Kelompok 3
“bahan tambahan dalam vaksin & imunoserum”
Bahan tambahan
2. Formaldehida bebas
a. Diencerkan sediaan uji 10 kali dengan air
b. Diambil 1 ml sediaan uji dan ditambahkan 4 ml air dan 5 ml asetilaseton LP
c. Dihangatkan dalam tangas air pada suhu 40° selama 40 menit
d. Dibuat larutan pembanding dengan cara dan dalam waktu yang sama dengan
larutan uji (dengan mengganti larutan uji menggunakan 1 ml larutan yang
mengandung formaldehida P, CH2O, 0,002%)
e. Pada saat membandingkan, diamati tabung dalam posisi vertikal dari atas
3. Aluminium
a. Dikocok homogen sediaan uji, pindahkan sejumlah sediaan yang mengandung 5-6
mg aluminium ke dalam labu destruksi 50 ml
b. Ditambahkan 1 ml asam sulfat P, 0,3 ml asam nitrat P dan sejumlah batu didih.
c. Dipanaskan larutan hingga terbentuk asap berwarna putih. Bila terjadi pengarangan,
tambahkan beberapa tetes asam nitrat P dan lanjutkan pendidihan hingga
pengarangan hilang.
d. Dibiarkan dingin selama beberapa menit, tambahkan hati-hati 10 ml air dan didihkan
hingga larutan jernih.
e. Dibiarkan dingin, tambahkan 0,1 ml jingga metil LP dan netralkan dengan natrium
hidroksida 10 N (lebih kurang 6,5 - 7,0 ml). Bila terbentuk endapan, larutkan
endapan dengan penambahan asam sulfat 1 M tetes demi tetes.
f. Dipindahkan larutan ke dalam labu, bilas labu destruksi dengan 25 ml air.
g. Ditambahkan 25 ml dinatrium edetat 0,02 M LV, 10 ml dapar asetat pH 4,4 dan
beberapa batu didih.
h. Didihkan perlahan-lahan selama 3 menit. Tambahkan 0,25 ml larutan piridilazonafiol
P dan titrasi kelebihan dinatrium edetat dalam keadaan panas dengan tembaga (II)
sulfat 0,02 M LV hingga warna berubah menjadi cokelat keunguan.
i. Dilakukan penetapan blanko. Perbedaan volume titran menunjukkan volume
dinatrium edetat 0,02 M setara dengan jumlah aluminium.
Catatan : Tiap ml dinatrium edetat 0,02 M setara dengan 0,5396 mg Al
INTERPRETASI UJI
1. Fenol
Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, vaksin dan imunoserum yang
mengandung fenol sebagai pengawet tidak lebih dari 0,25%
2. Formaldehida bebas
- Warna yang terjadi pada larutan uji tidak lebih kuat dari warna larutan
pembanding
- Kandungan formaldehida pada sediaan tidak lebih dari 0,02%
- Catatan: Jika metabisulfit digunakan untuk menetralkan kelebihan formaldehida
dalam sediaan uji, metode diatas tidak dapat digunakan
3. Aluminium
Kecuali dinyatakan lain dalam masing - masing monografi, vaksin jerap mengandung
aluminium tidak lebih dari 1,25 mg per dosis.