Anda di halaman 1dari 3

Laporan Hasil Pengamatan Pentas Daring Kota Tegal

Nama : Ardhea Pramesti Regita Cahyani


Kelas : XII MIPA 1
Absen : 06

1. Pentas Daring: Sabtu, 18 Juli 2020


2. Tampilan Pukul: 16.00 – 18.00 WIB
Jenis Tampilan:
a) Tari Dipa Arimurcita karya: Sri Damayanti

• Menurut saya pembawaan tarian tersebut sudah cukup bagus. Cara para penari
menarikannya juga luwes, anggun, dan penyampaian amanat/pesan yang
disampaikan penari mudah dipahami sehingga penonton menikmati tarian
tersebut. Semua penari kompak bahkan tidak terlihat di mana letak kesalahan
mereka.
• Tari Dipa Arimurcita ini terinspirasi oleh sosok tokoh Ibu Kardinah yang
senang menolong tanpa pamrih, beliau istri dari bapak Roso Negoro bupati tegal
yang mendirikan rumah sakit Kardinah. Beliau juga merupakah adik dari Ibu
Kartini. Kita sebagai generasi muda harus meneladani sifat tolong menolong
beliau yaitu jangan mengharapkan imbalan dari orang yang sudah kita tolong.
Rumah Sakit Kardinah didirikan untuk mengabadikan nama Kardinah atas
perjuangan yang telah dilakukan agar namanya terus dikenang dalam
masyarakat Kota Tegal, apalagi dalam situasi adanya COVID-19 ini Rumah
Sakit Kardinah turut andil tempat dalam penanganan para pasien yang terkena
virus corona.
b) Diskusi Film Cinema Pantura

Film Kentheng karya Marjo Klengkam Sulam


• Di dalam film ini menceritakan tentang sosok Bu Karol yang berteriak-teriak meminta
pertolongan di sekitar rumahnya pada pagi hari untuk membangunkan suaminya yang
masih tertidur pulas. Ia meminta tolong warga karna suaminya bermalas-malasan dan
tidak bekerja lalu suami Bu Karol yaitu Pak Wage bercerita pada temannya kalau
istrinya membangunkannya dengan memanggil semua tetangganya ke rumah lalu
teman Pak Wage membenarkan maksud Bu Karol bahwa dia ingin suaminya kentheng
atau dalam artian bersemangat dalam mencari nafkah dan tidak bermalas malasan.
• Film-film yang bersifat kedaerahan seperti ini terlebih menggunakan bahasa daerah
yaitu bahasa Tegal menambah kesan menarik untuk ditonton, apalagi jika mengandung
unsure komedi yang akan membuat para penonton tidak jenuh sehingga mereka akan
menontonnya sampai selesai tanpa menskipnya.
• Perkembangan film-film di Kota Tegal semakin meningkat pesat, ditambah dari
kalangan SMA yang sekarang sudah menjadikan teater sebagai salah satu
ekstrakurikuler akan menambah nilai seni pada siapapun yang memainkan ataupun
menontonnya.

3. Tampilan Pukul: 19.30 – 21.00 WIB


Jenis Tampilan:
a) Baca Cerpen “Tegak Lurus dengan Langit” karya Iwan Simatupang
• Dari segi pertunjukkan sudah bagus. Tokoh sangat ekspresif dalam
memperagakan cerpen tersebut walaupun cerita tersebut memang sulit dipahami
tetapi pertunjukan tersebut menjadi sangat menarik karena ada gambaran dari
situasi yang sedang diceritakan dalam cerpen.
• Segi bincang cerpen tersebut masih terbilang absurd dan susah untuk dipahami
tetapi cerpen ini menjadi sangat menantang untuk dipentaskan dan bisa dibilang
sukses dalam pementasannya.

b) Puisi “Balada Empu Sedah” karya Piek Ardijanto Soeprijadi

Pembawaan puisi dari Itiningsih Soeprijadi sangat bagus. Beliau


membawakannya dengan intonasi yang jelas, ekspresi beliau juga dapat dipahami, dan
yang menambah ketertarikan saya terhadap beliau yaitu beliau sudah cukup mampu
hafal pada puisi yang dibacakannya, jadi terlihat sangat alami membacanya tidak gugup
dan dibuat-buat.

Anda mungkin juga menyukai