Disusun oleh:
Andrea Satriajati Putra Pasuda (1971041051)
Andi Shifa Asifa Sulaeman (200701502022)
Anggun Amalia (200701501056)
Arina Fitrimahsha (200701501112)
Asmayana Farisyah. S (200701502118)
Azkiah Putri Nida An-Nada (200701501032)
Chintana Nuanfirsta (200701501104)
Cinta Vivian (200701502030)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
Kata Pengantar
Salam sejahtera bagi kita semua. Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan
yang maha esa karna telah melindungi dan menyertai kami kelompok 2 sehingga
berhasil menyelesaikan makalah ini, dengan judul “Sinapsis, neurotransmitter dan
obat-obatan,” tepat pada waktunya. Dimakalah ini kami selaku penulis akan membahas
Konsep dasar dari apa yang dimaksud sinapsis, neurotransmitter dan juga obat-obatan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan tidak
sempurna. Oleh sebab itu kami sangat terbuka terhadap kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat konstruktif demi kepentingan ilmu pengetahuan.
Kami selakau penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang sudah meluangkan waktu untuk menjadikan makalah ini sebagai pilihan
ringkasan materi terkait materi yang kami angkat, semoga bermanfaat. Akhir kata,
semoga Tuhan yang maha Esa senantiasa memberikan kita kesehatan dan kelancaran
didalam segala tantangan dan aktivitas yang kita hadapi dan laksanakan ditengah
situasi pandemi ini. Amin.
TTD Kelompok 2
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………
Dafar Isi…………………………………………………………………………
Bab I : Pendahuluan…………………………………………………..
1.1 Latar Belakang……………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….
1.3 Tujuan…………………………………………………………….....
1.4 Manfaat……………………………………………………………...
Bab II : Pembahasan
2.1 Sinapsis
2.2 Neurotransmitter
2.3 Obat-obatan
Bab III : Penutup………………………………………………………..
1.1 Kesimpulan……………………………………………………….....
1.2 Saran…………………………………………………………………
Daftar Pustaka………………………………………………………………….
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Biopsikologi adalah ilmu yang merupakan benang merah anatar Biologi dan
Psikologi. Sehingga Biopsikologi adalah sebuah cabang ilmu psikologi yang
memiliki pendekatan melalui aspek biologis. Concent dari biopsikologi adalah
menjelaskan aspek biologis yang mempengaruhi fungsi psikologis sepert
pengelolahan emosi, pengambilan keputusan, bahasa, genetic dan juga proses
sinapsis, neurotransmitter dan obat-obatannya.
Concent utama dari kelompok kami adalah pentingnya transportasi sinyal
yang terjadi antar neuron. Sinapsis dan neurotransmitter lah yang berperan penting
dalam proses ini sehingga kami tertarik untuk mengkaji hal ini lebih dalam. Terkait
dengan hal ini kami juga tertarik dengan bagaimana sebenarnya drugs ini
mempengaruhi sistem neurotransmitter sehingga hal ini juga akan kami bahas lebih
dalam pada Bab II
Pada kesempatan kali ini kami kelompok 2 ingin membahas lebih dalam
mengenai konsep dasar dari apa itu sinapsis, neurotransmitter dan juga pengaruh
obat-obatan terhadap proses neurotransmitter.
2. Rumusan Masalah
a) Apa itu Sinapsis?
b) Apa itu Neuroteansmitter?
c) Apa saja obat-obatan yang mempengaruhi proses transmitter?
d) Bagaimanakah cara drugs mempengaruhi proses neurotransmitter?
3. Tujuan
a) Mengetahui konsep dasar sinapsi
b) Mengetahui Konsep dasar Neuorotransmiter
c) Mengetahui apa saja obat-obatan yang mempengaruhi neurrotransmiter
d) Memahmi bagaimana cara drugs mempengaruhi proses neurotransmitter
4. Manfaat
1) Bagi penulis
Diharapkan makalah ini bisa digunakan untuk mendukung proses
pembelajaran Biopsikologi khususnya untuk materi terkait agar memudahkan
dalam belajar.
