PENDAHULUAN
yang dapat dikatakan induk dari semua paradigma antropologi yang lahir
berkembang seperti:
dengan keanekaragamannya.
6. Kesenian.
PELAJARAN 2
1. Bahasa di Papua
adalah bahasa Austronesia dan bahasa Non Austronesia. Dua bahasa ini
Papua menurut hasil penelitian Summer Institute for Linguistic (SIL) pada
lain.
tipe Omaha. Termasuk dalam golongan ini adalah orang Awyu, orang
Muyu.
masa hamil, dan masa tua.Lingkaran hidup orang Papua yaitu dengan
kawin.
4. Sistem Politik
mereka masing-masing.
tubuh yang besar, dan bermurah hati. Adapun etnik yang menganut
dan klen. Tipe ini terdapat di Raja Ampat, Semenanjung Onim, Teluk
Tipe ini terletak di bagian Timur Papua, Teluk Humboll, Tabla, Yaona,
Maya.
membesarkannya.
seperti islam dan kristen masuk di Papua, tiap suku bangsa mempunyai
tradisi, yaitu percaya akan adanya satu dewa atau tuhan yang berkuasa
atas dewa-dewa.
Areas)
small Valleys).
7. Sistem Pengetahuan
meniru suara jenis binatang seperti Kanguru dan Rusa. Hal ini sangat
8. Sistem Kesenian
kesenian) adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang
indranya.
6. Pakaian dan perhiasan: seperti baju yang terbuat dari kulit kayu, sarung
berawa.
8. Tempat berlindung atau Istirahat: Dalam bentuk perumahan atau
papan. Bentuk tempat berlindung antar satu suku dengan suku lainnya
PANDANGAN HIDUP
universal, sumber dari konsepsi yang berda terhadap lima hal atau prinsip
tanggapan.
3. Konsep Terhadap Alam: Ala mini sebagai suatu yang potensial dapat
mengelolahnya.
dalam hidupnya.
adalah:
berusaha sendiri, dan akan mematikan jiwa yang ingin berdiri sendiri dan
berusaha sendiri, akan menimbulkan sikap tak percaya diri sendiri. Nilai
seperti itu juga akan menghambat timbulnya rasa disiplin pribadi yang
murni, karena orang hanya taat kalau ada pengawasan dari atas.
PELAJARAN 4
pendalaman kota Manokwari. Orang Arfak terdiri dari empat sub suku
yang berbeda yaitu, bahasa Hatam dan Moile termasuk fila kepala burung
bagian barat sedangkan bahasa Meyakh dan Sough termasuk fila kepala
2. Lokasi
sampai 01’ 29 LS dan 133 53’ sampai 134 15’ BT (Kabupaten Manokwari
3. Sistem Pengetahuan
penyembuhan/Pengobatan.
yang digunakan dalam berburu adalah busur dan panah yang terbuat dari
bamboo dan nibung yang telah tua, serta gelagah. Mata pencaharian lain
virilokal, yang menghuni satu rumah atau tumitse, terdiri dari sepasang
suami istri bersama keluarga inti dari 3-5 anak pria mereka. Perkawinan
diantara orang Arfak pada umumnya masih banayk diatur oleh orang
dalam pembayaran maskawin dalam budaya Arfak adalah kain timur, kain
6. Sistem Religi
jalan keluar terhadap apa saja yang mereka inginkan. Penduduk Arfak
orang Arfak terhadap roh-roh hingga kini masih tetap dipraktekan dalam
kehidupan sehari-hari.
7. Sistem Kesenian
Orang Arfak mengenal seni menyanyi dan menari. Tari ular adalah
salah satu jenis tari tradisional yang di orang Arfak . Tari ini ditarikan dlam
digunakan oleh pria dan wanita adalah iya, yakni gelang yang terbuat dari
anyaman rotan, demaya(kalung), miyepa (hiasan kepala yang dianyam
memakai manik-manik).
