Anda di halaman 1dari 11

MAHMUD YUNUS DAN PEMIKIRANNYA

DALAM PENDIDIKAN

Oleh: Zulmardi*

Abstract

As an innovator in educational thought in Indonesia, Mahmud Yunus has pioneered several


innovated works. Among his innovated thoughts in education, especially in terms of educational
institution are: grading the education levels in accordance with the age of pupils, establishing PGA
(senior high schools for Islamic teaching teacher training), and ADIA (Academy of Islamic Studies)
in Jakarta. In terms of teaching methods, Mahmud Yunus pioneered the application of Directs
Methods (thariqal al- mubasyarah), in teaching Arabic. On of his important ideas deal with the
nation that "methods of instruction are more important than that of material"(al thariqatu ahammu
min al maddah). In curriculum field, he has already applied integrated curriculum which integrates
knowledge in general sense and Islamic one.

Kata Kunci: pemikiran, pendidikan

PENDAHULUAN yang terkenal adalah surau. Kelihatannya


di masa dulu fenomena pesantren yang

B
anyak tokoh pendidikan Islam di
Sumatera Barat yang berjasa da- demikian berkembang di pulau Jawa
lam pengembangan Institusi pen- tidak banyak mempengaruhi pertumbuh-
didikan Islam, sebut saja H.M. Thabib an dan perkembangan lembaga pendidik-
Umar, Syekh Ibrahim Musa Parabek de- an Islam semacam ini di Minangkabau,
ngan Sumatera Thawalibnya, Rahmah El sekurangnya sampai terjadi modernisasi
Yunusiah dengan Diniyah Putrinya. dalam pesantren belakangan ini.
Prof. Dr. H. Mahmud Yunus dengan Jika surau disebut sebagai suatu
Normal Islamnya, Abdul Ahmad dengan lembaga pendidikan Islam semacam
Adabiyah Schoolnya dan banyak lagi pesantren, itu tidak lain disebabkan ter-
yang lainnya. Makalah ini akan menge- dapatnya beberapa karakteristiknya yang
mukakan salah satu tokoh tersebut, yaitu sama atau mirip dengan pesantren.
Prof. Dr. H. Mahmud Yunus tentang Meskipun demikian, perbedaan-perbeda-
riwayat hidup, hasil karyanya dan kon- an antara surau dengan pesantren ter-
sep pemikirannya tentang pendidikan. utama dalam hubungannya dengan ke-
dudukan ”Syekh” (kiyainya surau) de-
ngan kiyai dalam pesantren di pulau
PENDIDIKAN ISLAM DI MINANG- Jawa. Lingkungan sosio kultural dan ke-
KABAU SEBELUM MAHMUD agamaan di Minangkabau syarat dengan
YUNUS proses-proses dan dinamika yang terjadi
dalam masyarakat ini mempengaruhi
Sebelum lahirnya madrasah, lem- pula kedudukan syekh sebagai figur
baga pendidikan Islam di Minangkabau
* Penulis adalah Lektor dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum pada STAIN Batusangkar
11
12 Ta’dib Volume 12, No.1 (Juni 2009)

utama pada suatu surau dan untuk disebut ”halaqah”, atau mungkin se-
selanjutnya juga mempengaruhi eksis- macam metode ”bandongan”(Prasidjo,
tensi surau itu sendiri. 1982) di pesantren di Jawa.
Mesjid menduduki tempat penting Materi pelajaran sepenuhnya di-
dalam struktur sosial dan keagamaan tentukan syekh disesuaikan dengan umur
masyarakat Minangkabau. Karena itu dan kemampuan masing-masing orang
surau yang merupakan semacam mesjid siak. Pelajaran yang diberikan pada ting-
dalam ukuran lebih kecil juga mem- kat dasar antara lain membaca Alquran
punyai kedudukan penting, meskipun dengan berbagai qiraatnya, ibadah, da-
fungsinya itulah kemudian dapat dilihat sar-dasar ilmu tauhid dan lain-lain.
perbedaan surau di Minangkabau dengan Sedangkan untuk orang siak yang telah
langgar di Pulau Jawa. cukup dewasa diberikan pula pelajaran
Menurut Sidi Gazalba (1983) surau tasauf dan tarikat.
merupakan bangunan peninggalan ke- Pelajaran pada umumnya di-
budayaan masyarakat setempat sebelum sampaikan oleh syekh sendiri tetapi ka-
datangnya Islam. Surau dalam sistem rena jumlah orang siak sudah sedemikian
adat Minangkabau adalah kepunyaan banyak, maka syekh mengangkat bebe-
kaum, suku atau individu, ia didirikan rapa ”guru tuo” untuk membantunya.
oleh suatu kaum tertentu sebagai Para guru tuo ini selain memberikan
bangunan rumah gadang, di mana ber- penjelasan lebih rinci mengenai mata
diam beberapa keluarga yang sapariuak, pelajaran, juga bertugas mengawasi
saparuik di bawah pimpinan seorang orang siak dalam menghafal pelajaran
datuk. yang diterimanya. Menurut Mahmud
Kehadiran surau sebagai sebuah Yunus, pendidikan Islam pada waktu itu
lembaga pendidikan Islam semacam berada dalam kemunduran. Hal itu
pesantren jelas berkaitan erat dengan disebabkan terutama karena semua da-
perluasan fungsi surau dalam masyarakat erah Minangkabau dikuasai Belanda dan
Minangkabau. Cikal bakal surau dalam banyak Syekh yang meninggal karena
kontek pembicaraan terakhir ini setidak- terlibat dalam Perang Padri.
tidaknya menurut Mahmud Yunus Situasi surau yang demikian itu
(1979) pertama kali dimunculkan oleh ditambah tekanan-tekanan kolonial Be-
Syekh Burhanuddin (1066 – 1111 H/ landa terhadap masyarakat Minangkabau
1646 – 1691). Sekembalinya dari mendorong timbulnya keinginan se-
Kotaraja Aceh di mana dia belajar ilmu bagian kalangan agama untuk mengirim-
agama pada Syekh Abdurrauf Singkel ia kan anak-anaknya belajar ke tanah suci.
mendirikan surau di kampung halaman- Seperti dicatat Hamka, anak-anak dan
nya Ulakan Pariaman. Di surau inilah keturunan kaum agama yang nenek
Syekh Burhanuddin melakukan peng- moyangnya terlibat langsung atau tidak
ajaran Islam dan mendidik beberapa langsung dengan gerakan Padera dikirim
murid yang menjadi ulama yang ber- orangtuanya belajar ke Mekkah. Arus
peran dalam pengembangan ajaran Islam penuntut ilmu ke tanah suci ini lebih di-
selanjutnya di Minangkabau. mungkinkan sejak kapal api telah meng-
Metode utama yang digunakan da- gantikan kapal layar sehingga perjalanan
lam belajar mengajar di surau adalah ke tanah suci menjadi lancar.
ceramah dan resitasi. Pelajaran di- Kebanyakan putra Minangkabau di
sampaikan secara lisan kepada murid- tanah suci belajar pada Syekh Ahmad
murid yang duduk dalam satu lingkaran Khatib, ulama asal Minangkabau yang
di depan syekh. Metode pengajaran ini telah lama menetap dan berkeluarga di
Zulmardi, Mahmud Yunus dan Pemikirannya dalam Pendidikan 13