2) Bagi Khalayak umum
Diharapkan makalah ini dapat membantu masyarakat untuk mengetahu
sebagian pokok bahasan dari biopsikologi dan juga menjadi lebih aware
dengan drugs dan diharapkan dapat secara bijak menghindari dan tidak
mengabuse penggunaan obat-obatan yang bersifat adiptif dan kompulsif
negative.
3) Bagi peneliti
Diharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai penambah
pengetahuan dalam proses penelitian terkait materi yang sedang diangkat dan
menjadikan makalah ini sebgai salah satu landasan untuk memperkuat
hipotesis yang sedang dibuat dalam proses penelitain yang berkaitan dengan
materi pada makalah ini
BAB II
Pembahasan
A. Sinapsis
Neuron-neuron berkomunikasi dengan cara mentransisi zat kimia pada sebuah
celah khusus yang disebut dengan sinapsis, yang memegang peran penting dalam
proses pengolahan informasi di otak.
1. Konsep sinapsis
Pada akhir tahun 1800-an, Ramoa y cajal secara anatomi berhasil
memeragakan sebuah celah sempit yang memisahkan satu neuron dengan
neuron lain. Secara fisiologi, Charles Scott Sherrington memeragakan
bahwa komunikasi di sepanjang sebuah akson. Sherrington menyipulkan
adanya celah antar-neuron, kemudian istilah sinapsis digunakan untuk
merujuk pada celah tersebut. Cajal dan Sherrington dihormati sebagai
pelopor utama neurosains. Penemuan mereka saling mendukung satu sama
lain.
2. Sifat-Sifat Sinapsis
Sherrington melakukan riset pada gerak refleks, yaitu sebuah respons
otomatis otot terhadap rangsangan. Pada refleks lutut, neuron sensorik
mengeksitasi (merangsang) neuron kedua. Neuron tersebut kemudian juga
akan mengeksitasi neuron motorik yang akhirnya merangsang otot.
Urutan yang dimulai dari neuron sensorik hingga menuju pada respon otot
disebut sebagai busur refleks (reflex arc). Jika neuron berdiri sendiri,
maka gerak refleks pasti memerlukan suatu bentuk komunikasi antar
neuron. Oleh karena itu karakteristik komunikasi antar neuron dapat
diungkap melalui pengukuran refleks.
Sherrington menyimpulkan beberapa proses khusus yang terjadipada
celah antar-neuron, yaitu:
Kecepatan refleks lebih lambat daripada konduksi impuls yang
terjadi di sepanjang akson.
Beberapa stimulasi lemah yang diberikan dalam jeda waktu
singkat atau pada lokasi yang berdekatan akan menghasilkan
refleks yang lebih kuat daripada satu stimulasi.
Jika salah satu kelompok otot terelaksasi, maka akan ada
kelompok lain yang berelaksasi.
Proses-Proses beserta Efeknya
a. Kecepatan Refleks dan Tertundanya Transmisi pada Sinapsis.
Dalam percobaan yang Sherrington lakukan, dia
menyimpulkan bahwa terdapat beberapa proses yang
memperlambat kecepatan konduksi refleks yang disebabkan
adanya neuron yang saling berkominukasi. Hal ini memperkuat
keberadaan sinapsis.
b. Sumasi Temporal
Penelitian Sherrington terhadap busur refleks menunjukkan
bahwa pemberian stimulus berulang dalam jeda singkat dapat
menghasilkan efek kumulatif atau disebut sebagai sumasi
temporal.
c. Sumasi Spasial
Penelitian Sherrington pada busur refleks juga memperlihatkan
karakteristik lain dari sinapsis, yaitu sumasi spasial. Sumasi spasial
adalah gabungan efek beberapa input sinaptik yang berasal dari
lokasi berbeda pada satu neuron. Sherrington melakukan
percobaan mencubit kaki anjing yang menggunakan cubitan
lemah. Kali ini alih-alih mencubit berulang-ulang pada satu lokasi,
Sherrington mencubit pada dua lokasi secara bersamaan.
