Waktu reaksi adalah interval antara penerimaan suatu stimulus terhadap respon motorik
secara sadar.1 Menurut Bompa, waktu reaksi adalah jarak waktu antara pemberian stimulus
kepada seseorang sampai terjadinya reaksi otot pertama kali atau terjadinya gerakan yang
pertama kali. Waktu reaksi adalah salah satu parameter fisiologi yang penting untuk mengetahui
seberapa cepat respon motorik seseorang terhadap suatu stimulus. Semua nformasi yang
diterima indera baik dari dalam maupun luar disebut rangsang. Indera akan mengubah informasi
tersebut menjadi impuls-impuls saraf dengan bahasa yang dipahami oleh otak.
1. Munculnya stimulus pada tingkat reseptor yaitu suatu struktur khusus yang sangat peka
terhadap jenis-jenis rangsang tertentu.
2. Perambatan stimulus ke susunan saraf pusat.
3. Pengiriman stimulus melalui jalur saraf dan produksi sinyal efektor yang bergerak
memberi reaksi terhadap stimulus yang tiba melewati neuron eferen yakni yang
membawa stimulus dari susunan saraf pusat.
4. Pengiriman sinyal oleh susunan saraf ke pusat otot.
5. Perangsangan otot untuk melakukan
Waktu reaksi tidak sama dengan refleks. Waktu reaksi adalah respon terhadap tanda yang
disadari dan berpusat di otak, sedangkan refleks adalah reaksi terhadap respon yang tidak disadari
terhadap stimulus berpusat di medula spinalis tanpa melibatkan otak. Waktu reaksi dapat dilatih
sedangkan refleks tidakkerja mekanis.
Pada indera penglihatan ahaya berjalan dalam garis lurus. Jalan cahaya bisa dibengkokkan
dengan kornea kemudian oleh lensa. Lensa mengarahkan cahaya ke retina, di dalam retina, energi
cahaya merangsang terbentuknya impuls di dalam sel-sel batang dan sel kerucut. Impuls tersebut
dibawa ke otak melalui saraf penglihatan. Di dalam otak impuls diterjemahkan sehingga kita bisa
melihat.
Pada indera pendengaran, ketika suatu benda bergetar udara di skeitar juga bergetar proses
ini menghasilkan energi berbentuk gelombang suara. Telinga luar menangkap gelombang suara dan
menyalurkannya ke saluran telinga dan ke telinga tengah. Di telinga tengah gelombang suara
menggetarkan gendang telinga. Getaran ini kemudian bergerak melalui tiga tulang di dalam telinga
tengah secara berurutan (tulang martil, landasan dan sanggurdi. Tulang sanggurdi menggetarkan
membran di telinga dalam. Di telinga dalam ketika tulang sanggurdi bergetar cairan di dalam koklea
juga bergetar. Getaran ini merangsang ujung akhir saraf di dalam koklea untuk menghasilkan impuls.
Impuls yang dihasilkan dikirim ke ptak oleh saraf pendengar.