Anda di halaman 1dari 11

Kawistara, Vol. 1, No.

1, April 2011: 68-78

KAWISTARA
VOLUME 1 No. 1, 21 April 2011 Halaman 1-102

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SOSIAL KEARIFAN


LOKAL BUDIDAYA UBI JALAR DI KALANGAN
SUKU ARFAK KABUPATEN MANOKWARI
Amestina Matualage
Universitas Negeri Papua, Manokwari
Email : ames_n@yahoo.com

ABSTRACT
The aimed of this research is to find a person who has become a figure respected by sweet potato
farmers in Arfak during the social learning process of indigenous knowledge regarding sweet potato
cultivation, understand the social learning process of indigenous knowledge regarding sweet potato
cultivation, analyze the effectiveness of social learning of indigenous knowledgeregarding sweet potato
cultivation, analyze the effectiveness of social learning of indigenous knowledge regarding sweet potato
cultivation and analyze factors which affect the effectiveness of social learning of indigenous knowledge
regarding sweet potato cultivation. The research was completed through descriptive analysis using a
sample of 120 sweet potato farmers obtained randomly obtained from 2 districts and 4 villages in Manok-
wari regency. Results show that parents are the only figures in the social learning process of indigenous
knowledge regarding sweet potato cultivation. The Arfak tribal farmers have high effectiveness, one
affected by age and self-efficacy. The effect of self-efficacy on social learning effectiveness is reinforced by
social support provided by parents.
Keywords: effectiveness, social learning, indigenous knowledge, sweet potato cultivation, Arfak tribe.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan tokoh yang dijadikan figur oleh petani ubi jalar Suku
Arfak, termasuk faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keefektifan di dalam proses pembelajaran so-
sial kearifan lokal pada budidaya ubi jalar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskrip-
tif analisis, menggunakan responden sebanyak 120 petani ubi jalar Suku Arfak yang diperoleh secara
acak sederhana dari 2 kecamatan dan 4 desa di Kabupaten Manokwari. Penelitian ini menghasilkan satu
tokoh, yaitu orangtua sebagai figur dalam proses pembelajaran sosial kearifan lokal budidaya ubi jalar.
Tingkat keefektifan yang dicapai oleh petani Suku Arfak tergolong tinggi dipengaruhi oleh faktor umur
dan efikasi diri. Pengaruh efikasi diri terhadap keefektifan pembelajaran sosial kearifan lokal budidaya
ubi jalar ini diperkuat dengan adanya dukungan sosial yang diberikan oleh orangtua.
Kata kunci: Keefektifan, pembelajaran sosial, kearifan lokal, budidaya ubi jalar, dan suku Arfak.

68
Amestina Mutualage -- Keefektifan Pembelajaran Sosial Kearifan Lokal Buididaya Ubi
Jalar di Kalangan Suku Arfak Kabupaten Manokwari

PENGANTAR Untuk mengatasi hal tersebut, ada ba-


Ubi jalar telah lama dikenal oleh masya- nyak hal yang dapat dilakukan, antara lain
rakat Papua sebagai bahan pangan pokok dengan mengintroduksi teknologi budidaya
penghasil karbohidrat. Menurut hasil pene- ubi jalar yang dapat meningkatkan pro-
litian Sawor dkk. (1993) dalam Matanubun duksinya. Seperti yang telah diuraikan se-
dkk. (1995) bahwa ubi jalar yang diusa- belumnya, petani Suku Arfak masih meng-
hakan secara subsisten oleh petani di Irian gunakan kearifan lokal dalam mengusa-
Jaya (sekarang Papua dan Papua Barat) de- hakan ubi jalar agar mengintroduksi tek-
ngan menggunakan kearifan lokal sebagai nologi baru, seorang agen pembangunan
upaya untuk memenuhi kebutuhan sehari- perlu mengetahui proses transfer penge-
hari. Apabila hasil panen ubi jalar me- tahuan yang efektif di antara petani. Apa-
ningkat, maka dapat pula sebagian dijual. bila seorang agen pembangunan memahami
Hasil penelitian Widyastuti (1994) me- proses transfer pengetahuan yang telah ada
nunjukkan bahwa transfer kearifan lokal di tengah masyarakat, maka ia dapat meng-
budidaya ubi jalar oleh petani melalui gunakan proses tersebut untuk mendifusi-
pengamatan terhadap model/figur terten- kan inovasi (teknologi).
tu, yaitu dengan menirukan perilaku model/ Untuk dapat memahami proses trans-
figur tersebut. Proses transfer pengetahuan fer pengetahuan khususnya mengenai ke-
ini menurut Bandura (1977) disebut sebagai arifan lokal budidaya ubi jalar di kalangan
proses pembelajaran sosial. Proses ini tidak petani Suku Arfak, perlu dilakukan peneli-
dilakukan dalam waktu singkat, tetapi ber- tian mengenai proses pembelajaran sosial
langsung sepanjang kehidupan seseorang, yang meliputi siapa tokoh yang digunakan
yaitu melewati tahapan perhatian (atensi), oleh petani sebagai figur untuk ditiru pe-
penyimpanan dalam ingatan (retensi), dan rilakunya dan juga bagaimana keefektifan
peniruan (reproduksi motorik). Jika sese- proses transfer pengetahuan ini serta faktor-
orang mendapat penguatan dari dalam di- faktor apa yang mempengaruhi tingkat ke-
rinya dan lingkungannya, maka ia akan ter- efektifan tersebut. Tulisan ini bertujuan:
motivasi untuk tetap melakukannya. (1) menemukan tokoh yang dijadikan figur
Manokwari dipilih sebagai daerah pene- oleh petani ubi jalar Suku Arfak dalam pro-
litian karena kabupaten di Provinsi Papua ses pembelajaran sosial kearifan lokal budi-
Barat ini merupakan daerah paling banyak daya ubi jalar; (2) mempelajari proses pem-
menghasilkan ubi jalar (Anon, 2009a), se- belajaran sosial kearifan lokal budidaya ubi
dangkan Suku Arfak merupakan penduduk jalar; (3) mengetahui keefektifan pembela-
asli Kabupaten Manokwari yang mempu- jaran sosial kearifan lokal budidaya ubi jalar
nyai makanan pokok ubi jalar di samping pada masyarakat Suku Arfak; serta (4) me-
beras. Pembudidayaan ubi jalar di Kabupa- ngetahui faktor-faktor yang berpengaruh
ten Manokwari belum memperlihatkan ha- terhadap keefektifan pembelajaran sosial
sil yang menggembirakan. Menurut Data kearifan lokal budidaya ubi jalar.
Statistik Indonesia (Anonim, 2009b), pro-
duksi ubi jalar dari kabupaten ini (9,91 ton/ Kearifan Lokal Budidaya Ubi Jalar
ha) lebih rendah dibanding produksi ubi pada Masyarakat Suku Arfak
jalar di Provinsi Papua (10,07 ton/ha) dan Ocholla (2007) dan Akullo (2007) me-
Nasional (10,78 ton/ha). Rendahnya pro- nyatakan bahwa Indigenous Knowledge/IK
duktivitas ubi jalar di Kabupaten Manokwari adalah seperangkat pengetahuan dan tek-
merupakan ancaman bagi ketersediaan pa- nologi yang tersimpan dalam memori dan
ngan di kabupaten ini, mengingat ubi jalar dilakukan dalam kehidupan masyarakat
merupakan bahan pangan pokok masya- dan dikembangkan oleh penduduk asli
rakat lokal. dalam kondisi tertentu. Kearifan lokal budi-

