Kti Program KB
Kti Program KB
Disusun untuk memenuhi tugas, laporan dan mengikuti kompetisi karya ilmiah .
DISUSUN OLEH :
SAFFANA MUTIARA JAMIL (34)
NAILA HILYA (28)
KELAS : XII IPS 1
Karya tulis ilmiah yang berjudul “PERSEPSI BANYAK ANAK BANYAK REJEKI
SEBAGAI FAKTOR PENGHAMBAT PROGRAM KB NASIONAL ” telah disahkan dan
disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Disetujui oleh :
Kepala Madrasah Pembimbing 1
Dengan penuh kejujuran dan bertanggung jawab penulis menyatakan karya tulis
ilmiah yang berjudul “ Persepsi Banyak Anak Banyak Rejeki Sebagai Faktor Penghambat
Program KB Nasiona; “ ini tidak berisi materi yang ditulis orang lain atau diterbitkan.
Demikian karya tulis ilmiah ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila pernyataan
yang saya berikan tidak benar, saya akan menanggung akibatnya.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah sederhana ini dengan judul PERSEPSI BANYAK ANAK BANYAK REJEKI
SEBAGAI FAKTOR PENGHAMBAT PROGRAM KB NASIONAL
Karya Ilmiah ini saya kerjakan untuk memenuhi tugas , laporan dan kompetisi karya
ilmiah. Saya menyadari kalau karya ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata
‘sempurna.’ Ini dikarenakan kurangnya wawasan saya dalam mencari info yang berkaitan
dengan judul karya ini.
Saya sampaikan terima kasih untuk ibu Sri Mulyani, selaku guru pembimbing saya
yang sudah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam pembuatan karya ini. Saya juga
mengucapkan terima kasih untuk teman teman kelas XII IPS 1 yang sudah membantu
melancarkan saya dalam pembuatan karya ini. Untuk perhatiannya, saya ucapkan terima
kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................................2
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA........................................................................3
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................4
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................5
DAFTAR TABEL.................................................................................................................................6
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................................7
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................................................8
ABSTRAK............................................................................................................................................9
BAB I..................................................................................................................................................10
PENDAHULUAN...............................................................................................................................10
A. Latar Belakang.............................................................................................................................10
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................11
C. Tujuan..........................................................................................................................................11
D. Manfaat........................................................................................................................................11
E. Hipotesis......................................................................................................................................11
BAB II.................................................................................................................................................12
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................................12
A. Pengertian KB.............................................................................................................................12
B. Sasaran program KB....................................................................................................................13
C. Pengertian KB menurut islam......................................................................................................13
BAB III................................................................................................................................................15
METODE PENELITIAN....................................................................................................................15
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................................................15
3.2 Prosedur dalam melaksanakan Penelitian................................................................................15
3.3 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................................................15
3.4 Teknik Analisi Data.................................................................................................................15
BAB IV...............................................................................................................................................16
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................................................................16
A. Tujuan dan Manfaat Program KB................................................................................................17
B. Masyarakat Indonesia Tidak Mengikuti Program KB..................................................................19
C. Cara Mengatasi Terhambatnya Program KB di Indonesia karena Persepsi Banyak Anak Banyak
Rejeki..................................................................................................................................................21
BAB V.................................................................................................................................................23
SIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................24
DAFTAR TABEL
Table 1. karakteristik responden..............................................................................................16
Table 2 Jenis Alat KB yang digunakan....................................................................................16
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak di
dunia.Ledakan penduduk ini terjadi karena laju pertumbuhan penduduk yang sangat
tinggi. Kondisi ini jelas menimbulkan dua sisi yang berbeda. Disatu sisi kondisi
tersebut bisa menjadi salah satu kekuatan yang besar untuk Indonesia. Tetapi di satu
sisi kondisi tersebut menyebabkan beban negara menjadi semakin besar. Selain
menjadi beban negara juga menimbulkan permasalahan lain. Banyaknya jumlah
penduduk yang tidak disertai dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang mampu
menampung seluruh angkatan kerja bisa menimbulkan pengangguran, kriminalitas,
yang bersinggungan pula dengan rusaknya moralitas masyarakat.