Sherrington menyimpulkan bahwa cubitan yang dilakukan pada
lokasi yang berbeda telah mengaktivasi dua neuron sensor yang
akson-aksonnya tergabung dalam satu neuron didalam sumsum
tulang belakang.
d. Sinapsis Inhibitor
Ketika Sherrington mencubit salah satu kaki anjing secara
berulang-ulang dengan sepenuh tenaga, otot fleksor kaki yang
diberi stimulus dan otot ekstensor pada ketiga kakilain sama-sama
berkontraksi. Pada saat yang bersamaan, otot ekstensor kaki yang
diberi stimulus dan otot fleksor ketika kaki lain yang akan
berelaksasi. Sherrington menjelaskan peristiwa tersebut dengan
mengansumsikan bahwa terjadi hubungan khusus di dalam
sumsum tulang belakang.
B. Neurontransmitter
Pada sebuah sinaps terdapat neurontransitter yang dilepaskan oleh neuron pertama
dan akan memengaruhi neuron selanjutnya. Saat ini ada lebih dari 100 zat kimia
(Borodinsky et al, 2004). Neurotransmitter adalah senyawa kimiawi dalam tubuh
yang bertugas untuk menyampaikan pesan antara satu sel saraf (neuron) ke sel saraf
target. Sel-sel target ini dapat berada di otot, berbagai kelenjar, dan bagian lain dalam
tubuh.
1. Penemuan Transmisi Kimiawi pada Sinapsis
Menurut Sherrington “Kecepatan transmisi sinyal pada sinapsis lebih
lambat daripada transmisi sinyal sepanjang axon”, Sherrington juga
mengganggap impuls listrik lebih cepat daripada impuls melalui proses
kimia sementara menurut T.R Elliot, “Saraf simpatetik bekerja dengan
cara mengeluarkan hormon adrenalin atau senyawa kimia sejenis”. Dan
menurut Otto Leowi “Saraf mengirimkan pesan yang berupa zat
kimia”. Hingga akhirnya pada sekitar tahun 1950, para peneliti
menetapkan bahwa “Transmisi kimia adalah tipe komunikasi utama pada
sistem saraf”.
3. Nama-Nama Neurotransmitter
a) Asam Amino
Glutamat, GABA, glisin, aspartat, dan mungkin asam amino
lain
b) Asam amino yang termodifikasi
Asetilkolin
c) Monoamina (hasil modifikasi asam amino)
Indoleamina: serotonin
Katekolamina: dopamin, norefinefrin, epinefrin
d) Peptida (rantai asam amino)
Endorfin, substansi P, neuropeptida Y dan lain- lainnya
e) Purin
ATP, adenosin, dan mungkin purin lain
f) Gas-gas
Nitrit oksida (NO) dan mungkin gas-gas lain
5. Transport neorotransmiter
Terdapat banyak neurotransmitter yang disintesis di presynaptic
terminal dan meskipun dengan laju tertinggi, tranportasi neurotransmitter
dari badan sel ke presynaptic terminal tetap memakan waktu berjam-jam
atau bahkan berhari-hari di dalam axon yang panjang. Neuron melakukan
reabsorpsi dan daur ulang neurotransmitter, tetapi tidak untuk
neurotransmitter golongan peptide. Oleh karena itu, ketersediaan
neurotransmitter golongan peptide pada sebuah neuron akan lebih cepat
berkurang daripada neurotransmitter golongan lain.
C. Obat-obatan
1. Mekanisme obat
2. Saran
Pada makalah ini telah dilakukan riset pustaka menggunakan buku
Biopsikologi dari J. W. Kalat dan beberapa refrensi dari media youtube. Untuk
pembuatan berikutnya dapat dilakukan dengan dasar teori yang lebih banyak dan
lebih kuat lagi, sumbernya bisa berasal dari buku maupun jurnal dan sebagainya.
Diharapkan untuk penulisan berikutnya juga dapat memaparkan dampak dari
penggunaan drugs secara lebih detai.
Daftar Pustaka
Kalat J., W. 2020. Biopsikologi 13th ed. Jakarta : Salemba Humanika