Mekkah. Murid-murid Syekh Ahmad menurut mereka adalah melalui organi-


Khatib yang kemudian menjadi ulama sasi-organisasi sosial. Karena itu ber-
yang terkemuka antara lain: Syekh bagai organisasi sosial yang terutama
Abdul Ahmad, Syekh Muhammad Jamil bergerak dalam pembaruan pendidikan
Jambek, Syekh Abdul Karim Amrullah, agama didirikan oleh kaum muda. Tahun
Syekh Muhammad Thaib Umar, Syekh 1914 Syekh Abdullah Ahmad mem-
Daud Rasyidi, Syekh Ibrahim Musa dan prakarsai berdirinya ”Syarikat Oesaha”
lain-lainnya. di Padang. Usaha pertama mendirikan
Sejak awal abad 20 masyarakat HIS Adabiah tanggal 23 Agustus 1915
Islam Minangkabau berada dalam situasi yang menjadi HIR pertama di Minang-
yang semakin terjepit. Pada satu pihak, kabau yang memasukkan pelajaran
ia menghadapi tekanan-tekanan ekonomi agama di dalam kurikulum. Tahun 1918
dan politik yang semakin berat dari berdiri pula perkumpulan Sumatera
kolonial Belanda, sedangkan di pihak Thawalib yang mendirikan sekolah-se-
lain ide-ide pembaharuan keagamaan kolah agama di Padang Panjang, Pa-
dalam segenap aspeknya semakin gencar rabek, Padang Japang, Batusangkar,
pula gaungnya. Gebrakan kaum muda Maninjau, Bukittinggi dan lain-lain. Su-
ulama yang baru kembali dari Mekkah matera Thawalib inilah menerbitkan
semakin gencar ketika Minangkabau me- majalah-majalah kaum muda. Selanjut-
masuki dekade kedua abad 20. Mereka nya tahun 1920 organisasi persatuan
banyak dipengaruhi oleh gagasan pem- guru-guru agama Islam. Sementara itu di
baruan Muhammad Abduh (Nasution, Padang Panjang Zainuddin Labai El
1973). Mereka menyerukan kepada umat Yunusi mendirikan Diniyah School pada
untuk kembali kepada Alquran dan tanggal 10 Oktober 1915 kemudian adik-
Sunnah dengan menghilangkan sikap nya Rahmah El Yunusiah mendirikan
taqlid (Asshiddiqi, 1971) terhadap ajaran pula Diniyah School Puteri tanggal 1
ulama atau mazhab tertentu. Keimanan Nopember 1923.
atas dasar taqlid menurut mereka adalah
tidak benar, keimanan hendaklah disertai
dengan penggunaan akal untuk me- RIWAYAT HIDUP MAHMUD
lakukan ijtihad. YUNUS
Kaum muda semakin ekspansif Prof. Dr. H. Mahmud Yunus lahir
dalam menerapkan gagasan-gagasannya. di Sungayang Batusangkar pada hari
Mereka mulai mendirikan sekolah- Sabtu 10 Februari 1899 (30 Ramadhan
sekolah agama yang telah dimodernisasi 1316). Ayahnya bernama Yunus bin
baik sistem metode maupun kurikulum- Incek dan ibunya bernama Hafsah binti
nya. Pengajaran bukan lagi berlangsung M. Thahir. Buyutnya dari pihak ibu ada-
di surau tetapi sudah di kelas. Pengajaran lah seorang ulama besar di Sungayang
bukan lagi ”halaqah” tetapi klasikal Batusangkar bernama M. Ali gelar
dengan tingkatan-tingkatan kelas. Pem- Angku Kolok.
baharuan seperti ini dilakukan agar guru- Riwayat pendidikan Mahmud
guru agama dan kaum ulama dibekali Yunus dimulai mempelajari Alquran dan
ilmu dan alat untuk menghadapi tantang- Bahasa Arab yang ia tempuh semenjak
an kebutuhan zaman. Karenanya ilmu berusia tujuh tahun di surau kakeknya
pengetahuan umum dan bahasa Arab M. Thahir, di samping itu ia juga me-
(Belanda dan Inggris) dimasukkan dalam masuki sekolah rakyat, tetapi hanya
kurikulum. Metode terbaik untuk men- sampai kelas tiga. Dari surau kakeknya
capai kemajuan ekonomi dan pendidikan ini ia pindah ke madrasah yang diasuh
14 Ta’dib Volume 12, No.1 (Juni 2009)