BAB 5
1. Sistem Bahasa
1. Yi-ow, atau ruh nenek moyang yang pada dasarnya bersifat baik,
dua sampai tiga keluarga yang terdiri dari keluarga inti senior ditambah
6. Pemimpin Masyarakat
Orang Asmat mengenal dua bentuk kepemimpinan formal dan
7. Sistem Kesenian
kepercayaan. Salah satu benda kesenian Asmat yang sangat menarik dan
1. Gaya seni Asmat Hilir dan Hulu sungai yang mengalir ke dalam teluk
ekor burung, cetakan kaki kepiting, kaki tikus, dan motif lainnya.
2. Gaya seni Asmat Barat Laut: Perisai orang Asmat barat laut berbentuk
lonjong dengan bagian bawah yang agak melebar dan lebih padat.
3. Gaya seni Asmat Timur Laut: Tampak pada bentuk hiasan perisai yang
tinggi tubuh manusia. Motif khas bagi perisai gaya Asmat C adalah
motif sikulengan.
4. Gaya seni Asmat daerah sungai Brazza: Perisai-perisai Asmat gaya D
dengan motif hiasan siku lengan. Motif-motif yang terdapat pada Asmat
siku-siku.
PELAJARAN 6
mereka adalah tiga danau besar. Sehubung dengan ketiga danau itu
Danau Tigi, yang meliputi juga penduduk dataran Kamu dan daerah
Mapia.
2. Kehidupan Sehari-hari
tempat tinggal suatu suku bangsa yang miskin dan terbelakangan, yang
kepada kaum wanita. Akan tetapi ‘pekerjaan’ kaum pria adalah mengatur
pemukiman itu.
Apabila seorang anak wanita mengalami haid yang pertama
sebuah pondok, setelah didalam pondok itu api yang lama diganti dengan
api yang baru. Api baru dan darah anak wanita itu menarik uang siput
kemungkinan suaminya akan mati terlalu dini dan keluarga suaminya akan
prianya.
sama. Sesudah itu kadang-kadang ada perayaan antara suami dan istri.
Istri memperoleh gaun baru dan meninggalkan yang lama. Tindakan ini
yang baru.
urusan yang tanguh, sementara itu si isteri ingin sekali mempunyai suami
melahirkan.
3. Pandangan Hidup
Kehidupan dagang yang serba keras, usaha adat ini disebut realitas, yang
tulen, yang baka, yang menentukan kehidupan. Dalam hal ini orang Ekagi
Suku Sebyar adalah salah satu dari 250 suku bangsa (dilihat dari
berbatasan dengan desa Taroy dan desa Sebyar Rejosari, sebelah barat
Menurut informasi / data yang diberikan oleh setiap klen yang ada
hal yang sama, yaitu suku Sebyar berasal dari Gunung Nabi (gunung
Suku Sebyar di Desa Tomu masih percaya adanya roh halus, roh
sehingga hak waris selalu jatuh kepada anak laki-laki dan anak
hak khusus dari orangtua sebagai rasa kasih sayang kepada anak
lain. Selain itu, anak atau saudara perempuan selalu dilibatkan dalam
upacara adat. Sebyar adalah satu kelompok manusia yang disebut suku.
Sebyar artinya suku yang menyebar. Suku ini memiliki 26 klen yang ada
dibagi menjadi dua bagian yaitu: sub suku Dambad dan subsuku
Kembran.
5. Sistem Perkawinan
1. Sejarah
pengikis, pisau yang tebuat dari tulang binatang, bambu, atau tombak
kayu dan tongkat galian. Pengaruh eropa dibawa oleh para Missionars
berdatangan.
untuk orang Moni yang bermukim di dataran tinggi Paniai (Moni : orang
asing). Kata asing ini berarti Ndani untuk mereka yang tinggal di Baliem.
Penduduk lembah Baliem sendiri menyebut diri mereka ‘’Nut Akuni
Pallimeke’’.
2. Letak Geografis
Yapen Waropen,
3. Iklim
Jaya Wijaya beriklim tropik basah, hal ini dipengaruhi oleh letak
80-20 C dengan suhu rata-rata 17,5 0 dengan hari hujan 152,42 hari
tahun dengan kecepatan rata-rata setinggi 14 knot dan terendah 2,5 knot.
