Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA FIKIR PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEGAL


PERIODE APRIL 2021

Pembimbing:
Drs. apt. Fauzi Kasim, M.Kes.

Disusun Oleh:
Fina Zakiyyatush Sholihah 20344014

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2021
KERANGKA PIKIR PKPA

INSTITUSI TEMPAT PKPA Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal

Tujuan Umum Memperoleh gambaran tentang kegiatan


terkait kefarmasian dan tugas pokok serta
fungsi apoteker di Dinas Kesehatan
Kabupaten Tegal.

Tujuan Khusus 1. Memberikan gambaran yang lebih jelas


dan pengalaman nyata tentang Dinas
Kesehatan Kabupaten Tegal yang
melaksanakan peran tugas dan fungsi
regulasi, pembinaan dan pengawasan
serta pelaksanaan kegiatan terkait
kefarmasian.
2. Memperoleh gambaran dan pengalaman
nyata tentang pekerjaan / praktik
kefarmasian atau kegiatan terkait
kefarmasian di Dinas Kesehatan
Kabupaten Tegal yang meliputi fungsi
regulasi, pembinaan, pengawasan,
pengendalian dan pelaksanaan pekerjaan
kefarmasian.
3. Memberikan gambaran yang lebih jelas
dan pengalaman nyata tentang peran dan
fungsi apoteker di Dinas Kesehatan
Kabupaten Tegal.
Teori yang harus dipelajari Teori pengelolaan sediaan farmasi dan
BMHP
Rincian kegiatan yang harus dilakukan 1. Mengunjungi UPTD Instalasi Farmasi
(mengikuti pengarahan, tanya jawab, Kabupaten Tegal dan mendengarkan
diskusi, penelusuran dokumen, pengamatan, penjelasan staf UPTD tentang
kegiatan/praktik langsung dll) untuk pengelolaan obat di UPTD kemudian
mencapai tujuan melakukan penyiapan obat untuk
didistribusikan ke beberapa kecamatan.
2. Membantu menyiapkan obat di gudang
UPTD-IF untuk didistribusikan puskesmas
se kecamatan Kabupaen Tegal.
3. Membantu dalam pelayanan instalasi
farmasi di berbagai tempat seperti
puskesmas desa dan puskesmas herbal
(wisata kesehatan jamu kalibakung)
Hasil yang akan diperoleh sesuai dengan 1. Pelaksana pengelolaan obat dan BMHP:
kegiatan yang dilakukan untuk mencapai Unit Pelaksana Teknis Daerah Instalasi

tujuan Farmasi Kabupaten Tegal: mengelola obat


dan BMHP untuk didistribusikan ke
sejumlah puskesmas.
2. Tahapan pengelolaan obat dan BMHP
berdasarkan pedoman pengelolaan obat yang
terintegrasih di Dinkes Kabupaten Tegal:
perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian,
pencatatan, pelaporan, pemusnahan,
penghapusan
Aspek yang akan dibahas, data yang Menjelaskan mengenai perbandingan hasil
diperlukan untuk pembahasan yang akan pengamatan dengan teori yang ada, apakah
dilakukan dan cara menulis pembahasan sesuai atau tidak sesuai.
Aspek yang akan disimpulkan Apa saja tugas dan fungsi dari apoteker
yang berada di Instalasi farmasi, Dinas
Kesehatan
Aspek yang akian disarankan Perlu dikembangkan lebih lanjut sistem
informasi terintegrasi pengelolaan obat antara
UPTD instalasi farmasi dengan puskesmas
sehingga pengelolaan obat di UPTD dengan
puskesmas lebih tersinkronisasi.
Pustaka yang akan dipakai 1. Peraturan menteri Kesehatan Republik
Indonesia No 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah
2. Peraturan menteri Kesehatan Republik
Indonesia No 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
3. Peraturan menteri Kesehatan Republik
Indonesia No 74 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
4. Peraturan Pemerintah No 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan kefarmasian
5. Ikatan Apoteker Indonesia. Standar
Kompetensi Apoteker Indonesia. Jakarta,
2016.

Anda mungkin juga menyukai