Hatiku merintih, mengadu kasih

Tenggelam dalam harapan perih

Nyanyian langkah tak tau arah

Bersama pupus ribuan panah

Curah hati tertuang dalam kalbu

Terdiam dalam belenggu

Penuh dengan guratan pilu

Ombak menepi menjadi saksi


Jeritan perih sedari tadi

Memegang janji tak ditepati

Derap langkah mulai melemah

Perlahan raga hempaskan lelah

Mengikis luka sebuah kisah

Netra samar tersenyum mesra

Melihat bayang penuh nestapa

Duka lara kurasa

Lamunanku di atas mega

Lalu jatuh sebagai luka

Katanya….

Hadirmu bagai lentera

Belum sempat ku goreskan tinta

Lenteramu padam seketika

Hening mendayu di ritme waktu

Terbelenggu siksa pilu

Hasrat hati ingin menunggu

Merampas semua rasa rindu

Anda mungkin juga menyukai