Karena berhubungan dengan tinggi rendahnya beban negara untuk
memberikan penghidupan yang layak kepada setiap warga negaranya, maka
pemerintah memberikan serangkaian usaha untuk menekan laju pertumbuhan
penduduk agar tidak terjadi ledakan penduduk yang lebih besar. Salah satu cara yang
dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menggalakkan program KB (Keluarga
Berencana). Program KB pertama kali dilaksanakan pada masa pemerintahan
Soeharto yaitu saat Orde Baru. Melalui KB masyarakat diharuskan untuk membatasi
jumlah kelahiran anak, yaitu setiap keluarga memiliki maksimal dua anak. Tidak
tanggung-tanggung, KB diberlakukan kepada seluruh lapisan masyarakat, dari lapisan
bawah hingga lapisan atas dalam masyarakat. Oleh sebab itu makalah ini disusun
untuk mengetahui seluk beluk mengenai penyelenggaraan KB di Indonesia, mulai dari
sejarah, proses pelaksanaan, kelebihan dan kekurangan dari KB, serta dampak positif
maupun dampak negatf dari pelaksanaan KB.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dari penelitian yang berjudul berjudul
‘PERSEPSI BANYAK ANAK BANYAK REJEKI SEBAGAI FAKTOR
PENGHAMBAT PROGRAM KB NASIONAL’ meliputi :
1. Apa tujuan dan manfaat program KB diterapkan di Indonesia?
2. Mengapa masyarakat indonesia tidak melakukan program KB?
3. Bagaimana cara mengatasi terhambatnya program KB karena persepsi msyarakat
tentang banyak anak banyak rejeki?
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian yang berjudul ‘PERSEPSI BANYAK ANAK BANYAK REJEKI
SEBAGAI FAKTOR PENGHAMBAT PROGRAM KB NASIONAL’ bertujuan
untuk :
1. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat program KB diterapkan di Indonesia.
2. Untuk mengetahui alasan masyarakat indonesia tidak mengikuti program KB.
3. Untuk mengetahui cara mengatasi terhambatnya program KB karena persepsi
masyarakat tentang banyak anak banyak rejeki.
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
Apa tujuan dan manfaat program KB? Untuk mengetahui tujuan dan manfaat
program KB.
Mengapa masyarakat indonesia tidak Untuk mengetahui alasan masyarakat
melakukan program KB? indonesia tidak mengikuti program
KB.
Bagaimana cara mengatasi Untuk mengetahui cara mengatasi
terhambatnya program KB karena terhambatnya program KB karena
persepsi masyarakat tentang banyak persepsi masyarakat tentang banyak
anak banyak rejeki? anak banyak rejeki.
D. Manfaat
Manfaat dalam penelitian yang berjudul berjudul ‘PERSEPSI BANYAK ANAK
BANYAK REJEKI SEBAGAI FAKTOR PENGHAMBAT PROGRAM KB
NASIONAL’ ini adalah :
Manfaat praktis :
1. Memberikan pengenalan kepada masyarakat terhadap pentingnya mengikuti
program KB.
2. Memberikan pengetahuan tentang manfaat dan tujuan mengikuti program KB.
Manfaat teoritis:
1. Sebagai langkah awal untuk memulai lebih lanjut penelitian tentang pentingnya
program KB untuk masyarakat Indonesia.
E. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian yang berjudul berjudul ‘ PERSEPSI BANYAK ANAK
BANYAK REJEKI SEBAGAI FAKTOR PENGHAMBAT PROGRAM KB
NASIONAL’ adalah :
Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan program KB.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian KB
Konsep keluarga berencana telah banyak dikemukakan para ahli. Menurut
Hartanto (2004), mendapatkan Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu
individu atau pasangan suami istri untuk objek tertentu, yaitu: (1) menghindari
kelahiran yang tidak diinginkan, (2) mendapat kelahiran yang diingikan, (3) mengatur
interval dintara kehamilan, (4) menentukan jumlah anak dalam keluarga. Sesuai
dengan (BKKBN,2015) keluarga berencana adalah upaya untuk mewujudkan
keluarga yang berkualitas melalui promosi, perlindungan, dan bantuan dalam
mewujudkan hak-hak reproduksi serta penyelenggaraan pelayanan, pengaturan dan
dukungan yang diperlukan untuk membentuk keluarga dengan usia kawin yang ideal,
mengatur jumlah, jarak, dan usi ideal melahirkan anak, mengatur kehamilan dan
membina ketahanan serta kesejahteraan anak.
Selanjutnya Mukti (2000) menyatakan keluarga berencana adalah sebagai
upaya ikhtiar untuk memberikan jaminan kesehatan, untuk sang anak maupun ibu,
jaminan pendidikan merupakan bekal yang sangat berharga untuk kehidupan kelak
dalam masyarakat, untuk memenuhi kesejahtraan dan kemakmuran keluarga lahir dan
batin. Selanjutnya Marjo (1998) mengatakan keluarga berencana adalah
menjarangkan/ mengatur kehamilan dengan harapan perhitungan keseimbangan
ekonomi, baik untuk pendidikan anak-anak dan lain-lain, dan hal ini dilakukan
dengan menggunakan alat kontrasepsi.
Selanjtnya Hartanto (2004) mengemukakan keluarga berencana adalah
tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objek
tertentu, yaitu: (1) menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, (2) mendapatkan
kelahiran yang diinginkan, (3) mengatur interval diantara kehamilan, (4) menentukan
jumlah anak dalam keluarga. Berdasarkan UU No 52 Tahun 2009, keluarga berencana
adalah suatu program masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi
masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan
Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera dalam rangka meningkatkan mutu
sumber daya manusia melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil
bahagia dan sejahtera.
