Aku Mohon
Memanggil namamu
Tak kudengar suaramu
Lembayung nafas cintamu
Tak terpatri dalam jiwaku
Mengalun sendu pilu
Meneriaki dengan pelan: ya sudahlah
Sempat Berlari
Berlari
Mengangkat muka menatap asa
Menyernitkan dahi tanda tak siap
Tegang berusaha tergaris sudah
Mengucuri wajah elok
Dalam sebuah harapan
Berlari.
Tapak-tapak tak berbentuk cepat
Menyisahkan naluri bertahan
Tegar kuat mendaki
Saat tak mampu lagi
Berlari
Kian beringas mencari takdir
Untaian nafsu bertaburan
Menginjakmengisi pelan penuh tanya
Inikah arti hidup??
Dimakan gelora nafsu yang kian kilat
Rasa Tidur
Golgota
Ronamu berbekas merah kemilauan
Bercampur dengan debu mengepul
Meletup meracik nada emosi
Berbekas pada tapak-tapak bengis
Melantunkan pada puncak nyanyian dosa
Memeluk tubuh bersimbah darah mendidih
Mengelas niat yang tak luntur
Yang menjerit atas kelaliman penguasa
Tertetak pada bulu paku yang enggan bercerita
Dia Ada
Tuhan
Sudikah engkau mengecup keningku
Saat aku masih punya setitik keringat
Biar kutahu Engkau masih mencintaiku