Anda di halaman 1dari 1

Jendela Pesantren Media Ulama | 9

Ma’had Nurul Haromain, Ngroto - Pujon Malang


GERBANG ILMU MEKAH MADINAH
ULAMA NUSANTARA

Nan jauh di atas awan sana sebuah pesantren berselimut kabut itu lamat-lamat terdengar suara para penghuninya dari balik jendela yang sedikit mulai buram, kelihatan
sekali jika suara itu adalah suara para santri yang tengah merafal hadist - hadist Rasulullah swt, sementara terlihat sang guru dihadapan mereka nampak khusu’
menyimak satu-persatu santri yang tengah menghadapnya. Rupanya hal itu merupakan rutinitas para santri di pesantren yang berkiblat ke Timur Tengah, sebuah Majelis
Ilmu Makkah Madinah di Nusantara.

ingin, tetapi Indah. Inilah kesan pertama yang mungkin berada di ketinggian lima ratus meter di atas permukaan dipelajari secara menyeluruh dari sisi sebab wurud, arah
D dirasakan oleh siapapun yang baru pertama kali
menginjakkan kaki di Ma’had Nurul Haromain, pesantren
laut dengan temperatur rata – rata 17 hingga 19 derajat dan
bahkan pada suatu saat di bawah lima belas derajat.
tujuan dan kaitannya dengan suatu ayat atau hadits lain
serta hukum dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Jadi
yang dirintis dan didirikan pada tahun 1986 oleh seorang imam Panorama Nan indah sejuk mempesona indah, karena tidak jarang apabila penjelasan satu hadits bisa memakan
ahli hadits dari ulama sunni, Prof D.R As Sayyid Muhammad panorama alam sekitar Ma’had adalah daerah pertanian yang waktu satu jam lebih yang tentu saja itu semua dengan
bin Alawi AlMaliki. Para santri dari negeri ini yang ingin ta,lim sangat subur, penuh kehijauan dan ketika mata berkeliling mengacu kepada pemahaman para ulama salaf. Selain hadits,
di kota Makkah atau Madinah mereka harus mondok dulu ke memandang maka terlihat sekali, tidak jauh di sana gugusan tafsir juga menjadi materi yang diprioritaskan Ini bukan
pesantren Nurul Haromain, yakni Pondok pesantren pencetak gunung Arjuna yang gagah dan gunung Kawi serta gunung- berarti fiqih tidak dikaji. Justru di pesantren yang secara fiqih
ulama nusantara. gunung lain dengan hiasan teraseringnya. Keindahan alam bermadzhab Syafi’i ini kitab Muhadzab dikaji secara luas dan
sekitar, ternyata juga terasa sekali aromanya di dalam mendetail. Hal tersebut menjadikan para santri kaya akan
MEMULAI MEMBANGUN PESANTREN lingkungan pesantren. Dari segi fisik pesantren ini kelihatan wawasan, banyak mengenal dan membaca pendapat berbeda
Ulama besar internasional As Sayyid Muhammad al Maliki bersih dan rapi, meski dari segi bangunan fisik sudah mulai beberapa ulama dalam satu masalah. Sehingga tanpa
Sebelumnya Beliau telah membangun beberapa pesantren kelihatan tidak baru lagi. Pada awal berdiri dan mula - mula disadari fanatisme madzhab dalam fiqih - yang dalam sejarah
di tanah Jawa seperti halnya Ma’had Darussalam Tambak dihuni santri ( tahun 1990 ), para tamu yang datang rata - rata Islam adalah penyakit yang menggerogoti tubuh umat Islam
Madu Surabaya. Dan setiap kali pula, Beliau menunjuk santri berkomentar bahwa ini tidak seperti pesantren dan lebih layak - hilang. Tidak hanya sampai di sini, pengasuh pesantren ini
generasi pertama KH Ihya’ Ulumiddin menjadi penanggung disebut vila, apalagi arsitektur bagian depan Ma’had mirip yakni KH Ihya’ Ulumiddin yang seperti diketahui adalah murid
jawab pembangunan. Ketika memulai membangun sekali dengan bentuk gereja. Ketika ditanya kenapa bentuknya seorang ahli hadits, Sayyid Muhammad bin Alawi al Maliki
Pesantren Nurul Haramain, Abuya ( panggilan akrab As Sayyid demikian? Maka Ust Ittihad yang sejak lima tahun lalu belajar juga memberikan pengetahuan, pemahaman dan penekanan
Muhammad Al Maliki ) berpesan kepada KH Ihya’ : “ Jangan di pesantren ini menjawab: “Ini terkait dengan pengalaman kepada para santri tentang sunnah - sunnah Rosululloh SAW
