Zaman dulu, perbedaan antar manusia tampak begitu jelas. Orang berkulit pucat
misalnya, nggak banyak bergaul dengan yang kulit hitam. Akhirnya, perbedaan budaya
sangat terlihat. Nah, kalau kamu perhatikan sekarang ini, perbedaan-perbedaan itu
mulai nggak terlalu kelihatan. Pergaulan orang-orang nggak lagi berdasarkan warna
kulit ataupun hal-hal lain. Bahkan muncul warna-warna kulit baru yang merupakan
perpaduan. Nah, ini semua ternyata bisa terjadi karena adanya asimilasi.
Istilah asimilasi sering terdengar dimana-mana. Namun tahukah kamu, apa yang
dimaksud dengan asimilasi? Asimilasi adalah bentuk proses sosial yang ditandai
dengan adanya berbagai usaha untuk mengurangi perbedaan-perbedaan di antara
orang-orang atau kelompok manusia. Misalnya, orang Jawa yang bertransmigrasi ke
Papua akan berasimilasi dengan penduduk setempat sehingga batas-batas antara
kelompok masyarakat tidak begitu jelas lagi terlihat satu dengan lainnya. Banyak di
antara mereka yang menikah dengan penduduk setempat.
2. Orang perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung
dan intensif untuk waktu lama.
Asimilasi dalam suatu komunitas akan bisa berjalan lancar kalau di dalamnya ada
toleransi antar kelompok yang cukup baik, kesempatan yang seimbang di bidang
ekonomi, keterbukaan pemikiran sehingga memungkinkan adanya perkawinan
campuran antar kelompok yang berbeda. Asimilasi juga akan semakin terdukung kalau
ada persamaan sejarah dalam unsur kebudayaan. Misalnya seperti berbagai suku di
Indonesia yang sama-sama pernah dijajah Belanda dan Jepang.