69
Kawistara, Vol. 1, No. 1, April 2011: 68-78

daya ubi jalar di kalangan Suku Arfak me- luruh ubi jalar sekaligus karena ubi jalar
liputi pemilihan lahan, pembersihan lahan, yang sudah di panen tidak bisa disimpan
penebangan pohon besar dan pembakaran, dalam waktu lama tanpa di olah. Sementa-
penyimpanan bahan tanam, penanaman, ra pengetahuan petani Suku Arfak tentang
pemanenan, dan pembukaan kebun baru. pengolahan ubi jalar agar dapat digunakan
Pertama, Pemilihan lahan. Pemilihan lahan dalam waktu yang lama sangat terbatas.
didasarkan pada warna tanah dan jenis Oleh karena itu, petani membiarkannya di
tanah. Tanah yang berwarna tanah hitam kebun dan akan dipanen jika persediaan di
atau merah dan berkerikil merupakan war- rumah telah habis. Biasanya ubi jalar yang
na dan jenis tanah yang cocok untuk budi- dibiarkan di kebun akan terus berproduksi
daya ubi jalar. selama kurang lebih 3 sampai 4 bulan dan
Kedua, Pembersihan lahan. Kegiatan ini produktivitasnya akan semakin menurun.
dikenal dengan istilah babat (Bahasa Sougb: Ketujuh, waktu pembukaan kebun baru.
Mahanlo). Tujuan dari tahapan ini adalah Petani Suku Arfak harus membuka kebun
membersihkan semak-semak dan rumput- baru ketika ubi jalar di mulai panen. Hal ini
rumput yang tumbuh di kebun tersebut. dimaksudkan supaya ketika ubi jalar yang
Ketiga, penebangan pohon besar dan ditanam di kebun sebelumnya habis di-
pembakaran. Kegiatan ini dalam bahasa se- panen, petani tetap memiliki kebun ubi jalar
tempat disebut mahiro. Penebangan dilaku- yang sudah siap dipanen sehingga mereka
kan oleh satu atau dua orang laki-laki sela- tidak akan kehabisan bahan pangan.
ma kurang lebih 1 bulan. Setelah dahan po-
hon yang telah ditebang mengering kemu- Proses Sosialisasi Kearifan Lokal
dian dilakukan pembakaran. Budidaya Ubi Jalar di antara Generasi
Keempat, penyimpanan bahan tanam. Hasil penelitian tentang proses sosialisasi
Penyimpanan ini dilakukan selama 3 sam- pengetahuan kearifan lokal budidaya ubi
pai 5 hari. Tujuannya untuk mempercepat jalar di daerah Lembah Baliem yang dilaku-
proses tumbuhnya ubi jalar. kan oleh Widyastuti (1994) menunjukkan
Kelima, penanaman. Sebelum pucuk ubi bahwa pembelajaran sosial dimulai ketika
jalar ditanam, ada 2 hal yang perlu diper- seorang anak bermain, dengan cara teman
hatikan, yaitu jenis kayu yang digunakan sepermainan menyosialisasikan budidaya
sebagai tugal dan cara tanam. Jenis kayu ubi jalar, dimulai dengan pengenalan kulti-
yang digunakan sebagai tugal adalah jenis var ubi jalar yang biasanya digunakan un-
kayu yang berasal dari pohon yang meng- tuk bahan pangan manusia dan untuk ter-
hasilkan buah. nak (babi). Sosialisasi dilanjutkan ketika
Keenam, pemanenan. Ada dua kegiatan anak tersebut membantu ibunya menyiap-
penting dalam pemanenan ubi jalar dengan kan makanan bagi anggota keluarga di ru-
menggunakan kearifan lokal, yaitu: (1) me- mah, ibu mulai memperkenalkan jenis ubi
nentukan waktu panen dan cara melaku- jalar yang cocok untuk anak-anak, orang de-
kan pemanenan. Petani Suku Arfak menen- wasa hingga ternak. Sosialisasi mengenai
tukan waktu panen dengan cara menghi- cara melakukan budidaya dilakukan ketika
tung umur tanaman. Tanaman yang bisa seorang anak mengikuti orangtuanya ke
dipanen adalah tanaman yang berumur 3 kebun. Di kebun, orang tua khususnya ibu
atau 4 bulan; (2) melihat keadaan tanah. memperkenalkan cara membuka lahan,
Umumnya tanah yang menjadi indikator membuat bedeng hingga menanam, serta
tanaman ubi jalar siap panen adalah tanah memelihara dan memanen ubi jalar.
yang kelihatan menggunung dan tidak keras Di lembah Baliem, proses sosialisasi ini
(gembur). Bagi petani Suku Arfak, cara didominasi oleh ibu. Ibu bertanggung jawab
melakukan pemanenan adalah memanen mengelola kebun, sedangkan ayah bertugas
secara bertahap. Petani tidak memanen se- melindungi keluarga dari bahaya. Di ka-

70
Amestina Mutualage -- Keefektifan Pembelajaran Sosial Kearifan Lokal Buididaya Ubi
Jalar di Kalangan Suku Arfak Kabupaten Manokwari

langan anggota masyarakat yang usianya laku (tentang undang-undang dan peratur-
lebih tua, ibu-ibu yang tidak lagi menghabis- an), sedangkan keefektifan adalah keberha-
kan waktu bermain bersama teman, proses silan dalam usaha dan tindakan. Keefektifan
pembelajaran sosial dilakukan sesama ibu- pembelajaran sosial merupakan keberha-
ibu. Di lembah Baliem Kabupaten Wamena, silan yang dicapai setelah melakukan pro-
jumlah istri menunjukkan status sosial, se- ses pembelajaran sosial atau keberhasilan
hingga laki-laki yang status sosialnya tinggi seseorang untuk meniru perilaku figur yang
biasanya mempunyai istri lebih dari satu. dijadikan sebagai model dalam pembela-
Pola-pola seperti ini merupakan kebiasaan jaran sosial.
yang terbentuk secara alamiah oleh masya- Jika dikaitkan dengan budidaya ubi jalar
rakat, artinya tidak ada rekayasa dalam dengan menggunakan kearifan lokal, maka
melakukan pembelajaran tersebut. keefektifan pembelajaran sosial budidaya ubi
jalar dengan menggunakan kearifan lokal
Pembelajaran Sosial adalah keberhasilan petani meniru cara-cara
Konsep pembelajaran sosial yang dike- budidaya ubi jalar dengan menggunakan
mukakan oleh Bandura (1977) adalah suatu kearifan lokal yang dilakukan oleh figur.
metode pembelajaran melalui pengamatan Berdasarkan teori Bandura yang telah dike-
terhadap tokoh yang dijadikan sebagai mo- mukakan sebelumnya, proses pembelajaran
del. Pembelajaran dapat terjadi secara tidak sosial dapat berlangsung secara efektif apa-
disengaja melalui pengamatan yang dilaku- bila pengamat telah mencapai tahapan ke-
kan oleh seseorang terhadap seorang tokoh. seluruhan tahapan dengan baik (efektif).
Keberadaan tokoh menjadi pusat perhatian
pengamat. Oleh karena itu, karakteristik Peran Tokoh dalam Pembelajaran
tokoh menjadi salah satu faktor penentu Sosial
keberhasilan belajar sosial. Ditinjau dari formalitasnya, tokoh
Terdapat empat tahapan menuju per- masyarakat yang biasanya dijadikan tokoh
ubahan perilaku akibat proses peniruan di- oleh masyarakat Suku Arfak adalah tokoh
gambarkan sebagai berikut: (1) atensi. Pro- formal dan informal. Tokoh formal adalah
ses ini sangat penting dalam pembelajaran aparat pemerintah (desa, kecamatan, kabu-
karena tingkah laku yang baru tidak akan paten dan provinsi), guru, peneliti, aktivis
diperoleh tanpa adanya perhatian dari pem- LSM, dan usahawan, sedang yang terma-
belajar; (2) retensi, yaitu proses menyimpan suk tokoh informal adalah tokoh agama dan
informasi. Proses ini merupakan mental tokoh adat. Bagi masyarakat Suku Arfak,
yang melibatkan banyak komponen dalam tidak semua tokoh-tokoh masyarakat yang
diri manusia, mulai dari menerima informasi disebutkan sebelumnya mempunyai pe-
yang akan diingat melalui panca indera, ngaruh bagi mereka. Tokoh yang disegani
kemudian disimpan dalam otak yang meli- dan dihormati masyarakat Suku Arfak ada-
batkan kerja otak dalam mengolah dan me- lah aparat pemerintah, tokoh adat, dan
nyimpan informasi, serta memanggil atau tokoh agama (Sumule, 1994: 46).
memunculkan kembali informasi yang telah Tokoh-tokoh ini mempunyai pengaruh
disimpan; (3) reproduksi motorik, yaitu pro- dalam proses pembelajaran sosial di ka-
ses meniru apa yang telah diamati dan di- langan Suku Arfak, di samping orang tua
ingat; (4) motivasi, yaitu dorongan untuk sebagai agen sosialisasi primer dalam ke-
tetap melakukan apa yang telah ditiru. luarga. Pertama, aparat pemerintah. Aparat
pemerintah yang biasanya berhubungan
Keafektifan Pembelajaran Sosial langsung dengan masyarakat Suku Arfak di
Menurut Anon (2010a), efektif berarti desa adalah aparat desa dan guru. Mereka
ada pengaruhnya, ada akibatnya, ada efek- disegani dan dihormati oleh masyarakat
nya, dapat membuahkan hasil, mulai ber- karena mempunyai kekuasaan di bidang pe-

71
Kawistara, Vol. 1, No. 1, April 2011: 68-78

merintahan (aparat desa) dan juga karena ngandung tema sesuai dengan motivasi yang
mempunyai pengetahuan yang lebih diban- mendasarinya.
ding masyarakat umumnya (guru). Tokoh- Bertolak dari Teori Maslow ini, Clyton
tokoh ini biasanya ditaati oleh masyarakat Alderfer mengemukakan Teori motivasi
sehingga mereka digunakan oleh pemerin- ERG. Akronim “ERG” dalam teori Alderfer
tah sebagai agen pembaharu di desa. merupakan huruf-huruf pertama dari tiga
Kedua, tokoh adat. Masyarakat adat istilah yaitu: E=Existence (kebutuhan akan
Arfak secara struktural dipimpin oleh se- eksistensi), yaitu semua kebutuhan yang
orang kepala suku dibantu oleh pembantu- berkaitan dengan dengan keberadaan
pembantunya. Tokoh-tokoh ini disegani dan manusia yang dipertahankan dan ber-
dihormati oleh masyarakat Suku Arfak se- hubungan dengan kebutuhan fisiologis dan
bagai pemimpin mereka, sehingga apapun rasa aman pada hirarki Maslow, R = Re-
yang diputuskan oleh tokoh-tokoh ini akan latedness (kebutuhan untuk berhubungan
ditaati oleh anggota masyarakatnya. dengan pihak lain, dan G = Growth (kebu-
Ketiga, tokoh agama. Tokoh agama di tuhan akan pertumbuhan), yaitu kebutuhan
kalangan masyarakat Suku Arfak adalah dengan perkembangan potensi perorangan
mereka yang berprofesi sebagai pemuka aga- dengan kebutuhan penghargaan dan ak-
ma, seperti Gembala (istilah bagi seorang tualisasi diri yang dikemukakan oleh Mas-
pendeta) dan Guru Jemaat (seseorang yang low. Menurut teori ini, semua kebutuhan
berpendidikan guru agama). Tokoh agama timbul pada waktu yang sama. Kalau satu
ini mulai berperan sebagai tokoh yang di- tingkat kebutuhan tertentu tidak dapat
jadikan model bagi masyarakat Suku Arfak dipuaskan, seseorang akan kembali ke ting-
setelah peristiwa masuknya Injil di Tanah kat yang lain.
Papua dengan ditandai datangnya misiona-
ris dari Jerman ke Pulau Mansinam di Ma- Efikasi Diri
nokwari. Bandura (1977) mendefinisikan efikasi
Keempat, orangtua. Di kalangan masya- diri sebagai pertimbangan subyektif individu
rakat Arfak, seorang anak laki-laki dalam terhadap kemampuannya untuk menyusun
keluarga tinggal bersama kedua orangtua- tindakan yang dibutuhkan untuk menyele-
nya hingga ia menikah, sedangkan anak pe- saikan tugas-tugas khusus yang dihadapi.
rempuan akan meninggalkan orangtuanya Efikasi diri tidak berkaitan langsung dengan
setelah menikah. Ketika anak-anak tinggal kecakapan yang dimiliki individu, melain-
serumah dengan orangtuanya, maka proses kan pada penilaian diri tentang apa yang
sosialisasi primer berlangsung antara orang dapat dilakukan dari apa yang dapat dilaku-
tua dan juga keluarga luas yang tinggal ber- kan, tanpa terkait dengan kecakapan yang
sama-sama. Dalam proses ini, seorang anak dimiliki. Menurut Bandura, perbedaan
diperkenalkan dengan dunia barunya, mi- efikasi diri pada setiap individu terletak
salnya cara makan, cara berpakaian, cara pada tiga komponen, yaitu magnitude,
berbicara hingga cara tidur. strength, dan generality. Magnitude (tingkat
kesulitan tugas), yaitu masalah yang ber-
Motivasi kaitan dengan derajat kesulitan tugas indi-
Menurut Uno (2006), motivasi diartikan vidu. Strength (kekuatan keyakinan), yaitu
sebagai dorongan dasar yang menggerak- berkaitan dengan kekuatan pada keyakinan
kan seseorang untuk bertingkah laku. Do- individu atas kemampuannya. Generality
rongan ini berada pada diri seseorang yang (generalitas), yaitu hal yang berkaitan ca-
menggerakkannya melakukan sesuatu yang kupan luas bidang tingkah laku sehingga in-
sesuai dengan dengan dorongan dalam di- dividu merasa yakin terhadap kemampuan-
rinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang nya.
yang didasarkan atas motivasi tertentu me-

72
Amestina Mutualage -- Keefektifan Pembelajaran Sosial Kearifan Lokal Buididaya Ubi
Jalar di Kalangan Suku Arfak Kabupaten Manokwari

Dukungan Sosial Tabel 1.


Farmer and Farmer (1996: 433) dalam Hasil uji perbandingan berpasangan
Pavri Shireen and Lisa Monda-Amaya tentang tokoh yang paling banyak dijadi-
(2001: 391-392) mendefinisikan dukungan kan figur dalam pembelajaran sosial
sosial sebagai berikut: social suport as “pro- kearifan lokal budidaya ubi jalar
cesses of social exchange that contribute to the
Tokoh Zc
development of individuals’ behavioral patterns,
Tokoh adat 0
social cognition, and values.” Definisi ini me-
Tokoh agama 0
nekankan pentingnya dukungan sosial yang
Orang tua 2.301
diterima oleh individu dalam membentuk
Aparat pemerintah 0
nilai dan sistem keyakinan, dan proses ber-
pikir. Dengan proposisi ini, individu yang Sumber: Analisis data primer, 2010
melihat diri mereka kurang mendapat du-
kungan mungkin mengalami kesulitan Hasil uji regresi linear berganda adalah
dalam mengembangkan perilaku sosial dan sebagai berikut:
sesuai dengan konsepsi efikasi sosial mere-
Tabel 2.
ka.
Hasil uji regresi linear berganda
Penelitian ini dilakukan dengan metode
deskriptif analitis sebagai metode dasar. Sub- Unstandardized
jek penelitian adalah petani ubi jalar yang Model
coefficients
t P
berjumlah sekitar 120 orang yang berasal Std
B
Error
dari 6 desa di 2 kecamatan yang dipilih de-
Model 1 0,000
ngan metode simple random sampling. Me-
Constant 236,143 5,528 42,719 0,000
tode analisis yang digunakan untuk mene- Umur -0,398 0,134 -2,961 0,004
mukan tokoh yang dijadikan figur dalam Efikasi diri 0,428 0,107 4,020 0,000
pembelajaran sosial kearifan lokal budidaya F 12,410
ubi jalar adalah metode perbandingan ber- R 0,418
pasangan (paired comparison method), R2 0,175
sedangkan untuk menganalisis keefektifan Adjusted R2 0,161
pembelajaran sosial kearifan lokal budi daya Sumber: Analisis data primer, 2010
ubi jalar digunakan statistik deskriptif. Un-
tuk mengetahui faktor-faktor yang mempe- Sehingga menghasilkan persamaan re-
ngaruhi keefektifan pembelajaran sosial di- gresi sebagai berikut :
gunakan regresi linear berganda sedangkan
regresi moderasi digunakan untuk meng- y = 174,0568 – 0,398X1 + 0,428X4 + 
analisis ada tidaknya interaksi di antara va-
riabel independen. Berdasarkan Tabel 2 dapat disimpulkan
bahwa umur dan efikasi diri baik secara si-
PEMBAHASAN multan maupun parsial berpengaruh signifi-
Hasil uji perbandingan berpasangan kan terhadap keefektifan pembelajaran so-
menunjukkan bahwa hanya ada satu tokoh sial kearifan lokal budidaya ubi jalar.
yang dijadikan figur oleh petani Suku Arfak Untuk menganalisis apakah ada pe-
dalam melakukan budidaya ubi jalar, yaitu ngaruh interaksi antara efikasi diri dan
orangtua yang ditunjukkan pada Tabel 1. dukungan sosial dalam mempengaruhi
Analisis regresi berganda dengan me- keefektifan pembelajaran sosial budidaya ubi
tode stepwise menunjukkan bahwa variabel jalar di kalangan Suku Arfak, digunakan
independen berpengaruh terhadap keefek- analisis regresi moderasi (Moderating Regres-
tifan pembelajaran sosial kearifan lokal bu- sion Analysis). Hasil uji regresi moderasi pada
didaya ubi jalar di kalangan Suku Arfak, tabel 3 menunjukkan bahwa pengaruh posi-
yaitu umur dan efikasi diri (Tabel 2). tif dari efikasi diri terhadap keefektifan pem-
73
Kawistara, Vol. 1, No. 1, April 2011: 68-78

belajaran sosial kearifan lokal budidaya ubi bagaimana menjalani hidup. Hal ini sejalan
jalar diperkuat oleh adanya dukungan so- dengan Sopari (2010) bahwa salah satu
sial yang diberikan oleh figur (orang tua). fungsi keluarga adalah pendidikan dan
Secara detail, Tabel 3 menunjukkan bah- melalui keluarga (orang tua). Pengajaran
wa: (1) model 1: secara simultan efikasi diri dari orang tua ini dilakukan sambil bekerja,
dan dukungan sosial secara simultan mem- misalnya pengajaran tentang bercocok ta-
pengaruhi keefektifan pembelajaran sosial nam dilakukan sambil bekerja di kebun.
(p<0,05, Fhit (11,176)<Ftab (3,07); (2) mo- Orang tua (bapak) menebang pohon bersa-
del 2: secara simultan efikasi diri, dukungan ma dengan anak laki-lakinya sambil mem-
sosial, dan interaksi antara efikasi diri dan beritahu cara menebang yang benar supaya
dukungan sosial berpengaruh signifikan ter- tidak mencelakai penebang dan orang yang
hadap keefektifan pembelajaran sosial ke- ada di sekitar.
arifan lokal budidaya ubi jalar (p < 0,05, Fhit Begitu juga dengan cara menanam, ibu
(11,96) > Ftab (2,68); (3) secara parsial, in- berjalan di depan sambil memegang tugal
teraksi antara efikasi diri dan dukungan so- diikuti oleh anaknya sambil memegang bi-
sial berpengaruh terhadap keefektifan pem- bit ubi jalar disertai pengarahan dari orang
belajaran sosial kearifan lokal budidaya ubi tua bagaimana cara menanam yang benar
jalar (p < 0,05) supaya dapat menghasilkan ubi jalar yang
Berdasarkan tabel 3 dapat disusun per- banyak dan baik. Pengajaran tentang bagai-
samaan regresi moderasi sebagai berikut: mana menjalani hidup biasanya dilakukan
di rumah, ketika seisi rumah makan pagi
y = 219,530+0,570X 4+0,59X5+0,05X4X5 + 
bersama, orang tua memberikan pengajaran-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajaran seperti mengapa harus bekerja
satu-satunya figur yang digunakan sebagai dan untuk apa kita bekerja. Keadaan ini
model dalam pembelajaran sosial adalah menggambarkan bahwa dalam kehidupan
orang tua. Orang tua, yaitu bapak maupun keluarga petani Suku Arfak, peran keluar-
ibu bagi masyarakat Suku Arfak adalah ga sebagai tempat pendidikan dan sosialisa-
“guru” karena melalui orang tua, anak-anak si masih berlangsung dengan baik.
diajarkan mengenai cara bercocok tanam, Peran ibu berbeda dibandingkan de-
berburu, membangun rumah, hingga ngan bapak dalam keluarga Suku Arfak, ini

Tabel 3.
Hasil uji regresi moderasi
U n s ta n d a r d iz e d c o e ffic ie n ts
M odel T p
B S td E rro r
1. C o n sta n t 2 2 0 .5 7 0
1 .6 6 0 1 3 2 .8 8 3 .0 0 0
E fik a s i d ir i .3 7 3
.1 0 9 3 .4 1 1 .0 0 1
D u k u n g a n s o s ia l .6 3 7
.2 4 8 2 .5 6 5 .0 1 2
F 1 1 .1 7 6 ( p = 0 ,0 0 0 )
R 0 ,4 0 0
R2 0 ,1 6 0
A d ju s t e d R 2 0 ,1 4 6
2. C o n sta n t
2 1 9 .5 3 0 1 .6 1 9 1 3 5 .5 9 4 .0 0 0
E fik a s i d ir i
.5 7 0 .1 2 0 4 .7 6 0 .0 0 0
D u k u n g a n s o s ia l
.5 9 4 .2 3 8 2 .4 9 3 .0 1 4
E fik a s i x d u k u n g a n
.0 5 0 .0 1 5 3 .3 9 7 .0 0 1
F 1 1 .9 6 9 ( p = 0 ,0 0 0 )
R 0 ,4 8 6
R2 0 ,2 3 6
A d ju s t e d R 2 0 ,2 1 7

Sumber : Analisis data primer, 2010


74
Amestina Mutualage -- Keefektifan Pembelajaran Sosial Kearifan Lokal Buididaya Ubi
Jalar di Kalangan Suku Arfak Kabupaten Manokwari

terlihat dari pembelajaran yang diberikan sendiri dengan mengamati, mengingat, dan
kepada anak-anaknya. Ibu sebagai orang mencoba ini terbukti efektif dalam budidaya
yang bertanggung jawab terhadap keterse- ubi jalar karena dengan mengamati apa
diaan makanan bagi anggota keluarga, mem- yang dilakukan orang tuanya sambil men-
punyai peran untuk memilih jenis tanaman dengar penjelasan yang diberikan dengan
apa yang akan ditanam, menanam tanaman penuh kasih sayang dan dengan bahasa
di lahan, memelihara hingga memanennya. yang dipahami anaknya, petani mempunyai
Bapak sebagai orang yang bertanggung keyakinan yang kuat akan kemampuannya
jawab terhadap keselamatan dan keaman- dalam membudidayakan ubi jalar dengan
an anggota keluarga, bertanggung jawab menggunakan kearifan lokal, sehingga ia
melakukan pembukaan lahan, khususnya termotivasi untuk tetap melakukan seperti
penebangan pohon ketika ibu akan mena- apa yang orang tuanya ajarkan.
nam ubi jalar di lahan yang baru. Pembu- Implikasi dari penggunaan metode ini
kaan lahan ini dilakukan oleh kaum pria dalam kegiatan penyuluhan adalah perlu-
(bapak) karena memerlukan banyak tenaga nya penyiapan orang tua (perubahan peri-
untuk menebang pohon-pohon besar. Selain laku) sebagai model bagi anak-anaknya. Se-
itu, penebangan harus dilakukan dengan telah perilaku orang tua diubah, diharap-
hati-hati karena bisa mencelakai orang lain kan anak-anaknya dapat melakukan pem-
dan diri sendiri. belajaran sosial melalui pengamatan ter-
Berdasarkan fenomena-fenomena ini, hadap orang tuanya sehingga pada giliran-
orang tua di kalangan masyarakat Suku nya perilaku anaknya akan berubah. Proses
Arfak merupakan potensi yang dapat di- ini bisa berlangsung dengan baik jika penyu-
gunakan sebagai agent of change dari prog- luh memahami fungsi keluarga dan bagai-
ram-program pembangunan. Tingkat keper- mana peran orang tua dalam melakukan so-
cayaan yang tinggi dari petani terhadap sialisasi di dalam keluarganya, sehingga
orang tuanya dapat dimanfaatkan oleh orang tua dapat diarahkan untuk menun-
penyuluh untuk menjadikan orang tua se- jukkan perilaku baru tersebut kepada anak-
bagai agent of change dalam usaha mengin- anaknya.
troduksi inovasi dalam bidang pertanian. Metode dan waktu pengajaran tentang
Meskipun demikian, teknologi yang akan cara bercocok tanam ubi jalar dengan meng-
diintroduksi harus disesuaikan dengan gunakan kearifan lokal berbeda dengan
kearifan lokal yang ada sehingga keuntung- pengajaran tentang bagaimana menjalani
an dari penggunaan kearifan lokal dapat di- hidup. Pengajaran tentang bagaimana se-
maksimalkan. harusnya menjalani kehidupan dilakukan
Keefektifan pembelajaran sosial kearifan berulang kali, sedang pengajaran tentang
lokal budidaya ubi jalar di kalangan Suku cara bercocok tanam dilakukan hanya sekali
Arfak tergolong tinggi (efektif). Hal ini dan selanjutnya anak-anak melihat dan
menunjukkan bahwa sosialisasi kearifan meniru apa yang dilakukan oleh orang
lokal budidaya ubi jalar di kalangan petani tuanya. Walaupun demikian, dalam ber-
Suku Arfak dilakukan melalui proses pem- interaksi sehari-hari, seorang anak dapat
belajaran sosial. Keadaan ini mengindikasi- bertanya kepada orang tuanya jika ada hal-
kan bahwa metode penyuluhan yang di- hal yang masih belum dipahami tentang
gunakan untuk mengkomunikasikan prog- cara-cara bercocok tanam. Menurut Suryan-
ram pembangunan kepada petani Suku to (2008), lingkungan keluarga merupakan
Arfak sebaiknya menggunakan metode suatu tempat bagi anak bila berinteraksi so-
pembelajaran sosial. Petani Suku Arfak sial dengan orangtua yang paling lama. In-
mempunyai kebiasaan belajar sendiri dan teraksi yang intensif ini membuat seorang
bukan melalui ceramah-ceramah seperti anak dapat melakukan pembelajaran sosial
petani dari suku lain. Kebiasaan belajar dengan efektif. Oleh karena itu, pembela-

75
Kawistara, Vol. 1, No. 1, April 2011: 68-78

jaran sosial yang menggunakan orang tua kesesuaiannya inovasi dengan kebutuhan
sebagai figur dapat dilakukan secara efek- petani. Jika perilaku yang akan diintroduk-
tif. si daya tarik yang kuat, maka petani akan
Metode pembelajaran sosial kearifan lebih mudah mengingatnya dan mere-
lokal budidaya ubi jalar yang digunakan oleh produksi perilaku tersebut. Jika perilaku
orang tua sebagai figur adalah metode learn- yang telah direproduksi tersebut dianggap
ing by doing, artinya bahwa anak-anak mu- mampu memenuhi kebutuhannya, maka ia
lai belajar cara budidaya ubi jalar dengan akan terus berperilaku seperti yang diingin-
menggunakan kearifan lokal ketika mereka kan.
membantu orang tuanya bekerja di kebun. Faktor-faktor yang mempengaruhi ke-
Biasanya, orang tua menyuruh anaknya efektifan pembelajaran sosial kearifan lokal
memperhatikan apa yang mereka lakukan budidaya ubi jalar adalah umur efikasi diri
kemudian memberi kesempatan anaknya dan dukungan sosial. Sementara tingkat
menirukan apa yang telah dilihat sebelum- keyakinan diri akan kemampuan melakukan
nya. Jika ada kesalahan, orang tuanya mem- budidaya ubi jalar dengan menggunakan
perbaiki saat itu juga sehingga anaknya tahu kearifan lokal masih kurang. Jika hal ini te-
kesalahannya, dan bagaimana memperbaiki rus berlanjut, petani Suku Arfak akan sulit
kesalahannya. melakukan tugas-tugasnya.
Kesuksesan penggunaan metode learn-
ing by doing ini berkaitan dengan apa yang SIMPULAN
Rogers sebut sebagai homophily, yaitu Tokoh yang dijadikan figur dalam pem-
keadaan di saat komunikan dan komunika- belajaran sosial kearifan lokal budidaya ubi
tor mempunyai kesamaan seperti atribut jalar di kalangan petani Suku Arfak adalah
seperti status sosial, berasal dari sistem yang orang tua. Proses pembelajaran sosial ke-
sama, dan banyak kesamaan lainnya (Ro- arifan lokal budidaya ubi jalar meliputi wak-
ger, 1983: 18-19). Semakin sama atribut yang tu pembelajaran, yaitu setiap kali anak di-
dimiliki oleh model dan petani. Semakin efek- ajak orang tuanya ke kebun, metode peng-
tif komunikasi yang terjadi di antara mere- ajaran yang digunakan oleh orang tua (fi-
ka, semakin efektif pembelajaran sosial yang gur) adalah metode learning by doing dan
terjadi. sumber insiatif untuk melakukan pembela-
Tahapan pembelajaran sosial yang di- jaran sosial berasal dari orang tua
lalui oleh petani meliputi atensi, retensi, re- Tingkat keefektifan pembelajaran sosial
produksi motorik, dan motivasi. Hasil ana- kearifan lokal budidaya ubi jalar di kalang-
lisis data menunjukkan bahwa petani Suku an petani Suku Arfak tergolong tinggi (efek-
Arfak mencapai tingkat tinggi pada setiap tif). Tingkat keefektifan pembelajaran sosial
tahapan tersebut, yang berarti bahwa un- yang tinggi yang dicapai oleh petani Suku
tuk mencapai hasil pembelajaran sosial yang Arfak merupakan hasil dari tingginya per-
efektif, petani perlu memberikan intensitas hatian yang diberikan terhadap perilaku fi-
perhatian yang tinggi terhadap perilaku fi- gur, tingginya tingkat retensi petani ter-
gur, kemudian menyimpannya dalam me- hadap apa yang telah diamati, tingginya
morinya sehingga ia mampu mereproduksi frekuensi mereproduksi apa yang telah
perilaku yang telah diamati tersebut dengan diamati dan terentensi di dalam pikirannya
baik dan pada akhirnya ia termotivasi un- serta sesuainya hasil dari perilaku yang
tuk tetap melakukan apa yang telah ia re- diamati tersebut dengan kebutuhan petani
produksi tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Keadaan tersebut mengindikasikan bah- keefektifan pembelajaran sosial kearifan
wa dalam proses pembelajaran sosial, pen- lokal budidaya ubi jalar adalah umur dan
ting sekali memperhatikan daya tarik ter- efikasi diri. Umur berpengaruh negatif ter-
hadap perilaku yang akan diintroduksi dan hadap keefektifan pembelajaran sosial ke-

76
Amestina Mutualage -- Keefektifan Pembelajaran Sosial Kearifan Lokal Buididaya Ubi
Jalar di Kalangan Suku Arfak Kabupaten Manokwari

arifan lokal budidaya ubi jalar, sebaliknya Uganda.” Paper of World Library and
efikasi diri berpengaruh positif terhadap Information Congress: 73rd Ifla Gen-
keefektifan pembelajaran sosial budidaya ubi eral Conference And Council 19-23
jalar. Pengaruh efikasi diri terhadap keefek- August 2007, Durban, South Africa.
tifan pembelajaran sosial kearifan lokal budi <<Http://www.ifla. org/iv/ifla73/
daya ubi jalar diperkuat dengan adanya index.htm.>> Diakses pada tanggal
dukungan sosial yang diberikan oleh orang 21 Oktober 2009.
tua (figur). Pendidikan dan kosmopolitan Anon, 2009a, “Manokwari dalam Angka.”
tidak berpengaruh terhadap keefektifan < <h tt p: // ww w. ma n o kw ar ik ab .
pembelajaran sosial kearifan lokal budidaya go.id>> Diakses pada tanggal 5 juni
ubi jalar. 2010.
Dalam melakukan kegiatan penyuluhan
Anon, 2009b, Badan Pusat Statistik Repub-
bagi petani Suku Arfak, orang tua dapat
lik Indonesia (Statistics Indonesia of
dijadikan sebagai agent of change, sehingga
The Republic Indonesia) http://
orang tua perlu diubah perilakunya terlebih
www.bps.go.id/tnmnpgn.
dahulu. Dengan demikian melalui proses
php?eng=0. Diakses pada tanggal 22
pembelajaran sosial yang berlangsung se-
November 2009.
cara alami dan anak-anaknya akan meniru
perilaku orang tuanya tersebut. Pendidikan Anon, 2010a, Kamus Besar Bahasa Indone-
petani Suku Arfak perlu diperbaiki sehing- sia Offline. http://pusatbahasa.
ga dengan mengenyam pendidikan, sehing- kemdiknas.go.id/kbbi/index.php.
ga petani mempunyai kesempatan menda- Diakses pada tanggal 5 Oktober,
patkan informasi melalui bahan cetakan. 2010.
Program siaran radio perlu disesuaikan de- Bandura. A., 1977, Social Learning Theory.
ngan kebutuhan petani di daerah pedesaan, New Jersey: Prentice Hall. Engelwood
sehingga petani tertarik untuk mendengar Cliffs.
radio. Dengan demikian radio dapat men- Matanubun, H., Sumule. A., dan Rochani.
jalankan fungsinya sebagai media komuni- A., 1995, Some Aspect of the Indigenous
kasi pembangunan. Knowledge of Selected Sweet Potato
Kehadiran penyuluh di daerah ini masih farming System in Irian Jaya. Kota: Pen-
sangat diperlukan khususnya yang bisa erbit
memahami karakteristik masyarakat Suku
Ocholla, D., 2007, “Marginalized Know-
Arfak sehingga ia mampu menyesuaikan
ledge: An Agenda for Indigenous
diri dengan kondisi masyarakat. Untuk bisa
Knowledge Development and Inte-
memahami dan menyesuaikan diri dengan
gration with Other Forms of Know-
kondisi masyarakat Suku Arfak, penyuluh
ledge,” International Review of Informa-
perlu dibekali dengan pengetahuan tentang
tion Ethics, Vol. 7, No. 9, pp. 1-10.
budaya masyarakat setempat. Selain itu,
pengetahuan tentang sosiologi keluarga juga Pavri, S., and Monda. A. L., 2001, “Social
dipandang perlu untuk dipahami sehingga Support in Inclusive Schools: Student
penyuluh mampu memaksimalkan potensi and Teacher Perspectives,” The Coun-
yang ada di dalam keluarga untuk men- cil for Exceptional Children, Vol. 67, No.
dukung pelaksanaan tugasnya. 3, pp. 391-411. <http://
www2.sbac.edu/~werned/DATA/
DAFTAR PUSTAKA RESEARCH/journals/
Excep%20Children/social%20
Akullo, D., 2007, “Indigenous Knowledge in
support%20in%20inclusion.pdf.>>
Agriculture: A case study of the chal-
Diakses pada tanggal 13 Februari
lenges in sharing knowledge of past
2010.
generations in a globalized context in

77
Kawistara, Vol. 1, No. 1, April 2011: 68-78

Roger, E.M., 1983, Diffusion of Innovation. Arfak Tribals. Dissertation.” Queen-


London: Collier Macmillan Publishers. sland: University of Queensland.
Sopari, A. R., 2010, Fungsi Keluarga dalam Uno, H. B., 2008, Teori Motivasi dan Penguku-
Tanggung Jawab Pendidikan. Buletin rannya: Analisis di Bidang Pendidikan.
Ekselenizer, edisi 18 April 2010. Jakarta: Bumi Aksara.
<<http://ekselenizer. com/2010/04/ Widyastuti, C.A., 1994, “Peranan Wanita
fungsi-keluarga-pada-tanggung- Suku Dani dalam Mempertahankan
jawab-pendidikan/.>>. Diakses tang- Kelangsungan Ubi jalar sebagai Ma-
gal 5 Oktober 2010. kanan Pokok di Kabupaten Irian
Sumule, A.I., 1994, “The Technology Adop- Jaya.” Edisi Khusus Balittan Malang,
tion Behaviour of the Indigenous Peo- No. 3, hal. 353-360.
ple of Irian Jaya: A Case Study of the

78

Anda mungkin juga menyukai