Anda di halaman 1dari 9

1) ETNOGRAFI berasal dari bahasa yunani, yaitu "ethnos" yang berarti "rakyat",

dan "graphia" yang berarti "tulisan". Jadi dapat disimpulkan, etnografi berarti tulisan
rakyat.
Tulisan-tulisan etnografi yang sangat terkenal yang saya dapat dari buku itu antara lain;
 Tulisan Malinowski yang menulis tentang masyarakat trobriand.
 Tulisan Evans-pritchard yang menulis tentang masyarakat nuer.
 Tulisan Geertz yang menulis tentang ISLAM di jawa.
Menurut pemahaman saya, ETNOGRAFI adalah strategi penelitian ilmiah
yang digunakan dalam ilmu-ilmu sosial terutama dalam ilmu antropologi, yang dimana
etnografi sendiri mempelajari sejarah masyarakat, etnogenesis (proses kejadian suatu
kelompok suku asli), perpindahan tempat tinggal suatu masyarakat, dan lain sebagainya.

METODE PENELITIAN ETNOGRAFI


Penelitian ETNOGRAFI melibatkan berbagai definisikan yang baik. Metode yang
digunakan dalam etnografi ini sendiri secara variabel, dengan cara:
 Wawancara.
 Observasi langsung.
 Diskusi kolektif.
 Partisipasi dalam kehidupan kelompok.
 Kehidupan sejarah.
 Analisis dokumen pribadi yang di produksi dalam kelompok.
2) Dalam konferensi Maliono 1964 nama “Iryan” diusulkan oleh Frans Kaisepo, kata
itu berasal dari Bahasa Biak yang artinya “sinar mathari yang menghalau kabut dilaut,
sehingga ada harapan bagi para nelayan biak untuk mencapi tanah daratan Irian”.
Pengertian lain dari kata ini juga pada prang biak, bahwa irian itu berasal dari dua kata
yaitu “Iri”dan “Ryan” Iri berarti “dia” (dia yang dimaksud disini adalah Tanah) dan
Ryan berarti “Panas”.
3) Hanya beberapa orang dokter dan ahli antropologi ragawi saja yang telah
melakukan pengukurantiggi badan dan indeks ukuran tengkorak pada beberapa individu
dibeberapa tempaat yang terpencar. Bahan-bahan itu belum cukup untuk mendapatkan
gambaran yang menyeluruh tentang ciri-ciri fisik masyarakat di papua.ada
kecenderungan bahwa orang papua makin jauh dari pantai makin pendek tubuhnya,
demikian pula bentuk tengkorak penduduk pantai umumnya lonjong dan makin kearah
pedalaman bentuknya menjadi sedang. Indeks ukuran bagia-bagian muka pada beberapa
penduduk pantai ada yang lebar, namun tidak jarang pula ada orang pantai yang panjang
bentuk mukanya, dan di daerah pedalaman keadaanyapun sama.
4)
Dalam uraian ini, saya akan membahas Kategori-kategori Kebudayaan Papua yang
pernah di buat oleh ahli-ahli Antropologi dan Linguistik. Menurut SIL (Sumer Institute of
Language) bahwa Kebudayaan Papua, jika dikategori berdasarkan bahasa maka di Papua
terdapat 251 bahasa (Peter J.Zilzer & H.H Clouse, 1991).
Menurut Koentjaraningrat (1994) kebudayaan di Papua menunjukkan corak yang
beraneka ragam yang disebut sebagai kebhinekaan masyarakat tardisioanal Papua.
Dalam kepustakaan Antropologi, Papua di kenal sebagai masyarakat yang terdiri
atas suku-suku bangsa dan suku-suku yang beraneka ragam kebudayaannya. Menurut
Tim Peneliti Uncen (1991) telah di identifikasi adanya 44 suku bangsa yang masing-
masing merupakan sebuah satuan masyarakat, kebudayaan dan bahasa yang berdiri
sendiri. Sebagian besar dari 44 suku bangsa itu terpecah lagi menjadi 177 suku. Menurut
Held (1951,1953) dan Van Bal (1954), ciri-ciri yang mencolok dari Papua adalah
keanekaragaman kebudayaannya, namun dibalik keanekaragaman tersebut terdapat
kesamaan ciri-ciri kebudayaan mereka. Perbedaan-perbedaan kebudayaan yang terdapat
dalam masyarakat Papua dapat dilihat perwujudannya dalam bahasa, sistem-sistem
komunikasi, kehidupan ekonomi, keagamaan, ungkapan-ungkapan kesenian, struktur
pollitik dan struktur sosial, serta sistem kekerabatan yang di punyai oleh masing-masing
masyarkat tersebut sebagimana terwujud dalam kehidupan mereka sehari-hari.
5) Daerah Provinsi Papua, 7 wilayah adat itu terdiri dari 5 wilayah adat di Provinsi Papua
yaitu:
 MAMTA/TABI terdiri dari 87 suku
 SAIRERI terdiri dari 37 suku
 MEEPAGO terdiri dari 11 suku
 HA-ANIM terdir dari 29 suku
 LAPAGO terdiri dari 19 suku