oleh Syekh H.M. Thaib Umar di surau Pada tahun 1924 Mahmud Yunus
Tanjung Pauh. Berkat ketekunannya da- mendapat kesempatan untuk melanjut-
lam waktu empat tahun Mahmud Yunus kan pendidikan ke Mesir Universitas Al-
telah sanggup mengajarkan kitab Azhar. Setahun kemudian ia memper-
Mahalli, Alfiyah dan Jam’u al Jawami’. oleh Shahadah Aliyah. Kemudian ia
Oleh sebab itu ketika Syekh H.M Thaib melanjutkan studinya ke Madrasah Darul
Umar sakit dan berhenti mengajar, maka Ulum Al-Ulya Cairo dan tercatat sebagai
yang ditunjuk sebagai penggantinya mahasiswa pertama dari Indonesia.
adalah Mahmud Yunus. Pada tahun 1917 Tahun 1930 setelah mengambil spesiali-
Mahmud Yunus bersama-sama teman- sasi Tadris, akhirnya Mahmud Yunus
temannya mengajar di Madrasah School berhasil memperoleh ijazah Tadris dari
mulai memperbaharui sistem kegiatan perguruan tersebut.
belajar mengajar dengan menambah sis- Dengan dua ijazah yang dimiliki-
tem Halaqah (belajar secara melingkar nya bakatnya sebagai seorang guru
di sekitar guru) di samping sistem betul-betul teraplikasi, hal ini terbukti
madrasah dengan mengajarkan kitab- dengan kemampuannya memimpin se-
kitab mutakhir. kolah-sekolah di samping mengajar,
Di sela-sela kesibukannya sebagai seperti Sekolah Al-Jami’ah Al-Islamiyah
guru Mahmud Yunus menghadiri rapat- Batusangkar (1931-1932). Kuliah Mual-
rapat besar alim ulama seluruh Minang- limin Normal Islam Padang Tahun 1932-
kabau tahun 1919 (mewakili Syekh H.M 1946. Akademi Pamong Praja di Bukit-
Thaib pendiri madrasah). Dalam musya- tinggi tahun 1948-1949. Akademi Dinas
warah tersebut diputuskan untuk men- Ilmu Agama (ADIA) Jakarta tahun
dirikan PGAI (Persatuan Guru Agama 1957-1980, menjadi Dekan dan Guru
Islam) Mahmud Yunus termasuk salah Besar pada Fakultas Tarbiyah IAIN
satu anggotanya. Mahmud Yunus juga Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1960-
ikut memprakarsai berdirinya per- 1963. Rektor IAIN Imam Bonjol Padang
kumpulan pelajar-pelajar Islam Batu- tahun 1966-1971. Atas jasa-jasanya di
sangkar dengan nama ”Sumatera Tha- bidang pendidikan ini IAIN Syarif
walib” tahun 1920. Perkumpulan ini Hidayatullah Jakarta menganugrahkan
berhasil menerbitkan majalah Islam yang Mahmud Yunus Doktor Honoris Causa
bernama Al-Basyir di bawah asuhan dalam ilmu Tarbiyah.
Mahmud Yunus. Dengan kegiatan-ke- Di samping pendiri organisasi
giatannya Mahmud Yunus termotivasi Sumatera Thawalib, PGAI dan penerbit
untuk melanjutkan studinya ke Mesir, Majalah Al-Basyir ia juga menjadi
namun niatnya gagal karena tidak mem- anggota Raad Minangkabau tahun 1938-
peroleh visa dari konsul Inggris. Karena 1942, dalam hal ini Mahmud Yunus
kegagalannya ini Mahmud Yunus meng- berhasil memasukkan pendidikan agama
intensifkan dirinya menulis buku-buku Islam di sekolah pemerintah. Ia juga
di samping mengajar. Ketekunan ter- menjadi anggota Pemeriksa Agama pada
sebut menghasilkan karya monumental Jawatan Pengajaran Agama Sumatera
dari Mahmud Yunus dengan berhasilnya Barat. Kepada Bagian Islam pada Jawat-
menulis tafsir Alquran yang tetap po- an Agama Propinsi Sumatera di Pe-
puler sampai saat ini. Penulisan tafsir ini matang Siantar 1946-1949. Mahmud
dimulai tahun 1922 yang dilakukan se- Yunus ikut mendirikan Majlis Islam
cara berangsur-angsur juz demi juz Tinggi Minangkabau yang kemudian
sampai selesai juz ke 30. menjadi MIT Sumatera tahun 1946
menjadi Inspektur Agama pada Jawatan
Zulmardi, Mahmud Yunus dan Pemikirannya dalam Pendidikan 15