B. Sasaran program KB
Sasaran KB adalah orang yang dapat berperan sebagai objek maupun subjek
dalam gerakan keluarga berencana terutama pasangan usia subur yang berusia 15-49
tahun. Menururt Handayani (2010) sasaran KB yaitu sasaran langsung dan tidak
langsung. Sasaran langsung yakni pasanga usia subur yang bertujuan untuk
menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara
berkelanjutan, dan sasaran tidak langsung yakni pelaksana dan pengelola KB dengan
cara menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan
terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang bekualitas, keluarga sejahtera.
Selanjutnya Aputra (2004) mengatakan sasaran gerakan KB adalah generasi
muda yang dapat berperan sebagai subjek maupun secara objek dalam gerakan KB.
Untuk mempertajam sasaran gerakan KB dibedakan dalam sasaran awal dan sasaran
akhir. 1) Sasaran awal a) Organisasi kepemudaan. Organisasi kepemudaan meliputi
perkumpulan pemuda yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kepentigan
pembinaan generasi muda pada khususnya dan masyarakat pada umumnya seperti
antara lain KNPI, Pramuka, Karang Taruna, OSIS, Remaja Mesjid dan Lembaga
Kemahasiswaan. b) Instansi pemerintah Instansi pemerintah meliputi Depertemen
Lembaga Pemerintah lainnya baik secara langsung ataupun tidak langsung
mempunyai kaitan dengan kegiatan gerakan KB, seperti antara lain: Depertemen
pendidikan & Kbudayaan, Depertemen Sosial, Depertemen Tenaga Kerja, Kantor
Menteri Pemuda dan Olahraga, dan Badan Koordinasi Penyelenggaraan dan
Pembinan Generasi Muda. c) Instusi masyarakat Instusi masyarakat meliputi
organisasi yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kepentingan dan kebutuhan
masyarakat sendiri, yang mempunyai kaitan langsung ataupun tidak langsung dengan
seperti antara lain: PKK, LKKNU. 2) Sasaran Akhir a) Pasangan suami istri yang
hidup bersama dalam satu rumah atau tidak, dimana istri berumur antara 20-45 tahun.
b) Seluruh generasi muda dengan prioritas sasaran yang berusia antara 15 – 24 tahun.
C. Pengertian KB menurut islam
Ditegaskan bahwa islam menganjurkan umatnya untuk memperbanyak keturunan.
Keturunan yang diinginkan ialah yang berkualitas baik secara jasmani,ekonomi,ilmu
dan agama. Maka dari itu jarak kelahiran dan jumlah anak harus dipikirkan secara
serius oleh setiap keluarga dan negara guna untuk menghasilkan keturunan yang
berkualitas. Ber KB untuk tujuan perencanaan dan penjarangan kelahiran
anak,berdasarkan kondisi dan kemampuan keluarga yang bersangkutan, dapat
dibenarkan oleh hukum islam.
Hukum Keluarga Berencana dalam islam dilihat dari 2 (dua) pengertian:
1. Tahdis An-Nasl (Pembatasan Kelahiran)
Jika program keluarga berencana dimaksud untuk membatasi kehamilan
maka hukumnya haram. Islam tidak mengenal pembatasan kelahiran bahkan terdapat
banyak hadist yang mendorong umat islam untuk memperbanyak anak.
2. Tanzhim An-Nasl (Pengaturan Kelahiran)
Jika program keluarga berencana dimaksudnkan untuk mencegah kehamilan
dengan berbagai cara dan sarana, maka hukumnya mubah, bagaimanapun motifnya.
Berdasarkan keputusan yang telah ada sebagian ulama menyimpulkan bahwa pil-pil
untuk mencegah kehamilan tidak boleh dikonsumsi. Karena Allah SWT
mensyariatkan untuk hamba-Nya sebab-sebab untuk mendapatkan keturunan dan
memperbanyak jumlah umat. Rasullulah Sallallahu Walaihi Wa Sallam artinya:
Nikahilah wanita yang banyak anak lagi penyayang, karena sesungguhnya aku
berlomba-lomba dalam banyak umat dengan umat-umat lain di hari kiamat” (dalam
riwayat yang lain: dengan para nabi di hari kiamat).25
Serta pandangan hadist tentang keluarga Berencana: Dalam hadist Nabi
“sesungguhnya labih baik bagimu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan
dari pada meninggalkan mereka menjadikan mereka menjadi beban atau tanggungan” Hadist
diatas menjelaskan bahwa hendaknya suami istri mempertimbangkan secara matang tentang
biaya rumah tangga selagi keduanya masih hidup, dan jangan sampai anak-anak mereka
menjadi beban bagi orang lain. Maka demikian pengaturan tentang kelahiran anak kendaknya
dipikirkan bersama-sama. Jadi Keluarga Berencana (KB) adalah suatu ikhtiar atau usaha
manusia untuk mengatur kehamilan dalam keluarga.Keluarga Berencana bertujuan unruk
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan keluarga bahagia yang
menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan mengendalikan kelahiran sekaligus
dalam rangka menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam
bentuk penelitian kualitatif,penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis. Dengan cara ini diharapkan penelitian penulis bisa menjadi penelitian
yang benar dan tepat.