menerima bantuan dari siapapun, pesantren ini pendanaannya menjengkelkan pengasuh yang pernah singgah di suatu dalam adat maupun ibadah.
akan saya ambilkan murni dari saku pribadiku “ akhirnya daerah. Beliau mencari tempat untuk sekedar beristirahat.
setelah lima tahun, bangunan pertama pesantren yang terdiri Terlihat dari jauh ada sebuah bangunan Masjid. Ternyata VISI DAN MISI NURUL HAROMAIN
dari Mushalla, asrama santri dan tempat tinggal pengasuh sampai di sana, adalah sebuah gereja dengan gaya arsitektur
Target atau Visi dan Misi Ma’had Nurul Haromain Pujon
selesai dikerjakan. Mendapat laporan tentang ini, Abuya Masjid. Akhirnya waktu itu Beliau bertekad kelak jika ada
Malang adalah membentuk da’i-da’i yang berwawasan
sempat berkelakar menawarkan : “Bagaimana menurutmu, apa kesempatan membangun pesantren maka akan mendesain
sebaiknya bangunan itu dijual saja ? “ luas dari segi keilmuan dan siap berdakwah di masyarakat.
tampilan mukanya seperti gereja.“ Dengan formalitas sebagai
Mendengar ini kontan KH Ihya’ kaget dan bertanya: “ pesantren pengembangan dan dakwah, tentunya hal ini bukan Untuk mencapai target tersebut Ma’had Nurul Haromain
Dijual, Abuya? “ akhirnya kemudian Abuya memerintahkan KH plat form belaka, melainkan sebuah tekad yang alhamdulillah telah menyiapkan sistem pendidikan yang telah ditetapkan.
Ihya’ sendiri agar menjadi pengasuh bisa terlaksana. Pesantren ini hanya menerima para santri Sebagai ma’had pengembangan dan dakwah, Ma’had Nurul
pesantren tersebut. Dingin, karena lulusan pesantren lain, atau dengan kata lain santri yang bisa Haromain lebih memprioritaskan pada pengembangan ilmu
memang pesantren ini terletak masuk pesantren ini adalah yang sudah mampu membaca agama pokok, seperti ilmu tafsir, ushul tafsir, hadist, ushul
di desa Ngroto kitab gundul. Itupun dengan jumlah paling banyak 40 santri. hadist, aqidah dan dakwah. Ibarat pedagang yang bila ingin
Pujon Malang Tujuannya agar mereka bisa diawasi dan dibimbing betul – mendapatkan banyak keuntungan maka harus kreatif dan
yang secara betul oleh pengasuh. Dalam jumlah itu Abi ( panggilan akrab inovatif serta memahami selera pembeli. Pesantren yang
geografis para santri kepada pengasuh ) akan bisa mengenal karakter kini mulai banyak dikenal oleh para pejabat tinggi RI ini juga
dan kemampuan masing - masing santri, sekaligus mengawasi demikian halnya. Satu orang yang mendapatkan petunjuk
perilaku kesehariannya secara mendalam. dihargai oleh Alloh dan RosulNya lebih mahal daripada
Humurun Na’am, (unta yang kemerah-merahan). Ini menjadi
KAJIAN HADITS PRIORITAS UTAMA motivasi kuat mendirikan lembaga pendidikan formal,
Sebagai pesantren pengembangan, ma’had Nurul sekarang sudah ada Play Grop sampai SMP dan Insya Alloh
Haramain menerapkan kurikulum yang boleh dikatakan ke depan sampai pada perguruan tinnggi. Hal ini karena
memiliki perbedaan dengan kurikulum umumnya pesantren jika ditanya apakah ingin memiliki anak yang sholeh maka
Indonesia. Jika fiqih di sana menempati posisi mayoritas, semua orang tua pasti mengangguk, tetapi jika diminta agar
maka di pesantren ini hadits dan segala yang terkait memasukkan anak mereka ke pesantren maka mayoritas
menjadi kurikulum yang mendominasi. Shohih Bukhori dan mereka enggan. Akhirnya berdakwah dengan membuat
KH. Ihya’ Ulumuddin Bersama Syaikh Muhammad Bin Ali Muslim, Sunan Abu Dawud dan Turmudzi adalah pelajaran lembaga formal dengan label dan isi Islami adalah sebuah
As-Shabuni Syiria wajib yang diterima oleh para santri. Di pesantren ini pilihan dalam langkah dakwah dewasa ini. (*)
hadits tidak hanya dibaca dengan makna gandulnya, tetapi

Edisi Perdana / Pebruari 2017 M. / Jumadil Awwal 1438 H.

Anda mungkin juga menyukai