PP&K Propinsi Sumatera berkedudukan Muthalla’ah wal-Mahfuzhat (Kapita


di Bukittinggi tahun 1947 dan pernah Selekta Bedah Buku dan Kata Mutiara).
pula dipercaya sebagai sekretaris
Menteri Agama PDRI 1949. Bidang Fiqh (Hukum Islam) Bukunya
Antara lain:
Marilah Sembahyang I (Hidakarya
HASIL KARYA MAHMUD YUNUS
Agung, Jakarta, 1979), Marilah Sem-
Mahmud Yunus adalah penulis bahyang II (Hidakarya Agung Jakarta,
yang cukup produktif. Banyak bukunya 1979), Puasa dan Zakat (Hidakarya
telah diterbitkan dan tersebar di tanah Agung Jakarta, 1979), Haji ke Mekkah
air. Buku-buku tersebut meliputi ber- (Hidakarya Agung Jakarta, 1979),
bagai bidang ilmu, di antaranya bidang Hukum Warisan dalam Islam (Hidakarya
pendidikan, hukum Islam(fiqh), tafsir, Agung, Jakarta 1974), Hukum Perkawin-
akhlak, ilmu jiwa, sejarah Islam dan an dalam Islam 4 Mazhab (Hidakarya
lain-lain. Bukunya itu antara lain: Agung, Jakarta, 1979), Pelajaran
Sembahyang untuk Orang Dewasa: Soal
Bidang Pendidikan Jawab Hukum Islam: Fiqh Al-Wadhih I:
Al-Fiqh Al-Wadhih II (Hidakarya
Sejarah Pendidikan Islam di Agung, Jakarta, 1935), Al-Fiqh Al-
Indonesia (Penerbit Mutiara Jakarta, Wadhih III (Hidakarya Agung Jakarta,
1997), Pendidikan di Negara-negara 1936), Mabadi’ al-Fiqh Al-Tsanawiy:
Islam dan Intisari Pendidikan Barat Tarikh Al-Fiqh Al-Islamiy (Sejarah Fiqh
(CV. Al-Hidayah Jakarta, 1968), Penge- Islam), Al-Masail Al-Fiqhiyah ’ala
tahuan Umum dan Ilmu Mendidik: Madzahib Al-Arab’ah (Masalah-masalah
Methodik Khusus Pendidikan Agama Fiqh Empat Madzhab).
(PT. Hidakarya Agung Jakarta, 1980),
Pengembangan Pendidikan Islam di Bidang Tafsir Bukunya Meliputi:
Indonesia; Pokok-pokok Pendidikan dan
Pengajaran (PT. Hidakarya Agung Tafsir Alquran Karim 30 Juz
Jakarta, 1978), Al-Tarbiyah wal-Ta’lim Tafsir Al-Fatihah (Sa’adiyah Putra,
(Pendidikan dan Pengajaran). Padang Panjang-Jakarta, 1971),Tafsir
Ayat Akhlak (Al Hidayah Jakarta, 1975),
Bidang Bahasa Arab Diantaranya Juz ’Amma dan Terjemahnya (Hidakarya
Agung, Jakarta, 1978), Tafsir Alquran
Pelajaran Bahasa Arab I, Pelajar- Juz 1-10, Pelajaran Huruf Alquran I-II,
an Bahasa Arab II, Pelajaran Bahasa 1973: Kesimpulan Isi Alquran, Tahun
Arab III, Pelajaran Bahasa Arab IV, 1978, Alif Ba-Ta wa Juz ’Amma Muha-
Durus Al-Lughat Methodik Khusus dharat Al-Israiliyat fi Tafsir wal-Hadits
Bahasa Arab: Kamus Arab-Indonesia: (Cerita Israiliyat dalam tafsir dan hadist),
Contoh Tulisan Arab, (17) Muthall’ah Tafsir Alquran Karim Juz II-20, 1973,
wa Mahfuzhar (Bedah Buku dan Kata Tafsir Alquran Karim juz 21-30, 1973,
Mutiara): Darus Al-Lughat al-’Arabiyah Kamus Alquran I: Kamus Alquran II
II (PT. Hidakarya Agung Jakarta, 1980): Kamus Alquran Juz 1-30 (Hidakarya
Durus Al-Lughat Al-Arabiyah III (PT. Agung Jakarta, 1978: Surat Yasin dan
Hidakarya Agung Jakarta, 1980): Muha- Terjemahannya 1977).
datsat Al-Arabiyah/ Percakapan: Ba-
hasa Arab (PT. Hidakarya Agung Bidang Akhlak bukunya antara lain:
Jakarta, 1981): Al-Muktarat Lil-
16 Ta’dib Volume 12, No.1 (Juni 2009)