1. Alat Suntik 64
2. Pil KB 17
3. Sterilisasi 1
Sebanyak 17 % responden lainnya menggunakan pil KB, walaupun harganya relatif lebih mahal
dibandingkan alat suntik, tetapi beberapa responden khusus menggunakannya seperti ibu-ibu yang
sedang menyusui. Responden yang menggunakan sterilisasi sebesar 1 %, persentase yang kecil ini
disebabkan disamping harganya yang lebih mahal juga karena sifatnya yang permanen.
Hasil wawancara pada salah satu warga di suatu desa,menyatakan bahwa di lingkungan
tempat tinggal mereka banyak yang mengikuti KB di lingkungannya dan menurutnya KB
sangat penting untuk meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia. Ia juga mengatakan
bahwa ada beberapa daerah yang jarang dan hampir tidak mengikuti program KB sama
sekali, karena masih beranggapan bahwa banyak anak banyak rejeki. Kalau hal tersebut
masih berlangsung di Indonesia akan semakin padat penduduk dan menambah angka
kematian ibu dan anak.
A. Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang memiliki persepsi banyak anak banyak
rejeki dan menolak untuk mengikuti program KB. Keluarga berencana adalah upaya
untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas melalui promosi, perlindungan, dan
bantuan dalam mewujudkan hak-hak reproduksi serta penyelenggaraan pelayanan,
pengaturan dan dukungan yang diperlukan untuk membentuk keluarga dengan usia
kawin yang ideal, mengatur jumlah, jarak, dan usi ideal melahirkan anak, mengatur
kehamilan dan membina ketahanan serta kesejahteraan anak.
Menururt Handayani (2010) sasaran KB yaitu sasaran langsung dan tidak
langsung. Sasaran langsung yakni pasanga usia subur yang bertujuan untuk
menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara
berkelanjutan, dan sasaran tidak langsung yakni pelaksana dan pengelola KB dengan
cara menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan
terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang bekualitas, keluarga sejahtera. Ada
beberapa manfaat yang didapat dari mengikuti program KB, yaitu : menjaga
kesehatan ibu dan bayi, mendorong kecukupan asi dan pola asuh yang baik bagi anak,
mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, mencegah penyakit menular seksual,
menurunkan angka kematian ibu dan bayi , dan membentuk keluarga yang
berkualitas.
Karena masih banyak daerah yang belum mengerti pentingnya dan banyaknya
manfaat mengikuti program KB ,maka upaya untuk mengatasi ini adalah dalam faktor
ekonomi dengan cara para tenaga kesehatan harus bisa menjelaskan kepada akseptor
KB pentingnya mengikuti program KB yang memiliki tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan
sejahtera melalui pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia. Serta terciptanya
penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan meningkatkan
kesejahteraan keluarga dan dalam faktor agama bisa dilakukan dengan menemui
tokohtokoh atau ulama dari agama tersebut untuk menjelaskan bahwa merencanakan
keluarga untuk membantu Keluarga Kecil adalah tidak bertentangan dengan agama.
B. SARAN
Kepada Pemerintah :
Sebaiknya pemerintah memberikan pengertian secara jelas kepada masyarakat
untuk bisa mengikuti program KB.
Pemerintah bisa memberikan fasilitas yang lebih baik dan lengkap untuk
membantu masyarakat dalam mengikuti program KB.
Kepada Masyarakat :
Masyarakat bisa mempelajari lebih dalam tentang program KB , seperti
manfaat dan tujuan agar bisa dengan baik mengikuti program KB.
DAFTAR PUSTAKA
Kenali Tujuan dan Manfaat Program Keluarga Berencana - Alodokter
Dwijayanti, R., Anas, A., Sumanto, E., Panjaitan, D., & FAF, A. J. (t.thn.). ANALISIS RESPON
MASYARAKAT DESA TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB)
DALAM RANGKA PENINGKATAN. PS Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor.
Kurniawati, Y. (2014). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KETIDAKIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DALAM. Jurusan
Sosiologi Fakultas Ilmu Politik Universitas Riau, 1(2).
Lampiran 1 Foto dokumentasi wawancara
FOTO
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
FOTO
Agama : Islam
Lampiran 3 Daftar Pertanyaan Wawancara