2 wilayah adat di provinsi papua barat yaitu:

 BOMBERAI terdiri dari 19 suku


 DOMBERAI terdiri dari 52 suku

Wilayah-wilayah adat ini digunakan untuk mengelompokkan suku-suku di Papua,


suatu fakta kebhinnekaan yang perlu dijaga. Sejak dahulu, orang asli Papua sudah
mengenal batasan-batasan wilayah berdasarkan pembagian suku. Batasan-batasan
pembagian suku ini diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang. Konsep
pembagian suku didasarkan atas hubungan kekerabatan, perkawinan, hak ulayat, tipe
kepemimpinan, ciri-ciri fisik, hingga geografis.

Pemerintah Belanda dan ilmuwan Barat kemudian membuat pemetaan konsep


pembagian enam wilayah administrasi berdasarkan faka budaya itu. Hasilnya adalah
'Pembagian 6 Wilayah Administratif oleh Pemerintah Belanda', 'Culture Provinsi oleh GJ
Held', 'Wilayah Gaya Seni oleh Wingert, Rapl Linton, A Gerbrands dan S Koijman'.
Konsep-konsep itu kemudian diadopsi dalam Pemetaan Suku Bangsa di Tanah Papua
oleh Dewan Adat Papua (DAP).

6) Dengan itu, maka diperlukannya cara melestarikan hutan tersebut. berikut beberapa cara
melestarikan hutan:
 Melakukan reboisasi
Reboisasi adalah salah satu alternatif untuk melestarikan hutan.
 Menerapkan sistem tebang pilih
Dengan adanya sistem tebang pilih ini, akan dapat mengurangi dampak penebangan
hutan secara liar dan dalam jumlah besar-besaran. Selain itu system ini juga berguna
untuk masyarakat agar tidak sembarang dalam melakukan penebangan hutan.
 Menerapkan sistem tebang-tanam
Sistem penebangan hutan yang kemudian diganti dengan menanam hutan yang telah
ditebang agar hutan tetap terjaga keberadaannya.
 Melakukan penebangan secara konservatif
Melakukan Penebangan secara konservatif adalah penebangan dengan cara menebang
pohon yang sudah tidak berproduktif lagi di hutan tersebut, sehingga tidak terjadinya
kesalahan penebangan di mana ada pohon yang masih muda atau pohon yang masih bias
berproduktif dan di gunakan di potong secara sembarangan yang dapat mengakibatkan
kerugian bagi manusia itu sendiri.
 Memberikan sanksi bagi penebang yang melakukan penebangan sembarangan
Memberikan sanksi di sini dengan maksud agar penebang yang melakukan penebangan
secara sembarangan jera terhadap apa yang sudah dilakukannya.
 Tidak membuang sampah sembarangan di hutan
Contoh kecil dan nyata yang seringkali manusia lakukan adalah dengan tanpa atau
dengan sengaja membuang sampah sembaranagn di hutan.
 Melindungi dan menjaga habitat yang ada di hutan
Hal ini di perlukan karena keberadaan mahluk hidup ini perlu di jaga agar tidak
mengalami kepunahan yang di sebabkan kebakaran hutan maupun penebangan hutan
secara sembarangan yang telah banyak di lakukan oleh manusia demi kepentingan
pribadi mereka.
 Mengidentifikasi dan mencegah terjadinya kebakaran hutan
Belakangan ini, negara Indonesia maupun negara tetangga lainnya sangat merasakan
dampak dari terjadinya kebakaran hutan yang di alami oleh indonesia saat ini. Dampak
tersebut yakni bencana kabut asap.
 Melakukan seminar pelestarian hutan
Dengan melakukan seminar untuk menjaga pelestarian hutan, di harapkan bagi
masyarakat betapa pentingnya melakukan pelestarian hutan.

7) Bunyi dari aline ke-4


“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Mencerdasan kehidupan bangsa, sejak Indonesia merdeka bangsa Indonesia
diawali agar seluruh rakyat Indonesia dapat melek hurup artinya cukup bisa membaca
saja, kemudian ditingkatkan sampai bisa berhitung. Selanjutnya ditahun1947 mulai
memberlakukan kurikulum yang telah di rancang oleh kementerian pendidikan,
berikutnya berturut-turut kurikulum tahun 1967,kurikulum tahun 1975, kurikulum
tahun1984, kurikulum kbk tahun1994 yang di berlakukan pada tahun 2004 dan secara
serentak berlaku pada tahun 2006 dan selanjutnya kurikulum 2013 yang disempurnakan
pada tahun ini.
Perubahan kurikulum merupakan tuntutan jaman, yang harus selalu di perhatikan.
Tetapi bukan itu yang diharapkan, bagai mana peserta didik kita memaknai dari peran
pendidikan bagi kehidupan berikutnya. Mencerdaskan kehidupan bangsa bukan bearti
harus cerdas secara keseluruhan karena sifat manusia itu berbeda-beda sesuai dengan
karakter masing-masing, hal ini merupakan watak yang diturunkan oleh kedua orang
tuanya. Selain dari watak yang di turunkan oleh orang tuanya peran lingkungan sangat
membantu dalam membentuk waktak dan karakter seseorang, maka peran pendidikan lah
yang memoles agar watak manusia sedikit bisa berubah.
8) Hak warga negara yang berkaitan dengan keyapisan yaitu:
setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran. Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang undang.
9) Universitas Yapis Papua, yang merupakan salah satu universitas swasta
terkemuka di Propinsi Papua, didirikan pada tahun 1963 dan kampusnya terletak di kota
Jayapura. Universitas Yapis Papua sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta
di tanah Papua selalu berupaya melakukan pembenahan kualitas manajemen
kelembagaan baik manajemen pelayanan akademik dalam proses belajar mengajar
maupun kurikulum sesuai visi dan misi Universitas Yapis Papua.
Salah satu wujud dan peran serta kaum muslimin di tanah Papua dalam rangka
ikut serta membangun dan membina watak bangsa yang pancasilais sesuai UUD 45
khususnya dalam penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermartabat dan
handal. Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) berdasarkan akta notaris yang pada saat itu
Bupati Sukarnapura (Drs. Anwar Ilmar) selaku pejabat notaris mengeluarkan akta atas
nama Yayasan Pendidikan Islam Nomor 2 tanggal 13 Januari 1969.
Perjalanan panjang dan kontribusi Yayasan Pendidikan Islam dalam
pengembangan pendidikan selama kurang lebih 37 tahun telah dilakukan dengan
mewujudkan Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD Hikmah Yapis I dan II),
Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Umum (SMU) dan bahkan
Perguruan Tinggi yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapis (STIE) yang didirikan pada
tanggal 11 Maret 1974. Keberadaan sejumlah jenjang pendidikan tersebut di atas
menempati lokasi lahan seluas 20.214 M2 yang berada di lembah pada kelurahan
Mandala Jayapura.
Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, bersamaan dengan jalannya reformasi di
bidang pendidikan memberikan dorongan akan penyiapan sumber daya manusia di
berbagai sektor, kondisi inilah yang memberikan inspirasi dan peluang dalam rangka ikut
serta memberikan kontribusi yang positif di bidang penyiapan tenaga trampil yang
berkualitas. Konsekuensi perubahan kelembagaan pendidikan tinggi dimaksud secara
kronologis:
 Pada tanggal 11 Maret 1974, didirikan Akademi Ilmu Administrasi dan Akuntansi
(AIA&A) YAPIS Jayapura dengan 2 (dua) jurusan yakni: Jurusan Administrasi
Negara dan Jurusan Akuntansi. Akademi ini diresmikan oleh Bapak Acub Zaenal
(Gubernur KDH. Tingkat I Irian Jaya) pada tanggal 11 Maret 1974. berdasarkan
surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor : 079/U/1/1978
tanggal 3 Maret diberikan status terdaftar.
 Pada tahun 1984, Akademi Ilmu Administrasi dan Akuntansi YAPIS Jayapura,
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor :
0336/0/1984 tanggal 9 Agustus 1984 diganti menjadi Akademi Sekretaris dan
Manajemen (ASM) YAPIS Jayapura, terdiri dari 2 (dua) jurusan yakni Jurusan
Sekretaris dan Manajemen Akuntansi
 Dalam rangka persiapan ke jenjang program S1, berdasarkan Surat Keputusan
Koordinator Kopertis wilayah IX Nomor: 603 Tahun 1986 tanggal 28 Juni 1986 :
Akademi Sekretaris dan Manajemen diubah menjadi Sekolah Tinggi Manajemen
(SETIMA) YAPIS Jayapura dengan Jurusan Manajemen Perkantoran dan
Manajemen Akuntansi.
 Perkembangan selanjutnya, dalam rangka penataan jalur serta jenjang Perguruan
Tinggi, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan R.I.
Nomor : 0323/0/1988 tanggal 4 Juli 1988, Sekolah Tinggi manajemen (SETIMA)
YAPIS Jayapura diubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YAPIS
Jayapura dengan Program Studi Manajemen Perkantoran dan Program Studi
Akuntansi.
 Sejalan dengan tuntutan perkembangan dan kebutuhan dibidang pendidikan tinggi
dan dalam upaya diversifikasi program studi maka STIE YAPIS beralih status
menjadi Universitas sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
R.I. Nomor : 58/D/0/2004, Tanggal 26 April 2004, tentang Pendirian Universitas
Yapis Papua di Jayapura dan ijin penyelenggaraan Program Studi yang
diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Islam di Tanah Papua.
Diversifikasi program studi Universitas Yapis Papua dalam implementasinya
guna meningkatkan pengelolaan manajemen secara proporsional dan guna meningkatkan
performance kelembagaan secara utuh di tingkat fakultas dan program studi yang
dikelola.
Universitas Yapis Papua telah berperan aktif dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan, dan teknologi, serta mempunyai andil besar dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa, mengatasi berbagai persoalan bangsa, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, dan memelihara kelestarian lingkungan dan budaya, khususnya di Tanah
Papua. Telah banyak jalinan kerjasama yang telah dibangun Universitas Yapis Papua
dengan berbagai institusi di dalam maupun luar negeri dalam upaya mewujudkan visi dan
misi yang diembannya.
Namun demikian, Universitas Yapis Papua dituntut untuk selalu memperbaiki
kualitas proses pendidikannya disertai dengan upaya peningkatan relevansinya dalam
rangka persaingan global. Diharapkan dimana pada tahun-tahun yang akan datang
Universitas Yapis Papua menjadi perguruan tinggi pilihan masyarakat.
10) Oragan Yayasan terbagi menjadi 3 yaitu:
 Pembina
Kedudukan pembina diatur dalam Pasal 28 ayat (1) UU Yayasan yang berbunyi
Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak
diserahkan kepada pengurus atau pengawas oleh undang-undang ini atau
anggaran dasar. Berdasarkan kedudukan tersebut, wewenang yang dimiliki
Pembina mencakup:
 keputusan mengenai perubahan anggaran dasar
 pengangkatan,pemberhentian anggota Pengurus dan anggota Pengawas
 penetapan kebijakan umum Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar
Yayasan
 pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan
 penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan.
 Pengurus
Pengurus adalah organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan
berdasarkan Pasal 31 ayat (1) UU Yayasan. Pengurus yayasan merupakan orang
perseorangan yang cakap dan mampu melakukan perbuatan hukum. Pelarangan
untuk merangkap jabatan sebagai anggota pembina dan anggota pengawas juga
diterapkan kepada pengurus berdasarkan Pasal 31 ayat (3) UU Yayasan.
 Pengawas
Layaknya tugas komisaris dalam Perseroan Terbatas, Pengawas Yayasan
adalah organ yayasan yang betugas melakukan pengawasan serta memberi nasihat
kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan. Yayasan paling kurang
harus memiliki satu pengawas yang wewenang, tugas dan tanggung jawabnya
diatur dalam anggaran dasar yayasan. Pengawas yang dapat diangkat oleh
yayasan adalah orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan hukum.
11) Milad yang ke-51
12) Tugas yang saya dapat dari pak Syaf Ruddin Daerlan ada dua yaitu:
 Presentasi tentang suku ormu
 Diskusi tentang hutan papua

Saya masuk kuliah sebanyak 14 kali dalam pertemuan etnografi papua & keyapisan

Anda mungkin juga menyukai