Keimanan dan Akhlak I (1979): b. Al-Syuhur Al-Arabiyah fi l-Bilad Al-


Keimanan dan Akhlak II (1979): Islamiyah
Keimanan dan Akhlak III (1979):
Keimanan dan Akhlak II (1979):
Beriman dan Berbudi Pekerti
(Hidakarya Agung, Jakarta 1981): Lagu-
lagu Baru Pendidikan Agama/ Akhlak
Bahasa Indonesia: Moral Pembangunan Buku tentang Kisah
dalam Islam: Akhlak (1978). Beberapa Kisah Nabi dan
Khalifahnya (Hidakarya Agung, Jakarta,
Bidang Sejarah Islam bukunya antara 1980), Khulashah Tarikh Hayat Al-
lain: Ustadz Mahmud Yunus (Ringkasan
Sejarah Islam di Minangkabau Biografi Mahmud Yunus).
tahun 1971: Tarikh Al-Islam (Hidakarya
Agung, Jakarta, 1971). Buku tentang Pelajaran Agama
antara lain
Bidang Perbandingan Agama Pemimpin Pelajaran Agama I:
Pemimpin Pelajaran Agama II: Pe-
Ilmu Perbandingan Agama (Hida- mimpin Pelajaran Agama III (Al-
karya Agung, Jakarta, 1978), Al-Adyan Hidayah Jakarta).
(agama-agama).

Bidang Dakwah bukunya antara lain: PEMIKIRAN MAHMUD YUNUS


Pedoman Dakwah Islamiyah TENTANG PENDIDIKAN
(Hidakarya Agung, Jakarta, 1978) Mahmud Yunus telah mengeluar-
kan ide-ide pembaharuan pendidikan di
Bidang Ushul Fiqh bukunya antara lembaga yang dipimpinnya antara lain
lain: dalam aspek kelembagaan, aspek metode
Mudzakarat ushul Al-Fiqh dan sistem pendidikan serta aspek tujuan
dan kurikulum. Untuk lebih jelasnya
Bidang Tauhid bukunya antara lain: ketiga aspek tersebut dapat dijelaskan:
Durus Al-Tauhid (pelajaran tauhid)
Aspek Kelembagaan
Bidang Ilmu Jiwa bukunya antara Pada aspek ini Mahmud Yunus
lain: mendirikan sekolah Al-Jami’ah Al-
Ilmu i-Nafsi (ilmu jiwa) Islamiyah dan Normal Islam di Padang,
setelah ia pulang kuliah dari Mesir tahun
Buku Tentang Doa seperti: 1931. Pada kedua sekolah ini Mahmud
Yunus telah melaksanakan penjenjangan
Kumpulan Do’a (Hidakarya pendidikan berdasarkan usia siswa (yang
Agung Jakarta, 1976), Doa-doa sebelumnya tidak dilakukan penjenjang-
Rasulullah (Hidakarya Agung, Jakarta an sehingga peserta didik beragam
1979). usinya). Program pendidikan dilakukan
berlangsung selama 12 tahun dengan
Buku tentang Pemikiran jenjang pendidikan sebagai berikut:
a. Mari Kembali ke Alquran (Hidakarya a. Jenjang Ibtidaiyah 4 tahun
Agung Jakarta, 1971) b. Jenjang Tsanawiyah 4 tahun
Zulmardi, Mahmud Yunus dan Pemikirannya dalam Pendidikan 17