4. Flora dan Fauna
dan coraknya.
5. Penduduk
suku Dani, Kimyal, dan suku Yale. Selain penduduk asli juga terdapat
6. Budaya
Jayawijaya adalah rumah suku Dani. Hutan rimba dan alam Baliem yang
oleh sebuah keluarga. Usilimo terbentuk dari hutan yang sudah dibuka,
diolah dan ditata menurut jalinan potensi alam dan sosial budaya lokal.
kandang babi (wam dabula). Honei bersal dari kata hun yang berarti laki-
kerabat wanitanya) disebut abe-ae atau ebai. Ebe artinya tubuh dalam arti
telinga dan ekor) dipergunakan untuk upacara pesta adat. Tulang rahang
untuk disantap bersama. Kini suku Dani cenderung hidup menetap disuatu
Batas teritorial suku Dani terbagi atas tiga wilayah. Daerah terluar
membuang sampah dan kotoran apapun di sungai, dan bagian hutan yang
Pelanggaran atas zona pengelolaan oleh pihak asing akan dihadapi oleh
kekayaan yang diberikan alam sekitarnya. Kegiatan jual beli hasil ladang
banyak orang yang menggunakan koteka yang terbuat dari kunden dan
ekspresi heroic atau kisah menyedihkan. Aluran suara dari lagu itu
Suku di Wamena yang menjadi korban oleh perng suku. Patung ini
7. Transportasi
terletak di kota Wamena jalur rutin yang setiap hari didarati pesawat
terbang seoerti Merpati Airlines dan beberapa jenis pesawat setiap hari 3-
kendaraan seperti taksi umum yang beroperasi bahkan beberapa mini bus
pada awal abad ke-17. Nama lain yang sering dijumpai dalam laporan-
laporan tua untuk penduduk dan derah ini pada awal abad ke-17. Nama-
penduduk dan daerah kepulauan ini adalah Numfor atau Wiak. Fenom w
pada kata wiak sebenarnya berasal dari fenom v yang kemudian berubah
Biak-Numfor.
Tentang nama dan sejarah orang biak, menurut mite moyang orang
biak berasal dari satu daerah yang terletek disebelah timur, tempat
pertama itu. Salah satu versi itu menceritakan bahwa moyang pertama
dari orang biak terdiri dari sepasang suami isteri yang dihanyutkan di air
bah diatas sebuah perahu dan ketika air bah surut kembali terdampar
diatas satu bukit yang kemudian diberi nama oleh kedua pasang suami
kepulauan Biak-Numfor.
2. Bahasa
3. Mata Pencaharian
budak dan alat-alat kerja yang dibuat dari besi seperti parang dan tombak.
suku Mee dan Muyu yang menggunakan kulit kerang sebagai alat
orang Biak telah menciptakan suatu institusi yang disebut sistem manibob
dua individu yang berasal dari dua kampung atau dua tempat berbeda
manibob atau rekanan dagang itu ialah melalui bentuk pertukaran. Dalam
memerlukan pertolongan.
4. Struktur Sosial
Pada waktu lampau maupun masa kini kestuan sosial yang paling
klen kecil. Suatu keret terdiri dari jumlah keluarga batih yang disebut sim.
Wujud nyata nya adalah rumah besar yang disebut rumah keret . rumah
keret itu dibangun diatas tiang dan dibagi kedalam sejumlah sim yang
letaknya di sisi kiri kanan dan dipisahkan oleh suatu ruang kosong
dibagian tengah ruang yang memanjang mulai dari depan sampai
kebelakang. Fungsi ruang tengah yang kosong itu adalah sebagai tempat
menaruh perahu milik keret dan juga sebagai tempat menaruh perahu
milik keret dan juga sebagai tempat menerima tamu dan tempat rapat
anggota keluarga keret. Tempat seperti itu disebut Aberdado dan dapat
manseren itu terdiri atas masyarakat yang berasal dari keret pendiri
dua keret yang berbeda. Selain itu orang Biak-Numfor juga mengenal
6. Sistem Kepemimpinan
kepala untuk mengatur izin penggunaan tanah hak milik keret diantara
pemimpin.
manseren manggundi.
yang sama. Gelar itu biasanya dipakai didepan nama keret misalnya
Kampung Wardo).
dua roh, yaitu jasmani (baken saprip), roh (rur) dan bayangan (nin).
Seorang yang masih hidup berarti jasmaniah, ruh dan nin menjadi satu
Yen Aibui adalah tempat orang mati akan dibangkitkan atau Yen Aibui
sebagai tempat masuknya roh (rur) dan nin untuk bertemu kembali
kepercayaan lain dialam semesta ini, yaitu roh-roh penghuni goa, pohon
besar, gunung, didalam tanah, dan dilaut, roh-roh jahat di alam ini disebut
suanggi.
merupakan dua kuasa yang saling bertentangan, yakni kuasa yang baik
dan kuasa yang jahat. Kedua kuasa ini berusaha menguasai manusia,
Jika siang dikalahkan maka manusia akan mengantuk dan tidur, sehingga
dengan wor. Kata wor sudah berarti lagu dan tari tradisional.
Biak-Numfor yakin dan percaya bahwa suatu saat koreri akan datang
pada waktu berlakunya keadaan yang tidak menentu atau pada waktu
teluk itu rahang bawahnya. Di bagian utara mulai dari kota Sorong, bila
berikut ini: orang Moi, Marej, Karon, Kebar, dan Arfak. Dibagian tengah,
dari ibikota Teminabuan yang letaknya paling dekat dengan teluk Bintuni.
Dari suku yang telah disebutkan tadi mereka berbicara bahasa Meybrat
2. Kehidupan Sehari-hari
Cara hidup orang asli Ayfat dapat dilukiskan sebagai berikut : suatu
inti ego, yang terdiri dari seorang dan kerabat pribadinya yang intim.
kalangan mereka orang menanam sagu, pisang, dan kelapa. Pola pikir ini
lambat laun mengalami perubahan-perubahan besar karena pengaruh
mulai bertugas di Inawatan dalam tahun 1911 dan misi dalam tahun 1949
hidup yang asli terdapat pula pengaruh yang lain, yang membuat pola
barang tukaran itu terdapat tiga belas jenis kain, yang berasal dari pulau
sebelah barat Papua. Yakni pulau Seram dan Buru, melalui Kokas,
Bintuni, dan Sausapor. Disamping kain ada pula barang berharga lainnya
seperti gelang-gelang dari kulit siput, gigi taring buaya, dan babi (yang
dan burung cendrawasih. Semua benda tukaran itu disebut dengan nama
‘’kain timur’’. Didalam lalu lintas perdagangan ada beberapa orang yang
dasar bakat dagang mereka, kekayaan kain timur mereka dan posisi
3. Pandangan Hidup
Orang Ayfat berpendapat, bayi didalam rahim ibu itu terjadi karena
darah ibu dan sperma ayah. Selama masa hamilnya seorang wanita harus
lebih bekerja keras untuk membuat bayinya lebih kuat. Kalau ia merasa
tidak enak badan maka mandi di air sungai yang deras airnya sebgai
dipandang memiliki kekuatan gaib. Wanita ini juga memotong tali ari-ari.
Tidak boleh ada laki-laki yang berada didekat situ. Tetapi kalau kelahiran
itu sukar jalannya, maka wanita yang melahirkan itu, harus memanggil
nama pria lain yang menggaulinya. Dari mereka ini akan dituntut denda.
dendam dari seseorang yang belum lama meninggal. Semua orang yang
berkepentingan mencari orang yang bersalah, dan dari dia ini akan
dituntut kain-kain sebagai ganti rugi. Sesudah itu semua kewajiban orang
Jika tidak maka orang itu akan terus berkeliaran sebagai hantu dan
menimbulkan penderitaan.
menjadi busuk. Tali pinggang juga dipotong oleh seorang yang juga
didekat jenasah itu yang akan dimakan habis oleh para leluhur dalam rupa
itu kewajiban orang yang sudah meninggal itu dilunasi. Dengan demikian
masuk ketempat tinggal leluhur dan dia sendiri menjadi suatu roh yang
baik hati.