Anda di halaman 1dari 2

Tawarruq Munadzam

Oleh Khansa Az Zahra-Mahasiswi STEI SEBI Depok

Sebagaimana dijelaskan dalam Standar Syariah AAOIFI Tawarruq Munadzam adalah:

Sebuah perbankan menjual komoditi (selain emas atau perak) dari pasar komoditi internasional atau
yang lainnya), kepada pembeli dengan harga tidak tunai, kemudian bank tersebut berkewajiban –
baik karena disyaratkan dalam akad, atau karena kebiasaan (‘urf),  –mewakili pembeli untuk
menjualnya kembali kepada pembeli lain dengan harga tunai dan menyerahkan uangnya kepada
pembeli pertama.

Jadi tawarruq munadzam adalah sebuah perbankan menjual suatu barang selain emas dan perak
kepada pembeli pertama secara tidak tunai dan nantinya pembeli pertama akan menjualnya kepada
pembeli yang lain dengan syarat bank yang mewakili pembeli pertama untuk menjualkan barangnya
kepada pembeli yang lain secara tunai.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik tawarruq munadzam :

1.Tujuan pembeli bukan untuk memperoleh atau mendapatkan barang tapi untuk mendapatkan
uang ,karena pembeli pertama membeli barang secara tidak tunai dan dijual lagi kepada pembeli
yang lain dan dibayar secara tunai.

2. Ada dua transaksi jual beli dalam tawarruq munadzam yaitu transaksi beli tidak tunai dan
transaksi jual tidak tunai dengan harga yang lebih rendah.

 Transaksi beli tidak tunai dilakukan oleh pembeli pertama dengan sebuah bank
 Transaksi jual tidak tunai dengan harga yang lebih rendah dilakukan oleh pihak pembeli
pertama menjual kembali barangnya melalui perantara bank untuk pembeli yang lain.

3. Pihak pembeli pertama disyaratkan menjual kembali barang yang telah dibeli.

4. Penjualan kembali barang tersebut dilakukan oleh bank dengan akad wakalah, atau bank mewakili
pembeli pertama untuk menjualkan barangnya kepada pembeli yang lain.

Membahas tawarruq munadzam apakah hal tersebut dibolekan atau bahkan diharamkan, menurut
para ulama tawarruq sendiri mengandung unsur ribawi yang diharamkan dalam islam oleh karena
itu tawarruq munadzam dilarang atau tidak diperbolehkan, tapi tawarruq ini juga diberbolehkan jika
dalam keadaan mendesak atau darurat. Tawaruq munadzam juga bukan untuk sebuah individu atau
perorangan tapi tawarruq ini digunakan dalam sebuah lembaga keuangan syariah / dalam sebuah
kelompok.

Anda mungkin juga menyukai