c. Jenjang Aliyah 4 tahun benahan-pembenahan dalam pengelolaan


Sistem penjenjangan ini dilakukan- pendidikan. Dia mendirikan SGHA di
nya hampir bersamaan dengan jenjang Kota Raja Bukittinggi dan Bandung serta
pendidikan di Al-Azhar dan Darul Ulum. mendirikan PGA di 8 Kota.
Dalam pembaruan lembaga yang Pembaharuan pada aspek lembaga
dipimpinnya dibuktikan dengan adanya pendidikan lainnya Mahmud Yunus ber-
sikap keterbukaan dalam hal memboleh- hasil mengadakan pelajaran agama di
kan siswa yang belajar di sekolahnya sekolah-sekolah negeri (umum) ketika ia
dari mana saja asalkan beragama Islam. memegang jabatan Kepala Bagian Islam
Kondisi saat ini sangat berbeda sekali pada jawatan Agama Propinsi Sumatera
dengan sekolah yang didirikan oleh Barat yang diajukan PPK (Kanwil P&K
Penjajah Belanda yang diskriminatif da- sekarang) mulai dari SD hingga SMA.
lam perekrutan siswa. Politik pengajaran Pada tanggal 1 Januari 1951
kolonial pada waktu itu terjadinya Mahmud Yunus dipercaya KH. Abdul
perbedaan sekolah untuk anak-anak Wahid Hasyim (menteri agama waktu
bumi putera yang disebut dengan se- itu) wakil menjadi kepala penghubung
kolah rendah bumi putra adalah HIS pendidikan Agama pada Departemen
dengan anak-anak Belanda yang se- Agama di Jakarta. Dalam jabatan ini di
kolahnya disebut ELS (Europascha bawah pimpinan Departemen Agama
Lagere School). waktu itu telah mengeluarkan beberapa
Dengan adanya diskriminasi oleh ketetapan:
kolonial Belanda tersebut jelas tidak a. Mewujudkan peraturan bersama
semua anak-anak bumi putra dapat menteri P&K dan menteri Agama
sekolah yang menyebabkan anak-anak tentang pendidikan agama di sekolah-
tersebut mengalami kebodohan. Karena sekolah swasta.
itu dua sekolah Mahmud Yunus yang b. Mendirikan pendidikan guru agama
didirikannya itu menerima anak-anak (PGA) pada tahun 1951 di 8 kota:
pribumi dalam menimba ilmu penge- Tanjung Pinang, Kota Raja, Bukit-
tahuan dan membina kepribadian gene- tinggi, Banjarmasin, Jakarta, Tanjung
rasi muda. Karang, Bandung dan Pemekasan.
Pada kedua sekolah inilah c. Menetapkan rencana pendidikan
Mahmud Yunus memadukan ilmu agama Islam di sekolah-sekolah dasar
agama dengan ilmu umum. Madrasah dari kelas empat sampai enam, di
Normal Islam nilah pertama kali me- sekolah menengah, untuk mewujud-
miliki laboratorium untuk ilmu Fisika kan peraturan bersama Menlu PPK
dan Kimia di Sumatera Barat. dan Menteri Agama tentang peraturan
Dengan keberhasilannya me- Perguruan Tinggi Agama Islam
mimpin kedua madrasah ini Mahmud Negeri (PTAIN) di Yogyakarta,
Yunus bermaksud untuk mendirikan kemudian Mahmud Yunus men-
Sekolah Tinggi Islam di Padang dan dirikan Akademi Dinas Ilmu Agama
terwujud pada tanggal 1 Nopember (ADIA) di Jakarta, ia juga menjadi
1940, akan tetapi pada 1 Maret 1942 Dekan di lembaga ini dan meng-
Sekolah Tinggi Islam tersebut terpaksa usulkan ke Menteri Agama agar
ditutup karena Jepang tidak meng- ADIA dapat menjadi sebuah per-
izinkanya. guruan tinggi yang dapat mengeluar-
Selanjutnya berdasarkan jabatan kan sarjana penuh.
yang dia pegang Mahmud Yunus ter-
panggil pula untuk melakukan pem- Aspek metode dan sistem pendidikan
18 Ta’dib Volume 12, No.1 (Juni 2009)

Metode adalah salah satu kom- Menurut Mahmud Yunus, metode


ponen dalampembelajaran. Metode ber- lebih penting dari materi (al-tariqah
arti cara atau jalan yang dijalani untuk ahammu min al-maddat). Katanya me-
dilalui dalam mencapai tujuan pen- tode adalah jalan yang akan ditempuh
didikan. Dalam pendidikan Islam banyak oleh guru untuk menyampaikan materi
metode yang digunakan seperti metode pelajaran, jalan itu adalah Khittah (garis)
keteladanan, nasehat, memberikan puji- yang direncanakan sebelum masuk ke
an, peringatan dan hukuman, bercerita, dalam kelas. Oleh sebab itu seorang guru
latihan kebiasaan, menyalurkan bakat harus menggunakan metode yang efektif
dalam waktu singkat. Mahmud Yunus dan efisiensi sehingga tidak melelahkan
juga menggunakan metode ini dalam dan membosankan serta beragam dalam
proses belajar mengajar tentu saja penggunaannya. Lebih lanjut ia men-
penggunaannya disesuaikan dengan jelaskan banyak guru yang menguasai
tingkat pertumbuhan dan pengembangan materi, namun mereka kesulitan dalam
anak didik. menyampaikannya. Oleh sebab itu me-
Setelah satu metode yang sering nurutnya seorang guru harus pandai
digunakan Mahmud Yunus khususnya memilih dan menguasai metode yang
pengajaran bahasa Arab adalah metode digunakannya dan mampu mendorong
langsung (thariqah al-mubasyarah) yaitu murid berpikir bukan hanya hafalan.
suatu metode yang secara langsung Dalam menerapkan metode pada
mewajibkan siswa-siswanya bercakap- suatu mata pelajaran Mahmud Yunus
cakap dalam bahasa Arab. Metode all in sangat memperhatikan aspek psikologis
one system artinya seluruh cabang ilmu siswa sesuai dengan prinsip pertumbuh-
bahasa Arab diajarkan secara integral an dan perkembangan anak, ia juga me-
sampai mempraktekkan dalam percakap- nekankan pentingnya penanaman moral
an harian. Metode ini merupakan khas dalam proses belajar mengajar, konsep
pengajaran bahasa Arab di Al-Jami al- yang disosialisasikannya itu mencakup
Islamiyah dan Normal Islam, di banding- ketiga ranah tujuan pendidikan kognitif,
kan dengan lembaga-lembaga pendidik- afektif dan psikomotor. Aspek kognitif
an Islam lain yang ada pada ketika itu. terlihat dalam kegiatan belajar mengajar
Dalam pemikiran Mahmud Yunus jika di yang menekankan pada pendalaman
sekolah-sekolah swasta bahasa Belanda materi sehingga anak menjadi kritis,
dijadikan sebagai pengantar maka tidak- aspek psikomotor dalam kegiatan belajar
lah salah jika di madrasah bahasa Arab mengajar menekankan pada pengem-
pun bisa dijadikan bahasa pengantar bangan semaksimal mungkin kecakapan
dalam mempelajari ilmu agama dan ilmu murid sehingga ia terampil dalam mem-
lainnya. Untuk hal tersebut Mahmud praktekkan ilmunya dan aspek afektif
Yunus telah mengarang buku pedoman dalam kegiatan belajar mengajar ia
bahasa arab Durusul Lughah Arabiyah tekankan bagaimana guru mampu me-
empat jilid saat dia belajar di Mesir. nanamkan moral pada murid.
Setelah ia kembali dari Mesir tahun 1931 Ketika Mahmud Yunus memper-
Mahmud Yunus merealisasikan konsep kenalkan Kulliatul Mua’llimin al
pengajaran bahasa Arab di kedua mad- Islamiyah (KMI) tahun 1931, pelaksana-
rasah taljami’ al-Islamiyah dan Normal an pengajaran dilakukan di kelas-kelas
Islam yang diberi nama Kulliyatul dengan jadwal dan kurikulum yang
Muallimin Al-Islamiyah dan Normal sudah ditetapkan. Jenjang kelas pun di-
Islam Padang sebagai manifestasi dari atur, yakni kelas satu sampai kelas enam,
Darul Ulum di Mesir. setingkat dengan SD/ SLTP. Kitab-kitab
Zulmardi, Mahmud Yunus dan Pemikirannya dalam Pendidikan 19

lama diganti dengan bahan-bahan yang didikan akhlak sebab Rasulullah diutus
sudah diolah sesuai dengan silabus, di ke dunia ini adalah untuk memperbaiki
antaranya berupa buku atau diktat yang budi pekerti umatnya. Untuk mencapai
ditulis oleh Mahmud Yunus. Pelajaran kebahagiaan di dunia anak-anak harus
umum dimasukkan seimbang dengan diajarkan berbagai macam profesi seperti
pelajaran agama. Murid-murid diharus- bertani, berdagang, bertukang, menjadi
kan berbicara dengan bahasa Arab. guru dan lain-lainnya sesuai dengan
Dari uraian di atas tampaklah bakat dan minat anak.
bahwa metode dan sistem pendidikan Dari aspek kurikulum pandangan
seperti ini merupakan perubahan secara dan berwawasan Mahmud Yunus pada
drastis, artinya dengan dimasukkannya saat itu yang tergolong baru adalah yang
pelajaran umum dalam kurikulum, ada- berkaitan dengan kurikulum bahasa
nya laboratorium untuk praktek ilmu Arab, bahwa pengajaran bahasa Arab itu
fisika dan kimia serta dijadikannya dilakukan secara integral dari cabang-
bahasa Arab dan Belanda sebagai bahasa cabang ilmu bahasa Arab dengan tidak
pengantar dan dengan tidak meninggal- memisah-misahkannya satu persatu,
kan pelajaran agama dengan mem- seperti mengajarkan muthala’ah di
pelajari kitab-kitab kuni yang telah dalamnya juga dibahas tentang qawaid,
dikemas sedemikian rupa sesuai dengan insyak, qira’ah dan lainnya dari cabang
tingkat jenjang pendidikannya merupa- ilmu bahasa Arab.
kan inovasi yang dipelopori oleh Untuk penerapan kurikulum ba-
Mahmud Yunus. hasa Arabnya tersebut Mahmud Yunus
Untuk mewujudkan hasil yang telah mengarang buku pelajaran bahasa
maksimal Mahmud Yunus mewajibkan Arab sebanyak 4 jilid. Dalam buku
siswanya untuk tinggal di asrama yang tersebut Mahmud Yunus menerapkan
telah disiapkan oleh PGAI agar siswa metode pengajaran bahasa Arab dengan
terdidik dan mempunyai kedisiplinan memadukan unsur membaca, menulis,
yang tinggi selama menempuh pendidik- memahami dan bercerita dengan meng-
an di Normal Islam. gunakan bahasa Arab. Buku yang di-
karangnya pada saat ia berada di Mesir
Aspek Tujuan dan Kurikulum Pen- itu mulai ia laksanakan pada tahun 1931
didikan ketika mengajar di Madrasah Al-Jami’ah
Menurut Mahmud Yunus tujuan Al-Islamiyah (1931-1932) dan Normal
pendidikan Islam adalah (a) untuk ke- Islam (1931-1946) yang diberi nama
cerdasan perorangan (b) untuk kecakap- Kulliyatul Al-Muallimin al-Islamiyah
an mengerjakan pekerjaan dengan kata Normal Islam Padang.
lain tujuan pendidikan Islam itu me- Mahmud Yunus menambahkan da-
nyiapkan anak didik agar di waktu lam kurikulum Nasional Islam dan Al-
dewasa kelak mereka cakap melakukan Jami’ah Al-Islamiyah ilmu-ilmu umum,
pekerjaan dunia dan akhirat sehingga seperti ilmu alam/ kimia, ilmu hayat/
tercipta kebahagiaan bersama dunia biologi, ilmu pasti/ aljabar dan ilmu
akhirat. ukur, ekonomi, sejarah, ilmu falak, tata
Agar anak-anak bahagia di akhirat negara, bahasa Inggris, bahasa Belanda,
maka harus diajarkan tentang keimanan, gerak badan, ilmu pendidikan, ilmu jiwa,
akhlak, ibadah dan isi-isi Alquran yang ilmu kesehatan dan khat. Pelajaran ba-
berhubungan dengan hal-hal yang wajib hasa Arab lebih ditekankan pada
dan haram dan lain-lainnya. Tetapi yang penguasaan kosa kata, sehingga kelas
lebih utama dari itu semua adalah pen- satu sudah diajarkan mengarang dengan
20 Ta’dib Volume 12, No.1 (Juni 2009)

