Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

WHOLE OF GOVERMENT

NAMA : AKMAL JAMIL, AMK

NIP : 199010252019031013

NDH : B21 / XV

INSTANSI : PUSKESMAS SIDAMANGURA KAB. MUNA BARAT

1. PENGERTIAN UMUM TENTANG WHOLE OF GOVERMENT

WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-


upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuantujuan pembangunan kebijakan, manajemen program.pelayanan
publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.

2. FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI PENERAPAN WHOLE OF GOVERMENT


a. Faktor eksternal adanya dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program
dan pelayanan dimana seperti kasus di atas agar angka tingkat kemiskinan menurun yang
menitik beratkan pada janji kemerdekaan.
b. Faktor internal adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral. Dimana sepeti kasus
sragen terdapat tumpang tindih data-data per skpd dan berjalan sendiri-sendiri dan indikator
- indikator yang berbeda sehingga dapat menyatukan berbagai sektor. Setiap kegiatan sosial
yang sifatnya bantuan terhadap masyarakat harus melalui UPTPK sehingga tepat sasaran.
c. Keberagaman latar belakang nilai dimana masih terdapatnya kemiskinan di kabupaten
sragen. Dalam hal ini pemerintah berkewajiban mendorong tumbuhnya niali-nilai perekat
kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan dalam satu frame
NKRI.

3. Kategori hubungan kelembagaan yaitu kategori integrasi dan koordinasi dimana berdasarkan
video tersebut terdapat adanya koordinasi di berbagai SKPD dan integrasi seluruh elemen yang
ada di Kabupaten Sragen. Setelah melakukan koordinasi dan integrasi maka dilakukan kategori
hubungan kedekatan dan pelibatan. Yaitu melakukan pendekatan ke semua SKPD dan
melibatkan semua SKPD yang terlibat dalam kegiatan sosial di Kabupaten Sragen.

4. Kategori best practice berdasarkan jenis pelayanan dan pola pelayanan yaitu:
a. Dari jenis pelayanan
1. Pelayanan jasa (bantuan siswa miskin, beasiswa mahasiswa miskin PT, program magang
Jepang)
2. Pelayanan administrasi (jamkesda, cuci darah gratis, kemoterapi, diklat)
3. Pelayanan barang (raskin, rehab rumah tidak layak huni, santunan uang duka cita dan
bantuan alat)
b. Dari pola pelayanan
1. Pola pelayanan teknis fungsional (diklat)

2. Pola pelayanan elektronik (jamkesda, KIP)

5. Lembaga yang di integrasikan yaitu lembaga PU, BUMN, dan Kementrian Sosial dan lebih
dari 300 user, badan, dinas, kantor, unit dimana terdapat 20 kecamatan, 25 pusksemas, dan 280
desa dan kelurahan.

6. Jenis-jenis layanan yang di integrasikan


a. Jamkesda untuk berobat
b. Cuci darah gratis
c. Kemoterapi
d. Bantuan siswa miskin
e. Beasiswa mahasiswa miskin perguruan tinggi
f. Program magang Jepang
g. Pemberian raskin
h. Rehab rumah tidak layak huni
i. Penerimaan KIP
j. Diklat
k. Bantuan alat
l. Santunan uang duka cita

7. MANFAAT BAGI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT


a. Manfaat atau keuntungan bagi pemerintah
Rehab rumah telah terkurangi dari 62.000 menjadi 55.000 Dapat Mengakselerasi pencapaian
program kemiskinan.
a. Manfaat bagi masyarakat
Dengan adanya UPTPK maka masyarakat miskin bisa merasakan bantuan - bantuan yang
mana bisa mengurangi beban hidup mereka dan dapat membantu memperbaiki perekonomian
masyarakat.

8. Faktor Penentu Keberhasilan Penerapan Best Practise


a. Faktor pendukung adanya kerja sama di berbagai lembaga sehingga angka kemiskinan dapat
menurun dimana UPTPKP adalah sumbangan nyata untuk Kabupaten Sragen untuk melunasi
kemerdekaan untuk mensejahterakan rakyatnya dan tersedianya sarana dan prasarana yang
memadai.
b. Faktor penghambat yaitu adanya tumpang tindih data atau data yang berbeda-beda di berbagai
lembaga.

9. Hal-hal yang perlu di perhatikan apabila mengaplikasikan best practice yaitu kita sebagai
pelaksana kebijakan, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa harus mempunyai jiwa
integritas tinggi, jiwa nasionalisme, serta mempunyai akuntabelitas. Serta yang tak kalah penting
adalah Kejujuran. Agar semua yang dilakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat.
10.

Hasil Identifikasi Tugas-


Stake Metode atau cara Upaya peningkatan
tugas yang membutuhkan
No Output kegiatan holder koordinasi yang Hambatan koordinasi efektifitas koordinasi/
koordinasi atau kolaborasi
terkait dilakukan kolaborasi
dengan pihak lain
1. Melakukan tindakan medis Terpenuhnya Dokter Pemberian Pelimpahan Menyalahi Tupoksi Penggalangan komitmen
disaat tak adanya tenaga tindakan medis Wewenang . dengan tenaga medis,
medis ditempat. disaat tak adanya terkait pelayanan yang
tenaga medis maksimal.
ditempat.
2. Pemberian Obat kepada Pasien Dokter & Komunikasi Terapeutik Tidak Ada Follow Up setiap akhir
pasien. mendapatkan obat Apoteker jam kantor.
yang tepat (tepat
pasien, tepat dosis,
tepat aturan pakai)
3. Pelayanan kesehatan Masyarakat sehat Kesmas Breafing sebelum turun Kurang minat nya Bekerja sama dengan
promotif & preventif dan berperilaku sosialisasi masyarakat kader dan perangkat desa
lebih bersih dan tentang sosialisasi
sehat. pentingnya informasi
yang diberikan tenaga
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai