Diatom
banyak ditemukan di perairan laut Indonesia (Sachlan 1982: 69; Nontji 1993:
129). Diatom adalah nama lain dari kelas Bacillariophyceae, salah satu kelas dari
divisi Chrysophycophyta (Bold & Wynne 1978: 397). Anggota-anggota dari kelas
1979: 7).
Gambar 1. Diatom
Semua air, apakah air tawar atau air asin, mengandung tumbuhan
mikroskopik, alga. Alga tidak tumbuh atau tumbuh hanya dalam sejumlah kecil di
air yang tercemar. Beberapa air juga mengandung karakteristik materi particular
untuk cemaran lokal, tetapi hanya alga yang dibahas terutama diatom. Menurut
Hendey, ada sebanyak 15.000 spesies diatom; separuh diantaranya hidup di air
tawar dan separuh lainnya hidup di air payau atau air laut. Memiliki ukuran yang
µ
bervariasi, dari 2 hingga 1 mm panjang atau diameternya. Sebagian spesies
Diatom berarti dua bagian yang tidak dapat dibagi lagi. Istilah tersebut
silika. Frustula terdiri dari dua katup (valve) yang menyerupai tutup (epiteka) dan
wadah (hipoteka). Kedua valve tersebut bertemu di bagian tengah frustula yang
disebut bagian sabuk (girdle) (Davis 1955: 156; Boney 1979: 6).
utama dinding sel dari silica. Disebut diatom karena selnya terdiri dari dua valve
(dua atom), dimana yang satu menutupi yang lainnya seperti layaknya kaleng
pastiles. Diatom umumnya uniseluler (soliter), namun pada beberapa spesies ada
yang hidup berkoloni dan saling bergandengan satu sama lainnya. Diatom dibagi
menjadi dua ordo berdasarkan bentuknya, yaitu Centrales dan Pennales. Ordo
Centrales bila dilihat dari atas atau bawah berbentuk radial simetris dan lingkaran,
diatom terbentuk dari silikat, apabila mati dinding sel tersebut masih utuh dan
dalam dua bangsa, yaitu Centrales dan Pennales (Bold & Wynne 1978: 416).
Centrales merupakan ordo diatom yang memiliki pola frustula yang bersifat
sentris dan tidak memiliki celah yang memanjang dari ujung ke ujung sel (rafe).
Pennales memiliki rafe pada frustulanya (Newell & Newell 1977: 33; Sachlan
1982: 70).
Pola dan struktur pada frustula merupakan karakter utama yang digunakan
Pola dan struktur frustula yang digunakan dalam identifikasi meliputi susunan
sekunder yang juga digunakan, antara lain jumlah dan susunan cincin di antara
valve pada bagian girdle (intercalary band), keberadaan duri (spine) dan tonjolan
pada rafe, serta keberadaan nodus yang memisahkan rafe menjadi dua bagian.
tetap melayang di permukaan air. Hal tersebut bertujuan agar diatom mendapatkan
cahaya matahari yang cukup untuk melakukan fotosintesis (Sachlan 1982: 11;
Duxbury dkk. 2002: 265). Kemampuan melayang diatom juga membuat diatom
dapat ditemukan di berbagai perairan karena mudah terbawa arus. Diatom yang
memiliki keberadaan paling melimpah dan sering ditemui di Laut Jawa antara
2. Jenis-jenis Diatom
Jenis diatom diadopsi dari Eduardo A. Morales 1,2,3 Morgan L. Vis 4 , Erika
Fernández 5 , J. Patrick Kociolek
LM images of diatoms from Sorata. 1. Orthoseira roseana. 2. Melosira varians. 3.
Stephanodiscus cf. minutulus. 4. Diatoma moniliformis. 5. Diatoma hyemalis. 6-7.
Frankophila similioides. 8. Staurosirella leptostauron. 9. Pseudostaurosira
laucensis var. vulpina. 10-11. Tabellaria ventricosa. 12-13. Tabellaria flocculosa.
14-15. Achnanthidium modestiforme. 16-17. Achnanthidium minutissimum var.
jackii. 18-19. Eucocconeis quadratarea. 20. Psammothidium subatomoides. 21-22.
Psammothidium grischunum. 23. Eunotia tecta. 24. Eunotia boreoalpina. 25- 26.
Eunotia tenella. 27. Eunotia paludosa. 28. Mayamaea atomus var. permitis. 29.
Mayamaea cf. atomus var. alcimonica. 30. Adlafia minuscula. 32. Adlafia
suchlandtii. 32. Cavinula pseudoscutiformis. 33. Brachysira lehmanniae. 34.
Brachysira neoexilis. 35. Kobayasiella cf. parasubtilissima . 36. Diploneis kahlii.
37-38. Encyonopsis cf. krammerioides. 39. Encyonopsis cf. krammeri. 40.
Gomphonema exilissimum. 41. Gomphonema parvulum. 42. Gomphonema
punae. 43. Gomphonema micropus
3. Kelompok Diatom
spesies dari diatom ini sekitar 50.000 spesies. Diatom kebanyakan tersebar pada
seluruh perairan dunia, dari perairan air tawar hingga lautan dalam. Diatom
umumnya di temukan pada laut, sungai, estuary, kolam, aliran air pada
(2001) dari Institut de Optica Spanyol dengan menggunakan metode baru untuk
klasifikasi dan skrining diatom dalam image yang diambil pada sampel air,
Czech Rep.
hidup dalam suatu daerah atau habitat fisik tertentu (Odum 1993: 174; Castro &
terjadi dalam komunitas tersebut (Krebs 1985: 462). Struktur komunitas diatom
komunitas (Smeins & Slack 1982: 8). Kelimpahan jenis dan keanekaragaman
diatom yang terdapat di suatu perairan dapat dijadikan indikator biologis terhadap
perubahan unsur kimia dan hara di perairan tersebut (Begon dkk.1990: 615;
menurut Parsons dkk. (1977) dan Michael (1995: 268) sangat berkaitan dengan
jenis akan semakin tinggi. Hal tersebut disebabkan suatu lingkungan yang stabil
disusun oleh banyak jenis dengan kelimpahan jenis yang sama atau hampir sama
berbagai indeks. Salah satu indeks yang paling banyak digunakan adalah indeks
Shannon (Brower & von Ende. 1990: 32). Indeks keanekaragaman menyatakan
perbandingan antara jumlah jenis dengan jumlah total individu dalam suatu
4. Pencemaran Perairan
1979: 97).
oksigen dalam air sehingga kadar oksigen terlarut dalam air menjadi rendah.
cepat sehingga dapat menghasilkan oksigen dalam jumlah besar (Boney 1979:
25). Umumnya, jumlah jenis diatom sangat sedikit pada perairan tercemar, namun
total individu jenis yang bersifat lebih toleran terhadap pencemaran akan terdapat
perairan yang disebut eutrofikasi (Boney 1979: 97). Eutrofikasi dapat berlangsung
secara alami dan dengan campur tangan manusia. Eutrofikasi secara alami
berlangsung sangat lambat dan disebabkan oleh hujan yang membawa nutrien-
nutrien dari darat ke laut melalui sungai (Wickstead 1965: 76). Eutrofikasi buatan