bahasa Arab dengan perbendaharaan Begitu juga di Normal Islam dan


kata yang dimiliki siswa. Begitu pula Kulliyatul Mua’allimin Al-Islamiyah.
pelajaran Muthola’ah (membaca), mah- Pada aspek metode Mahmud
fhuzah (menghafal), qawaid (nahwu, Yunus melakukan metode yang ber-
saraf) dan adabullughah, telah diajarkan variasi dengan menggunakan sistem
di kelas satu, demikian pula dengan klasikal. Dia mempelopori penggunaan
bahasa Inggris dan bahasa Belanda. metode all in one system dan thariqah al
mubasyarah dalam pengajaran bahasa
Arab. Selanjutnya dalam hal tujuan
PENUTUP beliau memiliki tujuan ganda agar se-
Dari uraian yang terdahulu dapat telah dewasa anak mampu memper-
disimpulkan bahwa Mahmud Yunus siapkan anak hidup di dunia dan amal
dapat dikelompokkan sebagai pem- ibadah untuk akhirat sehingga mereka
baharu dalam pendidikan Islam di Indo- menikmati kehidupan di dunia dan
nesia. Hal ini terlihat dari pendidikan akhirat.
dan gagasannya dalam melakukan Sedangkan dalam aspek kuri-
perombakan sistem pendidikan Islam kulum, beliau telah menetapkan kuri-
yang ketika itu masih tradisional. kulum terpadu, yaitu antara pengetahuan
Pemikiran Mahmud Yunus dapat agama dan pengetahuan umum. Dapat
dilihat dari ketiga aspek pembaharuan- dikatakan bahwa ide-ide tersebut me-
nya yaitu; dalam aspek kelembagaan, rupakan indikator dari pembaruan kon-
aspek metode dan sistem pendidikan sepnya tentang pendidikan.
serta aspek tujuan pendidikan Islam dan Sebagai seorang ahli pendidikan
kurikulum. Islam, konsep-konsep pendidikan
Pada aspek kelembagaan inovasi- Mahmud Yunus sangat komprehensif,
nya adalah adanya penjenjangan prog- karena sebagai seorang ahli dan praktisi
ram pendidikan yang dipraktekkannya pendidikan, ia juga seorang pejabat
pada Al-Jami’ah Al-Islamiyah yaitu Departemen Agama yang selalu berpikir
jenjang Ibtidaiyah 4 tahun, Tsanawiyah tentang kemajuan pendidikan Islam.
4 tahun dan Aliyah 4 tahun, yaitu suatu Dengan demikian konsep-konsep pen-
jenjang yang hampir sama dengan didikan Mahmud Yunus selalu berangkat
jenjang di Al-Azhar dan Dar Al-Ulum. dari idealitas empiris.

DAFTAR PUSTAKA
Abuddin Nata, 2005. Tokoh-tokoh Pem- Ensiklopedi Islam Indonesia,
baharuan Pendidikan Islam di Jakarta: Djambatan
Indonesia, Jakarta: Radja Grafindo Harun Nasution, 1975. Pembaharuan
Persada, dalam Islam; Sejarah Pemikiran
Didin Syafrudin, 1995 Mahmud Yunus dan Gerakan, Jakarta: Bulan
wa Ijtihaadhu fi Tajdid Ta’lim al- Bintang,
Lughah al-Arabiyah, Jakarta: Mahmud Yunus dan Kasim Bakri, 1986
Studia Islamika, Vol. 2 No. 3 Al-Tarbiyah wa al-Ta’lim,
Hamka, 1992. Adat Minangkabau Ponorogo: Pondok Moderen
Menghadapi Revolusi, Jakarta: Gontor.
Tekad, Harun Nasution,
Zulmardi, Mahmud Yunus dan Pemikirannya dalam Pendidikan 21

Mahmud Yunus, 1995. Pokok-pokok Sudjoko Prasidjo et.el., 1982. Profil


Pendidikan dan Pengajaran, Pesantren, Jakarta: LP3ES
Jakarta: Hidakarya Agung, Suhartono, 1994.Sejarah Pergerakan
_____,1979. Sejarah Pendidikan Islam Nasional, Yogyakarta: Pustaka
di Indonesia, Jakarta: Mutiara Pelajar
Ramayulis, Mahmud Yunus dan Pe- TM. Hasybi As-Shiddiqy, 1971. Sejarah
mikirannya tentang Pendidikan, Pertumbuhan dan Perkembangan
(Hasil Penelitian tidak diterbitkan) Hukum Islam, Jakarta: Bulan
Sidi Gazalba, 1983. Mesjid Pusat Bintang
Ibadah dan Kebudayaan Islam,
Jakarta: Pustaka Antara

Anda mungkin juga menyukai